biokimia 1

20
PRAKTIKUM I Topik : Uji Karbohidrat I Tujuan : Untuk mengetahui apakah dalam suatu senyawa / larutan mengandung glukosa. Hari / tanggal : Jum’at, 5 Maret 2010 Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Tabung reaksi 5. Gelas kimia 1000 ml 2. Rak tabung reaksi 6. Gelas ukur 40 ml 3. Tripot + Kasa asbes 7. Pipet tetes 4. Lampu spiritus 8.. Kertas label Bahan : 1. Fehling A dan B 2. Air 3. Larutan glukosa 4. Bermacam-macam larutan sari buah Jeruk Jambu biji Pepaya Nenas Semangka Pisang

Upload: rezha-fahlevi

Post on 18-Jun-2015

561 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BACA AZA YC

TRANSCRIPT

Page 1: biokimia 1

PRAKTIKUM I

Topik : Uji Karbohidrat I

Tujuan : Untuk mengetahui apakah dalam suatu senyawa / larutan

mengandung glukosa.

Hari / tanggal : Jum’at, 5 Maret 2010

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Tabung reaksi 5. Gelas kimia 1000 ml

2. Rak tabung reaksi 6. Gelas ukur 40 ml

3. Tripot + Kasa asbes 7. Pipet tetes

4. Lampu spiritus 8.. Kertas label

Bahan : 1. Fehling A dan B

2. Air

3. Larutan glukosa

4. Bermacam-macam larutan sari buah

Jeruk

Jambu biji

Pepaya

Nenas

Semangka

Pisang

II. CARA KERJA

1. Memasukkan air sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia 1000 ml dan

dipanaskan diatas lampu spiritus.

2. Mengencerkan sari buah dan mengambil 4 ml dan memasukkan ke dalam

tabung reaksi.

3. Mengambil 4 ml larutan glukosa dan memasukkan kedalam tabung

reaksi.

Page 2: biokimia 1

4. Meneteskan fehling A dan B sebanyak 5 tetes pada setiap tabung reaksi

dan melihat warnanya sebagai warna awal.

5. Memasukkan semua larutan dalam tabung reaksi ke dalam air yang telah

dipanaskan.

6. Mengamati perubahan warna yang terjadi (sebagai warna akhir) pada

larutan setelah 3 menit dan tabung reaksi dalam keadaan dingin.

III. TEORI DASAR

Karbohodrat merupakan sumber energi utama bagi organisme hidup.

Manusia menggunakan zat pati sebagai nutrien utama. Zat pati yang terdapat

dalam beras, jagung, gandum, singkong, ubi, sagu dan lain-lain merupakan

polimer dari glukosa yang di sintesis oleh tumbuh-tumbuhan sebagai

cadangan energi/makanan bagi tumbuh-tumbuhan tersebut.

Pada hewan dan manusia, karbohidrat disimpan dalam bentuk

glikogen, terutama di hati (2-8%) dan otot (0,5-1%). Glikogen hati terutama

berguna untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal (70-90 mg/

100 ml darah), sedangkan glikosen otot bertindak sebagai penyedia energi

untuk keperluan kontraksi.

Katabolisme karbohidrat. Dalam hal ini glukosa, terdapat beberapa tipe

jalur penambatan yang antara lain jalur glikolisis atau Embden Meyerhof –

Parnas Pathway (EMP), Entne-Duodorff-Pathway (ED) dan Hexosa Mono

phospat Pathway (HMP). Oksidasi selanjutnya senyawa antara umum yang

dihasilkan dari jalur di atas memasuki daur Krebs (daur asam trikarboksilat)

dan rantai respirasi yang berlangsung dengan fosforilasi oksidatif untuk

menghasilkan ATP yang lebih banyak. Proses metabolisme yang

berlangsung pada tiap organisme, bergantung kepada aktivitas sistem enzim

yang dimiliki oleh organisme tersebut.

Jalur-jalur EMP, ED, HMP berlangsung dalam keadaan anerob.

Sedangkan proses selanjutnya, yaitu siklus asam trikarbohidrat (TCA atau

daur Krebs) dan rantai respirasi terjadi dalam keadaan aerob.

Page 3: biokimia 1

Glukosa digunakan baik oleh organisme anaerob maupun aerob. Pada

tahap-tahap awal jalur katabolisme untuk kedua tipe organisme itu mirip satu

sama lain. Organisme anaerob memecah glukosa menjadi senyawa yang

lebih sederhana yang tidak dapat menglami metabolisme lebih lanjut tanpa

bantuan oksigen. Sedangkan organisme aerob selain memiliki enzim yang

dimiliki oleh organisme anaerob, yang memiliki kemampuan lebih yang

dapat memecah senyawa sederhana yaitu menjadi CO2 dan H2O dengan

bantuan oksigen. Karena pemecahannya lebih sempurna, maka energi yang

dihasilkan pun lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh organisme

anaerob.

IV. HASIL PENGAMATAN

No Bahan + Pereaksi Sebelum Sesudah

1.

2.

Glukosa + fehling A dan B

Sari buah :

a. Jeruk + air + fehling A dan

B

b. Jambu biji + air + fehling A

dan B

c. Semangka + air + fehling A

dan B

d. Nenas + air + fehling A dan

B

e. Pepaya + air + fehling A

dan B.

f. Pisang+ air + fehling A dan

B.

Biru Muda Bening

Hijau Muda

Coklat Muda

Ungu

Hijau muda

Hijau Lumut

Hijau Kehitaman

Orange

Kuning keruh

Hijau Kecoklatan

(banyak endapan)

Orange Tua

Kuning bening

(ada endpan sedikit)

Orange Muda

(sedikit endapan)

Kuning Kecoklatan

(sedikit endapan)

Page 4: biokimia 1

V. ANALISIS DATA

Pada percobaan yang dilakukan pada uji karbohidrat pertama, bahan-

bahan seperti glukosa dan sari buah yang digunakan pada percobaan uji

karbohidrat ini semuanya ditetesi dengan fehling A dan B sebanyak 3 tetes

dan kemudian larutan tersebut dikocok agar menjadi homogen. Setelah

keadaan larutan homogen terjadi perubahan warna, perubahannya itu , yaitu :

1. Pada larutan glukosa warna yang dihasilkan adalah orange

2. Pada sari buah :

a. Pada jeruk yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna yang

dihasilkan adalah hijau muda

b. Pada jambu biji yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna

yang dihasilkan adalah coklat muda

c. Pada semangka yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna

yang dihasilkan adalah ungu

d. Pada nenas yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna yang

dihasilkan adalah hijau muda

e. Pada pepaya yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna yang

dihasilkan adalah hijau lumut

f. Pada pisang yang telah ditambah air dan fehling A dan B warna yang

dihasilkan adalah kunig kecoklatan

Adanya perubahan warna pada masing-masing larutan tersebut

menunjukkan adanya glukosa yang terkandung dalam larutan tersebut.

Setelah warna diamati sebagai warna awal, maka semua bahan tersebut

dimasukkan kedalam gelas kimia yang telah berisi air panas. Fungsi

pemanasan ini agar larutan pada tiap-tiap tabung reaksi tersebut menjadi

semakin homogen. Kemudian larutan didiamkan selama 3 menit dan setelah

dipanaskan larutan tadi didinginkan. Setelah dingin terjadi perubahan warna

pada tiap-tiap larutan. Perubahan yang dihasilkan pada setiap bahan tersebut

yaitu :

1. Larutan glukosa yang telah dipanskan menjadi berwarna orange

2. Pada sari buah :

Page 5: biokimia 1

a. Jeruk yang telah dipanskan menjadi berwarna kuning keruh

b. Jambu telah dipanskan menjadi berwarna hijau kecoklatan

c. Semangka yang telah dipanskan menjadi berwarna orange tua

d. Nenas yang telah dipanskan menjadi berwarna kuning bening

e. Pepaya yang telah dipanskan menjadi berwarna orange muda

f. Pisang yang telah dipanskan menjadi berwarna kuning kecoklatan

Dari percobaan diatas didapatkan bahwa apabila warna semakin

kuning maka glukosa yang dikandung semakin banyak. Dari warna yang

dihasilkan dapat dilihat bahwa kandungan glukosa yang paling tinggi

terdapat pada larutan glukosa itu sendiri. Di dalam tubuh manusia

glukosa merupakan hasil dari katabolisme karbohidrat. Kemudian pada

sari buah yaitu semangka, pepaya, jambu biji, nenas dan jeruk didapatkan

warna kuning setelah pemanasan yang berarti sari buah tersebut

mengandung glukosa. Akan tetapi banyaknya kandungan glukosa pada

masing-masing sari buah tersebut berbeda satu sama lain. Hal ini

ditunjukkan oleh adanya perbedaan kepekatan warna kuning yang

dihasilkan. dapat disimpulkan bahwa setiap bahan yang diteliti dengan

fehling A dan B, glukosa yang terkandung dalam bahan tersebut tinggi

jika warna yang dihasilkan merah bata. Percobaan ini menunjukkan

bahwa sifat-sifat fisik karbohidrat yang tidak berwarna (glukosa) dapat

diketahui dengan mereaksikan dengan fehling A dan B yang

menghasilkan warna kuning

Page 6: biokimia 1

VI. KESIMPULAN

1. Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi organisme hidup.

2. salah satu hasil dari katabolisme karbohidrat adalah glukosa

3. Zat pati merupakan polimer dari glukosa yang disentesis untuk tumbuh-

tumbuhan sebagai cadangan energi / makanan bagi tumbuh-tumbuhan

tersebut.

4. Fehling A dan B merupakan penguji tinggi rendahnya karbohidrat dalam

suatu bahan.

5. Tingkat glukosa akan tinggi jika warna yang dihasilkan merah bata.

Page 7: biokimia 1

DAFTAR PUSTAKA

Noorhidayati dan Warsono. 2010. Penuntun Praktikum BIOKIMIA. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Thenawidjaja, Maggy. 1988. Dasar-Dasar BIOKIMIA. IPB-Erlangga. Bandung.

Page 8: biokimia 1

PRAKTIKUM II

Topik : Uji Karbohidrat II

Tujuan : Untuk mengetahui apakah dalam suatu bahan mengandung

amilum dan glukosa.

Hari / tanggal : Rabu, 14 Maret 2007

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UMLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Tabung reaksi 6. Kertas label

2. Rak tabung reaksi 7. Gelas kimia 1000 ml

3. Gelas ukur 10 ml 8. Tripot

4. Lampu spiritus

5. Pipet tetes

Bahan : 1. NaOH

2. Lugol

3. Hcl 6 N

4. Larutan amilum 1% (A)

5. larutan gula (B)

6. Aquadest

II. CARA KERJA

1. Mengambil 3 buah tabung reaksi dan pipet tetes, memasukkan masing-

masing 3 kali larutan A (larutan amilum 1%) kedalam tabung reaksi.

Setelah itu, memasukkan juga larutan A (larutan gula) ke dalam 3 buah

tabung reaksi yang lain.

2. Menambahkan masing-masing 2 tetes air kedalam tabung pertama, 6 tetes

HcL ke dalam tabung kedua, dan 2 tetes NaOH kedalam tabung tiga.

Mengocok semua larutan dalam tabung agar homogen dan memberi

label.

Page 9: biokimia 1

3. Menambahkan 6 tetes larutan lugol 0,01 M kedalam masing-masing

tabung dan memperhatikan warna yang terbentuk (sebagai warna awal).

4. Memanaskan tabung yang berwarna, mendinginkan dan memperhatikan

perubahannya yaitu warna (sebagai warna akhir).

III. TEORI DASAR

Karbohidrat adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur

C, H dan O. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan m

boleh sama boleh juga berbeda, tetapi jumlah atom H harus dua kali jumlah

atom O.

Sifat-sifat kimia karbohidrat antara lain :

a. Banyaknya isomer ruang suatu karbohidrat adalah 2n dengan n

menyatakan jumlah atom C simetri.

b. Karbohidrat dapat mereduksi hidroksida-hidroksida logam dan

karbohidrat itu sendiri atau teroksidasi.

c. Oksidasi pada karbohidrat menghasilkan asam.

d. Karbohidrat umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan CO2 (gas)

Sifat-sifat fisik karbohidrat ada yang berupa zat padat pada suhu

kamar, ada yang berupa hablur, tidak berwarna (misal : sukrosa dan glukosa),

zat padat amorf atau pati dan basa serat/selolusa. Sebagian patokan, dapat

dilihat gugus OH pada atom C kedua sebelum terakhir. Apabila OH terletak

di sebelah kanan, berarti memutar bidang polarisasi ke kanan dan diberi

awalan d (dekstro) dan apabila OH ke kiri diberi awalan 1 (Levo) berarti

memutar bidang polarisasi ke kiri.

Karbohidrat dibedakan dalam 3 kelompok umum, yaitu:

1. Monosakarida

Merupakan kabohidrat yang paling sederhana, karena molekulnya terdiri

atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis.

2. Disakarida

Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida

yang berikatan melalui gugus-OH dengan melepaskan molekul air.

Page 10: biokimia 1

Contoh :

a. Glukosa + fruktosa Sukrosa + H2O

b. Glukosa + galaktosa Laktosa + H2O

3. Polisakarida

Merupakan polimer alam, karena polisakarida terbentuk dari banyak

sakarida sebagai monomernya dan memiliki rumus umum (C6H10O5).

Polisakarida dapat berupa selulosa, amilum dan glikogen.

IV. HASIL PENGAMATAN

No Bahan + Pereaksi Sebelum Sesudah

1.

2.

Larutan amilum

Amilum + air + lugol

Amilum + HCl + lugol

Amilum + NaOH + lugol

Larutan gula

Gula + air + lugol

Gula + HCl + logul

Gula + NaOH + lugol

Biru kehitaman

Biru agak hitam

Biru hitam

Kuning kemerahan

Kuning agak merah

Kuning bening

Biru kehitaman

Biru bening

Putih susu

Kuning kemerahan

Kuning kecoklatan

Putih bening

V. ANALISIS DATA

Pada percobaan uji karbohidrat kedua ini digunakan lugol sebagai

pereaksi untuk membuktikan adanya karbohidrat pelamilum pada setiap

bahan. Pada 3 tabung reaksi pertama digunakan amilum dan 3 tabung reaksi

kedua digunakan larutan gula. Pada tabung pertama yang dimasukkan

amilum yang ditambahakan air dan diberi lugol kemudian larutan tersebut

dikocok agar larutan menjadi homogen didapatkan warna pada larutan

tersebut berupa biru kehitaman. Hal ini menunjukkan adanya kandungan

amilum pada larutan tersebut. Pada amilum yang ditambahkan dengan HCL

serta diberi lugol sebagai pereaksi didapat warna biru agak hitam. Pada

larutan yang kedua ini menunjukkan masih terdapatnya amilum karena

munculnya warna biru. Pada larutan yang ketiga yang ditambhakan NaOH

Page 11: biokimia 1

serta lugol dihasilkan warna biru hitam yang menunjukkan adanya amilaum

yang terkandung. Setelah mengamati warna awal, kemudian larutan amilum

tadi dipanasakan selama 3 menit kedalam gelas kimia yang berisi air yang

telah dipanasakan agar larutan tersebut menjadi homogen dan bereaksi..

Setelah dingin, maka didapat perubahan warna sebagai berikut :

a. Amilum yang ditambahkan air serta lugol menjadi berwarna biru

kehitaman. Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan

homogen, larutan yang pertama ini mengandung amilum yang sangat

besar.

b. Amilum yang ditambahkan HCL serta lugol menjadi berwarna biru

bening. Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan homogen,

larutan yang kedua ini mengandung amilum, akan tetapi tidak

sebanyak pada larutan pertama.

c. Amilum yang ditambahkan NaOH serta lugol menjadi berwarna

putih susu. Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan

homogen, larutan yang ketiga ini tidak mengandung amilum .

Munculnya warna putih pada larutan yang ketiga membuktikan

bahwa asam dan basa kuat berfungsi untuk menyeimbangkan kadar asam

dalam tubuh, misalnya NaOH dapat menyeimbangkan kadar asam didalam

lambung.

Pada larutan yang menggunakan bahan gula.. tabung pertama

ditambahkan larutan air+lugol, HCL+lugol, dan NaOH+lugol. Setelah

dikocok homogen maka dihasilkan warna kuning pada masing-masing

larutan yang menunjukkan adanya glukosa yang dikandung.. Akan tetapi

kepekatan warna kuning pada tia-tipa larutan berbeda. Pada larutan yang

menggunakan air serta lugol didapat kandungan glukosa yang sangat tinggi.

Semakin kuning warna larutan, maka semakin tinggi kandungan glukosa

tersebut.

Setelah mengamati warna awal, kemudian ketiga larutan tersebut

dipanaskan agar bereaksi dan homogen dengan memasukkan ke dalam gelas

kimia yang telah berisi air yang telah dipanaskan dan mendiamkan selama 3

Page 12: biokimia 1

menit, setelah 3 menit kemudian larutan tersebut didinginkan. disini terjadi

perubahan warna pada tiap-tipa larutan, yaitu :

a. Gula yang ditambahkan air serta lugol menjadi berwarna kuning

kemerahan. Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan homogen,

larutan yang pertama ini mengandung glukosa yang sangat besar.

b. Gula yang ditambahkan HCL serta lugol menjadi berwarna kecoklatan.

Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan homogen, larutan yang

kedua ini mengandung glukosa, akan tetapi tidak sebnyak pada larutan

pertama.

c. Glukosa yang ditambahkan NaOH serta lugol menjadi berwarna putih

bening. Hal ini menunjukkan setelah larutan beraksi dan homogen,

larutan yang ketiga ini tidak mengandung glukosa karena berwarna

putih. .

Munculnya warna putih pada larutan yang ketiga membuktikan

bahwa asam dan basa kuat berfungsi untuk menyeimbangkan kadar asam

dalam tubuh, misalnya NaOH dapat menyeimbangkan kadar asam didalam

lambung. Asam dan basa kuat yang dikandung di dalam tubuh sangat penting

keberadaannya karena dia dapat menyeimbangkan kadar asam atau basa

dalam tubuh.

.

VI. KESIMPULAN

1. Karbohidrat adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur C, H, dan O

2. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn (H2O) m

3. Larutan lugol berfungsi sebagai pereaksi yang digunakan untuk

membuktikan adanya amilum

4. Tingkat amilum akan tinggi jika warna yang dihasilkan setelah ditetesi

lugol adalah biru keungu-unguan.

5. Asam dan basa kuat yang dikandung di dalam tubuh sangat penting

keberadaannya karena dia dapat menyeimbangkan kadar asam atau basa

dalam tubuh.

Page 13: biokimia 1

DAFTAR PUSTAKA

Noorhidayati dan Warsono. 2004. Penuntun Praktikum BIOKIMIA. Jurusan PMIDA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Thenawidjaja, Maggy. 1988. Dsar-Dasar BIOKIMIA. IPB-Erlangga. Bandung.