biodata narasumber

Upload: david-rainer-irianto-hutajulu

Post on 02-Mar-2016

124 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

narasumber

TRANSCRIPT

HASIL WAWANCARA

Disusun oleh :1. Agung 2. Debora3. Edgar P 4. Felix 5. Freddy 6. Gisella 7. Kevin 8. Nathalia 9. YosiKelas 12 Ipa 2T.P 2013/2014

BIODATA NARASUMBER

Nama Lengkap: Pastor Carolus SembiriingTempat Tanggal Lahir: Beras Tepu, Medan, 6 Juni 1962Alamat: Jalan Hayam Wuruk IPendidikan: Strata 1 (S1) sarjana Filsafat Theologi

MENJADI SEORANG HAMBA TUHAN

Menjadi hamba Tuhan adalah pekerjaan yang mulia dan sangat besar artinya. Seorang hamba Tuhan sangat besar artinya bagi kehidupan kita. Tetapi, menjadi seorang hamba Tuhan bukanlah pekerjaan yang ringan. Kita harus rela menerima aniaya, mengakami kesulitan-kesulitan yang sulit ditanggung secara manusia. Kalau kita menyadari adanya kesulitan yang menimpa kita tetapi tetap ada keinginan untuk menjadi hamba Tuhan, maka itu adala tanda bahwa kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi hamba-Nya. Sama seperti seorang hamba Tuhan yang kita kenal dengan nama Pastor Carolus Sembiring yang berperan sebagai pastor di salah satu gereja katolik di Medan. Beliau lahir di Beras Sitepu, Medan pada tanggal 6 Juni 1962 (52 tahun). Sebelum menjadi seorang pastor, ia menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu dan mendapat gelar Strata 1 (S1) jurusan filsafat theology. Beliau sangat senang dan bangga dapat menjadi pelayan Tuhan di selama hidupnya menjadi seorang pastor.Pada awalnya, Pastor Carolus tidak ada pikiran untuk menjadi seorang Pastor semasa hidupnya. Ia dulunya tinggal di kampung membantu orang tuanya mengurus ladang sampai beliau ditawarkan untuk sekolah di luar kampong. Berhubung ayahnya adalah seorang guru agama, maka ia dimasukkan ke sekolah seminari dan diterima. Ia mulai bersekolah di sekolah seminari pada tahun 1976. Selama menjalanai hari-hari di seminari, Pastor Carolus mulai mengerti apa arti seminari dan ia mendapakan motivasi untuk menjadi seorang pastor. ia mengatakan, Motivasi itu datang dari pendidikan, datangnya pelan-pelan, dan akhirnya ditemukan bahwa memang motivasi saya dari awal itu lebih suka melayani semua orang daripada melayani keluarga. Ia ingin membantu semua orang agar semakin beriman dan semakin dekat dengan Tuhan, sesuai dengan perkataan Yesus, Aku datang bukan untuk dilayani melainkan melayani. Sebelum menjadi seorang Pastor, seseorang harus terlebih dahulu menyebutkan Kaul Perdana. Kaul Perdana disebut juga mengikat janji untuk 3 hal, yaitu: hidup sederhana (tidak berfoya-foya), hidup dalam ketaatan (taat kepada Tuhan dan pimpinan), siap untuk tidak menikah. Setelah lulus dari SMA seminari dan sebelum menjadi seorang Pastor, Pastor Carolus harus menjalani tahun persiapan selama 1 tahun dan dillanjut dengan Novis. Novis adalah masa pengujian yaitu masa bagaimana kita diajar hidup sebagai biarawan/imam, dan tuntutan yang diharapkan sebagai biarawan. Pengujian pertama-tama dilihat dari relasi kita dengan Tuhan(berdoa). Dalam masa pengujian, seorang calon biarawan biasanya dikarantinakan agar tidak melakukan hal-hal lain dan mampu menahan nafsu duniawi, sama seperti seorang biksu yang bertapa. Novis dilakukan selama 1 tahun. Beliau melakukan Kaul Perdananya pada tahun 1983 dan terus diuji selama kurang lebih 8-9 tahun dan bila sudah dianggap teruji barulah dikatakan Kaul Kekal. Setelah menjadi seorang biarawn/imam, bukan berarti kita terlepas dari pencobaan-pencobaan. Bisa jadi cobaan yang kita alami malah lebih besar dari sebelumnya. Pastor Carolus juga mengalaminya. Dalam menjalani hidupnya menjadi seorang Pastor, ia mengalami pencobaan baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebagai contoh, keegoisan(ingin dipuji, ingin bergaul dengan lawan jenis, mendapatkan fasilitas), tetapi beliau menyadari bahwa semua keinginan yang berlebih jika diikuti akan berbahaya sehingga kita harus berupaya untuk melawan godaan tersebut. Dari luar juga banyak godaan yang dialami Beliau seperti: melihat orang-orang yang memiliki keluarga harmonis, hidup bebas (glamour), berkelimpahan, dapat berwisata,dll. Dalam menjadi seorang pastor ada juga terdapat hal-hal yang menarik yang dialami oleh Pastor Carolus. Dala menjadi seorang pastor, beliau dapat bersahabat dengan semua orang dan dihargai oleh semua orang dan juga lebih mampu membantu dan melayani sesama. Selain itu dalam menjadi seorang pastor hidupnya menjadi lebih bervariasi(menjadi guru, dosen, tinggal di desa, kota,dll) dibanding dengan orang pada umumnya.Sebagai anak sekolah, kita juga dihadapkan pada pilihan-pilihan menyulitkan, contonya pada saat kelas 3 ini kita sudah harus menentukan jurusan apa yang akan kita ambil. Dalam menentukannya, kita harus tahu minat kita terlebih dahulu dan juga batas kemampuan kita. Tetapi yang paling penting dalam menentukan sebuah pilihan adalah memohon doa restu dari Tuhan agar apapun pilihan yang kita ambil tidak akan sia-sia.Tuhan akan menolong kita asalkan kita mau berusaha. Selain itu, sediakan juga waktu untuk berdiam diri berbicara dengan Tuhan.Pastor Carolus menyampaikan kepaada kita semua bahwa, Selagi kita muda, inilah kesempatan bagi kita untuk mengejar cita-cita kita tetapi jangan sampai kita melupakan Tuhan, karena setinggi-tingginya pendidikan kita, hidup harmonis, harta, semua ada batasnya dan berasal dari Tuhan sehingga kita tidak boleh mendahulukan kepentingan duniawi daripada Tuhan. Kebahagiaan tidak terletak hanya pada harta, ilmu, kesenangan diri, tetapi diatas segalanya kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan agar kita menjadi manusia yang berbahagia/ beriman bukan hanya diakhir nanti tapi juga sekarang selama menjadi manusia, Tuhan akan berikan semua yang kita butuhkan asal kita ingat kepada-Nya.