expertcourse.net...
TRANSCRIPT
1
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
2
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 1
Perusahaan dan Akuntansi
3
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
4
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
5
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
6
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
7
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
8
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 2
Tahap Pencatatan
9
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
10
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
11
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
12
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
13
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
14
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 3
Tahap Penyesuaian
15
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
16
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
17
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
18
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
19
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
20
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
21
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 4
Siklus Akuntansi
22
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Ilustrasi:
Panda Corp merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang Dekorasi
Ruangan. Penutupan buku dilakukan tiap akhir tahun. Saldo dalam buku besar perusahaan
pada 30 November 2015 adalah:
Saldo Buku Besar Akhir November
No. Akun
Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp 140,600,000
103 Piutang Usaha Rp 60,000,000
104 Perlengkapan Kantor Rp 5,000,000
107 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 10,000,000
108 Iklan Dibayar Dimuka Rp -
151 Kendaraan Rp 180,000,000
152 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan Rp 36,000,000
152 Peralatan Kantor Rp 70,000,000
154 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor Rp 14,000,000
201 Utang Usaha Rp 28,000,000
202 Utang Bank Rp 40,000,000
203 Utang Gaji dan Upah Rp -
204 Utang Bunga Rp -
301 Modal, Miss Panda Rp 273,000,000
302 Prive, Miss Panda Rp 6,000,000
303 Ikhtiar Laba Rugi Rp -
401 Pendapatan Jasa Rp 140,000,000
501 Beban Gaji dan Upah Rp 45,000,000
502 Beban Asuransi Rp -
503 Beban Iklan Rp -
504 Beban Perlengkapan Kantor Rp -
505 Beban Listrik dan Telepon Rp 6,850,000
506 Beban Penyusutan - Kendaraan Rp -
507 Beban Penyusutan - Peralatan Kantor Rp -
508 Beban Bunga Rp 2,150,000
509 Beban Rupa-Rupa Rp 5,400,000
Selama tahun berjalan dicatat transaksi yang telah terjadi:
1 Desember Diterima tunai sebesar Rp17.500.000 sebagai pembayaran untuk jasa dekorasi
kantor PT. Sandstorm
5 Desember Dibayar biaya iklan pada majalah bulanan RoomArt untuk 6 kali pemasangan
sebesar Rp5.400.000. Iklan dipasang tiap tanggal 5 yang terhitung mulai bulan ini.
8 Desember Dibeli tunai perlengkapan kantor seharga Rp3.850.000
23
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
10 Desember Diterima pelunasan dari debitur sebesar Rp25.000.000
12 Desember Dibayar upah tenaga kerja honorer sebesar Rp5.000.000
17 Desember Diambil uang tunai dari kas sebesar Rp9.000.000 untuk keperluan pribadi
20 Desember Dibayar rekening listrik dan telepon bulan Desember sebesar Rp650.000
24 Desember Telah diselesaikan dekorasi di kantor Blue Ocean dengan total faktur sebesar
Rp17.500.000, dibayar tunai Rp12.500.000
28 Desember Dibayarkan utang usaha kepada kreditur sebesar Rp19.000.000
31 Desember Dibayar uang kebersihan, keamanan, dan sumbangan-sumbangan sebesar
Rp3.000.000
1) Transaksi selama bulan Desember kemudian dianalisis dan dicatat ke dalam Jurnal
Umum seperti berikut:
Jurnal Umum
Tanggal Nama Akun COA Debit Kredit
1 Des Kas 101 Rp 17,500,000
Pendapatan Jasa 401 Rp 17,500,000
5 Des Iklan Dibayar Dimuka 108 Rp 5,400,000
Kas 101 Rp 5,400,000
8 Des Perlengkapan Kantor 104 Rp 3,850,000
Kas 101 Rp 3,850,000
10 Des Kas 101 Rp 25,000,000
Piutang Usaha 103 Rp 25,000,000
12 Des Beban Gaji dan Upah 501 Rp 5,000,000
Kas 101 Rp 5,000,000
17 Des Prive 302 Rp 9,000,000
Kas 101 Rp 9,000,000
20 Des Beban Listrik dan Telepon 505 Rp 650,000
Kas 101 Rp 650,000
24 Des Kas 101 Rp 12,500,000
Piutang Usaha 103 Rp 5,000,000
Pendapatan Jasa 401 Rp 17,500,000
24
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Tanggal Nama Akun COA Debit Kredit
28 Des Utang Usaha 201 Rp 19,000,000
Kas 101 Rp 19,000,000
31 Des Beban Rupa-rupa 509 Rp 3,000,000
Kas 101 Rp 3,000,000
2) Setelah selesai membuat Jurnal Umum maka langkah selanjutnya adalah memindahkan
transaksi ke dalam Buku Besar:
101. Kas
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 140,600,000 Rp 140,600,000
1 Des Pendapatan Jasa Rp 17,500,000 Rp 158,100,000
5 Des Biaya Iklan RoomArt Rp 5,400,000 Rp 152,700,000
8 Des Perlengkapan Kantor Rp 3,850,000 Rp 148,850,000
10 Des Pelunasan Debitur Rp 25,000,000 Rp 173,850,000
12 Des Beban Gaji dan Upah Rp 5,000,000 Rp 168,850,000
17 Des Prive Rp 9,000,000 Rp 159,850,000
20 Des Beban Listrik dan Telepon Rp 650,000 Rp 159,200,000
24 Des Blue Ocean Rp 12,500,000 Rp 171,700,000
28 Des Utang Usaha Rp 19,000,000 Rp 152,700,000
31 Des Beban Rupa-Rupa Rp 3,000,000 Rp 149,700,000
103. Piutang Usaha
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 60,000,000 Rp 60,000,000
10 Des Pelunasan Debitur Rp 25,000,000 Rp 35,000,000
24 Des Blue Ocean Rp 5,000,000 Rp 40,000,000
104. Perlengkapan Kantor
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
8 Des Dibeli Tunai Rp 3,850,000 Rp 8,850,000
107. Asuransi Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 10,000,000 Rp 10,000,000
108. Iklan Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
5 Des RoomArt Rp 5,400,000 Rp 5,400,000
151. Kendaraan
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 180,000,000 Rp 180,000,000
25
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
152. Akumulasi Penyusutan - Kendaraan
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 36,000,000 Rp 36,000,000
153. Peralatan Kantor
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 70,000,000 Rp 70,000,000
154. Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 14,000,000 Rp 14,000,000
201. Utang Usaha
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 28,000,000 Rp 28,000,000
28 Des Dibayar Tunai Rp 19,000,000 Rp 9,000,000
202. Utang Bank
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 40,000,000 Rp 40,000,000
203. Utang Gaji dan Upah
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
204. Utang Bunga
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
301. Modal Miss Panda
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 273,000,000 Rp 273,000,000
302. Prive Miss Panda
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
17 Des Penarikan Tunai Rp 9,000,000 Rp 15,000,000
401. Pendapatan Jasa
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 140,000,000 Rp 140,000,000
1 Des Diterima Tunai Rp 17,500,000 Rp 157,500,000
24 Des Blue Ocean Rp 17,500,000 Rp 175,000,000
26
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
501. Beban Gaji dan Upah
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 45,000,000 Rp 45,000,000
12 Des Tenaga Kerja Honorer Rp 5,000,000 Rp 50,000,000
502. Beban Asuransi
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
503. Beban Iklan
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
504. Beban Perlengkapan Kantor
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
505. Beban Listrik dan Telepon
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 6,850,000 Rp 6,850,000
20 Des Dibayar Tunai Rp 650,000 Rp 7,500,000
506. Beban Penyusutan - Kendaraan
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
507. Beban Penyusutan - Peralatan Kantor
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp - Rp -
508. Beban Bunga
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 2,150,000 Rp 2,150,000
509. Beban Rupa-Rupa
Tanggal Keterangan ref. Debit Kredit Saldo
1 Des Saldo Akhir November Rp 5,400,000 Rp 5,400,000
31 Des Kebersihan, Keamanan, dll Rp 3,000,000 Rp 8,400,000
27
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
3) Saldo Akhir pada masing-masing Buku Besar kemudian dipindahkan ke dalam Neraca
Saldo Sebelum Penyesuaian:
Panda Corp
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
31 Desember 2015
No. Akun
Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp 149,700,000
103 Piutang Usaha Rp 40,000,000
104 Perlengkapan Kantor Rp 8,850,000
107 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 10,000,000
108 Iklan Dibayar Dimuka Rp 5,400,000
151 Kendaraan Rp 180,000,000
152 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan Rp 36,000,000
152 Peralatan Kantor Rp 70,000,000
154 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor Rp 14,000,000
201 Utang Usaha Rp 9,000,000
202 Utang Bank Rp 40,000,000
203 Utang Gaji dan Upah Rp -
204 Utang Bunga Rp -
301 Modal, Miss Panda Rp 273,000,000
302 Prive, Miss Panda Rp 15,000,000
303 Ikhtiar Laba Rugi Rp -
401 Pendapatan Jasa Rp 175,000,000
501 Beban Gaji dan Upah Rp 50,000,000
502 Beban Asuransi Rp -
503 Beban Iklan Rp -
504 Beban Perlengkapan Kantor Rp -
505 Beban Listrik dan Telepon Rp 7,500,000
506 Beban Penyusutan - Kendaraan Rp -
507 Beban Penyusutan - Peralatan Kantor Rp -
508 Beban Bunga Rp 2,150,000
509 Beban Rupa-Rupa Rp 8,400,000
Rp 547,000,000 Rp 547,000,000
Pada akhir Desember terdapat beberapa penyesuaian sebagai berikut:
• Nilai perlengkapan kantor yang sudah terpakai sampai dengan tanggal 31 Desember
adalah sebesar Rp6.000.000.
• Asuransi dibayar dimuka memiliki masa manfaat selama 2 tahun, dan
penandatanganan kontrak dilakukan pada awal tahun 2015.
• Pemasangan iklan berjangka selama 6 kali pemasangan atau sebulan sekali
pemasangan pada majalah RoomArt.
28
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
• Kendaraan dan peralatan kantor dibeli pada awal tahun 2014 dan memiliki masa
manfaat selama 5 tahun.
• Bunga pinjaman bank sebesar 18% pertahun dan dipinjam pada awal tahun 2015,
pembayaran bunga dilakukan tiap akhir tahun.
Upah karyawan tetap selama bulan Desember belum sempat dibayarkan karena ada kendala
pencairan dana pada akhir bulan Desember, upah sebesar Rp7.000.000 akan dibayarkan awal
tahun 2016.
4) Penyesuaian yang terjadi tersebut harus dicatat dalam Ayat Jurnal Penyesuaian seperti
berikut:
Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun COA Debit Kredit
31 Des Beban Perlengkapan Kantor 504 Rp 6,000,000
Perlengkapan Kantor 104 Rp 6,000,000
31 Des Beban Asuransi 502 Rp 5,000,000
Asuransi Dibayar Dimuka 107 Rp 5,000,000
(Rp10.000.000/2 tahun = Rp5.000.000/tahun)
31 Des Beban Iklan 503 Rp 900,000
Iklan Dibayar Dimuka 108 Rp 900,000
(Rp5.400.000/6x pemasangan = Rp900.000/pemasangan)
31 Des Beban Penyusutan - Kendaraan 506 Rp 36,000,000
Akumulasi Penyusutan - Kendaraan 152 Rp 36,000,000
(Rp180.000.000/5 tahun = Rp36.000.000/tahun
Beban Penyusutan - Peralatan Kantor) 507 Rp 14,000,000
Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor 154 Rp 14,000,000
(Rp70.000.000/5 tahun = Rp14.000.000/tahun)
31 Des Beban Bunga 508 Rp 7,200,000
Utang Bunga 204 Rp 7,200,000
(Rp40.000.000 x 18%/tahun = Rp7.200.000)
31 Des Beban Gaji dan Upah 503 Rp 7,000,000
Utang Gaji dan Upah 108 Rp 7,000,000
29
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
5) Setelah membuat AJP, langkah selanjutnya adalah membuat Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian:
Panda Corp
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
31 Desember 2015
No. Akun
Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp 149,700,000
103 Piutang Usaha Rp 40,000,000
104 Perlengkapan Kantor Rp 2,850,000
107 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 5,000,000
108 Iklan Dibayar Dimuka Rp 4,500,000
151 Kendaraan Rp 180,000,000
152 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan Rp 72,000,000
152 Peralatan Kantor Rp 70,000,000
154 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor Rp 28,000,000
201 Utang Usaha Rp 9,000,000
202 Utang Bank Rp 40,000,000
203 Utang Gaji dan Upah Rp 7,000,000
204 Utang Bunga Rp 7,200,000
301 Modal, Miss Panda Rp 273,000,000
302 Prive, Miss Panda Rp 15,000,000
303 Ikhtiar Laba Rugi Rp -
401 Pendapatan Jasa Rp 175,000,000
501 Beban Gaji dan Upah Rp 57,000,000
502 Beban Asuransi Rp 5,000,000
503 Beban Iklan Rp 900,000
504 Beban Perlengkapan Kantor Rp 6,000,000
505 Beban Listrik dan Telepon Rp 7,500,000
506 Beban Penyusutan - Kendaraan Rp 36,000,000
507 Beban Penyusutan - Peralatan Kantor Rp 14,000,000
508 Beban Bunga Rp 9,350,000
509 Beban Rupa-Rupa Rp 8,400,000
Rp 611,200,000 Rp 611,200,000
6) Tahap selanjutnya adalah membuat Laporan Keuangan, secara umum hanya tiga
Laporan Keuangan yang akan dibuat, yaitu:
Laporan Laba Rugi
Laporan Ekuitas Pemilik
dan Laporan Neraca
30
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Panda Corp
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan Jasa Rp 175,000,000
Expenses:
Beban Gaji dan Upah Rp 57,000,000
Beban Asuransi Rp 5,000,000
Beban Iklan Rp 900,000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 6,000,000
Beban Listrik dan Telepon Rp 7,500,000
Beban Penyusutan - Kendaraan Rp 36,000,000
Beban Penyusutan - Peralatan Kantor Rp 14,000,000
Beban Bunga Rp 9,350,000
Beban Rupa-Rupa Rp 8,400,000
Total Beban Rp 144,150,000
Laba Bersih Rp 30,850,000
Panda Corp
Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015
Modal Miss Panda (awal) Rp 273,000,000
Laba Bersih Rp 30,850,000
Prive Miss Panda Rp 15,000,000
Kenaikan Modal Pemilik Rp 15,850,000
Modal Miss Panda (akhir) Rp 288,850,000
Panda Corp
Neraca
31 Desember 2015
Aset Lancar Kewajiban
Kas Rp 149,700,000 Utang Usaha Rp 9,000,000
Piutang Usaha Rp 40,000,000 Utang Bank Rp 40,000,000
Perlengkapan Kantor Rp 2,850,000 Utang Gaji dan Upah Rp 7,000,000
Asuransi Dibayar Dimuka Rp 5,000,000 Utang Bunga Rp 7,200,000
Iklan Dibayar Dimuka Rp 4,500,000 Total Kewajiban Rp 63,200,000
Total Aset Lancar Rp 202,050,000
Aset Tetap Ekuitas
Kendaraan Rp 180,000,000 Modal Miss Panda Rp 288,850,000 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan Rp (72,000,000)
Peralatan Kantor Rp 70,000,000 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor Rp (28,000,000)
Total Aset Tetap Rp 150,000,000
Total Aset Rp 352,050,000 Total Kewajiban & Ekuitas Rp 352,050,000
31
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
7) Setelah Laporan Keuangan selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat
jurnal penutup yang bertujuan untuk menjadikan rekening akun-akun sementara
(temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi.
Panda Corp
Jurnal Penutup
31 Desember 2015
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des Pendapatan Jasa Rp 175,000,000
Ikhtiar Laba Rugi Rp 175,000,000
Ikhtiar Laba Rugi Rp 144,150,000
Beban Gaji dan Upah Rp 57,000,000
Beban Asuransi Rp 5,000,000
Beban Iklan Rp 900,000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 6,000,000
Beban Listrik dan Telepon Rp 7,500,000
Beban Penyusutan - Kendaraan Rp 36,000,000
Beban Penyusutan - Peralatan Kantor
Rp 14,000,000
Beban Bunga Rp 9,350,000
Beban Rupa-Rupa Rp 8,400,000
Ikhtiar Laba Rugi Rp 288,885,000
Modal Miss Panda Rp 288,850,000
Modal Miss Panda Rp 15,000,000
Prive, Miss Panda Rp 15,000,000
8) Lalu masukkan saldo dalam Jurnal Penutup ke masing-masing akun di Buku Besar
sehingga akun-akun Prive, Pendapatan dan Beban memiliki saldo NOL.
32
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
9) Terakhir yaitu memasukkan saldo akhir pada akun-akun Buku Besar menjadi Neraca
Saldo Setelah Penutupan
Panda Corp
Neraca Saldo Setelah Penutupan
31 Desember 2015
No. Akun
Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp 149,700,000
103 Piutang Usaha Rp 40,000,000
104 Perlengkapan Kantor Rp 2,850,000
107 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 5,000,000
108 Iklan Dibayar Dimuka Rp 4,500,000
151 Kendaraan Rp 180,000,000
152 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan Rp 72,000,000
152 Peralatan Kantor Rp 70,000,000
154 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor
Rp 28,000,000
201 Utang Usaha Rp 9,000,000
202 Utang Bank Rp 40,000,000
203 Utang Gaji dan Upah Rp 7,000,000
204 Utang Bunga Rp 7,200,000
301 Modal, Miss Panda Rp 288,850,000
Rp 452,050,000 Rp 452,050,000
10) Membuat Ayat Jurnal Pembalik merupakan opsional bila ingin membalik ayat jurnal
penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
33
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 5
Akuntansi Perusahaan Dagang
5.1. Karakteristik Perusahaan Dagang
Aktivitas perusahaan dagang meliputi pembelian barang dagangan dari supplier
(pemasok) dan kemudian menjual kembali barang dagangan yang telah diberinya
tersebut kepada konsumen/pelanggan dengan maksud untuk memperoleh
keuntungan. Ketika barang dagangan dijual, nilai transaksi penjualan ini akan
dilaporkan sebagai pendapatan penjualan (sales revenue) dan harga pokok dari barang
yang dijual akan diakui sebagai beban yang dinamakan harga pokok penjualan (cost of
goods sold). Pendapatan penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan
akan diperoleh laba kotor (gross profit).Barang dagangan yang masih tersedia (tidak
terjual) sampai dengan akhir periode akuntansi dinamakan persediaan (merchandise
inventory). Barang dagangan ini akan dilaporkan sebagai aset lancar di dalam neraca
5.2. Sistem Pencatatan Perpetual
Dalam sistem pencatatan perpetual, catatan mengenai harga pokok dan masing-
masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual diselenggarakan dengan
terperinci. Sistem pencatatan ini akan secara terus-menerus menunjukkan berapa
besarnya saldo persediaan barang dagangan yang ada di gudang untuk masing-masing
jenis persediaan. Dengan sistem pencatatan perpetual, harga pokok dari barang yang
dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi.
a. Mencatat Pembelian
Pembelian barang dagangan dari pemasok dapat dilakukan baik secara tunai
maupun kredit. Transaksi pembelian umumnya baru akan dicatat ketika barang
sudah diterima dari pemasok (penjual). Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat
transaksi pembelian adalah sebagai berikut :
Persediaan Barang Dagangan Rp xxx
Kas Rp xxx
(apabila pembelian dilakukan secara tunai)
Persediaan Barang Dagangan Rp xxx
Utang Usaha Rp xxx
(apabila pembelian dilakukan secara kredit)
34
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
b. Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli
Pembeli bisa jadi tidak puas dengan dengan barang yang dipesannya dari
penjual. Barang yang diterimanya mungkin saja rusak, cacat, atau bahkan tidak
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pembeli. Dalam kasus ini
pembeli dapat mengembalikan barang kepada si penjual. Lalu pembeli akan
memperoleh pengurangan utang jika awalnya pembelian dilakukan secara
kredit, atau pembeli akan menerima pengembalian kas jika awalnya pembelian
dilakukan secara tunai. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat retur pembelian
sehingga terjadi penyesuaian harga beli adalah :
Kas Rp xxx
Persediaan Barang Dagangan Rp xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara tunai)
Utang Usaha Rp xxx
Persediaan Barang Dagangan Rp xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara kredit)
c. Biaya Angkut
Dalam setiap transaksi jual beli barang dagangan harusnya disepakati
apakah penjual ataupun pembeli yang akan membayar atau menanggung
semua ongkos angkut dari gudang penjual ke gudang pembeli. Ada 2 jenis
alternatif persyaratan pengangkutan yaitu franko gudang penjual (free on board
shipping point) dan franko gudang pembeli (free on board destination point).
Franko gudang penjual berarti bahwa penjual tidak memiliki kewajiban
untuk menanggung ongkos angkut barang dari gudang penjual ke gudang
pembeli, melainkan pembeli-lah yang harus menanggung ongkos angkut barang
tersebut. Oleh sebab itu, ongkos angkut barang yang harus ditanggung oleh
pembeli ini akan dicatat dalam pembukuan pembeli sebagai ongkos angkut
masuk (freight in). Ongkos angkut masuk sifatnya akan menambah harga pokok
dari barang yang dibeli. Apabila transaksi pembelian persediaan dicatat dengan
menggunakan metode perpetual, maka akun ongkos angkut ini akan digantikan
dengan akun persediaan barang dagangan.
35
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Persediaan barang dagangan Rp xxx
Kas Rp xxx
Kadangkala ongkos angkut masuk (freight in) yang menjadi beban atau
tanggungan pembeli ini dapat ditalangi terlebih dahulu oleh penjual. Dalam hal
ini, tagihan penjual ke pembeli nantinya akan menjadi bertambah sebesar
ongkos angkut tersebut.
Sedangkan untuk franko gudang pembeli, ongkos angkut barang dari
gudang penjual ke gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. Oleh sebab itu,
ongkos angkut barang yang harus ditanggung oleh penjual ini akan dicatat
dalam pembukuan penjual sebagai ongkos angkut keluar (fright out). Ongkos
angkut keluar akan dicatat dalam posisi debet dan diklasifikasikan sebagai
beban operasional dalam laporan laba rugi.
Ongkos angkut keluar Rp xxx
Kas Rp xxx
d. Potongan Pembelian (Diskon Pembelian)
Persyaratan kredit (credit terms) tertentu dalam transaksi pembelian yang
dilakukan secara kredit memungkinkan pembeli untuk mendapatkan potongan
tunai apabila si pembeli melakukan pembayaran dalam waktu yang segera.
Persyaratan kredit ini secara khusus akan menunjukkan berapa besarnya
potongan tunai (cash discount) yang dapat dimanfaatkan oleh pembeli apabila
pembeli melakukan pembayarannya dengan segera, berapa lamanya periode
potongan dan berapa lama batas waktu akhir bagi pembeli untuk membayar
seluruh utangnya ke si penjual. Jurnal yang perlu dibuat oleh pembeli pada saat
melakukan pembayaran utangnya dengan memanfaatkan potongan
pembelian :
Utang Usaha Rp xxx
Kas Rp xxx
Persediaan barang dagangan Rp xxx
36
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
e. Mencatat Penjualan
Pendapatan penjualan, sama seperti pendapatan jasa dicatat ketika
pendapatan sudah terjadi (berlangsung). Umumnya, pendapatan penjualan
terjadi ketika barang ditransfer dari penjual ke pembeli.
Ada dua ayat jurnal yang perlu dibuat sekaligus oleh penjual saat
melakukan transaksi penjualan yaitu :
Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Piutang usaha Rp xxx
Penjualan Rp xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
Harga pokok penjualan Rp xxx
Persediaan barang dagangan Rp xxx
f. Retur Penjualan dan Penyesuaian Harga Jual
Retur penjualan terjadi apabila perusahaan menerima kembali barang
dagangan yang telah dijualnya. Pembeli bisa jadi tidak puas dengan dengan
barang yang dipesannya dari penjual. Barang yang diterimanya mungkin saja
rusak, cacat, atau bahkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh
pembeli. Dalam kasus ini pembeli dapat mengembalikan barang kepada si
penjual, sedangkan penyesuaian harga jual diberikan kepada pelanggan dimana
dalam hal ini perusahaan bisa jadi tidak menerima kembali barang dagangan
atau menerimanya kembali. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat retur
penjualan sehingga terjadi penyesuaian harga jual adalah :
Retur Penjualan Rp xxx
Kas Rp xxx (apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Retur Penjualan Rp xxx
Piutang usaha Rp xxx (apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
Persediaan barang dagangan Rp xxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxx (apabila barang dagangan yang telah dijual kembali kepada penjual)
37
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
g. Potongan Penjualan (Diskon Penjualan)
Persyaratan kredit (credit terms) tertentu dalam transaksi penjualan yang
dilakukan secara kredit memungkinkan penjual untuk memberikan potongan
tunai apabila si pembeli melakukan pembayaran dalam waktu yang segera.
Persyaratan kredit ini secara khusus akan menunjukkan berapa besarnya
potongan tunai (cash discount) yang diberikan oleh penjual apabila pembeli
melakukan pembayarannya dengan segera, berapa lamanya periode potongan
dan berapa lama batas waktu akhir bagi pembeli untuk membayar seluruh
utangnya ke si penjual. Jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat
memberikan potongan penjualan kepada pembeli yang melunasi utangnya
adalah :
Kas Rp xxx
Potongan Penjualan Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
5.3. Sistem Pencatatan Periodik
Dengan sistem pencatatan periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat
dengan menggunakan akun pembelian bukan akun persediaan barang dagangan
seperti yang dilakukan pada sistem pencatatan perpetual. Juga dengan sistem periodik,
akun-akun berikut ini secara terpisah (masing-masing) akan digunakan : potongan
pembelian, retur pembelian dan ongkos angkut masuk.
a. Mencatat Pembelian
Pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
(apabila pembelian dilakukan secara tunai)
Pembelian Rp xxx
Utang Usaha Rp xxx
(apabila pembelian dilakukan secara kredit
b. Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli
Kas Rp xxx
Retur Pembelian Rp xxx (apabila awalnya pembelian dilakukan secara tunai)
38
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Utang Usaha Rp xxx
Retur Pembelian Rp xxx
(apabila awalnya pembelian dilakukan secara kredit)
c. Ongkos Angkut
- FOB shipping point
Ongkos angkut masuk Rp xxx
Kas Rp xxx
(jika dibayar langsung oleh pembeli)
Ongkos angkut masuk Rp xxx
Utang usaha Rp xxx
(jika ditalangi terlebih dahulu oleh penjual)
- FOB Destination
Ongkos angkut keluar Rp xxx
Kas Rp xxx
d. Potongan Pembelian
Utang usaha Rp xxx
Kas Rp xxx
Potongan pembelian Rp xxx
e. Mencatat Penjualan
Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Piutang usaha Rp xxx
Penjualan Rp xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
f. Retur Penjualan
Retur penjualan Rp xxx
Kas Rp xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai)
Retur penjualan Rp xxx
Piutang usaha Rp xxx
(apabila awalnya penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit)
39
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
g. Potongan Penjualan
Kas Rp xxx
Potongan penjualan Rp xxx
Piutang usaha Rp xxx
5.4. Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan
Apabila perusahaan menggunakan metode atau sistem periodik/fisik dalam
mencatat barang dagangannya, maka pada setiap akhir periode akuntansi setelah
dilakukan penghitungan fisik atas besarnya persediaan barang dagangan yang ada,
bagian akuntansi akan membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat besarnya
persediaan akhir yang ada di gudang (posisi persediaan per tanggal laporan). Ayat
jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :
Menghapus saldo awal persediaan :
Ikhtisar laba rugi Rp xxx
Persediaan barang dagangan Rp xxx
Mencatat saldo persediaan akhir :
Persediaan barang dagangan Rp xxx
Ikhtisar laba rugi Rp xxx
5.5. Laporan Keuangan
Laporan ekuitas pemilik untuk perusahaan dagang disajikan dengan cara yang sama
seperti perusahaan jasa, demikian juga untuk penyajian neraca. Perbedaan yang ada
hanyalah dalam hal akun persediaan barang dagangan yang tentu saja akun ini tidak
ada dalam perusahaan jasa.
Laporan laba rugi untuk perusahaan dagang dapat disusun dalam dua bentuk
pilihan, yaitu bentuk langsung (single-step) atau bentuk bertahap (multiple-step).
Laporan laba rugi dengan bentuk langsung menekankan pada total pendapatan dan
total beban sebagai faktor penentu laba/rugi bersih. Sedangkan untuk laporan laba rugi
bentuk bertahap, laporan laba rugi bentuk ini menunjukkan tahapan-tahapan dalam
menentukan laba/rugi bersih. Pendapatan penjualan bersih akan dikurangkan dengan
harga pokok penjualan untuk menentukan besarnya laba kotor. Laba kotor ini akan
dikurangkan dengan beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban
40
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
umum serta administrasi untuk menentukan besarnya laba operasional. Lalu, laba
operasional ini akan ditambah atau dikurangkan dengan pendapatan lain-lain atau
beban lain-lain untuk menentukan besarnya laba/rugi bersih.
41
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 6
Akuntansi Persediaan
6.1. Dasar Persediaan
Bagaimana perusahaan mengklasifikasikan persediaannya tergantung pada apakah
perusahaan adalah perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur. Untuk perusahaan
dagang, persediaannya dinamakan persediaan barang dagangan (hanya ada satu
klasifikasi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh perusahaan dan sudah langsung
dalam bentuk siap untuk dijual pada kegiatan bisnis normal perusahaan sehari-hari.
Sedangkan untuk perusahaan manufaktur, mula-mula persediaannya belum siap untuk
dijual sehingga perlu diolah terlebih dahulu, sehingga dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu bahan mentah, barang setengah jadi (barang dalam proses), dan barang jadi
(produk akhir).
Para akuntan haruslah ekstra hati-hati terutama pada waktu berurusan dengan
pencatatan penilaian persediaan. Persediaan yang tercatat dalam neraca perusahaan
dagang dan manufaktur merupakan sesuatu yang material (signifikan), sedangkan dalam
laporan laba-rugi kedua jenis perusahaan tersebut terdapat beberapa komponen yang
tidak akan dijumpai dalam laporan laba-rugi perusahaan jasa yaitu pendapatan penjualan,
harga pokok penjualan dan laba kotor.
6.2. Pengendalian Internal atas Persediaan
Pengendalian internal pada persediaan mutlak diperlukan karena aset ini tergolong
cukup lancar. Ada dua tujuan utama dari diterapkannya pengendalian internal tersebut
yaitu untuk mencegah atau mengamankan aset perusahaan (persediaan) dari tindakan
pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan, dan kerusakan, serta menjamin
keakuratan (ketepatan) penyajian persediaan dalam laporan keuangan. Kartu persediaan
yang berisi informasi lengkap mengenai pembelian dan penjualan barang dagang
merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk melaksanakan pengendalian
internal atas persediaan
Penggunaan sistem pencatatan perpetual juga memberikan pengendalian yang
efektif atas persediaan. Informasi mengenai jumlah atas masing-masing jenis barang
dagangan dapat segera tersedia dalam buku besar pembantu untuk masing-masing
42
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
persediaan. Untuk menjamin keakuratan besarnya persediaan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan, perusahaan dagang seharusnya melakukan pemeriksaan fisik atas
persediaan.
6.3. Kesalahan dalam Penghitungan Persediaan
Perhitungan persediaan diperlukan untuk membantu akuntan dalam menyajikan
berapa besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP). Persediaan awal maupun persediaan
akhir digunakan untuk menghitung besarnya harga pokok penjualan dalam sistem
pencatatan periodic. Persediaan akhir di periode berjalan akan secara otomatis menjadi
persediaan awal di tahun berikutnya. Kesalahan yang terjadi dalam melakukan
penghitungan atas persediaan akan mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba
rugi.
Kesalahan dalam mencatat persediaan dalam periode berjalan akan menyebabkan
salah saji pada saldo persediaan akhir sehingga menyebabkan harga pokok penjualan
menjadi keliru. Berikut ini rumus untuk dapat menentukan HPP :
Persediaan awal + Pembelian – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan
Jika HPP salah, maka akan menimbulkan efek salah saji pada laba kotor yang dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
Penjualan – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor
Selanjutnya juga akan mempengaruhi perhitungan laba bersih yang dapat ditentukan
menggunakan rumus berikut ini :
Laba Kotor – Beban/Biaya Operasional +/- Pendapatan (Beban) lain = Laba Bersih
Ketiga perhitungan di atas merupakan unsur-unsur perhitungan dalam laporan laba-
rugi untuk mencapai penentuan laba bersih. Perlu diingat kembali bahwa penentuan laba
bersih juga akan mempengaruhi akun modal pada neraca di setiap akhir periode
akuntansi. Besarnya salah saji untuk modal akan sama dengan besarnya salah saji untuk
persediaan akhir, aset lancar dan total aset.
Ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika terjadi kesalahan dalam perhitungan
persediaan, yaitu :
43
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
a. Jika persediaan yang dihitung lebih kecil dari yang seharusnya
Kesalahan Persediaan Harga Pokok Penjualan Laba Bersih
Persediaan akhir kekecilan
Kebesaran Kekecilan
Persediaan awal kekecilan
Kekecilan Kebesaran
b. Jika persediaan yang dihitung lebih besar dari yang seharusnya
Kesalahan Persediaan Harga Pokok Penjualan Laba Bersih
Persediaan akhir kebesaran
Kekecilan Kebesaran
Persediaan awal kebesaran
Kebesaran Kekecilan
6.4. Metode Penilaian Persediaan
Dalam akuntansi, dikenal tiga metode menghitung besarnya nilai persediaan akhir,
yaitu : metode FIFO (first-in, first-out), metode LIFO (last-in, first-out), dan metode biaya
rata-rata (average cost method).
Dengan menggunakan metode FIFO, harga pokok dari barang yang pertama kali
dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan.
Penekanannya adalah bukan pada fisik unit atau fisik barangnya, melainkan lebih kepada
harga pokoknya. Dengan menggunakan metode FIFO, yang akan menjadi nilai persediaan
akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
Sebaliknya dengan menggunakan metode LIFO, harga pokok dari barang yang
terakhir kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan.
Sama seperti metode FIFO, penekanannya bukan kepada unit atau fisik barangnya,
melainkan kepada harga pokoknya. Dengan menggunakan metode LIFO, yang akan
menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang pertama
kali dibeli.
Sedangkan dalam metode biaya rata-rata, harga pokok penjualan per unit dihitung
berdasarkan rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual.
44
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
6.5. Penilaian Persediaan dalam Sistem Pencatatan Perpetual.
Untuk mengilustrasikan masing-masing metode penilaian (FIFO, LIFO, dan biaya
rata-rata) dalam sistem pencatatan perpetual, perhatikan contoh di bawah ini :
Tanggal Keterangan Kuantitas (Unit) Harga Perolehan Per Unit
1 Maret 5 Maret
12 Maret 19 Maret 23 Maret 27 Maret 31 Maret
Persediaan Awal Penjualan Pembelian Penjualan Penjualan Pembelian Pembelian
120 84 96 48 24 60 60
Rp 200.000,-
Rp 210.000,-
Rp 220.000,- Rp 220.000,-
Dengan menggunakan data di atas asumsikan bahwa harga jual per unit adalah Rp
300.000,- dimana pembelian maupun penjualan barang dagangan dilakukan secara
kredit, maka besarnya nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan serta laba kotor
adalah :
a. Jika menggunakan metode penilaian FIFO
Besarnya Total Penjualan :
(Rp 300.000,- x (84+36+12+24)) = Rp 46.800.000,-
Besarnya Harga Pokok Penjualan :
(16,8 jt + 7,2 jt +2,52 jt + 5,04 jt) = (Rp 31.560.000,-)
Laba Kotor = Rp 15.240.000,-
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total
1-Mar 120 200000 24 jt
5-Mar 84 200000 16,8 jt 36 200000 7,2 jt
12-Mar 96 210000 20,16 jt 36 200000 7,2 jt
96 210000 20,16 jt
19-Mar 36 200000 7,2 jt
12 210000 2,52 jt 84 210000 17,64 jt
23-Mar 24 210000 5,04 jt 60 210000 12,6 jt
27-Mar 60 220000 13,2 jt 60 210000 12,6 jt
60 220000 13,2 jt
31-Mar 60 220000 13,2 jt 60 210000 12,6 jt
120 220000 26,4 jt
Saldo PersediaanHarga Pokok PenjualanPembelianTgl
45
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
b. Jika menggunakan metode penilaian LIFO
Besarnya Total Penjualan :
(Rp 300.000,- x (84+48+24)) = Rp 46.800.000,-
Besarnya Harga Pokok Penjualan :
(16,8 jt + 7,2 jt +2,52 jt + 5,04 jt) = (Rp 31.560.000,-)
Laba Kotor = Rp 15.240.000,-
c. Jika menggunakan metode penilaian biaya rata-rata
Besarnya Total Penjualan :
(Rp 300.000,- x (84+48+24)) = Rp 46.800.000,-
Besarnya Harga Pokok Penjualan :
(16,8 jt + 9,95 jt +4,975 jt) = (Rp 31.725.000,-)
Laba Kotor = Rp 15.075.000,-
6.6. Penyajian Persediaan Barang Dagangan di Neraca.
Penyajian aset lancar dalam neraca disusun berdasarkan urutan tingkat likuiditasnya.
Kas lebih lancar dibanding piutang dan persediaan; piutang lebih lancar dibanding
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total
1-Mar 120 200000 24 jt
5-Mar 84 200000 16,8 jt 36 200000 7,2 jt
12-Mar 96 210000 20,16 jt 96 210000 20,16 jt
36 200000 7,2 jt
19-Mar 48 210000 10,08 jt 48 210000 10,08 jt
36 200000 7,2 jt
23-Mar 24 210000 5,04 jt 24 210000 5,04 jt
36 200000 7,2 jt
27-Mar 60 220000 13,2 jt 60 220000 13,2 jt
24 210000 5,04 jt
36 200000 7,2 jt
31-Mar 60 220000 13,2 jt 120 220000 26,4 jt
24 210000 5,04 jt
36 200000 7,2 jt
TglPembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total
1-Mar 120 200000 24 jt
5-Mar 84 200000 16,8 jt 36 200000 7,2 jt
12-Mar 96 210000 20,16 jt 132 207272,7 27,36 jt
19-Mar 48 207272,7 9,95 jt 84 207272,7 17,41 jt
23-Mar 24 207272,7 4,975 jt 60 207272,7 12,436 jt
27-Mar 60 220000 13,2 jt 120 213633 25,636 jt
31-Mar 60 220000 13,2 jt 180 215756 38,836 jt
TglPembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
46
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
persediaan; dan seterusnya. Jadi, kas merupakan aset yang paling likuid (lancar), lalu
diikuti dengan piutang usaha, persediaan barang dagangan dan seterusnya
UD. Karya Utama
Neraca
31 Desember 2015
ASET
Aset Lancar :
Kas xxx
Piutang Usaha xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
47
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
BAB 7
Kewajiban Lancar
7.1. Sifat Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan akan dibayar dengan
menggunakan aset lancar atau menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Yang termasuk dalam kategori kewajiban lancar
adalah utang usaha, pendapatan diterima dimuka, utang pajak penghasilan karyawan,
utang bunga, utang upah, utang pajak penjualan, dan kewajiban jangka panjang yang
akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.
7.2. Akuntansi atas Utang Wesel Jangka Pendek
Kewajiban dalam bentuk janji tertulis dicatat sebagai utang wesel. Wesel bayar
memerlukan pembayaran bunga dan sering-kali diterbitkan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan (pendapatan) jangka pendek. Wesel dapat diterbitkan dengan
jangka waktu pembayaran yang beragam. Wesel yang harus segera dibayar dalam
jangka waktu satu tahun akan diklasifikan dalam neraca sebagai kewajiban lancar.
Biasanya, wesel diterbitkan oleh debitur ketika sejumlah uang dipinjam dari bank
atau kreditur. Wesel juga dapat diterbitkan untuk menggantikan sementara utang usaha
yang telah jatuh tempo. Dalam praktek, umumnya wesel bayar dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam yaitu wesel bayar berbunga dan wesel bayar yang didiskontokan.
Untuk wesel bayar berbunga, beban bunga akan diakui atau dicatat pada akhir
periode akuntansi dana atau pada wesel jatuh tempo. Beban bunga yang dicatat pada
akhir periode akuntansi merupakan beban bunga berjalan atau bunga yang masih harus
dibayar, terhitung mulai pada saat wesel diterbitkan sampai dengan tanggal tutup buku
perusahaan.
7.3. Penggajian
Secara periodik, pemberi kerja berkewajiban untuk memberikan gaji (upah) kepada
karyawannya atas jasa-jasa mereka yang telah “dinikmati” oleh perusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan. Gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawan
termasuk sebagai beban bagi perusahaan (pemberi kerja).
48
expertcourse.net #bimbelnyamahasiswa
Istilah gaji (salaries) biasanya digunakan untuk pembayaran atas pemakaian jasa
karyawan bagian manajerial dan administrasi. Besarnya gaji yang diterima oleh
karyawan dihitung berdasarkan tarif bulanan, bukan jam-an atau harian. Sedangkan
untuk upah (wages) biasanya dibayarkan berdasarkan hitungan jam, harian, mingguan,
atau kesatuan kerja (borongan). Umumnya, upah dibayarkan kepada karyawan bagian
toko, buruh pabrik, mekanik bengkel dan pekerja borongan. Dalam praktik, istilah upah
dan gaji sering digunakan bergantian.
7.4. Akuntansi Penggajian
Kompensasi karyawan berupa gaji atau upah dan tunjangan-tunjangan sering kali
menimbulkan jumlah kewajiban lancar yang cukup signifikan bagi perusahaan (pemberi
kerja). Akuntansi untuk penggajian meliputi lebih dari sekedar pembayaran gaji kepada
karyawan.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembayaran gaji (penghasilan)
karyawan adalah :
Beban Gaji Rp xxx
Kas Rp xxx
(jika perusahaan sudah membayar gaji pegawai secara langsung tunai)
Beban Gaji Rp xxx
Utang Gaji Rp xxx
(jika perusahaan sudah membayar gaji perusahaan namun tidak secara langsung)