bidang dan arah

27
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang DJUHANDA (1981) mengemukakan bahwa tiga seperempat dari permukaan bumi ini adalah perairan baik itu perairan laut maupun perairan air tawar yang didalamnya dihuni oleh berbagai jenis ikan, tidak heran bila sekarang telah diketahui lebih dari 20.000 macam spesies ikan, dan setiap tahunya diketemukan lebih dari 100 spesies baru simuka bumi ini. NELSON (1984) menyatakan bahwa didunia sudah dijumpai empat kelas ikan, yang terdiri dari 20 ordo, 445 famili, 4044 genus dan 21.723 spesies dan diperkirakan 8.411 merupakan ikan air tawar. Indonesia secara geografis terletak didaerah tropis dan merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah kanada selain itu perairan pantai diindonesia memiliki tipe substrat yang beragam sehingga memungkinkan Indonesia memiliki sumberdaya hayati perairan yang sangat besar baik ditinjau dari jenis spesies maupun dari kelimpahan spesies tersebut dihabitatnya. Setiap jeniss spesies ikan akan memiliki perbedaan perbedaan baik perbedaan genetic, anatomi, fisiologi maupun perbedaan morfologi, salah satu cara yang paling 1

Upload: vucky-pull

Post on 30-Jun-2015

743 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIDANG DAN ARAH

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

DJUHANDA (1981) mengemukakan bahwa tiga seperempat dari

permukaan bumi ini adalah perairan baik itu perairan laut maupun perairan air

tawar yang didalamnya dihuni oleh berbagai jenis ikan, tidak heran bila sekarang

telah diketahui lebih dari 20.000 macam spesies ikan, dan setiap tahunya

diketemukan lebih dari 100 spesies baru simuka bumi ini.

NELSON (1984) menyatakan bahwa didunia sudah dijumpai empat kelas

ikan, yang terdiri dari 20 ordo, 445 famili, 4044 genus dan 21.723 spesies dan

diperkirakan 8.411 merupakan ikan air tawar.

Indonesia secara geografis terletak didaerah tropis dan merupakan Negara

kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah kanada

selain itu perairan pantai diindonesia memiliki tipe substrat yang beragam

sehingga memungkinkan Indonesia memiliki sumberdaya hayati perairan yang

sangat besar baik ditinjau dari jenis spesies maupun dari kelimpahan spesies

tersebut dihabitatnya.

Setiap jeniss spesies ikan akan memiliki perbedaan perbedaan baik

perbedaan genetic, anatomi, fisiologi maupun perbedaan morfologi, salah satu

cara yang paling mudah dalam membedakan spesies ikan adalah dengan

membandingkan ciri ciri bentuk dari ikan itu sendiri, seperti ; bentuk tubuh ikan,

bentuk sirip dan lain sebagainya.

SAANIN (1984) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi ikan harus

diperhatikan tanda tanda, bentuk dan bagian bagian dari tubuh ikan, misalnya ;

sirip, sisik, gigi san lain lain. Membandingkan bentuk tubuh ikan harus dengan

memperhatikan dan didasarkan pada terminology yang sesuai karena terminology

yang berlaku pada makhluk hidup akan berbeda datu dengan yang lainya

meskipun memungkinkan adanya terjadi kesamaan terminology anatomi pada

beberapa spesies. RIDWAN et al ., mengatakan bahwa terminology yang sesuai

1

Page 2: BIDANG DAN ARAH

dengan ikan adalah terminology anatomica veterinaria yang dipublikasikan oleh

world association of veterinary anatomists.

I.2 Tujuan dan Manfaat

Praktikum bidang dan arah ini membahas ciri bentuk dan terminology

yang dapat menjelaskan bidang bidang khayal yang ada pada ikan sehingga kita

dapat membedakan jenis spesies ikan berdasarkan bentuk tubuh ikan yang secara

umum terbagi dua yaitu bilateral simetris atau non bilateral simetris.

Manfaaat dari praktikum bidang dan arah ini adalah kita dapat mengenali

spesies ikan berdasarkan bentuk tubuhnya dan menemukan nama ilmiah yang

telah ditetapkan oleh para ahli.

2

Page 3: BIDANG DAN ARAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan merupakan sumber zat zat yang sangat penting bagi kehidupan oleh

karenanya berbagai usaha dilakukan manusia dalam rangka memanfaatkan

seluruh potensi yang terdapat pada ikan secara arif dan bijaksalah satu cara yang

dilakukan manbusia adalah dengan mempelajari ikan itu sendiri sehingga didapat

hal hal baru yang dapat memberikan faedah bagi manusia itu sendiri.

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) adalah salah satu dari sekian banyak jenis

ikan yang memiliki nilai ekonomis. Ikan ini berasal dari jenis ikan scombried

(ikan pelagis) yang hidup didaerah neritik dan oceanic sampai batas kedalaman 50

meter, yang banyak ditemui sisaerah sumatera. Ikan ini siklasifikasikan olen

SAANIN (1984) sebagai berikut ; filum chordate, subfilum vertebrata, kelas

pisces, subkelas teleostei, ordo percomorphy, subordo scombrisea, famili

scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthinnus afinis. Ikan tongkol adalah salah

satu jenis ikan perenang cepat dengan makanan berupa ikan ikan kecil, planktonic

crustacean, dan larva larva ikan.

Secara taksonomi ikan mas diklasifikasikan kedalam filum chordate, kelas

pisces, ordo cypriniformes, famili cyprinidae, genus cyprinus, san spesies

cyprinus corpio. (KOTTELLAT ET AL., 1993) sescara morfologi antara spesies

dapat dibedakan berdasarkan warna, sisik, mata, kepala dan bentuk badan

(SUMANTADINATA dan TANIGUCHI). KOTTELLAT ET AL., (1993)

menyatakan bahwa distribusi ekologi ikan mas berasal dari jepang, cina, dan asia

tengah, tetapi kemudian dikenal diseluruh dunia. Ikan mas dapat dipelihara

didaerah tropis pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, tetapi lebih

baik pada ketinggian 150 – 600 meter. Dapat tumbuh dengan baik pada

temperature 20 – 28 celcius, dan tidak berkembanga dengan baik pada

temperature 15 – 18 celcius (HUET, 1971).

Ikan belanak (mugil belanak) termasuk pada keluarga mugilidae,ikan

belanak hidup secara bergeromboldekat pantai ditempat tempat yang dangkal,ikan

ini tertarik pada cahaya lampu, makana ikan belanak hampir sama demngan

3

Page 4: BIDANG DAN ARAH

makanan ikan bandeng terdiri dari ganggang ganggang halus dan kotoran.

Penyebaran ikan belanak sangat luas. Salah satu cirri dari ikan belanak adalah

tubuh dan kepalamya ditutupi oleh sisik,warna tubuh perak, dengan punggung

berwarna lebih gelap.

Ikan selar (caranx) termasuk pada keluarga carangidae. Bentuk tubuh ikan

ikan dari keluarga ini ada yang sedikit gepeng,lonjong dan ada juga yang tinggi.

Ikan ikan dari keluarga carangidae tergolong pada ikan laut perenang cepar dan

kuat, terdiri dari ikan bertubuh besar atau pertengahan penghuni permukaan atau

dekat dekat pantai, terdapat disemua lautan tropis,sehingga memiliki daerah

penyebaran yang luas. Ikan selar sangat banyak jenisnya diantaranya ikan selar

kuning yang umumnya lebih kecil ukuranya dibendingkan ikan selar lainya,

panjang tubuhnya hanya berkisar 16 cm. DJUHANDA , (1991) mengemukakan

bahwa ikan dari keluarga carangidae memiliki cirri cirri seperti sirip ekor

bercagak dua dan lekuk dari cagak tersebut dimulai dari dekat pangkal ekor.

Ikan motan diklasifikasikan kedalam kelas pisces, subkelas teleostei,orso

cypriniformet (KOTTELLAT et al 1993) atau osteriopyshi, (SAANIN, 1984)

subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, subfamily cyprininae, genus

thynnicththys, spesies thynnicththys polylepis. Menurut VASS dalam

ALAMSYAH ,(1982) ikan ini merupakan ikan air tawar yang hidup disungai dan

parairan umum lainya dan biasanya .

KOTTELLAT et al., (1993) mengemukakan bahwa ikan subahan

termasuk kedalam ordo osteriophysi dengan sub ordo cyprinoidae, famili

cyprinidae dan memilki genus puntius, spesie puntius bulu.salah satu cirri dari

ikan dengan kelas ini adalah memiliki mulut protaktil.

Klasifikasi ikan katung adalah sebagai berikut, kelas teleostei, ordo

perciformes, famili peristolepididae, genus pristolepis, spesies pristolepis groofi.

Cirri cirim ikan katung adalah memiliki bentuk mulut yang protaktil, dengan

ukuran mulut yang sempit.

4

Page 5: BIDANG DAN ARAH

III. BAHAN DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ikhtiologi dengan judul bidang dan arah ini dilaksanakan pada

hari kamis 3 maret 2005, Pukul 14.30 WIB sampai 17.30 WIB, bertempat di

laboratorium biologi perikanan Fakultas Parikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Riau.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan sebagai objek dalam praktikum ini adalah ikan ikan air tawar dan

ikan ikan air laut, yaitu ikan tongkol (Euthynnus affinis) , Ikan selar kuning

(selaroides leptolemis), ikan subahan (Puntius bulu), ikan motan (Thynnicthys

tinoides), ikan belanak (Mugil desumieri)), ikan mas (Cyprinus corpio), dan ikan

katung (Pristoplepis groofi). Ikan ikan tersebut diperoleh dipasar pagi arengka

yang ada dipekan baru.

Sedangkan alat yang yang digunakan pada praktikum ini adalah nampan

sebagai tempat meletakan objek (ikan), alat alat tulis dan gambar untuk

mengambil gambar dan menuliskan ciri dan klasifikasi ikan, panggaris untuk

mangukur panjang ikan, serbet untuk mengelap tangan, alat praktikum dan meja.

3.3. Metoda Praktikum

metoda yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metoda langsung

dimana objek yang ditelitin diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil

datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.

3.4. Prosedur Praktikum

Ikan sebagai objek dalam praktikum dicuci dan dibersihkan, lalu diletakan

kedalam nampan yang telah dipersiapkan untuk kemudian digambar pada buku

gambar yang telah disediakan dan ditulis klasifikasi dan nama ilmiah ikan serta

lukiskan juga bidang bidang khayal serta tentukan arah arah tubuh beserta siripnya

5

Page 6: BIDANG DAN ARAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

1. Ikan mas (Cyprinus corpio) ciri - ciri :

Nama lokal : Ikan mas - Bilateral simetris.

Ordo : Ostheriophysi - Bersisik

Famili : Cyprinidae - Habitat air tawar

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus corpio

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus corpio)

2. selar kuning (caranx pleptolepis)

Nama lokal : Selar kuning ciri – ciri :

Ordo : Perchomorphy - Bilateral simetris

Famili : Caranidae - Bersisik

Genus : Caranx - Habitat air laut

Spesies : Caranx pleptolepis

6

Page 7: BIDANG DAN ARAH

Gambar 2. Ikan selar kuning (Caranx pleptolepis)

3. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)

nama lokal : Ikan katung ciri – ciri :

ordo : Perciformes - Bilateral simetris

famili :Anabantidae - Bersisik

genus : Pristolepis - Habitat air tawar

spesies : Pristoplepis groofi

Gambar 3. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)

7

Page 8: BIDANG DAN ARAH

4. Ikan Motan (Thynnicthys thynoides)

Nama lokal : Ikan Motan ciri – ciri :

Ordo : Osheriopishy - Bilateral simetris

Famili : Cyprinidae - Bersisik

Genus : Thynnicthys - Habitat air tawar

Spesies : Thynnicthys thynoides

Gambar 4. Ikan Motan (Thynnicthys thynoides)

8

Page 9: BIDANG DAN ARAH

5. Ikan Tongkol (Euthynous alecterates)

Nama lokal : Ikan Tongkol ciri – ciri :

Ordo : Percomorphy - Bilateral simetris

Famili : Scombridae - Tidak bersisik

Genus : Euthinous - Habitat air laut

Spesies : Euthinous allecterates

Gambar 5. Ikan tongkol (Euthynnous allecterates)

6. Ikan Subahan (Puntius bulu)

Nama lokal : Ikan subahan ciri – ciri :

Ordo : Ostheriophysi - Bilateral simetris

Famili : Cyprinidae - Bersisik

Genus : Puntius - Habitat air tawar

Spesies : Puntius bulu

Gambar 6. Ikan subahan (Puntius bulu)

9

Page 10: BIDANG DAN ARAH

7. Ikan Belanak (Mugil dossumieri)

Nama lokal : ikan belanak ciri – ciri :

Ordo : percesoses - Bilateral simetris

Famili : mugilidae - Bersisik

Genus : mugil - Habitat ait tawar

Spesies : mugil dossumieri

Gambar 7. Ikan belanak (Mugil dossumieri)

4.2 PEMBAHASAN

1. Ikan Tongkol (Euthynnus pelamus)

Ikan tongkol (euthynnus pelamus) berasal dari jenis ikan scombried (ikan

pelagis) yang hidup didaerah neritik dan oceanic sampai batas kedalaman 50

meter, yang banyak ditemui sisaerah sumatera. Ikan ini siklasifikasikan olen

SAANIN (1984) sebagai berikut ; filum chordate, subfilum vertebrata, kelas

pisces, subkelas teleostei, ordo percomorphy, subordo scombrisea, famili

scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthinnus afinis. Ikan tongkol adalah salah

10

Page 11: BIDANG DAN ARAH

satu jenis ikan perenang cepat dengan makanan berupa ikan ikan kecil, planktonic

crustacean, dan larva larva ikan. Cirri cirri ikan ini menurut DJUHANDA, (1981)

yaitu bentuk seperti cerutu, tubuh bilateral simetris, kulit licin, sirip dada

melengkung dengan ujung tirus, pangkal leher lebar, selanjutnya ditambahkan

oleh SAANIN, (1984) bahwa ikan tongkol tidak bersisik terkecuali daerah sirip

dada, sirip pada daerah dada seolah olah membentu lapisan tersendiri.

Menurut HADIWIYOTO, (1993) kandungan zat dalam daging ikan

tongkol adalah air; 61,8%, protein 20,9%, lemak 9,8% dan kandungan abu 5,0%.

Komposisi daging ikan tongkol terdapat dalam daging gelap dan daging

terang.daging ikan tongkol relatif mudah dicerna dikarenakan kandungan jaringan

ikatnya rendah dan juga mengandung trace element berupa mineral yang sangat

penting untuk manusia.

2. Ikan Mas (Cyprinus corpio)

Secara taksonomi ikan mas diklasifikasikan kedalam filum chordate, kelas

pisces, ordo cypriniformes, famili cyprinidae, genus cyprinus, san spesies

cyprinus corpio. (KOTTELLAT ET AL., 1993) sescara morfologi antara spesies

dapat dibedakan berdasarkan warna, sisik, mata, kepala dan bentuk badan

(SUMANTADINATA dan TANIGUCHI). KOTTELLAT ET AL., (1993)

menyatakan bahwa distribusi ekologi ikan mas berasal dari jepang, cina, dan asia

tengah, tetapi kemudian dikenal diseluruh dunia. Ikan mas dapat dipelihara

didaerah tropis pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, tetapi lebih

baik pada ketinggian 150 – 600 meter. Dapat tumbuh dengan baik pada

temperature 20 – 28 celcius, dan tidak berkembanga dengan baik pada

temperature 15 – 18 celcius (HUET, 1971). Mulut ikan masterletak diujung

kepala dan pada sudut sudut mulut terdapat dua pasang sungut peraba. Sirip

punggung ikan mas mempunyai 4 jari jari keras dan 16 – 18 jari jari lunak. Sirip

dubur mempunyai 3 jari jari keras dan 5 jari jari lunak. Sirip perut mempunyai 2

jari jari keras dan 8 jari jari lunak. Sirip dada mempunyai 1 jari jari keras dan 13 –

16 jari jari lunak. Jumblah sisik sisik gurat sisi ada 33 -37 keping. Yang

11

Page 12: BIDANG DAN ARAH

dinamakan ikan mas pada dasarnya terdiri dari dua spesies yaitu cyprinus corpio

dan carasius auratus bedanya carasius auratus tidak memiliki sungut peraba di

sudut mulutnya dan memiliki tubuh yang lebih tinggi dibandingkan denga

cyprinus corpio.

3. Ikan motan (Thynnicthys polilepis)

Ikan motan diklasifikasikan kedalam kelas pisces, subkelas teleostei,orso

cypriniformet (KOTTELLAT et al 1993) atau osteriopyshi, (SAANIN, 1984)

subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, subfamily cyprininae, genus

thynnicththys, spesies thynnicththys polylepis. Menurut VASS dalam

ALAMSYAH ,(1982) ikan ini merupakan ikan air tawar yang hidup disungai dan

parairan umum lainya dan biasanya . DJUHANDA (1989) menyatakan bahwa

jenis ikan dari famili cyprinidae memiliki ukuran panjang tubuh lebih besar

dibandingkan dengan tinggi badan, badanya ditutupi oleh sisik skloid atau stenoid,

sirip ekor cagak dua, bentuk simetris, mulut terletak dibagian depan kepala, atau

agak kebawah, moncong dapat dimoncongkan (protaktil), mempunyai gelembung

renangyang terbagi dalam dua bagian , dengan bagian depan lebih kecil dari

bagian belakang. Ikan ini mempunyai ciri kepala meruncing, overculum (tutup

ingsang) memiliki kelopak yang besar, mulut dianterior dan kecil, tidak ada bibir

atas dan rahang bawah mempunyai lipatan bibir yang kecil pada sudut rahang.

Garis rusuk lurus dan memanjang ketengah tengagh ekor. Sirip dorsal

kecil, dan terletak hampir sejajar dengan sirip ventral, tidak mempunyai lebih dari

8 ruji cabang, tidak ada sisir insang, dan lamina insang panjang, tidal ada

pseudobranchia (MOHSIN dan AMBAK, 1992) selanjutnya menurut

SUBARDJA et al, 1995 mengatakan ikan motan ini mempunyai ciri ciri bentuk

badan pipih, mulut terletak dibagiab ujung hidung, jumblah sisik pada garis

rususk antara 65 – 75 buah.

4. Ikan Subahan (puntius bulu)

12

Page 13: BIDANG DAN ARAH

KOTTELLAT et al., (1993) mengemukakan bahwa ikan subahan

termasuk kedalam ordo osteriophysi dengan sub ordo cyprinoidae, famili

cyprinidae dan memilki genus puntius, spesie puntius bulu.salah satu cirri dari

ikan dengan kelas ini adalah memiliki mulut protaktil. Ikan ini memiliki tulang

tengkorak yang membungkus dan melindungi otak sehingga otak aman dari

benturan , tengkoraknya tersusun atas dua bagian.

5. Ikan Belanak (Mugil dossumieri)

Klasifikasi ikan belanak manurut para ahli adalah; kelas pisces, subkelas

osteichties, ordo perciformes, famili mugiloisea, genus valamugil, spesies

valamugil dossumieri.

Ikan belanak (mugil belanak) termasuk pada keluarga mugilidae,ikan

belanak hidup secara bergeromboldekat pantai ditempat tempat yang dangkal,ikan

ini tertarik pada cahaya lampu, makana ikan belanak hampir sama demngan

makanan ikan bandeng terdiri dari ganggang ganggang halus dan kotoran.

Penyebaran ikan belanak sangat luas. Salah satu cirri dari ikan belanak adalah

tubuh dan kepalamya ditutupi oleh sisik,warna tubuh perak, dengan punggung

berwarna lebih gelap. Jenis ikan belanak tidak ada yang besarpanjang tubuhnya

hanya berkisar 25 – 30 cm. badan agak langsing, memiliki rahang dan bilateral

simetris. Ikan ini hidup didaerah pasisir dan muara sungaidan juga memasuki

parairan tawar dan sungai sungai.

6. Ikan Selar Kuning (Caranx pleptolepis)

Klasifikasi ikan selar kuning adalah ordo perchomorphy, famili

carangidae, genus ceranx, spesies caranx pleptolepis. Ikan selar (caranx) termasuk

pada keluarga carangidae. Bentuk tubuh ikan ikan dari keluarga ini ada yang

sedikit gepeng,lonjong dan ada juga yang tinggi. Ikan ikan dari keluarga

carangidae tergolong pada ikan laut perenang cepar dan kuat, terdiri dari ikan

bertubuh besar atau pertengahan penghuni permukaan atau dekat dekat pantai,

13

Page 14: BIDANG DAN ARAH

terdapat disemua lautan tropis,sehingga memiliki daerah penyebaran yang luas.

Ikan selar sangat banyak jenisnya diantaranya ikan selar kuning yang umumnya

lebih kecil ukuranya dibendingkan ikan selar lainya, panjang tubuhnya hanya

berkisar 16 cm. DJUHANDA , (1991) mengemukakan bahwa ikan dari keluarga

carangidae memiliki cirri cirri seperti sirip ekor bercagak dua dan lekuk dari

cagak tersebut dimulai dari dekat pangkal ekor. Ikan ini memiliki ciri ciri tubuh

pipih compreset, mempunyai sisik kecil dan tipis dari jenis sikloid, gurat sisi

sempurna.

7. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)

Klasifikasi ikan katung adalah sebagai berikut, kelas teleostei, ordo

perciformes, famili peristolepididae, genus pristolepis, spesies pristolepis groofi.

Cirri cirim ikan katung adalah memiliki bentuk mulut yang protaktil, dengan

ukuran mulut yang sempit. Ciri ciri Ikan katung antara lain garis rusuk pertama

dan kedua terdapat dua baris sisik, sirip ekor bundar, memiliki duri operculum

pipih, bersisik sampai batas sudut mulut, tubuh berwarna coklat kemerah merahan

atau merah jambu. Menurut (KETTELLAT, 1993) Daerah penyebaran ikan

katung adalah sumatera dan borneo.

14

Page 15: BIDANG DAN ARAH

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Bentuk tubuh ikan secara garis besar terbagi dua yaitu bilateral simetris dan

nonbilateral simetris, untuk menunjukan bentuk tubuh tersebut dapat ditunjukan

dengan adanya garia yang menunjukan bidang bidang khayal pada tubuh ikan

yang telah ditetapkan pada terminology veterinaria yang lebih dianjurkan diikuti

pada terminology ikan. Perbedaan perbedaan inilah yang dapat menunjukan

bahwa terdapat perbedaan jenis spesies ikan, dengan menentukan bidang bidang

khayal yang ada pada ikan dan menentukan arah arah rostal dan caudal dapat

memudahkan kita dalam memahami jenis jenis ikan.

5.2. SARAN

Dalam mempelajari bidang khayal pada ikan ada baiknya jika dilakukan

pemotongan tubuh ikan sesuai dengan bidang khayal yang dilukiskan. Dalam

praktikum bidang dan arah ini ada baiknya praktikan diberi anjuran untuk

membawa ikan yang dapat menunjukan adanya perbedaan tubuh ikan yang secara

dasar adalah bilateral simetris dan nonbilateral simetris misalnya dalam ikan yang

dibawa dianjurkan membawa ikan lidah, sebelah dsb, sehingga dapat mewakili

dan menunjukan adanya perbedaan perbadaan tersebut.

15

Page 16: BIDANG DAN ARAH

DAFTAR PUSTAKA

DJUHANDA, T. 1981. Dunia Ikan. Armico, Bandung. 190 halaman.

HUET, M., 1971. Text book of fish culture.breeding and cultivation of fish;

fishing (books) news. England.

NELSON, J.S. 1984. Fisher of the world 2nd edition jhon wiley and fur new

york.

KOTTELLAT, M., A.J. WHITTEN., S.H. KARTIKA SARI dan S.

WIRJOATMOJO. 1993. Ikan air tawar Indonesia bagian

barat dan sulawesi, periplus edition.

RAHAYU,W.F., 1992. Penuntun praktikum penelitian organoleptik. Jurusan pangan dan gizi. Fakulas tekhnologi prtanian institut pertanian bogor. Bogor. 89 halaman

SUMANTADINATA, K and TANIGUCHI., 1990. Studi on morphological variationin Indonesia common carp stoc. Nippon suisan gakkaishi. 56 (6).

SAANIN H., taksonomi dan kunci identifikasi ikan jilid 1 dan 2. bina cipta, Jakarta 120 hal.

SUBARDJA, D.S ., B.B. ABDUL MALIK ,H. dan ASNAWATI ,1995. Pengenalan jenis jenis ikan perairan umum jambi bagian 1. ikanikan sungai utama batang hari. Jambi. Dinas perikanan propinsi daerah tingkat I .Jambi 144 hal

16

Page 17: BIDANG DAN ARAH

17

Page 18: BIDANG DAN ARAH

1. Buku gambar 2. pena

3. Pensil 4. Serbet

5. Penghapus 6. Penggaris

18