biasa dilihat dengan tanda

13
biasa dilihat dengan tanda-tanda antara lain terdapat bintik putih keabuan pada bagian tubuh yang terserang terutama kepala dan punggung, nafsu makan hilang hingga ikan menjadi kurus dan lemah, produksi lendir bertambah banyak sehingga ikan nampak mengkilat. c. Argulus sp Argulus sp biasanya menempel pada kulit atau sirip ikan (Kilawati, 2004). Argulus sp termasuk parasit yang suka menyerang ikan gurami, ikan mas dan lele. Argulus sp merupakan ektoparasit yang kasat mata atau dapat dilihat tanpa melalui mikroskop namun ukurannya kecil. Parasit Argulus sp menyebabkan penyakit Argulosis, sifat parasit cenderung temporer yaitu mencari inang secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan meninggalkannya. Serangan parasit pada ikan-ikan mudah yang biasanya berukuran kecil karena belum berkembangnya system pertahanan tubuh. Selain menginfeksi ikan Argulus sp juga berperan sebagi vector bagi virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Bentuk tubuh Argulus sp berbentuk oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax, thorax, dan abdomen, ciri utama yang menonjol pada argulus sp adalah adanya sucker yang besar pada ventral, sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp, selain itu terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang. Ikan yang terserang Argulus sp tubuhya menjadi kurus, gerakannya sangat lemah, bekas gigitan terlihat berwarna kemerahan. pencegahan melakukan penjemuran kolam sampai beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Sedangkan parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengendalian bisa dilakukan menggunakan larutan garam (NaCl) atau garam Amoniak. METODOLOGI

Upload: marshall-moehammad

Post on 23-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asasassasd

TRANSCRIPT

Page 1: Biasa Dilihat Dengan Tanda

biasa dilihat dengan tanda-tanda antara lain terdapat bintik putih keabuan pada bagian tubuh yang terserang terutama kepala dan punggung, nafsu makan hilang hingga ikan menjadi kurus dan lemah, produksi lendir bertambah banyak sehingga ikan nampak mengkilat.c. Argulus spArgulus sp biasanya menempel pada kulit atau sirip ikan (Kilawati, 2004). Argulus sp termasuk parasit yang suka menyerang ikan gurami, ikan mas dan lele. Argulus sp merupakan ektoparasit yang kasat mata atau dapat dilihat tanpa melalui mikroskop namun ukurannya kecil. Parasit Argulus sp menyebabkan penyakit Argulosis, sifat parasit cenderung temporer yaitu mencari inang secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan meninggalkannya. Serangan parasit pada ikan-ikan mudah yang biasanya berukuran kecil karena belum berkembangnya system pertahanan tubuh. Selain menginfeksi ikan Argulus sp juga berperan sebagi vector bagi virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan.Bentuk tubuh Argulus sp berbentuk oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax, thorax, dan abdomen, ciri utama yang menonjol pada argulus sp adalah adanya sucker yang besar pada ventral, sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp, selain itu terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang. Ikan yang terserang Argulus sp tubuhya menjadi kurus, gerakannya sangat lemah, bekas gigitan terlihat berwarna kemerahan. pencegahan melakukan penjemuran kolam sampai beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Sedangkan parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengendalian bisa dilakukan menggunakan larutan garam (NaCl) atau garam Amoniak.

METODOLOGI

3.1 Waktu dan TempatPraktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 01 Juni 2012 – 01 Juli 2012 di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara.

3.2 Alat dan Bahan3.2.1 AlatAdapun alat-alat yang digunakan selama Praktek Kerja Lapangan Pembenihan ikan mas (Cyprinus carpio) dapat dilihat di bawah ini.Tabel 3. Alat yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan .No. Alat Kegunaan1 Kolam Wadah pemijahan induk ikan mas

Page 2: Biasa Dilihat Dengan Tanda

2 Ember Media pengangkutan induk yang siap diseleksi dari kolam 3 Jaring Untuk menangkap induk ikan mas4 Cangkul Untuk mengolah dasar kolam5 Buku dan Alat Tulis Mencatat data primer dan sekunder6 Kamera Untuk Dokumentasi kegiatan7 Kakaban Untuk tempat telur menempelSumber : Data primer 2012

3.2.2 BahanTabel 4. Bahan yang digunakan dalam kegiatan PKLNo. Bahan Kegunaan1 Induk Betina Penghasil telur2 Induk Jantan Penghasil sperma3 Air Tawar Media hidup ikan mas Sumber : Data primer 2012.

3.3 Metodologi3.3.1 Metode Praktek Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah metode survey dan observasi yaitu peninjauan dan melaksanakan kerja secara langsung di lapangan, wawancara dengan pembimbing lapangan dan karyawan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta studi pustaka dengan perolehan beberapa buku yang berkaitan dengan teknik pemijahan ikan Mas di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan. Pelaksanaan pengumpulan data pembenihan ikan mas (Cyprinus carpio) meliputi antara lain :1. Data primer, yaitu diperoleh langsung dari Balai Benih Ikan Batunadua melalui wawancara, praktek dan pengamatan langsung di lapangan.2. Data sekunder, yaitu diperoleh dari instansi terkait dan melalui studi literatur yang berhubungan dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan. 3.3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam Praktek Kerja Lapangan ini, baik berupa data primer maupun data skunder di bahas secara deskriptif komperatif yaitu dengan menggambarkan dan menguraikan tentang teknik pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dilakukan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan serta menjelaskan semua data yang diperoleh selama mengikuti kegiatan praktek dengan membandingkan data dari hasil praktek dan materi atau literatur yang ada.

Page 3: Biasa Dilihat Dengan Tanda

Gambar 2. Bagan alir metode pengumpulan data

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Balai Benih Ikan BatunaduaGambaran keadaan umum Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan adalah sebagai berikut :1. Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan mulai berdiri pada tahun 1955 yang

Page 4: Biasa Dilihat Dengan Tanda

terdiri dari beberapa unsur pengurus balai dibuat dalam bentuk susunan organisasi. Adapun unsur-unsur jabatan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan adalah :a. Kepala Balai. b. Sekretaris.c. Subbag Keuangan.d. Subbag Umum.e. Subbag Perencanaan.f. Bidang Bina Produksi Perikanan.g. Bidang Sumberdaya Perairan dan Pesisir.h. Bidang Agribisnis Perikanan.i. Seksi Pembenihan.j. Seksi Budidaya.k. Seksi Sarana dan Prasarana.l. Seksi Pemberdayaan Pesisir dan Penangkapan Ikan.m. Seksi Pengawasan.n. Seksi Pelestarian.o. Seksi Pengolahan Hasil Perikanan dan Pengembangan Usaha.p. Seksi Penguatan Modal dan Kelembagaan.q. Seksi Pemasaran dan Pengolahan.

Gambar 2. Balai Benih Ikan Batunadua PadangsidimpuanDengan berbagai unsur jabatan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan, maka terbentuk suatu susunan organisasi balai yang jelas, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :2. Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan memiliki luas arel 1 Ha.3. Keadaan tanah Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan terdiri dari lumpur.4. Aktivitas budidaya yang dilakukan adalah pembenihan dan pembesaran ikan.5. Sarana dan Prasarana yang ada di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan masih terbatas terlihat dari alat-alat yang digunakan untuk pembenihan yang masih kurang mendukung

Page 5: Biasa Dilihat Dengan Tanda

dalam hal pelaksanaan kegiatan budidaya yang dilakukan.

4.2 Lahan dan Konstruksi Pembenihana. Budidaya pembenihan dan pemasaran ikan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan dilakukan di lokasi yang sama dengan kolam yang berbeda.b. Kolam pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva terbuat dari bak tembokc. Kolam pemeliharaan induk terbuat dari kolam tanahd. Kolam Pemijahan, kolam penetasan telur dan pemeliharaan larva memiliki saluran pemasukan air (inlet) dan pengeluaran air (outlet)e. Sumber air kolam pembenihan dan pembesaran ikan berasal dari bendungan sungai Batang Ayumi.

Gambar 3. Perkolaman di BBI Batunadua

4.3 Komoditas yang dikembangkanBalai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan adalah salah satu Unit Balai Budidaya Air Tawar yang telah mempelopori keberhasilan pemijahan ikan jenis air tawar salah satunya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang bernilai ekonomis sedang. Adapun komoditas yang dikembangkan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidempuan Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Komoditas yang dikembangkan di Balai Benih Ikan Batunadua Padang Sidimpuan Tapanuli SelatanNo Spesies asli sumatera Nama Ilmiah12345678 Lele DumboNilaMasTawes

Page 6: Biasa Dilihat Dengan Tanda

Bawal Air TawarGuramiPatinGrass carp (Clarias batracus)(Oreochromis niloticus)(Cyprinus carpio)(Puntius javanicus)(Colossoma macropomum)(Osphronemus gouramy)(Pangasius pangasius)(Ctenopharyngodon idella)

4.4 Pemeliharaan Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio)4.4.1 Wadah pemeliharaan induk Wadah pemeliharaan induk ikan mas biasanya berupa bak, kolam, waduk yang merupakan salah satu faktor penunjang dalam keberhasilan suatu usaha budidaya.Wadah pemeliharaan induk ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua berupa bak beton dengan kedalaman 80 – 150 cm.Pada pemeliharaan induk, induk jantan dan betina di pelihara secara terpisah dan dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran air.4.4.2 Persiapan kolam pemijahan Pemijahan ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua PadangSidempuan Tapanuli Selatan dilakukan di kolam beton. Sebelum dilakukan pemijahan terlebih dahulu kolam di bersihkan dari lumpur yang menempel di dinding kolam atau sampah yang ada di dalam kolam pemijahn sehingga tidak menggangu jemur, dan air dimasukkan ke dalam kolam pemijahan kira – kira setengah dari ketinggian kolam melalui saringan yang di pasang pada pintu pemasukan air.

Gambar 4. Pembersihan kolam PemijahanTahap selanjutnya yaitu memasang kakaban ke dalam kolam pemijahan setelah air dimasukkan, ukuran kakaban kira-kira 1 m sebanyak 13 buah yang sudah diikatkan diatas batang bambu sebagai pengapung kakaban di dalam kolam pemijahan agar kakaban yang ada di kolam tidak berantakan di dalam permukaan air pada saat terajadi pemijahan dan air yang ada di kolam pemijahan harus terus mengalir.4.4.3 Persiapan kolam penetasan sekaligus kolam pendederan. Kolam penetasan di Balai Benih Ikan Batunadua sekaligus digunakan kolam pendederan ikan mas. Sebelum digunakan kolam tersebut dibersihkan dari rumput – rumput dan hama serta sampah yang ada

Page 7: Biasa Dilihat Dengan Tanda

di dalam kolam. Selain itu, pematang kolam juga di perbaiki dilakukan dengan cara menutup seluruh permukaan pematang dengan tanah dasar, agar semua bocoran dalam pematang tertutup. Bila ada bocoran yang lebih besar, sebaiknya pematang dibongkar, lalu ditutup kembali dengan tanah. Perbaikan pematang bertujuan agar kolam terbebas dari bocoran, sehingga bila diisi air, ketinggian air dan kesuburannya dapat dipertahankan. Kondisi ini sangat baik untuk benih, karena pakan alami selalu tersedia dan benih tidak muda keluar akibat arus air. Setelah itu, pengelolaan dasar kolam juga harus dilakukan dengan cara mencangkul seluruh bagian dasar kolam, tapi tidak terlalu dalam. Ini bertujuan agar struktur tanah baik sehingga pakan alami tumbuh dengan baik. Pengeringan dasar kolam juga dilakukan dengan cara membuang seluruh air yang ada didalam kolam.Kolam dibiarkan terjemur sinar matahari. Pengeringan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar dan membuang gas-gas beracun.

Gambar 5. Pengapuran tanah dasar kolamSelain itu juga untuk mempermudah perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir, kemudian dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit, pengapuran dilakukan dengan cara menaburkan ke seluruh bagian tanah dasar dan pematang. Pengapuran ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah, terutama pH.4.4.4 Seleksi IndukSeleksi induk yang baik dan kondisi lingkungan tempat memijahnya ikan merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung dalam budidaya. Oleh sebab itu, kegiatan pemijahan perlu dilakukan seleksi induk ikan mas yang benar- benar induk unggul. hal – hal yang perlu diperhatikan dalam dalam menyeleksi induk antara lain induk telah matang gonad, sehat dan tidak mengalami stress, tubuh normal, tidak cacat dan tidak terserang penyakit. Hal yang dilakukan sebelum penyeleksian induk ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan seleksi induk, seperti, ember dan jaring. Mengurangi air dalam kolam pemeliharaan induk untuk mempermudah penangkapan induk syang diseleksi. Menangkap induk dengan menggunakan jaring, tidak dengan tangan karena dapat melukai ikan dan menghindari penanganan induk yang kurang baik. Mengamati ciri-ciri kematangan gonad pada induk secara visual yaitu dengan melihat kondisi tubuh induk. Untuk ketepatan metode penyeleksian induk, maka dilakukan kegiatan stripping (pengurutan) untuk mengetahui tingkat kematangan gonad induk ikan mas. Stripping (pengurutan) dilakukan secara hati-hati guna mengurangi tingkat stres pada induk.Perut induk ikan mas diurut dari atas hingga ke arah lubang genital, dilakukan secara perlahan-lahan. Jika induk ikan jantan mengeluarkan sprema (berwarna putih susu) dengan lancar maka induk tersebut sudah siap untuk dipijahkan. Demikian juga pada induk betina, jika mengeluarkan sel telur dengan lancar

Page 8: Biasa Dilihat Dengan Tanda

saat stripping maka induk betina tersebut sudah siap dipijahkan. Induk-induk yang sudah siap diseleksi, segera dibawa ke kolam pemijahan. Adapun ciri- ciri induk ikan mas yang siap untuk dipijahkan di Balai Benih Ikan Batunadua Padangsidimpuan yaitu1. Induk betinaa. Pergerakan ikan lambanb. Perut membesar/buncit dan jika diraba terasa lunakc. Lubang anus agak membengkak dan berwarna kemerahan2. Induk Jantana. Gerakan ikan lincah dan gesitb. Badan tampak langsing dan rampingc. Jika perut distriping mengeluarkan sperma berwarna putih.

Gambar 6. (a) Induk betina (b) Induk jantan4.4.5 PemijahanSetelah kolam pemijahan di siapkan dan penyeleksian sudah dilakukan maka tahap kegiatan selanjutnya yaitu pemijahan ikan dapat dilakukan. Pemijahan ikan Mas di Balai Benih Ikan Batunadua dilakukan secara alami tanpa memberikan ransangan hormon.Induk yang sudah di seleksi dimasukkan kekolam pemijahan pada pukul 17.00 sore setelah pemasangan kakaban di dalam kolam pemijahan. Induk ikan mas yang dimasukkan ke kolam pemijahan tidak langsung melakukan pemijahan tetapi induk- induk tersebut beradaptasi di dalam kolam. Pemijahan mulai terjadi sekitar pukul 24.00 ditandai dengan saling kejar – kejaran. Induk jantan akan mengejar dan menggosokan badannya pada induk betina yaitu pada perut bagian belakang dan anusnya dan induk jantan akan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Induk betina kadang menyembul ke

Page 9: Biasa Dilihat Dengan Tanda

permukaan air dan sering melewati kakaban.4.4.6 Penetasan telur dan PendederanTelur – telur hasil pemijahan yang sudah menempel di kakaban diangkat dan dipindahkan kekolam penetasan yang mana sekaligus kolam pendederan. Pengangkatan kakaban dilakukan kira – kira pukul 06.00 pagi hari sebelum terbit matahari. Telur yang sudah menempel di kakaban di masukkan ke kolam yang sudang disediakan tempatnya sebelumnya. Tempat kakaban tersebut berupa jaring yang sudah diikatkan di pada besi. Pada saat kakaban dimasukkan kedalam jaring harus dilakukan secara hati – hati agar air tidak keruh, jika air keruh maka telur akan membusuk. Diatas kakaban yang dimasukkan ke dalam jaring di buat pemberat agar kakaban tersebur tenggelam di dalam air dan tidak mengapung lagi. Penetasan telur berlangsung sekitar 45 – 48 jam. Setelah telur menetas, larva yang berumur satu hari masih sangat halus. Larva yang sudah menetas tidak di beri makan sekitar 3–4 hari karena masih mempunyai kuning telur sebagai cadangan makanan. Larva – larva tersebut yang sudah menetas tidak di pindahkan ke kolam pendederan karena secara alami ikan tersebut terdederkan di kolam tersebut karena kolam penetasan sekaligus kolam pendederan.4.4.7 Pemberian PakanPemberian pakan larva ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua Padangsidimpuan selama pratek kerja lapangan dilakukan selama dua kali sehari yaitu pagi pukul 08.30 WIB dan sore hari pukul 17.00 WIB. Selain itu larva juga dapat memanfaatkan pakan alami yang ada di sekitar kolam. Pakan yang diberikan berupa dedak yang sudah di campur dengan air.

Gambar 7. Pemberian pakan pada larva ikan mas

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari hasil Pratek Kerja Lapangan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Teknik pemijahan ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua sangat tergantung pada kematangan gonad induk ikan mas.2. Induk ikan mas pada saat pemijahan harus memiliki kondisi yang baik, tidak cacat dan tidak

Page 10: Biasa Dilihat Dengan Tanda

mengalami stress akibat kondisi lingkungan yang buruk.3. Pemijahan ikan mas di Balai Benih Ikan Batunadua dilakukan dengan teknik pemijahan secara alami.4. Keberhasilan dalam pembenihan ikan mas adalah dimulai dari pemeliharaan induk, persiapan kolam pemijahan, kolam penetasan sekaligus kolam pendederan, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur dan pemberian pakan.5.2 SaranDari hasil Pratek Kerja lapangan yang dilakukan di Balai Benih Ikan Batunadua, penulis memberikan beberapa saran yaitu :1. Kegiatan pembenihan harus dilakukan dengan teliti baik dan benar terhadap kematangan induk ikan yang akan dipijahkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.2. Kualitas air juga sangat berpengaruh dalam proses pembenihan ikan mas, sehingga manajemen kualitas air harus diperhatikan dan dilakukan secara rutin.3. Untuk mendapatkan hasil pembenihan yang baik, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembenihan harus tersedia dengan baik.