bhsindo_pertemuan 2_modul3_elizabeth.pptx

52
Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi Kelas 2 : 8 September 2013 Elizabeth Valentin Universitas Terbuka Korea Selatan [email protected]

Upload: api-248857764

Post on 26-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan KomposisiKelas 2 : 8 September 2013Elizabeth ValentinUniversitas Terbuka Korea Selatan

[email protected] 3Kegiatan Belajar 1Batasan dan Ciri Verba (Verb)Kegiatan Belajar 2Batasan dan Ciri Adjektiva (Adjective)Kegiatan Belajar 3Batasan dan Ciri Adverbia (Adverb)Kegiatan Belajar 4Batasan dan Ciri Nomina (Noun)Kegiatan Belajar 5Batasan dan Ciri Pronomina (Pronoun)Kegiatan Belajar 6Batasan dan Ciri Kata Tugas

2Glosariumafiks : imbuhanprefiks : awalansufiks : akhirankonfiks: gabungan prefiks dan sufiks yang mengapit dasar dan membentuk kesatuaninfiks : sisipan

3Kegiatan Belajar 1Batasan dan Ciri VerbaA. Verba berdasarkan semantisnya struktur gramatikalB. Verba berdasarkan bentuknyaC. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya makna1A.Verba berdasarkan semantisnya (halaman 3.3 s.d. 3.5)A. Verba berdasarkan semantisnya1. menyatakan perbuatan (aksi)* Adik mandi.* Rama menendang bola. 2. menyatakan proses* Air itu membeku. * Balon itu membesar.3. menyatakan keadaan, bedakan dengan adjektiva* Orang asing itu tidak suka masakan Indonesia.* Dia mendengar lagu itu. Semantik: makna kata 51B.Verba berdasarkan bentuknya(halaman 3.5 s.d. 3.6)B. Verba berdasarkan bentuknya1. Verba asal: berdiri sendiri tanpa afiks ada, datang, mandi, tidur, tinggal, suka, tiba, turun, pergi2. Verba turunan: dibentuk melalui penambahan afiks pada kata atau kelompok katadasar bebas, afiks wajib: mengering, membesar, berlayar, bertelur, bersepeda, bersuamidasar bebas, afiks manasuka: (mem)baca, (meng)ambil, (men)dengar, (be)kerja, (ber)karya, (ber)jalandasar bebas, afiks wajib: berjuang, bertemu, bersua, membelalak, mengangaberulang: berjalan-jalan, memukul-mukul, makan-makanmajemuk: naik haji, cuci muka, mempertanggungjawabkan 6Proses penurunan verba (halaman 3.8 s.d. 3.11)Penggunaan prefiks untuk mengubah kelas kata dasar tertentu menjadi verbadarat (nomina) mendarat (verba)satu (numeralia) bersatu (verba)2) Penggunaan prefiks dan sufiks bersamaan jatuh (verba) kejatuhan(verba)3) Penggunaan prefiks yang melekat pada dasar nomina yang sudah bersufiks pasangan berpasangan4) Penggunaan prefiks bersama sufiks tetapi hubungan kata dasar dengan sufiks telah memiliki makna sendiri, penambahan prefiks tidak mengubah makna adil adili mengadili

75) Penggunaan prefiks bersama sufiks tetapi hubungan kata dasar dengan prefiks mengubah kelas kata, penambahan sufiks tidak mengubah kelas kata dasar berdasar berdasarkan6) Penggunaan prefiks bersama sufiks dan menentukan makna leksikal berhenti + kan berhentikan

Proses penurunan verba (halaman 3.8 s.d. 3.11)LEXICAL (eng.): describes something concerning words or vocabulary8Urutan afiks(halaman 3.13-3.14)meng- per- atau ber-, memperdalam, memberangkatkanprefiks ter- dan di- merupakan perwujudan dari prefiks meng- dalam posisi tertentu, membelidibelidibeli, memberangkatkandiberangkatkanterberangkatkanprefiks ke- tidak dapat digabung dengan prefiks lain dan dapat bergabung dengan -i dan -an, ketahui, kejatuhan, kehujanan

91C. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya(halaman 3.14 s.d. 3.19)1. Verba transitif memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif dan berfungsi sebagai subjek pada kalimat pasifBi inah sedang membersihkan lantai. Lantai sedang dibersihkan (oleh) Bi Inah. a. verba ekatransitif, diikuti oleh satu objekPak Lurah mendata warganya.b. verba dwitransitif, diikuti oleh dua nomina dalam kaliamt aktif, satu sebagai objek dan satunya lagi sebagai pelengkapMereka menyumbang kaum fakir miskin sembako. Masyarakat menuduh dia pencuri.c. verba semitransitif, objeknya boleh ada dan boleh tidakIna sedang menulis.

102. Verba taktransitif tidak memiliki nomina dibelakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasifAyah sedang duduk.Ia kejatuhan genting.a. berpelengkap wajibMobil Pak Hari berjumlah lima buah.b. berpelengkap manasukaKakek berpakaian.c. tak berpelengkapBibit kelapa itu tumbuh subur. 1C. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya(halaman 3.14 s.d. 3.19)111C. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya (halaman 3.14 s.d. 3.19)3. Verba berpreposisi verba taktransitif yang selalu diikuti preposisi tertentuIbu belum tahu akan berita itu.Kami berterima kasih atas segala bantuan.Verba berpreposisi yang sama/hampir sama artinya dengan verba transitifberdiskusi tentang = mendiskusikancinta pada/akan = mencintaitahu akan/tentang = mengetahuibertemu dengan = menemui

12Kegiatan Belajar 2Batasan dan Ciri Adjektiva (Adjective)A. Pengertian dan ciri adjektivaB. Adjektiva berdasarkan bentuknyaC. Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnyaD. Adjektiva berdasarkan perilaku sintaksisE. Pentarafan adjektivaF. Penurunan kata dari adjektival

2A.Pengertian dan ciri adjektiva(halaman 3.23)A. Pengertian dan ciri adjektivaAdjektiva (kata sifat/keadaan)adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.1. dapat memberikan keterangan pembanding (lebih, kurang, paling) 2. dapat diberikan keterangan penguat (sangat, amat, benar, sekali, terlalu)3. dapat diberikan kata ingkar tidak4. dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran -nya5. dapat bercirikan akhiran -ar, -i, -wi, -iah, -if, -al, dan -ik.6. umumnya berada di belakang nomina (kata benda) yang diterangkan (rumah yang mewah)

142B. Adjektiva berdasarkan bentuknya(halaman 3.24 s.d. 3.26)B. Adjektiva berdasarkan bentuknyaa. adjektiva monofemismanis, asin, lemah, lama, pura-pura, sia-siab. adjektiva polimorfemis (a) pengafiksan-i, -iah, -wi, -wiah (Arab) alamiah, manusiawi-if, -er, -al, -is (Inggris, Belanda) agresif, parlementer, normasisipan(-em-) gemetar, kemilau(b) perulangan kecil-kecil, merah-merah, besar-besaran compang-camping (c) penggabungan sinonim aman sejahtera, arif bijaksana (d) pemajemukan (adjektiva + nomina) baik hati, bulat telur, tua-tua keladi

152C.Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya(halaman 3.26 s.d. 3.28)C. Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya1. adjektiva bertaraf: menunjukkan kualitas(a) pemeri sifat memberikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik dan mental. (aman, ganas, panas, bersih,)(b) adjektiva ukuran mendeskripsikan ukuran (luas, sempit, berat, ringan,)(c) adjektiva warna merupakan kata dasar (hitam, putih, merah,)(d) adjektiva sikap batin pengacuan suasana hati atau perasaaan (senang, sedih, gembira,)(e) adjektiva cerapan berhubungan dengan pancaindra (terang, merdu, busuk, wangi, kasar,) 162. adjektiva tak bertaraf: menunjukkan keanggotaan dalam golongan sifatnya tidak dapat ditambahkan kata agak atau lebih. abadi, kekal, buntu, ganda, mutlak3. adjektiva gabungandapat digunakan sebagai adjektiva bertaraf dan sebagai adjektiva tidak bertaraf.sadar : - Rakyat yang sadar (lebih sadar, kurang sadar) - Pasien itu hingga sekarang belum sadar. 2C.Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya(halaman 3.26 s.d. 3.28)172D.Adjektiva berdasarkan perilaku sintaksis(halaman 3.29 s.d. 3.30)1. Fungsi atributifmerupakan pewatas dalam frase nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap. - rumah mewah, mobil mahal, gadis cantik2. Fungsi predikatifsebagai predikat atau pelengkap dalam kalimat (sangat, -lah, tidak, tidak akan, dan adalah)- Mobil yang baru itu sangat mahal. - Sedihlah hatinya mendengar pacarnya sakit. 3. Fungsi adverbial atau keterangansebagai adverbial atau keterangan dengan pola: (1) (dengan) + (se-) + adjektiva + (-nya) yang dapat disertai duplikasiDia berteriak sekeras-kerasnya.(2) perulangan adjektivaBudi berangkat cepat-cepat.

182E. Pertarafan adjektiva(Halaman 3.30 s.d. 3.35)1.Tingkat kualitasMenunjukkan tingkat intensitas yang lebih tinggi atau lebih rendaha. tingkat positif kualitas yang diterangkan, dinyatakan oleh adjektiva tanpa pembatas (kaya, tenang)b. tingkat intensif kadar kualitas (benar, betul, sungguh)c. tingkat elatif tingkat kualitas yang tinggi (amat, sangat, sekali, maha, adi)d. tingkat eksesif kadar kualitas berlebih melampaui batas kewajaran (terlalu, terlampau, kelewat)e. tingkat augmentatif naiknya tingkat kualitas (makin , semakin)f. tingkat atenuatif penurunan kadar kualitas (agak, sedikit, atau menggunakan reduplikasi)192. Tingkat bandingana. tingkat ekuatifmengacu ke kadar kualitas yang sama atau hampir sama- bentuk se-Warna bajuku sehitam bajunya.- (sama+adjektiva+-nya+dengan) diantara dua nominaWajahnya sama tampannya dengan ayahnya.- pembandinganKorupsi sama saja jahatnya. (dibandingkan dengan merampok)b. tingkat komparatif moremenyatakan nomina yang satu lebih atau kurang/kalah dari nomina yang lain (lebih .. dari(pada) , kurang dari(pada), )Idayu lebih ramah dari(pada) teman-temannya. 2E. Pertarafan adjektiva(Halaman 3.30 s.d. 3.35)20c. tingkat superlatif mostmenunjukkan bahwa dari semua acuan adjektiva yang dibandingkan ada satu adjektiva yang paling tinggi. Tingkat itu dinyatakandengan pemakaian afiks ter- atau pembatas paling+adjektiva yang bersangkutanIdaayu-lah yang teramah dari semua temannya.Antara Wati dan Wita, Watilah yang tercantik. 2E. Pertarafan adjektiva(Halaman 3.30 s.d. 3.35)212F.Penurunan kata dari adjektival(halaman 3.35 s.d. 3.37)a. adjektiva denominal1. D-nya (tingginya, putihnya,)2. pe-D (pembesar, petinggi,)3. partikel si/sang+adjektiva (si dungu, sang bijaksana, )4. ke-D-an (bahagia kebahagiaan)5. reduplikasi (keibuan keibu-ibuan)b. adjektiva deverbal 1. meng-D (memukau, mencekam,) 2. meng-D-kan (menggembirakan, memalukan,) 3. ter-D (terbesar, tertinggi,) 4. ber-D (berbahaya, berharga,)c. adjektiva deadverbia terjadi dalam bentuk terbatas, konstruksi se-D-nyabenar sebenarnya, patut sepatutnya

22Kegiatan Belajar 3Batasan dan Ciri AdverbiaA. Pengertian adverbiaB. Adverbia dari segi bentuknyaC. Perilaku sintaksis adverbiaD. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pembuka wacanaE. Hubungan adverbia dengan kata kelas lainnyaF. Daftar adverbia 233A. Pengertian adverbia(halaman 3.41)A. Pengertian adverbiakata yang menerangkan atau membatasi verba, adjektiva, numeralia, nomina predikatif, atau kalimat. (1) Bu Nita pergi kemarin.(2) Wira sangat mencintai Idayu. 3B. Adverbia dari segi bentuknya(halaman 3.41 s.d. 3.42)B. Adverbia dari segi bentuknya1. Adverbia tunggal a. berupa kata dasar, terdiri dari satu kata dasarsangat, paling, lebih, segera, hanya, saja, baru, hampir, selalu, senantiasa, tentu, dan pasti b. berupa kata berafiks, se-D-nya, D-nya, ter-Dsebaiknya, sebenarnya, secepatnya, sesungguhnya, agaknya, rupanya, rasanya, terlampau, terlalu, terkadang, teramat c. berupa kata ulang, kata dasar, se-, -an, se-D-nya (hal 3.42)

2. Adverbia gabunganterdiri atas dua adverbia yang berupa kata dasar. a. adverbia berdampingan lagi pula, hanya saja, hampir selalub. adverbia tidak berdampingan hanya saja, sangat sekali, dan bukansaja

3B. Adverbia dari segi bentuknya(halaman 3.41 s.d. 3.42)3C. Perilaku sintaksis adverbiaC. Perilaku sintaksis adverbia1. mendahului kata yang diterangkanGadis berbaju biru itu sangat cantik.2. mengikuti kata yang diterangkanManis benar rayuanmu itu.3. mendahului atau mengikuti kata yang diterangkanKuharap kau segera datang menemui Wira.Kuharap kau datang segera menemui Wira.4. mendahului dan mengikuti kata yang diterangkanAyahnya sangat sayang sekali padanya. 3D. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pembuka wacanaD. Perilaku semantis adverbia adverbia konjungtif, dan pembuka wacana1. Perilaku semantis adverbiaa. adverbia kualitatif tingkat, derajat (paling, sangat, lebih, kurang)b. adverbia kuantitatif jumlah (banyak, sedikit, kira-kira, cukup)c. adverbia limitatif pembatasan (hanya, saja, sekadar)d. adverbia frekuentatif tingkat kekerapan terjadinya sesuatu (selalu, sering, jarang, kadang-kadang)e. adverbia kewaktuan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu (baru, segera)f. adverbia kecaraan bagaiman peristiwa itu berlangsung atau terjadi (diam-diam, secepatnya, pelan-pelan)g. adverbia kontrasif pertentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. (bahkan, malahan, justru)h. adverbia keniscayaan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya hal atau peristiwa yang dijelaskan adverbia itu (niscaya, pasti, tentu)2. Adverbia konjungtif antarkalimat menghubungkan satu klausa/kalimat dengan satu klausa/kalimat lainnya. - Kebun milik kita itu sudah menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, kita harus tetap mengelolanya dengan baik.- Kesehatannya sudah mulai membaik. Akan tetapi, dia harus tetap mendapat perawatan rutin.a. menyatakan tertentangan (biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu)b. menyatakan kelanjutan (kemudian, sesudah itu, selanjutnya)c. menyatakan hal, peristiwa, atau keadaan (tambahan pula, lagi pula, selain itu)d. mengacu ke kebalikan (sebaliknya)e. menyatakan bahwa yang digambarkan oleh prediksi kalimat adalah benar (sesungguhnya, bahwasanya) 3D. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pembuka wacanaf. menyatakan penguatan terhadap peristiwa hal, atau keadaan (malah(an), bahkan)g. menyatakan pertentangan dengan peristiwa, hal, atau keadaan ((akan) tetapi, namun)h. menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan (kecuali itu)i. menyatakan konsekuensi (dengan demikian)j. menyatakan akibat (oleh karena/sebab itu)k. menyatakan kejadian yang mendahului peristiwa, hal, atau keadaan (sebelum itu)

3. adverbia pada wacana umumnya memulai suatu paragraf baru atau menghubungkan dua paragraf.Contoh (hal 3.46)(dalam pada itu, alkisah, arkian, sebermula, syahdan)

3D. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pembuka wacana3E. Hubungan adverbia dengan kelas kata lainnyaE. Hubungan adverbia dengan kelas kata lainnya1. adverbia deverbal dibentuk dan dasar yang berkategori verba, baik melalui reduplikasi maupun afiksasi (tiba-tiba, kira-kira, sekiranya, terlalu,)2. adverbia deadjektival diturunkan dari adjektiva, baik melalui reduplikasi maupun afiksasi (diam-diam, sebaiknya, sebenarnya, )3. adverbia denominal dibentuk dari dasar yang berkategori nomina (ruparupanya, agakagaknya,)4. adverbia denumeral dibentuk deri dasar yang berkategori numeralia (dua-dua, setengah-setengah,)Kegiatan Belajar 4Batasan dan Ciri NominaA. Pengertian nominaB. Perilaku semantis nominaC. Perilaku sintaksis nominaD. Nomina dari segi bentuknyadan semantik nomina turunanE. Frase nominal

4A. Pengertian nominaA. Pengertian nomina Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian, dan segala sesuatu yang dibendakanNomina memiliki ciri: 1. cenderung menduduki fungsi subjek, objek atau pelengkap dalam kalimat berpredikat verba2. tidak dapat dibatasi oleh kata tidak3. umumnya dapat diikuti adjektiva 4B. Perilaku semantis nomina, 4C. Perilaku sintaksis nominaB. Perilaku semantis nominaberdasarkan pada makna kata sebenarnya maupun perumpamaan.C. Perilaku sintaksi nominadilihat dari posisi atau pemakaian nomina pada tataran frase. - pewatas frase nominal di muka, berupa numeralia atau kata tugas (lima lembar, seorang guru, beberapa supir, )- pewatas di belakang nomina (masalah keuangan, kelas ringan, pendapat yang aneh, istilah baru,..)- frase preposisional, nomina sebagai inti yang didahului oleh preposisi tertentu (di rumah, dari kantor, ke kota, ..)4D. Nomina dari segi bentuknya dan semantik nomina turunan(halaman 3.57 s.d. 3.63)D. Nomina dari segi bentuknya dan semantik nomina turunan1. nomina dasar, terdiri dari satu morfem(1) nomina dasar umum (meja, buku, rumah, malam)(2) nomina dasar khusus (adik, Tomi, Bandung, Jakarta)2. nomina turunan, bersifat polimorfemisa. afiksasi nomina(1) prefiks ke-, (2) konfiks ke-an, (3) prefiks pel-, per, dan pe-,(4) prefiks peng-, (5) konfiks peng-an, (6) sufiks -an, (7) konfiks per-an, (8) dasar polimorfemis (diturunkan dari verba),(9) infiks -el-, -er-, dan -em-, (10) afiks -wan dan -wati, (11) afiks -at/-in dan -a/-I, (12) sufiks -isme, -(is)asi, -logi, dan -tas

b. Perulangan, melalui proses penurunan kata dengan perulangan, baik secara utuh maupun sebagian.1. perulangan utuh (buku-buku,)2. perulangan salin suara (sayur mayur,)3. perulangan sebagian (surat-surat kabar, )4. perulangan dengan pengafiksan (main-mainan,..)c. Pemajemukan nomina dan idiom1. nomina majemuk masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkannomina idiom memunculkan makna baru yang tidak dapat secara langsung ditelusuri dari kata-kata yang digabungkan. Contoh: unjuk rasa2. urutan komponennya seolah-olah telah menjadi satu sehingga tidak dapat ditukar tempatnya. Contoh: suami istri 4D. Nomina dari segi bentuknya dan semantik nomina turunan4E. Frase nominal1. Perluasan ke kiri, meletakkan kata penggolongnya tepat di depannya, dan kemudian didahului oleh numeralia: numeralia+penggolong+nominatiga jilid buku, lima ekor kucingKaidah:a. suatu inti dapat diikuti oleh satu nomina lain atau lebih, yang kemudian ditutup salah satu pronomina persona yang diikuti oleh ini/itubuku sejarah kebudayaan Indonesia (saya/dia)b. inti dapat diikuti penerang dengan bentuk: inti+adjektiva+pronomina/frase kepemilikan+pronomina penunjuk ini/itu (contoh hal. 3.64)c. nomina yang diikuti adjektiva dan tidak ada pembatas lain yang mengikutinya dapat ditambahkan padanya kata yang, dengan bentuk: nomina+yang+adjektivad. frase nomina untuk berkonstruksi nomina verba dapat ditambahkan dengan yang, untuk, atau unsur pemisah lainhak bersuara hak untuk bersuarae. nomina diperluas ke kanan dengan menambahkan frase oposisi, yaitu frase nominal yang memiliki acuan yang sama dengan nomina yang diterangkannyaIdayu, wanita pertama yang pernah dicintai Wiraf. Inti dapat diperluas dengan pembatas belakang dengan klausa yang dimulai dengan yangkebebasan berbicara yang sedang dituntut oleh para mahasiswag. suatu inti dapat diperluas oleh frase berpreposisi uang untuk kuliah 4E. Frase nominalKegiatan Belajar 5Batasan dan Ciri Pronomina (Pronoun: I, you, they, we, etc.)A. Pengertian pronominaB. Pronomina PersonaC. Pronomina PetunjukD. Pronomina Penanya E. Frase pronominal

5A. Pengertian PronominaPronomina: setiap kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain (atau bisa di sebut kata ganti). 3 Pronomina: Pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina penanya.

5B. Pronomina PersonaPronomina yang mengacu kepada orang. Dapat mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama)Mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua)Mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina persona ketiga)

Tabel 3.70Pronomina Persona Pertama eksklusif dan inklusif! Pronomina Persona Kedua engkau, kamu, anda, daku, dikauPronomina Persona Ketiga ia, dia, -nya, beliauNomina Penyapa dan Pengacu Persona penggunaan kata Bapak, Ibu, Adik, Kakek dll dalam kalimat

5C. Pronomina Petunjuk3 Pronomina Petunjuk : penunjuk umum, penunjuk tempat, penujuk ihwal.Penunjuk umum: ini, itu, anu.

Penunjuk tempat: sini, situ, sana. Dapat ditambahkan preposisi : di sini, di situ, ke sana. Penunjuk ihwal: begini, begitu5D. Pronomina PenanyaDigunakan untuk pemarkah pertanyaan. Tabel halaman 3.77

Apa dan SiapaMengubah kalimat berita menjadi kalimat tanya, ditempatkan di awal kalimatEnggantikan barang atau hal yang ditanyakan. ManaMenanyakan pilihan tentang orang, barang, atau hal.Dapat digabungkan dengan preposisi di, ke, dan dari.Mengapa dan KenapaSebab terjadinya sesuatu. Formal: Mengapa. 5D. Pronomina PenanyaKapanWaktu terjadinya peristiwa sesuatuBagaimanaMenanyakan keadaan atau cara melakukan sesuatuBerapaGabungan preposisi dengan Kata tanyaKata Saja dan Implikasi kejamakanKawanmu siapa saja?Kata saja dan implikasi ketaktentuanAmbillah uang itu berapa saja yang kamu perlukanReduplikasi Apa, siapa, dan manaMenunjukkan ketaktentuan dalam kalimat berita ingkar/negatif5E. Frase PronominalPronomina + numeralia kolektifkami berdua, mereka bertigaPronomina + kata penunjukSaya ini, kamu ituPronomina + kata sendiriSaya sendiri, mereka sendiriPronomina + klausa dengan yangMereka yang ignin mendalami agama (akan mendapat keuntungan ganda)Pronomina + frase nominal apositifAku, kekasihmu; kami, bangsa IndonesiaKegiatan Belajar 6Batasan dan Ciri Kata Tugas A. Pengertian kata tugasB. PreposisiC. KonjungtorD. InterjeksiE. ArtikulaPartikel Penegas

6A. Pengertian Kata Tugas Kata tugas: kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat

6B. PreposisiIalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur pembentuk frase preposisional yang bersifat eksosentrik:preposisi + nomina/adjektiva/verba. (Eng: due to.)Berdasarkan bentuk: preposisi tunggal (monomorfemis) dan preposisi majemuk (polimorfermis)Preposisi tunggal: bagi, untuk, buat, guna, dari, dengan, di, karena, sebab, oleh, pada, tentang, sejakPreposisi majemuk: Preposisi berafiks: bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, sekeliling, sekitar, selama, sepanjang, semacam, terhadap, bagaikanPreposisi gabungan kata: daripada, kepada, oleh karena, oleh sebab, sampai ke/dengan, ke luar, dari samping, dll6C. KonjungtorKoordinatif: menggabungkan kata atau klausa setaradan, serta, atau, padahal/sedangkanSubordinatif: membentuk anak kalimat yang kemudian digabungkan dnegan induk kalimat. Kalimat ini membentuk satu kalimat majemuk bertingkat. 13 kelompok konjungtor subordinatif (3.93-3.94)korelatif: membentuk frase atau kalimat.Baik..maupun, tidak hanya..tetapi juga, demikia..sehingga, apa(kah)..atau, entah..entahAntarkalimat: merangkaikan dua kalimat lepas. 3.96-3.97Antarparagraf: menghubungkan dua paragraf.

6D. InterjeksiKata seru. Mengungkapkan perasaan atau sikapAduh, amboi, asyik, cih, oh, dll

6E. ArtikulaKata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Tiga kelompok artikula:Mengacu pada makna tunggal : sang, hang, sriMengacu pada makna jamak : paraMengacu pada makna netral : si6F. Partikel Penegas-kahmembentuk kalimat interogatifBersifat manasuka (apakah, dimanakah, bagaimanakah)Bersifat wajib pada kalimat yang tidak memiliki kata tanya-lahPemerhalus nada dalam kalimat imperatifPemertegas/pemrkeras informasi dalam kalimat deklaratif-tahKalimat retorisPunMengeraskan arti kata sebelumnya