besi dan kobalt
TRANSCRIPT
Besi & KobaltDera Putri IhsaniEka Nurul AgustaElsanty Nur AfifahRahadian YusufRahmawita Sugesti
Fe & Co
Besi
Fe
Pendahuluan •Besi merupakan logam yang paling banyak di
bumi•Unsur yang paling banyak membentuk kerak
bumi (4,7%-5%)•Besi merupakan logam yang berasal dari bijih
besi dan bersimbol Fe dari bahasa latin Ferrum yang ber nomor atom 26
•Besi murni tidak begitu kuat, tetapi bila dicampur dengan logam lain dan karbon didapat baja yang sangat keras
Pendahuluan
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaanya, karena :
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besarPengolahannya relatif mudah dan murahBesi mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan dan mudah di modifikasi
Keberadaan
Bijih besi jarang dijumpai dalam keadaan bebas, kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti:
Magnetit (Fe3O4) : mengandung besi 65%Hematite (Fe2O3) : mengandung besi 60-70%Limonet (Fe2O3.H2O) : mengandung besi 20%Siderit (Fe2CO3)Sebagian besar teras bumi dipercaya
mengandung aloy logam besi-nikel
Sifat Fisika
•Berkilau seperti warna keabuan•Berwujud padat•Mempunyai titik leleh 1811 K dan titik
didih 3134 K.•Merupakan logam feromagnetik•Penghantar panas yang baik
Sifat Kimia
• Logam peralihan•Oksidanya merupakan oksida amfoter•Mudah teroksidasi dalam udara lembap
(terkorosi)•Besi murni bersifat reaktif• Logamnya mudah larut dalam asam mineral• Tingkat oksidasi tertinggi adalah VI•Kompleks oktahedralnya bersifat
paramagnetik
Identifikasi Besi
•Dengan penambahan kalium heksasianoferat(III), besi(II) bereaksi membentuk endapan biru tua.Fe2+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- → Fe4[Fe(CN)6]3
•Besi(II) dapat bereaksi dengan o-phenanthroline membentuk larutan merah.
Identifikasi Besi
•Dengan penambahan kalium heksasianoferat(II), besi(III) bereaksi membentuk endapan biru tua.4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- → Fe4[Fe(CN)6]3
•Besi(III) dapat bereaksi dengan KCNS membentuk larutan berwarna merah darah.Fe3+ + 3SCN- → Fe(SCN)3
Kegunaan Besi• Besi merupakan logam paling umum
digunakan di antara semua logam, yaitu mencakup sebanyak 95% dari semua ton logam yang diproduksi di seluruh dunia. Harganya yang murah dengan kekuatannya yang besar membuat ia sangat dibutuhkan, terutama dalam penggunaan seperti mobil, badan kapal untuk kapal besar, dan komponen struktur untuk bangunan.
Kegunaan Besi
• Besi baja merupakan aloi besi paling dikenal, dan sebagian dari bentuk yang dibentuk oleh besi termasuk:
Besi mentah Besi tuang Besi karbon Besi tempa Besi aloi Besi oksida (III)
Pembuatan Besi
•Bijih besi biasanya dalam bentuk hematite (Fe2O3) dan magnetite (Fe3O4).
•Umumnya besi dibuat di dalam dapur tinggi dari bijih besi untuk dijadikan besi kasar, sebelum diproses menjadi baja atau besi tuang.
Pembuatan Besi
•Bijih besi, batu kapur, dan kokas dimasukkan dalam dapur tinggi, kemudian dipanaskan dan ditiup dengan udara, untuk membentuk CO dari kokas, yang kemudian mereduksi bijih besi menjadi besi cair.2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g)
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
Pembuatan Besi
•Batu kapur (CaCO3) terurai dalam panas menjadi CaO dan CO2. CaO tersebut bereaksi dengan pengotor seperti silika membentuk CaSiO3.SiO2 + CaO → CaSiO3
Cobalt
Co
Pendahuluan
•Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27
•Warna sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan
•Unsur kimia kobalt juga merupakan suatu unsure dengan sifat rapuh agak kerasdan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika.
Keberadaan
•Unsur ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam
•Unsur bebasnya diproduksi dari peleburan reduktif berupa logam abu-abu perak yang keras dan berkilau
•Tersedia dalam banyak formulasi yaitu, kertas perak, bedak, dan kawat
Sifat Fisika
•Logam berwarna abu–abu, sedikit berkilauan dan metalik.
•Sedikit magnetis.•Cobalt memiliki permeabilitas logam
sekitar dua pertiga daripada besi.•Melebur pada suhu 14900C dan mendidih
pada suhu 35200C.•Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1,
+2, +3, +4 dan +5.
Sifat Kimia• Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion
dengan biloks +2• Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan
pembentukan nitrogen oksida, reaksi yang terjadi adalah :Co + 2H+ → Co2+ + H2
3Co + 2HNO3 + 6H+ → 3Co2+ + 2NO+ 4H2O
• Kurang reaktif• Dapat membentuk senyawa kompleks• Senyawanya umumnya berwarna• Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang
berwarna merah
Sifat Kimia•Senyawa–senyawa Co(II) yang tak terhidrat
atau tak terdisosiasi berwara biru.• Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks–
kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
•Kompleks-kompleks Co(II) dapat dioksidasi menjadi kompleks–kompleks Co(III)
•Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
•Tahan korosi
Identifikasi Kobalt
• Jika kobalt(II) direaksikan dengan amonium tiosianat, maka akan muncul warna biru dari [Co(SCN)4]-. Kompleks ini lebih stabil dalam amil alkohol.
•Co2+ + 4SCN- → [Co(SCN)4]-
Kegunaan Kobal
•Aplikasi utama dari kobalt adalah sebagai logam paduan (alloy), diantaranya yaitu:
Paduan Baterai Katalisis Pigmen dan pewarna Radioisotop
Pembuatan Kobalt
•Unsur kobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik.
•Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama kobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Pembuatan Kobalt•Unsur kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan,
akan timbul hipoklorit sodium (NaOCl) . Berikut reaksinya :2Co2+
(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3
(s) + NaCl(aq)
• Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :2Co(OH)3 Co2O3 + 3H2O2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)