bersama kafilah ramadhan 21-22

Upload: haryadi1214

Post on 22-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    1/9

    Bersama Kafilah Ramadhan (21)

    Manusia akan mencari atau memanggil orang lain ketika ia ada keperluan dengannya. Setiap

    manusia yang meyakini Allah Swt dan meskipun keyakinannya masih goyah, ia akan

    menyeru Sang Pencipta saat diguncang kegelisahan dan dalam berbagai situasi ia memohon

    pertolongan-Nya.Doa adalah media untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan sarana untukmemohon segala kebutuhan manusia. Malam Lailatul Qadar merupakan malam-malam

    istimewa untuk berdoa dan memohon hajat. Pada malam itu bumi kedatangan ribuan

    malaikat. Mereka mengamati orang-orang yang berdoa dan mengamini setiap doa anak

    Adam.

    Salah satu doa yang dianjurkan pada malam Lailatul Qadaradalah doa Jausyan Kabir. Doa ini memuat 1.000 Asma Allah

    yang tersusun dalam 100 pasal, dan setiap pasal terdapat 10Asma Allah. Doa Jausyan Kabir mengandung semua hal yang

    dibutuhkan oleh manusia seperti, perlindungan saat menghadapibahaya, rezeki saat dihimpit kesusahan, ketenteraman dan

    kedamaian saat digoncang oleh badai kehidupan, dan lainnya.Dalam sejumlah hadis dari Ahlul Bait Nabi Saw disebutkan bahwadoa Jausyan Kabir termasuk doa yang paling utama dibaca di

    malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari 1.000 bulan,malam penuh berkah, dan malam terkabulnya doa.

    Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa barang siapa menyeru

    Allah Swt dengan nama-nama-Nya, maka doa mereka akandikabulkan dan barang siapa yang menyebut-nyebut Asma Allah,mereka akan menjadi penghuni surga. Di sini, tentu saja tidakhanya sekedar menyebut, tapi juga memahami makna yang

    terkandung dari nama-nama tersebut. Berkenaan dengan

    keutamaan doa Jausyan Kabir, Rasulullah Saw bersabda, Tidakada seorang hamba pun dari umatku yang membaca doa ini satu

    kali atau tiga kali pada bulan Ramadhan kecuali Allah akanmelindungi tubuhnya dari api neraka dan surga wajib atasnya.

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    2/9

    Doa Jausyan Kabir pada tahap pertama mengajak manusia untukmeningkatkan makrifatnya kepada Allah Swt. Sifat-sifat Allahyang disebut dalam doa ini membuat hati manusia semakin dekatdengan-Nya. Doa Jausyan Kabir merupakan sebuah bentuk

    seruan yang sangat tulus, karena di dalamnya semata-mataberbicara tentang Sang Kekasih. Orang-orang yang memilikimakrifat yang tinggi, mereka bisa menyelami kedalaman

    kandungan doa tersebut. Pada tahap kedua, doa Jausyan Kabirberperan sebagai media untuk memohon segala kebutuhan. Allah

    Swt adalah Dzat yang maha kaya dan maha kuasa, sementaramanusia adalah makhluk yang miskin dan tak berdaya. Oleh

    karena itu, Dia adalah satu-satunya tempat kita bersandar dan

    tempat kita memohon pertolongan.

    Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, danpengampunan.Bulan untuk melepas diri dari api neraka, bulan

    untuk mencari keselamatan, dan bulan untuk menuju ke surga.Imam Ali Ridha as menukil sebuah hadis dari Rasul Saw yang

    berbunyi, Bulan Ramadhan adalah sebuah bulan yang agung,ganjaran amal kebaikan manusia dibalas berkali lipat, dosa-dosamereka diampuni. Derajat spiritual mereka akan ditinggikan

    bulan ini tidak sama dengan semua bulan lain. Ia datang dengan

    membawa berkah dan rahmat, dan pergi dengan menyediakanpengampunansesungguhnya orang yang celaka dan sengsaraadalah mereka yang berpisah dengan bulan ini tanpa mendapat

    ampunan. (Wasail al-Shia, jilid 7)

    Bulan Ramadhan merupakan momentum terbaik untuk memohon

    ampunan dan menghapus dosa-dosa. Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as melantunkan doa-doa yang indah ketika memasuki

    waktu sahar dan berseru, Ya Tuhanku! Keutamaan-mu sungguhluas untuk dibandingkan dengan perbuatanku,kesabaran-Mu

    sungguh besar untuk dibandingkan dengan dosa-dosaku,ampunilah dosa dan kesalahanku Duhai Tuhanku.

    Tentu saja, salah satu syarat pengampunan Tuhan atas dosa-

    dosa kita adalah sikap saling memaafkan di antara sesama.Dalam surat an-Nur ayat 22, Allah Swt berfirman, danhendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah

    kalian tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalahMaha Pengampun lagi Maha Penyayang.Pada dasarnya, sifat

    pemaaf terhadap kesalahan orang lain merupakan salah satu dari

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    3/9

    prinsip dasar Islam. Al-Quran bahkan dalam kasus-kasus yangwajib untuk menjalankan qisas,menganggap sifat pemaaf sebagaisebuah nilai yang lebih utama. (Al-Baqarah, ayat 178)

    Pemberian maaf kadang membuat pelaku kesalahan menyesaldan memperbaiki dirinya. Orang-orang yang berjiwa besar jikamenyaksikan rasa penyesalan dari pelaku kesalahan, mereka

    akan mudah memberi maaf. Seperti perkataan Imam Ali as,Saat engkau sudah menang atas musuhmu, maka jadikanlahsifat pemaaf sebagai rasa syukur atas kemenangan itu. Tentusaja, penekanan Islam untuk memberi maaf berhubungan dengan

    pelanggaran hak-hak individu. Akan tetapi, Islam sama sekalitidak mentolerir orang-orang yang merampas hak-hak

    masyarakat.

    Dikisahkan bahwa seorang perempuan dari keluarga pemukaQuraisy mencuri dan telah terbukti perbuatannya, danhukumannya pun sudah ditetapkan. Para sahabat mencari

    perantara dari sana sini untuk menemui Rasul Saw dan memintaampunan beliau. Akan tetapi, Rasul Saw marah dan menegaskankepada mereka, Inilah penyebab kerusakan umat terdahulu,apabila sosok berpengaruh bersalah mereka tinggalkan

    hukumannya, namun jika orang lemah bersalah mereka

    menghukumnya, mereka pilih kasih dalam menjalankan hukum.Demi Allah, aku tidak akan bersikap lemah dalam menegakkan

    keadilan terhadap siapapun, meski dia adalah putriku, Fatimah.

    Setiap orang mengaudit diri dalam hidupnya, terutama merekayang berkecimpung dalam dunia bisnis, maka program audit

    mutlak diperlukan untuk melihat untung-rugi. Setiap pengusahabiasanya melakukan audit tahunan atas bisnisnya, namun selainaudit tahunan, mereka juga mengevaluasi jalannya roda

    usahanya setiap hari, pekan, dan bulan sehingga mempermudahkegiatan audit tahunan. Jika pelaku bisnis itu tidak melakukanevaluasi harian, maka tugas-tugasnya akan menumpuk danmembuatnya kewalahan, dan terkadang kelalaian akan

    menciptakan masalah besar bagi usahanya.

    Di sini, kita perlu bersikap seperti seorang pedagang yang tidak

    ingin didera kerugian. Seorang Mukmin juga harus mengauditamal perbuatannya dengan Allah Swt. Ia harus punya jawaban

    yang memuaskan atas perilakunya dan mengaudit dirinya secarateliti sebagaimana para malaikat menghisap perbuatannya kelak

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    4/9

    di Hari Kiamat.Bulan Ramadhan merupakan sebuah kesempatanbagi kaum Muslim untuk lebih memperhatikan amalperbuatannya. Mereka harus mengevaluasi sikap dan perilakunyasehingga bisa memperoleh rahmat dan ampunan Allah Swt di

    bulan suci ini.Metode ini mempermudah langkah mereka menujukesempurnaan Ilahi.

    Diceritakan bahwa seorang bocah masuk ke sebuah toko, lalumendorong sebuah krat minuman ke arah tempat telepon.Kemudian ia naik ke atas krat tersebut dan mulai menghubungiseseorang lewat telepon tadi. Pemilik toko hanya mengawasi

    tingkah anak itu dan mendengar pembicaraannya di telepon.Bocah itu bertanya, Nyonya,aku sangat berharap agar pekerjaan

    memangkas rumput di halaman rumahmu diserahkan kepadaku.Ibu itu menjawab, Apakah ada seseorang yang akan melakukanitu untukku? Si bocah menimpali, Nyonya, aku akan

    melakukannya dengan upah lebih rendah dari yang selama iniengkau bayar kepada orang lain.Ibu itu kemudian berkata

    bahwa ia puas dengan pekerjaan orang tersebut. Mendengarjawaban seperti itu, si bocah sedikit memaksa dan berujar,Nyonya, aku juga siap membersihkan trotoar dan taman di

    depan rumahmu. Engkau akan menikmati taman yang paling

    indah di kota ini pada hari minggu nanti. Ibu itu lagi-lagimenolak tawaran tersebut.

    Bocah itu kemudian meletakkan gagang telepon sambiltersenyum. Pemilik toko menghampiri bocah tersebut danberkata, Wahai anak muda! Aku senang dengan gayamu karena

    engkau penuh semangat, aku ingin menawarkan sebuahpekerjaan untukmu. Bocah itu kemudian menjawab, Tidak tuan,

    terimakasih, aku hanya sedang mengevaluasi kinerjaku. Akusendiri adalah orang yang bekerja di rumah nyonya tadi. (IRIB

    Indonesia/RM)

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    5/9

    Bersama Kafilah Ramadhan (22)

    Sunnatullah yang berjalan di alam ini menetapkan bahwa di antara segala sesuatu, ada

    sesuatu yang diunggulkan karena kelebihan yang dimilikinya.Di antara 12 bulan, ada bulan

    unggulan yaitu bulan Ramadhan dan di antara malam-malam di bulan itu, ada malam Lailatul

    Qadar yang memiliki keistimewaan dan keagungan khusus. Rasul Saw bersabda,Allah

    memilih manusia di antara semua makhluknya, memilih para nabi di antara semua manusia,

    memilih Mekkah dan Madinah di antara semua tempat, memilih bulan Ramadhan di antarasemua bulan, memilih malam Lailatul Qadar di antara semua malam, dan memilih hari Jumat

    di antara semua hari sebagai Sayyidul Ayyam (hari yang paling mulia).

    Malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya al-Quran dan

    malam yang lebih baik dari seribu bulan.Para pemuka agamamengajarkan banyak amalan untuk sepanjang bulan Ramadhankhususnya malam Lailatul Qadar, dan salah satunya adalah

    menghidupkan malam yang agung ini. Menghidupkan malamLailatul Qadar memberikan banyak manfaat bagi manusia, sepertiyang disebut dalam sabda Nabi Saw, Barang siapa yangmenghidupkan malam Lailatul Qadar, maka hatinya tidak mati

    pada hari (Hari Kiamat) ketika semua hati mati. (Iqbal al-Amal)

    Para pemuka agama senantiasa menjalankan tradisi mulia ini dan

    mereka berebut berkah malam Lailatul Qadar. Rasulullah Sawtidak hanya pada malam Lailatul Qadar, tapi pada sepuluh malamterakhir bulan Ramadhan beliau menyibukkan diri dengan ibadahdan melipat tempat tidurnya. Dalam riwayat disebutkan, Rasul

    Saw pada malam ke-23 Ramadhan, membangunkan anggotakeluarganya dan memercikkan air di wajah mereka agar terjagadan tidak kehilangan malam Lailatul Qadar. Fatimah az-Zahra as

    juga meminta seluruh anggota keluarganya untuk tidur siang danmengurangi makan di malam hari sehingga mereka tidak ngantukpada malam ke-23, dan berkata, "Manusia yang kehilangan ialahorang yang tidak memperoleh kebaikan dan keutamaan malam

    ini."

    Mengenai malam Lailatul Qadar, cendekiawan Muslim SyahidMurtadha Muthahhari mengatakan, Puncak spiritual bulan

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    6/9

    Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Kita selama menjalaniibadah puasa paling tidak sudah berbuat sesuatu hingga bisahadir sebagai seorang tamu di malam Lailatul Qadar. Berpuasa,mengekang hawa nafsu, berzikir kepada Allah, memperbanyak

    doa, dan memperbanyak membaca al-Quran, semua inimerupakan persiapan sehingga pada malam Lailatul Qadar kitabisa menghadirinya sebagai seorang tamu dalam jamuan rahmat

    Allah. Selama perjamuan itu, kita harus bertaubat, bertekaduntuk kembali, dan beristighfar, kita harus memohon rahmat dari

    Allah, meminta kebahagiaan untuk diri kita, untuk saudara-saudara seiman, untuk kaum Muslim, (dan hal yang lebih

    penting) kita harus memohon perbaikan diri.

    Menghidupkan malam Lailatul Qadar akan bermakna ketikamanusia benar-benar tersadar di malam itu, yakni memilikikehidupan spiritual dengan cara mengingat Allah Swt. Manusia

    dianggap hidup ketika hati mereka senantiasa mengingat Allahdalam berbagai kondisi. Malam Lailatul Qadar merupakan sebuah

    kesempatan untuk mengingat Allah sepanjang malam,menyatakan taubat, dan memohon ampunan.

    Ramadhan adalah bulan dengan sejuta kebaikan dan berkah,

    bulan turunnya rahmat, dan bulan perjamuan Ilahi, sebuah

    perjamuan di mana Sang Pencipta bertindak sebagai tuan rumah,para nabi sebagai penyambut tamu, dan para malaikat sebagai

    pelayan hidangan.Di bulan ini, kaum Mukmin berlomba-lombauntuk mencari keridhaan Allah Swt. Keridhaan ini tentu saja tidakakan diraih kecuali dengan keimanan, amal saleh, dan cinta pada

    perbuatan baik. Semua anugerah ini juga ada di tangan Allah.Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)

    Allah.(Surat Hud, ayat 88)

    Sebuah kisah menyebutkan bahwa aku memiliki seorangpembantu yang tinggal bersamaku di rumah. Suatu malam akuterjaga dari tidur dan aku tidak melihatnya di tempat tidurnya.Aku lalu pergi mencarinya dan menyaksikan ia sedang bersujud

    sambil berdoa. Dalam doanya ia berkata, Ya Tuhanku!Ampunilah dosa-dosaku karena kecintaan-Mu kepadaku. Akukemudian berkata kepadanya, Jangan berseru seperti itu, tapi

    katakanlah; Ya Tuhanku! Ampunilah dosa-dosaku karenakecintaanku kepada-Mu. Pembantunya lalu menjawab, Tuhan

    mencintaiku, Dia mengeluarkanku dari kufur menuju Islam dan

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    7/9

    membangunkanku di tengah malam untuk beribadah, sementarabanyak dari hamba-hamba-Nya nyenyak dalam tidur.

    Dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman

    kepada kekasih-Nya, Muhammad al-Mustafa, Sampaikanlahpesan ini kepada hamba-hamba-Kuyang Mukmin, jika kalianbenar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku sehingga Allah

    mengasihi kalian. (Surat Ali Imran, ayat 31). Oleh karena itu,parameter kejujuran pengakuan tentang cinta dan kesetiaanterletak pada ketaatan dan ibadah. Ketaatan yang besar akanmembangkitkan kecintaan yang besar pula dan mereka akan

    terlihat lebih jujur dalam pengakuannya.

    Ketika seorang hamba mencapai sebuah derajat makrifat dan jikaia tahu bahwa Allah Swt rela dengan amal perbuatannya, maka

    keridhaan itu lebih berharga baginya daripada surga dan nikmat-nikmat abadinya. Al-Quran menyebut keridhaan Allah dengankata Ridhwan, yaitu Maha Meridhai. Ulama tafsir kontemporer

    Allamah Thabathabai ketika menafsirkan makna keridhaan Allahmenulis, Pengetahuan manusia tidak mampu memahamikeridhaan Allah dan batasannya, karena keridhaan-Nya tidakterbatas dan tidak terukur sehingga manusia bisa memahaminya.

    Dan mungkin untuk memberi pemahaman tentang poin ini bahwa

    derajatkeridhaan Tuhan yang paling rendah betapa pun ia kecil,tapi tetap lebih besar dari surga; yaitu kebahagiaan dan

    keberuntungan terbesar bagi seorang pencinta Tuhan adalahmeraih keridhaan dan kerelaan Sang Kekasih,tanpa mencarikepuasan diri.

    Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa seorang alim dari BaniIsrail selama bertahun-tahun menyibukkan dirinya denganibadah. Dalam sebuahmimpi ia mendengar bisikan yang berkata,

    Perempuan itu akan jadi temanmu di surga kelak.Keesokanharinya, ia mulai mencari perempuan yang dimaksud danmenemukannya. Si alim menjamu perempuan itu selama tigahariuntuk mengetahui apa yang dikerjakannya hingga bisa

    bersanding dengannya di surga. Namun, si alim terkejutmenyaksikan kalau ia hanya seorang perempuan biasa.Saatseorang ahli ibadah terjaga di malam hari, ia justru tertidur

    pulas, saat seorang ahli ibadah berpuasa di siang hari, ia malahmakan seperti biasa.Ia juga tidak terlihat melakukan pekerjaan

    khusus.

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    8/9

    Setelah menyaksikan itu semua, si alim kemudian bertanya,Apakah engkau melakukan pekerjaan lain selain yang akusaksikan di sini?Perempuan itu menjawab, Tidak, demi Tuhanpekerjaanku hanya ini seperti yang engkau lihat. Orang alim itu

    meminta agar ia mengingat-ingat semua perbuatan baik yangpernah dilakukannya. Namun, perempuan itu berkata, Aku tidakberbuat sesuatu yang istimewa, tapi aku selalu rela dengan

    keridhaan Tuhan, jika sedang dalam kondisi sulit, aku tidakmemimpikan kemudahan, jika aku sedang sakit, aku tidak

    mengharapkan kesembuhan, dan jika aku dalam masalah, akutidak meminta kelapangan.Si alim kini mengerti dan berkata,

    Aku bersumpah demi Allah! Sifat ini adalah sebuah sifat yang

    besar dan banyak orang tidak memilikinya.

    Pada bulan Ramadhan, pintu rahmat Allah Swt terbuka lebar-lebar untuk manusia. Salah satu karunia Ilahi yang sangat agung

    adalah menjamu para hamba-Nya di bulan ini. Dia membawamanusia ke gerbang penyucian jiwa dan setiap individu

    memperoleh keuntungan dari Ramadhan sesuai dengan kadarpengetahuannya.

    Dikisahkan, pada suatu hari seorang pelanggan datang ke tempat

    tukang cukur untuk merapikan rambut dan mencukur kumisnya.

    Si tukang cukur mulai bekerja dan seperti biasa memulaipembicaraan sehingga suasana menghangat. Mereka berbicara

    tentang berbagai topik, sehingga sampailah diskusi tentangTuhan.Si tukang cukur berkata, Saya tidak percaya Tuhan ituada.Si pelanggan berkata, Kenapa engkau berkata seperti itu?

    Si tukang cukur menjawab, Coba engkau perhatikan keadaan dijalanan di depan sana, itu sudah cukup membuktikan bahwa

    Tuhan itu tidak ada. Jika Dia itu memang ada, tentu tidak adaorang yang sakit, tidak ada anak yang terlantar, dan tidak akan

    ada kemiskinan atau kesusahan.

    Si pelanggan terdiam dan tidak menanggapi bantahan tersebut,pikirnya tidak ada gunanya berdebat bila tidak ada dalil dan bukti

    yang kuat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya. Setelahpelanggan membayar dan beranjak meninggalkan tempat itu,tepat di balik pintu keluar si pelanggan melihat seseorang dengan

    rambut panjang acak-acakan, kotor, dan janggut tidak terawat.Orang itu terlihat kotor dan jorok.

  • 7/24/2019 Bersama Kafilah Ramadhan 21-22

    9/9

    Si pelanggan menghampiri tukang cukur itu lalu berkata, Maaftuan, menurut saya, tukang cukur itu juga tidak ada!Si tukangcukur membalas, Bagaimana engkau bisa berkata seperti itu,sedangkan saya di sini dan baru saja selesai mencukur

    rambutmu?Si pelanggan menyahut, Tukang cukur itu tidak ada!Kalau tukang cukur itu memang benar-benar ada, tentu tidakakan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan janggut

    acak-acakan seperti pria di luar sana.

    Tukang cukur menoleh ke arah jalan dan menyaksikan orangyang dimaksud kemudian berkata, Tukang cukur tetap saja ada!

    Jika engkau melihat orang seperti itu, itu adalah salah merekasendiri. Kenapa mereka tidak datang ke saya? Tidak minta

    dicukur?.Si pelanggan menjawab, Itulah yang saya maksud,saya setuju dengan tuan. Sesungguhnya Allah itu ada, akantetapi kebanyakan orang tidak mau mendatangi-Nya, tidak mau

    mencari-Nya, tidak mau meminta tolong kepada-Nya. Olehkarena itu, banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia

    ini. (IRIB Indonesia/RM)