bermaafan sebelum ramadhan

Upload: kaisar-lamunan

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bermaafan Sebelum Ramadhan

    1/3

    Bermaafan Sebelum Ramadhan• 9 August 2010, 4:00 pm

    • maaf lahir batin, Ramadhan

    Kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat,

    terutama di kalangan aktifis da’wah yang beramal tanpa didasari ilmu, tradisi tersebut

    adalah tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan. Ya, saya katakan demikian karena

    tradisi ini pun pertama kali saya kenal dari para aktifis da’wah kampus dahulu, dan ketika itu

    saya amati banyak masyarakat awam malah tidak tahu tradisi ini. Dengan kata lain, bisa jadi

    tradisi ini disebarluaskan oleh mereka para aktifis da’wah yang kurang mengilmu apa yang

    mereka da’wahkan bukan disebarluaskan oleh masyarakat awam. Dan perlu diketahui, bahwa

    tradisi ini tidak pernah diajarkan oleh Islam.

    Mereka yang melestarikan tradisi ini beralasan dengan hadits yang terjemahannya sebagai

    berikut:

    Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau

    mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah

    mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat

    bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para

    sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan !ketika aku sedang

    berkhutbah, datanglah "alaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin#kan do’a ku ini,$ ja%ab

    Rasullullah.

    &o’a "alaikat Jibril itu adalah

    !'a Allah tolong abaikan puasa ummat "uhammad, apabila sebelum memasuki bulan

    Ramadhan dia tidak melakukan hal#hal yang berikut

    ) Tidak memohon maa terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)*

    +) Tidak bermaaan terlebih dahulu antara suami istri*

    ) Tidak bermaaan terlebih dahulu dengan orang#orang sekitarnya.

    amun anehnya, hampir semua orang yang menuliskan hadits ini tidak ada yang menyebutkan

    periwayat hadits. !etelah di"ari, hadits ini pun tidak ada di kitab#kitab hadits. !etelah berusaha

    men"ari#"ari lagi, saya menemukan ada orang yang menuliskan hadits ini kemudian

    menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khu$aimah %&'()*+ dan hmad %*'*-,

    */-+. 0ernyata pada kitab Shahih -bnu Khuaimah %&'()*+ juga pada kitab"usnad

    -mam  Ahmad  %*'*-, */-+ ditemukan hadits berikut:

    12324 567 89 ; ?@A B?C E F< GHJ3 : L NOP 8NEQ 8NEQ 8NEQ : GOP 2R?SL< 5TJ UV W NV9 F< XV F< GHJ Z7

    W7 3[L< W \J]7 [^6 W7 [R9 _`7 UJ : GT U 8NEQ : BVOP L 2c3 UVP ZEJ ] [^6 W7 [R9 _`7 F< UJ7 : 32R 5L GT : GOP 

    8NEQ : BVOP NV9 @3 UVP [?9 2C [^6 W7 [R9 _`7 UJ : GT U 8NEQ : BVOP ?L< V[3 UL S4[7[N ]? : 5S9q< GT

    &ari Abu /urairah Rasulullah Shallallahu’alaihi 0asallam naik mimbar lalu bersabda 1Amin,

     Amin, Amin’. 2ara sahabat bertanya !Kenapa engkau berkata demikian, %ahai Rasulullah3$

    Kemudian beliau bersabda, !4aru saja Jibril berkata kepadaku 1Allah melaknat seorang hamba

    yang mele%ati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, 1Amin’, kemudian

    Jibril berkata lagi, 1Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih

    http://muslim.or.id/tag/maaf-lahir-batinhttp://muslim.or.id/tag/maaf-lahir-batinhttp://muslim.or.id/tag/ramadhanhttp://muslim.or.id/tag/ramadhanhttp://muslim.or.id/tag/ramadhanhttp://muslim.or.id/tag/maaf-lahir-batin

  • 8/18/2019 Bermaafan Sebelum Ramadhan

    2/3

    hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka

    berdua)’, maka aku berkata 1Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. 1Allah melaknat seorang

    hambar yang tidak bershala%at ketika disebut namamu’, maka kukatakan, 1Amin$. l ’$hami

    berkata: !anad hadits ini jayyid.

    adits ini dishahihkan oleh l Mund$iri di At Targhib 0at Tarhib %*'((-, -, -v, &'*)/+, jugaoleh d$ D$ahabi dalam Al "adhab %-'(*+, dihasankan oleh l aitsami dalam "ajma’ A

    5a%aid  %'(-*+, juga oleh Ibnu ajar l sxalani dalam Al 6aulul 4adi  %*(*+, juga oleh l

     lbani diShahih At Targhib %(v)+.

    Dari sini jelaslah bahwa kedua hadits tersebut di atas adalah dua hadits yang berbeda. zntah

    siapa orang iseng yang membuat hadits pertama. tau mungkin bisa jadi pembuat hadits

    tersebut mendengar hadits kedua, lalu menyebarkannya kepada orang banyak dengan

    ingatannya yang rusak, sehingga berubahlah makna hadits. tau bisa jadi juga, pembuat hadits

    ini berino{asi membuat tradisi bermaaf#maafan sebelum |amadhan, lalu sengaja

    menyelewengkan hadits kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut. Yang jelas, hadits yangtidak ada asal#usulnya, kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu, sebenarnya itu

    bukan hadits dan tidak perlu kita hiraukan, apalagi diamalkan.

    Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam. |asulullah Shallallahu’alaihi 0asallam bersabda,

    J[O6 ?E =7 }L S9 L ZC Z U4J] ~W J?3] ZH•3 ~ Z7 RT €HNL< ?E VV‚NVP ƒ5„ W7 …29 8E Nq SVE L B`C 8E 

    NV9 SP R †N 8E =7 ?‡ L 8•A UL ZW ‚SVE 

    7rang yang pernah menhalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia %ajib meminta

     perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada

    dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shalih, amalnya tersebut akan

    dikurangi untuk melunasi kehalimannya. 8amun jika ia tidak memiliki amal shalih, makaditambahkan kepadanya dosa#dosa dari orang yang ia halimi  %|. ˆukhari no.*--)+

    Dari hadits ini jelas bahwa Islam mengajarkan untuk meminta maaf, jika berbuat kesalahan

    kepada orang lain. dapun meminta maaf tanpa sebab dan dilakukan kepada semua orang

    yang ditemui, tidak pernah diajarkan oleh Islam. ‰ika ada yang berkata: Manusia khan tempat

    salah dan dosa, mungkin saja kita berbuat salah kepada semua orang tanpa disadari. Yang

    dikatakan itu memang benar, namun apakah serta merta kita meminta maaf kepada semua

    orang yang kita temuiŠ Mengapa |asulullah Shallallahu’alaihi 0asallam dan para sahabat tidak

    pernah berbuat demikianŠ ‹adahal mereka orang#orang yang paling khawatir akan dosa. !elain

    itu, kesalahan yang tidak sengaja atau tidak disadari tidak dihitung sebagai dosa di sisi llah0a’ala. !ebagaimana sabda |asulullah Shallallahu’alaihi 0asallam,

    NV9

  • 8/18/2019 Bermaafan Sebelum Ramadhan

    3/3

    menjemput. !ehingga mengkhususkan suatu waktu untuk meminta maaf dan dikerjakan se"ara

    rutin setiap tahun tidak dibenarkan dalam Islam dan bukan ajaran Islam.

    amun bagi seseorang yang memang memiliki kesalahan kepada saudaranya dan belum

    menemukan momen yang tepat untuk meminta maaf, dan menganggap momen datangnya

    |amadhan adalah momen yang tepat, tidak ada larangan memanfaatkan momen ini untukmeminta maaf kepada orang yang pernah di$haliminya tersebut. salkan tidak dijadikan

    kebiasaan sehingga menjadi ritual rutin yang dilakukan setiap tahun.

    0allahu’alam.

    ‹enulis: Yulian ‹urnama

     rtikel www.muslim.or.id

    http://kangaswad.wordpress.com/2009/08/16/bermaafan-sebelum-ramadhan/http://kangaswad.wordpress.com/2009/08/16/bermaafan-sebelum-ramadhan/http://muslim.or.id/http://kangaswad.wordpress.com/2009/08/16/bermaafan-sebelum-ramadhan/http://muslim.or.id/