berkaca pada sejarah

7
 Berkaca pada sejarah : benarkah IPTEK untuk kesejahteran manusia ? oleh : Dhani Armanto//Sta Komunitas Peduli Slamet Apa yang terjadi dalam 1 abad terakhir ? !" hampir ! mil#ar $alon min#ak tumpah kepermukaan bumi akibat kecelakaan lin$kun$an %" atmoser kita dipenuhi oleh hampir ! juta ton bahan kimia beracun seperti sulur oksida& lo$am berat& karbon monoksida& dan seba$ain#a '" hutan alam di permukaan bumi #an$ tersisa han#a tin$$al ( persen )" sekitar dua perti$a kera$aman ha#ati di dunia sudah punah *" seten$ah dari permukaan bumi sudah tercemar oleh berba$ai produk teknolo$i +" ratusan ribu jenis bahan kimia #an$ beracun baru telah tercipta& dan ribuan tercipta setiap tahunn#a ," Suhu bumi rata-rata naik ! derajat (" Permukaan laut rata-rata naik sekitar !-% cm pertahun ." e$ara utara #an$ han#a berpenduduk sekitar dari sepersepuluh penduduk dunia memberikan kontribusi pada eek rumah kaca sebesar **0" !1" populasi manusia naik dari % mil#ar sampai sekitar + mil#ar !!" kemiskinan terjadi di dua perti$a permukaan bumi !%" seperti$a manusia san$at terbatas aksesn#a atas air bersih dan pan$an !'" (+0 sumber da#a dan berba$ai produk peradaban #an$ ada saat ini dikonsumsi oleh %10 populasi dunia #an$ hidup ka#a di ne$ara utara" !)" * ne$ara terka#a di dunia men$$unaan lebih dari seten$ah dari sumber- sumber ener$i #an$ ada di dunia& sedan$kan %10 ne$ara 2#an$ jelas : #an$ miskin3 han#a men$konsumsi ) 0 ener$i"

Upload: dhaniarmanto

Post on 07-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Berkaca pada sejarah : IPTEK benarkah untuk kesejahteran manusia

Berkaca pada sejarah : benarkah IPTEK untuk kesejahteran manusia ?oleh : Dhani Armanto//Staff Komunitas Peduli Slamet

Apa yang terjadi dalam 1 abad terakhir ?hampir 1 milyar galon minyak tumpah kepermukaan bumi akibat kecelakaan lingkungan

atmosfer kita dipenuhi oleh hampir 1 juta ton bahan kimia beracun seperti sulfur oksida, logam berat, karbon monoksida, dan sebagainya

hutan alam di permukaan bumi yang tersisa hanya tinggal 8 persen

sekitar dua pertiga keragaman hayati di dunia sudah punah

setengah dari permukaan bumi sudah tercemar oleh berbagai produk teknologi

ratusan ribu jenis bahan kimia yang beracun baru telah tercipta, dan ribuan tercipta setiap tahunnya

Suhu bumi rata-rata naik 1 derajat

Permukaan laut rata-rata naik sekitar 1-2 cm pertahun

Negara utara yang hanya berpenduduk sekitar dari sepersepuluh penduduk dunia memberikan kontribusi pada efek rumah kaca sebesar 55%.

populasi manusia naik dari 2 milyar sampai sekitar 6 milyarkemiskinan terjadi di dua pertiga permukaan bumi

sepertiga manusia sangat terbatas aksesnya atas air bersih dan pangan

86% sumber daya dan berbagai produk peradaban yang ada saat ini dikonsumsi oleh 20% populasi dunia yang hidup kaya di negara utara.5 negara terkaya di dunia menggunaan lebih dari setengah dari sumber-sumber energi yang ada di dunia, sedangkan 20% negara (yang jelas : yang miskin) hanya mengkonsumsi 4 % energi.

PengantarKira-kira hampir 6 milenium umur peradaban manusia yang berkembang saat ini. Berbagai perubahan terjadi dengan begitu dahsyatnya. Mulai dari jumlah populasi manusia yang meningkat hampir ribuan kali lipat, luas lahan yang digunakan, sumber daya air yang digunakan, pangan yang dibutuhkan, energi yang digali dan dicari dan bahkan udara yang di manfaatkan. Semuanya ikut berkembang dan bertambah dalam skala yang bisa membuat bumi harus pensiun dalam waktu yang tidak lama lagi. Mungkin bahkan bumi harus mengambil pesiun dini jika dalam 50 tahun terakhir tidak terjadi sejarah gerakan lingkungan berbeda dengan seperti yang terjadi saat ini.

Sejarah mencatat bahwa dari 6 milenium umur peradaban manusia, perubahan besar yang mengubah wajah dunia ternyata baru terjadi dalam kurun waktu sekitar 200 tahun terakhir. Pada tahun 1769 James Watt menemukan mesin uap. Era ini secara fundamental mengubah model industri dunia. Kapasitas kerja manusia dan hewan tergantikan secara murah dengan kapasitas puluhan kali lipat oleh mesin. (Sebagian) manusia mulai dapat menikmati hidup dengan cara yang lebih mudah. Barang dapat diproduksi dengan cepat dan murah, jarak dapat di pangkas, dan tenaga dapat dihemat.Pertanyaannya kemudian adalah apakah benar perkembangan ilmu dan teknologi yang dihasilkan oleh peradaban manusia ini benar-benar mampu mensejahterakan umat manusia ?

Tesis 1 :Bahwa teknologi yang berkembang sampai saat ini telah melewati beberapa fase :

1. Fase teknologi sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia,

2. Fase teknologi sebagai alat pemenuhan keinginan manusia,

3. Fase teknologi sebagai alat yang mampu membentuk keinginan manusia.

Tesis 2 :

Bahwa perspektif ilmu dan teknologi ternyata telah mengalami perubahan dari perspektif dari

perspektif mengelola alam untuk memenuhi kebutuhan dengan basisnya adalah interaksi manusia dengan lingkungannya yang setara pada era pra industrialisasi,

menjadi :

perspektif mengatur alam untuk memenuhi keinginan manusia dengan basis hubungannya berbentuk eksploitasi yang searah dan sepihak.Tesis 3 :

Bahwa sebagai akibat perkembangan teknologi yang eksploitatif dan konsumtif ini terjadi kerusakan pada keseimbangan alam. Sebagai akibatnya muncul ecologycal feedback yang justru bersifat negatif terhadap kesejahteraan manusia. Umpan balik ekologi ini muncul dalam bentuk semakin lemah dan gagalnya daya tahan tubuh manusia terhadap dinamika lingkungan, bencana alam (baca : bencana artifisial), dan kerusakan sumber daya alam.Tesis 4 :

Bahwa sebagai akibat ketidakseimbangan alam ini banyak sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tidak lagi dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya jasa dan layanan alam yang sebelumnya dapat diakses secara mudah dan gratis oleh manusia sekarang ini menjadi langka dan terbatas aksesnya.Tesis 5 :

Bahwa sebagai kondisi kelangkaan sumber daya alam dan jasa lingkungan ini, yang awalnya merupakan barang publik, kemudian justru digunakan manusia (baca : pelaku ekonomi) sebagaiu komoditas perdagangan, dan bahkan sebagian besar menjadi barang privat. Ini menyebabkan banyak sumber daya yang hanya dapat diakses dengan menggunakan uang.

Tesis 6 :

Bahwa berbagai akumulasi ketidakseimbangan alam (bencana dll) dan komodifikasi sumber daya alam oleh para pelaku ekonomi berskala besar ini menyebabkan pada satu sisi akumulasi kapital dan pada sisi lain pemiskinan.

Lalu sepakatkah kita dengan tesis-tesis tersebut ? Jika kita sepakat, maka artinya kita akan membutuhkan arah baru dalam mengembangkan kebudayaan kita, dan ini artinya merumuskan arah baru dalam merumuskan teknologi kita kedepan.

Tapi apapun yang kita masing-masing sepakati, faktanya adalah ilmu dan teknologi ternyata hanya mensejahterakan sebagian kecil manusia saja !

Selintas Sejarah Bioteknologi

Peran strategis bioteknologi yang mengubah dunia.1. Sebagai salah satu industri strategis dunia yang paling penting yang mensuplai pangan, pakan, vaksin, dan obat-obatan, enzim, energi, pengolahan limbah, .

2. Secara ekonomi nilai industri ini mencapai peringkat ke2 setelah industri energi fosil dengan proyeksi setelah tahun 2000 mencapai 64,8 miliar US$.

3. Secara langsung ataupun tidak, biotekologi terbanggung jawab atas kerusakan genetik di lahan-lahan pertanian, yang berakibat pada serangan hama skala besar.

4. Mengubah perspektif manusia akanproses sumber daya alam dari regulasi alamiah menjadi intervensi dan manupulasi manusia.6000 SMSomaria dan Babilon kuno membuat bir

4000 SMMesir membuat adonan kue asam

Abad 17Anthony van Leeuwenhoek membuat mikroskop. Ini merupakan lompatan besar dalam perkembangan mikrobiologi, salah satu landasan paling penting dalam bioteknologi.

Jepang telah membudidayakan jamur shii ta ke

1857-1876Pasteur berhasil meneliti kemampuan mikrooerganisme melakukan aktivitas fermentasi.

Akhir abad 19Industri fermentasi tradisional menghasilkan asam asetat, etanol, asam organik, butanol dan aseton.

Mendel membangun fondasi baru dalam bioteknologi : genetika. Dari cabang illmu ini kemudian lahir berbagai manipulasi manusia atas jenis-jenis hewan dan tumbuhan. Persilangan tanaman atau hewan secara ilmiah dimulai.

1935Gerakan Jagung Baru sebuah gerakan yang lahir dari riset 9 tahun untuk melakukan persilangan antara berbagai jenis gandum yang menghasilkan gandum varietas Norin. International Centre for Maize and Wheat Improvement dan Norman Borlaug bertanggung jawab atas tersebarnya varietas baru ini dan kemudian beberapa produk persilangan lainnya yang menyebabkan erosi keragaman sekaligus punahnya jenis-jenis gandum asli yang ada di masyarakat.

Penemuan berbagai varietas unggul ini kemudian diikuti dengan pola monokultur di berbagai lahan pertanian di muka bumi. Seiring dengan ekspansi ekonomi dan politik negara pemenang Perang Dunia II ke kegara dunia ketiga.

India mengalami kehilangan sumber daya genetik lokal dari padinya akibat introduksi varietas hibrid hasil persilangan secara ekstensif. Selama sekitar 15 tahun jenis varietas yang ditaman di India telah berkurang dari 30.000 menjadi hanya sekitar 50 varietas.

Mengikuti kehilangan berbagai varietas ini, para petani di India kemudian masuk dalam jebakan industri benih dan kemudian bergantung secara ekonomi pada industri berskala besar tersebut.

1966Padi IR8 yang diperkenalkan oleh IRRI.

1968Ecologycal feedback akibat homogenisasi genetik komoditas pertanian mulai terpetakan. IR8 diserang oleh bakteri secara luar biasa.

1970-1971Di AS muncul wabah Penyakit Daun Selatan pada jagung hibrida baru di Texas.

Di Asia IR8 diserang wereng.

1975Di Indonesia setengah juta are lahan padi varitas revolusi hijau diserang hama belalang daun.

198820 Jenis obat terlaris di AS berasal dari ekstraksi tumbuhan, mikroba dan hewan yang menghasilkan laba 6 milyar US$

Abad 20Rekayasa genetika; klonning; benih terminator

Selintas Sejarah Kehutanan Indonesia

Peran strategis kayu yang mengubah wajah kehutanan Indonesia1. Perkapalan. Pada awal abad 19, Rembang menghasilkan 8 kapal dan 700 bahtera pertahun. Di Gresik ada 25 skunar, 50-60 camplong, 100 padowan dan lebih dari 1.200 perahu nelayan janggolan. Tahun 1779 Kompeni memiliki 104 kapal. Kapal yang terbesar berbobot 1.200 ton.

2. Kau tong dan peti.

3. Kayu untuk senjata. Antara lain digunakan untuk pembuatan selubung laras musket (senapan lantak bersumbu api)

4. Arang dan mesiu. Kayu jati adalah kayu yang terbaik untuk bahan arang. Industri pandai besi telah mengunakannya secara ekstensif. Arang halus digunakan sebagai bahan mesiu.

5. Kayu bakar. Adalah salah satu bahan bakar utama bagi rumah tangga da berbagai industri. Industri yang memanfaatkan kayu bakar sangat besar adalah industri gula, arak, pembakaran kapur.

6. Kayu tukang. Kayu pertukangan digunakan secara sangat besar. Bahkan pernah ada peraturan yang melarang penggunaan bambu sebagai bahan untuk rumah tinggal pada tahun 1694.

Sebelum 1602Masuknya jati ke Indonesia pada tahun 400 atas perintah Raja Kalinga. Sebelumnya umat Wishnu telah mengintrodusir jati ke Indonesia sekitar tahun 200.

Ditemukan bukti adanya sistem manajemen hutan. Dalam Pararaton, dikenal 7 orang pengelola hutan yang disebut pengalasan sebelum tahun 1247.

Dalam prasasti Batutulis dekat Bogor disebutkan bahwa ada Pejabat yang bertugas mengatur lahan.

Dalam prasasti tahun 1462 disebutkan adanya penataan ruang hutan dengan batas berbentuk timbunan pohon Serut. Masyarakat menandakannya sebagai bentuk perlindungan pada mata air.

1620Dimulainya era eksploitasi hutan di Jawa secara intensif. Di Batavia kayu sudah habis, Kompeni mengeluarkan larangan untuk menebang kayu tanpa ijin. Demikian juga pada tahun 1690, ketika Kompeni baru menguasai Banyumas Barat, dikeluarkan larangan untuk menanam gagadi hutan Nusa Kambangan, dan masyarakat dipaksa pindah ke pantai.

172216 Juni 1722 Gubernur Jenderal Zwaardekroon melarang penebangan kayu di seluruh Priangan selama 15 tahun.

1733Kontrak antara Sunan dengan Kompeni untuk penyerahan kewenangan kepada Kompeni untuk mengekplorasi hutan di Jipang (Bojonegoro, Sidayu, Tuban, Lasem, Juana, dan Pati) karena di Rembang sudah tidak ada lagi kayu yang memenuhi syarat. Pada tahun 1760 hutan di daerah Rembang telah habis di tebang Kompeni.

Akhir abad 18Kelangkaan kayu sudah menghebat. Industri gula di Betawi hancur akibat kelangkaan kayu bakar.

Plakat 8 September 1803Semua hutan kayu di Jawa berada dibawah penguasaan Kompeni sebagai hak milik negara. Tidak diijinkan melakukan menebang tanpa ijin.

1808Pemerintahan Daendels mengeluarkan plakat yang mengatur mengenai kehutanan. Ini merupakan dasar dimulainya manajemen hutan secara lebih sistematik di Jawa. Pengelolaan hutan tidak saja dilakukan dengan pengaturan penebangan, tetapi juga pengaturan penanaman.

1811Raffles mengambil alih pemerintahan Daendels. Manajemen kehutanannya bukan saja penuh dengan salah urus tetapi juga penuh dengan penindasan. Kayu dijual secara murah dan penebangan dilakukan secar sangat intensif.

1850-1942Dimulainya era pemangkuan hutan secara ilmiah oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada era ini tenaga ahli kehutanan dididik, konservasi mulai menempati porsi yang penting. Keseimbangan antara penebangan dan penanaman dijaga. Riset kehutanan dilakukan, perlindungan alam mulai dikuatkan, sekolah kehutanan mulai berdiri.

Selintas Sejarah Pestisida

Peran strategis pestisida yang mengubah dunia.1. Sebagai pembasmi hama yang luar biasa : kemampuan membunuh dan kerusakan yang dihasilkannya.

2. Salah satu komoditas industri yang sangat besar nilainya secara ekonomi. Hal ini tercermin dari kebijakan Pemerintah AS untuk melarang penggunaan 12 jenis pestisida di AS sendiri, tetapi justru mengekspornya kenegara dunia ketiga. Indonesia sendiri mendapat bantuan (baca : hutang) senilai 1 juta USD antara tahun 1969-1974 untuk pembelian pestisida dari AS, yang di AS sendiri dilarang !

3. Salah satu senjata pemusnah massal yang banyak digunakan mulai Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, dan sebagainya. Bahkan Irak pada tahun 1991 masih menggunakannya dalam Perang Teluk I.

4. Berperan sangat besar dalam menyebabkan meledaknya angka penderita kanker pada manusia, peningkatan serangan hama pertanian, kerusakan ekosistem dan kerusakan sumber daya dan ekonomi pertanian.

5. Salah satu instrumen penting dalam jebakan ketergantungan ekonomi negara selatan pada negara utara yang berimbas pada lemahnya kedaulatan politik negara selatan.900 MasehiCina sudah mengenal pestisida dengan menggunakan senyawa arsenat. Pestisida ultratradisional ini sudah dikenal sebagai pembasmi hama oleh petani Cina.

1690Eropa mulai mengenal racun tembakau untuk membasmi hama pertanian. Metode maupun aplikasinya masih sangat sederhana.

Di Malaysia masyarakat meggunakan bubuk pohon Deris yang mengandung rotenon sebagai zat pembunuh. Dipakai juga berbagai senyawa dari bunga Pyrenthum cinerarie folium. Pada era ini umumnya pestisida yang digunakan berasal dari senyawa organik dari tumbuh-tumbuhan.

1874Zeidler, warga Jerman menemukan DDT (Dichloro Diphenyl Trichloretane). Pada dasarnya DDT ini adalah babak baru dalam teknologi dan industri pestisida. Senyawa sistetis ini sangat efektif sebagai senyawa pembunuh. Bukan saja hama ataupun penyakit tanaman, manusiapun dapat terbunuh hanya dengan konsentrasi rendah dari DDT ini. Akan tetapi kondisi yang ada saat itu ternyata belum menyediakan lompatan besar bagi perkembangan DDT secara luas.

Perang Dunia IIDDT dan berbagai variannya menemukan momentum perkembangannya justru diluar fungsinya yang sebenarnya. Rezim Hitle menggunakan pestisida untuk elakukan pembunuhan massal. Pada masa ini juga berbagai riset dilakukan untuk memfungsikan pestisida ini sebagai alat perang : bom kimia.

Pasca PD IIKrisis ekonomi dunia kemudian memacu berbagai sektor untuk melakukan inovasi dalam berbagai pola produksi. Berbagai produk riset yang awalnya diarahkan untuk kebutuhan perang dicoba diimplementasikan dalam bidang lain. Industri pestisida termasuk bidang yang ikut berkembang pesat seiring dengan kebutuhan untuk mendongkrak produksi pertanian.

1950-anPenggunaan pestisida semakin luas dan berkembang. Beberapa pengaruh mulai timbul. DI Indonesia pola resistensi hama terhadap pestisida mulai terjadi. Di Lembang hama ulat grayak dilaporkan sudah tidak lagi mempan terhadap DDT dengan dosis standar.

Varian pestisida berkembang semakin pesat. Racun-racun kontak mulai digantikan dengan racun sistemik yang mampu masuk kedalam tubuh tumbuhan dan menyerang hama dari dalam. Kekuatan peracunannya juga semakin meningkat, beberapa tetes pestisida sudah dapat membunuh manusia dewasa.

1960-anBuku Rachel Carson yang berjudul The Silent Spring diterbitkan. Buku ini menguak fakta bahwa efek penggunaan pestisida secara besar-besaran ternyata sangat merusak lingkungan maupun kesehatan manusia. Pestisida juga ternyata tidak mudah rusak dan dapat ditransfer antar spesies mahluk hidup. Pestisida ditemukan dalam rantai makanan dalam jumlah yang semakin meningkat akibat akumulasi. Beberapa kasus kematian hewan dan manusia terjadi.

Data dari Departemen Kesehatan Masyarakat California melaporkan bahwa 3000 anak-anak harus mendapat perawatan serius akibat keracunan pestisida.

Laporan WHO dan OXAM menyatakan bahwa sekurangnya tiga perempat juta orang telah terkena racun pestisida di seluruh dunia.

1965-1971Sekitar 43, 8 juta liter Agen Orange (sebuah varian pestisida berbasis dioxin) telah disemprotkan ke wilayah Vietnam Utara oleh tentara Amerika. Penyemprotan ini bertujuan untuk menghancurkan hutan yang menjadi persembunyian geriliyawan komunis selama perang Vietnam (senyawa ini dapat merontokan daun dan pepohonan). Lama setelah perang pengaruhnya masih tampak. Sangat banyak bayi-bayi yang lahir cacat akibat sperma para pria yang tercemar dioxin.

1978 - 1982Buku Carson yang pada satu sisi mampu menyadarkan umat manusia akan berbagai segi bahaya pestisida ternyata tidak mampu menghambat berkembangnya industri pestisida. Dalam periode ini industri pestisida berhasil meningkatkan produksi dari 9 ribu ton menjadi 47 ribu ton pertahunnya. Resistensi hama semakin tampak, sehingga dosis yang digunakan semakin meningkat. Kasus keracunan semakin meningkat juga, seiring dengan semakin luasnya permkaan bumi yang terkontaminasi pestisida ini.

Pada periode ini ilusi revolusi hijau mulau terungkap. Produksi pertanian yang meningkat ternyata tidak sebanding dengan semakin meningkatnya biaya produksi, apalagi jika di tambahkan lagi dengan variabel kerusakan lingkungan yang terjadi. Petani tidak semakin sejahtera dan mandiri, tetapi justru menjadi bagian dari rantai industri pertanian.

Di DIY persentase kegagalan panen meningkat dari 10,40% pada tahun 1977 menjadi 14,43% pada tahun 1980, seiring dengan peningkatan pemakaian pestisida dari 96% menjadi 275,5% pada periode yang sama.

Sebuah ironi pertanian, bahwa untuk peningkatan 18,8% produktivitas pada pada tahun 1977-1980 ternyata diiringi dengan peningkatan penggunaan pestisida samapi sebesar 649,8% !

1979-1983Di Indonesia 1000 mengalami keracunan pestisida, sebagian bahkan sampai mengalami kematian.

1984Indonesia mendapat penghargaan karena berhasil mencapai surplus produksi beras sebesar 396 ribu ton !

1986Indonesia mulai harus mengimpor beras.

2004Impor beras mencapai kisaran antara 2 hingga 3 juta ton pertahun

2006Harga beras melonjak. Kegagalan panen meningkat. Kemiskinan meningkat.

Sumber : Departemen Kehutanan. Sejarah Kehutanan Indonesia I (Periode Pra Sejarah 1942). . 1986. Jakarta.

Ekha, I. 1988. Dilema Pestisida : Tragedi Revolusi Hijau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Shiva, V. 1994. Dari Bio Imperialisme ke Bio Demokrasi. PT. Gramedia.Jakarta.

Smith, JE. 1990.Prinsip Bioteknologi. PT. Gramedia. Jakarta.