berita negara republik indonesia -...

20
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1152, 2014 KEMENKES. Anggaran. Belanja Pegawai. Pengalokasian. Prosedur Tetap. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PROSEDUR TETAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA PEGAWAI TRANSITO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14 Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga perlu menetapkan prosedur tetap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian/Lembaga; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Prosedur Tetap Pengalokasian Anggaran Belanja Pegawai Transito di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia www.peraturan.go.id

Upload: buitu

Post on 16-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.1152, 2014 KEMENKES. Anggaran. Belanja Pegawai.Pengalokasian. Prosedur Tetap.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 50 TAHUN 2014

TENTANG

PROSEDUR TETAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA

PEGAWAI TRANSITO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun2010 tentang Perubahan Kedua Atas KeputusanPresiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,Menteri/Pimpinan Lembaga perlu menetapkan prosedurtetap pelaksanaan tugas di lingkunganKementerian/Lembaga;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan PeraturanMenteri Kesehatan tentang Prosedur TetapPengalokasian Anggaran Belanja Pegawai Transito diLingkungan Kementerian Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 2

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia 5494);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentangPenyusunan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/Lembaga (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia 5178);

6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4212), sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan PeraturanPresiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010;

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian NegaraSerta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011, Nomor 142);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriKesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.11523

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.02/2011tentang Klasifikasi Anggaran (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 397);

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011tentang Pedoman Umum Sistem AkuntansiPemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 899);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangkaPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor1191);

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biayadan Indeksasi Dalam Penyusunan Rencana Kerja danAnggaran Kementerian Negara/Lembaga (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 537);

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor538) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 52/PMK.02/2014 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 343);

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013tentang Bagan Akun Standar (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 1618);

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.02/2014tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2014 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 40);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANGPROSEDUR TETAP PENGALOKASIAN ANGGARANBELANJA PEGAWAI TRANSITO DI LINGKUNGANKEMENTERIAN KESEHATAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Belanja Pegawai adalah kompensasi dalam bentuk uang maupunbarang yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara danpensiunan serta pegawai honorer yang diangkat sebagai pegawaidilingkungan pemerintah yang bertugas di dalam maupun diluar negeri

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 4

sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangkamendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah.

2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warganegara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagaiPegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untukmenduduki jabatan pemerintahan.

3. Belanja Transito adalah belanja pegawai pada Kementerian/Lembagayang direncanakan akan ditarik/dicairkan namun database pegawaiKementerian Negara/Lembaga berkenaan menurut peraturanperundang-undangan belum dapat direkam pada Aplikasi BelanjaPegawai satuan kerja karena belum ditetapkan sebagai Pegawai Negeripada satuan kerja berkenaan.

4. Bagan Akun Standar yang selanjutnya disingkat BAS adalah daftarkodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang disusun dandigunakan secara sistematis sebagai pedoman dalarn perencanaan,penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuanganpemerintah.

Pasal 2

Pengaturan Prosedur Tetap Pengalokasian Anggaran Belanja PegawaiTransito di Lingkungan Kementerian Kesehatan bertujuan sebagai berikut:

a. terwujudnya tertib administrasi dalam penyusunan dan pengalokasibelanja pegawai transito secara akuntabel dan transparan;

b. memudahkan dalam mengalokasikan belanja transito pegawai padaunit-unit utama Kementerian Kesehatan;

c. mewujudkan perencanaan dan penganggaran belanja pegawai transitoyang lebih baik;

d. meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi ditingkat unit utama dansatuan kerja dalam penyusunan anggaran belanja pegawai; dan

e. tersedianya dokumen penyusunan belanja pegawai khususnya belanjatransito pada Kementerian Kesehatan.

Pasal 3

Ruang lingkup Pengaturan Prosedur Tetap Pengalokasian AnggaranBelanja Pegawai Transito di Lingkungan Kementerian Kesehatan meliputipelaksanaan belanja pegawai transito dan tata cara revisi belanja pegawaitransito di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Pasal 4

Prosedur Tetap Pengalokasian Anggaran Belanja Pegawai Transito diLingkungan Kementerian Kesehatan berlaku pada:

a. satuan kerja unit pelaksana teknis yang berada di lingkungan satuan

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.11525

kerja Unit Utama; dan

b. satuan kerja unit utama pusat dan satuan kerja pusat.

Pasal 5

Prosedur Tetap Pengalokasian Anggaran Belanja Pegawai Transito diLingkungan Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

Pasal 6

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 7 Agustus 2014

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 15 Agustus 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 6

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KESEHATANNOMOR 50 TAHUN 2014TENTANGPROSEDUR TETAP PENGALOKASIANANGGARAN BELANJA PEGAWAI TRANSITOKEMENTERIAN KESEHATAN

PROSEDUR TETAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA PEGAWAITRANSITO KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

Sehubungan dengan telah diterbitkannya peraturan perundang-undanganmengenai Keuangan Negara membawa konsekuensi berubahnyapenyelenggaraan administrasi keuangan pemerintah yang cukupmendasar. Perubahan tersebut tidak hanya pada sistem pelaksanaananggaran saja tetapi juga mulai dari sistem perencanaan sampai denganpengawasannya. Perubahan tersebut harus didukung dengan perubahanpola pikir dan cara kerja pelaksana di bidang keuangan.

Secara umum beberapa perubahan yang cukup mendasar diantaranyapelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuanganmempunyai tugas antara lain menyusun laporan keuangan yangmerupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN danMenteri/Pimpinan/Lembaga sebagai pengguna anggaran/penggunabarang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugasantara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan KementerianNegara/Lembaga yang dipimpinnya. Tugas tersebut juga secara berurutanharus dilaksanakan oleh pejabat dibawahnya sampai dengan parapemimpin satuan kerja.

Semangat perubahan-perubahan itu harus diakomodasi dalam sebuahperencanaan yang matang, sehingga setiap elemen di satuan kerja dalamhal ini perencana anggaran, pelaksana kegiatan dan pengelola keuangan dilingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan diharapkanmemahami arah dan kebijakan keuangan, serta strategi dan prioritas yangakan diambil khususnya pada Belanja Pegawai. Sehingga pada akirnyadapat meningkatkan kualitas pengelolaan/manajemen pembayaran gajiTenaga Kesehatan dan Non Kesehatan yang tersebar diseluruh Indonesiadalam rangka mendukung keberhasilan program kerja KementerianKesehatan.

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.11527

Dalam rangka mewujudkan perencanaan dan penganggaran sertapertanggungjawaban keuangan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, Keputusan Presiden, Peraturan MenteriKeuangan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait denganpelaksanaan anggaran, maka perlu dibuat prosedur tetap (protap) yangmengatur tata cara pengalokasian dana transito di lingkunganKementerian Kesehatan yang dalam pencapaian kinerjanya didukung olehstaf yang berkompeten, berkualitas dan profesional.

Prosedur Tetap (Protap) pengalokasian anggaran belanja pegawai transitoini disusun agar memudahkan penyusunan perencanaan danpenganggaran di Kementerian Kesehatan dalam rangka pengalokasianserta pengelolaan anggaran belanja pegawai transito, sebagai bahanpedoman dalam pengalokasian anggaran belanja pegawai transito dilingkungan unit-unit utama Kementerian Kesehatan.

Cakupan tata cara prosedur tetap ini menguraikan tentang klasifikasipenggunaan anggaran belanja pegawai transito, Mata Anggaran Kegiatan(MAK) belanja pegawai transito, pengusulan Anggaran belanja pegawaitransito, pengalokasian pada satuan kerja anggaran belanja pegawaitransito, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi unit-unit utama, satuan kerja pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT)dalam menyusun perencanaan dan penganggaran belanja pegawai.

BAB II

PELAKSANAAN BELANJA PEGAWAI TRANSITO

A. Klasifikasi Belanja Pegawai Transito

Berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai KlasifikasiAnggaran, belanja pegawai transito termasuk dalam klasifikasi jenisbelanja yang digunakan dalam dokumen penganggaran baik dalamproses penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran danpertanggungjawaban dan pelaporan anggaran yang digunakan untukmengetahui pendistribusian alokasi anggaran kedalam jenis-jenisbelanja sehingga pihak terkait dapat membaca postur AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun berkenan.

Belanja pegawai transito dapat diuraikan menjadi beberapa kriteria,yaitu :

1. Merupakan alokasi anggaran belanja pegawai.

2. Alokasi anggaran tersebut menurut undang-undang belum dapatdirekam pada Aplikasi Belanja Pegawai satuan kerja (pada aplikasiGPP) sebagai dasar perhitungan alokasi belanja pegawai satuankerja (pada aplikasi RKA-KL).

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 8

3. Pegawai tersebut belum ditetapkan sebagai Pegawai Negeri padasatuan kerja berkenan.

4. Jika setelah perhitungan pagu alokasi belanja pegawai pada satuankerja berkenan terdapat kelebihan pagu anggaran.

Dari uraian tersebut, ternyata belanja pegawai transito adalah unik,karena anggaran tidak teralokasi/terhitung secara otomatis sepertimata anggaran kegiatan belanja pegawai lainnya ketika Perencanamengsyincronice database Aplikasi GPP ke dalam Aplikasi RKA-KL,sehingga dicantumkan tersendiri ke dalam Mata Anggaran Kegiatan(MAK) 512412 untuk menampungnya.

B. Jenis Kegiatan pada Belanja Pegawai Transito

Jenis-jenis kegiatan yang termasuk dapat dialokasikan dalam akunbelanja pegawai transito adalah alokasi belanja gaji dan tunjanganCalon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan di realokasikan ke belanjapegawai pada satuan kerja terkait (dialihkan ke satuan kerja lainsesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku maupundilingkungan satuan kerja berkenan), termasuk alokasi belanjatunjangan kinerja serta cadangan alokasi belanja mutasi pegawai(pembiayaan kepindahan pegawai akibat adanya mutasi jabatan)

Belanja Pegawai Transito (kode akun 512412) juga digunakan untukpengeluaran sebagian kegiatan belanja pegawai di lingkunganKementerian Negara/Lembaga yang dialihkan ke daerah, kantor-kantordilingkungan Kementerian Negara/Lembaga, atau pada satuan kerja-satuan kerja yang baru dibentuk/UPT termasuk di lingkungankementerian Negara/Lembaga yang dilikuidasi atau satuan kerja yangtidak melekat pada bagian anggaran/Kementerian Negara/Lembagaserta bisa digunakan oleh satuan kerja lain yang telah diberikanpersetujuan oleh Menteri Keuangan. Belanja Transito dapat dicairkandalam kondisi sebagaimana dimaksud Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011.

C. Bagan Akun Standar (BAS)

Bagan Akun Standar merupakan suatu pedoman dalam pencatatanseluruh transaksi keuangan pemerintah. Selain itu, Bagan AkunStandar digunakan sebagai pusat aliran data dan sistemn pengelolaankeuangan, alat pengendalian disiplin fiskal rnelalui pengaturanpengendalian dan kerangka struktur pelaporan, dan mendukungproses pengambilan keputusan pemerintah yang lebih baik.

Pencatatan transaksi ini menggunakan kodefikasi dalam sistem yangterintegrasi. Integrasi dilaksanakan dengan penggunaan klasifikasiatau kode pengukuran yang sarna untuk setiap tahapan dalam sikluspengelolaan keuangan negara. Dengan menggunakan klasifikasi yang

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.11529

sama pada tahapan perencariaan, penganggaran hinggapertanggungjawaban.

Anggaran pemerintah disusun dengan basis kas. Akuntansi pemerintahpada dasarnya merupakan akuntansi anggaran, maka basis akuntansiyang digunakan seharusnya sama dengan basis anggaran. Pada saatini Pemerintah Indonesia masih menggunakan basis kas, baik untukanggaran maupun akuntansi realisasi anggarannya.

D. Tata Cara Pengusulan dan Alur Pengusulan Belanja Pegawai Transito

Alokasi belanja pegawai transito adalah unik, karena anggaran tidakteralokasi/terhitung secara otomatis seperti mata anggaran kegiatanbelanja pegawai lainnya ketika Perencana meng-upload databaseAplikasi GPP ke dalam Aplikasi RKA-KL, oleh karena itu disediakanMata Anggaran Kegiatan (MAK) 512412 untuk menampungnyasehingga usulan harus dihitung manual sesuai kebutuhan/formasipegawai pada satuan kerja terkait pembayaran belanja pegawaidan/atau satuan kerja pusat dan/atau satuan kerja induk serta unitpelaksana teknis di daerah-derah. Termasuk untuk usulanpengalokasian tunjangan kinerja serta cadangan belanja mutasipegawai akibat perpindahan tugas/dinas ke tempat kerja yang baru.

Alokasi diusulkan berdasarkan rencana formasi pengangkatan CPNSdimasing-masing satuan kerja pusat, unit utama dan unit pelaksanateknis dilingkungan unit utama (hasil rekonsiliasi data antar satuankerja dengan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal KementerianKesehatan).

Dari uraian diatas, ternyata peran koordinasi dan sinkronisasidatabase kepegawaian (SIMPEG) sangat berperan dalam menentukannilai alokasi anggaran belanja pegawai transito. Sesuai tugasfungsinya, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan mengalokasikanformasi/kebutuhan pegawaian dilingkungan Kementerian KesehatanRI. Oleh karena itu, jika menghitung alokasi belanja pegawai transitodiharapkan dapat berkoordinasi dan mengsinkronisasikan database(SIMPEG) terlebih dahulu.

Setelah rencana formasi pegawai dapat diprediksi (sesuaiusulan/formasi yang ada pada data Biro Kepegawaian (SIMPEG)),usulan belanja pegawai transito unit utama satuan kerja yangbersangkutan untuk seterusnya di lakukan review oleh InspektoratJenderal dan selanjutnya satuan kerja pembina (atas nama eselon I)bersama satuan kerja yang bersangkutan melakukanpenelaahan/pembahasan dengan Kementerian Keuangan (DirektoratJenderal Anggaran).

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 10

Bagan Pengajuan Usulan Belanja Pegawai Transito

E. Satuan Kerja yang Bertanggung Jawab

Satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan lingkupkegiatan belanja pegawai transito adalah satuan kerja Biro Umum danSekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) serta Sekretaris Badan(Sesbadan). Tugas dan tanggung jawab dalam pengalokasian belanjapegawai transito seperti tersebut dibawah ini :

1. Biro Umum

Satuan kerja yang bertanggung jawab untuk pengalokasian belanjapegawai transito Sekretariat Jenderal yang dapatdigunakan/direalokasi untuk alokasi belanja pegawai, belanja biayamutasi pegawai dan belanja gaji dan tunjangan CPNS sampaidengan diangkat menjadi PNS dilingkungan Satuan Kerja yangbersangkutan.

2. Sekretariat Badan/Sekretariat Direktorat Jenderal

Satuan Kerja Unit Utama (eselon I) bertanggungjawab dalampengalokasian belanja pegawai transito bagi CPNS yang telahdiangkat menjadi PNS dilingkungan Eselon I masing-masing.

2

6

3

Satker Unit Utama

9

Biro Kepegawaian

Satker (Eselon.II) /Satker

1

Biro Perencanaan dan Anggaran

Review Itjen dan Pembahasan DJA

2

DIPA Kementerian Kesehatan

4

5 6

6

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.115211

BAB III

TATA CARA REVISI BELANJA PEGAWAI TRANSITO

A. Mekanisme dan Syarat Revisi belanja Pegawai Transito

1. Syarat Revisi Belanja Pegawai Transito

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai Tata CaraRevisi Anggaran Tahun Anggaran 2014, revisi anggaran dapatdilakukan sepanjang tidak mengakibatkan pengurangan alokasianggaran terhadap:

a. Kebutuhan Biaya Operasional satuan kerja kecuali untukmemenuhi Biaya Operasional pada satuan kerja lain dan dalamperuntukkan yang sama;

b. Alokasi tunjangan profesi guru/dosen dan tunjangan kehormatanprofesor kecuali untuk memenuhi tunjangan profesi guru/dosendan tunjangan kehormatan profesor pada satuan kerja lain;

c. Kebutuhan pengadaan bahan makanan dan/atau perawatantahanan untuk tahanan/narapidana kecuali untuk memenuhikebutuhan pengadaan bahan makanan dan/atau perawatantahanan untuk tahanan/narapidana pada satuan kerja lain;

d. Pembayaran berbagai tunggakan;

e. Rupiah Murni Pendamping (RMP) sepanjang paket pekerjaanmasih berlanjut (on-going); dan/atau

f. Paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/atau direalisasikandananya sehingga menjadi minus.

Dalam ketentuan peratran perundang-undangan mengenai tata cararevisi anggaran, disebutkan bahwa

a. Revisi anggaran juga dilakukan dengan memperhatikanketentuan mengenai penyusunan dan penelaahan RKA-K/L

b. Revisi anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangivolume Keluaran yang telah ditetapkan dalam DIPA.

c. Pergeseran anggaran antar kegiatan dapat dilakukan sepanjangtidak mengurangi volume Keluaran yang telah ditetapkan dalamDIPA dan digunakan untuk hal-hal yang bersifat prioritas,mendesak, kedaruratan, atau yang tidak dapat ditunda.

Oleh karena itu, revisi terkait belanja pegawai transito pada akun512412 untuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, tunjangan

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 12

kinerja dan biaya mutasi pegawai dapat dilaksanakan sepanjangmemenuhi kriteria peraturan tersebut di atas.

Persyaratan umum pengajuan perubahan/revisi belanja pegawaitransito adalah :

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri matriks perubahan(semula-menjadi)

b. SPTJM

c. Usulan revisi DIPA

d. ADK RKA-K/L DIPA

e. Data pegawai

f. TOR/RAB kebutuhan belanja pegawai transito

2.Mekanisme Revisi Belanja Pegawai Transito

Mekanisme revisi realokasi belanja pegawai transito sebagai berikut:

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.115213

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 14

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.115215

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 16

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.115217

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 18

Mekanisme singkat pengajuan usulan revisi pergeseran belanja pegawaitransito untuk memenuhi kebutuhan kekurangan belanja pegawai dantunjangan kinerja:

1. Satuan Kerja Unit Utama dan Biro Kepegawaian melakukanrekonsiliasi terkait jumlah CPNS yang diangkat dan harus dibayarkan,mutasi pegawai, serta jumlah pegawai yang mendapatkan tunjangankinerja;

2. Satuan Kerja Unit Utama (eselon I) bersama satuan kerja dibawahnyamelakukan perhitungan jumlah dan alokasi pergeseran belanja transitoke belanja pegawai lainnya dan mengajukan usulan revisi anggarankepada Kanwil DJPB dengan tembusan kepada Biro Perencanaan danAnggaran;

3. DJPB meneliti usulan revisi dan kesesuaian dengan dokumenpendukung dalam hal revisi anggaran ditolak, maka DJPB akanmenerbitkan Surat Penolakan Revisi Anggaran. Dalam hal revisianggaran disetujui, Kanwil DJPB akan melakukan upload ADK RKA-K/LDIPA ke server, setelah ADK RKA-K/L DIPA divalidasi oleh sistemsecara otomatis akan diterbitkan notifikasi dan kode digital stampbaru sebagai tanda pengesahan revisi anggaran dan Kanwil DJPB akanmenyampaikan surat persetujuan yang dilampiri notifikasi pengesahanrevisi anggaran;

4. Jika usulan revisi anggaran disetujui oleh Kanwil DJPB, dan suratpengesahan revisi anggaran sudah ada, satuan kerja Unit Utama(Eselon I) mengajukan usulan pengesahan POK kepada SekretarisJenderal/ Sekretaris Direktur Jenderal melalui Biro Perencanaan danAnggaran;

5. Biro Perencanaan dan Anggaran membuat telahaan kepada SekretarisJenderal/Sekretaris Direktur Jenderal terkait usulan revisi anggaranSatuan kerja Utama yang sudah disetujui oleh Kanwil DJPBN;

6. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Direktur Jenderal mengesahkan POKsatuan kerja Unit Utama dan menyampaikan surat pengesahan revisikepada Kepala satuan kerja Unit Utama melalui Biro Perencanaan danAnggaran.

B. Pemenuhan Kekurangan Belanja Pegawai Melalui Realokasi BelanjaTransito

Dalam pemenuhan kekurangan belanja pegawai melalui mekanismerealokasi belanja pegawai transito dapat dilaksanakan sepanjangmemenuhi persyaratan pada Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011.

Terkait kebijakan Kementerian Kesehatan, pembayaran gaji dantunjangan seluruh CPNS dan tunjangan kinerja dilingkungan

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.115219

Kementerian Kesehatan menjadi tanggung jawab satuan kerja BiroUmum, maka dalam hal pemenuhan kekurangan belanja pegawai padasatuan kerja Unit Utama dan satuan kerja dibawahnya akibatperpindahan/mutasi pembayaran tersebut setelah yang bersangkutandiangkat menjadi PNS, sekaligus alokasi pembayaran gaji dantunjangan kinerjanya, maka pergeseran atau realokasi belanja menjadihal yang harus dilaksanakan. Pengalokasian ini dimaksudkan untukalokasi cadangan pemenuhan kekurangan belanja pegawai satuankerja yang bersangkutan.

C. Pejabat Yang Bertanggung Jawab Dalam Revisi Belanja PegawaiTransito

Pada dasarnya Kepala Satuan Kerja bertanggung jawab terhadap tugasdan fungsi satuan kerjanya. Untuk lebih tertib administrasipelaksanaan tugas, maka penanggungjawab khusus dalam revisibelanja pegawai transito untuk memenuhi kekurangan belanja pegawaidipusatkan pada Kepala satuan kerja Unit Utama (Eselon I KantorPusat), yaitu Sekretaris Jenderal dan Sekretaris DirekturJenderal/Sekretaris Badan dilingkungan Kementerian Kesehatan.

BAB IV

PENUTUP

Belanja Pegawai Transito tidak dapat teralokasi/terhitung secara otomatisseperti mata anggaran kegiatan belanja pegawai lainnya pada tahapperencanaan anggaran meng-upload database Aplikasi GPP ke dalamAplikasi RKA-KL, oleh karena itu disediakan Mata Anggaran Kegiatan(MAK) 512412 untuk menampungnya. Usulan sesuai kebutuhan/formasipegawai pada satuan kerja terkait pembayaran belanja pegawai dan/atausatuan kerja pusat dan/atau satuan kerja unit utama serta unit pelaksanateknis di daerah-derah harus dihitung manual. Begitu juga termasukusulan pengalokasian tunjangan kinerja serta cadangan belanja mutasipegawai akibat perpindahan tugas/dinas ke tempat kerja yang baru.

Sinkronisasi database pegawai antara satuan kerja unit utama dan BiroKepegawaian hendaknya dilaksanakan pada tahap perencanaan,penganggaran maupun realisasi (revisi). Database Sistem InformasiKepegawaian (SIMPEG) yang dikelola Biro Kepegawaian menjadi bagianpenting dalam pelaksanaan lingkup pekerjaan belanja pegawai transitosehingga harus dikelola dengan lebih baik lagi, dengan jangka waktuupdate database yang tidak terlalu lama terkait pemutasian masing-masing data pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dengan telah ditetapkannya Prosedur Tetap Pengalokasian AnggaranBelanja Pegawai Transito di Lingkungan Kementerian Kesehatan

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20171005080625PERMENKEMENKESNomor... · Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

2014, No.10 20

diharapkan masing-masing satuan kerja unit utama pusat dan daerahdapat segera memanfaatkannya dalam perencanaan dan penganggaranbelanja pegawai transito. Pemberlakuan Prosedur Tetap PengalokasianAnggaran Belanja Pegawai Transito di Lingkungan Kementerian Kesehatanini akan disesuaikan setiap tahun dan/atau sewaktu-waktu sesuai denganperkembangan dan kondisi perubahan yang selalu bersifat dinamis sertamempertimbangkan berbagai aspek sesuai kebutuhan.

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOI

www.peraturan.go.id