berita negara republik indonesia -...

28
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1470, 2015 KEMENKEU. Imbalan Bunga. Pemberian. Penghitungan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 186/PMK.03/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai tata cara penghitungan dan pemberian imbalan bunga telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.03/2013; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan pemberian imbalan bunga, perlu mengubah ketentuan mengenai tata cara penghitungan dan pemberian imbalan bunga; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27A ayat (3) Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.03/2013 tentang www.peraturan.go.id

Upload: vothu

Post on 26-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.1470, 2015 KEMENKEU. Imbalan Bunga. Pemberian.Penghitungan. Tata Cara. Perubahan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 186/PMK.03/2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR226/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN

PEMBERIAN IMBALAN BUNGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai tata cara penghitungandan pemberian imbalan bunga telah diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan Nomor226/PMK.03/2013;

b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadappelaksanaan pemberian imbalan bunga, perlumengubah ketentuan mengenai tata carapenghitungan dan pemberian imbalan bunga;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untukmelaksanakan ketentuan Pasal 27A ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkan PeraturanMenteri Keuangan tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Keuangan Nomor 226/PMK.03/2013 tentang

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 2

Tata Cara Penghitungan dan Pemberian ImbalanBunga;

Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.03/2013tentang Tata Cara Penghitungan dan Pemberian ImbalanBunga;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 226/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARAPENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor226/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Penghitungan dan PemberianImbalan Bunga diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yangselanjutnya disebut Undang-Undang KUP adalah Undang-UndangNomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umumdan Tata Cara Perpajakan yang selanjutnya disebut Undang-UndangKUP 2000 adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16Tahun 2000.

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan yang selanjutnya disebut Undang-Undang KUP1994 adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 1994.

4. Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak danPemenuhan Kewajiban Perpajakan yang selanjutnya disebutPeraturan Pemerintah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan KewajibanPerpajakan, dan perubahannya.

www.peraturan.go.id

2015, No.14703

5. Pajak Penghasilan yang selanjutnya disingkat PPh adalah PajakPenghasilan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

6. Pajak Pertambahan Nilai yang selanjutnya disingkat PPN adalah PajakPertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangNomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang danJasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42Tahun 2009.

7. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang selanjutnya disingkatPPnBM adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas BarangMewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

8. Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disingkat PBB adalahPajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunansebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun1994.

9. Utang Pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksiadministrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantumdalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

10. Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disingkat KPP adalah kantorpelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak tempat WajibPajak terdaftar, tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan, dan/atautempat objek pajak PBB diadministrasikan.

11. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkatKPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepadaKepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yangmenjadi mitra kerja KPP.

12. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga yang selanjutnyadisingkat SKPIB adalah surat keputusan yang menentukan besarnyaimbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak.

13. Surat Keputusan Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga yangselanjutnya disingkat SKPPIB adalah surat keputusan yangdigunakan sebagai dasar untuk memperhitungkan imbalan bungadalam SKPIB dengan Utang Pajak.

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 4

14. Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga yang selanjutnya disingkatSPMIB adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala KPP atas namaMenteri Keuangan untuk membayar imbalan bunga kepada WajibPajak.

15. Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yangselanjutnya disingkat SKPKPP adalah surat keputusan yangdigunakan sebagai dasar untuk menerbitkan Surat PerintahMembayar Kelebihan Pajak.

16. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2Dadalah surat yang diterbitkan oleh Kepala KPPN selaku kuasaBendahara Umum Negara untuk melaksanakan pengeluaran atasbeban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan SPMIB.

2. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11

(1) Dalam hal terdapat imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalamPasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5, Direktur Jenderal Pajakmenerbitkan SKPIB.

(2) Penerbitan SKPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terkaitdengan pemberian imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pajakkarena pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonanpeninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)huruf d dan ayat , Pasal 3 ayat (1) huruf c dan ayat , dan Pasal 4 ayat(1) huruf c dan ayat , berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. SKPIB diterbitkan dalam hal terhadap Surat KeputusanKeberatan tidak diajukan permohonan banding ke PengadilanPajak;

b. SKPIB diterbitkan dalam hal Putusan Banding telah diterima olehDirektur Jenderal Pajak; atau

c. SKPIB diterbitkan dalam hal Putusan Peninjauan Kembali telahditerima oleh Direktur Jenderal Pajak.

(3) SKPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diterbitkanberdasarkan nota penghitungan.

(4) SKPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengancontoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(5) Nota penghitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuatsesuai dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam LampiranII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteriini.

www.peraturan.go.id

2015, No.14705

(6) SKPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan setelah WajibPajak mengajukan permohonan pemberian imbalan bunga denganmencantumkan nomor rekening dalam negeri Wajib Pajak.

(7) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidakmencantumkan nomor rekening Wajib Pajak, SKPIB tidak diterbitkan.

3. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14

(1) Perhitungan pemberian imbalan bunga dengan Utang Pajak dan/atauUtang Pajak atas nama Wajib Pajak lain berdasarkan permohonanWajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, ditindaklanjutidengan kompensasi Utang Pajak, dan dalam hal tidak ada UtangPajak dan/atau permohonan Wajib Pajak untuk memperhitungkandengan Utang Pajak atas nama Wajib Pajak lain, seluruh imbalanbunga diberikan kepada Wajib Pajak bersangkutan.

(2) Kompensasi Utang Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui potongan SPMIB dan dianggap sah apabilakompensasi Utang Pajak melalui potongan SPMIB telah mendapatkanNomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor PenerimaanPotongan (NPP).

4. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 15

(1) SKPPIB diterbitkan berdasarkan nota penghitungan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat .

(2) SKPPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengancontoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) SKPPIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 3(tiga), dengan peruntukan sebagai berikut:

a. lembar ke-1 untuk Wajib Pajak;

b. lembar ke-2 untuk KPPN; dan

c. lembar ke-3 untuk arsip KPP.

(4) Dalam hal terdapat perhitungan imbalan bunga dengan Utang Pajak,Utang Pajak tersebut harus dicantumkan pada SKPPIB dan dibuatkansurat setoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Atas dasar SKPPIB, Kepala KPP atas nama Menteri Keuanganmenerbitkan SPMIB.

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 6

(6) Dalam hal terdapat kesalahan dalam penerbitan SPMIB sebagaimanadimaksud pada ayat (5), Kepala KPP atas nama Menteri Keuanganmembetulkan SPMIB sepanjang belum diterbitkan SP2D.

(7) Bentuk formulir SPMIB adalah sebagaimana tercantum dalamLampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

(8) SPMIB sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dibuat dalam rangkap 4(empat), dengan peruntukan sebagai berikut:

a. lembar ke-1 dan lembar ke-2 untuk KPPN;

b. lembar ke-3 untuk Wajib Pajak; dan

c. lembar ke-4 untuk arsip KPP.

(9) SKPPIB dan SPMIB beserta Arsip Data Komputer, dilampiri dengansurat setoran dan disampaikan ke KPPN secara langsung oleh petugasyang ditunjuk.

5. Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) Berdasarkan SPMIB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (5),Kepala KPPN atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SP2D denganketentuan:

a. dalam hal seluruh imbalan bunga dikompensasikan ke UtangPajak melalui potongan SPMIB, Kepala KPPN menerbitkan SP2DNihil;

b. dalam hal masih terdapat sisa imbalan bunga yang harusdiberikan kepada Wajib Pajak setelah dikompensasikan denganUtang Pajak melalui potongan SPMIB sebagaimana dimaksudpada huruf a, Kepala KPPN menerbitkan SP2D dilampiri dengandaftar rekening tujuan termasuk rekening Wajib Pajak.

c. dalam hal seluruh imbalan bunga diberikan kepada Wajib Pajak,Kepala KPPN menerbitkan SP2D sesuai dengan rekening WajibPajak bersangkutan.

(2) SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 3(tiga) dengan peruntukan sebagai berikut:

a. lembar ke-1 untuk Bank Operasional I;

b. lembar ke-2 untuk KPP penerbit; dan

c. lembar ke-3 untuk KPPN.

(3) KPPN mengesahkan setiap surat setoran yang dilampirkan dalamSPMIB atas kompensasi melalui potongan SPMIB denganmembubuhkan cap, nama, dan tanda tangan pada kolom penyetor.

www.peraturan.go.id

2015, No.14707

(4) Dalam hal imbalan bunga dikompensasikan ke Utang Pajak melaluipotongan SPMIB Kepala KPPN menerbitkan Bukti Penerimaan Negara(BPN) dengan teraan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) danNomor Penerimaan Potongan (NPP) sesuai dengan tanggal SP2D.

(5) KPPN menyampaikan lembar ke-2 SPMIB, lembar ke-2 SP2D, dandalam hal terdapat imbalan bunga yang dikompensasikan ke UtangPajak melalui potongan SPMIB disertai dengan surat setoran yangtelah disahkan, ke KPP penerbit SPMIB.

6. Ketentuan Pasal 17 dihapus.

7. Mengubah Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, danLampiran V dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor226/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Penghitungan dan PemberianImbalan Bunga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I,Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, dan Lampiran V, yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal II

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 30 September 2015

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA,

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 30 September 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 8

www.peraturan.go.id

2015, No.14709

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 10

www.peraturan.go.id

2015, No.147011

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 12

www.peraturan.go.id

2015, No.147013

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 14

www.peraturan.go.id

2015, No.147015

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 16

www.peraturan.go.id

2015, No.147017

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 18

www.peraturan.go.id

2015, No.147019

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 20

www.peraturan.go.id

2015, No.147021

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 22

www.peraturan.go.id

2015, No.147023

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 24

www.peraturan.go.id

2015, No.147025

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 26

www.peraturan.go.id

2015, No.147027

www.peraturan.go.id

2015, No.1470 28

www.peraturan.go.id