berdasarkan suhu

5
Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya mikroorganisme dibedakan menjadi: 1. Organisme mesofil memiliki suhu optimum pada 30-40oC dan dapat hidup pada range suhu 5-45oC 2. Organisme Psychrophilik memiliki suhu optimum pada 12-14oC dan dapat hidup pada range suhu -5 hingga 22oC 3. Organisme Psychrothroph adalah mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu 4.4oC atau dibawahnya. Mikroorganisme mesofil pada daging mentah adalah Micrococcus, Enterococcus, Staphylococcus, Bacillus, Clostridium, Lactobacillus, coliforms, dan beberapa Enterobacteriaceae lainnya Mikroorganisme psykrofilik pada daging mentah adalah beberapa strain lactobacilli dan leuconostocs, Brochothrix thermosphacta, Clostridium Laramie, beberapa coliforms, Serratia, Pseudomonas, Alteromonas, Achromobacter,Alcaligens, Acinetobacter, Moraxella, Aeromonas dan Proteus. Perlakuan terhadap daging akan mempengaruhi jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh di dalamnya. Jika daging di simpan dalam keadaan aerob pada suhu chilled mikroorganisme yang predominan adalah Pseudomonas. Mikroorganisme ini dapat hidup dengan kandungan O2 yang sangat tipis hingga 1% atau kurang. TIngginya kadar mikroorganisme aerob ini akan meningkatkan kadar NH3 yang menyebabkan bau yang tidak sedap. Pada keadaan anaerob, akan menghambat perkembangan bakteri aerob, namun beberapa bakteri seperti Lactobacillus, Leuconostoc, Brochothrix, Serratia, Clostridium menjadi predominan. Namun bakteri-bakteri tersebut tidak menghasilkan produk penyebab bau tidak sedap. 8. Mikroorganisme dalam softdrink yang dapat berkembangbiak hanya yang bersifat aciduric atau tahan asam. Mikroorganisme aciduric tersebut adalah mold, yeast, bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat. Pada minuman berkarbonasi, yeast menjadi anaerob yang dapat tumbuh. Bakteri Lactobacillus dan Leuconostoc dapat tumbuh pada minuman dengan sari buah. Sementara pada minuman non karbonasi,mikroorganisme yang dapat tumbuh adalah mold atau jamur (Geothricum), Acetobacter, dan Gluconobacter. Fruit juices pun dapat ditumbuhi oleh mold, yeast, Lactobacillus, Leuconostoc.dan

Upload: rizky-nabila

Post on 26-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya mikroorganisme dibedakan menjadi:

1.Organisme mesofil memiliki suhu optimum pada 30-40oC dan dapat hidup pada range suhu 5-45oC

2.Organisme Psychrophilik memiliki suhu optimum pada 12-14oC dan dapat hidup pada range suhu -5 hingga 22oC

3.Organisme Psychrothroph adalah mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu 4.4oC atau dibawahnya.

Mikroorganisme mesofil pada daging mentah adalah Micrococcus, Enterococcus, Staphylococcus, Bacillus, Clostridium, Lactobacillus, coliforms, dan beberapa Enterobacteriaceae lainnya

Mikroorganisme psykrofilik pada daging mentah adalah beberapa strain lactobacilli dan leuconostocs, Brochothrix thermosphacta, Clostridium Laramie, beberapa coliforms, Serratia, Pseudomonas, Alteromonas, Achromobacter,Alcaligens, Acinetobacter, Moraxella, Aeromonas dan Proteus.

Perlakuan terhadap daging akan mempengaruhi jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh di dalamnya. Jika daging di simpan dalam keadaan aerob pada suhu chilled mikroorganisme yang predominan adalah Pseudomonas. Mikroorganisme ini dapat hidup dengan kandungan O2 yang sangat tipis hingga 1% atau kurang. TIngginya kadar mikroorganisme aerob ini akan meningkatkan kadar NH3 yang menyebabkan bau yang tidak sedap.

Pada keadaan anaerob, akan menghambat perkembangan bakteri aerob, namun beberapa bakteri seperti Lactobacillus, Leuconostoc, Brochothrix, Serratia, Clostridium menjadi predominan. Namun bakteri-bakteri tersebut tidak menghasilkan produk penyebab bau tidak sedap.

8. Mikroorganisme dalam softdrink yang dapat berkembangbiak hanya yang bersifat aciduric atau tahan asam. Mikroorganisme aciduric tersebut adalah mold, yeast, bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat. Pada minuman berkarbonasi, yeast menjadi anaerob yang dapat tumbuh. Bakteri Lactobacillus dan Leuconostoc dapat tumbuh pada minuman dengan sari buah. Sementara pada minuman non karbonasi,mikroorganisme yang dapat tumbuh adalah mold atau jamur (Geothricum), Acetobacter, dan Gluconobacter. Fruit juices pun dapat ditumbuhi oleh mold, yeast, Lactobacillus, Leuconostoc.dan bakteri asam asetat. Pada vegetable juices terdapat mikroorganisme seperti mold, yeast, dan bakteri asam laktat bersama dengan Bacillus coagulans, Clostridium butyricum, dan Clostridium pasteurianum. Patogen-patogen seperti Salmonella dan Eschericia coli dalam sari apel dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama pada produk-produk asam. Minuman botol tidak boleh mengandung lebih dari 10 sampai 100 bakteri dan >10 coliforms per 100 ml. Indigenous flora terutama adalah Flavobacterium, Alcaligenes, dan Clostridium pasteurianum namun bisa jadi memiliki beberapa Pseudomonas yang merupakan kontaminan dari luar. Hal-hal tersebut dapat terjadi karena lingkungan dimana minuman diproses, peralatan yang digunakan, dan sanitasi yang buruk. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim pakar mikrobiologi dari Hollins University tentang kualitas minuman soda yang juga banyak tersedia di restoran cepat saji mengungkapkan bahwa 48% minuman soda di restoran cepat saji mengandung bakteri coliform, sebuah bakteri yang biasanya tumbuh dalam tinja, dan juga 11% mengandung E. Coli. Bakteri coliform tidak hanya tumbuh dalam tinja dan mayoritas bakteri coliform tidak berbahaya. Tetapi bukan berarti tidak bisa memberikan masalah pada kesehatan, dimana banyak sekali kasus gangguan pada lambung akibat coliform, yang tidak dilaporkan. Satu hal yang mungkin anda bisa merasakan, setelah makan makanan cepat saji dan minum minuman soda, tubuh anda tidak panas dan berkeringat seperti biasanya anda makan di rumah. Hal ini terjadi karena adanya peran dari coliform.

7.

Sebagai seorang konsumen kita harus mampu bersikap hati-hati dalam memilih makanan. Ketahui karakteristik makanan yang sudah terkontaminasi oleh jamur. Untuk seorang pembuat kebijakan harus membuat suatu peraturan mengenai proses pengolahan yang memperhatikan higienitas dan sanitasi makanan dan juga selain proses pengolahan harus dibuat juga kebijakan mengenai proses pendistributian yang menjaga kualitas dari kemasannya.

4. Cangkang telur dapat tercemar Salmonella yang berasal dari sisa-sisa kotoran pada saat telur dikeluarkan dari dalam perut ayam karena cangkang memiliki rongga-rongga kecil yang dapat ditembus bakteri patogen. Selain itu ketika masih berada di fase ovulasi, telur juga dapat tercemar bakteri patogen. Jika pada saat telur ingin digunakan dan cangkangnya tidak dicuci dengan baik, maka dapat mengontaminasi isi telur itu sendiri dan alat-alat pemecah telur atau tangan manusia yang dapat berakibat mencemari banyak isi telur lainnya. Hal ini dapat membahayakan dan dapat meracuni orang yang mengonsumsinya.

5. Ketika bahan makanan seafood didapatkan dari tempat yang tingkat sanitasinya tidak terlalu dijaga dengan ketat, berbagai macam mikrobia berbahaya akan menempel pada bahan makanan seperti Salmonella, Shigella, Aeromonas hydrophila, Plesiomonas shigelloides, dll. Selain itu, ikan dan krustasea memiliki kandungan Nitrogen Nonprotein (seperti urea, asam amino, kreatin, asam urat, dll), tingkat kelembaban, dan pH tinggi yang merupakan kondisi yang sangat baik bagi mikrobia untuk tumbuh berkembang dengan pesat. Beberapa bakteri juga ada yang tahan terhadap suhu dingin dan bisa bertahan hingga waktu yang lama selama penyimpanan. Jadi, tanpa pengolahan dan proses pemanasan yang tepat, kualitas seafood akan buruk dan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi

10. Mikroorganisme yg dapat bertahan pada makanan kaleng yg diproses dengan baik yaitu Bacillus stearothermophilus, Clostridium thermosaccharolyticum, dan Desulfotomaculum nigrificans. 10 chap.4 :

Trus ada Clostridium botulinum yg merpkn bakteri paling berbahaya, ditemukan pada pengalengan ikan. Bakteri

tersebut dapat menghasilkan racun botulin dan membentuk spora yang tahan

panas. Pemanasan selama 4 menit pada suhu 1200C atau 10 menit pada suhu

1150C sudah cukup untuk membunuh semua strain C. botulinum(A-C). Karena

sifatnya yang tahan panas, jika proses pengalengan dilakukan secara tidak benar,

bakteri tersebut dapat aktif kembali selama penyimpanan dalam proses biasanya

dilakukan penambahan medium pengalengan.

10 chap.4 :

Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan racun yang mencegah

transmisi impuls saraf ke otot . Mual, muntah dan kram perut adalah gejala

umum yang ditimbulkannya. Efek dimulai pada syaraf di kepala sehingga menyebabkan penglihatan kabur/ganda dan kesulitan menelan, kemudian

menyebar ke punggung sehingga menyebabkan kelumpuhan otot lengan, otot

pernapasan, dan mungkin juga otot kaki. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam

setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari.

No.10 chap.4 :

Makanan kaleng yg dipanaskan pada suhu kurang lebih 100C, untuk spora bakteri jenis mesophilik masih dapat bertahan (Bacillus coagulans, Bac.licheniformis, Clostridium sporogenes, Clo. Butyricum), patogen lainnya seperti Bac.cereus, Clo. prefingens, Clo. botulinum, serta spora thermophilic

3. 3.a. Bakteri psikrotropik pada susu mentah berasal dari puting susu dan permukaan tubuh hewan, pakan, udara, air, dan peralatan yang digunakan untung memerah dan menyimpan susu. Beberapa bakteri yang predominan adalah Micrococcus, Streptococcus, dan Corybacterium. Pada kondisi normal, susu mentah mengandung