berbagi pengalaman pelaksanaan partisipatory poverty assessment (ppa)

32
BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT (PPA) Lembaga Penelitian SMERU www.smeru.or.id

Upload: thyra

Post on 09-Feb-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT (PPA). Lembaga Penelitian SMERU www.smeru.or.id. Konsep dan Kerangka Kerja PPA. Konsep PPA Proses & Tahapan Pelaksanaan PPA Tools PPA Kerangka Sustainable Livelihood (SLH). Analisis Kemiskinan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN

PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT (PPA)

Lembaga Penelitian SMERUwww.smeru.or.id

Page 2: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

2

Konsep dan Kerangka Kerja PPA

1. Konsep PPA

2. Proses & Tahapan Pelaksanaan PPA

3. Tools PPA

4. Kerangka Sustainable Livelihood (SLH)

Page 3: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

3

Analisis Kemiskinan

Kemiskinan: fenomena yg kompleks & abstrakPerkembangan cara pandang & konsep:

membantu memahami faktor-faktor yg mempengaruhi kemiskinan

Fenomena kemiskinan – local specific

Diperlukan Analisis Kemiskinan Partisipatoris (AKP)

Participatory Poverty Assessment (PPA)

Page 4: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

4

Analisis Kemiskinan

Analisis Kemiskinan: alat diagnosis

?

Wujud kemiskinan

?

Sebab kemiskinan

?

Upaya PK yg telah dilakukan & hasilnya

???Pilihan-pilihan strategi

penanggulangan

?

Hambatan & Peluang PK

Page 5: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

5

Alat/Metode Analisis

Kuantitatif: banyak digunakan ekonom; data numerik; sudut pandang objektif; dominasi peneliti; responden pasif; Sifat data makro dan dapat digeneralisir; analisis deduktif; rancangan kaku.

Kualitatif: banyak digunakan sosiolog dan antroplog; subjektif; data naratif; data mikro & lokal spesifik; analisis induktif; responden agak aktif; analisis oleh peneliti; rancangan fleksibel.

Partisipatoris: seringkali digolongkan kualitatif karena sifatnya yang cenderung naratif dan mendalam; analisis induktif; bersifat lokal spesifik; responden ikut menganalisis; rancangan fleksibel.

PERLU DIKOMBINASIKAN

Page 6: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

6

Analisis Kemiskinan Partisipatoris (1)

Definisi: metode untuk melakukan kajian mengenai

kemiskinan dengan menggunakan pendekatan partisipatoris,

penekanan pada proses interaktif dan pelibatan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders), khususnya kelompok masyarakat miskin

Page 7: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

7

Analisis Kemiskinan Partisipatoris (2)

Ciri-ciri khusus: Melihat kemiskinan multidimensi, unit

analisis luas (individu-komunitas), memunculkan dinamika dan proses kemiskinan/pemiskinan

Proses pembelajaran bersama masyarakat

Menempatkan masyarakat (khususnya yang miskin) sebagai pemeran utama

Page 8: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

8

Berbagai Tujuan AKP

Penyadaran/pemberdayaan & penyusunan prioritas – lokal

Penyusunan & penajaman program & kebijakan penanggulangan kemiskinan – lokal, regional, nasional

Pembelajaran bersama - studi

Page 9: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

9

Proses AKP

Tergantung tujuan Melibatkan berbagai pemangku kepentingan

(stakeholders) Konsultasi komunitas, khususnya masyarakat

miskin L&P – desa/dusun Konsultasi stakeholders: pemerintah & non-

pemerintah – kab./prov./nasional Memberi masukan untuk:

Strategi penanggulangan kemiskinan (SPK) Penyusunan program pembangunan

(mainstreaming) Rancangan program/proyek

Page 10: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

10

TOOLS PPA

Page 11: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

11

Konsultasi Komunitas (1)

Tujuan: melakukan analisis kemiskinan bersama masyarakat, khususnya masyarakat miskin Memahami kemiskinan dari sudut pandang subjektif masyarakat (miskin)

Kegiatan: Pengumpulan data/informasi sekunder tingkat desa

(informan kunci) Pengamatan langsung Diskusi terarah (FGD) dengan berbagai kelompok

masyarakat Wawancara mendalam (beberapa responden)

Page 12: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

12

Konsultasi Komunitas (2)

Hal-hal yang perlu diperhatikan: Pengelompokan dalam FGD (kaya-miskin, tua-muda,

laki-laki – perempuan): untuk melihat variasi, memaksimalkan partisipasi

Penggunaan alat bantu (tools) Pentingnya peranan fasilitator (pendalaman, tidak

mengarahkan) Kerangka analisis dalam memahami kompleksitas

kemiskinan Isu-isu yang digali/diperdalam (Fleksibel tergantung

kondisi/permasalahan daerah)

Page 13: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

13

Rangkaian Kegiatan AKP Komunitas:

Perkenalan Menjelaskan tujuan dan meminta ijin Membuat jadwal kegiatan

Mengumpulkan data sekunder Monografi desa Data pendukung lainnya

Transect Walk Pengamatan langsung Verifikasi

FGD (Focus Group Discussion) Penggalian informasi Analisis bersama masyarakat

Wawancara Mendalam Sejarah perkembangan desa Studi kasus

Pleno Presentasi seluruh hasil kegiatan di desa Verifikas terakhir

Page 14: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

14

Area Diagnosis Konsultasi Komunitas (1)

Area Diagnosis Tools yang bisa digunakan

Siapa si miskin? Untuk mengidentifikasi rumah tangga dan kelompok yang diajak berkonsultasi

Klasifikasi Kesejahteraan Pemetaan Sosial dan Pemetaan Sumber Daya

Sejarah kemiskinan di masyarakat Urutan Kejadian Penting di Masyarakat (History Timeline) Wawancara mendalam

Dimensi gender dalam kemiskinan – tingkat rumah tangga

Analisis Gender: -    Kontrol terhadap harta rumah tangga- Pengambilan keputusan dalam rumah

tangga dan masyarakat.

Mata pencaharian utama dari masyarakat, dan sumber daya yang mempengaruhi

Analisis Sumber Mata Pencaharian Pemetaan Sumber Daya

Mengapa mereka miskin? Identifikasi penyebab langsung/tidak langsung/akar penyebab

Diagram Sebab Akibat Kemiskinan

Page 15: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

15

Area Diagnosis Konsultasi Komunitas (2)

Area Diagnosis Tools yang bisa digunakan

Pendalaman Kecenderungan terutama yang berkaitan dengan sebab kemiskinan

Analisis Kecenderungan Prioritas Masalah

Kapan Kerentanan muncul? Dan bagaimana masyarakat mengatasinya

Kalender Musiman – Identifikasi coping mechanism

Pola penggunaan waktu dan tenaga Diagram Kegiatan Sehari-hari

Hubungan dengan lembaga dan atau orang-orang; Sumber informasi dan pengetahuan

Diagram Venn & Analisa Sumber Informasi

Page 16: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

Tools PPA Komunitas

1. Klasifikasi Kesejahteraan2. Analisis Kecenderungan3. Pemetaan Sosial & Sumber Daya4. Transect Walk5. Wawancara Perkembangan Desa6. Isian Data Desa7. Analisis Sumber Mata Pencaharian8. Analisis Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga9. Kalender Musiman10. Kalender Harian11. Diagram Venn & Sumber Informasi12. Analisis Gender13. Evaluasi Program Bantuan14. Diagram Sebab Akibat15. Prioritas Masalah & Alternatif Pemecahan Masalah16. Wawancara Kisah Hidup Individu17. Pleno Masyarakat

www.smeru.or.id

Page 17: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

17

Dokumentasi dan Pelaporan

Prinsip-prinsip: Transparan & akuntabel

Jenis laporan: Hasil konsultasi komunitas

• Laporan lapangan (apa adanya)• Laporan hasil analisis

Hasil konsultasi pemangku kepentingan

Page 18: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

18

Klasifikasi Kesejahteraan

Page 19: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

19

Tujuan

Mengelompokkan penduduk desa ke dalam beberapa kategori tingkatan kesejahteraan (seperti kaya, miskin, menengah) menurut kriteria dan istilah setempat.

Mengetahui bagaimana masyarakat memberikan batasan atau kriteria tingkat kesejahteraan/ kemiskinan tersebut.

Mengidentifikasi rumah tangga dari setiap kategori untuk peta sosial dan untuk menentukan kelompok sasaran diskusi berikutnya.

“Menyadarkan” masyarakat untuk menentukan prioritas (siapa yang diutamakan) dalam pelaksanaan pembangunan.

Mengetahui proporsi penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraannya.

Page 20: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

20

Informasi minimum yang diharapkan

Kesepakatan mengenai klasifikasi rumah tangga sesuai dengan tingkat kesejahteraannya.

Ciri-ciri tiap kategori kesejahteraan yang meliputi kondisi: Sumber Daya Manusia (pendidikan, kesehatan, ketrampilan

bekerja) Sumber Daya Alam (ketersediaan lahan pertanian, perkebunan,

dll) Aset rumah tangga (lahan, kebun, sarana produksi, tabungan) Infrastruktur (listrik, air bersih,dll)

Perkiraan proporsi rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan saat ini dan lima tahun yang lalu.

Page 21: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

21

Pelaksanaan

Waktu: sekitar 60-90 menit. Anggota diskusi maksimal 10 orang-minimal

setengah adalah orang miskin-sebaiknya tidak dihadiri oleh aparat desa/RW/RT

Dibedakan antara kelompok laki-laki dan perempuan

Kegiatan dipandu oleh satu orang fasilitator, satu orang asisten fasilitator dan satu orang pencatat (note taker)

Alat yang diperlukan: kertas metaplan, sticky cloth, flip chart, kancing (berjumlah 100 buah), spidol, sticker tom & Jerry

Page 22: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

22

Langkah kerja (1)

Diskusi dimulai dengan perkenalan yang menekankan bahwa fasilitator ingin memahami kondisi kesejahteraan masyarakat desa.

Kemudian masuk ke pertanyaan kunci bagaimana masyarakat membedakan kesejahteraan rumah tangga dalam komunitas desa mereka. ”Apabila penduduk/rumah tangga di desa ini dapat dibedakan

menjadi kelompok-kelompok berdasar tingkat kesejahtaraannya/kekayaannya? Kalau dibedakan ada berapa kelompok? Apa nama lokal untuk masing masing kelompok?”

Tuliskan nama atau istilah lokal masing-masing kelompok/tingkat kesejahteraan pada kertas metaplan.

Page 23: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

23

Langkah kerja (2) minta masing-masing kelompok untuk

mejelaskan atau menggambar ciri-ciri dari kelompok kesejahteraan yang sudah mereka sebutkan di flip chart.

Sekurangnya 6 atau 7 ciri muncul untuk masing-masing kategori (ciri yang muncul harus komparatif untuk setiap kategori).

Jika hanya aset material yang dicontohkan oleh peserta, gali lagi mengenai aspek lain seperti aspek kesehatan, pendidikan, psikologis, emosi, dan lain-lain.

Fasilitator harus menggali keterangan yang rasional atau alasan khusus dari masyarakat dibalik ciri-ciri yang keluar. Bagaimana kebiasaan mereka? Bagaimana keadaan sosial-ekonomi mereka?

Page 24: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

24

Gali lebih dalam setiap ciri-ciri tingkat kesejahteraan yang disebutkan oleh masyarakat, jika misalnya kepemilikan sawah muncul sebagai ciri semua tingkatan kesejahteraan, apa yang membedakan kepemilikan sawah tersebut, apakah luasnya? Juga untuk ciri-ciri lainnya.

Page 25: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

25

Langkah kerja (3)

Jika kriteria tingkat kesejahteraan sudah disepakati, mintalah peserta diskusi untuk memperkirakan proporsi dari setiap tingkatan kesejahteraan.

Caranya: mintalah peserta diskusi membagi sejumlah kancing (yang jumlahnya 100) ke dalam masing-masing kelompok sesuai proporsinya.

Hitung jumlah biji di masing-masing tingkatan yang akan menandakan perkiraan proporsi seluruh masyarakat desa setempat menurut tingkat kesejahteraannya. Pastikan bahwa mereka sepakat dengan hasil yang didapat

Page 26: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

26

Diagram Sebab Akibat

Page 27: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

27

Langkah Kerja (1)

Mulai dengan menampilkan dan mengulas hasil diskusi tingkat kesejahteraan.

jelaskan kepada peserta diskusi bahwa kita akan membahas sebab-akibat kemiskinan (bisa menggunakan istilah lokal yang sesuai).

jelaskan kepada peserta diskusi bahwa kita akan membahas sebab-akibat kemiskinan (bisa menggunakan istilah lokal yang sesuai).

Minta peserta untuk melihat kecenderungan perubahan dibandingkan lima tahun lalu. Perubahan pada klasifikasi tingkat kesejahteraan Perubahan pada ciri ciri di setiap klasifikasi tingkat

kesejahteraan Perubahan proporsi di setiap klasifikasi tingkat kesejahteraan

Page 28: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

28

Langkah Kerja (2)

Diskusikan mengenai pengalaman mereka tentang kemiskinan dan tanyakan “apa yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat ini?”

Tuliskan jawaban pada metaplan dan letakkan di bagian kiri kartu “kemiskinan”, diskusikan lagi untuk mencari sebab-sebab yang lain dan tanyakan “apa yang menyebabkan hal tersebut?” atau “mengapa hal itu terjadi?”.

Kembangkan masing-masing penyebab sampai 3-4 penyebab secara berturut-turut. Jangan dipaksakan jika peserta sudah mulai sulit untuk menyebutkan penyebab suatu masalah/kondisi.

Telaah urutan atau alur penyebab kemiskinan tersebut, apakah sudah sesuai atau belum. Klarifikasi jika ada hal yang dirasa membingungkan.

Page 29: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

29

Tanyakan apa akibat- akibat dari kemiskinan, dan letakkan di sebelah kanan tulisan “kemiskinan”. Lanjutkan dengan pertanyaan apa yang terjadi kemudian dari masing-masing akibat, dan telusuri serta diskusikan secara mendalam. Perhatikan hal-hal yang muncul di sisi sebab maupun akibat, apa perbedaannya?

Minta masyarakat untuk menyebutkan tiga (3) permasalahan utama yang paling mereka rasakan sebagai hal yang paling menyulitkan bagi masyarakat miskin. Permasalahan ini bisa muncul di sisi penyebab kemiskinan ataupun akibat dari kemiskinan.

Page 30: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

30

Rangkaian sebab akibat

Kemiskinan

Sebab Akibat

Page 31: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

31

Dilema-Dilema dalam PPA

1. Berbasis asumsi (hipotesa) >< grounded

2. Local specific >< generalisasi

3. Daftar keinginan >< akar masalah

4. Data kuantitatif >< persepsi

Page 32: BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN  PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT  (PPA)

32

Foto-Foto Pelaksanaan PPA