berbagai macam keterampilan yang sesuai dengan gaya ...mengenal gaya belajar kamu dengan cara...
TRANSCRIPT
-
KHAIRI BINTANI, S.Pd
BIMBINGAN DAN KONSELING PASCASARJANA UNY
Kamu udah tahu apa itu belajar. Kamu juga udah ahli dalam menggunakan
berbagai macam keterampilan yang sesuai dengan gaya belajar kamu. Kamu juga
udah bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Berarti kamu bisa menjadi
pelajar yang sukses apabila kamu bisa menerapkan semuanya dengan baik.
Nah….. sekarang kamu bisa merubah dunia!!!
Sumber bacaan: Sarbana, Baban dan Dina Diana.
2004.
AMPUH: Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta:
PT Gramedia
MENJADI PELAJAR SUKSES
BK PASCASARJANA UNY Oleh Khairi Bintani, S.Pd
Belajar Tentan
g Belajar
2
Ajaibnya Berpik
ir dan Belajar
4
Gaya Berpikir
5
Modalitas Bel
ajar
9
Keterampilan B
elajar 11
Aturan Main
Tentang Wak
tu 16
Ujian yang Me
nyenangkan
17
-
CUMA SEKEDAR PEMBUKA PERCAKAPAN
Kamu pasti pernah belajar ampe jam 3 pagi (padahal baru mulai jam 2 pagi)
gara-gara ada ujian kan? Ayo ngaku! Atau malah belajar tapi tidur? Udah
ngumpulin catatan seabreg dari temen-temen plus kisi-kisi ujian yang kira
-kira mau keluar pas ujian eh…….malah Cuma untuk bantal tidur atau Cu-
ma untuk tempat iler? Mana yang bener?
Kayanya hampir semua orang yang mau ujian kaya gitu semua, nggak
siswa SD nggak MAHAsiswa yang lagi berjuang di bangku kuliah. Bisa
dihitung pake jari orang-orang yang belajarnya kagak pake SKS alias sys-
tem kebut semalam.
Nah…….saatnya kita berubah bentuk (kaya power rangers aja) menjadi pela-jar yang sukses…
Kamu tahu nggak sih? Kalo kita bisa men-
jadi pelajar yang sukses…..
“Aku bisa mengubah dunia”
Percaya nggak dengan kata-kata di atas?
Nggak percaya?
Sama!
Aku juga nggak percaya pada awalnya dan
menganggap bahwa orang yang ngomong
kaya gitu adalah “Mr. or Mrs. Sok Tahu ”,
nonsense, kagak mungkin! Tetapi setelah
belajar, sukses, gagal, merenung, dan
berdoa, ternyata aku mendapat wangsit
(pengertian) bahwa kata-kata itu ternyata beneran lho! Aku jadi percaya
bahwa “aku bisa mengubah dunia”. Caranya? Ya dengan belajar! Karena
dengan belajar kamu bisa merubah dunia; dunia yang paling dekat dengan
kamu, yaitu dunia pandangan, pikiran, dan hati kamu.
Dengan buklet ini aku ingin kamu tahu apa itu belajar sadar akan arti pent-
ingnya belarjar. Isi buklet ini nggak kalah menarik. Di sini kamu bisa lebih
mengenal gaya belajar kamu dengan cara mengisi kuesioner. Setelah tahu
apa gaya belajar dominan kamu, baru kita melangkah ke tema selanjutnya
yaitu keterampilan-keterampilan yang kamu butuhkan dalam belajar biar
nantinya kamu dapa mengerjakan ujian dengan menyenangkan…
Sekarang… silakan baca halaman selanjutnya…!!!
1
Saat menghadapi ujian…
Persiapan yang sudah kita lakukan bakal teruji di sini. Bersi-
kaplah rileks dan percaya diri. Sikap rileks dapat menenangkan
otak dan mental kita. Sikap percaya diri datang dari persiapan
ujian yang telah kita lakukan sebelumnya. Datanglah ke tempat
ujian pada awal waktu sebelum ujian dimulai dan jangan datang terlambat.
Ada beberapa trik untuk menjawab tipe soal ujian:
Pilihan berganda (multiple choice)
Cek dulu aturan menjawabnya, apakah kalau jawaban salah mengurangi nilai atau tidak.
Jawab pertanyaan atau mengira-ngira jawaban di kepala dulu sebelum memilih jawaban yang tersedia.
Jawaban pertama yang menurut insting kita betul biasanya memang benar. Jangan mengubah jawaban ini saat kita memeriksanya kecuali kita yakin bahwa jawaban tersebut salah.
Jika ada soal yang tidak bisa kita jawab, tinggalkan dulu dak beralih ke soal berikutnnya.
Untuk pertanyaan „benar-salah‟ perhaitkan betul kata-kata: selalu; tidak pernah, karena kata tersebut menunjukkan pernyataan yang salah. Biasanya pernyataan „benar-salah‟ menunjuk-
kan hubungan sebab akibat, jadi analisislah dengan hati-hati.
Ujian essay
Baca aturannya dengan sekasama.
Atur waktu untuk menjawab soal. Jangan sampai kita berlama-lama pada soal yang poinnya kecil.
Jika pada soal disuruh menjawab 3 soal dari 5 soal yang disediakan (misalnya), pilihlah soal yang betil-betul kita kuasai.
Jawab langsung dari pertanyaan intinya, jangan terlalu banyak menuliskan kata-kata yang tidak berguna.
Tulislah jawaban dengna jelas dan terbaca.
Jika ada waktu, review dan baca lagi jawaban kita.
Ujian lisan
Siapkan mental dengan menenangkan diri dan bersikap rileks saat memulai ujian.
Dengarkan pertanyaan dengan sebaik-baiknya, kalau ada kata yang tidak jelas mintalah penguji untuk mengulanginya.
Gunakan teknik mengingat dengna memanggil kembali memori yang telah kita hapalkan, terutama kata kuncinya.
Jawablah pertanyaan dengan sistematis, tepat dan sesuai.
Bersikaplah serius tapi santai untuk mengurangi ketegangan.
Soal open book (buka buku) Untuk tipe soal ini sebaiknya sudah kita persiapkan ringkasan-ringkasan dari buku cata-
tan atau buku teks, sehingga saat ujian kita tidak memerlukan waktu banyak membolak
-balikkan buku untuk mencari jawaban yang kita inginkan. 18
-
Persiapan sebelum ujian dengan SAMBUT: Semangat donk! Timgkatkan semangat kita untuk belajar! Selain itu juga dengan menyicil belajar,
menjaga fisik kita untuk bisa rileks dan menghindari begadang semalam suntuk.
Atur waktu belajar. Dalam memilih waktu belajar, carilah yang betul-betul membuat belajar kita nyaman dan tidak tergangu. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ada
perbedaan hasil belajar sesaat sebelum dan setelah bangun tidur.
1. Belajar yang perlu hapalan lebih baik dilakukan sesaat sebelum tidur.
2. Belajar untuk mengerti suatu konsep baru dan sifatnya harus memeras otak, lebih
baik dilakukan sesudah tidur pada pagi hari atau siang hari, saat tenaga kita baru pulih.
3. Mempelajari pelajaran yang baru diberikan di kelas, maka waktu yang paling baik mereview
setelah kelas selesai.
Membuat ringkasan. Sebaiknya buat jadwal untuk mengulang mata pelajaran dengan rutin. Ring-kasan yang kita buat memudahkan kita untuk mengulang kembali pelajaran, sehingga saat men-
dekati ujian tidak perlu membaca keseluruhan isi buku atau catatan, karena akan banyak me-
makan waktu.
Belajar kelompok. Belajar kelompok juga banyak membantu proses
belajar. Untuk membentuk kelompok belajar, sebaiknya membentuk
5—7 orang anggotanya, jangan terlalu banyak, karena tidak akan
efektif. Kemudian buatlah jadwal pertemuan untuk belajar.
Utamakan keseimbangan. Yang terakhir ini menunjukkan bahwa kita harus mengutamakan kese-
imbangan antara proses dan hasil. Artinya kalau ingin dapat nilai bagus, tentunya kita harus
belajar ekstra keras.
UJIAN YANG MENYENANGKAN
17
Kamu udah tahu apa pentingnya itu belajar. Kamu juga udah ahli dalam
menggunakan berbagai macam keterampilan yang sesuai dengan gaya belajar
kamu. Nah…sekarang waktunya untuk perang (perangnya pelajar kan ujian).
Ayo terrapin semua yang kamu latih selama ini untuk menghadapi ujian yang
sesungguhnya. Tapi sebelum berperang juga harus mengadakan persiapan dan ha-
rus tahu dulu medan perang seperti apa yang akan kamu hadapi.
Ayo baca kelanjutannya biar kamu bisa menang menghadapi semua serangan...
BELAJAR TENTANG BELAJAR
Pertama-tama untuk menjadi pelajar yang sukses kita harus tahu dulu
apa itu belajar. Kamu tahu nggak? Jangan-jangan nggak tahu…
Satu pertanyaan buat kalian. Apa coba bedanya tahu (knowing) ama belajar (learning)? Nah lho bingung nggak? Biar lebih mudah dicerna (kaya makanan aja dicerna), aku ilustrasikan
orang yang lewat sebuah jalan yang ada lubang galiannya.
Tahu (knowing), orang yang lewat jalan, dia kejeblos,
kemudian besoknya dia lewat jalan yang sama, eh kejeblos
lagi, padahal dia tahu di jalan
itu ada lubang galiannya.
Belajar (learning), orang yang lewat jalan, dia kejeblos,
kemudian besoknya dia lewat
jalan yang sama, tapi ia be-
rusaha nutupin lubang galian
atau malahan lewat jalan
Jadi, gimana? Udah dong kan?
2
-
Sekarang yang agak serius dikit. Tahu apa itu definisi belajar?
Menjadi pembelajar itu ada tahapannya lho… 1. Data; artinya kamu harus memperoleh bahan-bahan “mentah” dari yang ingin
kamu pelajari.
2. Informasi; artinya kamu mulai menemukan hubungan data yang satu dengan
lainnya sehingga menjadi sebuah informasi.
3. Pengetahuan; artinya mulai bisa menghubungkan antara apa yang kamu pelajari
dengan kejadian lain, kamu udah bisa milih yang ingin kamu pelajari.
4. Pencerahan; artinya apa yang kamu pelajari bisa bikin “revolusi” buat diri kamu
sendiri.
5. Penginternalisasian; artinya menjadikan diri sebagai model dari apa yang kamu
yakini.
6. Kebijaksanaan; ini adalah tahapan yang paling tinggi dari menjadi pembelajar.
Belajar bisa jadi kebijaksanaan; artinya kapan pun, di mana pun, kamu terus
belajar. Bukan berarti belajar seperti sekolah atau kuliah, tapi segala sesuatu yang
kamu alami bisa menjadi bagian dari belajar tentang kehidupan, biar makin
dewasa.
Kamu harus menjadikan belajar sebagai suatu kebutuhan bukan kewajiban. Karena
kewajiban menghasilkan tuntutan, sedangkan kebutuhan menghasilkan tuntunan. Belajar yang menjadi kewajiban menutup kemungkinan untuk melakukannya secara menyenangkan, karena kebanyakan didominasi oleh
prosedur. Sedangkan belajar yang menjadi kebutuhan memungkinkan
melakukannya secara menyenangkan, seru dan heboh!
Kamu nggak mau kan nglakuin sesuatu hal yang tidak kamu sukai? Nah sedetik
yang lalu belajar adalah hal yang kamu benci (karena frame kamu melihat bahwa
belajar membosankan), maka mulai saat ini jadikan belajar menjadi hobi kamu.
Belajar dibedakan menjadi tiga:
1. Belajar tentang menyangkut
pengetahuan.
2. Belajar dengan berhubungna
dengan keterampilan.
3. Belajar menjadi berhubungan
dengan kebiasaan.
Belajar adalah proses menemukan
pengetahuan baru dan bersifat
permanen.
3
ATURAN MAIN
TENTANG WAKTU
Karakter waktu:
1. Cepat berlalu, kadang-kadang kita nggak nyadar dengan
waktu yang kita miliki, sehingga lewat begitu saja, dan yang
ada Cuma nyesel doang.
2. Memiliki kecepatan berbeda, jumlah waktunya sama, tapi
ternyata kecepatannya berbeda.
3. Tidak dapat digantikan, oleh karena itu kamu harus bisa memanfaat-
kan waktu dengan keunikannya.
Cara menjadwalkan prioritas adalah dengan memperhatikan matriks waktu di
bawah ini: (1) Kuadran I, penting dan genting. Ini membutuhkan perhatian
khusus. Kegiatan di kuadran I bisa disebut
krisis atau masalah.
(2) Kuadran II, penting dan tidak genting.
Kegiatan di matrik ini penting untuk
dilaksanakan tetapi tidak dalam
keadaan mendesak seperti pemeriksaan
gigi.
(3) Kuadran III, nggak penting dan genting. Banyak kegiatan mendesak, dan karena itu bi-
asanya kegiatan tersebut kamu anggap penting. Contohnya telepon diselala-sela obrolan, pasti
kamu nggak bisa menunda telepon tersebut, padahal kadang-kadang telepon itu nggak pent-
ing; karena mendesak jadi kelihatannya penting.
(4) Kuadran IV, nggak penting dan nggak genting. Kegiatan di kuadran ini nggak penting dan
nggak membutuhkan waktu yang cepat untuk menyelesaikannya. Orang-orang yang
menghabiskan waktu hampir sepenuhnya di kuadran IV dikatakan tidak bertanggung jawab
dan bergantung pada orang lain.
ASPECT untuk membereskan masalah
1) Atur prioritas. Prioritas adalah hal utama yang ingin kita lakukan. 2) Sasaran yang jelas. Prioritas merupakan gambaran besar yang ingin kita lakukan dan
dijadikan sebagai sasaran. Sasaran ini kalau bisa jelas dan terukur.
3) Perencanaan untuk mencapai sasaran, terdiri dari rencana mingguan, rencana harian, dan sasaran jangka panjang.
4) Catat dan Teliti lagi penggunaan waktu. 16
Genting Tidak genting
Penting
Tidak penting
I
IV
II
III
-
SKETSA (Ampuh Menulis)
Dalam menulis diperlukan keberanian dalam mengek-
spresikan munculnya gagasan-gagasan baru, imajinasi
dan emosi, yang merupakan peran otak kanan. Jadi,
sebenarnya kita harus mendahulukan peran otak kanan
kita dariada otak kiri.
Buat kamu-kamu yang oenasaran dan pengen tahu trik-
trik untuk melatih bagaimana menulis dengan baik, coba
kamu praktekkan SKETSA:
Siapkan mental Untuk bisa menulis, diperlukan mental dan motivasi yang kuat dalam diri kita. Motivasi inilah yang
menggerakkan kita untuk berbuat sesuatu. Yang penting juga, jangan mudah putus asa kalau kita
mendapat kesulitan saat menulis.
Kuasai keterampilan “Practice make perfect”. Dengan melatih diri kita agar menguasai keteraampilan, kemampuan kita akan terus terasah, sehingga semakin hari tulisan kita semakin baik.
Elaborasi Elaborasi berarti memperluas cakrawala kita dalam menulis. Perbanyaklah membaca karena dengna
menggali bacaan tersebut akan semakin bertambah pengetahuan, wawasan, mengetahui gaya-gaya
bahasa dan tulisan, juga mengetahui kejadian-kejadian hidup yang bisa menjadi bahan bagi tulisan
kita. Informasi terbaru selalu kita butuhkan, supaya tilisan kita pun nggak dibilang basi.
Tuliskan Tuliskan apa yang ada di dalam pikiran kita, dengan bebas dan kreatif. Biarkan tulisan kita mengalir
dari gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran kita juga dari bacaan literatur yang mununjang.
Sesuaikan dengan pembaca Sesuaikanlah tulisan kita dengna pembaca. Kemudian tanyalah pada diri sendiri apakah pembaca akan
mengerti tulisan saya ini? Perhatikan juga bentuk tulisan yang diharapkan itu formal atau non for-
mal.
Aturlah tulisan kita Aturlah tulisan kita biar nggak bikin bosen orang yang membaca tulisan kita. Kalau bisa layout-lah tulisan kita dengan cara yang menarik perhatian dan penglihatan.
Terakhir biarkan otak kiri melakukan tugasnya mengedit tata bahasa, ejaan,
pemakaian tanda baca, dll.. Periksalah apakah kalimat-kalimat di dalam
tulisan kita sudah lengkap dan menggunakan kata-kata yang benar. 15
AJAIBNYA BERPIKIR DAN BELAJAR
h o m e : r i _ b e e c u t e @ y a h o o . c o . i d
Selama ini banyak arang yang belum tahu bahwa
berpikir dan belajar sebenarnya berbeda. Asal tahu aja,
bahwa berpikir adalah proses aktifnya otak kamu dalam
mengolah informasi yang kamu perlukan, sementara
belajar adalah aktivitas kamu untuk mendapatkan
pengetahuan baru dari apa-apa yang kamu pelajari. Jadi
jelas khan kalau keduanya beda banget. Persamaannya
yaitu sama-sama menggunakan otak. Hebat banget ya
si otak ini. Makanya jaga baik-baik otak kamu dan
manfaatkan seoptimal mungkin agar dia selalu berkembang(tapi
bukan menjadi kepala besar kaya Jimmy Neutron, walaupun
diharapkan bisa pinter kaya dia).
Apa yang kamu pikirkan waktu
belajar? Apa yang kamu pelajari
waktu berpikir? Nah lho… pusing
nggak kalo ditanya seperti itu? Ada belajar ada berpikir, apa be-
danya ya?
4
-
GAYA BERPIKIR
Gaya berpikir adalah keragaman, keunikan seseorang
dalam cara menyerap dan mengatur informasi
Gaya berpikir dipengaruhi oleh dua hal yaitu bagaimana pikiran kamu
didominasi cara pandang kamu terhadap informasi dan bagaimana kamu
mengatur informasi tersebut untuk diceritakan kepada orang lain.
(1) Persepsi
Persepsi adalah cara kamu menerima dan menyerap informasi. Hal
ini memungkinkan orang memandang dengan cara yang berbeda ter-
hadap informasi yang sama. Cara memandang informasi ini ada dua cara
yaitu konkret dan abstrak.
Persepsi konkret diartikan dengan orang yang memandang sesea-
tu seperti apa adanya. Orang-orang konkret biasanya disukai guru, karena dia cenderung praktis dan to the point, langsung bekerja begitu tugas diberikan.
Persepsi abstrak, adalah orang-orang yang memandang segala
sesuatu ada apanya? Orang-orang abstrak sering kali membuat guru me-nyediakan waktu lebih banyak untuk berargumentasi, menjawab beberapa
pertanyaan, memberikan pengertian, dan menyepakati beberapa hal yang
sifatnya konseptual.
Perbedaan persepsi (cara pandang) menghasilkan keragaman.
(2) Pengaturan
Pengaturan adalah bagaimana kamu mengatur informasi.
Pengaturan informasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu sekuensial dan
random.
Orang-orang yang sekuensial cenderung mengatur informasi
secara teratur sesuai urutan, bekerja satu-persatu dan berlahan tapi pasti,
dan biasanya menghendaki hasil yang sempurna.
Orang-orang random terbiasa dengan hal-hal yang tidak teratur.
5
KIBLAT (Ampuh Mencatat)
“Saya dengar dan saya lupa, saya catat dan saya ingat…”
Kebanyakan orang menganggap catatan rapi = tulisan yang rapi. Padahal tuli-
san yang rapi belum tentu menggambarkan informasi yang rapi. Catatan yang
baik dan efektif membantu kita untuk mengingat detail-detail tentang poin-poin
kunci, memahami konsep-konsep utama, dan melihat kaitannya. Mencatat efek-
tif adalah salah satu keterampilan yang dapat dipelajari, salah satunya dengan
metode KILBAT:
Kategorikan informasi Mengkategorikan informasi bisa kita lakukan dengna membuat catatan yang menyenangkan da-
lam kelas atau mengkategorikan informasi berdasarkan kategori judul, sub judul, sub sub judul, dan
seterusnya. Pengkatagorian ini bisa bersifat tingkatan maupun bagian.
Ide utama di tengah kertas Tuliskan ide utama di tengah kertas. Buatlah semenarik mungkin, dengan huruf besar atau warna
yang mencolok.
Buat cabang dan ranting Cabang dan ranting dapat dibuat beruru-
tan, sesuai dengan kategori informasi,
untuk membedakan atara cabang dengan
ranting, maka digunakna ketebalan
yang berbeda dan arah yang tidak terpo-
la.
Lengkapi dengan symbol dan warna Untuk memperkuat kesan dan ingatan,
maka bantulah dengna memberikan
symbol dan warna yang mencolok dan
bermakna.
Anak panah yang menghubungkan Menunjukkan bahwa antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berhubungan, maka perlu
ditunjukkan dengan anak panah yang merupakan alur pemikiran.
Tambahkan hal-hal pribadi Jadikanlah peta ini sangat pribadi, sehingga kamu sendiri yang mengerti.
14
-
LIBUR (Ampuh Membaca)
Uugh malaaaaas….!!! Pasti itu yang keluar dari mulutmu
dan terngiang di benakmua kalau kamu disuruh membaca.
Iya kan? Rasanya berat banget mesti baca buku-buku pela-
jaran kaya gitu. Apalagi buku-buku yang tebelnya model
kamus, alamat jadi bantal tidur deh. Tapi kalo kamu
disodori novel atau komik kesukaanmu, mm….pasti 5 buku
aja masih kurang.
Ternyata membaca belum menjadi budaya kita. Banyak
sekali orang berfikir membaca itu tidak menyenangkan dan menghabiskan
waktu. Padahal „Buku adalah jendela dunia‟, jadi kalau kita membaca buku
dengan segalam macam jenisnya adalah salah satu langkah untuk melihat
dunia, artinya memperluas wawasan dan ilmu. Dijamin kamu jadi pelajar
yang gaul, nggak kuper (kurang pergaulan) and nggak kurir (kurang in-
formasi).
Untuk memudahkan pemahaman materi bacaan, salah satunya dengan
metode LIBUR:
Lihat keseluruhan bacaan Dilakukan untuk melihat sekilas materi bacaan secara global.
Interview (wawancara) Interview diri kita dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan memakai 6W (why, who,
what, where, when, whom) dan 1H (how) tentang materi bacaan. Ini sebenarnya baru titik awal
untuk pemahaman kita pada bacaan.
Baca cepat Lakukan membaca cepat (speed reading) pada materi bacaan secara keseluruhan, sekaligus men-cari jawaban dari pertanyaan yang kita ajukan sebelumnya.
Ulasan Buat ulasan terhadap materi bacaan, dapat berupa kesan atau ringkasan
Review Lakukan pengulangan dengan membaca ringkasan yang telah kita buat.
13
Nah.. Setelah kamu tahu dua hal yang mempengaruhi cara berikir kamu,
sekarang tinggal mengetahui apa gaya berpikir kamu yang doninan. Silakan
kamu isi kuesioner yang ada di bawah ini. Isi yang jujur and bener yach! Kalau kamu kurang pede, diskusikan dengan teman dekat kamu.
KUESIONER BYTS (Build Your Thinking Style -– Membangun Gaya Berpikir)
Berikanlah skor secara berturut berdasarkan sifat yang paling sesuai dengan kamu. Ketentuan: skor (4) – paling sesuai; (3) – sesuai; (2) – kurang sesuai; (1) – tid-ak sesuai.
1 4 Informasi 1 Konsep 3 Khayalan 2 Tiba-tiba
No A B C D 1 Informasi Konsep Khayalan Tiba-tiba 2 Terbukti Kritis Me-
nyenangkan Baru
3 Cara Ide Partisipasi Tujuan 4 Sendiri Satu gagasan Bekerja sama Bersaing 5 Bekerja Berpikir Berperasaan Pencoba 6 Terencana Terpola Tercakup Semua Beres 7 Fakta Sebab akibat Orang yang
terlibat Tantangan
8 Tuntas Sepakat Reda Puas 9 Data Konsep Berputar Lompatan
10 Apa adanya? Ada apanya? Siapa saja? Mengapa? 11 Satu subjek Hubungan
antar subyek Pengajar Manfaat
12 Akurasi Beralasan Pertimbangan Berbeda 13 Langkah Akibat Spontanitas Peluang 14 Mencatat Berargumen Menafsirkan Menyimpul-
kan 15 Pengatur Peneliti Penasihat Inovator
6
-
Sekarang udah tahu kan mana gaya berpikir kamu yang dominan.
Sekarang tinggal penjelasannya ney…..
Seperti yang terlihat di tabel, ada empat macam gaya ber-
fikir yaitu sekuensial konkret, sekuensial abstrak, random
abstrak, dan random konkret.
Udah diisi semua?
Yup, sekarang tinggal dijumla-
hin semua angka yang kamu
isi dengan ketentuan sesuai
kolom di samping ini. Kolom
yang memiliki jumlah terbanyak menunjukkan gaya berpikir kamu yang dominan.
Kolom Jumlah Gaya Berpikir A Sekuensial Konkret B Sekuensial Abstrak C Random Abstrak D Random Konkret
Sekuensial Konkret Persepsi yang konkret dan pengaturan informasi yang konsekuensial menghasilkan kombinasi sek-
uensial konkret (SK). Tipikal orang ini adalah pelajar yang pekerja dan teratur.
Dalam kelas kamu adalah orang yang memiliki catatan paling lengkap dan aling rapi. Kamu juga
nurut banget sama guru. Kamu nggak bisa bekerja bertumpuk-tumpuk. Kamu harus mengerjakan
segala sesuatu secara berturut dan satu persatu. Dalam organisasi biasanya posisi yang favorit buat
kamu, kalau nggak sekretaris ya bendahara. Pokoknya jabatan yang butuh sedikit kerapihan, ketelate-
nan dan agak cerewet.
Kebiasaan rapi ini akan membawa kamu kepada kemudahan dalam mengikuti rutinitas, kegiatan
yang terjadwal. Intinya, kamu orang yang taat pada aturan, karena kamu lah sang penegak aturan.
Sekuensial Abstrak Persepsi yang abstrak dikombinasikan dengan pengaturan informa-
si yang sekuensial menjadikan kamu seorang penggagas yang
brilian, pemikir yang bisa menemukan gagasan yang kadang-
kadang tidak terpikirkan oleh orang lain.
Kamu paling suka membaca, dan menjadikan kamu suka berdebat
karena punya modal berargumentasi. Kamu paling suka bertanya
tentang segala sesuatu yang kadang-kadang kamu sudah tahu
jawabannya (jadi Cuma ngetes doang). Kamu jadi orang intelek, karena bisa menjawab pertanyaan
secara jitu dan disertai penjelasan yang memukau.
Cuma, masalahnya, karena kamu lebih peduli dengan pikiran kamu sendiri yang menerawang, bahkan
terlalu jauh, membuat kamu kesulitan dalam merealisasikan ide-ide kamu itu.
Dalam organisasi biasanya kamu berada dalam jabatan litbang (pelelitian dan pengembangan). 7
Akronim Akronim atau singkatan merupakan kata yang dibentuk dari huruf-huruf awal atau bagian dari
kelompok kata, sehingga memudahkan dalam menghafal. Akronim ini pun dapat menggunakan
kalimat-kalimat kreatif. Caranya kita ambil huruf pertama dari mesing-masing kata yang akan
kita hafalkan, lalu kita buat cerita kreatif untuk mengingatnya.
Location technique Metode ini digunakan dengan menempatkan daftar kata-kata yang akan kita hafalkan atau pass-
word-password dari hapalan kita pada denah rumah, pohon, tubuh menusia, angka pada jam dinding,
mobil, dll.. Dengan menggunakan teknik lokasi ini akan memudahkan kita menceritakan daftar
kata-kata yang kita hapalkan karena kita dapat membayangkan penempatan kata-kata itu ber-
dasarkan lokasi yang kita pilih, dan bentuklah suatu cerita yang mengesankan.
Peg-system Kita ganti angka dengan kata-kata yang menunjukkan angka tersebut, dengan kemiripan bunyi
(contoh satu dengan paku, dua dengan kuda), kemiripan bentuk (contoh 2 dengan bebek, 7 dengan
tongkat) atau mengasosiasikannya dengan fungsi (contoh 007 dengan James Bon, 64 dengan
angkutan kota-duduk kiri 6, kanan 4). Kemudian dari masing-masing kelompok angka yang
kita hapalkan, bentuklah suatu cerita.
Chunking system Metode chunking dalam mengingat ini membuat informasi yang kita hapalkan seperti di-sate;
dikelompokkan satu persatu, dinamai dengan unik, sehingga menjalin suatu cerita yang me-
nyenangkan untuk diingat.
Intensifkan otak emosi Agar mudah menghafal, intensifkan penggunaan otak emosi yang berpusat pada otak bagian
pelipis (letaknya dekat pelipis). Pusat emosi kita berhubungan erat dengan penyimpanan
memori jangka panjang. Itulah sebabnya kita dapat mengingat dengan mudah informasi apa-
pun yang memiliki muatan emosi tinggi atau berkesan. Jadi apabila kita ingin selalu meng-
ingat apa yang kita hafalkan, buatlah cerita yang berkesan dan membangkitkan emosi kita
baik cerita sedih, gembira, unik, aneh, dll..
Namai dengan kreatif Otak kanan kita berhubungan dengan irama, rima, music, gambar dan imajinasi, yang dise-
but dengan aktivitas kreatif. Namailah dengan kata-kata kreatif untuk materi yang akan
dihafalkan. Buatlah imajinasi dan asosiasi yang dapat menghubungkan sesuatu yang mirip
dengan apa yang akan kita hapalkan.`
Gunakan kombinasi teknik Teknik-teknik mengingat di atas pada prakteknya dapat dilakukan bersa-
maan. Lakukanlah kombinasi teknik-teknik tersebut untuk mempermudah
menghafal. Jangan lupa untuk mempelajari teknik yang sama secara beru-
lang-ulang hingga mahir.
12
-
Volume 1, Issue 1
KETERAMPILAN BELAJAR home
CLING (Ampuh Mengingat)
Kamu pasti sering mengalami kesulitan dalam mengingat. Apalagi kalau
mengingat materi pelajaran plus belajarnya cuma modal SKS (system kebut
semalam), dijamin abis ulangan nggak ada lagi yang menempel di kepala.
Syukur-syukur ujiannya bisa ngerjain, kalau nggak percuma donk kamu
belajar ampe malam. Kalaupun bisa ngerjain paling-paling hasilnya nggak
maksimal. Iya kan?
Nih, aku kasih cara biar kamu gampang mengingat berbagai hal yang mesti kamu ingat.
Kita singkat dengan nama CLING…….
Cobalah gaya belajar yang dominan Libatkan penglihatan, pendengaran, suara, sentuhan maupun perasaan. Pekerjaan yang melibatkan lebih dari
satu indra akan lebih mudah diingat. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Optimalkan gaya
belajar yang doniman. Kamu udah tahu gaya belajar kamu yang dominan kan?
Latihan dengan teknik Ada beberapa teknik menghafal yang bisa dipergunakan, yaitu:
Password (kata kunci) Perhatikan tiap paragraph yang kita baca, tentukanlah kata kuncinya yang bisa menggambarkan isi
dari paragraph tersebut dan tandai atau lingkarilah. Jadi pada saat mengulang, kita ter-
fokus pada kata-kata kuncinya saja. Password ini bisa juga disimbolkan dengan gambar. 11
Setelah tahu gaya belajar dan modalitas belajar yang kamu miliki, sekarang kamu
dapat mempraktekkan keterampilan belajar yang sesuai dengan diri kamu. Jadi
biar keterampilan belajar yang kamu latih berjalan efektif seperti harapanmu. Ada
beberapa keterampilan belajar yaitu, keterampilan mengingat (CLING), keterampi-
lan membaca (LIBUR), keterampilan memcatat (KIBLAT), dan keterampilan
menulis (AMPUH).
Random Abstrak Kombinasi persepsi yang abstrak dengan pengaturan informa-
si yang random membuat kamu menjadikan pertimbangan
perasaan dalam mengambil keputusan. Orang-orang yang
termasuk ke dalam golongan ini biasanya sensitive, perasa,
dan mudah terbawa suasana. Kamu menjadi orang yang pal-
ing peduli terhadap konflik yang terjadi di antara teman-
teman.
Sikap kamu terhadap hasil belajar kamu sangat dipengaruhi oleh bagaiman hubungan emosional
kamu dengan gurunya. Kamu juga pasti cepat kehilangan konsentrasi dalam mencatat pelajaran di
kelas, dan banyak mencoret-coret catatan dengan gabar-gambar yang ajaib di buku kamu. Karena
biasanya kamu suka menerawang atau sekedar menuangkan corat-coret aja biar bukunya rame.
Kamu menjadi tempat curhat temen-temen tapi kamu paling nggak suka berada di tengah-tangah
konflik, apalagi menjadi penyebab atau korban konflik. Kamu cenderung spontan dan banyak
gerakan aksesorisnya karena kamu memiliki keterbatasan dalam mengungkapkan perasaan me-
lalui kata-kata.
Dalam mengambil keputusan, kamu membutuhkan waktu yang lebih lama. Tapi, ajaibnya, setelah
kamu lama mengambil keputusan, jarang banget keputusan itu berubah.
Dalam organisasi, kamu pas banget berada pada daerah yang berhubungan dengan kejiwaan. Pokok-
nya yang berhubungan dengan orang-orang, meyakinkan mereka, dan menjalin kerja sama. Kamu
paling cocok berada pada posisi humas atau dana usaha.
Random Konkret Persepsi yang konkret dipadukan dengan pengaturan informasi yang
random, menjadikan kamu memiliki gaya berpikir dominan random
konkret. Kamu memiliki daya cipta (kreativitas) yang lebih. Kamu
menyukai memikirkan dan mengerjakan beberapa hal sekaligus kare-
na bagi kamu itu adalah hal menyenangkan ketimbang nguplek pada satu pekerjaan. Kamu juga paling tidak tahan jika harus me-
nyelesaikan hanya satu pekerjaan untuk satu waktu.
Energy yang cukup besar dalam menemukan kombinasi baru teruta-
ma dalam cara, membuat kamu menjadi „the last minute student‟. Kamu paling suka dengan yang mepet-mepet; belajar dan tugas sering di-akhirwaktu-kan.
Kamu memusatkan perhatian pada tujuan, bukan cara. Buat kamu, ide yang sederhana pun bisa
menjadi luar biasa. Kamu juga seorang pencoba. Sangat menyenangkan bagi kamu melihat segal
sesuatunya berubah seperti yang kamu inginkan. Kamu lebih suka bersaing ketimbang bekerja
sama, bahkan persaingan itu kamu lakukan terhadap...diri sendiri!
Kadang-kadang kamu lebih cocok belajar di lingkungan yang ramai, karena gaya berpikir kamu
membutuhkan suasana yang heboh…
Dalam organisasi, kecenderungan kamu dalam memimpin membuat kamu sering dipercaya untuk
mengetuai beberapa proyek. Kamu juga menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan
yang kritis dan terbentur waktu.
Kamu harus waspada terhadap „kecepatan‟ berpikir kamu dan kebiasaan untuk mng-
akhirwaktu-kan kegiatan, karena ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan dalam
waktu yang terdesak, dan salah satunya adalah……..belajar! 8
-
H O M E
MODALITAS BELAJAR
Udah tahu kan apa gaya belajar dominan kamu?
Sekarang kita bahas mengenai modalitas belajar.
Suatu informasi datang kapada kita karena ada komunikasi. Pesan dari komu-
nikasi nggak sekedar kata-kata yang dipakai tetapi kontak mata yang kita
lakukan, sikap tubuh (gesture) dan mimik muka, busana yang kita pakai, semua itu
membantu si penerima informasi mengerti kata-kata yang kita sampaikan dan
mengartikannya.
Masing-masing orang punya cara untuk menyerap informasi dengan cara yang
berbeda, ada yang didominasi cara visual, auditorial, dan kinestetik. Nah, sekarang
gimana caranya modalitas yang kita miliki dapat dioptimalkan agar hasil belajar
kita memuaskan?
Nih, aku kasih tahu ciri-ciri perilaku kamu itu termasuk dalam karakteristik visual,
auditorial, atau kinestetik. Ditambah dengan strategi belajar yang bisa dilakukan
juga lho! Biar dalam menyerap informasi nggak sepelan jalannya „siput‟ yang dija-
diin background.
Modalitas yaitu bagaimana kita menyerap informasi saat berkomunikasi
ataupun belajar.
Modalitas—VISUAL
Rapi dan teratur
Berbicara cepat
Lebih mementingkan penampilan fisik
Mengingat apa yang dilihat
Pengeja yang baik
Pembaca yang cepat dan tekun mencorat-coret tanpa arti saat menelepon
Strategi Visual:
Buatlah catatan dengan menggunakan symbol, warna, dan gambar.
Pada pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan, tabel dan grafik akan lebih mem-perdalam pemahaman.
Buatlah peta pikiran (mind mapping), karena pelajar visual belajar terbaik saat mere-ka mulai dengan “gambar keseluruhan”dari seluruh materi
Buatlah kata kunci (password) bahan pelajaran hapalan, agar lebih mudah di-ingat. 9
Modalitas—AUDITORIAL
Berbicara pada diri sendir saat bekerja
Mudah terganggu oleh keributan
Senang membaca dengan keras
Berbicara dalam irama yang terpola
Kesulitan dalam menulis, hebat dalam bercerita
Lebih suka music dari pada seni
Suka berdiskusi dan menjelaskan panjang lebar
Lebih pandai mengeja dari pad menulis
Lebih suka gurauan lisa daripada membaca Strategi Auditorial
Mendengarkan kuliah, contoh, dan cerita dengan baik.
Mengulang-ulang informasi.
Memperhatikan variasi vokal (perubahan nada, volume dan kecepatan) orang yang berbicara padanya.
Biasanya berbicara sendiri pada saat melakukan pekerjaan, misalnya menghapal pelajaran dengan diucapkan materi yang dihapalnya itu.
Modalitas—KINESTETIK
Berbicara dengan perlahan
Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya
Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
Orientasi fisik dan banyak bergerak
Memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar
Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca
Menghapal dengan cara berjalan dan melihat
Banyak menggunakan bahasa tubuh
Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama
Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Ingin melakukan segala sesuatu Strategi Kinestetik
Belajar melalui gerakan dan menghubungkannya dengan fakta.
Lebih baik belajar dalam grup.
Lebih suka duduk di lantai dan menyebarkan pekerjaan di sekeliling mereka.
Buatlah catatan-catatan kecil seperti kartu indeks, sehingga bisa belajar di
mana pun.
Hilangkan kebosanan saat di kelas dengan mencatat atau menggambar yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan guru.
10