berat katak

2
Dari data table dan perhitungan korelasi Pearson yang didapatkan diketahui korelasi antara data berat katak dan frekuansi denyut jantung memiliki besar –0.5719. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara berat tubuh katak dengan frekuansi detak jantung berbanding terbalik. Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju metabolisme sel yang lebih tinggi (Wiwi Isnaeni, 2006). Berat badan yang berlebihan memberikan tegangan atau beban ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Tegangan atau beban pada jantung yang akan menyebabkan frekuensi denyut jantung semakin menurun. Berat badan yang besar akan membuat beban pada otot jantung saat berkontraksi memompa darah menuju atau dari jantung (Ganong, 2008). Jumlah energi yang diambil hewan untuk mempertahankan setiap gram bobot tubuhnya berbanding terbalik dengan ukuran tubuhnya. Berkorelasi juga dengan laju metabolismenya yang tinggi itu, mamalia yang lebih kecil juga memiliki laju respirasi, volume darah (relatif terhadap ukuran tubuhnya), dan laju denyut jantung yang lebih tinggi (Campbell et al, 2004). DAFTAR PUSTAKA Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G Junqueira, Luiz Carlos and José Carneiro. (2007). Histologi Dasar. Jakarta: EGC. Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Ganong, W. F. (2008). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC ABSTRAK The purpose of this research is to know the structure of erythrocyte and leucocyte of frog and human, the influence of hypo and hypertonic liquid to the size of blood, the correlation between the frog weight and heart beat, the temperature influence to heart beat in frog, and the anorganic-salt influence to heart beat in frog. This research was held at 30 th March 2015 in the laboratory of physiology Faculty of Mathematics and Science, UNJ.. The research was

Upload: sharaniania

Post on 30-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berat katak dan frekuensi detak jantung

TRANSCRIPT

Dari data table dan perhitungan korelasi Pearson yang didapatkan diketahui korelasi antara data berat katak dan frekuansi denyut jantung memiliki besar 0.5719. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara berat tubuh katak dengan frekuansi detak jantung berbanding terbalik.

Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju metabolisme sel yang lebih tinggi (Wiwi Isnaeni, 2006). Berat badan yang berlebihan memberikan tegangan atau beban ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Tegangan atau beban pada jantung yang akan menyebabkan frekuensi denyut jantung semakin menurun. Berat badan yang besar akan membuat beban pada otot jantung saat berkontraksi memompa darah menuju atau dari jantung (Ganong, 2008). Jumlah energi yang diambil hewan untuk mempertahankan setiap gram bobot tubuhnya berbanding terbalik dengan ukuran tubuhnya. Berkorelasi juga dengan laju metabolismenya yang tinggi itu, mamalia yang lebih kecil juga memiliki laju respirasi, volume darah (relatif terhadap ukuran tubuhnya), dan laju denyut jantung yang lebih tinggi (Campbell et al, 2004).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G Junqueira, Luiz Carlos and Jos Carneiro. (2007). Histologi Dasar. Jakarta: EGC.Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Ganong, W. F. (2008). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

ABSTRAK

The purpose of this research is to know the structure of erythrocyte and leucocyte of frog and human, the influence of hypo and hypertonic liquid to the size of blood, the correlation between the frog weight and heart beat, the temperature influence to heart beat in frog, and the anorganic-salt influence to heart beat in frog. This research was held at 30th March 2015 in the laboratory of physiology Faculty of Mathematics and Science, UNJ.. The research was conducted by observation of the structure of erythrocyte and leucocyte of frog and the influence of hypo and hypertonic liquid to the size of blood used microscope. The result of this research shows that there are different among blood size in hypo and hypertonic liquid, the heart rate is influenced by frog wight, temperature and anorganic salt and there are heme and fibrin in blood.Keyword :, , frog, human, blood, erythrocyte, leucocyte, fibrin, heme, heart rate, anorganic salt, temperatureKesimpulan

Sel darah merah manusia memiliki bentuk bulat bikonkaf tanpa ini sedangkan sel darah merahnya memiliki inti ada yang bergranul da nada yang tidak dengan ukuran lebih besar dari sel darah merah.

Sel darah merah katak berbentuk elips dan berinti, sel darah putih memiliki inti dengan granul dan berukuran lebih besar dari sel darah merah

Konsentrasi NaCl 0,7% adalah konsentrasi sel darah pada keadaan normal (isotonis)

Keadaan hipotonis menyebabkan sel darah merah membengkak dan keadaan larutan hipertonis membuat sel darah merah katak mengkerut / mengecil. Kristal hemin dan fibrin

Berat badan katak berbanding terbalik dengan denyut jantung katak, semakin tinggi berat badan, maka semakin rendah / lemah denyut jantungnya.

Pengaruh suhu terhadap denyut jantung

Penambahan garam anorganik dapat mempercepat / memperlambat denyut jantung, karena ion yang terkandung dalam garam tersebut dapat memicu kontraksi miokardium.