telegraph.co.uk berambisi buktikan evolusi bukan sekadar … filememuntahkan gas hidrogen ke lautan...

1
Incar Kejuaraan Wushu Nasional PERUBAHAN penampilan kian tampak pada diri Olivia Zalianty. Artis kelahiran Jakarta 18 Oktober 1981 ini, terlihat lebih ramping daripada biasanya. Ada apa gerangan? Ternyata saat ini Olivia sedang giat berlatih wushu. Baginya olah raga yang satu ini semakin digemari setelah dia dalam beberapa tahun tinggal di ‘Negeri Tirai Bambu’. Tanpa rasa ragu, pada suat kesempatan sesi latihan, dia menargetkan akan ikut berlaga di turnamen tingkat nasional Maret mendatang. “Aku lagi lati- han wushu dan pilates. Saat ini, aku latihannya lebih serius. Soalnya, Maret mendatang aku ingin mengikuti kejuaraan. Semoga bisa mengejar,” ujar gadis yang akrab disapa Olive ini. Olive yang juga dinobatkan sebagai duta antinarkoba mempunyai cita-cita untuk menunjukkan cintanya kepada negeri ini lewat olahraga, khususnya bela diri wushu. “Terkesan lebih seru karena nantinya ini adalah prestasi. Hingga bisa bawa nama Indonesia ke luar negeri. Melalui olahraga rasanya menarik,” terangnya. Selain hobi, sambung Olive, wushu bisa dimanfaatkan untuk menjaga berat badannya. Selama dua bulan berlatih serius, artis berdarah Tionghoa-Batak ini kehil- angan bobot tubuh sebanyak 4 kg. Agar tubuh menjadi ideal, Olive menjaga asupan makannya. “Kalau aku yang pasti kurangi minyak (goreng). Kalau dulu, kurangi minyak, gula, tapi sekarang gula aku butuh banget. Karena banyak banget kegiatan. Terus siknya, latihan kelenturannya tanpa gula bisa pingsan,” tutur adik kandung artis Marcella Zalianty ini. (*/Yahoo/M-1) dengan beberapa ilmu penge- tahuan yang sulit. Ia membocorkan bagian yang paling disukai para juri adalah struktur buku Lane yang diramu dengan indah dan elegan. “Nick Lane tidak takut un- tuk menantang kita dengan beberapa ilmu pengetahuan yang sulit. Ia menjelaskan sedemikian rupa sehingga kita merasa seperti ilmuwan bagi diri sendiri yang membuka misteri kehidupan,” ungkap Philbin. Dalam tulisan tersebut Lane memetakan sejarah kehidupan di Bumi dengan memberikan gambaran melalui sepuluh penemuan terbesar dalam kehidupan. Penemuan tersebut ia ke- lompokkan berdasarkan tiga hal, yakni dampak historis sebuah penemuan evolusi, tingkat pentingnya penemuan tersebut dalam organisme ke- hidupan, serta kekuatan unik setiap penemuan. Ayah dari dua orang putra tersebut memaparkan evolusi penting untuk bisa memahami kompleksitas yang ditemui masyarakat dunia hari ini. Ia mencontohkan evolusi organ tubuh manusia. “Kom- pleksitas organ dimulai dari suhu panas dari yang saya istilahkan sebagai ruang pema- nas yang muncul dari ventilasi hidrotermal. Panas ini yang memuntahkan gas hidrogen ke lautan karbon. Akibatnya, sel-sel yang ada mendapatkan pembangkit listrik organel yang disebut mitokondria. Dari titik inilah otot, mata, dan kelamin berkembang,” tandasnya. Motivasi Kecintaan Lane pada sains berawal dari sebuah pertan- yaan sederhana. Lane men- gaku pertanyaan yang sama tentang asal usul dirinya selalu terngiang di benaknya sepan- jang waktu. Meski Lane menyadari mengungkapkan satu demi satu pertanyaan itu tidaklah mudah, ia tak menyerah. “Saya memiliki hasrat yang besar untuk mencoba memahami dari mana kita berasal, men- gapa kita di sini, terbuat dari apa dunia ini, dan bagaimana dunia bisa menjadi seperti sekarang. Saya mencoba un- tuk mendapatkan seluruh apa yang kita ketahui dan apa yang kita tidak tahu, dan itu mung- kin. (Meski) itu berarti Anda harus memimpin orang-orang dengan tangan sendiri, sejauh yang Anda bisa untuk menda- patkan mereka,” jelasnya. Motivasi sederhana tersebut yang membuatnya berseman- gat menggarap pembuktian demi pembuktian terhadap evolusi. Saat ini Lane sedang menyiapkan riset baru tentang asal usul sel eukariotik, asal usul kehidupan, dan peran energi. “Ini adalah pandangan alternatif evolusi. Bukan hanya gen, tetapi juga gen dan energi gabungan,” tandasnya. (M-1) [email protected] 12 | Sosok SELASA, 26 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA TELEGRAPH.CO.UK Berambisi Buktikan Evolusi bukan Sekadar Teori Asal usul manusia bukanlah misteri tak terjawab. Nick Lane yakin riset evolusi akan membantu manusia dan bumi menjadi lebih baik. NICK LANE Vini Mariyane Rosya AP MI/ ROMMY PUJIANTO J AWABAN mengenai asal usul kehidupan manusia memang selalu menggeli- tik untuk ditemukan. Ada yang meringkasnya menjadi teritori Tuhan dan tak berani menyentuhnya. Namun, Nick Lane me- ninggalkan jauh-jauh arena perdebatan agama dan sains. Ilmuwan ini fokus pada sains untuk mengungkapkan sejarah hidup manusia. “Saya sudah menempel pada ilmu. Saya sengaja tidak men- ciptakan garis (penemuan) pada agama, melainkan pada garis intelegensi. Saya pribadi tidak melihat agama sebagai hal yang tidak sesuai dengan ilmu atau dengan evolusi, meskipun beberapa bentuk evolusi memang tidak sesuai (dengan agama). Tapi saya meninggalkannya. Jujur saja, saya merasa membosankan bermain dengan perseteru- an konstan antara sains dan agama. Ini adalah ilmu dan ini yang menarik bagi saya,” ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan newscien- tist.com, akhir pekan lalu. Lane menyadari kecintaan- nya pada keilmiahan tersebut yang mendorongnya untuk membuktikan evolusi bukan sekadar teori mubazir. Ia yakin mengungkapkan sejarah ma- nusia akan membuka banyak ilmu bermanfaat bagi manusia dan bumi. “Masalah utama dengan buku-buku tentang evolusi adalah kecenderungan mereka untuk menjadi sangat teoretis. Tak banyak penemuan ten- tang evolusi yang mengubah dunia. Hal ini membuat saya memilih jalan pintas untuk be- rani mengajukan pertanyakan tersulit dan paling menarik,” ujarnya. Keseriusan Lane berbuah manis pada ajang penghargaan Royal Society 2010 di Inggris. Karya teranyarnya berjudul Life Ascending: The ten great inventions of evolution berhasil memenangi hadiah sebesar 10 ribu pound sterling (sekitar Rp120 juta). Upacara penghargaannya sendiri diselenggarakan di pusat kota London. Hebat- nya lagi, karya yang bercerita tentang inovasi terbesar da- lam evolusi ini dimulai dari saat sebuah kehidupan lahir, berkembang, dan mendomi- nasi Planet Bumi ini berhasil mengalahkan pesaing kuat lainnya, yakni Brian Cox dan Jeff Forshaw dengan karya berjudul Why does E=mc2? serta karya God’s Philosophers dari James Hannam. “Saya sudah mengikuti ajang penghargaan ini sejak awal dan aku tahu, tahun ini, sorot lampu besar dari para ilmuwan tertuju pada peng- hargaan ini. Semua ilmuwan menginginkannya. Penghar- gaan itu sendiri diperuntukkan mencari ilmuwan terbaik,” ungkapnya kepada wartawan saat malam penghargaan. Uniknya, Lane yang sempat masuk daftar Book Prize ta- hun 2006 ini benar-benar tak menyangka ajang bergengsi tersebut jatuh ke tangannya. “Saya telah mendapat beber- apa review yang sangat bagus dalam beberapa hari terakhir sebelum penghargaan, yang membuat saya berpikir mung- kin saya punya kesempa- tan (untuk menang). Namun, (tetap saja) penghargaan ini menyerang saya dengan ter- buka,” paparnya dengan nada terkejut. Berbeda Buku yang menelusuri asal usul evolusi kehidupan, seks, kesadaran, dan kematian ini dianggap para juri berbeda. Pada umumnya, tulisan ten- tang sains selalu terkesan mutlak benar. Namun, karya Lane diang- gap membuka pintu eksplorasi yang lebih luas terhadap hasil risetnya. “Tulisan tentang sains seharusnya tidak menggurui pembaca. Sebaliknya, harus membantu semua orang untuk mengembangkan pemikiran ilmiah dan menerapkannya pada dunia di sekitar mereka. Sesuatu yang dijelaskan secara indah dan menarik oleh buku ini,” ungkap ketua dewan juri Maggie Philbin. Philbin menambahkan, buku yang pertama kali diterbitkan pada 2009 tersebut dengan sukses menantang pembaca Nick Lane tidak takut untuk menantang kita dengan beberapa ilmu pengetahuan yang sulit.” Kecewa dengan Obama AKTOR gaek Clint Eastwood mengaku kecewa dengan kinerja Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Menurutnya, selama dua tahun memerintah, tidak ada yang istimewa pada diri Obama. “Obama itu bagus, Bung, tapi saya bukan penggemar apa yang dia lakukan saat ini,” ujarnya seperti yang dikutip Reuters, ke- marin. Pernyataan tersebut ia keluarkan di sela-sela wawancara mengenai lm terbarunya, Hereafter kepada CBSNews.com. Eastwood mengatakan Obama selama ini tidak benar-benar memerintah. “Presiden tidak ‘mengatur’. Dia hanya meletakkan barisan harapan bahwa orang akan percaya padanya sehingga Obama bisa bertahan dalam posisinya,” paparnya sinis. Dua tahun yang lalu, Eastwood memang dikenal pen- dukung rival Obama, John McCain. Menurutnya, ia tak sendiri. Ia menyebutkan banyak artis Hollywood yang tidak benar-benar menyukai Obama. Di antaranya ada Kelsey Grammer, Jon Voight, dan Clint How- ard. Salah satu penyebab kekecewaan Eastwood terhadap pemerintahan Obama adalah masalah kebijakan pajak yang tak seimbang. Ia yakin pilih- annya terhadap McCain tetap lebih tepat. “Saya tidak berpikir ada orang di luar sana yang saya lihat memiliki disiplin (seperti McCain), yang bersedia untuk mengambil kesempatan pada kekalahan,” tandasnya. (*/M-1) Clint Eastwood Olivia Zalianty

Upload: phamkhue

Post on 09-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Incar Kejuaraan Wushu NasionalPERUBAHAN penampilan kian tampak pada diri Olivia Zalianty. Artis kelahiran

Jakarta 18 Oktober 1981 ini, terlihat lebih ramping daripada biasanya.Ada apa gerangan? Ternyata saat ini Olivia sedang giat berlatih wushu. Baginya

olah raga yang satu ini semakin digemari setelah dia dalam beberapa tahun tinggal di ‘Negeri Tirai Bambu’.

Tanpa rasa ragu, pada suat kesempatan sesi latihan, dia menargetkan akan ikut berlaga di turnamen tingkat nasional Maret mendatang. “Aku lagi lati-

han wushu dan pilates. Saat ini, aku latihannya lebih serius. Soalnya, Maret mendatang aku ingin mengikuti kejuaraan.

Semoga bisa mengejar,” ujar gadis yang akrab disapa Olive ini.Olive yang juga dinobatkan sebagai duta antinarkoba mempunyai

cita-cita untuk menunjukkan cintanya kepada negeri ini lewat olahraga, khususnya bela diri wushu.

“Terkesan lebih seru karena nantinya ini adalah prestasi. Hingga bisa bawa nama Indonesia ke luar negeri. Melalui olahraga rasanya menarik,”

terangnya.Selain hobi, sambung Olive, wushu bisa dimanfaatkan untuk menjaga

berat badannya. Selama dua bulan berlatih serius, artis berdarah Tionghoa-Batak ini kehil-

angan bobot tubuh sebanyak 4 kg. Agar tubuh menjadi ideal, Olive menjaga asupan makannya.

“Kalau aku yang pasti kurangi minyak (goreng). Kalau dulu, kurangi minyak, gula, tapi sekarang gula aku butuh banget. Karena banyak banget kegiatan. Terus fi siknya, latihan kelenturannya tanpa gula bisa pingsan,” tutur adik kandung artis Marcella Zalianty ini. (*/Yahoo/M-1)

dengan beberapa ilmu penge-tahuan yang sulit.

Ia membocorkan bagian yang paling disukai para juri adalah struktur buku Lane yang diramu dengan indah dan elegan.

“Nick Lane tidak takut un-tuk menantang kita dengan beberapa ilmu pengetahuan yang sulit. Ia menjelaskan sedemikian rupa sehingga kita merasa seperti ilmuwan bagi diri sendiri yang membuka misteri kehidupan,” ungkap Philbin.

Dalam tulisan tersebut Lane memetakan sejarah kehidupan di Bumi dengan memberikan gambaran melalui sepuluh penemuan terbesar dalam kehidupan.

Penemuan tersebut ia ke-lompokkan berdasarkan tiga hal, yakni dampak historis sebuah penemuan evolusi, tingkat pentingnya penemuan tersebut dalam organisme ke-hidupan, serta kekuatan unik setiap penemuan.

Ayah dari dua orang putra tersebut memaparkan evolusi penting untuk bisa memahami kompleksitas yang ditemui masyarakat dunia hari ini.

Ia mencontohkan evolusi organ tubuh manusia. “Kom-pleksitas organ dimulai dari suhu panas dari yang saya istilahkan sebagai ruang pema-nas yang muncul dari ventilasi hidrotermal. Panas ini yang memuntahkan gas hidrogen ke lautan karbon. Akibatnya, sel-sel yang ada mendapatkan pembangkit listrik organel yang disebut mitokondria. Dari titik inilah otot, mata, dan kelamin berkembang,” tandasnya.

MotivasiKecintaan Lane pada sains

berawal dari sebuah pertan-yaan sederhana. Lane men-gaku pertanyaan yang sama tentang asal usul dirinya selalu terngiang di benaknya sepan-jang waktu.

Meski Lane menyadari meng ungkapkan satu demi satu pertanyaan itu tidaklah mudah, ia tak menyerah. “Saya memiliki hasrat yang besar untuk mencoba memahami dari mana kita berasal, men-gapa kita di sini, terbuat dari apa dunia ini, dan bagaimana dunia bisa menjadi seperti sekarang. Saya mencoba un-tuk mendapatkan seluruh apa yang kita ketahui dan apa yang kita tidak tahu, dan itu mung-kin. (Meski) itu berarti Anda harus memimpin orang-orang dengan tangan sendiri, sejauh yang Anda bisa untuk menda-patkan mereka,” jelasnya.

Motivasi sederhana tersebut yang membuatnya berseman-gat menggarap pembuktian demi pembuktian terhadap evolusi. Saat ini Lane sedang menyiapkan riset baru tentang asal usul sel eukariotik, asal usul kehidupan, dan peran energi. “Ini adalah pandangan alternatif evolusi. Bukan hanya gen, tetapi juga gen dan energi gabungan,” tandasnya. (M-1)

[email protected]

12 | Sosok SELASA, 26 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

TELEGRAPH.CO.UK

Berambisi Buktikan

Evolusi bukan Sekadar Teori

Asal usul manusia bukanlah misteri tak terjawab. Nick Lane yakin riset evolusi akan membantu manusia

dan bumi menjadi lebih baik.

N I C K L A N E

Vini Mariyane Rosya

APMI/ ROMMY PUJIANTO

JAWABAN mengenai asal usul kehidupan manusia memang selalu menggeli-tik untuk ditemukan. Ada

yang meringkasnya menjadi teritori Tuhan dan tak berani menyentuhnya.

Namun, Nick Lane me-ninggalkan jauh-jauh arena perdebatan agama dan sains. Ilmuwan ini fokus pada sains untuk mengungkapkan sejarah hidup manusia.

“Saya sudah menempel pada ilmu. Saya sengaja tidak men-ciptakan garis (penemuan) pada agama, melainkan pada garis intelegensi. Saya pribadi tidak melihat agama sebagai hal yang tidak sesuai dengan ilmu atau dengan evolusi, meskipun beberapa bentuk evolusi memang tidak sesuai (dengan agama). Tapi saya meninggalkannya. Jujur saja, saya merasa membosankan bermain dengan perseteru-an konstan antara sains dan agama. Ini adalah ilmu dan ini yang menarik bagi saya,” ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan newscien-tist.com, akhir pekan lalu.

Lane menyadari kecintaan-nya pada keilmiahan tersebut yang mendorongnya untuk membuktikan evolusi bukan sekadar teori mubazir. Ia yakin mengungkapkan sejarah ma-nusia akan membuka banyak ilmu bermanfaat bagi manusia dan bumi.

“Masalah utama dengan buku-buku tentang evolusi adalah kecenderungan mereka untuk menjadi sangat teoretis. Tak banyak penemuan ten-tang evolusi yang mengubah dunia. Hal ini membuat saya memilih jalan pintas untuk be-rani mengajukan pertanyakan tersulit dan paling menarik,” ujarnya.

Keseriusan Lane berbuah manis pada ajang penghargaan Royal Society 2010 di Inggris. Karya teranyarnya berjudul Life Ascending: The ten great inventions of evolution berhasil memenangi hadiah sebesar 10 ribu pound sterling (sekitar Rp120 juta).

Upacara penghargaannya sendiri diselenggarakan di pusat kota London. Hebat-nya lagi, karya yang bercerita tentang inovasi terbesar da-lam evolusi ini dimulai dari saat sebuah kehidupan lahir, berkembang, dan mendomi-nasi Planet Bumi ini berhasil mengalahkan pesaing kuat lainnya, yakni Brian Cox dan Jeff Forshaw dengan karya berjudul Why does E=mc2? serta karya God’s Philosophers dari James Hannam.

“Saya sudah mengikuti ajang penghargaan ini sejak awal dan aku tahu, tahun ini, sorot lampu besar dari para ilmuwan tertuju pada peng-hargaan ini. Semua ilmuwan menginginkannya. Penghar-gaan itu sendiri diperuntukkan mencari ilmuwan terbaik,” ungkapnya kepada wartawan saat malam penghargaan.

Uniknya, Lane yang sempat

masuk daftar Book Prize ta-hun 2006 ini benar-benar tak menyangka ajang bergengsi tersebut jatuh ke tangannya. “Saya telah mendapat beber-apa review yang sangat bagus dalam beberapa hari terakhir sebelum penghargaan, yang membuat saya berpikir mung-kin saya punya kesempa-tan (untuk menang). Namun, (tetap saja) penghargaan ini menyerang saya dengan ter-buka,” paparnya dengan nada terkejut.

BerbedaBuku yang menelusuri asal

usul evolusi kehidupan, seks,

kesadaran, dan kematian ini dianggap para juri berbeda. Pada umumnya, tulisan ten-tang sains selalu terkesan

mutlak benar.Namun, karya Lane diang-

gap membuka pintu eksplorasi yang lebih luas terhadap hasil risetnya. “Tulisan tentang sains seharusnya tidak menggurui pembaca. Sebaliknya, harus membantu semua orang untuk mengembangkan pemikiran ilmiah dan menerapkannya pada dunia di sekitar mereka. Sesuatu yang dijelaskan secara indah dan menarik oleh buku ini,” ungkap ketua dewan juri Maggie Philbin.

Philbin menambahkan, buku yang pertama kali diterbitkan pada 2009 tersebut dengan sukses menantang pembaca

Nick Lane tidak takut untuk menantang kita dengan beberapa ilmu pengetahuan yang sulit.”

Kecewa dengan ObamaAKTOR gaek Clint Eastwood mengaku kecewa dengan kinerja Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Menurutnya, selama dua tahun memerintah, tidak ada yang istimewa pada diri Obama.

“Obama itu bagus, Bung, tapi saya bukan penggemar apa yang dia lakukan saat ini,” ujarnya seperti yang dikutip Reuters, ke-marin. Pernyataan tersebut ia keluarkan di sela-sela wawancara mengenai fi lm terbarunya, Hereafter kepada CBSNews.com.

Eastwood mengatakan Obama selama ini tidak benar-benar memerintah. “Presiden tidak ‘mengatur’. Dia hanya meletakkan barisan harapan bahwa orang akan percaya padanya sehingga Obama bisa bertahan dalam posisinya,” paparnya sinis.

Dua tahun yang lalu, Eastwood memang dikenal pen-dukung rival Obama, John McCain. Menurutnya, ia tak sendiri. Ia menyebutkan banyak artis Hollywood yang tidak benar-benar menyukai Obama. Di antaranya ada Kelsey Grammer, Jon Voight, dan Clint How-ard.

Salah satu penyebab kekecewaan Eastwood terhadap pemerintahan Obama adalah masalah kebijakan pajak yang tak seimbang. Ia yakin pilih-annya terhadap McCain tetap lebih tepat.

“Saya tidak berpikir ada orang di luar sana yang saya lihat memiliki disiplin (seperti McCain), yang bersedia untuk mengambil kesempatan pada kekalahan,” tandasnya. (*/M-1)

Clint EastwoodOlivia Zalianty