bentuk pengambilan sampel

7
BENTUK PENGAMBILAN SAMPEL 1. Sampel Acak Setiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel. Terdiri dari : Simple Random Sampling (acak sederhana) Systematic Random Sampling (sistematis) Stratified Random Sampling (strata) Cluster Random Sampling (klaster) Multistage Random Sampling (bertahap) a. Simple Random Sampling (acak sederhana) Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Cara ini dapat dilakukan apabila, anggota populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara geografis tidak menyebar. Di samping itu harus ada daftar populasinya (sampling frame) 13/10/2015 by Dian Rahmi 1

Upload: dian-rahmi

Post on 23-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Statistik

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk Pengambilan Sampel

BENTUK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Sampel Acak

Setiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel.

Terdiri dari : • Simple Random Sampling (acak sederhana) • Systematic Random Sampling (sistematis) • Stratified Random Sampling (strata) • Cluster Random Sampling (klaster) • Multistage Random Sampling (bertahap)

a. Simple Random Sampling (acak sederhana) Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Cara ini dapat dilakukan apabila, anggota populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara geografis tidak menyebar. Di samping itu harus ada daftar populasinya (sampling frame)

13/10/2015 by Dian Rahmi 1

Page 2: Bentuk Pengambilan Sampel

Caranya : 1. Dengan melakukan undian 2. Memakai tabel bilangan random 3. Memakai Sistem Komputer

b. Systematic Random Sampling (sitematis)

Sampel yang diambil secara acak hanya unsur pertama, selanjutnya diambil secara sistematis sesuai dengan langkah yang sudah ditetapkan. Syarat Penarikan Sampel Sistematis • Tersedianya kerangka sampling • Populasinya mempunyai pola yang beraturan • Populasi sedikit homogen

Langkah _ Langkahnya : 1. SusunKerangka sampling 2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil 3. Tentukan Kelas Interval (k) 4. Pilih sampel kesatu dengan cara acak 5. Pilih sampel berikutnya

13/10/2015 by Dian Rahmi 2

Page 3: Bentuk Pengambilan Sampel

Misalnya : Dari 500 orang pasien yang dirawat di suatu rumah sakit akan diambil 25 orang untuk penelitian tentang kepuasan pelayanan di rumah sakit tersebut. k = N/n = 500/25 = 20 Untuk mengambil sampel ke satu dilakukan secara acak sederhana dari nomor pertama sampai 20. Misalnya, sudah tertarik nomor 15, untuk selanjutnya diambil setiap jarak 20 satu sampel. Dalam hal ini akan diambil nomor 35, 55, 75, … dan seterusnya sampai didapatkan 25 orang.

c. Stratified Sampling Random

Pada kehidupan sehari – hari populasi bersifat homogen. Agar semua sifat dapat terwakili, terlebih dahulu populasi tersebut dibagi menjadi beberapa strata, misalnya pendidikan (tinggi, sedang, kurang), ekonomi (kaya, sedang, miskin)

Di dalam melakukan stratifikasi dan pengambilan sampel perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Unsur populasi di dalam strata tersebut diusahakan sehomogen mungkin. 2. Antars trata diusahaka seheterogen mungkin. 3. Sampel diambil proporsional menurut besarnya unit yang ada di dalam masing-masing strata dan antar strata 4. Di dalam masing-masing strata unit sampel diambil secara acak. 13/10/2015 by Dian Rahmi 3

Page 4: Bentuk Pengambilan Sampel

mengelompokka Misalnya: Meneliti kesehatan gigi siswa Sekolah Dasar (SD). Karena warung disekolah berbeda (heterogen), maka buatlah kriteria tertentu yang dapat mengelompokkan SD kedalam 3 kelompok (baik, sedang, dan buruk)

d. Cluster Random Sampling (Klaster)

Jika yang diambil sebagai sampel adalah sekelompok orang, bukan individu. Maka cluster random sampling bisa digunakan.

Langkah – langkahnya : 1.Susun kerangka sampling yang unsurnya adalah gugus (kelompok) 2.Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel 3.Pilih beberapa gugus yang akan dijadikan sampel dengan cara acak 4.Telitilah setiap unsur yang dalam gugus

Misalnya : Peneliti ingin meneliti kinerja Dosen berdasarkan fakultas

13/10/2015 by Dian Rahmi 4

Page 5: Bentuk Pengambilan Sampel

e. Multistage Random Sampling ( bertahap)

Langkah-langkah : 1.Susun kerangka sampel yang menggambarkan wilayah-wilayah. 2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel 3. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel 4. Pilih wilayah yang akan dijadikan sampel dengan cara acak 5. Telitilah semua unsur sampel yang ada dalam wilayah sampel penelitian.

Pengambilan Sampel bertingkat dilakukan kalau secara geografis populasi sangat menyebar dan meliputi area yang sangat luas.

Misalnya : Peneliti ingin meneliti Sekolah Dasar (SD) yang ada di Indonesia, yang terdiri dari 33 propvinsi.

Pulau Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan

13/10/2015 by Dian Rahmi 5

Page 6: Bentuk Pengambilan Sampel

2. Sampel Tidak Acak

Setiap unsur yang ada dalam populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel.

Terdiri dari : • Purposive Sampling • Insidental Sampling • Quota Sampling

a. Purposing Sampling

Taknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang ilmu yang sedang diteliti. Contohnya, penelitan untuk mengetahui indeks biaya hidup yang dilakukan oleh para pakar ekonomi.

b. Insidental Sampling

Penarikan Sampel Karena Suatu Kejadian. Sampel tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari pengumpulan data tersebut tidak didasarkan pada suatu metode yang baku. Misalnya, terjadi suatu keadaan luar biasa, data yang sudah terkumpul disajikan secara deskriptif dan hasil tersebut tidak dapat digeneralisasi.

13/10/2015 by Dian Rahmi 6

Page 7: Bentuk Pengambilan Sampel

c. Quota Sampling

Sampel yang akan diambil ditentukan oleh pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan diambil.

13/10/2015 by Dian Rahmi 7