bentuk pelanggaran etika profesi

13

Click here to load reader

Upload: ferlianus-gulo

Post on 28-Jun-2015

4.411 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk pelanggaran etika profesi

1 |Etika Profesi

DISUSUN

OLEH :

Nama :

1. Abdi Iyasa ( 1011151)2. Solo Manuntun Sagala ( 1011712 )3. Ferlianus Gulo ( 1011257 )4. Muhammad Ridho (1011271)5. Manaor Sabar Naek Limbong ( 1011----)

Kelas : TI-M1014

Matakuliah : Etika Profesi

Semester : VI (enam)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK BUDIDARMA

MEDAN

2013

Page 2: Bentuk pelanggaran etika profesi

2 |Etika Profesi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 11.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 11.3 Rumusan masalah ............................................................................ 2

1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik profesi ....................................... 32.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi ....................................... 32.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi........................ 42.4 Undang – undang Pelanggaran Kode Etik Profesi............................ 52.5 Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi .... 62.6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya ......... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 10

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10

5.2 Saran .............................................................................................. 10

Daftar Pustaka

Page 3: Bentuk pelanggaran etika profesi

3 |Etika Profesi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidangteknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang IT karena kode etik tersebutdapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yangdilakukan oleh IT itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarangbanyak sekali orang di bidang IT menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain,contohnya adalah penipuan. penipuan dalam bentuk transaksi jual beli barang dan jasa.modus operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara, ada yang menjualmelalui milis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku berada di kotayang berbeda dengan calon mangsanya, mereka memancing kelemahan dari para calon‘pembeli’ yang tidak sadar mereka sudah terjebak. Oleh sebab itu kode etik bagi penggunainternet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.

Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telahdibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegasdan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi.

Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakattanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan demikian kode etik profesiadalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentangapa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yangharus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan makalah ini adalah :

1. Penulis ingin mengembangkan ilmu yang didapat selama kuliah di Bina SaranaInformatika

2. Untuk mengetahui sejauh mana penulis mendalami ilmu yang diperoleh danmenerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Sebagai wawasan pengetahuan perkembangan kode etik profesional2. Memberikan pengetahuan baru bagi pembaca, khususnya bagi penulis tentang

pentingnya kode etik profesi.

Page 4: Bentuk pelanggaran etika profesi

4 |Etika Profesi

3. Berbagi informasi baru tentang pentingnya kode etik profesi.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Makalah ini merumuskan tentang :

1. Pengertian kode etik profesi2. Penyebab pelanggaran kode etik profesi3. Upaya pencegahan kode etik profesi4. Undang – undang pencegahan kode etik profesi5. Sanksi yang diberikan kepada pelanggaran kode etik profesi6. Contoh pelanggaran kode etik IT dan cara mengatasinya

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi makalah ini,penulis memberikan uraian singkat mengenai gambaran pada masing – masing bab melaluisistematika penulisan yaitu :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, rumusanmasalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan

Pada bab ini penulis membahas tentang pengerian pelanggaran kode etik profesi, penyebabpelanggaran kode etik profesi, upaya pencegahan kode etik profesi, undang – undangpencegahan kode etik profesi, sanksi yang diberikan kepada pelanggaran kode etik profesi,contoh pelanggaran kode etik dan cara mengatasinya.

Bab III Penutup

Pada bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dan saran dari masalah yang dibahas padabab-bab sebelumnya serta saran-saran yang diajukan guna perbaikan selanjutnya.

Page 5: Bentuk pelanggaran etika profesi

5 |Etika Profesi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik profesi

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yangbersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberitahukan suatu pengetahuankepada masyarakat agar dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehinggamemungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.

Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yangdigariskan

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika

dalam keanggotaan profesi.

Jadi pelanggaran kode etik profesi berarti pelanggaran atau penyelewengan terhadap sistemnorma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar danbaik bagi suatu profesi dalam masyarakat.

2.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi

Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompokprofesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimanaseharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Tujuan Kode Etik Profesi adalah :

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi2. Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi4. Untuk meningkatkan mutu profesi5. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi6. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yangterjadi di sekitar para profesional , sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan.Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengakibatkanidealisme kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak

Page 6: Bentuk pelanggaran etika profesi

6 |Etika Profesi

dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata – mata berdasarkan kesadaranprofesional.

Penyebab pelanggaran kode etik profesi IT organisasi profesi tidak di lengkapi dengansarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan terhadap suatu kodeetik IT. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang substansi kode etik profesi dan jugakarena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri. Belum terbentuknyakultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur masing –masing profesi.

Alasan mengabaikan kode etik IT profesi antara lain :

1. Pengaruh sifat kekeluargaan

Misalnya yang melakukan pelanggaran adalah keluarga atau dekat hubungan kekerabatannyadengan pihak yang berwenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran kode etik pada suatuprofesi, maka mereka akan cenderung untuk tidak memberikan sanksi kepada kerabatnyayang telah melakukan pelanggaran kode etik tersebut.

1. Pengaruh jabatan

Misalnya yang melakukan pelanggaran kode etik profesi itu adalah pimpinan atau orang yangmeiliki kekuasaan yang tinggi pada profesi tersebut, maka bisa jadi orang lain yang posisidan kedudukannya berada dibawah orang tersebut akan untuk enggan melaporkan kepadapihak yang berwenang yang memberikan sanksi, karena kekawatiran akan berpengaruhterhadap jabatan dan posisinya pada profesi tersebut.

1. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga menyebabkanpelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran.

2. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat3. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat

untuk menyampaikan keluhan4. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena

buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri

2.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi

Kasus – kasus pelanggaran kode etik akan ditindak lanjuti dan dinilai oleh dewankehormatan atau komisi yang terbentuk khusus untuk itu, karena tujuannya adalah mencegakterjadinya perilaku yang tidak etis. Seringkali kode etis juga berisikan tentang ketentuan –ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggarkode etik. Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalamkode etik.

Page 7: Bentuk pelanggaran etika profesi

7 |Etika Profesi

Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat. Beberapa alasan tersebutadalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :

a) Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasionalsehinggaindividu-individu dapat berperilaku secara etis.

b) Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampumengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalamsetiap keputusan bisnisnya.

c) Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuahprofesi, dimana kode etik merupakan salah satu penandanya.

d) Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dannilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budayaperusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.

Seperti kode etik itu berasal dari dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaanprofesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam prakteksehari – hari kontrol ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuatdalam anggota – anggota profesi, tetapi dengan perilaku semacam itu solidaritas antar kolegaditempatkan diatas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidaktercapai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di ataspertimbangan – pertimbangan lain. Masing – masing pelaksanaan profesi harus memahamibetul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.

Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakanlanjutan dari norma – norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalametika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma – normatersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistemnorma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baikdan yang tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukanoleh seorang profesi.

2.4 Undang – undang Pelanggaran Kode Etik Profesi

Setiap undang – undang mencantumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepadapelanggarnya.Pelanggaan kode etik profesi dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan undang –undang dan hukum yang berlaku. Hukum untuk menjerat pelanggaran kode etik ada 2 yaituhukum primer dan hukum sekunder. Hukum primer berupa hukum positif yaitu peraturanperundang – undangan yang berkaitan dengan pelayanan publik. Sedangkan hukum sekundermeliputi buku literatur dalam bidang hukum administrasi maupun bidang lainnya yangberkaitan dengan pokok masalah. Apa yang dilakukan masyarakat akan berpengaruh besarterhadap potret penegakan hukum.

Ketika ada seseorang yang melanggar hukum, sama artinya dengan memaksa aparatuntuk mengimplementasikan law in books menjadi law in action. Dalam implementasi ini

Page 8: Bentuk pelanggaran etika profesi

8 |Etika Profesi

akan banyak ragam prilaku masyarakat di antaranya ada yang mencoba mempengaruhi aparatagar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, kalau sudah begitu, maka prospek lawetercement menjadi berat.

Menurut Soejono Sokanto (1988) menyebutkan 5 unsur penegakan hukum yaitu :

1. Undang –undang2. Mentalitas aparat penegakan hukum3. Perilaku masyarakat4. Sarana5. Kultur

Menurut H. George Frederickson & David K.Hart sebagai aparat negara, para pejabatwajib mentaati prosedur, tata kerja dan peraturan – peraturan yang telah ditetapkan olehorganisasi pemerintah. Dengan kata lain para pejabat harus memiliki kewaspadaanprofesional dan kewaspadaan spiritual merujuk pada penerapan nilai – nilai kearifan,kejujuran, keuletan, sikap sederhana dan hemat, tanggung jawab serta akhlak dan perilakuyang baik.

Menurut Pasal 72 Undang-Undang Hak Cipta, bagi mereka yang dengan sengaja atautanpa hak melanggar Hak Cipta orang lain dapat dikenakan pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidanapenjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (limamilyar rupiah). Selain itu, beberapa sanksi lainnya adalah:

Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual ciptaan atau barang hasilpelanggaran Hak Cipta dipidana dengan dengan pidana penjara maksimal 5 (lima)tahun dan/atau denda maksimal Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputerdipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Untuk melaksanakn kode etik diperlukan moralitas yang tinggi bagi penyandang profesitersebut. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional, ketaatantenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu denganpikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Dengan demikian menjadi pertimbangan bagiwarga, tidak ada jalan lain kecuali taat, jika terjadi pelanggaran berarti warga yangbersangkutan bersedia dikenai sanksi yang cukup memberatkan atau merepotkan baginya.

2.5 Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi

Sanksi pelanggaran kode etik yaitu :

Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku pelanggarankode etik :

Page 9: Bentuk pelanggaran etika profesi

9 |Etika Profesi

a) Mendapat peringatan

Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika seseorangmenyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya) bisa saja ia akanmenerima email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjutke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras ataupun lainnya

b) Pemblokiran

Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung unsurpornografi baik berupa image maupun .gif, seorang programmer yang mendistribusikanmalware. Hal tersebut adalah contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda,kemungkinan untuk kasus tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukanaksinya. Misal, sebuah akun pribadi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yangmelecehkan agama, dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, adakemungkinan akun tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam web/blog yangterdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog tersebut

c) Hukum Pidana/Perdata

“Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang dirugikankarena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhak mengajukangugatan pembatalan Nama Domain dimaksud” (Pasal 23 ayat 3).

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apapun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan SistemElektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya” (Pasal 33).

“Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan” (Pasal39)

Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksielektronik (UU ITE) yang terdiri dari 54 pasal. Sudah sangat jelas adanya hukum yangmengatur tentang informasi dan transaksi yang terjadi di dunia maya, sama halnya jika kitamengendarai motor lalu melakukan pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akanmendapat sanksinya, begitu pun pelanggaran yang terjadi dalam dunia maya yang telahdijelaskan dimulai dari ketentuan umum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa,hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.

2.6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya

Makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas komputer tanpa disadari parapemiliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email komersial), froudster (penciptasitus tipuan ), dan penyabot digital. Terminal – terminal jaringan telah terinfeksi virus

Page 10: Bentuk pelanggaran etika profesi

10 |Etika Profesi

komputer, yang mengubah komputer menjadi zombi. Faktor lain yang menjadi pemicu adalahmakin banyaknya para intelektual yang tidak ber etika.

Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatanmaya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan menganai hal tersebut antaralain:

1. Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tundukpada batasan-batasan teritorial

2. Sistem hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan –batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan –persoalan hukum yang muncul akibat aktifitas internet.

Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan sosial budaya diIndonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredityang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah percaya lagi dikarenakanbanyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh Netter asal Indonesia.

Cyber Crime : perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internetyang berbasis pada kecanggihan terhadap teknologi komputer dan telekomunikasi.

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitandengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggungsecara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segalabentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untukmelakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuaninternasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan

informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau

bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harusmencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untukmelakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

Page 11: Bentuk pelanggaran etika profesi

11 |Etika Profesi

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internetumumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isisitusnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukanteguran secara langsung.

Undang- undang yang digunakan untuk menjerat pada pelaku kejahatan komputer belummengatur secara spesifik sesuai dengan tidak kejahatan yang mereka lakukan. KUHP masihdijadikan dasar hukum untuk menjaring kejahatan komputer, ketika produk ini dinilai belumcukup memadai untuk menjaring beberapa jenis kejahatan komputer

Page 12: Bentuk pelanggaran etika profesi

12 |Etika Profesi

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa kode etik profesimerupakan pedoman mutu moral profesi si dalam masyarakat yang di atur sesuai denganprofesi masing-masing. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita di terima olehprofesi itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk di laksanakan dengan tekun dankonsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansipemerintah karena tidak akan di jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam kalangan profesiitu sendiri.

2. Saran

Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang dapat dilakukan adalah :1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan yang di jalani.3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode etikprofesi.

Page 13: Bentuk pelanggaran etika profesi

13 |Etika Profesi

DAFTAR PUSTAKA

http://mahrus.wordpress.com/2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it[11 /6/13]

http://aldoerianda.wordpress.com/2009/05/10/pentingnya-kode-etik-profesi/ [11 /6/13] www.mikroskil.ac.id/-erwin/etika%20profesi/03.ppt [11 /6/13] http://mahrus.wordpress.com/2008/02/04/penebab- [11 /6/13] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/sanksi-terhadap-pelanggaran-kode-etik/

[11 /6/13]