bentuk jurnal

18
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN PSIKOSOSIAL DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Marelno Zakanito, Anna K Putri, Petrus Philipus Mekas. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ABSTRAK Latar Belakang: Setiap tahunnya masih terdapat banyak kasus anemia pada ibu hamil terutama pada kehamilan trimester ke-tiga. Sehingga angka anemia pada ibu hamil masih harus diturunkan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu usaha untuk menurunkan agka anemia pada kehamilan . Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Kecamatan Cilandak . Metode: Penelitian cross-sectional pada 93 responden di Kecamatan Cilandak. Pengambilan sampel secara consecutive sampling pada bulan November sampai Desember 2014, data primer dari kuesioner dan status pemeriksaan ibu hamil. Hasil: Angka anemia pada ibu hamil trimester tiga di Kecamatan Cilandak adalah sebesar 54,84%. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan psikososial dengan anemia pada ibu hamil (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan faktor psikossial terhadap aemia pada ibu hamil. Kata kunci: Anemia, Ibu hamil trimester tiga, Aktivitas Fisik, Psikososial Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal’s(MDG’s). Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu 1

Upload: delaney

Post on 01-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

jjhhjjjjh

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN PSIKOSOSIAL DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMILMarelno Zakanito, Anna K Putri, Petrus Philipus Mekas.Fakultas Kedokteran Universitas TrisaktiABSTRAKLatar Belakang: Setiap tahunnya masih terdapat banyak kasus anemia pada ibu hamil terutama pada kehamilan trimester ke-tiga. Sehingga angka anemia pada ibu hamil masih harus diturunkan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu usaha untuk menurunkan agka anemia pada kehamilan . Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Kecamatan Cilandak .Metode: Penelitian cross-sectional pada 93 responden di Kecamatan Cilandak. Pengambilan sampel secara consecutive sampling pada bulan November sampai Desember 2014, data primer dari kuesioner dan status pemeriksaan ibu hamil.Hasil: Angka anemia pada ibu hamil trimester tiga di Kecamatan Cilandak adalah sebesar 54,84%. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan psikososial dengan anemia pada ibu hamil (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan faktor psikossial terhadap aemia pada ibu hamil.Kata kunci: Anemia, Ibu hamil trimester tiga, Aktivitas Fisik, Psikososial

1

Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goals(MDGs). Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar dari Angka Kematian Ibu pada tahun 1990 (450 per 100.000) menjadi102 per 100.000 yang ingin dicapai pada tahun 2015.Penurunan angka Kematian ibu merupakan salah satu targetnya1. Kematian ibu pada suatu negara atau wilayah dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah karena anemia. Kematian ibu bisa diakibatkan oleh sebab langsung seperti perdarahan 28%, eklampsia 24%, dan infeksi 11%. Dan juga sebab tidak langsung yang paling sering adalah anemia 51%.2. Anemia adalah penurunan jumlah massa sel darah merah. Fungsi sel darah merah mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru dengan menggunakan hemoglobin (tetramer protein yang terdiri dari heme dan globin). Anemia mengganggu kemampuan tubuh untuk menukar udara dengan berkurangnya jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Anemia merupakan suatu gejala yang membutuhkan pemeriksaan lebih dalam untuk menentukan etiologi penyebabnya6.Etiologi dari anemia dapat digolongkan menjadi 3 penyebab utama antara lain akibat gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang (produksi menurun), kehilangan darah keluar tubuh (blood loss) dan proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisisdestruksi eritrosit). Manifestasi Klinis Anemia dan Diagnosis AnemiaGejala dan keluhan yang ditimbulkan akibat anemia bervariasi sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Perlu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih teliti pada pasien dengan anemia sebab penemuan dari hasil pemeriksaan ini merupakan kunci penting terhadap etiologi. Untuk menentukan jenis morfologi dan etiologi dari anemia, dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang seperti:a. pemeriksaan penyaring misalnya pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht, hitung eritrosit), indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC), tes apusan darah tepi (SADT).b. Pemeriksaan darah seri anemia (hitung leukosit, trombosit, hitung retikulosit, LED).c. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang.d. Pemeriksaan khusus anemia misalnya tes suplai besi (TIBC, serum ferritin, serum iron), protoporfirin eritrosit dan sebagainya.2. Kriteria anemia menurut WHO terdapat pada tabel berikut8.Tabel 1. Batas bawah kadar hemoglobin sesuai usia dan jenis kelamin menurut WHOGolongan usia dan jenis kelaminBatas bawah Hb (g%)

Anak-anak usia 6 bulan-6tahun 11

Anak-anak usia 6 tahun-14 tahun12

Laki-laki dewasa13

Wanita dewasa12

Wanita hamil11

Pada kehamilan normal akan terjadi peningkatan volume darah yang menghasilkan kondisi hemodilusi. Walaupun produksi eritrosit meningkat saat kehamilan, peningkatan volume plasma melebihi produksi eritrosit sehingga terjadi anemia relatif. Hal ini menyebabkan penurunan Hb fisiologis, nilai hematokrit dan hitung eritrosit namun tidak berpengaruh pada nilai mean corpuscular volume (MCV)9.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada KehamilanA. Umur IbuB. ParitasParitas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang ibu, baik lahir hidup maupun mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya.C. Status GiziD. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.E. Asupan Gizi Pada Ibu HamilAsupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janinyang dikandungnya.F. Aktivitas Fisik ibu hamil selama kehamilanPenelitian yang menyebutkan aktivitas fisik pada ibu hamil tidak ada hubungan langsung yang bermakna dengan anemia pada ibu hamil. dimana dikatakan bahwa aktivitas yang berat akan menyebabkan kebutuhan akan oksigen juga meningkat sehingga diperlukan lebih tinggi kadar hemoglobin agar dapat menyuplai oksigen lebih baikG. Psikososial Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor psikososial tidak berpengaruh langsung dengan adanya anemia namun dijelaskan bahwa apabila ada faktor psikososial seperti stress yang terjadi saat kehamilan dapat berpengaruh pada pola dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi oleh ibu hamil yang akan berpengaruh pada kadar hemoglobin ibu tersebut. Kondisi stress yang beratpun dikatakan dapat menyebabkan defisiensi zat tubuh mikro karena adanya keruskan DNA akibat stress oksidatif.METODEDesain PenelitianJenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung dengan melakukan pengukuran pada saat tertentuSampel PenelitianPopulasi target penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan anemia, sedangkan populasi terjangkau penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia yang datang ke Puskesmas Kecamatan Cilandak yang diteliti pada Novemer 2014 Desember 2014 sebanyak 155orang.Kriteria Inklusi :a. Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu yang memeriksakan kandungannya di Puskesmas Kecamatan CilandakKriteria Eksklusi :a. Ibu hamil dengan riwayat penyakit penyerta (misal, Hipertensi, DM)Pengukuran VariabelNOALATFUNGSI

1.Sysmex (alat hematologi otomatis)Untuk melihat nilai kadar Hb (gr/dl)

2.Kuesioner

Untuk mengetahui aktivitas fisik dan psikososial ibu hamil dengan anemia yang datang untuk Antenatal Care.

Manajemen Data1. EditingMemeriksa kelengkapan data yang diperoleh melalui hasil laboraturium (Hb), kuesioner dan wawancara.2. CodingMemberi kode pada masing-masing jawaban untuk dilakukan pengolahan data.3. Data entryPemindahan data ke dalam komputer agar diperoleh data masukan yang siap diolah. Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS statistics 20.Analisis Dataa. Analisis UnivariatAnalisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Hasil ini berupa distribusi dan persentase pada variabel-variabel yang diteliti.b. Analisis BivariatAnalisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Dalam analisis ini, dilakukan uji untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung

HASIL PENELITIANPenelitian ini dilakukan pada ibu hamil yang di puskesmas kecamatan cilandak. Penelitian ini mengambil sampel secara consecutive sampling. Sampel yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 93 responden.

5.1 Analisa Univariat Tabel 5.1.1 Hubungan Faktor Aktivitas Fisik dan Psikososial dengan Anemia pada ibu hamil di kecamatan Cilandak

No. Variabeln%

1. Anemia Anemia5154,84%

Tidak Anemia 4245,16%

2.Aktivitas fisik Aktivitas Ringan5559,14%

Aktivitas Berat 3840,86%

3.Psikososial Tidak Stress5255,91%

Stress Ringan4043,01%

Stress Berat 11,07%

Dari 93 yang diteliti, berdasarkan anemia tidaknya responden dibagi dua yaitu, yang anemia dan tidak anemia. Terdapat 54,84% responden yang anemia dan 45,16 % responden yang tidak anemia. Berdasarkan aktivitas fisik pada ibu hamil maka responden dibagi dalam dua kelompok yaitu aktivitas fisik ringan dan aktivitas fisik berat. Terdapat 59,14% responden dengan aktivitas ringan dan terdapat 40,86% responden denga aktivitas berat. Sedangkan berdasarkan psikososial dibagi dalam tiga kelompok. Terdapat 55,91% responden yang tidak mengalami stress, 43,01% responden yang stress ringan dan 1,07% responden yang stress berat. 5.2 Analisis Bivariat5.2.1 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Anemia pada ibu hamil Tabel 5.2.1 Hubungan Aktivitas Fisik dengan anemia pada ibu hamil di Kecamatan Cilandak

Aktivitas FisikAnemia /Tidak anemia P-Value

Tidak AnemiaAnemia

Ringan 27 (49,1%)28 (50,9%)0,839

Berat 23 (60,5%)15 (39,5%)

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan 27 responden dengan aktivitas ringan (49,1%) yang tidak anemia dan 28 responden dengan aktivitas ringan (50,9%) yang memiliki anemia. Dan 23 responden dengan aktivitas berat (60,5%) yang tidak anemia serta 15 responden dengan aktivitas berat (39,5%) yang memiliki anemia. Uji statistik ini tidak bermakna (P > 0.05) artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan anemia pada ibu hamil.5.2.2 Hubungan Psikososial dengan Anemia pada ibu hamil Psikososial (stress prenatal)Anemia/TidakP-Value

Tidak AnemiaAnemia

Tidak stress21 (40,4%)31 (59,6%)0,518

Stress ringan 20 (50,0%)20 (50,9%)

Stress berat 1 (100%)0 (0,0%)

Tabel 5.2.2 Hubungan Psikososial dengan Anemia pada ibu hamil di Kecamatan Cilandak

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan 21 responden yang tidak mengalami stress (40,4%) yang tidak anemia dan 31 responden yang tidak mengalami stress (59,6%) yang memiliki anemia. Dan 20 responden dengan stress ringan (50,0%) yang tidak anemia serta 20 responden dengan aktivitas berat (50,0%) yang memiliki anemia. Sedangkan 1 responden dengan stress berat (100%) yang tidak anemia dan tidak ada (0) responden yang mengalami stress berat dengan anemia. Uji statistik ini tidak bermakna (P > 0.05) artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara stres psikososial dengan anemia pada ibu hamil.

PEMBAHASAN1.1 Hubungan Aktivitas fisik dan Anemia pada ibu hamil di Kecamatan CilandakUji statistik aktivitas fisik pada ibu hamil ini tidak bermakna (P=0,839) . Hasil ini sesuai dengan penelitian yang menyebutkan aktivitas fisik pada ibu hamil tidak ada hubungan langsung yang bermakna dengan anemia pada ibu hamil (p>0,05) dimana dikatakan bahwa aktivitas yang berat akan menyebabkan kebutuhan akan oksigen juga meningkat sehingga diperlukan lebih tinggi kadar hemoglobin agar dapat menyuplai oksigen lebih baik . Hasil aktivitas fisik pada penelitian kami tidak bermakna disebabkan oleh karena aktivitas fisik yang dilakukan oleh ibu hamil tersebut besar kemungkinan tidak memperburuk kondisi anemia yang ada pada ibu hamil tersebut.1.2 Hubungan Psikososial dengan Anemia pada ibu hamil Uji statistik ini tidak bermakna (P= 0,518). Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor psikososial tidak berpengaruh langsung dengan adanya anemia namun dijelaskan bahwa apabila ada faktor psikososial seperti stress yang terjadi saat kehamilan dapat berpengaruh pada pola dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi oleh ibu hamil yang akan berpengaruh pada kadar hemoglobin ibu tersebut. Kondisi stress yang beratpun dikatakan dapat menyebabkan defisiensi zat tubuh mikro karena adanya keruskan DNA akibat stress oksidatif. Hasil psikososial pada penelitian kami tidak bermakna disebabkan oleh karena kemungkinan besar stess yang dialami ibu tersebut masih ringan dan tidak sampai mempengaruhi perubahan pada zat tubuh apapun.

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian diperoleh setelah melakukan pengisian kuesioner mengenai aktivitas fisik dan psikososial (stres prenatal) dengan anemia pada ibu hamil di kecamatan Cillandak pada Oktober-Desember 2014, menunjukan bahwa terdapat status anemia sebanyak 51 ibu hamil (54,84%) dan tidak anemia 42 ibu hamil (45,16%). Dalam penelitian terhadap faktor aktivitas fisik dan stres prenatal pada ibu hamil yang dianalisa dengan menggunana uji Pearson Chi Square nilai P>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan yang bermakna baik aktivitas fisik maupun stres prenatal dengan anemia yang terjadi pada ibu hamil. SaranBerdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut :Bagi Masyarakat1. Agar masyarakat lebih mengerti mengenai tentang pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan dalam hubungannya dengan aktivitas fisik selama kehamilan.2. Agar masyarakat lebih mengerti dan menyadari pengaruh faktor psikososial pada kehamilan .Bagi Puskesmas Kecamatan Cilandak Diharapkan agar dapat meningkatkan edukasi dan pendekatan terhadap ibu hamil dengan anemia agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan anemia secara menyeleuruh dengan memperhatikan semua hal termasuk faktor non asupan seperti aktivitas fisik maupun faktor psikososial pada ibu hamil .Bagi Peneliti lain1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh faktor aktivitas fisik dan stres prenatal terhadap anemia pada ibu hamil.2. Jumlah sampel diperbanyak agar data yang dikumpulkan lebih akurat.

Daftar Pustaka1. WHO. Millennium Development Goals and Beyonds 2015. http://www.un.org/millenniumgals/maternal.shtm. Accessed November 17, 2014. 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Depkes RI3. Adamidou J, Bell-wilson J. Iron Deficiency Anemia And Excercise. In: IDEA Fitness Journal. 2006; vol. 3(5). Available at 4. WHO. Anemia. Available at http://who.int/topics/anemia/en/. Accessed November 18 20145. Sohimah. Anemia Dalam Kehamilan Dan Penanggulangannya. Gramedia: Jakarta; 2006. P. 50-726. Makaron JE, Conrad ME, Taher AT, Perez JA, Sacher RA, Talavera F. Anemia. In: Medscape reference. Besa EC, editor. Availiable at http://emedicine.medscape.com/article/198475-overview. accessed November 19 20147. Adamson JW, Longo DL. Anemia and Polycythemia. In: Harrisons Principles of Internal Medicine. Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. 18th ed. McGraw Hill medical: New York, 2012. p. 448-56.8. Beutler E, Walen J. The definition of anemia: what is the lower limit of normal of the blood hemoglobin concentration? In: Blood. March 1 2006; vol 107 (5): p. 1747-50. 9. Rigby FB, Curan D, Poggi SH. Anemia and Thrombocytopenia in Pregnancy. In: Medscape reference. Talavera F, Peng TCC, editors. Available at http://emedicine.medscape.com/article/261586-overview. accessed November 19 201410. Sulin D. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Perempuan Hamil. In: Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin AB, Rachimdhadhi T, Wiknjosastro GH, editors. 4th ed. Bina Pustaka: Jakarta, 2010. p. 180-1, 183-411. Sastrawinata S. Obstetri Fisiologi. Bandung: Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; 2003. 12. CDC. PNSS Health Indicators. In: Pediatric and Pregnancy Nutrition Surveillance System. Availiable at http://www.cdc.gov/pednss/what_is/pnss_health_indicators.htm. accessed November 20 201413. Garg A, Kashyap S. Effect of Counselling on Nutrional Status During Pregnancy. In: Indian J Pediatr. 2006; vol. 73 (8): p. 687-9214. Woods S, Melville J. Psychosocial Stress During Pregnancy. In: American Journal of Obstetric and Gynecology. Januari 2010. Vol 202(1) : p.8. 15. Chasan L, Schmidt MD, Roberts DE. Development and Validation of a Pregnancy Physical Activity Questionnaire. Med sci sports Exer 2004 36(10): 1750-176016. Jenkins RR, Krause K, Schofield LS. Influence of exercise on clearance of oxidant stress products and loosely bound iron. Med Sci Sports Exerc 2007;25:213717. Perkkio MV, Jansson LT, Brooks GA, Refino CJ, Dallman PR. Work performance in iron deficiency of increasing severity. J Appl Physiol 2008;58:14778018. Brune M, Magnusson B, Persson H, Hallberg L. Iron losses in sweat. Am J Clin Nutr 2006;43:43843.19. Vahdat Shariatpanaahi M, Vahdat Shariatpanaahi Z, Moshtaaghi M, Shahbaazi SH, Abadi A (2007) The relationship between depression and serum ferritin level. Eur J Clin Nutr 61: 532-535. PubMed20. Fisher J, Tran T, Biggs B, Tran T, Dwyer T et al. (2011) Iodine status in late pregnancy and psychosocial determinants of iodized salt use in rural northern Viet Nam. Bull World Health Organ 89: 813820. doi:10.2471/BLT.11.089763.