bentuk bakteri pak.doc

21
Bentuk - bentuk Bakteri Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu : 1. Bentuk batang / silindris. 2. Bentuk bulat / kokus 3. Bentuk spiral / spirilium. Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri. a) Bentuk silindris (batang) Dibedakan atas: 1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi. 2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua. 3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp. b) Bentuk bulat (kolon) Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut: 1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe. 2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia. 3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis. 4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah. 5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp. 6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah. c) Bentuk Spiral

Upload: dindarya

Post on 26-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Bentuk - bentuk Bakteri

Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :

1. Bentuk batang / silindris.

2. Bentuk bulat / kokus

3. Bentuk spiral / spirilium.

Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan

tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.

a) Bentuk silindris (batang)

Dibedakan atas:1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.b) Bentuk bulat (kolon)

Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.

c) Bentuk Spiral

Di bagi menjadi:1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.Secara umum, ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :

A) Bentuk batang (Basil)Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan: 1. Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.

2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua 3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.

B) Bentuk Bulat (Kokus)Bakteri berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan:1. Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.2. Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).3. Sarcina yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, misal Sarcina luten.4. Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).5. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.

C) Bentuk SpiralAda tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum.2. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.

Ciri, Struktur dan Bentuk Bakteri

Ciri, Struktur dan Bentuk Bakteri - Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik ( inti selnya tidak memiliki membran/selaput inti ) yang mempunyai diding sel seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil. Bakteri bersifat kosmopolitan karena merupakan makhluk hidup yang  paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan, tanah, air, udara, dalam tubuh makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma.

Ciri-ciri Bakteri :

      1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja )      2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )      3. Umumnya tidak memiliki klorofil      4.Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron      5.Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam      6.Hidup bebas atau parasit      7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan      8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Struktur Bakteri :

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

      1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)            Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan      2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)            Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora

Struktur  Dasar Bakteri :

1. Dinding seltersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).

2. Membran plasmaadalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom.

3. MesosomDaerah  bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik.Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang.

4. Sitoplasmaadalah cairan sel.  di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya.

5. Ribosomadalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein.

6. Granula penyimpananuntuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri :

1. Kapsul atau lapisan lendiradalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

2. Flagelum atau bulu cambukadalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk.

3. Pilus dan fimbriaadalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya

terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

4. Klorosomadalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

5. Vakuola gasterdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

6. Endosporaadalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :

      1. Bakteri Kokus :

      a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal

      b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan

      c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat

      d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus

      e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai

      f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

      2. Bakteri Basil :

      a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal

      b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan

      c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai

      3. Bakteri Spirilia :

      a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang

      b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

      c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma Posted by Ismi Islamia Fathurrahmi at Friday, September 06, 2013Tagged: lessons

Bakteri memiliki beberapa bentuk dasar sehingga dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk dasar, yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral).Berikut keterangan yang lebih lengkap mengenai bentuk-bentuk bakteri.

1. Bacillus

a. Monobacillus (bentuk batang tunggal)

Contoh bakteri: Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhi

Contoh gambar:

b. Streptobacillus (bentuk batang berkoloni membentuk rantai)

Contoh bakteri: Azotobacter, Bacillus anthracis,danStreptobacillus moniliformis

Contoh gambar:

 

2. Coccus

a. Monococcus (bentuk bola tunggal)

Contoh bakteri:Neisseria gonorrhoe

Contoh gambar:

b. Diplococcus: (bentuk bola berkoloni dua-dua)

Contoh bakteri: Diplococcus pneumoniae

Contoh gambar:

c. Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai )

Contoh bakteri: Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis

Contoh gambar:

d. Staphylococcus (bentuk bola berkoloni membentuk buah anggur )

Contoh bakteri: Staphylococcus aureus

Contoh gambar:

e. Sarcina (bentuk bola berkoloni membentuk kubus)

Contoh bakteri: Sarcina sp.

Contoh gambar:

3. Spiral

e. Spirillum (Berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran)

Contoh bakteri: Spirillum minor

Contoh gambar:

e. Spirochaeta (bentuk lengkung seperti kumparan)

Contoh bakteri: Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)

Contoh gambar:

e. Comma (bentuk lengkung setengah lingkaran, koma)

Contoh bakteri: Vibrio comma atau Vibrio cholerae

Contoh gambar:

Sumber:

Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

 

LiveJournal Tags: Streptococcus,coccus,bacillus,vibrio,sipilis,bacterium,spirochetes,spirochaeta,diplococcus,pneumoniaeDiposkan oleh misterluthfi ecrivain di 19.46Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: Biologi kelas X, Eubacteria dan ArchaebacteriaAdvertisement

Bakteri memiliki beberapa bentuk dasar sehingga dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk dasar, yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral).Berikut keterangan yang lebih lengkap mengenai bentuk-bentuk bakteri.

1. Bacillus

a. Monobacillus (bentuk batang tunggal)

Contoh bakteri: Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhi

Contoh gambar:

b. Streptobacillus (bentuk batang berkoloni membentuk rantai)

Contoh bakteri: Azotobacter, Bacillus anthracis,danStreptobacillus moniliformis

Contoh gambar:

 

2. Coccus

a. Monococcus (bentuk bola tunggal)

Contoh bakteri:Neisseria gonorrhoe

Contoh gambar:

b. Diplococcus: (bentuk bola berkoloni dua-dua)

Contoh bakteri: Diplococcus pneumoniae

Contoh gambar:

c. Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai )

Contoh bakteri: Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis

Contoh gambar:

d. Staphylococcus (bentuk bola berkoloni membentuk buah anggur )

Contoh bakteri: Staphylococcus aureus

Contoh gambar:

e. Sarcina (bentuk bola berkoloni membentuk kubus)

Contoh bakteri: Sarcina sp.

Contoh gambar:

3. Spiral

e. Spirillum (Berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran)

Contoh bakteri: Spirillum minor

Contoh gambar:

e. Spirochaeta (bentuk lengkung seperti kumparan)

Contoh bakteri: Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)

Contoh gambar:

e. Comma (bentuk lengkung setengah lingkaran, koma)

Contoh bakteri: Vibrio comma atau Vibrio cholerae

Contoh gambar:

Sumber:

Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

 

LiveJournal Tags: Streptococcus,coccus,bacillus,vibrio,sipilis,bacterium,spirochetes,spirochaeta,diplococcus,pneumoniaeDiposkan oleh misterluthfi ecrivain di 19.46Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: Biologi kelas X, Eubacteria dan ArchaebacteriaAdvertisement

akteri gram positif dan bakteri gram negatif

GRAM POSITIF

Gram-positif adalah bakteri yang Mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat.Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:

Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai

lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.

Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.

Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.

Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.

Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut

Tidak peka terhadap streptomisin

Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

GRAM NEGATIF

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu

proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.

bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya

diselimuti oleh membran luar permeabel.  Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan,

yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. 

Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu: Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam

lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.

Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.

Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.

Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.

Tidak resisten terhadap gangguan fisik.

Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat

Peka terhadap streptomisin

Toksin yang dibentuk Endotoksin

KARAKTERISTIK GRAM POSITIF DAN NEGATIF

Karakteristik Gram positif Gram negatif

Dinding sel

Homogen dan tebal (20-80 nm) serta

sebagian besar tersusun dari peptidoglikan.

Polisakarida lain dan asam teikoat dapat

ikut menyusun dinding sel.

Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran

dam dan luar, serta adanya membran luar

(7-8 nm tebalnya) yang terdii dari lipid,

protein, dan lipopolisakarida

Bentuk sel

Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau melingkar

seprti tand koma, heliks atau filamen;

beberapa mempunyai selubung atau kapsul

ReproduksiPembelahan biner Pembelahan biner, kadang-kadang

pertunasan

Metabolismekemoorganoheterotrof Fototrof, kemolitoautotrof, atau

kemoorganoheterotrof

Motilitas

Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe

flagelanya adalah petritrikus

(petritrichous)

Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat

bervariasi-polar,lopotrikus (lophtrichous),

petritrikus (petritrichous).

Anggota tubuh (apendase)

Biasanya tidak memiliki apendase Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai

Endospora Beberapa grup dapat membentuk endspora Tidak dapat membentuk endospora

PEWARNAAN GRAMTujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam jasad.4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat diketahui.Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat dikategorikan sebagai berikut :1.   Pewarnaan sederhanaMenggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan Sederhana merupakan satu cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru metilen (30-60 detik), ungu kristal (10 detik) dan fukhsin-karbol (5 detik).2.   Pewarnaan differensial dibagi pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asamPewarnaan differensialPewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:

Pewarnaan GramPewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp Contoh

bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

Zat warna utama (violet kristal) Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.

Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.

Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.

Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.

Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safraninPerbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif yaitu:3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu : pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul.Pewarnaan SporaSpora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang paling banyak digunakan.Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram. Untuk pewarnaan endspores, perlu dilakukan pemanasan supaya cat malachite hijau bisa masuk ke dalam spora , seperti halnya pada pewarnaan Basil Tahan Asam dimana cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk bisa menembus lapisan lilin asam mycolic dari Mycobacterium .

Pewarnaan flagel Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam asam tanat yang tidak stabil, sehingga

terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.Pewarnaan kapsulPewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dan bakteri : 

pewarnaan Neisser (granula volutin),

pewarnaan yodium (granula glikogen).

5. Pewarnaan negatif TujuanMempelajari penggunaan prosedur pewarnaan negatif untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang. Ditujukan untuk bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaetaCara pewarnaan negatif- Sediaan hapus → teteskan emersi → lihat dimikroskopPewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam memiliki negatif charge kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar belakang berwarna.Diposkan oleh Mutia di 00.54Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest