bena nadhira_04121001114

Upload: dr013

Post on 01-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hdeuhu

TRANSCRIPT

Nama: Bena NadhiraNIM: 04121001114PDU REG 2012FK UNSRI

STUDI EPIDEMIOLOGI

Randomized Control Trial

1. DefinisiRandomized controlled clinical trialsatau yang disingkat RCT adalah suatu metode penelitian yang mengunakan sample pasien sesungguhnya yang kemudian dibagi atas dua grup yaitu grup control dan grup yang diberi perlakuan .Group control dan yang diberi perlakuan sifatnya harus sama. Penggolongan pasien masuk ke group kontrol atau perlakuan dilakukan secara acak (random) dan biasanya juga dengan cara blinding untuk mengurangi kemungkinansubjectivity.Biasadigunakan untuk jurnal-jurnal jenis terapi.

2. Jenis dan KarakteristikJenisa. Open trial: peneliti dan subjek penelitian mengetahui jenis obat yang diberikanb. Single mask: salah satu pihak tidak mengethaui jenis obat yang diberikan. Misalnya hanya peneliti saja yang mengetahuic. Double mask: kedua belah pihak tidak mengetahui jenis obat yang diberikan. Hal ini guna untuk menghindari bias. Merupakan gold standard bagi studi ini. d. Triple mask: baik peneliti, subjek penelitian, maupun penilai penelitian tidak mengetahui obat yang diberikan.

Karakteristik Bebrikut adalah berapa hal yang perlu dalam Randomized Control Trial (RCT) : Blinding:a. Single : subjek penelitianb. Double : subjek penelitian dan pengamatc. Triple : subjek penelitian, pengamat & analisis statistik

Efektivitas & Efikasi:a. Efikasi: pengaruh potensial perlakuan jika diterapkan pada situasi & kondisi optimalb. Efektivitas: sejauh mana perlakuan spesifik menghasilkan pengaruh yang diinginkan ketika diterapkan dalam setting dunia sesungguhnya

Informed Consent:a. Persetujuan sukarela dari pihak subjek penelitianb. Langsung atau proxy (orang tua dari anak yang diteliti)c. Subjek penelitian harus mendapatkan informasi ttg: Subjek akan diikutsertakan dalam penelitian Metode dan prosedur yang akan digunakan dalam penelitian Potensi resiko dan ketidaknyamanan yang mungkin dihasilkan dari partisipasi penelitian Potensi manfaat (bagi individu maupun masyarakat) Prosedur-prosedur alternatif

3. Kelebihan dan kekurangan studi KelebihanDibanding metode penelitian yang lain, hasil penelitian yang menggunakan model desain RCT paling layak untuk dipercaya. Hal ini disebabkan karena dalam prakteknya, RCT mensyaratkan untuk menggunakan sampel manusia/pasien yang sesungguhnya, dan tidak boleh diganti dengan menggunakan hewan percobaan. Selain itu, model penelitian ini membandingkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi dalam realitas yang sesungguhnya.

KekuranganMemerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar, karena yang diperbandingkan adalah pasien dalam kondisi yang senyatanya. Kelemahan lainnya adalah kesulitan dalam mempelajari peristiwa dan penyakit yang langka.Selain itu, RCT tidak dapat diterapkan pada tindakan yang memiliki efek dramatis dan cepat.

4. Perhitungan Sampel dan Analisis SampelPerhitungan besar sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap risk ratio.

N1 dan N2 : Jumlah subjek kelompok perlakuan dan placeboZ : Deviat baku normal untuk kesalahan tipe 1Z : Deviat baku normal untuk kesalahan tipe 2P1 : Proporsi efek standar (dari pustaka)P2 : Proporsi efek yang diteliti (ditetapkan peniliti)P : Setengah x (P1 + P2)

Rumus besar sampel yang digunakan untuk uji hipotesis kedua:

Sebelum analisis, dilakukan cleaning data, tabulasi data, dan entry data. Analisis data meliputi analisa deskriptif dan uji hipotesis. Data berskala kategorikal dinyatakan dalam distribusi frekuensi dan persentase, dan data berskala kontinyu dinyatakan dalam rerata dan simpang baku. Uji hipotesis menggunkanan uji chi-square dan mann-whitney. Besarnya pengaruh dinyatakan dengan risiko relatif (RR). Batas kemaknaan apabila p 0.05 dengan interval kepercayaan 95%.

Community Trials

1. DefinisiIntervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu.Berbeda dengan uji coba lapangan(field trials) di mana intervensi ditugaskan untuk individu yang sehat dalam masyarakat. Berbeda pula dengan uji klinis (Clinical trial) di mana intervensi ditugaskan untuk pasien dalam pengaturan klinis. Kecuali untuk unit eksperimental, pelaksanaan uji coba terkontrol masyarakat mengikuti prosedur yang sama seperti uji klinis terkontrol, termasuk persyaratan persetujuan dari masyarakat memenuhi kriteria kelayakan (misalnya, persetujuan yang diberikan oleh walikota atau gubernur), pengacakan dalam pengobatan dan kelompok kontrol, tindak lanjut dan pengukuran titik akhir. Lain halnya dengan uji klinis, double blinding umumnya tidak digunakan dalam uji masyarakat (Community Trial).

2. Jenis dan KarakteristikKarakteristik Subjek studi adalah orang-orang bebas penyakit di sebuah komunitas tertentu. Menekankan pencegahan dan pengobatan. Digunakan untuk mengevaluasi intervensi yang bertujuan untuk mengurangi dampak pada komunitas. Pengumpulan data diambil di komunitas. Cocok untuk penyakit yang berhubungan dengan sosial.

3. Kelebihan dan KekuranganKelebihanAlokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu, cocok untuk penyakit yang berhubungan dengan kondisi sosial, dimana dapat mudah dipengaruhi dengan intervensi yang ditujukan kepada grup seperti halnya individu.KekuranganAdanya bias seleksi yang menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik pada sebuah studi yang berasal dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk memilih subjek-subjek dan faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan responden dalam penelitian.

Ecological Study1. DefinisiStudi ekologikal atau studi korelasi populasi adalah studi epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor-faktor yang diminati penelitian. Faktor-faktor tersebut misalnya, umur, bulan, obat-obatan, dll. Unit observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok (agregat) individu, komunitas atau populasi yang lebih besar. Agregat tersebut biasanya dibatasi oleh scara geografik, misalnya penduduk provinsi, penduduk kotamaadya, penduduk negara, dan sebagainya.

2. Jenis dan KarakteristikJenis studi ekologikal1. Penelitian HubunganPenelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana (seringkali hanya disebut korelasi saja) digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang variabel (bivariat). Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan diselidiki tingkat hubungannya. Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya sangat mungkin berhubungan.

2. Penelitian PrediktifPenelitian prediktif memfokuskan pada pengukuran terhadap satu variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain. Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua variabel tersebut adalah teknik analisis regresi yang menghasilkan nilai koefisien regresi, yang dilambangkan dengan R. . Korelasi MultivariatTeknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut teknik korelasi multivariat. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya adalah regresi ganda atau multiple regresion dan korelasi kanonik. Regresi ganda.Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali hanya memberikan hasil yang kurang akurat. Dalam banyak hal, semakin banyak informasi yang diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat. Korelasi kanonik. Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda, hanya saja korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu variabel kriteria. Korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi kanonik.

Jenis rancangan studi ekologi1. Korelasi BivariatSuatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan (bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah -1,00 atau +1,00, merupakan korelasi sempurna.Suatu korelasi negatif berarti bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin rendah pula skor pada variabel lain atau sebaliknya.a. Regresi dan PrediksiRegresi merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini. Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik -1,00 maupun +1,00, prediksi kita dapat lebih baik.b. Regresi Jamak(Multiple Regresion)Merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini memberikan lebih banyak kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi yang akurat. c. Analisis FaktorProsedur statistik ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.d. Rancangan korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal. Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode korelasional yaitu rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design). Analisis jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan desain panel lintas akhir mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus.e. Analisis sistem(System Analysis)Melibatkan penggunaan prosedur matematik yang kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik.Karakteristik Unit yang dianalisis ada populasi atau kumpulan orang daripada hanya individu Study level macro Hasil dari studi tidak bisa ditunjukan dengan masing-masing individu Membuat hipotesis untuk studi analitik Mempelajari trend dalam masalah kesehatan

3. Kelebihan dan KekuranganKelebihanDapat menggunkan data insidensi, prevalensi maupun mortalitas. Rancangan ini tepat sekali digunkan pada peneyelidikan awal hubungan penyakit, sebab mudah dilakukan dan murah dengan memanfatkan informasi yang tersedia. Mislanya, Biro Pusat Statistik secara teratur mengumpulkan data demografi dan data konsumsi yang dapat dikorelasikan dengan morbiditas, mortalitas dan penggunaan sumber sumberdaya keehatan yang dikumpulkan Depatemen Kesehatan.KekuranganTidak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat karena dua alasan. Alasan pertama adalah, ketidakmampuan menjembatani kesenjangan status paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan individu. Sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk mengontrol faktor perancu potensial.

Cross Sectional Study1. DefinisiStudi potong lintang adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit serentak pada individu-individu dari populasi tunggal pada satu saat atau satu periode. Tujuan studi potong-lintang adalah untuk memperoleh gambaran pola penyakit dan determinan-dterminannya pada populasi sasaran.

2. Jenis dan KarakteristikJenisa) Penelitian DeskriptifPenelitian yang digunkan untuk menentukan besaran pengaruh dari masalah kesehatan atau faktor resiko dan penelitian perkembangan masalah secara alamiah dalam pokok bahasan epidemiologi deskriptifb) Penelitian Analitik Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara variable atau faktor dalam ruang lingkup arah dan besarnya hubungan yang terjadi.

Karakteristik1. Pengumpulan data dilakukan hanya pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama penelitian 2. Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa memperhatikan kelompok yang terpajan atau tidak 3. Pengumpulan data dapat diarahkan seswuai dengan kriteria subjek studi Tidak terdapat kelompok kontrol dan tidak terdapat hipotesis spesifik

3. Perhitungan sampel dan Analisis SampelLangkah dalam pada studi cross-sectional antara lain : a) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuaib) Mengidentifikasi variable bebas dan tergantungc) Menetapkan subyek penelitian d) Melaksanakan pengukuran e) Melakukan analisis

Efek

Faktor ResikoVariableYaTidakJumlah

Yaaba+b

Tidakcdc+d

Jumlaha+cb+da+b+c+d

Tabel 2x2 menunjukkan hasil cross-sectionala = subyek dengan faktor resiko yang mengalami efekb = subyek dengan faktor resiko yang tidak mengalami efekc = subyek tanpa faktor resiko yang mengalami efekd = subyek tanpa faktor resiko yang tidak mengalami efek

Rasio prevalensi = prevalensi efek pada kelompok dengan resiko dibagi prevalensi efek pada kelompo tanpa resiko

RP=a/(a+b) : c/ (c+d)

Interpretasi hasil : a. Bila nilai rasio prevalensi = 1, berarti variable yang diduga sebagai faktor resiko tidak ada pengaruhnya dalam terjadinya efek (netral)b. Bila nilai rasio prevalensi >1 dan rentang interval kerpercayaan tidak mencakup angka 1, berarti variable tersebut merupakan faktor resiko timbulnya penyakit. c. Bila nilai rasio prevalensi