belajar mandiri - web viewdengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk...

6
PERILAKU MANDIRI Seringkali orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak enggan berangkat ke sekolah, bahkan kadang menjadi pembolos. Hal itu seringkali disebabkan si anak tidak mampu mengungkapkan perasaannya secara terus terang mengenai masalah yang dihadapi. Apalagi bila terjadi pada usia SMP, tanpa alasan jelas tiba-tiba dia lebih tertarik ke tempat lain (mall, warnet, warung kopi dsb). Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi kondisi anak membolos tanpa alasan? Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mencari penyebab hal itu bisa terjadi, misalnya dengan bekerja sama dengan pendidik untuk mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan anak. Salah satu penyebab anak enggan ke sekolah adalah masalah kemandirian. Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan pelajaran, dengan tugas-tugas sekolah, dengan teman-teman, atau dengan guru bisa jadi sebagai penyebab utamanya. Anak memililih ke tempat lain (mall, warnet, atau warkop dll) karena ditempat seperti itu dia merasa lebih bebas dan nyaman, bisa melakukan segala sesuatu sesuai kemauannya. Definisi mandiri untuk remaja dan orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain. Kemandirian anak, kemampuannya disesuaikan dengan tugas perkembangan, apabila seorang anak telah mampu melakukan tugas perkambangan, ia telah memenuhi syarat kemandirian. Untuk itu membentuk

Upload: vuthuan

Post on 06-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Mandiri - Web viewDengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri secara

PERILAKU MANDIRI

Seringkali orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak enggan berangkat

ke sekolah, bahkan kadang menjadi pembolos. Hal itu seringkali disebabkan si anak tidak

mampu mengungkapkan perasaannya secara terus terang mengenai masalah yang dihadapi.

Apalagi bila terjadi pada usia SMP, tanpa alasan jelas tiba-tiba dia lebih tertarik ke tempat

lain (mall, warnet, warung kopi dsb). Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk

menghadapi kondisi anak membolos tanpa alasan? Ada banyak hal yang harus diperhatikan

oleh orangtua dalam mencari penyebab hal itu bisa terjadi, misalnya dengan bekerja sama

dengan pendidik untuk mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan anak. Salah satu

penyebab anak enggan ke sekolah adalah masalah kemandirian. Ketidak mampuan untuk

menyesuaikan diri dengan pelajaran, dengan tugas-tugas sekolah, dengan teman-teman, atau

dengan guru bisa jadi sebagai penyebab utamanya. Anak memililih ke tempat lain (mall,

warnet, atau warkop dll) karena ditempat seperti itu dia merasa lebih bebas dan nyaman, bisa

melakukan segala sesuatu sesuai kemauannya.

Definisi mandiri untuk remaja dan orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk

bertanggung jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain. Kemandirian anak,

kemampuannya disesuaikan dengan tugas perkembangan, apabila seorang anak telah mampu

melakukan tugas perkambangan, ia telah memenuhi syarat kemandirian. Untuk itu

membentuk kemandirian, perlu dikembangkan sejak anak usia dini. Peran orangtua atau

lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal

yang penting, mengingat kemandirian pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Anak

perlu dukungan, seperti sikap positif dari orangtua dan latihan-latihan ketrampilan menuju

kemandiriannya.

Dalam menanamkan kemandirian pada anak, hindarilah perintah dan ultimatum Karena

dapat membuat anak selalu merasa berada di bawah orangtua dan tidak mempunyai otoritas

pribadi. Menanamkan disiplin dan rasa hormat tetap dilatih tanpa harus bersikap galak pada

anak. Mengarahkan, mengajar serta berdiskusi dengan anak akan lebih efektif daripada

memerintah, apalagi bila perintah tidak didasari dengan alasan yang jelas. Lama kelamaan

anak akan bergantung pada perintah atau larangan dalam melakukan segala sesuatu, yang

akhirnya anak tidak berani ambil keputusan sendiri, karena kurangnya kepercayaan diri.

Page 2: Belajar Mandiri - Web viewDengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri secara

Orangtua harus bersikap positif pada anak, seperti: memuji, memberi semangat sebagai

bentuk dukungan terhadap usaha mandiri yang dilakukan anak. Adanya penghargaan atas

usaha anak untuk menjadi pribadi mandiri, terlepas dari apakah pada saat itu ia berhasil atau

tidak. Dengan tumbuhnya perasaan berharga, anak akan memiliki kepercayaan diri yang

sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Selain itu, untuk menjadi pribadi mandiri, seorang anak perlu mendapat kesempatan

berlatih secara konsisten mengerjakan sesuatu sendiri atau membiasakannya melakukan

sendiri tugas-tugas yang sesuai dengan tahapan usianya. Orangtua atau lingkungan tidak

perlu bersikap terlalu cemas, terlalu melindungi, terlalu membantu atau bahkan selalu

mengambil alih tugas-tugas yang seharusnya dilakukan anak, karena hal ini dapat

menghambat proses pencapaian kemandirian anak. Kesempatan untuk belajar mandiri dapat

diberikan orangtua atau lingkungan dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan pada

anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya. Namun demikian peran orangtua atau

lingkungan dalam mengawasi, membimbing, mengarahkan dan memberi contoh teladan tetap

sangat diperlukan, agar anak tetap berada dalam kondisi atau situasi yang tidak

membahayakan keselamatannya. Kegiatan praktis sehari-hari di rumah, seperti mencuci

piring sendiri sehabis makan, mencuci pakaian sendiri, melatih anak untuk membersihkan

kamar tidurnya sendiri, membersihkan rumah, menata taman, menyajikan makanan dan

sebagainya, perlu dilakukan untuk membiasakan hidup mandiri.

Selain bersikap positif dan selalu mendukung anak, praktek kemandirian juga perlu

diajarkan kepada anak melalui materi ketrampilan hidup dengan konsep-konsep sederhana.

Seperti: anak diajarkan untuk mengerti bahwa semua barang miliknya (sepatu, pakaian,

mainan, buku-buku, dan barang-barang lainnya) diperoleh karena orangtua bekerja keras

untuk mndapatkan penghasilan, supaya mampu membeli semua kebutuhan keluarga. Karena

itu, perlu adanya sikap tegas bahwa tidak semua yang dia inginkan harus dipenuhi pada saat

itu juga. Perlu waktu menunggu untuk menabung terlebih dahulu. Dengan konsep seperti itu,

dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar

menjadi pribadi mandiri secara ekonomis.

Belajar Mandiri

Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan

belajarnya, strategi belajarnya, merencanakan proses belajar, menggunakan sumber-sumber

belajar yang dipilihnya, membuat keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk

Page 3: Belajar Mandiri - Web viewDengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri secara

tercapainya tujuan belajar. Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk

mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru,

pertemuan/ tatap muka di kelas, atau dengan kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri

merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri. Peran guru

sebagai fasilitator dan konsultan, guru bukan satu-satunya sumber ilmu, dan dapat

menggunakan apa saja sebagai sumber dan media untuk belajar. Belajar mandiri

membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan

keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan. Alvin Tovler,

mengatakan”Siapa yang banyak menguasai informasi, maka dialah yang menguasai dunia.”

Belajar mandiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan

untuk mencapai tujuan, bukan bebas dari aturan-aturan, baik aturan agama, Negara, adat atau

masyarakat.

Manfaat Belajar Mandiri

Belajar mandiri memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi dan

psikhomotor siswa, yaitu:

1. Memupuk tanggung jaawab.2. Meningkatkan ketrampilan.3. Memecahkan masalah.4. Mengambil keputusan.5. Berfikir kreatif, banyak ide.6. Berfikir kritis, 7. Percaya diri yang kuat.8. Menjadi guru bagi dirinya sendiri.

Manfaat belajar mandiri akan semakin terasa bila siswa aktif membaca buku sumber, melakukan pengamatan, penelitian, analisa dan memecahkan masalah. Pengalaman yang mereka peroleh semakin menambah wawasan, dan semakin kaya dengan ilmu pengetahuan. Apalagi bila mereka belajar mandiri dalam kelompok, disini mereka akan belajar kerja sama, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Belajar mandiri akan menjadikan siswa untuk berani memilih sendiri apa yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Kemandirian adalah memerlukan tanggung jawab, berinisiatif, memilki keberanian, dan

Page 4: Belajar Mandiri - Web viewDengan konsep seperti itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri secara

sanggup menerima resiko serta mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri, dengan demikian pada akhirnya siswa akan menikmati arti hidup sebenarnya dari pada terbelenggu dan selalu diatur oleh orang lain.

Berilah tanda cek (v) pada pernyataan dibawa ini, sesuai perilaku mandiri yang telah anda

lakukan dalam hidup sehari-hari!

No Perilaku Mandiri ya tidak

I di rumah:

1. Bangun tidur tanpa dibangunkan.

2. Menata/membersihkan kamar tidur sendiri

3. Makan tanpa dilayani

4. Mencuci piring sendiri sesudah makan

5. Mencuci pakaian sendiri

6. Menyeterika baju sendiri

7. Menyiapkan pakaian serangam sendiri

8. Menyemir/membersihakan sepatu sendiri

9. Menyiapkan buku-buku pelajaran sendiri

10. Belajar tanpa disuruh

II Di Sekolah:

1. Berangkat/pulang sekolah sendiri

2. Melakukan piket kelas sesuai jadwal tanpa ditegur

guru/teman

3. Selalu mengerjakan tugas-tugas sekolah

4. Mengerjakan sendiri setiap ulangan

5. Melengkapi keperluan belajar(alat tulis dll) tanpa pinjam

orang lain