bedside teachin1
TRANSCRIPT
BEDSIDE TEACHING
DI SUSUN OLEH :
Adelia Regita SubagyoErnana
Nurul Ayu SeptiantiRajif Fatoni
Suhendra AkbarJuhroh Prihatin
PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
2011/2012BED SIDE TEACHING
Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlikan kearifan
fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
LAPORAN PENDAHULUAN
Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien DMTempat : RSU Abdul Moeloek Bandar LampungWaktu : 10.00 WIB s/d Selesai, 14 Juni 2012
A. Latar belakang
50-75% amputasi ekstremitas bawah dilakukan pada pasien-pasien yang menderita diabetes. Sebanyak 50% dari kasus-kasus amputasi ini diperkirakan dapat dicegah bila pasien diajarkan tindakan preventif untuk merawat kaki dan mempraktikkanya setiap hari.
Ada tiga komplikasi diabetes yang turut meningkatkan risiko terjadinya infeksi kaki. Ketiga komplikasi tersebut adalah:
Ø Neuropati : Neuropati sensorik menyebabkan hilangnya perasaan nyeri dan sensibilitas tekanan, sedangkan neuropati otonom menimbulkan
peningkatan kekeringan dan pembentukan fisura pada kulit (yang terjadi akibat penurunan perspirasi).
Ø Penyakit vaskuler perifer : Sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk turut menyebabkan lamanya kesembuhan luka dan terjadinya gangren.
Ø Penurunan daya Imunitas : Hiperglikemia akan mengganggu kemampuan leukosit khusus yang berfungsi untuk menghancurkan bakteri. Dengan demikian,
pada pasien diabetes yang tidak terkontrol akan terjadi penurunan resistensi terhadap infeksi tertentu.
1. Karakteristik pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program study keperawatan Stikes Mitra Lampung pada bulan Mei 2012 terhadap pasien di RSU Abdul Moeloek Bandar Lampung didapatkan data bahwa pasien dengan penyakit DM ini sering mengalami tanda-tanda seperti pembentukan fisura, pengeluaran nanah, pembengkakan, kemerahan atau gangren. Penyebab dari DM ini adalah Lama penyakit Diabetes yang melebihi 10 tahun, usia pasien yang lebih dari 40 tahun, riwayat merokok, riwayat ulkus kaki atau amputasi.
Keluhan yang dirasakan oleh pasien adalah pasien merasa tidak nyaman karena kakinya timbul luka (infeksi) yang menyebabkan kakinya berbau tidak sedap. Hasil observasi terlihat bahwa pasien masih mengalami ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri pada kakinya. Faktor ini yang menyebabkan sumber dari timbulnya luka (infeksi) yang menyebabkan kaki pasien berbau tidak sedap.
Peserta didik melakukan bimbingan klinik ini agar masalah pada pasien DM ini segera teratasi dan kaki pasien kembali normal seperti biasanya.
2. Data yang dikaji lebih lanjut
Ø Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah,denyut nadi, pemantauan kadar glukosa darah, pemeriksaan urine untuk glukosa.
Ø Data subjektif yaitu mengkaji keluhan-keluhan pada pasien.
3. Masalah Keperawatan
Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri pada Tuan A diruang Anggrek RSU Abdul Moeloek Bandar Lampung.
B. PROSES PEMBELAJARAN
1. Diagnosa keperawatan
Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri berhubungan dengan gangguan fisik atau faktor-faktor sosial.
2. Tujuan Umum
Peserta didik dapat memahami tentang perawatan kuku kaki (memotong kuku) pada pasien DM.
3. Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta didik dapat:
Ø Menyebutkan tujuan dari perawatan kuku kaki (memotong kuku) kepada pasien dan keluarganya, pembimbing dan peserta didik lainnya.
Ø Peserta didik dapat menyebutkan prosedur kerja yang dilakukan.
Ø Peserta didik dapat menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bed Side Teaching.
4. Implementasi Tindakan Keperawatan
Ø Metode : Pembelajaran klinik (Bed Side Teaching)Ø Alat : Seperangkat alat perawatan kukuØ Waktu : Kamis, 14 Juni 2012Ø Tempat : Kamar rawat pasienØ Sasaran : Peserta didik, pasien serta keluarga pasien
5. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Suhendra Akbar
Pembimbing : Nurul Ayu Septianti
Peserta didik : Adelia Regita Ernana Juhroh Prihatin
Pasien : Razif Fathoni
Perawatan Kuku Kaki
1. Memelihara dan memotong kuku
Pengertian : Menolong merawat dan memotong kuku pasien karena tidak dapat melakukan sendiri.
Tujuan : Menjaga kebersihan kuku kaki Mencegah timbulnya luka (infeksi) Mencegah kaki berbau tidak sedap Mengkaji/memonitor masalah-masalah pada kuku kaki
Dilakukan : Pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
Persiapan Alat-Alat:
Baki berisi:
Ø Pengalas (perlak kecil dan alasnya)Ø Gunting kukuØ HandukØ BengkokØ Waskom berisi air hangatØ SabunØ Sikat kukuØ Sarung tangan bersihØ Lotion
Prosedur :Memotong kuku pada jari kaki :
Ø Membawa alat kedekat pasienØ Memberitahu pasien mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukanØ Mencuci TanganØ Memakai sarung tanganØ Memasang pengalas dibawah kakiØ Kaki direndam air hangat dalam waskom selama 2-3 menit untuk melunakkan
kukuØ Bila kuku kotor,disikat dengan sikat kuku dan sabun lalu dibilas dengan air
hangat,dikeringkan dengan handukØ Memotong kuku pada jari kaki dengan cara kuku dipotong lurusØ Gunting kuku dimasukkan dalam bengkok demikian juga dengan sarung tangannyaØ Mengoleskan lotion pada seluruh kaki kecuali celah diantara jari-jari kakiØ Bereskan alat-alat dan kembalikan ketempat semulaØ Cuci tanganØ Mendokumentasikan perasat
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Topik : Perawatan kuku Kaki pada pemderita Diabetes MelitusWaktu : Kamis, 14 Juni 2012Tempat : Kamar rawat pasien Sasaran : Peserta Didik, pasien serta keluarga pasien
I. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti kegiatan bed side teaching mahasiswa mampu mengaplikasikan pengetahuan teoritis tentang perawatan kuku kaki dalam praktek keperawatan.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ronde bedside teaching ini diharapkan mampu :
a.Berpikir secara kritis (PBL) tentang perawatan kuku kaki yang benar.
b.Berpikir tentang pelayanan post partum yang diangkat dari masalah klien yaitu perawatan kuku kaki yang benar.
c.Berpikir secara sistematis.
II. Rencana Kegiatan
1. Topik : Perawatan kuku kaki pada penderita Diabetes Melitus
2. Metode : 3. Media : SAP4. Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai5. Strategi Pelaksanaan :
NO Tahap Waktu Kegiatan pengajaran Kegiatan peserta
Media
1 Pembukaan 5 menit a. Salam
b. Menjelaskan tujuan dan waktu diadakan bed side teaching keperawatan yaitu cara merawat kuku kaki pada penderita DM yang benar
Menjawab salam SAP
c. mendapat data mengenai kondisi pasien yang akan dilakukan bed side teaching keperawatan
d. menyiapkan alat evaluasi yang akan diperlukan untuk menilai persepti tentang perawatan kuku kaki yang benar
e. menjelaskan pada persepti tentang hasil yang diharapkan dari kegiatan bed side teaching keperawatan
Menyampaikan pendapat
Memperhatikan
Diskusi
Praktek
Ceramah
2 Pelaksanaan 20 menit
a. meminta persepti untuk menjelaskan tentang keadaan umum pasiennya masing-masing
b. mengajak persepti menuju ruang pasien
c. memulai kegiatan bedside teaching keperawatan yaitu perawatan kuku kaki penderita DM
d. memberikan kesempatan bertanya dan berdiskusi pada persepti lain
e. memberikan reinforcement pada pasien atas kerjasama dalam melaksanakan kegiatan
Menjelaskan
Mendemonstrasi
Bertanya
Memperhatiakan
Praktek
Tanya Jawab
Ceramah
3 Penutup 5 menit a. bersama persepti menyimpulkan kegiatan bed side teaching keperawatan
Menyimpulkan hasil bed side teaching bersama pembimbing
Ceramah
yang telah dilakukan yaitu perawatan kuku kaki yang benar
b. memberikan reinforcement pada persepti
c. membuat rencana tindak lanjut setelah kegiatan bed side teaching keperawatan
d. menutup kegiatan bed side teaching keperawatan
Mencatat dan menyimak
Memperhatikan
Diskusi
Ceramah
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Vol.2. Jakarta: EGC
Tim penyusun. 2007. Panduan Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 1. Bandar Lampung: STIKES Mitra Lampung