beberapa ketidaktepatan berbahasa dalam ... - jurnal …

3
Widyanuklida, Vol. L No. L Feb. 1998 BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM DIKLAT ADMINISTRASI UMUM ANGKA TAN I BADAN TENAGA ATOM NASIONAL Sudi Ariyanto" Abstrak. BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM DIKLAT l ADMINISTRASI UMUM ANGKATAN I BADAN TENAGA ATOM NASIONAL Bahasa merupakan alat penting dalam proses pendidikan. Ditemukan ketidaktepatan berbahasa di dalam diklat Administrasi Umum Badan Tenaga Atom Nasional Angkatan I. Ketidaktepatan mi meliputi ketidaktepatan pemakaian kata maupun kerancuan dalam kalirnat. Umum. Kctidaktepatan tersebut ditemukan dalam percakapan/ceramah maupun tulisan (diktat). Ada 2 diktat yang memiliki jumlah ketidaktepatan yang besar. Dalam tulisan iru akan dipaparkan beberapa ketidaktepatan berbahasa oleh pengajar diklat ADUM I. Ketidaktepatan yang teramati adalah ketidaktepatan pemakaian kata ipimpinan. di, antar. non) maupun kerancuan dalam kalimat. Ketidaktepatan pemakaian kata 1. Pimpinan Kata pemimpin dan pimpinan digunakan bergantian seolah-olah memiliki makna yang sama, meskipun sesungguhnya tidak demikran. Awalan pe-.pem-, pen-, peng- atau peny-. seperti pada pelukis. pembeli, pendengar. pengajar dan penyamun mempunyai fungsi pembentuk nomina persona. Kata yang terbentuk mempunyai makna 'orang yang me-', Berdasarkan analogi bentukan itu dapat dikatakan bahwa pemimpin mempunyai arti orang yang memimpin. Bagaimana dengan kata pimpinan? Bahasa Indonesia juga memiliki akhiran -an yang berfungsi sebagai pembentuk nomina persona. Jumlah kata yang dapat bergabung dengan akhiran -an pembentuk nomina persona sedikit sekali. dan biasanya memiliki arti 'orang yang di-tkan)' . Contoh bentukan dengan akhiran -an iru Pendahuluan Bahasa. yang pada dasarnya merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat dalam kegiatan hidup. adalah alat yang sangat penting dalam komunikasi. Setiap bahasa mempunyai norma-norma umum yang perlu dipatuhi agar maksud atau makna yang ingin disampaikan dapat diterirna oleh lawan bicara. Seseorang yang belum mahir atau yang tidak mernatuhi norma-norma bahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dirnaksudkan tidak akan sempurna dilahirkan kepada orang lain. Pendidikan pada dasarnya adalah kegiatan atau proses pemindahan pengetahuan atau keahlian dari satu individu kepada individu yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peranan bahasa dalam pendidikan sangatlah penting. Pemakaian bahasa yang tidak baik atau tidak tepat dapat mempengaruhi penyerapan maten ajar oleh peserta didik. Pengaruh tersebut dapat terwujud dalam kesulitan pemahaman materi ajar atau kesalahan pemahaman materi ajar. Ketidaktepatan pemakaian bahasa ditemukan dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) AdministraSI Umum Angkatan I (ADUM I) yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Latihan, Badan Tenaga Atom Nasional dan Lembaga Administrasi Nasional dari tanggal 9 Juni sampai dengan 2 Agustus 1997 di Pusdiklat Departemen Pekerjaan • Staf Bidang Bina Program. Pusdiklat 33 ~:.~=-

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM ... - Jurnal …

Widyanuklida, Vol. L No. L Feb. 1998BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM DIKLAT ADMINISTRASI

UMUM ANGKA TAN I BADAN TENAGA ATOM NASIONAL

Sudi Ariyanto"

Abstrak. BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM DIKLAT lADMINISTRASI UMUM ANGKATAN I BADAN TENAGA ATOM NASIONAL Bahasamerupakan alat penting dalam proses pendidikan. Ditemukan ketidaktepatan berbahasa didalam diklat Administrasi Umum Badan Tenaga Atom Nasional Angkatan I. Ketidaktepatanmi meliputi ketidaktepatan pemakaian kata maupun kerancuan dalam kalirnat.

Umum. Kctidaktepatan tersebut ditemukandalam percakapan/ceramah maupun tulisan(diktat). Ada 2 diktat yang memilikijumlah ketidaktepatan yang besar.

Dalam tulisan iru akan dipaparkanbeberapa ketidaktepatan berbahasa olehpengajar diklat ADUM I. Ketidaktepatanyang teramati adalah ketidaktepatanpemakaian kata ipimpinan. di, antar. non)maupun kerancuan dalam kalimat.

Ketidaktepatan pemakaian kata1. Pimpinan

Kata pemimpin dan pimpinan digunakanbergantian seolah-olah memiliki maknayang sama, meskipun sesungguhnya tidakdemikran.

Awalan pe-. pem-, pen-, peng- ataupeny-. seperti pada pelukis. pembeli,pendengar. pengajar dan penyamunmempunyai fungsi pembentuk nominapersona. Kata yang terbentuk mempunyaimakna 'orang yang me-', Berdasarkananalogi bentukan itu dapat dikatakan bahwapemimpin mempunyai arti orang yangmemimpin.

Bagaimana dengan kata pimpinan?Bahasa Indonesia juga memiliki akhiran -anyang berfungsi sebagai pembentuk nominapersona. Jumlah kata yang dapat bergabungdengan akhiran -an pembentuk nominapersona sedikit sekali. dan biasanyamemiliki arti 'orang yang di-tkan)' .Contoh bentukan dengan akhiran -an iru

PendahuluanBahasa. yang pada dasarnya merupakan

sistem lambang bunyi yang arb itrer(manasuka) yang dipergunakan oleh paraanggota masyarakat dalam kegiatan hidup.adalah alat yang sangat penting dalamkomunikasi. Setiap bahasa mempunyainorma-norma umum yang perlu dipatuhi agarmaksud atau makna yang ingin disampaikandapat diterirna oleh lawan bicara. Seseorangyang belum mahir atau yang tidak mernatuhinorma-norma bahasa akan menemukankesulitan-kesulitan, karena apa yangdipikirkan atau dirnaksudkan tidak akansempurna dilahirkan kepada orang lain.

Pendidikan pada dasarnya adalah kegiatanatau proses pemindahan pengetahuan ataukeahlian dari satu individu kepada individuyang lain. Dengan demikian dapat dikatakanbahwa peranan bahasa dalam pendidikansangatlah penting. Pemakaian bahasa yangtidak baik atau tidak tepat dapatmempengaruhi penyerapan maten ajar olehpeserta didik. Pengaruh tersebut dapatterwujud dalam kesulitan pemahaman materiajar atau kesalahan pemahaman materi ajar.

Ketidaktepatan pemakaian bahasaditemukan dalam pendidikan dan pelatihan(diklat) AdministraSI Umum Angkatan I(ADUM I) yang diselenggarakan oleh PusatPendidikan dan Latihan, Badan Tenaga AtomNasional dan Lembaga Administrasi Nasionaldari tanggal 9 Juni sampai dengan 2 Agustus1997 di Pusdiklat Departemen Pekerjaan

• Staf Bidang Bina Program. Pusdiklat

33

~:.~=-

Page 2: BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM ... - Jurnal …

adalah suruhan. tunangan. undangan.satngan. pasangan. figuran. bawahan danatasan Jika pimpinan dapat dianalogikandengan bentukan di atas. maka dapatdikatakan bahwa arti pimpinan adalah orangvang dipimptn. Tentunya bukan makna iniyang sesungguhnya terkandung di dalam katapimpinan .

Di dalam bahasa Indonesia juga dikenalakhiran -an yang memiliki makna yangberbeda dengan apa yang terkandung dalambentukan kata di atas. Beberapa kata berikutini dapat digunakan sebagai contoh: masakan,laporan (arti: hasil me-v; cucian, bacaan,makanan (arti:yang di-). Dari kedua contohini dapat dikatakan bahwa arti pimpinan yangpaling tepat adalah hasil (kerja) memimpin.dan karenanya pimptnan berbeda maknadengan pemimpin.

Supaya bahasa Indonesia yang digunakandapat memberikan makna yang lebih tepatsebaiknya pemakaian kedua kata ini tidakdicampurbaurkan.. karena makna yangdikandungnya berbeda. Contoh di bawah inimungkm dapat memperjelas uraian di atas:

Perrumpin yang jujur sangat dibutuhkan.Karena pimpinannya baik, perusahaanitu maju pesat.

2 DaripadaKekerapan pemakaian kata daripada yang

tidak pada tempatnya dalam diklat ini cukuptinggi. Di dalam waktu pembelajaran salahsatu mata ajaran, seorang pengajar tercatatmenggunakan kata daripada yang tidak padatempatnya paling sedikit 15 kali.Ketidaktepatan pemakaian daripada di dalamdiktat pun dapat ditemukan.. walaupunjumlahnya sedikit.

Di dalam bahasa Indonesia., kata daripadaini digunakan sebagai perangkai kata frasaatau klausa dan mengandung maknaperbandingan. Oleh karena itu pemakaiandaripada di bawah ini tidak tepat:

kriteria daripada panitiamanfaat daripada programpenyebab utama daripada masalahhigh level management daripadaorganisasi

Widyanuklida. Vo1.1. No.1. Feb. 1998

3. DiDi dalam bahasa Indonesia. di dipakai

sebagai kata depan penunjuk posisi atausebagai awalan dalam kata kerja pasifUrnumnya, ketidaktepatan pemakaian didijumpai pada di sebagai kata depan yangseharnsnya dipisah, tetapi ditulis terangkaidengan kata di belakangnya, misalnyadimar:a, diantara, diatas, dsb. Berbedadengan hal di atas. di dalam satu diktatditemukan di sebagai awalan yangseharnsnya dirangkai ditulis terpisah.Sebagai contoh adalah : di capai, di emban,di tempuh, di perlukan, di miliki, di tuntut,di laksanakan.

4. Antar, NonKata antar dalam struktur bahasa

Indonesia ditulis terangkai dengan kata dibelakangnya. Kesalahan umum yangditemukan adalah penulisan kata antar yangterpisah dengan kata yang seharusnyaterangkai dengannya. Di dalam diktat suatumata ajaran didapatkan 15 ketidaktepatanpemakaian kata an tar. Berikut ini adalahcontoh ketidaktepatan pemakaian kataantar yang ditemukan dalam diktattersebut: antar instansi, antar pejabat.antar unit.

Pemakaian kata non yang berarti bukanjuga masih sering ditemukan tidak tepat.Seperti an tar. non harns dipakai terangkaidengan kata penyertanya. Contohketidaktepatan yang ditemukan adalah nonenergi. non departemen. Kedua kata iniseharnsnya ditulis nonenergi dannondepartemen.

KerancuanFrekuensi kemunculan bentuk rancu

dalam diktat atau dalam ceramah kecilsekali. Di bawah ini diberikan contohkerancuan atau ketidaktepatan konsepdalam kalimat.

Sumber daya manusia merupakansalah satu unsur masukan yangbersama dengan unsur latnnyaseperti bahan, modaJ. mestn danteknologi diubah melalui proses

34

Page 3: BEBERAPA KETIDAKTEPATAN BERBAHASA DALAM ... - Jurnal …

manajemen menjadi keluaran herupaharang atau jaso dalam usahamencapai tujuan organtsasi atauperusahaan.

lika dibaca secara teliu. kalimat di atasmembingungkan karena mengandungketidaktepatan konsep Inti kalimat di atasdapat dituliskan sebagai berikut:

Sumber dava manusia - bersamadengan unsur lainnva sepertt bahan,modal. mestn dan teknologt - diubahmelalui proses manajemen menjodikeluaran berupa barang atau jasadalam usaha mencapai tujuanorganisasi atau perusahaan.

Apakah melalui proses manajemenmanusia bisa dijadikan barang atau jasa?Tentu bukan pengubahan manusia menjadibarang atau jasa yang ingin disampaikanmelalui kalimat di atas. Barangkali kalimat dibawah ini dapat dipakai untuk menyampaikanmaksud sebenamya.

Sumber dava manusia merupakan salahsatu unsur m~sukan yang bersama denganunsur lainnya seperti bahan. modal. mesindan teknologi melalui proses manajemendimanfaatkan untuk menghasilkan keluaranherupa barang atau jasa da/am usahamencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Di bawah ini diberikan contoh lainkerancuan dalam kalirnat.

Menurut The Liang Gie dalam kamusAdmmtstrast Perkantoran menyebut-kan bahwa kala Administrasi yang kitakenaI sekarang merupakan unsurserapan kala dari bahasa Inggris"Administration" bukan "Adminis-tratie" dari bahasa Belanda yangberarti Tata Usaha.Ketidakjelasan maksud kalirnat di atas

dapat dihilangkan dengan mengubah kalimatdi atas menjadi kalimat di bawah ini.

Widyanuklida, Vol. I. No. I. Feb. 1998I Ifenurut The Liang Gie dalam

kamus Admmistrasi Perkan-toran.kata Administrast yangktta kenal sekarang merupakanunsur serapan kat a"Admmsstra-tion " dari bahasaInggris.bukan kata "Adminis-tratie" dari hahasa Belandayang berarti Tata Usaha.

2. The Liang Gie dalam kamusAdministrast Perkantoranmenvebutkan bahwa kalaAdn;inislrasi yang kita kenaIsekarang merupakan unsurserapan kala "Admints-tration" dari bahasa Inggris,hukan kala "Administratie ,.dan bahasa Belanda yangberarti Tala Usaha.

SaranPusdiklat sebagai unit pelaksana diklat

di lingkungan Batan perlu memperhatikanpemakaian bahasa Indonesia dalam prosespembelajaran. khususnya bahasa yangdigunakan di dalam diktat. Sungguhmenyenangkan jika semua pengajar dapatmenggunakan bahasa Indonesia baik lisanmaupun secara tertulis, dengan baik danbenar. Pada kenyataannya diketahui bahwatidak semua pengajar marnpu menggunakanbahasa Indonesia dengan tepat dan benar.Penyeliaan adalah salah satu cara yangdapat dilakukan oleh Pusdiklat untukmemperbaiki ketidaktepatan berbahasa,khususnya ragam tulisan. Penyeliaan inidapat dilakukan oleh perseorangan atauoleh sebuah tim.

Selain itu diharapkan para pengajarberusaha menggunakan bahasa Indonesiadengan baik dan benar.

35