bea materai - kennyardillah.com filetanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan...
TRANSCRIPT
BEA MATERAI
Bea Materai 1
Dibuat Oleh,Kenny Ardillah, SE, M.Ak
SESI 14
• Dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandungarti dan maksud tentang : perbuatan,- keadaan/ kenyataan bagiseseorang dan/ atau pihak-pihak yang berkepentingan.
• Benda Meterai adalah meterai tempel dan kertas meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah R.I.
• Pemeteraian Kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi sebagaimana mestinya.
• Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk : parap, teraan/ cap tanda tangan/ cap parap, teraan cap nama/ tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan
Bea Materai 2
PENGERTIAN ;
Bea Materai 3
PAJAK ATAS DOKUMEN YANG DIPAKAIOLEH MASYARAKAT DALAM LALU LINTAS
HUKUM SEPERTI DIMAKSUD DALAMPASAL 1 AYAT (2) HURUF A
UU No. 13 Tahun 1985 jo. PASAL 1PP No. 24 Tahun 2000
BEA MATERAI
Pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985
Bea Materai 4
DASAR HUKUM BEA MATERAI
Undang undang•UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea MateraiPeraturan Pemerintah•PP No. 24 Tahun 2000, Tentang Perubahan Tarif Bea MateraiKeputusan Mentri Keuangan•KMK RI No. 133/KMK.04/2000, Tentang pelaksanaan PP No. 24Tahun 2000 Tentang Perubahan Tarif Bea Materai.•KMK RI No. 104/KMK.04/1986, Tentang Pelunasan Bea MateraiDengan Menggunakan cara lain. Surat Edaran Dirjen Pajak•SE-38/PJ1994 Tentang penggunaan Kertas BermateraiDan kertas biasa Bermaterai Tempel•SE-29/PJ.53/1995 Tentang pelaksanaan perubahan Tarif Bea Materai•SE-44/PJ.53/1995 Tentang cara Pemateraian kemudianTanpa sanksi dalam masa Transisi
Bea Materai 5
OBJEK, TARIF, DAN YANG TERUTANG BEA METERAIPasal 2 UU No. 13 Tahun 1985 jo. PP No.24 Tahun 2000
Surat perjanjian dan surat-surat lainnya ( a.l. Surat Kuasa, Surat Hibah, Surat Pernyataan)
yang dibuat dengan tujuan untuk digunakansebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan/ keadaan yang bersifat perdata.
Akta-akta Notaris termasuk salinannya
Akta-akta yang dibuat PPAT termasuk rangkap-rangkapnya
Rp.6.000,-
Rp.6.000,-
Rp.6.000,-
Bea Materai 6
Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau harga nominal yg dinyatakan dalam mata uang asing.
Yang berisi pengakuan
bahwa utang uang seluruhnya/sebagian telah
dilunasi/ diperhitungkan.
Yang berisi pemberitahuansaldo rekening
di bank;
Yang menyatakan pembukuan uang
atau penyimpanan uang dalan rekening
di bank;
Yang menyebutkan penerimaan
uang;
Rp.6.000,-
Bea Materai 7
Surat yang memuat jumlah uang dengan Harga Nominal
lebih dari Rp. 250.000,- tetapitidaklebih dari Rp.1.000.000,-
Surat yang memuat jumlah uang dengan Nominal
Tidak lebih dari Rp. 250.000,-Tdk terutang
Rp.3.000,-
Bea Materai 8
Surat berharga seperti wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya
lebih dari Rp. 1.000.000,-
Surat berharga seperti wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya
lebih dari Rp. 250.000,- tetapi tidaklebih dari Rp. 1.000.000,-
Rp.6.000,-
Rp.3.000,-
Surat berharga seperti wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya
tidak lebih dari Rp. 250.000,-
Tdk terutang
Bea Materai 9
Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga nominalnya
lebih dari Rp.1.000.000,-
Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga nominalnya
lebih dari Rp.250.000,- tetapi tidak lebih dari Rp.1.000.000
Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga nominalnya
Tidak lebih dari Rp.250.000,-
Tdk terutang
Rp.3.000,-
Rp.6.000,-
Bea Materai 10
Surat surat biasa & surat surat kerumahtanggaanSurat surat yang semula tidak dikenakan bea materai berdasarkan tujuannya, jika digunakan
untuk tujuan lain/digunakanoleh orang lain, & lain dari maksud semula,yang akan digunakan
sebagai alat pembuktiandi muka pengadilan.
Cek & Bilyet GiroTanpa batas pengenaanBesarnya harga nominal
Berlaku efektif: Per 01 Mei 2000
Rp.3.000,-
Rp.6.000,-
BUKAN OBJEK/ TIDAK DIKENAKAN BEA METERAI
Pasal 4 UU No. 13 Tahun 1985PP 13/ 22 Sept 1989, PP 7/ 21 April 1995, PP 24/ 20 April 2000
1. Dokumen yang berupa :
a. Surat Penyimpanan Barang;
b. Konosemen;
c. Surat angkutan penumpang dan barang;
d. Keterangan pemindahan yang dituliskan diatas dokumensebagaimana dimaksud dlm huruf a, b & c;
e. Bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;
f. Surat Pengiriman barang untuk dijual atas tanggunganpengirim;
g. Surat-surat lainnya yang dapat disamakan dengansurat-surat sebagaimana dimaksud dalam hurup a sampai hurup f.
Bea Materai 11
Lanjutan,….bukan Obyek…
2. Segala bentuk ijasah
3. Tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, danpembayaran lainnya yang ada kaitannya dengan hubungan kerjaserta surat-surat yang diserahkan untuk mendapatkanpembayaran itu.
4. Tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara, kas pemerintah daerah dan bank.
5. Kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat disamakan dengan itu dari kas negara, kas pemerintah daerah dan bank.
6. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi.
7. Dokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi dan badan-badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut.
8. Surat gadai yang diberikan oleh perusahaan umum pegadaian.
9. Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Bea Materai 12
SAAT DAN PIHAK YANG TERUTANG BEA METERAI
Pasal 5 dan 6 UU No. 13 Tahun 1985
1. Saat terutang :Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, pada saat
dokumen diserahkanDokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak,
pada saat selesainya dokumen dibuat.Dokumen yang dibuat di luar negeri, pada saat
digunakan di Indonesia.
2. Pihak yang terutang :Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima
atau pihak yang mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain
Bea Materai 13
Bea Materai 14
CARA PELUNASAN BEA METERAIPasal 7 ayat (2) UU No. 13 Tahun 1985
Dengan Benda MeteraiDgn cara lain
Ditetapkan MENKEU
BIASAMeterai TempelKertas Meterai oleh Wajib BEA
PEMETERAIAN BIASA
ALAT LAIN (SE-11/PJ.3/1986)
Pencetakan Tanda Lunas Bea Meterai oleh PERUM PERURI
MESIN TERAAN METERAI (KMK No. 104/KMK.04/1986)
Sebelum diterbitkan izin penggunaan mesin teraan Atau pencetakan TANDA LUNAS BEA METERAI,
BEA METERAI Harus disetor dimuka dgn menggunakanSSP atau GIR-5
BENTUK,UKURAN, DAN WARNA METERAI TEMPEL Rp 3.000
PMK 65/03/2014
Bea Materai 15
• Bentuk meterai tempel nominal Rp3.000,00
(tiga ribu rupiah) adalah segi empat dengan ukuran
32 mm x 24 mm.
• Cetakan dasar menggunakan raster image dengan teks
“DJP”, angka “3000”, dan logo Kementerian Keuangan
yang berwarna dominan biru;
• Cetakan utama mempunyai sifat dapat diraba dengan
warna ungu dan color shifting green to blue (hijau-biru)
• Memiliki 17 (tujuh belas) digit nomor seri berwarna hitam
BENTUK,UKURAN, DAN WARNA METERAI TEMPEL Rp 3.000
PMK 65/03/2014
Bea Materai 16
• Jenis kertas yang digunakan adalah kertas sekuriti UV dull
berhologram, warna putih, berlapis pada satu sisi
(one sided coated)
• memiliki perforasi bentuk bintang pada bagian tengah di
sisi kiri, bentuk oval di sisi kanan dan kiri, dan bentuk
bulat di semua sisi meterai temple
• meterai tempel dicetak melalui proses cetak offset, intaglio,
dan digital;
• unsur pengaman
BENTUK,UKURAN, DAN WARNA METERAI TEMPEL Rp 6.000
PMK 65/03/2014
Bea Materai 17
• Bentuk meterai tempel nominal Rp6.000,00
(tiga ribu rupiah) adalah segi empat dengan ukuran
32 mm x 24 mm.
• Cetakan dasar menggunakan raster image dengan teks
“DJP”, angka “6000”, dan logo Kementerian Keuangan
yang berwarna dominan hijau;
• Cetakan utama mempunyai sifat dapat diraba dengan
warna ungu dan color shifting magenta to green
• Memiliki 17 (tujuh belas) digit nomor seri berwarna hitam
BENTUK,UKURAN, DAN WARNA METERAI TEMPEL Rp 6.000
PMK 65/03/2014
Bea Materai 18
• Jenis kertas yang digunakan adalah kertas sekuriti UV dull
berhologram, warna putih, berlapis pada satu sisi
(one sided coated)
• memiliki perforasi bentuk bintang pada bagian tengah di
sisi kiri, bentuk oval di sisi kanan dan kiri, dan bentuk
bulat di semua sisi meterai temple
• meterai tempel dicetak melalui proses cetak offset, intaglio,
dan digital;
• unsur pengaman
CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 19985
Bea Materai 19
METERAI TEMPEL direkatkan seluruhnya dng utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan BEA METERAI.
METERAI TEMPEL direkatkan di tempat dimana tanda tanganakan dibubuhkan.
Pembubuhan tanda tangan disertai dgn pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dgn tinta atau yang sejenis dgn itu, sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan sebagian lagi di atas METERAI TEMPEL.
Jika digunakan lebih dari satu METERAI TEMPEL , tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua METERAI TEMPEL dan sebagian di atas kertas.
Bea Materai 20
CARA PELUNASAN METERAI DENGAN KERTAS METERAI
Pasal 7 UU No. 13 Tahun 1985
Kertas meterai yg sudah digunakan tidak boleh Digunakan lagi (ayat 7)
Jika isi dokumen yang dikenakan BEA METERAI terlaluPanjang untuk dimuat seluruhnya di atas KERTAS
METERAI yang digunakan (ayat 8), MAKA:
Untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakanKertas tidak bermeterai.
Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasan BEA METERAI tidak dipenuhi, dokumen yang Bersangkutan dianggap TIDAK BERMETERAI
(ayat 9)
1. Pengusaha harus mengajukan permohonan tertulis kepada direktur PPN dan PTLL atau kepala KPP, untuk memperoleh izin menggunakan MESIN TERAAN
2. MESIN TERAAN yang digunakan adalah MESIN TERAAN yang tidak dapat melampui jumlah angka pembilang sesuai dengan jumlah penyetoran BEA METERAI.
3. Perusahaan harus menyetor dimuka BEA METERAI sebesar Rp. 5.000.000,- sebelum dikeluarkan izin penggunaan MESIN TERAAN METERAI.
4. Sebelum MESIN TERAAN digunakan dilakukan pemasangan segel. Bea Materai 21
CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN MESIN TERAAN METERAI
SE-11/PJ.3/1986
Dilakukan Terhadap :
Bea Materai 22
PEMETERAIAN KEMUDIANPasal 10 UU No. 13 Tahun 1985
Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka PENGADILAN.
Dokumen yang BEA METERAINYA tidak ataukurang dilunasi ditambah denda.
Dokumen yang dibuat di LUAR NEGERI dan digunakan di INDONESIA
Bea Materai 23
PEMETERAIAN KEMUDIANPMK 70/03/2014
Pemeteraian Kemudian dilakukan atas:
a. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian
di muka pengadilan;
b. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang
dilunasi sebagaimana mestinya; dan/atau
c. Dokumen yang dibuat di luar negeri yang akan digunakan
di Indonesia.
Bea Materai 24
PEMETERAIAN KEMUDIANPMK 70/03/2014
• Pemeteraian Kemudian dilakukan oleh pemegang
Dokumen.
• Pemegang Dokumen adalah:
pihak yang akan menggunakan dokumen sebagai alat
pembuktian di muka pengadilan
pemilik dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang
Dilunasi sebagaimana mestinya
pihak yang akan menggunakan dokumen di Indonesia
• Pemeteraian Kemudian harus disahkan oleh Pejabat Pos.
• Pengesahan oleh pejabat pos menggunakan meterai
tempel
DENDA ADMINISTRASI DAN KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA
METERAI
Dokumen yang terutang Bea Meterai tetapi Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimanamestinya dikenakan denda sebesar 200% dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dibayar.
Pelunasan Bea Meterai yang terutang berikutdendanya dengan cara pemeteraian kemudian.
Bea Materai 25
PMK 70/03/2014
DENDA ADMINISTRASI DAN KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA
METERAI
• KPP Pemilik Dokumen dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (1) huruf a Undang-Undang KUP kepada Pemilik Dokumen
untuk menagih Bea Meterai yang harus dilunasi, dalam hal Pemilik
Dokumen tidak melakukan Pemeteraian Kemudian atas Dokumen
yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar.
• Jumlah Bea Meterai yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) adalah sebesar Bea Meterai yang tidak atau
kurang dilunasi ditambah denda administrasi sebesar 200% (dua
ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dibayar.
Bea Materai 26
PMK 70/03/2014
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
PEMENUHAN BEA METERAI
• Dikecualikan dari ketentuan dalam hal Dokumen yang Bea
Meterainya tidak atau kurang dibayar adalah Dokumen yang
diterbitkan oleh penerbit Dokumen, yang bertanggung jawab
atas pelunasan Bea Meterai yang tidak atau kurang dibayar
tersebut adalah Penerbit Dokumen.
• Dalam hal Kepala Kantor Pelayanan Pajak menemukan
Dokumen yang diterbitkan oleh penerbit Dokumen yang Bea
Meterainya tidak atau kurang dilunasi, Kepala Kantor Pelayanan
Pajak menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala KPP
Penerbit Dokumen untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.Bea Materai 27
PMK 70/03/2014