batubara 3kjhpiphih

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan potensi pertambangan yang telah diakui di dunia. Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih belum tergali secara optimal. Disamping itu, tingkat investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan kecenderungan menurun akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan pertambangan. Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam Annual Survey of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor pertambangan di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan menghawatirkan bahwa dengan kondisi seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya pertambangan di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Kondisi ini patut disayangkan karena industri ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah. Dampak ekonomi dari keberadaan industri pertambangan antar lain penciptaan output, penciptaan tenaga kerja, menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan, permasalahan yang dihadapi industri pertambangan dan rekomendasi kebijakan. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah jenis klasifikasi sumberdaya mineral? 2. Dimana saja lokasi persebaran Sumberdaya mineral? 3. Bagaimanakah Pemanfaatan Sumberdaya Mineral?

Upload: yesaya112

Post on 06-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

JHBBHJKBHBH

TRANSCRIPT

Page 1: batubara 3KJHPIPHIH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak bumi,

yakni  lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng Samudra Pasifik

melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan  potensi pertambangan yang telah diakui

di dunia.  Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih belum tergali secara  optimal. Disamping itu,

tingkat  investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan kecenderungan menurun akibat

terhentinya  kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan pertambangan. Menurut studi yang dilakukan

Fraser Institute  dalam Annual Survey of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor

pertambangan di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak  kalangan menghawatirkan bahwa

dengan kondisi  seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya pertambangan di

Indonesia akan segera  berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Kondisi ini patut disayangkan

karena industri ini memberikan  sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun

daerah. Dampak ekonomi dari  keberadaan industri pertambangan antar lain penciptaan output,

penciptaan tenaga kerja,  menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah ini

akan dibahas mengenai  gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi pertambangan,

tinjauan manfaat ekonomi  kegiatan pertambangan, permasalahan yang dihadapi industri

pertambangan dan rekomendasi kebijakan.

1.2              Identifikasi Masalah

1.      Bagaimanakah jenis klasifikasi sumberdaya mineral?

2.      Dimana saja lokasi persebaran Sumberdaya mineral?

3.      Bagaimanakah Pemanfaatan  Sumberdaya Mineral?

4.      Bagaimanakah Upaya Pelestarian Sumber Daya Mineral?

1.3.      Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan  untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Geografi di

SMA Negeri Darmaraja. Banyakhal yang mesti kita  ketahui mengenai  sumber daya alam terutama

sumber daya alam mineral yang keberadaannya tidak dapat diperbaharui.

Page 2: batubara 3KJHPIPHIH

BAB II

PEMBAHASAN

2.1        Jenis Klasifikasi Batubara

2.1.1        Batubara sebagai Energi

Istilah batubara merupakan hasil terjemahan dari “coal”. Disebut batubara mungkin karena

dapat terbakar seperti halnya arang kayu. Defenisi dari batubara itu sendiri menurut Muchjidin

(2005).

“Batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah heterogen dan

mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang serta

nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu senyawa organik pembentuk “ash” tersebar

sebagai partikel zat mineral dan terpisah-pisah di seluruh senyawa batubara. Beberapa jenis batu

meleleh dan menjadi plastis apabila dipanaskan, tetapi meninggalkan residu yang disebut kokas.

Batubara dapat dibakar untuk membangkitkan uap atau dikarbonisasikan untuk membuat bahan

bakar cair atau dihidrogenisasikan untuk membuat metan. Gas sintetis atau bahan bakar berupa gas

dapat diproduksi sebagai produk utama dengan jalan gasifikasi sempurna dari batubara dengan

oksigen dan uap atau udara dan uap”.

Page 3: batubara 3KJHPIPHIH

Dari defenisi yang lengkap ini salah satunya adalah selain batubara dapat dimanfaatkan

sebagai bahan bakar pembangkit uap di PLTU, beberapa jenis batubara juga dapat diubah menjadi

bahan bakar minyak melalui cara pencairan batubara atau tersebut liquifaksi (coal liquiefaction).

Pemakaian batubara sebagai energi telah dilakukan pada abad 19 yaitu untuk

menggerakkan lokomotif dan mesin uap. Perkembangan selanjutnya tahun 1949 di Pengaron

sebuah dusun di sepanjang Sungai Mahakam (Kaliman Timur) oleh perusahaan Belanda “Oost

Borneo Ma’atsc Happij” dioperasikan tambang batubara.

2.1.2        Sumber Daya Batubara 

Batubara makin hari makin menjadi komoditas yang penting karena meningkatnya

kebutuhan energi. Tahun 1999 sumber daya batubara mencapai 38,9 miliar ton dan hasil survey

sampai tahun 2003 sumber daya batubara mencapai 57,85 miliar ton dan angka ini akan bertambah

karena masih terus dilakukan ekplorasi di daerah yang baru. Sumber daya batubara Indonesia

terdapat di Sumatera 45 persen, Kalimantan 54 persen, sisanya adalah Jawa, Sulawesi dan Irian

Jaya.

2.2       Pemanfaatan Batubara 

Dewasa ini penggunaan batubara di dalam negeri adalah sebagai sumber energi panas dan

bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan industri semen serta dalam jumlah yang

terbatas pada industri kecil, seperti pembakaran batu gamping, genteng , sebagai reduktor dan

industri pelabuhan timah dan nikel. Selain itu batubara Indonesia digunakan untuk ekspor ke

berbagai negara antara lain Afrika, Eropa , Amerika dan Asia (Jepang, Taiwan, Hongkong, Korea)

dan lain-lain. Pemakaian batubara terbesar sesuai urutannya adalah PLTU yang menggunakan

bahan bakar batubara, disusul oleh industri aemen yang secara keseluruhan telah beralih ke

batubara, kemudian industri kimia, kertas, metalurgi, briket batubara dan penggunaan industri kecil

lainya. Penggunaan batubara untuk PLTU pada tahun 1999 sebesar 26,9 juta ton, tahun 2004

sebesar 61,5 juta ton dan sampai tahun 2008 perkiraan pemakaian batubara mencapai 71,8 juta

ton. Sedangkan produksi batubara Indonesia sampai tahun 2006 sebesar 160,4 juta ton, ekspor

120,8 juta ton dan pemakaian dalam negeri 35,95 juta ton dengan total produksi 156,75 juta ton.

2.2.1        Batubara Sebagai Bahan Bakar Minyak

Page 4: batubara 3KJHPIPHIH

Secara umum batubara Indonesia termasuk bahan bakar. Pengubahan batubara dapat

dilakukan melalui dua cara yaitu melalui pembuatan gas atau gasifikasi dan pencairan batubara atau

liquifaksi (coal liquefaction). Dalam proses gasifikasi semua gas organik dalam batubara diubah ke

dalam bentuk gas terutama karbonmonoksida, karbondioksida dan hidrogen. Gas ini kemudian

dapat diubah menjadi bahan-bahan kimia seperti pupuk dan metanol.

Proses liquifaksi tujuannya adalah mengubah batubara menjadi minyak. Penelitian oleh

SASOL (perusahaan yang mengurusi pencairan batubara) di Afrika Selatan telah berhasil

mengubah batubara menjadi minyak (Gasoline, Diesel, Jet Fuel ), gas maupun bahan kimia lainnya

sehingga Afrika Selatan telah “survive” mengatasi masalah BBM 50 persen kebutuhan BBM Afrika

dipasok dari Pabrik Pencairan Batubara sementara SASOL sendiri terdaftar di bursa efek Afrika

Selatan dan New York. Produksi SASOL sekitar 150.000 barel/hari.

Pemerintah Indonesia pada tahun 2004 lalu telah mempunyai rencana untuk membangun

pilot plant untuk program pencairan batubara di Cirebon (Jawa Barat). Maksud dari pilot plant ini

adalah sebagai uji coba dan sekaligus untuk meyakinkan semua pihak bahwa program pencairan

batubara ini dapat dilakukan. Teknologi yang akan digunakan adalah teknologi Improve Brown Coal

Liquefaction (IBCL) yang dikembangkan oleh Jepang. Sementara Jepang sendiri sudah

membangun pilot plant dengan teknologi ini untuk 50 ton/hari di Victoria, Australia.

Pada tahun 2002 pemerintah China telah mengambil keputusan penting, yaitu tidak akan

menggantungkan diri pada impor minyak mentah. Sebagai pengganti impor minyak mentah,

pemerintah China membuat program pencairan batubara. Untuk mewujudkan program ini

perusahaan terbesar di China Shen Hua Group menggandeng perusahaan Amerika Headwaters

Technology Innovation (HTI) untuk pencairan batubara secara langsung melalui teknologi yang

dikembangkan oleh HTI.

2.3       Penyebaran Batubara

Batubara merupakan sumber energi masa depan (Heriawan 2000). Batubara merupakan

batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari tumbuhan, berwarna coklat sampai

hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia yang mengakibatkan

pengkayaan kandungan karbonnya (Wolf 1984 dalam Anggayana 1999).

Page 5: batubara 3KJHPIPHIH

Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat

hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas

di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis

berdasarkan cara terbentuknya.

Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada cekungan intramontain

terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Selatan, dan sebagainya.

Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan forelandterdapat di

Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan Timur (Anggayana

1999).

Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha di Indonesia,

meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa. Dari jumlah

cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas sekitar 74 juta ha (sekitar 25%) yang sudah

diselidiki. Sementara cekungan yang telah dilakukan penyelidikan terbatas sampai pada tahap

penyelidikan umum, eksplorasi  maupun eksploitasi baru 3% atau seluas 2,22 juta ha.

Oleh karena itu perlu ditingkatkan penyelidikan tentang keberadaan batubara tersebut.

Salah satu metoda gofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan batubara

adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda ini merupakan salah satu metoda geofisika yang

dapat memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan, dengan mengukur sifat

kelistrikan batuan (Priyanto 1989 dalam Kalmiawan et al, 2000).

Selanjutnya Loke (1999a) mengungkapkan bahwa survey geolistrik metoda resistivitas

mapping dan sounding menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik arah lateral

maupun arah vertikal. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan berskala laboratorium untuk

mengukur tahanan jenis beberapa sampel batubara dari Tambang Air Laya dengan peringkat yang

berbeda (Heriawan 2000).

2.4       Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang danoleum –

minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang

Page 6: batubara 3KJHPIPHIH

mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri

dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi

dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

2.4.1    Komposisi

Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah

diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin,aspal, dll.

Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.

Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) - semuanya

adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -

127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).

Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan

tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering

lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak

tanah terbuat dari rantai di wilayah C10

Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara

C16 sampai ke C20.

Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:

  minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut)

  minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil)

  minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil)

  minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)

  kerosene: 150 - 250 °C (bahan bakar mesin jet)

  minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas)

  minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)

  sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal

dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun,

pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.

Page 7: batubara 3KJHPIPHIH

2.4.2    Kegunaan

Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar

minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenisbahan bakar yang digunakan secara luas di

era industrialisasi.

Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:

  Minyak tanah rumah tangga

  Minyak tanah industri

  Pertamax

  Pertamax plus

  Premium

  Bio Premium

  Bio Solar

  Pertamina DEX

  Solar transportasi

  Solar industri

  Minyak diesel

  Minyak bakar

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang

ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang

sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan

pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada

harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga

selalu ditentang masyarakat.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1       Kesimpulan

Sumber daya mineral dan batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui, keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi yang tidak mengenal batas

administrasi, umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil yang miskin infrastruktur,

Page 8: batubara 3KJHPIPHIH

pengusahaannya harus dilakukan di tempat di mana bahan tambang itu ditemukan. Penambangan

bahan galian mineral dan batubara akan mengubah bentang alam dan menghasilkan limbah yang

berpotensi mencemari  lingkungan, oleh karena itu  dalam pengelolaannya perlu melibatkan semua

pihak terkait  (stakeholders). Adanya kegiatan pertambangan diharapkan dapat menjadi lokomotif

pembangunan  suatu daerah.

Kelangkaan dan mahalnya harga BBM terutama minyak solar berimbas pada seluruh

lapisan masyarakat. Akibatnya semua sektor usaha industri dan perdagangan harus mengimbangi

pula dengan kenaikan harga jual barang. Kesulitan BBM yang terus berlarut dapat pula

menghambat iklim investasi di suatu daerah, di mana perkembangan industri dan perdagangan

sangat erat keterkaitannya dengan ketersediaan BBM.

Persoalan BBM adalah persoalan pemerintah, namun kita berharap ketergantungan pada

konsumsi minyak bumi ini akan berkurang dan harus berupaya melakukan penghematan dalam

pemakaiannya dan perlu melakukan upaya mencari bahan pengganti. Untuk mengantisipasi

kebijakan kenaikan BBM ke depan dengan semakin menipisnya cadangan minyak nasional,

diharapkan pemeritah/pemeritah daerah mulai memikirkan atau melakukan diversifikasi energi lain

yang lebih murah, salah satunya adalah batubara.

3.2       Saran

1.          Sumber daya alam batubara dan minyak bumi semakin berkurang, kondisi ini diperparah lagi

dengan tidak dapatnya  diperbaharui; untuk itu kita harus menghemat penggunaan batu bara dan

minyak bumi.

2.          Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi Sumber daya

alam.

3.          Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energy dan BBM.

Page 9: batubara 3KJHPIPHIH

DAFTAR PUSTAKA

http://gurumuda.com/bse/search/air+tanah+udara+dan+cahaya+adalah+lingkungan/page/3

http://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHNY_idID406ID406&sourceid=chrome&ie=UTF-

8&q=BATUBARA

Page 10: batubara 3KJHPIPHIH

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu

daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang

di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang

ditemukan.

Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik,

menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa,

namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas

ekosistem.

Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang

salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan

terjaga.

Selain untuk menjaga kesiembangan ekosistem, ada baiknya pula kita mengetahui bagaimana cara

terbentuknya batu bara tersebut. Karena dengan banyaknya tambang yang ada, maka mungking

saja nanti ekosistem yang ada akan beubah dan bahkan bias tercemari oleh penggunaan batubara

ini.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui arti batubara secara umum,

2. Mengetahui dampak pengelolaan tambang batubara, dan

3. Mengetahui solusi untuk mengatasinya.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan batubara?

2. Apa dampak penambangan batubara terhadap lingkungan?

Page 11: batubara 3KJHPIPHIH

3. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Batubara Secara Umum

2.1.1 Umur Batubara

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-

era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu, adalah

masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black

coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.Pada Zaman Permian, kira-kira 270

juta tahun yang lalu, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi

bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 juta tahun

yang lalu) di berbagai belahan bumi lain.

2.1.2 Materi Pembentukan Batubara

Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu

bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

• Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan

batu bara dari perioda ini.

• Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan

batu bara dari perioda ini.

• Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur

Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan

spora dan tumbuh di iklim hangat.

• Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan

heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi.

Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara

Permian seperti di Australia, India dan Afrika.

Page 12: batubara 3KJHPIPHIH

• Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi

biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga,

secara umum, kurang dapat terawetkan.

2.1.3 Penambangan Batubara

Penambangan batu bara adalah penambangan batu bara dari bumi. Batu bara digunakan sebagai

bahan bakar. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat coke untuk pembuatan baja.

Tambang batu bara tertua terletak di Tower Colliery di Inggris. Dilihat dari cara menambang,

penambangan batubara dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

· Penambangan Terbuka

Penambangan jenis ini dilakukan dengan cara menambang batubara tanpa melakukan penggalian

berat karena letak batubara yang dekat dengan permukaan bumi.

· Penambangan Dalam

Jenis penambangan ini dilakukan dengan teknik khusus dimana nantinya perlu dibuat terowongan

tegak hingga mencapai lapisan batubara. Ketika telah mencapa lapisan tersebut, selanjutnya

diperlukan lagi terowongan mendatar untuk mendapatkan batubara tersebut.

· Penambangan jauh

Penambangan ini dilakukan ketika area batubara berada di bawah bukit dimana dibuat terowongan

miring hingga mencapai lapisan batubara.

· Penambangan di Atas Permukaan

Jenis kegiatan menambang batubara ini dilakukan jika batu bara ang hendak dicari berada di dalam

peut bukit atau gunung akan tetapi letaknya di atas permukaan tanah yang datar, sehingga untuk

menambangnya diperlukan terowongan datar.

2.1.4 Kelas dan Jenis Batubara

Selain cara penambangan dan juga bentuk secara umu, sekarang akan kita lihat klasifikasi dan jenis

batubara. Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang di control oleh tekanan, panas dan

waktu, batu bara secara umum dibagi menjadi 5 kelas yaitu:

• Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik,

mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

• Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas

batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Page 13: batubara 3KJHPIPHIH

• Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber

panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

• Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75%

dari beratnya.

• Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.

2.1.5 Pembentukan Batubara

Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batubara disebut dengan istilah

pembatubaraan (coalification). Secara ringakas proses ini dibagi menjadi dua tahap proses yang

terjadi, antara lain:

• Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit

terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi

dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi

material organik serta membentuk gambut.

• Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan

akhirnya antrasit.

2.2 Batubara Di Indonesia

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak

di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya

endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau

sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-

kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.

Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip

dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air

tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk

pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan

membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal

ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya

lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada

lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang

terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.

Page 14: batubara 3KJHPIPHIH

2.2.1 Endapan Batu Bara Eosen

Endapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar Tersier Bawah atau

Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di Sumatera dan Kalimantan.

Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat Sulawesi,

Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga Sumatera. Dari batuan sedimen yang pernah ditemukan

dapat diketahui bahwa pengendapan berlangsung mulai terjadi pada Eosen Tengah. Pemekaran

Tersier Bawah yang terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada pada tatanan busur dalam,

yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman Lempeng Indo-Australia.[3] Lingkungan

pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non-marin, terutama fluviatil, kipas aluvial dan

endapan danau yang dangkal.

Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas namun

di Sumatera umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di Sumatera bagian

tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh endapan danau (non-

marin).[3] Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara dimana endapan fluvial

kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran pantai yang kemudian ditutupi di

atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur Eosen Atas.[4]

Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: Pasir dan Asam-

asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan), Kutai Atas (Kalimantan Tengah

dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan (Kalimantan Timur), Ombilin

(Sumatera Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).

2.2.2 Endapan Batubara Miosen

Pada Miosen Awal, pemekaran regional Tersier Bawah - Tengah pada Paparan Sunda telah

berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Awal Miosen ini terjadi transgresi marin pada kawasan yang

luas dimana terendapkan sedimen marin klastik yang tebal dan perselingan sekuen batugamping.

Pengangkatan dan kompresi adalah kenampakan yang umum pada tektonik Neogen di Kalimantan

maupun Sumatera. Endapan batu bara Miosen yang ekonomis terutama terdapat di Cekungan Kutai

bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito (Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera

bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.

Batu bara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran pantai yang mirip

dengan daerah pembentukan gambut saat ini di Sumatera bagian timur. Ciri utama lainnya adalah

Page 15: batubara 3KJHPIPHIH

kadar abu dan belerang yang rendah. Namun kebanyakan sumberdaya batu bara Miosen ini

tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang ekonomis kecuali jika sangat tebal (PT Adaro)

atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun batu bara Miosen di beberapa lokasi juga

tergolong kelas yang tinggi seperti pada Cebakan Pinang dan Prima (PT KPC), endapan batu bara

di sekitar hilir Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan beberapa lokasi di dekat Tanjungenim,

Cekungan Sumatera bagian selatan.

2.3 Gasifikasi Batubara

Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu bara

yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini karbon monoksida

(CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2) – dapat digunakan

sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian

menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara,

kotoran padat dan limbah terendah.

Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah sulfur dan

nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di

udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh

ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "hujan asam" “acid rain”. Disini

juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu bara, partikel

kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil

ini juga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari

cerobong beberapa partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.

2.4 Pembersihan Batu Bara

Batubara ini dibersihan untuk mengurai bahan2 yang mnempel pada batu bara yang membuat batu

bara tersebut menjadi kurang baik dipakai sebagai bahan bakar. Dengan pembersihan ini, juga

bertujuan agar dampak yang ditimbulkan dari pemakaian batubara sebagai bahan bakar menjadi

lebih terkendali. Bahan-bahan yang hendak dibersihkan dari batubara antara lain:

2.4.1 Sulfur

sulfur adalah zat kimia kekuningan yang ada sedikit di batu bara, pada beberapa batu bara yang

ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan Eastern States lainnya, sulfur terdiri dari 3

sampai 10 % dari berat batu bara, beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan

Page 16: batubara 3KJHPIPHIH

negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari

berat batu bara. Penting bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.

Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu bara ke

bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik kecil di batu

bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron

pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold” dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada

proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar yang terisi air , batu bara

mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan

"coal preparation plants" yang membersihkan batu bara dari pengotor-pengotornya.

Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara adalah

secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut "organic sulfur,"

dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batu

bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batu bara, tetapi

kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk mengurangi biaya

dari prose pencucian kimia ini.

Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun setelah 1978 —

telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk membuang sulfur dari gas hasil

pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong asap. Alat ini sebenarnya adalah "flue

gas desulfurization units," tetapi banyak orang menyebutnya "scrubbers" — karena mereka men-

scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap yang dikeluarkan oleh tungku pembakar batu bara.

2.4.2 NOx (Nitrogen Oxida)

Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar dari pada udara yang dihirup, pada kenyataannya

80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom nitrogen mengambang terikat satu sama

lainnya seperti pasangan kimia, tetapi ketika udara dipanaskan seperti pada nyala api boiler (3000

F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen

oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang

terjebak di dalam batu bara.

Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang kadang kala

terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang membentuk “acid rain” (hujan asam), dan

Page 17: batubara 3KJHPIPHIH

dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut “ground level ozone”, tipe lain dari pada polusi

yang dapat membuat kotornya udara.

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan asalnya,

beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batu bara di pemabakar dimana ada lebih banyak

bahan bakar dari pada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi ini kebanyakan

oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen. Campuran pembakaran

kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua dimana terdapat proses yang mirip berulang-

ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut "staged combustion" karena

batu bara dibakar secara bertahap. Kadang disebut juga sebagai "low-NOx burners" dan telah

dikembangkan sehingga dapat mengurangi kangdungan Nox yang terlepas di uadara lebih dari

separuh. Ada juga teknologi baru yang bekerja seperti "scubbers" yang membersihkan NOX dari

flue gases (asap) dari boiler batu bara. Beberapa dari alat ini menggunakan bahan kimia khusus

yang disebut katalis yang mengurai bagian NOx menjadi gas yang tidak berpolusi, walaupun alat ini

lebih mahal dari "low-NOx burners," namun dapat menekan lebih dari 90% polusi Nox.

2.5 Cadangan Batu Bara Dunia

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/85/Us_coal_regions_1996.png/300px-

Us_coal_regions_1996.png

Daerah batu bara di Amerika Serikat

Pada tahun 1996 diestimasikan terdapat sekitar satu exagram (1 × 1015 kg atau 1 trilyun ton) total

batu bara yang dapat ditambang menggunakan teknologi tambang saat ini, diperkirakan

setengahnya merupakan batu bara keras. Nilai energi dari semua batu bara dunia adalah 290

Page 18: batubara 3KJHPIPHIH

zettajoules. Dengan konsumsi global saat ini adalah 15 terawatt,[7] terdapat cukup batu bara untuk

menyediakan energi bagi seluruh dunia untuk 600 tahun.

British Petroleum, pada Laporan Tahunan 2006, memperkirakan pada akhir 2005, terdapat 909.064

juta ton cadangan batu bara dunia yang terbukti (9,236 × 1014 kg), atau cukup untuk 155 tahun

(cadangan ke rasio produksi). Angka ini hanya cadangan yang diklasifikasikan terbukti, program bor

eksplorasi oleh perusahaan tambang, terutama sekali daerah yang di bawah eksplorasi, terus

memberikan cadangan baru.

Departemen Energi Amerika Serikat memperkirakan cadangan batu bara di Amerika Serikat sekitar

1.081.279 juta ton (9,81 × 1014 kg), yang setara dengan 4.786 BBOE (billion barrels of oil

equivalent).

Cadangan batu bara dunia pada akhir 2005 (dalam juta ton)

Negara

Bituminus (termasuk antrasit)

Sub-bituminus

Lignit

TOTAL

Amerika Serikat

115.891

101.021

33.082

249.994

Rusia

49.088

97.472

10.450

157.010

Tiongkok

62.200

33.700

Page 19: batubara 3KJHPIPHIH

18.600

114.500

India

82.396

2.000

84.396

Australia

42.550

1.840

37.700

82.090

Jerman

23.000

43.000

66.000

Afrika Selatan

49.520

49.520

Ukraina

16.274

15.946

1.933

34.153

Kazakhstan

31.000

Page 20: batubara 3KJHPIPHIH

3.000

34.000

Polandia

20.300

1.860

22.160

Serbia dan Montenegro

64

1.460

14.732

16.256

Brasil

11.929

11.929

Kolombia

6.267

381

6.648

Kanada

3.471

871

2.236

6.578

Ceko

2.114

3.414

Page 21: batubara 3KJHPIPHIH

150

5.678

Indonesia

790

1.430

3.150

5.370

Botswana

4.300

4.300

Uzbekistan

1.000

3.000

4.000

Turki

278

761

2.650

3.689

Yunani

2.874

2.874

Bulgaria

13

233

Page 22: batubara 3KJHPIPHIH

2.465

2.711

Pakistan

2.265

2.265

Iran

1.710

1.710

Britania Raya

1.000

500

1.500

Rumania

1

35

1.421

1.457

Thailand

1.268

1.268

Meksiko

860

300

Page 23: batubara 3KJHPIPHIH

51

1.211

Chili

31

1.150

1.181

Hongaria

80

1.017

1.097

Peru

960

100

1060

Kirgizstan

812

812

Jepang

773

773

Spanyol

200

400

Page 24: batubara 3KJHPIPHIH

60

660

Korea Utara

300

300

600

33

206

333

572

Zimbabwe

502

502

Belanda

497

497

Venezuela

479

479

Argentina

430

Page 25: batubara 3KJHPIPHIH

430

Filipina

232

100

332

Slovenia

40

235

275

Mozambik

212

212

Swaziland

208

208

Tanzania

200

200

Nigeria

21

169

Page 26: batubara 3KJHPIPHIH

190

Greenland

183

183

Slowakia

172

172

Vietnam

150

150

Republik Kongo

88

88

Korea Selatan

78

78

Niger

70

Page 27: batubara 3KJHPIPHIH

70

Afganistan

66

66

Aljazair

40

40

Kroasia

6

33

39

Portugal

3

33

36

Perancis

22

14

36

Italia

27

Page 28: batubara 3KJHPIPHIH

7

34

Austria

25

25

Ekuador

24

24

Mesir

22

22

Irlandia

14

14

Zambia

10

10

Malaysia

4

Page 29: batubara 3KJHPIPHIH

4

Republik Afrika Tengah

3

3

Myanmar

2

2

Malawi

2

2

Kaledonia Baru

2

2

Nepal

2

2

Bolivia

1

Page 30: batubara 3KJHPIPHIH

1

Norwegia

1

1

Taiwan

1

1

Swedia

1

1

Negara pengekspor batu bara utama

Pengekspor batu bara berdasarkan negara dan tahun

(dalam juta ton)[13]

Negara

2003

2004

Australia

238,1

Page 31: batubara 3KJHPIPHIH

247,6

Amerika Serikat

43,0

48,0

Afrika Selatan

78,7

74,9

Uni Soviet

41,0

55,7

Polandia

16,4

16,3

Kanada

27,7

28,8

Tiongkok

103,4

95,5

Amerika Selatan

57,8

65,9

Indonesia

200,8

131,4

Total

713,9

764,0

2.7 Dampak Penambangan Batubara Terhadap Lingkungan

Page 32: batubara 3KJHPIPHIH

Seperti yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan

lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan.

2.7.1 Air

Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah

pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian

tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan

pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara

setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya

dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan

(Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat

menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

2.7.2 Tanah

Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara

ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan

terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut

mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat

racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4

berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka

tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.

2.7.3 Udara

Penambangan batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari pembakaran batubara.

Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk

acid rain (hujan asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor

udara.

Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang

dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka

panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir

cacat.

2.7.4 Hutan

Page 33: batubara 3KJHPIPHIH

Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan

pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan

adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini

juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi

daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan

rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.

2.7.5 Laut

Pencemaran air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan

tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan

mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.

2.8 Usaha Mengurangi Dampak Pertambangan

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara adalah sebagai

berikut :

2.8.1 Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara mesti ada ketegasan

pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap penguasaha aktivitas pertambangan

ilegal yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan

dan sosial yang ditimbulkannya.

2.8.2 Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber

daya alam tambang batubara, saat ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan

adalah dengan tidak mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan

monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.

2.8.3 Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah harus melakukan

penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas tanpa padang bulu dan transparan.

2.8.4 Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya TNI – POLRI

2.8.5 Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua usaha

pertambangan batubara.

2.8.6 Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen untuk kelestarian

lingkungan hidup.

Page 34: batubara 3KJHPIPHIH

2.8.7 Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan

pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak.

2.8.8 Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.

2.8.9 Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin serta

memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus mengawasi

jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan

dengan baik dan menampakkan hasil.

2.8.10 Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga meminimalisasi

dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan dalam pertambangan batubara tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Batubara adalah bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan sebagai bahan bakar. Materi

pembentuk Batubara adalah Alga, Silofita, Pteridofita, Gimnospermae, dan Angiospermae. Kelas

dan Jenis batubara yaitu :

1. Antrasit

2. Bituminus

3. Sub bituminus

4. Lignit

5. Gambut

Pembentukan batubara dapat terjadi secara diagnetik atau biokimia dan tahap malihan atau

geokimia. Sumber daya batubara di Indonesia jumlahnya sangat melimpah seperti di Kalimantan

Selatan yang cukup untuk pasokan energi beberapa tahun kedepan.

Gasifikasi Batubara adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat menjadi gas batubara

yang mudah terbakar. Pembersihan batubara dapat dilakukan dengan memcahnya menjadi

bongkahan-bongkahan kecil dan dicuci dengan air didalam sbuah tangki besar.

Membuang Nox dari batubara dapat dilakukan dengan cara staged Combustion. Dampak

penambangan batubara adalah kerusakan terhadap lingkungan yaitu air, udara, tanah, hutan dan

Page 35: batubara 3KJHPIPHIH

laut. Usaha mengurangi dampak pertambangan bisa di upayakan oleh pemerintah maupun pihak

perusahaan.

3.2 SARAN

Agar pemerintah lebih mengoptimalkan dan mensosialisasikan tentang AMDAL, sehingga para

penambang lebih memperhatikan dampak lingkungan dari pada keuntungan semata. Diharap juga

pemerintah lebih tegas menindak para penambang yang terbukti melanggar peraturan

penambangan agar para penambang terutama perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi

yang ramah lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan dan resiko kecelakaan.

Diharap dengan penambang yang bertanggung jawab terhadap reklamasi lahan bekas

penambangan, sehingga pada akhirnya tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Page 36: batubara 3KJHPIPHIH

Manfaat Batubara

Batubara menjadi salah satu sumber energi terbaik yang bisa didapatkan dengan sumber yang lebih

mudah. Selain itu ketersediaan batubara bersifat panjang dan bertahan dalam waktu lama sehingga

mendukung berbagai macam proyek industri dan juga ekonomi. Berikut ini adalah beberapa manfaat

batubara yang perlu kita ketahui.

1. Sumber Tenaga Pembangkit Listrik

Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama pada pembangkit listrik di beberapa negara seperti

China, India, Australia, Jepang, Jerman dan beberapa negara lain. Batubara menjadi bahan bakar yang

dikonversikan ke dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga pembangkit listrik. Batubara akan

dihancurkan dengan mesin penggiling dan berubah menjadi bubuk halus kemudian akan dibakar dalam

sebuah mesin dengan sistem ketel uap. Uap akan ditampung dalam sebuah tempat khusus dan

disalurkan ke turbin yang berisi kumparan magnet. Selanjutnya kumparan magnet yang bergerak cepat

akan menghasilkan listrik. Bahkan proses ini akan diulang sebanyak dua kali sehingga sangat hemat.

Tenaga listrik yang dihasilkan mencapai tegangan sekitar 400 ribu Volt.

2. Industri Produksi Baja

Sebuah industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya pada ketersediaan sumber batubara.

Baja memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan kita seperti berbagai macam perlengkapan

industri yang terbuat dari baja, produk kesehatan seperti perlengkapan kesehatan, peralatan pertanian,

model transportasi dan berbagai macam produk lain yang membutuhkan baja.

Produksi baja mentah banyak memakai metalurgi batubara dari bahan batubara kokas. Produksi baja

melibatkan karbon dan bahan besi. Karbon diperlukan untuk memanaskan bahan besi dan mengolahnya

menjadi baja. Karbon dari batubara menghasilkan panas tinggi sehingga mendukung produksi batubara.

Seperti halnya manfaat tembaga dan manfaat bauksit, pemanfaatan batu bara pada produksi baja juga

akan menimbulkan efek samping.

3. Bahan Bakar Cair

Batubara ternyata juga bisa dirubah dalam bentuk bahan bakar cair dan sangat efektif untuk

menggantikan bahan bakar minyak. Pada dasarnya pengolahan batubara menjadi bahan bakar cair akan

Page 37: batubara 3KJHPIPHIH

merubah batubara bubuk atau bongkahan yang di larutkan dalam suhu tinggi. produk batubara cair dapat

dimurnikan dengan proses ulang dan bisa menghasilkan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih

baik dari bahan bakar minyak yang didapatkan dari kilang minyak secara langsung. Negara yang sudah

memakai sistem ini adalah Afrika. Afrika bisa mengatasi kekurangan sumber minyak dengan

memanfaatkan batubara.

4. Industri Produksi Semen

Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi semen. Semen merupakan salah satu

material untuk pembuatan produk kontruksi seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen terbuat dari

campuran antara kalsium karbonat, oksida besi, oksida aluminum dan silica. Batubara menjadi bahan

bakar untuk mengolah berbagai bahan mentah tersebut dan merubahnya menjadi semen. Batubara

terbukti bisa menghasilkan suhu tinggi hingga 1500 derajat Celcius.

5. Industri Produk Aluminum

Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum. Bahan ini diperoleh sebagai hasil

sampingan dari proses oksidasi besi pada industri baja. Batubara mendukung proses pengolahan

oksidasi besi yang menghasilkan panas tinggi. Baja yang dihasilkan dari olahan besi akan dipisahkan

sesuai dengan kualitas. Dan selanjutnya produk yang tidak memiliki syarat baja tertentu akan diolah

kembali menjadi aluminum. Gas dan panas kokas dari batubara bisa memisahkan beberapa produk baja

sehingga bisa mendapatkan produk aluminum yang dipakai untuk berbagai industri seperti pertanian,

peralatan dapur, kontruksi dan berbagai industri lain.

6. Batubara Menghasilkan Produk Gas

Batubara yang masih berada dalam tanah ternyata juga bisa menghasilkan gas secara langsung. Proses

ini memakai sebuah teknologi canggih untuk mengambil gas yang dihasilkan oleh batubara murni.

selanjutnya produk gas yang dihasilkan akan diolah di tempat pertambangan dan bisa menjadi beberapa

produl seperti untuk bahan bakar industri, pembangkit listrik tenaga gas, produk gas hidrogen dan solar.

China, Australia, India, Jepang dan Indonesia menjadi negara yang menggunakan metode teknologi

perubahan gas batubara murni ke beberapa aplikasi industri.

7. Industri Pabrik Kertas

Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah industri kertas. Kertas terbuat dari

komponen utama berupa sel serat dari kayu. Sel serat dari kayu hanya bisa didapatkan dari proses rumit

yang mampu memisahkan bagian serat dengan ukuran tertentu. Batubara menghasilkan panas yang

stabil dalam sebuah mesin pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas. Jadi tanpa batubara

mungkin beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Industri Bahan Kimia

Batubara yang telah melewati berbagai macam proses bisa menghasilkan industri sampingan yang

ternyata berguna untuk kehidupan manusia. Hasil olahan batubara menjadi sumber energi bisa

Page 38: batubara 3KJHPIPHIH

menghasilkan produk bubuk batubara yang sangat halus dengan ukuran skala kecil. Produk sampingan

ini bisa digunakan untuk memproduksi beberapa bahan lain seperti cairan fenol dan benzena. Produk ini

penting untuk beberapa industri kimia.

9. Industri Farmasi

Batubara ternyata juga memiliki peran yang sangat penting dalam industri farmasi. Berbagai macam

produk kimia yang dihasilkan dari olahan sampingan batubara bisa menjadi bahan utama dalam produksi

obat-obatan. Berbagai macam bentuk bahan kimia telah melewati proses pemurnian dengan teknologi

canggih sehingga bisa dimanfaatkan menjadi obat-obatan. Industri ini telah melewati berbagai macam

sertifikasi sehingga sangat aman untuk mendukung produks farmasi.

10. Produksi Bahan Metanol

Metanol merupakan salah satu bahan bakar cair yang sangat penting untuk menggerakkan berbagai

macam industri. Hasil dari metanol sebenarnya didapatkan dari proses pemurnian batubara yang masih

berada dalam tanah menjadi gas. Hasil sampingan berupa zat cair tertentu kemudian akan dimurnikan

kembali hingga mampu membuat produk metanol.

11. Produksi Naftalen

Naftalen adalah sejenis bahan kimia cair khusus yang didapatkan dari hasil olahan batubara. Ini adalah

hasil kedua dari pengolahan batubara dalam bentuk bongkahan. Batubara yang telah dihancurkan akan

menghasilkan bahan sampingan berupa bubuk yang sangat halus. Kemudian bubuk ini akan dimurnikan

dengan proses ulang sehingga bisa menghasilkan produk naftalen.

12. Produksi Fenol

Fenol merupakan salah satu produk bahan bakar minyak yang didapatkan dari hasil pengolahan

batubara. Fenol dihasilkan dari tar batubara yang berbentuk bubuk halus. Berbagai macam industri kimia

memakai produk fenol untuk menjalankan industri mereka. Fenol mampu menghemat pemakaian

komposisi bahan kimia yang biasanya didapatkan dari minyak murni. Jadi hasil sampingan olahan

batubara sangat mendukung proses industri fenol dan industri bahan kimia lain.

13. Produksi Benzena

Benzena menjadi salah satu komponen bahan bakar cair yang sangat penting dalam menggerakkan

transportasi dunia. Benzena didapatkan dari hasil pengolahan ulang batubara yang bisa menghasilkan

bubuk halus. Pengolahan benzena biasanya akan didaur ulang dari batubara yang didapatkan dari

pertambangan atau pembangkit listrik.

14. Produksi Garam Amoniak

Garam amoniak dihasilkan dari sebuah industri pengolahan batubara. Uap atau gas yang dikeluarkan

dari oven untuk menampung kokas menghasilkan garam amoniak. Produk ini penting untuk menjadi

bahan khusus dari beberapa industri kimia seperti pupuk pertanian atau produk bahan kimia lain. Jadi

uap pembakaran batubara sangat berperan untuk menghasilkan produk garam amoniak.

Page 39: batubara 3KJHPIPHIH

15. Produksi Asam Nitrat

Asam nitrat menjadi komponen bahan kimia dalam pengolahan produk industri bahan kimia. Asam nitrat

adalah hasil olahan sampingan lain yang didapatkan dari produk gas oven kokas batubara. Batubara

yang melewati proses pembakaran pada beberapa industri akan menghasilkan bahan kokas batubara.

Uang kokas inilah yang akan dirubah menjadi asam nitrat untuk industri kimia.

Baca juga : Manfaat asam sitrat

16. Produksi Produk Pupuk Pertanian

Produksi pupuk pertanian selalu membutuhkan gas khusus atau pembakaran khusus dari batubara.

Bahkan beberapa macam produk kimia yang digunakan untuk membuat pupuk pertanian adalah hasil

olahan sampingan dari sisa pembakaran batubara. Berbagai produk olahan sampingan akan dimurnikan

dengan perlengkapan khusus sehingga bisa membentuk produk atau bahan pembuatan pupuk kimia.

Beberapa zat penting seperti asam nitrat dan garam amoniak.

17. Komponen Bahan Sabun

Pabrik yang mengolah produk sabun juga membutuhkan bahan khusus yang didapatkan dari hasil olahan

sampingan batubara. Produk ini didapatkan dari hasil sampingan olahan batubara yang telah melewati

proses pembakaran, pemurnian hingga produk akhir. Proses ini memang tidak secara langsung

menghasilkan produk khusus komponen sabun. Beberapa produk ini juga penting untuk produksi

beberapa zat pelarut dan pengikat aroma pada produk sabun.

18. Komponen Produk Aspirin

Aspirin menjadi salah satu jenis produk farmasi yang sangat penting dalam dunia medis. Berbagai jenis

obat yang mengandung aspirin mampu meredakan rasa sakit dan meringankan berbagai keluhan

terhadap penyakit. Dalam proses pengolahan aspirin ternyata memerlukan beberapa komponen yang

didapatkan dari hasil pembakaran batubara. Proses pengolahan produk khusus ini biasanya dilakukan

oleh pabrik bahan kimia dan bukan oleh pabrik farmasi.

19. Produksi Zat Pelarut

Beberapa jenis zat pelarut memiliki peran yang penting dalam produksi bahan sabun, bahan kimia dan

farmasi. Zat pelarut ternyata juga didapatkan dari proses pengolahan batubara seperti proses gasifikasi

atau pengambilan gas secara langsung dari sumber batubara. Zat ini didapatkan dari uap khusus yang

dihasilkan dalam proses pengambilan gas. Zat pelarut yang digunakan dalam beberapa industri saat ini

ternyata hanya bisa didapatkan dari proses pengolahan batubara.

20. Produksi Zat Pewarna

Zat pewarna sintetis yang digunakan oleh beberapa industri seperti garmen, bahan kimia dan pewarna

khusus untuk produk kimia ternyata juga didapatkan dari hasil pengolahan batubara. Zat pewarna

didapatkan dari proses batubara yang telah digiling hingga menjadi bubuk berukuran kecil. Produk bubuk

ini akan diolah kembali dan dicampur dengan beberapa bahan pembuat warna khusus. Bubuk pewarna

Page 40: batubara 3KJHPIPHIH

yang digunakan oleh produksi zat pewarna sintetis dan didapatkan dari pengolahan batubara terbukti

memiliki tingkat keamanan dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan bahan komponen lain.

21. Produksi Plastik

Batubara memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung industri plastik. Batubara menjadi bahan

khusus yang digunakan untuk pembakaran beberapa komponen biji plastik. Bahan bakar dari batubara

memiliki panas khusus sehingga sangat baik untuk mendukung produk dan kualitas plastik. Beberapa

pewarna untuk plastik juga didapatkan secara langsung dari produk olahan batubara.

22. Produksi Serat ( Bahan Rayon dan Nilon)

Produksi serat seperti rayon dan nilon memiliki peran yang sangat penting dalam industri plastik.

Batubara menghasilkan panas khusus pada yang bisa mendukung proses pengolahan biji plastik. Hasil

sampingan dari pengolahan ini bisa membentuk serat khusus yang didapatkan dari limbah plastik.

Selanjutnya serat akan diolah menjadi rayon dan nilon yang banyak digunakan dalam industri produk

kemasan plastik.

23. Produksi Karbon Aktif

Karbon aktif merupakan produk yang didapatkan dari sisa hasil pembakaran batubara dalam industri

pembangkit listrik, produk pembakaran untuk menjalankan industri dan sisa bahan bakar batubara.

Karbon aktif yang dihasilkan dalam pengolahan ini berguna untuk mendukung sistem kerja filter yang

digunakan pada mesin pengolah kualitas udara dan juga mesin untuk cuci darah.

24. Produksi Bahan Pengeras

Produksi bahan pengeras seperti jenis baja ringan dan aluminum dihasilkan dari pembakaran baja oleh

tenaga batubara. Panas yang dihasilkan oleh batubara mampu membuat produk baja akan terpisah

sesuai dengan kualitas kekerasan. Setelah itu hasil sampingan dari bahan baja akan diolah dengan

batubara untuk menghasilkan baja ringan dan aluminum. Sehingga produk pengeras ini berperan penting

untuk industri kontruksi alat transportasi dan olahraga lain.

25. Produksi Logam Silikon

Pernahkah Anda mendengar logam silikon. Logam silikon merupakan salah satu hasil sampingan dari

pengolahan baja oleh batubara. Produk ini bisa menghasilkan beberapa jenis komponen yang berperan

untuk mendukung industri produksi bahan bakar cair seperti pelumas mesin, resin dan berbagai macam

produk kosmetik. Proses pengolahan silikon untuk membuat produk tertentu harus diolah dengan proses

pemurnian sehingga tidak bisa digunakan secara langsung.

26. Batubara Mendukung Ekonomi Negara

Negara yang memiliki sumber melimpah batubara akan menerima keuntungan dan berpotensi untuk

meningkatkan nilai ekonomi. Batubara bisa menjadi komoditi ekspor untuk negara yang tidak memiliki

sumber batubara. Secara umum hasil dari kerjasama batubara bisa meningkatkan penghasilan negara

Page 41: batubara 3KJHPIPHIH

melalui penerimaan pajak dan biaya pengiriman. Sehingga batubara akan meningkatkan kerjasama

antarnegara dan mendukung proses regenerasi bahan bakar minyak dunia.

27. Batubara Meningkatkan Ekonomi Rakyat

Batubara membutuhkan proses pengolahan yang sangat panjang dengan rantai produksi khusus.

Dengan cara ini batubara akan membutuhkan tenaga kerja dari berbagai bidang ilmu. Jadi, batubara

akan meningkatkan penghasilan masyarakat karena bisa mendukung menciptakan lapangan kerja dan

beberapa pendukung ekonomi lain.

28. Batubara Membuka Daerah Terisolasi

Penemuan batubara biasanya didapatkan di kawasan yang masih tertutup. Kawasan ini memang

memiliki penduduk yang tinggal di tempat tersebut. Pengolahan batubara bisa mendukung pembukaan

wilayah terisolasi sehingga meningkatkan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sebuah pertambangan di

kawasan pedalaman akan mendukung pembukaan wilayah dengan beberapa dukungan seperti jalan

raya, fasilitas transportasi, fasilitas kesehatan dan berbagai fasilitas lain.

MANFAAT BATUBARA

            Sampai saat ini batubara ditambang di berbagai belahan dunia karena merupakan

sumber energi . Berbagai industri menggunakan batubara untuk kebutuhan energi mereka.

Meskipun banyak kekhawatiran mengenai keselamatan para penambang dan efeknya pada

lingkungan, pertambangan batubara terus tumbuh hingga hari ini. Berikut adalah berbagai

keuntungan yang ditawarkan oleh pertambangan batu bara :

1.    Pertambangan batubara menyediakan ketersediaan energi 

            Batubara dianggap sebagai salah satu dari banyak mineral yang melimpah di dunia. Karena

kelimpahan, banyak negara dan / atau industri bergantung pada batubara untuk kebutuhan

energi mereka. Batubara dapat ditemukan di berbagai bagian AS dan di negara lain

membuatnya tersedia untuk dikonsumsi. Hal ini berbeda dengan ketersediaan sumber energi

lain seperti minyak atau gas alam.

2.    Batubara menyediakan kemudahan penggunaan

Page 42: batubara 3KJHPIPHIH

            Ini adalah salah satu keuntungan terbesar batubara dibandingkan sumber energi lainnya.

Setelah pertambangan batubara, hanya satu yang secara harfiah membakar  untuk dapat

memanfaatkannya. Sumber energi lain harus diproses atau melalui beberapa tahapan

persiapan dan perbaikan sebelum itu dapat berguna untuk orang. Minyak, misalnya perlu

diproses dan disempurnakan sebelum dapat mencapai tujuannya. Dan karena batubara juga

menyediakan kemudahan penyimpanan, dapat langsung digunakan ketika itu menjadi

kebutuhan.

3.    Batubara menyediakan sumber energi yang murah

            Bila dibandingkan dengan sumber energi lainnya, batubara dianggap yang termurah. Itu

sebabnya mengapa beberapa negara mengandalkan batubara meskipun ada beberapa efek

terhadap lingkungan. Energi merupakan syarat utama dalam hampir di setiap negara karna apa

pun yang muncul lebih murah selalu diharapkan. Penduduk bumi semakin besar dari hari ke

hari dan dengan kelangkaan dan biaya sumber energi lainnya, banyak negara telah mendukung

pertambangan batubara menjadi produsen energi utama mereka. Hal ini juga menyatakan

bahwa seluruh industri produksi batubara lebih banyak membuat lapangan pekerjaan dari

pertambangan hingga perdagangan dan distribusi. Semua ini akan menerjemahkan  manfaat

dari batubara  tidak hanya untuk pengguna akhir maupun masyarakat tetapi juga untuk seluruh

negeri.

                 Masyarakat modern membutuhkan energi listrik untuk berbagai

keperluan seperti kebutuhan konsumsi rumah tangga, penerangan umum, penggerak

sarana transportasi, penggerak mesin-mesin industri, dan lain sebagainya. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut maka di bangunlah pusat-pusat pembangkit listrik

berkapasitas tinggi.

            Dari beberapa pembangkit listrik yang eroperasi di permukaan bumi, PLTU berbahan

bakar batubara masih merupakan system pembangkit yang paling banyak dioperasikan dimuka

bumi karena mampu memproduksi listrik dengan biaya yang paling murah. Biaya operasi PLTU

batubara kurang lebih 30% lebih rendah dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lainnya

yang saat ini beroperasional. Cepatnya proses industrialisasi dalam berbagai sektor dimuka

bumi yang juga telah meningkatkan jumlah konsumsi bahan bakar fosil ini. Berkaitan dengan

masalah ini, batubara merupakan salah satu sumber energi andalan yang utama yang

merupakan penyelamat dalam memenuhi dalam memenuhi kebutuhan energy listrik hingga

beberapa dekade mendatang

Batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar atau sumber energi yang sangat berharga.

Berdasarkan cara penggunaannya, energi yang dihasilkan oleh batubara dapat di klasifikasikan

menjadi dua, yaitu:

1.  Penghasil energi primer apabila batubara di gunakan dalam industri, misalnyal  sebagai bahan

bakar industri semen, pembakaran batu kapur, penggerak lokomotif, kapal dan lain sebagainya.

Page 43: batubara 3KJHPIPHIH

2. Penghasil energi sekunder apabila energi yang terkandung dalam betubara  dikonfersikan

menjadi energ dalam bentuk lain, misal dibakar dalam PLTU untuk menghasilkan energ listrik,

diubah menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan bermotor dan sebagainya (Gambar 4.1).

Gambar 4.1  Proses Batubara Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik 

            Masyarakat memakai batubara baik untuk keperluan pembangkit listrik tenaga uap,

bahan bakar industry semen, briket batubara dan yang lain sebagainya, menyadari bahwa

pemanfaatan betubara mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

1.   Adanya penekanan biaya karena harga persatuan energy yang di hasilkan  batubara lebih

murah di bandingkan dengan bahan bakar lainnya.

2.    Persediaan batubara tersebar di seluruh dunia dan umumnya Negara-negara industry memiliki

sumber daya alam tersebut.

3.    Diantara bahan bakar hidrokarbon, batubara mempunyai persediaan yang paling melimpah di

dunia, dan masih dapat di andalkan sebagai sumber energy hingga memasuki abad ke-22

nanti.

4.    Teknologi ntuk penambangan dapat di timbun dan dapat di distribusikan ke berbagai tempat

dengan cara yang cukup mudah dan aman.

            Batubara juga bisa dijadikan alternatif dalam industri rumah tangga. Batu bara bisa

dijadikan alternatif untuk menggantikan Minyak Tanah yang harganya melonjak (Tabel 4.1).

Briket Batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari Batubara dengan sedikit campuran

seperti tanah liat dan tapioka. Briket Batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan

Minyak Tanah sepeti untuk : Pengolahan Makanan, Pengeringan, Pembakaran dan

Pemanasan. Bahan baku utama Briket Batubara adalah Batubara yang sumbernya berlimpah di

Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun. Teknologi

pembuatan Briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh masyarakat maupun

pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di Indonesia telah mengembangkan Briket

Page 44: batubara 3KJHPIPHIH

Batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang dengan baik mengingat Minyak

Tanah masih disubsidi sehingga harganya masih sangat murah, sehingga masyarakat lebih

memilih Minyak Tanah untuk bahan bakar sehari-hari. Namun dengan kenaikan harga BBM per

1 Oktober 2005, mau tidak mau masyasrakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang

lebih murah seperti Briket Batubara (Tabel 4.2).

            Keunggulan Briket Batubara adalah  lebih murah, panas yang tinggi dan kontinyu

sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama, tidak beresiko meledak/terbakar, tidak

mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga dan sumber Batubara berlimpah. Namun

demikian Briket memiliki keterbatasan yaitu waktu penyalaan awal memakan waktu 5 – 10

menit dan diperlukan sedikit penyiraman minyak tanah sebagai penyalaan awal, Briket

Batubara hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu diatas 2 jam.

Parameter Minyak Tanah Briket

Nilai Kalori 9.000 kkal/ltr 5.400 kkal/kg

Ekivalen 1 ltr 1,60 kg

Biaya Rp. 2.800 Rp. 1.300

Tabel 4.1  Parameter Antara Minyak Tanah dan Briket

Penggunaan Minyak Tanah Briket PenghematanRumah tangga3 ltr/hari

Rp. 9000/hari Rp. 5400/hari Rp. 3600/hari

Warung Makan10 ltr/hari

Rp. 30.000/hari Rp. 18.000/hari Rp. 12.000/hari

Industri Kecil25 ltr/hari

Rp. 75.000/hari 45.000/hari Rp. 30.000/hari

Industri Menengah1000 ltr/hari

Rp. 2.000.000/hari Rp. 1.502.450/hari Rp. 497.550/hari

Tabel 4.2  Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dengan Briket

            Dengan adanya batubara juga dapat mendukung perkembangan ekonomi, antara lain:

1.      Pekerja yang sebelumnya harus mengumpulkan bahan bakar dapat bebas melakukan kegiatan

yang lebih produktif seperti dalam industri pertanian dan pabrik. Kegiatan tersebut

meningkatkan pendapatan rumah tangga, pasokan tenaga kerja dan kapasitas produksi dari

perkembangan ekonomi.

Page 45: batubara 3KJHPIPHIH

2.      Pengumpulan bio massa yang intensif untuk bahan bakar konsumsi rumah tangga dalam

banyak hal menurunkan produktivitas lahan pertanian – melalui penggundulan (dengan

memotong pohon pohon) atau melalui penghilangan lahan subur (dengan mengumpulkan

kotoran hewan).

3.      Pembakaran yang tidak efisien dari bahan bakar non konvensional, terutama dari dalam rumah

yang tidak memiliki cerobong asap, dapat menimbulkan komplikasi kesehatan. Membuat rumah

tangga menggunakan sumber daya energi moderen akan meningkatkan kesehatan dan

produktivitas.

4.      Pengadaan listrik untuk rumah tangga berguna untuk penggunaan alat-alat modern – seperti

mesin cuci – dan penerangan yang akan meningkatkan produktivitas industri kecil dan waktu

senggang