batuan sedimen ( genesa )
TRANSCRIPT
Nama : Cherisnawati
BATUAN SEDIMEN
Genesa batuan sedimen - Batuan sedimen merupakan batuan yang terakumulasi
material hasil erosi atau hasil aktivitas kimia yang diendapkan lapis demi lapis pada
permukaan Bumi. Menurut para ahli, sekitar 70% lebih permukaan benua tertutup batuan
sedimen, walaupun volumenya tidak lebih dari 5% volume kerak Bumi. Batuan sedimen
terbentuk dari material-material batuan yang lepas atau dari material-material kimia
lainnya yang terakumulasi.
Proses terbentuknya batuan sedimen terbagi atas proses kimiawi dan mekanisme
atau disebut juga mekanik. Proses pembentukan secara kimiawi adalah, dimana material
pembentuk batuan sedimen tersebut terangkut dan ikut mengalami proses pemadatan
dengan material yang lainnya secara tidak sengaja atau dengan cara yang alami.
Sedangkan proses pembentukan secara mekanik yaitu, dimana proses pembentukan
batuan sedimen ini telah dikontrol oleh radiasi alam atau akibat perbedaan suhu.
Contohnya, apabila sebuah batuan terkena hujan ( suhu dingin ). Maka batu tersebut akan
menerima suhu yang cukup dingin dari udara sekitarnya bahkan dari air yang
membasahinya. Kemudian, batu tersebut terkena panas dari matahari. Maka, batu
tersebut akan menerima suhu yang cukup panas dari radiasi yang dihasilkan oleh matahari
tersebut.
Apabila proses tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, serta
terus-menerus, maka batu tersebut akan megalami proses pelapukan. Hal inilah yang
mendorong proses terbentuknya batuan sedimen.
Batuan sedimen banyak digunakan untuk bahan bangunan (Gypsum), bahan bakar
(Batubara), serta bahan pengeras jalan dan fondasi banguna (batugamping).
Adapun contoh dari batuan-batuan sedimen. Contohnya sebagai berikut ;
Breksi
Batuan sedimen yang memiliki ukuran butir yang kasar. Batuan sedimen ini
terbentuk dari segmentasi bagian-bagian yang bersifat coarse 2 sampai 256
milimeter, serta bentuk butiran yang agak runcing dan menyudut.
Konglomerat
Jenis batuan ini hampir sama dengan batuan sedimen jenis breksi. Yaitu,
memiliki ukuran butir yang hampir sama dengan breksi yang berkisar sekitar 2
sampai 256 milimeter. Hanya saja perbedaannya, bentuk butirannya
berbentuk bulat atau hampir bulat.
Sandstone
Batuan yang terbentuk akibat proses segmentasi butiran pasir yang terbawa
oleh arus sungai, ombak, dan angin hingga akhirnya terakumulasi pada suatu
tempat. Maka dari itu, batuan ini disebut sebagai batupasir. Ukuran butir
batupasir bisa mencapai 2 milimeter.
Shale
Batuan jenis ini memiliki tekstur yang halus. Ukuran butirnya bisa mencapai
1/16 sampai 1/256 milimeter. Shale dibagi atas batu lempung dan batu lanau.
Batu lempung mudah membelah ketika terkena panas. Sedangkan batu lanau
memiliki ukuran butir antara batu lempung dan pasir, atau batu serpih.
Limestone
Biasanya batuan ini sering disebut dengan batugamping. Tekstur limestone
bervariasi. Yaitu rapat, berbutir, kasar, dan kristal. Batuan ini merupakan hasil
proses dari organisme atau organik dan anorganik.
Saltstone
Batuan jenis ini memiliki tekstur berbentuk kristal. Batuan ini terbentuk akibat
proses penguapan yang biasanya terjadi di air laut.
Gipsum
Terbentuknya gipsum, hampir sama dengan saltstone, yaitu karena adanya
kandungan air yang menguap. Teksturnya pun berbentuk kristal. Hanya saja,
mineral ini tersusun atas mineral gipsum.
Coal
Coal atau batuan yang sering dikenal sebagai batubara ini merupakan batuan
yang tersusun oleh material-material tumbuhan. Baik dari akar, batang,
maupun daun. Komposisinya pun terdiri dari karbon dan humus berwrna
cokelat dan memiliki tekstur yang tebal dan berlapis. Proses pembentukan
batubara pun disebabkan karena material tumbuhan yang terkubur oleh
material di atasnya.