baterai

13
Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal sebagai akumulator. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: Fungsi Baterai Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu- lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya. Baterai (aki) 1) Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.

Upload: abdoel-wahied-arohman

Post on 20-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

baterai atau akumulator

TRANSCRIPT

Page 1: Baterai

Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi

(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal

sebagai akumulator.

Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi  sebagai sumber

energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi

baterai adalah:

Fungsi Baterai

Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.

Baterai (aki)

1)          Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan

asessoris, penerangan, dsb.

2)     Saat starter untuk mengidupkan sistem starter

3)     Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada

kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber

dari alternator.

Page 2: Baterai

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.      Fungsi Baterai pada kendaraan

Konstruksi Bateraia. Kotak baterai

Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak

baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan

jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level  dan

lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.

b. Elektrolit Baterai

Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan

asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O  dan dan 36 %

SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat

jenis 1,270.

Gambar 3.      Komposisi elektrolit baterai

Page 3: Baterai

c. Sumbat Ventilasi

Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit.

Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang

terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai

dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang

ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian

ventilasi dan menetes kembali ke bawah.

 

 

Gambar 4.      Kotak dan sumbat baterai

Membaca kode aki

Kode aki dituliskan mengikuti 2 standar/metode:

1. Japan Industrial Standard (JIS)

2. Deutsches Institut für Normung (DIN)

Sepertinya yang lebih banyak beredar adalah aki berstandar JIS. Ini

sesuai dengan permintaan pasar yang lebih banyak kepada kendaraan

Jepang. Setiap aki punya kode yang bisa dilihat langsung

pada akinya. Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala

aki (kutub): tenggelam untuk aki tipe DIN dan muncul untuk aki tipe JIS

(lebih tinggi).

Aki Japan Industrial Standard (JIS)

Contoh 1: Aki NS40ZLS

N = Normal

S = pengurangan daya aki sebesar 20%

Page 4: Baterai

40 daya utama aki

Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah dikurangi 20% (huruf

S pertama)

L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif) [-]) berada di

sebelah kiri, tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.

S = aki memiliki kutub ukuran besar

Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah - 20% + 10% = 32 Ah

dengan pole sebelah kiri dan kepala aki besar.

Contoh 2: Aki N 40

Daya utama 40Ah

Kepala aki besar, walaupun tidak memiliki kode S dibelakangnya.

Hal ini karena huruf awalnya bukan NS.

Contoh lain:

Aki NS 40: kapasitas 32 Ah

Aki NS 40 Z: kapasitas 35 Ah

Aki NS 40 ZS: kapasitas 35 Ah dengan kepala aki besar.

Sekarang ini kode di atas mengalami perubahan menjadi lebih

simpel.

Seperti NS 40 menjadi 32B20R, artinya:

32: kapasitas aktual aki 32 Ah

B: kode baterai

20: panjang aki 20cm

R: posisi pole di sebelah kanan

Aki Deutsches Institut für Normung (DIN)

Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan Eropa.

Aki ini menggunakan kode 5 digit angka. Tapi yang perlu

diperhatikan hanya 3 digit angka di depan.

Page 5: Baterai

Cara membacanya:

Angka I 5 menjadi 0

Angka I 6 menjadi 1

Angka I 7 menjadi 2

Contoh: Aki 54533

Angka I 5: menjadi angka 0

Angka II & III 45 = tetap angka 45

Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah

Contoh lain: Aki 73530

Kapasitas aki adalah: 235 Ah.

Kode Produksi Aki

* Aki Yuasa

Menggunakan penomoran 7 digit. Dua nomor pertama adalah kode

hari, dua angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut

tahun produksi, dan angka terakhir kode negara produksi.

Contoh: Kode tanggal 2106049

Artinya aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004,

dan diproduksi di Indonesia.

* Aki GS

Menggunakan 6 digit kode.

Contoh: Kode Tanggal 20B4B5

Tanggal produksi di dua nomor pertama. B berarti dibikin

November. GS memberi kode untuk bulan Januari- September

menggunakan angka 1 sampai 9. Untuk Oktober-Desember

Page 6: Baterai

menggunakan kode A sampai C. Angka 4 berarti tahun

produksi. Sedangkan B5, waktu shift dan jalur produksi aki di

pabrik.

Reaksi Kimia pada Baterai

Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik

dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip,  elektrolit baterai

dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus

searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara

kimia dapat dirumuskan sebagai berikut: 

 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)       Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)

 Pb SO4  + 2 H2O + PbSO4              PbO2   + 2H2SO4  + Pb 

Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan

di baterai akan mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses

pengosongan (discharge).  Proses pengosongan secara kimia dapat

dirumuskan sebagai berikut: 

Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)         Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)

 Pb SO4  + 2H2SO4 + PbSO4           PbO2   + 2 H2O  + Pb

        

Gambar 5.      Proses pengisian dan pengosongan baterai

Page 7: Baterai

Dari  reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai

saat kapasitas baterai penuh dan kosong,  dimana saat baterai penuh

elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan  saat kosong elektrolit batarai

adalah 2H2O.

Rating Kapasitas Baterai

Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk

starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai

menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan

sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat,

jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran

yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:

1) Cranking Current  Ampere (CCA)

2) Reserve Capacity

3) Ampere Hour Capacity (AH)

Cranking Current  Ampere (CCA)

Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan

dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran

(luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan

kapasitasnya.  The Internasional standard memberikan nilai untuk

capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau   Cold Cranking

Current (CCA Cold Cranking Ampere).  Nilai CCA dari suatu baterai

adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat

memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap

menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.

Page 8: Baterai

Reserve Capacity

Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang

diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat 

Celsius setelah sistim pengisian dilepas.  Tegangan tidak boleh turun

dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).

Ampere Hour Capacity (AH)

Kapasitas baterai  adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh

dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa

penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah

Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam

dinilai memiliki 60 AH.

Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:

AH = A (amper) x H (Jam)

Memeriksa Baterai

Dalam pemeriksaan baterai, pertama yang dilakukan adalah melepas

baterai dari mobil, dengan cara :

Pastikan bahwa kunci kontak dalam keadaan off

Lepaskan pengunci baterai

Page 9: Baterai

Lepaskan kabel terminal negatif (-)

Lepaskan kabel terminal positif (+)

Angkat Baterai secara tegak lurus

Letakkan perlahan pada meja kerja

Langkah yang selanjutnya adalah memeriksa baterai tersebut:

1. Periksa kotak/casing baterai : pastikan tidak pecah, bocor, retak, maupun

menggelembung

2. Periksa volume elektrolit : air elektrolit harus diatas lower level dan jika

kurang harus ditambah air aki dan TIDAK BOLEH melebihi upper level, karena

jika terkena goncangan akan tumpah dan merusak body kendaran

3. Pemeriksaan Vent hole pada Vent plug (tutup aki) : vent hole harus

terbuka, dan jika tersumbat dibersihkan dengan  kompresor

4. Pemeriksaan Pos terminal (+) dan (-) : jika terdapat kotoran, kerak, karat

maka cucilah dengan air hangat dan sikat dan bila perlu diamplas lalu diberi paslin

(grease) agar tidak mudah berkarat

5. Pemeriksaan berat jenis baterai menggunakan hidrometer : BJ yang baik

pada warna hijau (1260-1280)

6. Permeriksaan tegangan menggunakan multimeter : tegangan baterai yang

baik yaitu 12-12,6 V