baterai
DESCRIPTION
baterai atau akumulatorTRANSCRIPT
![Page 1: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/1.jpg)
Baterai (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Baterai juga dikenal
sebagai akumulator.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber
energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi
baterai adalah:
Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
Baterai (aki)
1) Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan
asessoris, penerangan, dsb.
2) Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3) Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada
kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber
dari alternator.
![Page 2: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar 1. Fungsi Baterai pada kendaraan
Konstruksi Bateraia. Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan
jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan
lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.
b. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 %
SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat
jenis 1,270.
Gambar 3. Komposisi elektrolit baterai
![Page 3: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/3.jpg)
c. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit.
Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang
terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai
dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang
ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian
ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
Gambar 4. Kotak dan sumbat baterai
Membaca kode aki
Kode aki dituliskan mengikuti 2 standar/metode:
1. Japan Industrial Standard (JIS)
2. Deutsches Institut für Normung (DIN)
Sepertinya yang lebih banyak beredar adalah aki berstandar JIS. Ini
sesuai dengan permintaan pasar yang lebih banyak kepada kendaraan
Jepang. Setiap aki punya kode yang bisa dilihat langsung
pada akinya. Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala
aki (kutub): tenggelam untuk aki tipe DIN dan muncul untuk aki tipe JIS
(lebih tinggi).
Aki Japan Industrial Standard (JIS)
Contoh 1: Aki NS40ZLS
N = Normal
S = pengurangan daya aki sebesar 20%
![Page 4: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/4.jpg)
40 daya utama aki
Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah dikurangi 20% (huruf
S pertama)
L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif) [-]) berada di
sebelah kiri, tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.
S = aki memiliki kutub ukuran besar
Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah - 20% + 10% = 32 Ah
dengan pole sebelah kiri dan kepala aki besar.
Contoh 2: Aki N 40
Daya utama 40Ah
Kepala aki besar, walaupun tidak memiliki kode S dibelakangnya.
Hal ini karena huruf awalnya bukan NS.
Contoh lain:
Aki NS 40: kapasitas 32 Ah
Aki NS 40 Z: kapasitas 35 Ah
Aki NS 40 ZS: kapasitas 35 Ah dengan kepala aki besar.
Sekarang ini kode di atas mengalami perubahan menjadi lebih
simpel.
Seperti NS 40 menjadi 32B20R, artinya:
32: kapasitas aktual aki 32 Ah
B: kode baterai
20: panjang aki 20cm
R: posisi pole di sebelah kanan
Aki Deutsches Institut für Normung (DIN)
Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan Eropa.
Aki ini menggunakan kode 5 digit angka. Tapi yang perlu
diperhatikan hanya 3 digit angka di depan.
![Page 5: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/5.jpg)
Cara membacanya:
Angka I 5 menjadi 0
Angka I 6 menjadi 1
Angka I 7 menjadi 2
Contoh: Aki 54533
Angka I 5: menjadi angka 0
Angka II & III 45 = tetap angka 45
Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah
Contoh lain: Aki 73530
Kapasitas aki adalah: 235 Ah.
Kode Produksi Aki
* Aki Yuasa
Menggunakan penomoran 7 digit. Dua nomor pertama adalah kode
hari, dua angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut
tahun produksi, dan angka terakhir kode negara produksi.
Contoh: Kode tanggal 2106049
Artinya aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004,
dan diproduksi di Indonesia.
* Aki GS
Menggunakan 6 digit kode.
Contoh: Kode Tanggal 20B4B5
Tanggal produksi di dua nomor pertama. B berarti dibikin
November. GS memberi kode untuk bulan Januari- September
menggunakan angka 1 sampai 9. Untuk Oktober-Desember
![Page 6: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/6.jpg)
menggunakan kode A sampai C. Angka 4 berarti tahun
produksi. Sedangkan B5, waktu shift dan jalur produksi aki di
pabrik.
Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik
dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip, elektrolit baterai
dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus
searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara
kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan
di baterai akan mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses
pengosongan (discharge). Proses pengosongan secara kimia dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Gambar 5. Proses pengisian dan pengosongan baterai
![Page 7: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/7.jpg)
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai
saat kapasitas baterai penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh
elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan saat kosong elektrolit batarai
adalah 2H2O.
Rating Kapasitas Baterai
Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk
starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai
menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan
sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat,
jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran
yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1) Cranking Current Ampere (CCA)
2) Reserve Capacity
3) Ampere Hour Capacity (AH)
Cranking Current Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan
dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran
(luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan
kapasitasnya. The Internasional standard memberikan nilai untuk
capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau Cold Cranking
Current (CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari suatu baterai
adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat
memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap
menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
![Page 8: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/8.jpg)
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang
diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat
Celsius setelah sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun
dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Ampere Hour Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh
dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa
penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah
Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam
dinilai memiliki 60 AH.
Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
Memeriksa Baterai
Dalam pemeriksaan baterai, pertama yang dilakukan adalah melepas
baterai dari mobil, dengan cara :
Pastikan bahwa kunci kontak dalam keadaan off
Lepaskan pengunci baterai
![Page 9: Baterai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/55cf98cb550346d03399b5d6/html5/thumbnails/9.jpg)
Lepaskan kabel terminal negatif (-)
Lepaskan kabel terminal positif (+)
Angkat Baterai secara tegak lurus
Letakkan perlahan pada meja kerja
Langkah yang selanjutnya adalah memeriksa baterai tersebut:
1. Periksa kotak/casing baterai : pastikan tidak pecah, bocor, retak, maupun
menggelembung
2. Periksa volume elektrolit : air elektrolit harus diatas lower level dan jika
kurang harus ditambah air aki dan TIDAK BOLEH melebihi upper level, karena
jika terkena goncangan akan tumpah dan merusak body kendaran
3. Pemeriksaan Vent hole pada Vent plug (tutup aki) : vent hole harus
terbuka, dan jika tersumbat dibersihkan dengan kompresor
4. Pemeriksaan Pos terminal (+) dan (-) : jika terdapat kotoran, kerak, karat
maka cucilah dengan air hangat dan sikat dan bila perlu diamplas lalu diberi paslin
(grease) agar tidak mudah berkarat
5. Pemeriksaan berat jenis baterai menggunakan hidrometer : BJ yang baik
pada warna hijau (1260-1280)
6. Permeriksaan tegangan menggunakan multimeter : tegangan baterai yang
baik yaitu 12-12,6 V