basis data
DESCRIPTION
JIKA MENGINGINKAN MODUL INI, KONTAK LANGSUNG KE 0823 9115 6635TRANSCRIPT
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
BAB I
PENDAHULUAN
1. Defenisi Istilah Komputer
Istilah komputer
Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa latin Computare yang berarti
menghitung (to compute atau reckon).
Definisi Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input data dan
mengolahnya menjadi suatu informasi, dengan menggunakan suatu program
yang tersimpan di memorinya, serta dapat menyimpan program dan hasil
pengolahannya, dimana bekerja secara otomatis.
2. Perkembangan Teknologi Komputer
1. Perkembangan Teknologi Komputer Pertama Kali
Pada waktu Perang Dunia Kedua, negara-negara yang ikut dalam
perang tersebut terus berusaha untuk mengembangkan komputer yang akan
digunakan untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer.
Karena hal ini, maka adanya peningkatan pendanaan dari negara untuk
mempercepat pengembangan komputer serta kemajuan teknik komputer.
Dan pada tahun 1941, seorang insinyur jerman – Konrad Zuse berhasil
membangun sebuah komputer Z3 yang digunakan untuk mendesain pesawat
terbang dan juga peluru kendali.
Dilain pihak, pihal sekutu juga membuat kemajuan dalam hal
pengembangan kekuatan komputer. Dan pihak Inggris pada tahun 1943 telah
menyelesaikan
komputer yang
digunakan untuk
memecahkan kode
rahasia yang
diberi
nama Colossus,
untuk
memecahkan kode rahasia yang digunakan militer Jerman. Dan dampak dari
| PANDI SURYADI 1
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
pembuatan Colussus ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan industri komputer dikarenakan beberapa alasan yaitu:
Colossus bukan merupakan komputer general (serba guna), hanya digunakan
untuk memecahkan kode rahasia saja.
Dan keberadaan komputer ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade
setelah perang berakhir.
Disamping itu, ada usaha lain yang dilakukan pihak Amerika Serikat pada
waktu itu dan berhasil mencapai kemajuan lainnnya, yaitu seorang insinyur
Harvard – Howard H.Aiken (1900-1973) yang bekerja dengan IBM berhasil
memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran
panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang
500mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau
Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal
elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut
beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan)
dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat
melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Lalu perkembangan komputer lain pada masa itu adalah Electronic
Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama
antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania . Terdiri dari
18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut
merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
Komputer tersebut dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan
John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general
purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung
dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin
komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.
Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer
(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik
program ataupun data.
| PANDI SURYADI 2
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan
kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur Von
Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh
fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951,
UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington
Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur
von Neumann tersebut.
Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki
UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah
keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam
pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa
instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap
komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa
mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram
dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah
penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran
sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.
2. Berikut ini Sejarah Komputer Generasi Kedua:
Dimulai pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi
perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio,
dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.
Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan
lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan
komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan,
dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang
memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat
superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama
LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi
atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat
dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu
kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi
kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan:
| PANDI SURYADI 3
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya
di US Navy Research and Development Center di Washington D.C.
Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa
assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-
singakatan untuk menggantikan kode biner. Pada awal 1960-an, mulai
bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di
universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini
merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga
memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada
saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan
program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang
diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-
bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi
keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman
yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini
meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan
konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian
menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.
Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa
pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula
Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini
menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula
matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan
seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir
baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri
piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer
generasi kedua ini.
3. Sejarah Komputer Generasi Ketiga
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun
transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak
bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan
masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan
| PANDI SURYADI 4
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan
tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari
pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak
komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor.
Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen dapat
dipadatkan dalam chip.
Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem
operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan
berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama
yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
4. Berikut Sejarah Komputer Generasi Keempat
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan
ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI)
dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very
Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip
tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut
menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen
dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong
turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja,
efisiensi dan keterandalan komputer.
Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada
IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central
processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang
sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang
spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian
diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama
kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dn
mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk
menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi
perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun
| PANDI SURYADI 5
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat
umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan
paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak
yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan
spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik
perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat
diprogram. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal
Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC
yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di
tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer
melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang
berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat
dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam
(palmtop). IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan
pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan
sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan
komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti
mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible
dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III,
Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6,
Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara
baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah
kuatnya suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan
secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti
lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang
lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk
kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas.
Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area
network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi
sangat besar.
| PANDI SURYADI 6
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
5. Berikut uraian Sejarah Komputer Generasi Kelima..
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena
tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima
adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul
2001: Space Odyssey.
HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah
komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence),
HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan
manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya
sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan,
banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer
dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia.
Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin.
Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih
rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertia
manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar
menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain
memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa
yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan
menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan
dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja
secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang
memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya
dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan
proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new
Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar
yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi
lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa
perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.
| PANDI SURYADI 7
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Perkembangan Konsep Basis Data
Pengetahuan tentang konsep basis data muncul dan mulai berkembang
seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan data untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Perkembangan konsep basis data dapat dibedakan dalam 5 tahapan,
yaitu :
1. Tahap I (awal tahun 1960–an)
Ciri konsep basis data Tahap I adalah data–data diolah berdasarkan prinsip
berkas (file processing) pada lingkungan komputer mainframe (komputer
besar).
2. Tahap II (akhir tahun 1960–an)
Ciri konsep basis data Tahap II adalah konsep sistem basis data (Data Base
Systems/DBS), konsep sistem manajemen basis data (Data Base Management
Systems/DBMS) layanan informasi secara online dan layanan informasi
berbasis teks.
3. Tahap III (awal tahun 1970–an)
Ciri konsep basis data Tahap III adalah kemunculan aplikasi–aplikasi basis
data berbasis sistem pakar (Expert Systems/ES) dalam sistem pendukung
keputusan (Decission Support Systems/DSS), serta pemrograman berorientasi
objek (Object Oriented Programming/OOP).
4. Tahap IV (mulai tahun 1980–an)
Ciri konsep basis data Tahap IV adalah sistem berbasis hypertext yang
memungkinkan penampilan informasi berdasarkan suatu kata kunci pencarian
yang dapat dilakukan secara acak.
5. Tahap V (mulai tahun 1990–an)
Ciri konsep basis data Tahap V adalah telah berkembang ke arah aplikasi–
aplikasi basis data untuk sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI),
basis data untuk aplikasi–aplikasi multimedia yang melibatkan data teks,
suara, gambar dan animasi, aplikasi basis data berorientasi objek (Object
Oriented Data Base/OODB), serta aplikasi–aplikasi basis data secara online
(online database) untuk jaringan komputer global/internet. Aplikasi konsep
basis data kabur (fuzzy) juga mewarnai konsep basis data pada masa ini.
| PANDI SURYADI 8
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
4. Aplikasi Basis Data
Kegunaan Basis Data Pada Perindustrian :
1. Industri Manufaktur : Produksi, Persediaan, Pemesanan
2. Manajemen Rumah Sakit : Registrasi, Rekam Media, Perawatan
3. Manajemen Perpustakaan : Seluruh Transaksi
4. Perhotelan : Seluruh Transaksi
5. Perbankan : Melayani Seluruh Transaksi
6. Perguruan Tinggi : Mahasiswa, Keuangan, Perpustakaan, Akuntansi
7. Penerbangan : Reservasi. Jadwal Penerbangan
8. Penjualan : Pelanggan, Produk, Penjualan, Pemasaran
9. Personalia : Rekaman Karyawan, Gaji, Pajak
Bagi pemakai mahir yang berinteraksi langsung terhadap basis data melalui
DBMS, operasi basis data itu dapat berbentuk:
Penambahan data.
Pencarian data.
Pengubahan data.
Penghapusan data.
Pengurutan data.
Penggabungan data.
Penyimpulan/pengelompokkan data.
dan lain-lain.
Bagi pemakai akhir (end-user) yang memang tidak bersentuhan langsung dengan
objek basis data, tetapi lebih banyak bersinggungan dengan aktivitas nyata yang
memang terjadi di mana sistem basis data itu diterapkan, maka akan lebih
mengenal operasi basis data seperti:
Pemasukan data (master barang, transaksi penjualan, jumal-akuntansi, nasabah
baru, dan lain-lain).
Monitoring data transaksi.
Pencetakan laporan harian/bulanan.
Penutupan data transaksi bulanan.
dan lain-lain.
Pada level implementasi, perbedaan tersebut dijembatani oleh adanya perangkat
| PANDI SURYADI 9
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
lunak (aplikasi) yang khusus dibuat untuk dapat digunakan oleh para pemakai
akhir (end-user). Aplikasi ini akan menyediakan sejumlah operasi (menu) yang
sesuai dengan berbagai aktivitas nyata yang memang dilakukan oleh para
pemakai akhir (end-user).
Selanjutnya, pilihan operasi user ini akan 'diterjemahkan' oleh aplikasi tersebut
menjadi' sejumlah operasi basis data elementer yang memang dapat
dikenali/dikerjakan oleh DBMS. Aplikasi semacam itu kita sebut Aplikasi Basis
Data.
DBMS: Terpisah atau Menyatu denganAplikasi?
Sofware untuk merancang aplikasi basis data : Java, VB.Net, ASP.Net, Delphi,
MS Access, Visual Foxpro dll kadang dianggap bukan DBMS.
DBMS yang besar (seperti Oracle, CA-OpenIngres, Sybase, Informix, IBM-DB2,
SQL Server) memang dirancang sejak awal untuk berdiri sendiri dan terpisah dari
aplikasi basis datanya.
| PANDI SURYADI 10
naive-
user
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Karena berdiri sendiri, maka banyak sekali fasilitas (feature) yang ditangani oleh DBMS
ini, seperti masalah pemeliharaan integritas basis data, mekanisme recovery (pemulihan
data otomatis akibat adanya kerusakan data), mekanisme backup periodik, pengendalian
persaingan pemakaian data oleh banyak pemakai (concurency control), mekanisme
pengamanan pemakaian (security mechanism), dan lain-lain.
Gambar aplikasi basis data yang terpisah dari DBMS
Pada bentuk di atas, basis data dapat dianggap sebagai objek yang hidup, karena
sesungguhnya aplikasi tidak pemah berinteraksi langsung dengan basis data. Tetapi selalu
melalui DBMS sebagai perantara. Bahkan DBMS sendiri bisa melakukan aktifitas sendiri
yang bisa ditangkap oleh aplikasi.
Jadi interaksi antara aplikasi basis data dan DBMS merupakan interaksi dua arah
(digambarkan dengan adanya tanda panah bolak-balik) antara dua perangkat lunak.
Arsitektur Sistem
Arsitektur Sistem merujuk pada konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi
'tempat hidup' dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya.
Bagaimana wujud dari 'tempat hidup' tersebut yang juga akan menentukan bagaimana
para pemakai berinteraksi dengannya, sudah seharusnya ditetapkan sejak awal sebelum
memulai perancangan basis data, atau paling tidak sebelum melaksanakan tahap
implementasi basis data.
Beberapajenis arsitektur sistem yang dapat digunakan dan akan diuraikan pada bab ini
adalah :
Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone)
Sistem Tersentralisasi (Centralized System).
Sistem Client-Server
1. Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone)
| PANDI SURYADI 11
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Pada arsitektur ini, DBMS, basis data dan aplikasi basis data ditempatkan pada mesin
(komputer) yang sama. Dengan demikian, pemakai yang dapat menggunakannya di setiap
saat juga hanya satu orang (single user).
Arsitektur ini merupakan arsitektur sistem yang paling sederhaha dan paling murah.
Arsitektur semacam ini dapat kita pilih dan gunakan, jika basis data yang dikelola
memang tidak terlalu besar dan lebih bersifat membantu mempercepat pekerjaan-
pekerjaan administratif.
2. Sistem Tersentralisasi (Centralized System)
Kita tidak dapat mempertahankan pemakaian Sistem Mandiri, jika harus mengakomodasi
pemakaian oleh banyak pemakai (multi-user).
Arsitektur ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi
tempat user berinteraksi dengan sistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat
mencakup basis data, DBMS dan aplikasi basis data atau basis data saja.
Untuk lingkup sentralisasi yang pertama, maka jenis server-nya. sering disebut sebagai
DBMS-server atau application-server (server aplikasi) dan terminalnya lebih tepat
disebut dumb-terminal (terminal pasif).
Sedang jika yang disentralisasi hanya basis data, server yang kita gunakan biasa disebut
file server dan terminalnya disebut workstation (stasiun kerja).
| PANDI SURYADI 12
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Pada bentuk sentralisasi yang pertama, beban server tentu saja sangat berat, karena
digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai untuk menjalankan aplikasi basis
data dan DBMS (di samping tentu saja sistem operasi untuk jaringan).
Untuk memperingan beban server (khususnya dalam alokasi sumber daya server seperti
prosesor dan memori), bentuk sentralisasi ini umumnya menggunakan aplikasi berbasis
teks (text-base application) dengan fasilitas antar-muka layar yang sederhana, sehingga
ukuran aplikasi bisa lebih kecil.
Performansi operasi basis data sangat dipengaruhi oleh utilitas (pemakaian) sumber daya
server. Karena itu, semakin banyak proses yang aktif, maka performansi akan semakin
lambat. Sementara itu, lalu lintas data (data traffic) antara terminal dan server rendah,
karena yang ditransfer hanyalah aksi pemakai (dari terminal ke server) dan image lay ar
(dari server ke terminal pada saat menampilkan hasil query).
Dengan begitu, arsitektur ini akan tetap berfungsi baik walaupun digunakan di sebuah
jaringan yang lebih besar (Wide Area Network/WAN) dan lebih praktis terutama pada
masa instalasi maupun perbaikan aplikasi, karena pemasangan aplikasi (deployment)
hanya dilakukan di satu tempat (di server). Pada bentuk sentralisasi ini, kita dapat saja
menggunakan DBMS yang terpisah dari aplikasi, tetapi berada di mesin (server) yang
sama.
Pada bentuk sentralisasi yang kedua, beban server jauh lebih ringan, karena yang 'hidup'
di situ hanyalah sistem operasi jaringan (network operating system/NOS) dan basis data
dianggap setara dengan sebuah file atau beberapa file pada umumnya.
Proses-proses aplikasi basis data dijalankan di setiap work-station (yangjuga memiliki
prosesor dan memori) yang digunakan pemakai. Karena itu, beban kerja sistem secara
keseluruhan menjadi terbagi.
Yang sangat mempengaruhi performansi pada arsitektur tersentralisasi yang kedua ini
adalah lalu lintas data (data traffic) yang berlangsung dengan intensitas yang tinggi antara
work-station dan server, apalagi jika volume data hasil query cukup besar.
Jika ada operasi basis data dari sebuah proses yang sedang aktif di salah satu work-
station, maka file-file yang dibutuhkan oleh operasi tersebut akan ditransfer secara
keseluruhan dari server ke workstation tersebut, Dengan begitu, arsitektur semacam ini
lebih cocok untuk jaringan yang sifatnya lokal (Local Area Network/LAN). Di sisi lain,
tahap pemasangan (deployment) aplikasi juga menjadi tidak praktis, karena setiap aplikasi
yang baru ataupun perubahannya harus diinstalasi di setiap work-station yang
menggunakannya.
| PANDI SURYADI 13
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Memang bisa saja kesulitan ini diatasi dengan menyediakan ruang di disk server untuk
menyimpan aplikasi, sehingga sewaktu ingin menjalankan aplikasi, pemakai lebih dulu
men-transfer file aplikasi dari serverke work-station lalu kemudian mengaktifkannya.
Bentuk sentralisasi kedua ini hanya dapat menggunakan DBMS yang menyatu dengan
aplikasi, sehingga basis data-nya bersifat pasif (tidak 'hidup'). Kelemahan lain dari bentuk
ini adalah rendahnya mekanisme pengamanan basis data (baik dari adanya akses pemakai
yang ilegal maupun karena adanya kerusakan data) dan hanya mengandalkan pada
mekanisme pengamanan yang dimiliki oleh sistem operasi yang ada di server.
3. Sistem Client-Server
Sebagaimana Sistem Tersentralisasi, arsitektur ketiga ini juga diterapkan pada sebuah
sistem jaringan. Sistem Client-Server ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada Sistem Tersentralisasi sebelumnya (baik sentralisasi
pada aplikasi dan basis data maupun sentralisasi hanya pada basis data).
Kelemahan pada bentuk Sistem Tersentralisasi yang pertama, yaitu beratnya beban
server yang harus menangani semua proses, diatasi dengan membagi beban itu
menjadi 2 bagian : client (yang menjalankan aplikasi basis data) dan server (yang
menjalankan DBMS dan berisi basis data) pada mesin yang berbeda.
Sedang kelemahan pada bentuk Sistem Tersentralisasi yang kedua, yaitu padatnya lalu
lintas data antara server dan work-station diatasi dengan mekanisme transfer data yang
lebih efisien.
Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu client dan server. Client
berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang
dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya
mengupayakan agar semua proses 'sebisa mungkin' ditangani sendiri. Jika ada proses
yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, barulah clien melakukan
'kontak' dengan server.
Katakanlah ada kebutuhan untuk mendapatkan baris-baris data (row) dengan kriteria
tertentu (proses query) dan tabel data bernama T. Pada bentuk Sistem Tersentralisasi
yang kedua, kebutuhan ini dijawab dengan mentransfer lebih dulu semua baris data
(row) yang ada di tabel T tersebut dari server ke work-station, barulah kemudian di
work-station dilakukan pemilihan baris data (query) terhadap tabel T tersebut.
Sementara pada Sistem Client-Server, untuk memenuhi kebutuhan itu client akan
mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya, server yang
| PANDI SURYADI 14
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut (melakukan pencarian
baris data terhadap tabel T) dan hanya hasilnya (jadi tidak seluruh isi tabel T) yang
akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu, transfer datanya menjadi jauh lebih
efisien.
Gambar Sistem Client-Server sederhana
Gambar sistem client-server kompleks
| PANDI SURYADI 15
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Dari kedua gambar di atas, dapat kita lihat adanya dua macam implementasi
Sistem Client-Server. Bentuk yang pertama yang lebih sederhana dapat
diterapkan pada sebuah jaringan komputer lokal (LAN), di mana fungsi client
(untuk menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan,
perulangan, pembandingan, dan lain-lain) dan fungsi workstation (untuk
menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan
menayangkan hasil pengolahan) disatukan.
5. Data dan Informasi
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa
kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian
ataupunsuatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi,
ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini,
data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang
bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil
pengolahan ataupun pemrosesan data.
6. System Informasi dan Basis Data
Menurut Sutanta (2003) berdasarkan komponen fisik sistem informasi terdiri dari
beberapa komponen :
1. Perangakat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Berkas Basis Data (File)
Merupakan sekumpulan data dalam basis data yang disimpan dengan cara
tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat.
4. Prosedur (Procedurez)
Prosedur meliputi prosedur pengoperasian untuk sistem informasi, manual,
dan dokumen dokumen yang semua aturan yang berhubungan dengan system
informasi dan lainnya.
| PANDI SURYADI 16
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
7. Pengelola Sistem Informasi
1. Analisis Sistem seorang pakar yang mana mampu mendefenisikan masalah
dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu
memecahkan masalah.
2. Database administrator/DBA : Bekerjasama dengan pemakai dan analis sistem
menciptakan basis data yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi bagi pemakai
3. Spesialis jaringan (network specialist)
Ahli dalam bidang komputer dan telekomunikasi
4. Pemograman (programer)
5. Operator
8. Pentingnya Memahami Konsep Basis Data
Alasan mengapa kita perlu mempelajari teori dan konsep :
Memberi kerangka kerja untuk memikirkan dan menyederhanakan persoalan.
Memberikan dasar ilmu yang kuat sehingga relatif lebih mudah untuk
mempelajari dan mendalami objek yang bersangkutan pada masa-masa
selanjutnya.
Tujuan : membantu dalam membentuk persoalan menuju pemecahan dan dalam
memilih satu di antara banyak pilihan pemecahan persoalan.
Basis data Informasi yang akurat dan tepat waktu
BAB II
DEFENISI BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA
| PANDI SURYADI 17
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Defenisi Basis Data
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis diartikan sebagai markas
atau gudang. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan
kombinasinya.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
- Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
- Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
- Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
2. Defenisi Sistem Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras,
serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan
dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu
komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam
menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
Penyusunan basis data meliputi :
Proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan
menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database
Management System DBMS).
Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk
mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian
| PANDI SURYADI 18
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
(update) data, serta pembuatan report data. Tujuan utama DBMS adalah untuk
menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem
menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat,
tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang
digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi
tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui
kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya
beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya
duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update
menjadi rumit.
Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi
saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk
mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang
ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan
dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
3. Hierarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun dalam
sebuah hierarki, mulai dari yang paling sederhana hingga paling kompkleks.
1. Sistem basis data : sekumpulan subsistem yang terdiri dari basis data
dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama sama
personal.
2. Basis data : sekumpulan dari bermacam-macam type record yang
memiliki hubungan antar record dan rincian data terhadap objek tertentu.
3. File : sekumpulan recokr sejenis secara relasi yang tersimpan dalam media
penyimpanan sekunder.
| PANDI SURYADI 19
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
4. Record : sekumpulan field/ attribute/ data item yang saling berhubungan
terhadap obyek tertentu :
a. Fixed length record : semua fiel dalam record memiliki ukuran tetap
b. Variable length record : kebalikannya
5. Data item / fiel / attribute : unit terkecil yang disebut data yaitu
sekumpulan byte yang mempunyai makna :
a. Fixed length field (harus disediakan ukuran besar yang mungkin
diperlukan tetapi mudah dalam pemograman.
b. Variabel length field ukuran berbeda beda, hemat memory tetapi susah
pemogramannya.
6. Data agregat : sekumpulan data item/field/attribute dengan ciri tertentu dan
diberi nama.
Misalnya tempat tanggal lahir : terhindari data item tempat lahir (carakter)
dan
Tanggal lahir (date)
7. Byte : bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori (merupakan
sekumpulan bit) secara konvensional terdiri dari delapan but yang
menyatakan sebuah karakter. 1 byte = 1 karakter.
Misal :
Karakter 0 dalam EBCDIC (EXTENDED, BINARY CODE DECIMAL
INTERCHANGE CODE)
Dikodekan sebagai 11110000
Karakter A dikodekan sebagai : 11000001
Sedangkan dalam ASCII 8 bit
0 sama dengan : 01100000
A sama dengan : 10000001
8. Bit : system biner terdiri dari dua macam nilai yaitu 0 dan 1. Merupakan
dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antar manusia dan mesin
(computer). Computer adalah benda mati berupa rangkai elektronik
Hierarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti
struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang
khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung
| PANDI SURYADI 20
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
jawabnya). Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hierarki ini,
dimana metode dan / atau atribut yang ditentukan dalam sebuah objek kelas
dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya. Satu
sistem dapat mempunyai abstraksi hierarki yang banyak, contohnya : aplikasi
financial, kita dapat mempunyai tipe-tipe pelanggan dan simpanan yang
berbeda-beda. Sebagai contoh dari penggunaan level pada hierarki adalah pada
suatu asset, dapat diturunkan tingkat abstraksinya menjadi hierarki Bank
Account, dan Real / Estate, pada Bank Account dapat dibuat hierarki lagi
untuk menurunkan lagi abstraksinya menjadi Checking, demikian juga pada
Security dapat diturunkan menjadi stack dan Bond.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang
berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti
suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra.
Dan hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya tehadap penggunaan di
computer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan 1 sama
lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai
alat pneggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
BAB III
TUJUAN PENGEMBANGAN DAN KEUNTUNGAN BASIS DATA
1. Tujuan Pengembangan Basis Data
Tujuan pengembangan sistem basis data berhubungan dengan masalah–masalah
yang timbul dalam file basis data. Tujuan sistem basis data meliputi :
1. Penyediaan sarana akses yang fleksibel.
| PANDI SURYADI 21
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
2. Pemeliharaan integritas data.
3. Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang ilegal.
4. Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (hare).
5. Penyediaan sarana kerelasian antar data (interelated data).
6. Minimalisasi kerangkapan data (data redudancy).
7. Menghilangkan ketergantungan data pada program–program aplikasi (data
independence).
8. Menstandarkan definisi–definisi rinci data (data item).
9. Meningkatkan produktivitas personal sistem informasi.
2. Keuntungan Pengembangan Basis Data
1. Kerangkapan data dapat diminimalkan
2. Inkonsistensi data dapat dihindari
3. Data dalam basis data dapat digunakan secara bersama (multiuser)
4. Standarisasi dapat dilakukan
5. Pembatasan untuk keamanan data dapat diterapkan
6. Integritas data dapat terpelihara
7. Perbedaan kebutuhan data dapat di seimbangkan
BAB IV
BATASAN ATURAN BASIS DATA
1. Kerangkapan Data (Data Reducancy
Yaitu munculnya data-data yang secara berulang kali pada file basis data
yang semestinya tidak diperlukan.
| PANDI SURYADI 22
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Jika file-file dan program aplikasi diciptakan oleh programmer yang berbeda
pada waktu yang berselang cukup panjang, maka ada beberapa bagian data
yang mengalami pengandaan pada file yang berbeda.
2. Inkonsistensi Data (Data Redudancy)
Yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada atribut/kolom yang sama dalam
satu atau beberapa file data yang dihubungkan/direlasikan.
Data tidak konsisten dapat terjadi diakibatkan oleh:
a. Proses pemasukan data yang tidak benar
b. Proses pembaharuan data yang tidak benar
c. Pengendalian sistem yang tidak baik/terkontrol
d. Penyebab utama munculnya data tidak konsisten adalah akibat
munculnya kerangkapan data dalam file
3. Data Terisolasi
Data Terisolasi disebabkan oleh pemakai beberapa file basisdata dimana program
aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu kecuali program
aplikasi diubah atau ditambah. Data terisolasi mengakibatkan tidak lengkapnya
informasi yang dihasilkan dari pengolahan daya dalam basis data
Data terisolasi dapat terjadi diakibatkan oleh:
a. Tidak adanya kemungkinan untuk menghubungkan antar data dalam
file
b. Tidak adanya standarisasi data (berkaitan dengan domain/format data
(tipe dan ukuran data)
4. Keamanan Data
Prinsip dasar dari keamanan dalam basis data adalah bahwa data-data dalam
basis data merupakan sumber informasi yag bersifat sangat penting dan rahasia.
Aspek keamanan basis data meliputi:
a. Recoveryb. Integrityc. Concurency d. Privasy e. Security
• RECOVERY, adalah suatu proses mnggunakan/ mengambil kembali basis
data dari media penyimpanan cadangan untuk mengembalikan data pada
| PANDI SURYADI 23
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
kondisi yang benar karena terjadi kerusakan/kehilangan data akibat kerusakan
media penyimpanan, program aplikai, OS, basis data, hw dll
• INTEGRITY, berkaitan dengan unjuk kerja sistem untuk dapat menjaga
data-data dalam basis data agar selalu berada dalam kondisi yang benar (tipe
& ukuran datanya), Up to date (sesuai dengan kondisi aktual), konsisten, dan
selalu tersedia)
• CONCURENCY, berkaitan dengan mekanisme pengendalian basis data saat
digunakan oleh beberapa pemakai secara bersamaan agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan akibat beberapa transaksi berbeda yg dilakukan secara
bersamaan
• PRIVACY, yaitu dimaksudkkan sebagai pembatasan kewenangan akses data
dalam basis data untuk mencegah dan melindungi basis data dari penggunaan
oleh orang2 yang tidak berhak dan pengubahan yang tidak dihendaki
• SECURITY, adalah suatu mekanisme sisem untuk mencegah dan melindungi
basis data dari kehilangan akibat kerusakan pada fisk media penyimpanan,
kebakaran, banjir, badai, huruhara dll
5. Integritas Data
Berkaitan dengan unjuk kerja sistem untuk dapat menjaga data-data dalam basis
data agar selalu berada dalam kondisi yang benar (tipe & ukuran datanya), Up to
date (sesuai dengan kondisi aktual), konsisten, dan selalu tersedia) Integritas data
berhubungan dengan 2 aspek
a. Integritas domain
b. Key Constraints, berkaitan dengan 2 hal, yaitu :
Integritas Entitas pada kunci relasi
Integritas Referensial pada kunci penghubung relasi
BAB V
ARSITEKTUR BASIS DATA
1. Macam Pandangan Terhadap Basis Data
Arsitektur Basis data merupakan suatu kumpulan data yang tersimpan secara
sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data
| PANDI SURYADI 24
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
tersebut.Arsitektur ini juga berfungsi memberikan kerangka kerja bagi
pembangunan basis data.
2. Level Pandangan Terhadap Basis Data
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
1. Internal/Physical Level: berhubungan dengan bagaimana data disimpan
secara fisik (physical storage). Internal level adalah level terendah untuk
merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan
dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.
2. External /View Level: berhubungan dengan bagaimana data
direpresentasikan dari sisi setiap user. View level adalah level user, yang
dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau Database
Administrator (DBA). (programmer : bahasa yang digunakan adalah
bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I), (end user : bahasa
yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan fasilitas yang
tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user dibatasi pada
kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi
basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
3. Conceptual/Logical Level: Yang menghubungkan antara internal &
external level. Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan
informasi yang dikandung oleh basis data.
3. Antar Muka Antar Pandangan Terhadap Basis Data
4. Indevensi Basis Data
Independensi data adalah sifat yang memungkinkan perubahan struktur berkas
tidak mempengaruhi program dan juga sebaliknya. Independensi data dicapai dgn
menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari
program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Independensi data memiliki dua jenis :
o Independensi Fisik
| PANDI SURYADI 25
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
o Independensi Logis
Independensi data dapat dijelaskan sebagai berikut: Setiap tingkat yang lebih
tinggi dariarsitektur data yang kebal terhadap perubahan tingkat yang lebih
rendah berikutnya dari arsitektur.
Independensi Fisik : Skema logis tetap tidak berubah meskipun ruang
penyimpanan atau jenis beberapa data yang berubah untuk alasan pengoptimalan
atau reorganisasi. Dalam skema eksternal tidak change. In ini perubahan
skema internal yang mungkin diperlukan karena beberapa skema fisik ditata
kembali di sini. Data fisik independcehadir dalam database yang paling dan
lingkungan file di mana perangkat keras penyimpanan pengkodean, lokasi yang
tepat dari data pada disk, penggabungan daricatatan, sehingga ini tersembunyi
dari pengguna.
Independensi Logis : Skema eksternal mungkin tetap tidak berubah
untuk perubahan yang paling dari skema logis. Hal ini sangat diinginkan sebagai
perangkat lunak aplikasi tidak perlu dimodifikasi atau baru diterjemahkan.
BAB VI
PEMODELAN DATA
1. Defenisi Model Data
Model data adalah sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data,
hubungan-hubungan antara data, dan batasan-batasan data yang terintegrasi dalam
suatu organisasi. Model data adalah sekumpulan tool konseptual untuk
| PANDI SURYADI 26
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
mendeskripsikan data, relasi-relasi antar data, semantik data & konsistensi
konstrain.
Object-based logical models
2. Macam-Macam Model Data
Object base logical model terbagi atas beberapa model, yaitu:
1. Entity-relationship model
2. Object-oriented model
3. Semantic data model
4. Functional data model
3. Perangkat Lunak Model Data
Ada beberapa contoh softtware DBMS yang sering di gunakan pada umunya,
seperti :
1. Mysql
2. Oracle
3. Microsoft SQL server
4. dBase
5. IBM DB2
6. Visual Foxpro
7. Postrage SQL
8. Clipper
9. Firebird
10. Foxpro, dll
BAB VII
MODEL DATA ENTITY RELATIONSHIP
1. Model Data Entity Relationship
Menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data berdasarkan
suatu presepsi bahwa real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang
mempunyai hubungan relasi antara obyek-obyek tersebut
| PANDI SURYADI 27
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Relasi antara obyek dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafis
tertentu
2. Komponen ERD
1. Entitas
Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan
pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah
seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah
seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus
dibedakan entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi
entitas seperti A dan B dalam contoh di atas.
Fisik Entitas
Entitas yang bersifat fisik. Contoh : pegawai, guru, dan karyawan.
Konsep Entitas
Entitas yang tidak bersifat konsep. Contoh: gaji,sekolah
| PANDI SURYADI 28
: menunjukkan obyek dasar/entitas (entity)
: menunjukkan relasi
: menunjukkan atribut dari obyek dasar/entitas
: menunjukkan adanya relasi/link
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Entitas Kuat
Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri,
keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat
selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut
tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk
membedakannya dari entitas kuat yang lain).
Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai
entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang keberadaannya
tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat
selalu memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering
disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau
gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk
membedakannya dari entitas kuat yang lain.
Entitas Lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah
diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang
lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk
mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi
yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying
relationship Contoh entitas pegawai
2. Atribut (atribute)
Entytas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi
mendekripsikan karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau
karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas dimana properti atau
karakteristik itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau perusahaan,
misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai
mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat,
nomor telepon, gaji pokok dan lainnya. Setiap diagram hubungan entitas
bisa terdapat lebih dari satu atribut. Atribut digambarkan dalam bentuk
elips.Entitas memiliki himpunan atribut yang berasosiasi dengannya.
| PANDI SURYADI 29
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Relashionship
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas
yang lainnya. Pada penggambaram diagram hubungan entitas, relasi adalah
perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi
merupakan hubungan yang berarti antara suattu entitas dengan entitas
lainnya. Frasa ini berimplikasi bahwa relasi mengijinkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan suatu entits
dengan lainya. Hubungan dibedakan antar bentuk hubungan antar entitas
dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan entitas
bagian adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total
jam kerja, gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan. Pada
model data relasi hubungan antar data dihubungkan dengan kunci relasi.
Tipe hubungan di antara beberapa buah tipe entitas adalah kumpulan dari
relasi di antara entitas-entitas dari tipe entitas tersebut.Menggambarkan
Diagram Semantic
3. Menggambar ERD
Untuk menggambar ERD secara lengkap dapat dilakuan dengan mengikti
serangkaian langkah berikut (Sutanta, 2004):
1. Identifikasi setiap entitas yang terlibat
2. Identifikasi setiap atribut pada setiap entitas
3. Identifikasi setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi diantara entitas
4. Gambarkan simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas
sedemikian sehingga simbol kerelasian dapat digambarkan dengan jelas dan
tidak saling bertabrakan
5. Cek ERD yang terbentuk dalam hal :
a. Kelengkapan entitas
b. Kelengkapan atribut
c. Kelengkapan kerelasian antar entitas
d. Jenis kerelasian antar entitas
6. Untuk subsistem yang sederhana, seluruh rangkaian langkah tersebut akan
menghasilkan sebuah diagram yang sangat lengkap, yang memuat komponen
entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas. Permasalahan menggambar ERD
| PANDI SURYADI 30
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
mungkin akan dijumpai ketika sistem mempunyai sejumlah entitas, atribut,
dan kerelasian yang sangat banyak dan kerelasian-kerelasian antar entitas
sangat kompleks sehingga sangat sulit jika digambaran secara keseluruhan.
Diagram yang terbentuk mungkin menjadi sangat kompleks dan ruwet
sehingga menjadi sulit untuk dipahami. Jika demikian maka ada tiga pilihan
yang dapat digunakan, yaitu (Sutanta, 2004):
a. Cara 1
Gambarkan ERD yang hanya memuat komponen entitas dan kerelasian
antar entitas saja. Selanjutnya rincian atribut pada setiap entitas dapat
ditampilkan secara terpisah, yang disusun dalam bentuk naratif atau
tabel. Cara ini paling banyak digunakan karena mengurangi
kompleksitas ERD.
b. Cara 2
Gambarkan ERD secara terpisah-pisah, bagian demi bagian atau
sepotong demi sepotong, dimana masing-masing bagian/potongan
memuat komponene entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas unuk
suatu bagian yang lebih kecil. Misal, dalam sub sistem pengolahan data
akademik mahasiswa dapat terdiri atas bagian/potongan ERD untuk
kelompok Mahasiswa, Dosen, dan Mata Kuliah. Setiap bagian tersebut
memuat entitas, aribut, dan kerelasian yang terkait saja. Cara ini relatif
jarang digunakan, tetapi dalam beberapa kesempatan justru lebih
memudahkan pemahaman.
c. Cara 3
Gabungkan cara 1 dan cara 2 sekaligus, sesuai dengan kondisi ERD
yang akan digambarkan. Jika cara ini yang dipilih maka kelompokkan
setiap entitas ke dalam bagian-bagian / potongan-potongan paling baik.
Gambarkan ERD setiap bagian/potongan tersebut yang hanya memuat
komponen entitas dan kerelasian antar entitas saja. Selanjutnya, setiap
bagian / potongan dilengkapi dengan keterangan atau tabel yang
memuat perincian atribut yang sesuai. Cara ini sering digunakan
karena umumnya model sistem yang akan dikembangkan basis datanya
merupakan sistem yang sangat kompleks.
4. Contoh ERD
| PANDI SURYADI 31
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
5. Kelebihan dan Kelemahan ERD
Kelebihan ERD
Jika diterapkan dengan benar/tepat maka penggunaan ERD dalam
pemodelan data memberikan keuntungan bagi perancang maupun pengguna basis
data antara lain (Sutanta, 2004):
a. Memudahkan perancang dalam hal menganalisis sistem yang akan
dikembangkan.
b. Memudahkan perancang saat merancang basis data
c. Rancangan basis data yang dikembangkan berdasarkan ERD umumnya
telah berada dalam bentuk optimal
d. Dalam banyak kesempatan, penggunaan simbol-simbol grafis
(termasuk ERD) lebih mudah dipahami oleh para pengguna
dibandingkan bentuk naratif
e. Dengan menggunakan ERD, pengguna umumnya mudah memahami
sistem basis data yang dirancang oleh perancang.
Kekurangan ERD
1. Kebutuhan media yang sangat kuat
2. Sering kali ERD tampil sangat ruwet
BAB VIII
| PANDI SURYADI 32
Mahasiswa
nim
Mata Kuliah
Kode_kul
Mempelajari
nim
Kode_kul
Nm_mhs
Alamat_mhs
semeste
r
SKSIndex_nilai
Nm_kul
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
MODEL DATA SIMANTIC
1. Komponen Diagram Semantic
Komponen Diagram Model Semantic Penggambaran diagram semantic agar dapat
dipahami dengan mudah, sesuai dengan fungsinya menggunakan tiga symbol,
yaitu: Entitas, atribut dan kerelasian antar entitas.
Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan masing-masing symbol yang digunakan
dalam penggambaran diagram semantic, Sebagai berikut :
1. Entitas
Dalam diagram semantic, entitas digambarkan dengan aturan sebagai
berikut :
Entitas dinyatakan dengan symbol persegi pangjang atau elips
Nama nentitas dituliskan didalam symbol persegi panjang atau ellips
Entitas berupa kata benda, tunggal
Nama entitas hendaknya menggunakan nama yang mudah dipahami
dan representatif.
2. Atribut
Atribut dalam semantic meruapakan keterangan-keterangan yang terkait
pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data digambarkan
dengan aturan sebagai berikut :
Atribut dinyatakan dengan symbol ellips
Nama atribut dituliskan didalam symbol ellips
Nama atribut berupa : kata benda, tunggal
Nama atribut hendaknya menggunakan nama yang mudah dipahami
dan representative.
Atribut dihubungkan dengan entitas dengan garis.
Contoh :
3. Kerelasian antar entiatas
Kerelasian antar entitas yang menyatakan kejadian atau transaksi yang
terjadi diantara dua buah entitas yang keterangannya perlu didsimpan
dalam basis data, dalam semantic model digambarkan dengan aturan
sebagai berikut :
Kerelasian digambarkan dengan symbol garis dengan seubuah mata
panah.
| PANDI SURYADI 33
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Nama kerelasian ditulis disamping, atas atau bawah garis
Kerelasian menghubungkan dua entitas.
Nama kerelasian : kata kerja aktif dengan awalan me, tunggal.
Nama kerelasian hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
Contoh :
Pembuatan Model Data Dengan Semantic object Pemmbuatan model
data dengan semantic objek dapat dilihat pada contoh aplikasi sebagai
berikut :
Dept dept1 Nama entitas
Byte id atribut1
Char20 name atribut2
Kalau diterapkan dalam bentuk tabel hasil implementasi dengan
semantic objek diatas adalah sebagai berikut :
Table name : dept1
Number of record Name of attribute Type of attribute Size of attribute
Record1 Id string Byte
Record2 name char 20
Contoh : id : 1 ; name : planning ; etc.
2. Menggambar Diagram Semantic
Menggambar Diagram Semantik Langkah-langkah dalam menggambar diagram
semantic :
1) Identifikasi setiap entitas yang terlibat
2) Identifikasi setiap atribut pada setiap entitas
3) Identifikasi setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi diantra entitas.
4) Gambarkan symbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas
sedemikian sehingga symbol kerelasian dapat digambarkan dengan jelas/tidak
saling tabrakan.
5) Cek diagram semantic yang terbentuk, dalam hal :
a. Kelengkapan entitas
b. Kelengkapan atribut
c. Kelengkapan kerelasian antar entitas
| PANDI SURYADI 34
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
d. Jenis kerelasian antar entitas.
3. Contoh Diagram Semantic
4. Kelebihan dan Kelemahan Diagram Semantic
Kelebihan dan Kelemahan Diagram Semantik Jika dapat diterapkan dengan
benar/tepat, maka penggunaan digram semantic dalam pemodelan data akan
memberikan keuntungan yang sama dengan ER-M.
Sedangkan kelemahannya antara lain :
1. Kebutuhan media yang relative besar
2. Seringkali semantic tampil ruwet
3. Tidak dapat menunjukkan jenis kerelasian antar entitas.
BAB IX
MODEL DATA HIERARCHYCAL
| PANDI SURYADI 35
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Model Data Hierarchycal
a. Basis data Hirarki satu tingkat di atas basis data flat-file, dalam hal ini
kaitanya dengan kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar
kelompok data
b. Arsitektur model data hirarki berdasarkan konsep hubungan parent/child
c. Pada model data hirarki, suatu root table atau parent table berada apa struktur
yang paling atas, terhubung ke child table yang dihubungkan dengan data
2. Contoh
3. Kelebihan dan Kelemahan Data Hierarchycal
Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file:
o Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve
o Integritas data mudah dilakukan pengaturan
Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file:
o Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data
o Terjadi redudansi data
BAB X
MODEL DATA NETWORK
| PANDI SURYADI 36
Publishers
Authors
Titles
BookStores
Inventory Orders
Root table atau parent
Child tables dari Root table
Child tables dari levelsebelumnya
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Model Data Network
Model basis data jaringan merupakan perbaikan dari model basis data hirarki,
yaitu dengan menambahkan kemampuan root table untuk melakukan share
relationships dengan child tables.
Dalam hal ini child table dapat memiliki banyak root table dan untuk
melakukan akses terhadap child table, tidak dibutuhkan lagi untuk mengakses
root table terlebih dahulu
2. Contoh
3. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Model Data Network
o Data lebih cepat diakses
o User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel
o Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
o Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan
retrieve data
Kekurangan Model Data Network
o Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
o Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan
mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data
o User harus memahami struktur basis data.
BAB XI
MODEL DATA RELASHIONAL
| PANDI SURYADI 37
Publishers
Authors
Titles
BookStores
Inventory Orders
Root table atau parent
shared child table
Child tables dari levelsebelumnya
Child tables dari levelsebelumnya
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Terminologi RDBM
Model basis data relasional merupakan model basis data yang paling
populer banyak digunakan sekarang ini
Unit utama yang disimpan pada basis data adalah berbentuk tabel atau
kelompok data yang saling berhubungan
Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah merepresentasikan tuple atau
record pada tabel, dan kolom merepresentaksikan fields pada tabel
Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain dengan menggunakan
kunci
2. Karakteristik Relasi
1) Semua elemen data atau entri pada suatu record dan atribute tertentu harus
mempunyai nilai tunggal (single value), bukan sautu larik atau grup
perulangan dan harus beruapa nilai yang tidak dapat dibagi lagi (Atomatic
Value).
2) Setiap elemen data atau entri pada suatu atribut tertentu dalam sebuah relasi
harus mempunyai tipe dan ukuran yang sama.
3) Masing-masing atribut dalam sebuah relasi mempunyai nama yang unik
(sekalipun tidak disarankan, nama-nama atribut pada relasi yang berbeda
diijinkan memiliki nama-nama atribut yang sama dengan nama atribut dalam
relasi lain).
4) Pada sebuah relasi tidak ada dua record data yang identik.
Karakteristik dalam relasi sangat penting, karena akan menjadi besar bagi
penyusunan struktur relasi yang akan digunakan sebelum penyimpanan data
dapat dilakukan. Istilah single value dimaksudkan bahwa nilai-nilai actual
elemen data dalam msebuah relasi harus merupakan nilai yang bersifat
tunggal, bukan merupakan group perulangan.
3. Beberapa Defenisi Relasi
Adalah hubungan antara dua elemen himpunan. Hubungan ini bersifat abstrak,
dan tidak perlu memiliki arti apapun baik secara konkrit maupun secara
matematis.
| PANDI SURYADI 38
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
a. Hubungan; perhubungan; pertalian: banyak -- (dng orang lain);b. Kenalan: banyak -- nya di kalangan atas;c. Pelanggan: pelayanan kpd -- harus baik
4. Kerelasian Antar Relasi
1. Hubungan satu ke satu /1 ke 1 (one to one)
2. Hubungan satu ke banyak / 1 ke n (one to many)
3. Hubungan banyak ke satu / n ke 1 (many to one)
4. Hubungan banyak ke banyak / n ke n ( many to many)
5. Beberapa Defenisi Relasi
Relasi biner dalam matematika, singkatnya relasi, adalah hubungan antara dua
elemen himpunan. Hubungan ini bersifat abstrak, dan tidak perlu memiliki arti
apapun baik secara konkrit maupun secara matematis.
Definisi
Jika terdapat himpunan A dan himpunan B (A bisa sama dengan B), maka relasi R dari A ke B adalah subhimpunan dari A×B.
Relasi dan fungsi proposisi
Sebuah relasi dapat dikaitkan dengan sebuah fungsi proposisi atau kalimat
terbuka yang himpunan penyelesaiannya tidak lain adalah relasi tersebut.
Sebagai contoh, pandang himpunan B = { apel, jeruk, mangga, pisang }
dengan himpunan W = { hijau, kuning, orange}. Suatu relasi R dari A ke B
didefinisikan sebagai R = {(apel, hijau), (jeruk, orange), (mangga, hijau),
(pisang, kuning)}. Terdapat fungsi proposisi w(x, y) = "x berwarna y", yang
himpunan penyelesaiannya adalah {(apel, hijau), (jeruk, orange), (mangga,
hijau), (pisang, kuning)}, yang tidak lain adalah relasi R.
Relasi A×A
Sebuah relasi A×A, yaitu relasi dari himpunan A kepada A sendiri, dapat
memiliki sifat-sifat berikut:
Refleksif
| PANDI SURYADI 39
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Irefleksif
Simetrik
Anti-simetrik
Transitif
Kita menyebut relasi R dari A kepada A sebagai relasi R dalam A.
Relasi Refleksif
Sebuah relasi R dalam A disebut memiliki sifat refleksif, jika setiap elemen A
berhubungan dengan dirinya sendiri.
atau
Contoh relasi yang memiliki sifat seperti ini adalah relasi “x selalu bersama
y.”, dengan x dan y adalah anggota himpunan seluruh manusia. Jelas sekali
bahwa setiap orang pasti selalu bersama dengan dirinya sendiri.
Relasi Irefleksif
Relasi R dalam A disebut memiliki sifat irefleksif, jika setiap elemen A tidak
berhubungan dengan dirinya sendiri.
atau
Contoh relasi irefleksif adalah relasi “x mampu mencukur rambut y dengan rapi
sempurna.”, dengan x dan y adalah setiap pemotong rambut. Diandaikan bahwa setiap
orang hanya dapat mencukur rambut orang lain dengan rapi sempurna, maka relasi ini
adalah irefleksif, karena tidak ada seorang tukang cukur a yang mampu mencukur
rambutnya sendiri.
| PANDI SURYADI 40
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Contoh lain dalam himpunan bilangan bulat adalah, relasi < dan > adalah irefleksif.
Relasi Simetrik
Relasi R dalam A disebut memiliki sifat simetrik, jika setiap pasangan anggota A
berhubungan satu sama lain. Dengan kata lain, jika a terhubung dengan b, maka b
juga terhubung dengan a. Jadi terdapat hubungan timbal balik.
atau
Sebuah relasi “ genap” adalah relasi simetrik, karena untuk sembarang x dan y
yang kita pilih, jika memenuhi relasi tersebut, maka dengan menukarkan nilai y dan x,
relasi tersebut tetap dipenuhi. Misalnya untuk pasangan (5, 3) relasi tersebut dipenuhi,
dan untuk (3, 5) juga.
Relasi Anti-simetrik
Jika setiap a dan b yang terhubung hanya terhubung salah satunya saja (dengan
asumsi a dan b berlainan), maka relasi macam ini disebut relasi anti-simetrik.
atau
Dalam kebanyakan literatur biasanya ditulis sebagai kontraposisinya seperti di bawah ini. Keuntungan bentuk ini adalah tidak mengandung negasi, dan hanya mengandung satu implikasi.
atau
| PANDI SURYADI 41
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Relasi bersifat anti-simetrik, karena mengakibatkan . Demikian juga jika ada p dan q yang terhadap mereka berlaku dan berarti .
Relasi Transitif
Sebuah relasi disebut transitif jika memiliki sifat, jika a berhubungan dengan b, dan b berhubungan dengan c, maka a berhubungan dengan c secara langsung.
atau
Sebagai contoh, relasi dua transitif. Misalnya untuk 5, 6, dan 7, berlaku 5 < 6, 6 < 7, dan 5 < 7.
Relasi khusus
Relasi Ekivalen
Sebuah relasi disebut sebagai relasi ekivalen jika relasi tersebut bersifat:
Refleksif Simetrik, dan Transitif
Relasi ekuivalen memiliki hubungan erat dengan partisi, yang merupakan alasan mengapa partisi dari sebuah himpunan disebut kelas ekivalen atau kelas kesetaraan.
6. Penyimpangan – penyimpangan dalam modifikasi data
Penyimpangan dalam proses modifikasi data disebut anomalies
Ada 3 bentuk penyimpangan :
1. Delete anomalies
o Adalah proses penghapusan suatu entity logik yang mengakibatkan
hilangnya informasi tentang entity yang tidak direlasikan secara logic
o Contoh :
Tabel Kuliah
Nomhs Nama Kode Mtk SKS123456 Ali baba INA 101 3
| PANDI SURYADI 42
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
123457 Pipiyot TFD 234 2123467 Nirmala INA 201 3123445 Lala INA 101 3
Apabila “Ali baba” membatalkan mengambil matakuliah “INA 101”, maka
apabila record tersebut dihapus akan menyebabkan seluruh informasi tentang
‘Ali baba” akan ikut terhapus
2. Insert anomalies
Adalah proses penyisipan entity logik yang memerlukan penyisipan entity
logik yang lain
3. Update anomalies
Adalah proses mengupdate data pada suatu entity logik yang mengakibatkan
perubahan pada lebih dari satu tempat dalam suatu relasi
Contoh : Perubahan SKS pada “INA 101” tidak hanya dilakukan pada satu
record saja, tetapi pada record dan relasi lain yang memuat data tersebut
7. Ketergantungan data
Yang harus dilakukan adalah jika struktur data dalam relasi dirancang sedemikian
rupa sehingga atribut- atribut bukan kunci hanya tergantung pada atribut dan tidak
pada atribut lain.
- Ada 3 ketergantung
a. Fuctional Dependence (FD)
o FD akan muncul diantara dua dua rinci dalam suatu strtuktur data
jika nilai salah satu rinci data mengimplikasikan pada rinci data
kedua.
o Atau rinci data pertama menentukan (determines) rinci data kedua
o Contoh :
Mata kuliah (kode, nama, SKS, Semester)
FD = Mata Kuliah.Kode (Mata kuliah. Nama, Mata
kuliah.Semester)
Matakuliah.nama (Matakuliah.Kode, Matakuliah.Semester).
| PANDI SURYADI 43
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
b. Full Functional Dependence (FFD)
o Suatu rinci data dikatakan FFD pada suatu kombinasi rinci data
jika FD pada kombinasi rinci data dan tidak FD pada bagian lain
dari kombinasi rinci data.
o Contoh : SKS pada tabel mata kuliah hanya bergantung pada kode
mata kuliah, dan tidak ditentukan oleh siapa yang mengambil mata
kuliah tersebut.
c. Transitive Dependence (TD)
o Muncul jika suatu nilai pada rinci data pertama menentukan nilai
pada rinci data kedua yang bukan CK, dan nilai pada rinci data
kedua menentukan nilai pada rinci data ketiga.
o Jika TD terjadi jika suatu nilai rinci data mempunyai
ketergantungan dengan pada dua nilai rinci data
8. Normalisasi
- Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis
data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
- Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga
sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
| PANDI SURYADI 44
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Tujuan Normalisasi
• Untuk menghilang kerangkapan data
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
BAB XII
SKEMA DAN SUBSKEMA BASIS DATA
1. Defenisi Skema dan Subskema
Skema
Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan (field), file (rekaman)
dan hubungan data pada basis data. Tugas utama skema adalah menjabarkan
| PANDI SURYADI 45
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
struktur basis data pada DBMS. Struktur/skema basis data yang menjabarkan
atau mewakili desain data secra keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa
khusus yang disebut DDL. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel
baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan
tabel dan sebagainya.
Subskema
Subskema merupakan himpunan bagian dari skema. Dengan kata lain,
subskema bisa mencakup sebagian atau seluruh bagian skema. Bila suatu item
tak tercantum dalam subskema seorang pengguna, maka item tersebut tak
tersedia bagi pengguna bersangkutan. kema dapat menjadi mekanisme
pengamanan basis data, yakni mengatur hak pngaksesanitem-item dalam basis
data.
Sebuah basis data hanya bisa mempunyai sebuah skema, tetapi bisa
memiliki banyak subskema, tergantung oleh pengguna basis data.
2. Skema, subskema, model data dan diagram kerelasian antar relasi
Hubungan hirarkis:
| PANDI SURYADI 46
Schema
Subchema A Subschema B Subschema C
Program Aplikasi A
Program Aplikasi B
Program Aplikasi C1
Program Aplikasi C2
Pemrogram Aplikasi A
Pemrogram Aplikasi B
Pemrogram Aplikasi C1
Pemrogram Aplikasi C2
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Instan skema
Instan : Kumpulan informasi yang terdapat pada database pada saat tertentu
Skema : Keseluruhan dari sebuah database
Dianalogikan : Skema = Variabel
Instan = tipe data dari skema
Skema physic & Skema logic
BAB XIII
ASPEK PENGEMBANGAN BASIS DATA
| PANDI SURYADI 47
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Tujuan Pengembangan Basis Data
a. Akses data yang fleksibel (data flexibility)
Untuk memberikan kemudahan dalam menampilkan kembali data-data yang
diperlukan dan menampilkannya dalam format yang berbeda
b. Pemeliharaan Integritas data (data integrity)
Untuk selalu meyakinkan bahwa nilai-nilai data dalam SBD adalah benar,
konsisten, dan selalu tersedia
c. Proteksi data dari kerusakan dan akses ilegal (data security)
Keamanan data diperlukan untuk melindungi data dari kerusakan yang
terjadi karena alam (kebakaran, banjir, dll) atau akses yang illegal
Recovery merupakan proses untuk menyusun kembali basis data yang
mengalami kerusakan
d. Menghilangkan ketergantungan data pada program aplikasi (data
independence)
o Ada 2 bentuk ketergantungan, yaitu logik dan fisik
o Ketergantungan logik, bahwa perubahan kebutuhan user terhadap data
dapat berubah, tapi hal tsb tidak mengakibatkan perubahan pada
pandangan user terhadap basis data
o Ketergantungan fisik (schema), bahwa diskripsi logik data tidak
mengalami ketergantungan pada perubahan-perubahan yang terjadi
dalam teknik penyimpanan secara fisik
e. Minimalisasi kerangkapan data (reduced data redundancy)
Kerangkapan data menyebabkan media penyimpan tidak efisien, waktu
akses yang lama, dan menimbulkan masalah integritas data
f. Penggunaan data secara bersama-sama (data shareability)
SBD yang dikembangkan harus dapat digunakan oleh pemakai yang
berbeda-beda
g. Keterhubungan data (data relatability)
Adalah kemampuan untuk menetapkan hubungan logik antara tipe-tipe
record yang berbeda
| PANDI SURYADI 48
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
h. Standarisasi definisi rinci data (data item)
Menunjukkan definisi rinci data dalam batas presisi yang digunakan pada
definisi nama rinci data dan format pentimpanan dalambasia data
i. Meningkatkan produktivitas personal (personal productivity)
SBD diharapkan mampu meningkatkan produktifitas kerja setiap personal,
yang mampu memenuhi kebutuhan data sederhana hingga bentuk laporan
yang lebih rumit
2. Langkah pengembangan Basis Data
Komponen yang terlibat dalam pengembangan SBD : File Basis data,
Software, Hardware, Personil yang terlibat
Langkah-langkah dalam pengembangan SBD :
a. Spesifikasi kebutuhan
o Definisi masalah dan studi kelayakan
o Rinci spesifikasi
b. Evaluasi alternatif
o Indikasi alternatif
o Seleksi alternatif
c. Desain
o Spesifikasi dan order perangkat keras
o Desain logik program
o Desain struktur data
o Desain prosedur untuk pemakai dan operator
o Definisi struktur organisasi pemakai
d. Implementasi
o Instalasi dan pengujian perangkat keras
o Coding dan pengujian unit-unit program
o Konversi data
o Pembuatan dokumen prosedur
o Pelatihan pemakai
o Pengujian menyeluruh
| PANDI SURYADI 49
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Analisis Kelayakan Pengembangan Basis Data
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama yang harus
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan
dalam sebuah basisdata. Studi kelayakan akan menghasilkan data mentah dalam
pembuatan basisdata. Dalam studi kelayakan ini digunakan untuk menginventaris
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar tidak menggangu proses pengembangan
sistem yang telah direncanakan.
Sesuai dengan database yang dikembangankan pada soal nomor satu yaitu
Pengembangan database Program Perbaikan Gizi pada Puskesmas maka pada
langkah ini informasi yang akan perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Data-data apa saja yang dikumpulkan dan diolah yang berhubungan dengan
program gizi
2. Masalah apa yang ditemui dalam pengolahan data
3. Apakah di Program Gizi mempunyai Komputer
4. Dalam pengolahan data sekarang sudah menggunakan software.
4. Penghitungan Manfaat Aplikasi kuantitatif
Nilai suatu aplikasi SIM dapat bersifat ekonomis dan non ekonomis. Manfaat
ekonomis adalah manfaat yang menyebabkan perbaikan dalam penghasilan atau
memperkecil biaya. Sedangkan manfaat non ekonomis adalah berhubungan
dengan mutu hidup manusia. Manfaat nonekonomis cenderung lebih sulit untuk
diukur karena sangat sulit untuk memperkirakan seberapa besar angka manfaat
yang berhasil diperoleh dari penerapan aplikasi sistem informasi. Dua pendekatan
metoda dapat membantu dalam penghitungan ini, yaitu melalui:
1. Metoda perkiraan langsung atas nilai aplikasi oleh pihak-pihak yang paham
tentang SIM.
2. Metoda biaya kurang/lebih dari angka tertentu yang ditetapkan sebelumnya
Dalam kenyataannya, metoda biaya kurang dari/lebih dari angka tertentu yang
ditetapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik daripada metoda
pertama. Hal ini dikarenakan perkiraan angkanya cenderung lebih akurat.
| PANDI SURYADI 50
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Sedangkan dalam metoda pertama cenderung sembarangan karena setiap
individu yang menilai tidak mempunyai dasar yang sama yaitu tergantung dari
pengalaman masing-masing pada masa lampau.
5. Analisis biaya manfaat dari alternatif desain basis data
Analisis biaya/manfaat dari alternatif desain suatu sistem informasi pada
umumnya dilakukan atas dasar suatu kompromi. Kompromi yang dimaksud
meliputi pilihan desain yang harus dilakukan, dan ukuran dalam analisis biaya
manfaat yang harus disampaikan pada pimpinan/manajemen untuk pembuatan ke-
putusan. Beberapa masalah yang berhubungan dengan pemilihan desain sistem
informasi adalah sebagai berikut:
1. Waktu tanggapan
Waktu tanggapan adalah adalah waktu yang diperlukan bagi sistem informasi
untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan informasi bagi para pemakai.
Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah meliputi kebutuhan pengolahan
transaksi, peremajaan basis data, dan pencarian dan penampilan kembali suatu
data yang diperlukan.
2. Perincian tampilan
Kompromi dalam perincian tampilan meliputi penyajian berupa:
A. Laporan tercetak di kertas atau di layar terminal
B. Laporan terperinci atau ikhtisar/ringkasan
C. Laporan yang memuat analisis mendalam untuk memperoleh perincian
atau laporan teragregasi
3. Mutu data
Pada umumnya pemakai akan lebih mementingkan mutu data yang disajikan
daripada kuantitasnya. Hal ini sebenarnya cenderung merupakan kompromi
saja
| PANDI SURYADI 51
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
6. Kelemahan pendekatan basis data
1. Spesialisasi baru :
Adopsi pendekatan basis data atau pembelian perangkat lunak SMBD
memerlukan SDM dengan spesialisasi yang baru. Untuk memenuhinya perlu
mencari tenaga baru atau dengan mengadakan pelatihan staf yang ada.
2. Perlunya beaya awal (star-up cost)
Biaya awal antara lain meliputi biaya untuk mengadakan perangkat keras,
perangkat lunak, dan pelatihan. Bahwa untuk aplikasi yang komplek
berpotensi memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan biaya
yang relatip mahal.
3. Perlunya konversi data
Resiko ini muncul apabila data yang sudah ada sebelumnya diperlukan untuk
basis data (untuk keseimbangan proses), dan dengan sistem penyimpanan data
sebelumnya yang belum sesuai dengan keperluan basis data.
4. Perlunya backup
Backup atau salinan file ke media penyimpanan yang tidak aktif, berguna
didalam mengembalikan data yang rusak atau hilang, khususnya untuk dapat
yang penting jika terjadi kerusakan data. Perangkat lunak SMBD atau
prosedur tambahan dapat digunakan untuk keperluan tersebut.
5. Meningkatkanya kompleksitas data
Di dalam basis data terdapat puluhan bahkan ratusan file yang saling
terintegrasi pengelola file tersebut relatip komplek.
6. Data mudah diserang (vulnerable)
Dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional, basis data yang lebih
mengandung kerawanan apabila terjadi masalah didalam basis data,karena
banyak aplikasi secara bersamaan akan terganggu bahkan dapat menjadi
lumpuh atau tidak dapat berfungsi. Meskipun gangguan keamanan basis data
sudah diantisipasi, akan tetapi apabila sistem keamanannya telah dapat
ditembus, penyusuo akan dapat mengakses lebih banyak data dibanding di
dalam lingkungan pemrosesan file tradisional.
BAB XIV
STUDI KASUS PERANCANGAN BASIS DATA
| PANDI SURYADI 52
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Teknik Perancangan Basis Data
Teknik Perancangan Basis Data adalah kumpulan teknik terorganisasi untuk
pembuatan rancangan basis data. Teknik terorganisasi ini merupakan kumpulan
tahap-tahapan yang memiliki aturan-aturan terurut. Teknik yang digunakan pada
perancangan basis data dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Perancangan basis data tingkat logik.
Perancangan basis data secara logik dimulai dengan penciptaan model
konseptual dari organisasi dan seluruhnya tak bergantung rincian
implementasi seperti perangkat lunak DBMS, program aplikasi, bahasa
pemrograman, platform perangkat keras, dan pertimbangan fisik lainnya.
Model konsep ini kemudian dipetakan menjadi model data secara logik
yang telah dipengaruhi model data target basis data seperti model
relasional.
Dalam perancangan basis data secara logik, kita dapat melakukannya
dengan
cara :
o Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah
diketahui.
o Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan fisik.
Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk pertimbangan dalam
merancang basis data yang efisien.
b. Perancangan basis data tingkat fisik.
Perancangan Basis Data Secara Fisik adalah proses memproduksi
deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder,
mendeskripsikan struktur-struktur penyimpanan dan metode-metode
pengaksesan dalam meningkatkan efektifitas pengaksesan. Pada tahap ini,
perancangan fisik telah ditujukan untuk system DBMS tertentu.
Perancangan basis data tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform dan
perangkat lunak system manajemen basis data dimana basis data
diimplementasikan.
| PANDI SURYADI 53
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
2. Langkah perancangan Basis Data
Berikut adalah perancangan basis data :
- Dimulai dari perancangan basis data logik untuk basis data relasional pada
tahap 1 sampai dengan tahap 3.
- Perancangan dan implementasi basis data fisik untuk basis data relasional
pada tahap 4 sampai dengan tahap 7.
A. Tahap 1
Membangun rancangan data konseptual lokal berdasarkan pandangan pemakai.
Yaitu mengidentifikasikan himpunan entitas – himpunan entitas.
Mengidentifikasikan keterhubungan-keterhubungan (relationship),
mengidentifikasikan dan asosiasikan atribut-atribut pada entitas atau
keterhubungan, menentukan domain atribut, menentukan atribut-atribut
candidate key dan primary key, melakukan spesialisasi/generalisasi,
menggambarkan diagram ER, melakukan review model data konsep dengan
pemakai.
B. Tahap 2
Membangun dan validasi model data logik lokal. Yaitu memetakan model data
konsep ke model data logik, melakukan turunan relasi-relasi dari model data
logik, validasi model menggunakan normalisasi, validasi model berdasarkan
transaksi – transaksi pemakai, menggambarkan ER nya, mendefinisikan
kontsrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, melakukan review model data
logik dengan pemakai.
C. Tahap 3
Membangun dan validasi model data logik global. Yaitu menggabungkan
model data logik lokal menjadi model global, validasi model data logik global,
periksa untuk pertumbuhan masa datang, menggambarkan diagram ER akhir,
melakukan review model logik global dengan pemakai.
D. Tahap 4
| PANDI SURYADI 54
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Menerjemahkan model data logik global untuk DBMS target. Yaitu merancang
relasi-relasi basis untuk DBMS target, merancang aturan-aturan integritas
untuk DBMS target.
E. Tahap 5
Merancang dan implementasi representasi fisik. Yaitu menganalisa transaksi-
transaksi, memilih organisasi file, memilih indeks-indeks sekunder,
mempertimbangkan penambahan redudansi yang terkendali, estimasikan ruang
disk yang diperlukan.
F. Tahap 6
Merancang dan mengimplementasikan mekanisme pengamanan. Yaitu
merancang view-view pemakai, merancang aturan-aturan pengaksesan.
G. Tahap 7
Memonitor dan menyesuaikan system yang sedang operasi.
3. Contoh Studi Kasus
A. Pengolahan Data Akademik
Membuat Aplikasi Pengolahan data Akademik Pada Modul ini kita akan
Membahas studi Kasus Sistem Aplikasi Akademik. Pembahasan kali ini kita
akan menggunakan koneksi Database melalalui MS.Acces.
Pembuatan database akademik.Langkah pertama kita buat terlebih dahulu
database nya.
Berikut Rancangan Database nya.
1. Rancangan Table Dosen.
2. Rancangan Table Mahasiswa.
| PANDI SURYADI 55
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Rancangan Table Matakuliah
4. Rancangan Table Nilai
5. Rancangan Table Krs
Selanjutnya Setelah kita Buat Rancangan Database Seperti di Atas,Langkah
Selanjutnya Adalah Membuat Relasi antar Table. Seperti Gambar di bawah..
| PANDI SURYADI 56
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
A. Gambar Relasi Relationship.
1. MERANCANG FORM MENU
Setelah Kita merancang semua database yang kita buat,Selanjutnya kita akan
mengemplementasikanya ke Dalam VISUAL BASIC.
Langkah Pertama Buka Aplikasi Visual Basic
Caranya Klik Menu Project, Add Windows form Lalu pilih MDIparent form
Lalu Akan Tampil
| PANDI SURYADI 57
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
2. MEMBUAT NAMA MENU
Contoh: Ketikan Nama Menu seperti ini!
| PANDI SURYADI 58
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Setelah kita selesai membuat Desain form MDIparent langkah selanjutnya kita akan
membuat form yang nantinya kita akan linkkan ke masing masing Menu.
3. RANCANGAN FORM MASTER
Proses pembuatan form master pada form log-in,yaitu untuk memudahkan kita
masuk ke dalam menu utama,dan berfungsii untuk mengatur dan memproteksi
user pada level penggunaan program aplikasi. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah
langkah berikut:
4. FORM MASTER UNTUK FORM LOG-IN
Langkah -1: Buka Aplikasi Visuial Basic Kita akan membuat form login terlebih dahulu
Create new Project Buatlah Desain form Seperti gambar dibawah
Gambar Form Login.
| PANDI SURYADI 59
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Langkah Selanjutnya setelah kita merancang desain form login tersebut ,kita
tinggal memasukan kode programnya.
Kode Program Button LoginLangkah-2: double klik pada Button Login,Lalu kita akan Masuk ke dalam kode program nya
Tuliskan kode program nya sebagai berikut:
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button1.Click
If (TextBox1.Text = "addy") And (TextBox2.Text = "amikhass") Then
MDIParent1.MasterToolStripMenuItem.Enabled = True
MDIParent1.AcademicToolStripMenuItem.Enabled = True
MDIParent1.ReportToolStripMenuItem.Enabled = True
MDIParent1.LogInToolStripMenuItem.Enabled = False
Close()
Else
MsgBox("maaf pasword salah")
End If
End Sub
| PANDI SURYADI 60
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Kode Program Button Cancel
Langakah-3 : double klik pada Button Cancel, Lalu kita akan Masuk ke dalam
kode program nya
Tuliskan kode program nya sebagai berikut:
Close()
5. RANCANGAN FORM MAHSISWA
Untuk melengkapi pemahaman anda ,rancanglah form Entri Data
Mahasiswa,Seperti Berikut ini
Setelah kita merancang form Mahasiswa lalu kita tinggal masukan kode program nya sebagai berikut:
Kode Program pada form
Langkah-1: double klik pada form mahasiswa.lalu masukan kode programnyaSeperti ini.Dim dc(1) As DataColumn Try
daAkademik = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from akademik", con)
daAkademik = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from akademik", con) daAkademik.Fill(dtAkademik) dc(0) = dtAkademik.Columns("Nim_Mahasiswa") dtAkademik.PrimaryKey = dc dgAkademik.DataSource = dtAkademik
Catch errConn As OleDb.OleDbException
| PANDI SURYADI 61
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
MsgBox(errConn.Message) End Try End Sub
Jangan Lupa Deklarasikan prosedur nya Sebagai BerikutPublic Class Form1 Dim daAkademik As OleDb.OleDbDataAdapter Dim con As New OleDb.OleDbConnection(Koneksi("Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=D:\Database\akademik2.mdb")) Dim dtAkademik As New DataTable() Dim drAkademik As DataRow
Function Koneksi(ByVal strDatabase As String) As String Dim kalimat As String kalimat = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;" kalimat &= "Data Source=" & strDatabase & "" Return kalimat End Function
KODE PROGRAM PADA BUTTON SIMPANLangkah -2: double klik pada button Simpan.lalu masukan kode programnya Sperti ini
| PANDI SURYADI 62
Private Sub lbSimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lbSimpan.Click Try Dim cbAkademik As OleDb.OleDbCommandBuilder = New OleDb.OleDbCommandBuilder(daAkademik) drAkademik = dtAkademik.NewRow
drAkademik("Nim_Mahasiswa") = TextBox1.Text
drAkademik("Nama_Mahasiswa") = TextBox2.Text drAkademik("Jenis_kelamin") = ComboBox1.Text drAkademik("Jurusan") = TextBox3.Text drAkademik("kode_jurusan") = TextBox4.Text drAkademik("Alamat") = TextBox5.Text drAkademik("Kota") = TextBox6.Text drAkademik("No_Hp") = TextBox7.Text
dtAkademik.Rows.Add(drAkademik)
con.Open() daAkademik.Update(dtAkademik) dtAkademik.AcceptChanges() con.Close()
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
KODE PROGRAM PADA BUTTON HAPUSLangkah-3 : double klik pada Button Hapus, Lalu kita akan Masuk ke dalam kode program nyaTuliskan kode program nya sebagai berikut:
Kode program pada button Batal
Langkah : double klik pada Button Hapus, Lalu kita akan Masuk ke dalam kode program nyaTuliskan kode program nya sebagai berikut:
Declarasi privat sub kosong:Private Sub kosong() TextBox1.Text = "" TextBox2.Text = ""
| PANDI SURYADI 63
Private Sub lbBatal_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lbBatal.Click kosong()
Private Sub LbHapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles LbHapus.Click Try Dim cbAkademik As OleDb.OleDbCommandBuilder = New OleDb.OleDbCommandBuilder(daAkademik) drAkademik.Delete()
daAkademik.DeleteCommand = cbAkademik.GetDeleteCommand
daAkademik.Update(dtAkademik) dtAkademik.AcceptChanges()
daAkademik.DeleteCommand.Connection.Close()
Catch errHapus As Exception MsgBox(errHapus.Message)
End Try End Sub
dtAkademik.Rows.Add(drAkademik)
con.Open() daAkademik.Update(dtAkademik) dtAkademik.AcceptChanges() con.Close() Catch errTambah As Exception MsgBox(errTambah.Message) End Try End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
TextBox3.Text = "" TextBox4.Text = "" TextBox5.Text = "" TextBox6.Text = "" TextBox7.Text = "" End Sub
Kode program pada button keluarLangkah : double klik pada Button keluar, Lalu kita akan Masuk ke dalam kode program nyaTuliskan kode program nya sebagai berikut:
Private Sub lbKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles lbKeluar.Click Close() End Sub
6. RANCANGAN FORM DATA MATAKULIAH
Untuk melengkapi pemahaman anda ,langkah selanjutnya kita akan merancang
Entri data Matakuliah.
Untuk lebih jelasnya ikuti Langkah sebagai berikut:
Langkah -1: Desain lah form sebagai berikut:
| PANDI SURYADI 64
DataGrade
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Langkah-2:double klik pada form nya. setelah kita merancang form di atas,isi kode program nya sebagai berikut:
| PANDI SURYADI 65
Private Sub Form4_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Dim dc(1) As DataColumn Try
damatkul = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableMatkul", con)
damatkul = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableMatkul", con) damatkul.Fill(dtmatkul) dc(0) = dtmatkul.Columns("Kode_Matkul") dtmatkul.PrimaryKey = dc Dgmatkul.DataSource = dtmatkul
Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try End Sub
Deklarasikan kode program nya sebagai berikut:Public Class Form1 Dim daAkademik As OleDb.OleDbDataAdapter Dim con As New OleDb.OleDbConnection(Koneksi("Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=D:\Database\akademik2.mdb")) Dim dtAkademik As New DataTable() Dim drAkademik As DataRow
Kita tinggal mengedit dimana kita mensave database yang kita buat.
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Kode program pada button Simpan
Langkah-2: Mengisikan kode progam button SimpanIsi kan kode program nya sebagai berikut:
Kode program pada Button BatalLangkah-2: Mengisikan kode progam button BatalIsi kan kode program nya sebagai berikut:
Jangan lupa deklarasikan pula prosedur kosong nya
Kode program pada button Hapus
| PANDI SURYADI 66
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click Try Dim cbmatkul As OleDb.OleDbCommandBuilder = New OleDb.OleDbCommandBuilder(damatkul) drmatkul = dtmatkul.NewRow
drmatkul("Kode_Matkul") = txtkode.Text drmatkul("Nama_Matkul") = txtnama.Text drmatkul("Jumlah_Sks") = txtSks.Text
dtmatkul.Rows.Add(drmatkul)
con.Open() damatkul.Update(dtmatkul) dtmatkul.AcceptChanges() con.Close() Catch errTambah As Exception MsgBox(errTambah.Message) End Try End Sub
Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click kosong() End Sub
Private Sub kosong() txtKode.Text = "" TxtNama.Text = "" txtSks.Text = ""
End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Langkah-2: Mengisikan kode progam button HapusIsi kan kode program nya sebagai berikut:
7. RANCANGAN FORM DATA DOSEN Untuk melengkapi pemahaman anda,selanjutnya kita akan merancang form Entri Data Dosen.Untuk lebih paham nya ikuti langkah ssebagai berikut:
Langkah-1: Desain lah form sebagai berikut:
| PANDI SURYADI 67
Private Sub Button3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button3.Click Try Dim cbmatkul As OleDb.OleDbCommandBuilder = New OleDb.OleDbCommandBuilder(damatkul) drmatkul.Delete()
damatkul.Update(dtmatkul) dtmatkul.AcceptChanges()
damatkul.DeleteCommand.Connection.Close()
Catch errHapus As Exception MsgBox(errHapus.Message)
End Try End Sub
Private Sub Button4_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button4.Click Close() End SubEnd Class
Kode program Button Keluar
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Langkah-2: double klik pada form table dosen,lalu sama seperti di atas masukan kode program nya sebagai berikut:
| PANDI SURYADI 68
Data Grade
Private Sub FrDosen_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load Dim dc(1) As DataColumn Try
dadosen = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableDosen", con)
dadosen = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableDosen", con) dadosen.Fill(dtdosen) dc(0) = dtdosen.Columns("Kode_Dosen") dtdosen.PrimaryKey = dc DgDosen.DataSource = dtdosen
Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
| PANDI SURYADI 69
Public Class FrDosen Dim dadosen As OleDb.OleDbDataAdapter Dim con As New OleDb.OleDbConnection(Koneksi("Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=D:\Database\akademik2.mdb")) Dim dtdosen As New DataTable() Dim drdosen As DataRow Private Sub kosong() txtKode.Text = "" TxtNama.Text = "" TxtNo_Hp.Text = "" TxtAlamat.Text = "" End Sub
Function Koneksi(ByVal strDatabase As String) As String Dim kalimat As String kalimat = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;" kalimat &= "Data Source=" & strDatabase & "" Return kalimat End Function
Private Sub BtnSimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnSimpan.Click Try Dim cbdosen As OleDb.OleDbCommandBuilder = New OleDb.OleDbCommandBuilder(dadosen) drdosen = dtdosen.NewRow
drdosen("Kode_dosen") = txtKode.Text drdosen("Nama_Dosen") = TxtNama.Text drdosen("Jenis_kelamin") = CbxJeniskelamin.Text drdosen("Alamat") = TxtAlamat.Text drdosen("No_Hp") = TxtNo_Hp.Text
dtdosen.Rows.Add(drdosen)
con.Open() dadosen.Update(dtdosen) dtdosen.AcceptChanges() con.Close() Catch errTambah As Exception MsgBox(errTambah.Message) End Try
End Sub
Private Sub BtnBatal_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnBatal.Click kosong() End Sub
Private Sub BtnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnKeluar.Click Close() End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
8. RANCANGAN FORM TRANSAKSI
Aplikasi transaksi ini nanti nya akan menampilkan data data yang sudah di buat
di table table sebelumnya yaitu table mahasiswa,table dosen,table matakuliah dan
table nilai.
Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah-1: siapkan rancangan form transaksi sebagai berikut:
Langkah-2: masukan kode program nya dengan cara double klik pada form transaksi tersebut.Masukan kode program nya seperti ini:rivate Sub Form3_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dc1(1) As DataColumn Try
daAkademik = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from akademik", con) daAkademik.Fill(dtAkademik) dc1(0) = dtAkademik.Columns("Nim_Mahasiswa") dtAkademik.PrimaryKey = dc1
With LbNim .DataSource = dtAkademik .DisplayMember = "Nim_Mahasiswa" .ValueMember = "Nim_Mahasiswa" End With
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con)
| PANDI SURYADI 70
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
danilai.Fill(dtnilai) dc1(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc1
| PANDI SURYADI 71
rivate Sub Form3_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dc1(1) As DataColumn Try
daAkademik = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from akademik", con) daAkademik.Fill(dtAkademik) dc1(0) = dtAkademik.Columns("Nim_Mahasiswa") dtAkademik.PrimaryKey = dc1
With LbNim .DataSource = dtAkademik .DisplayMember = "Nim_Mahasiswa" .ValueMember = "Nim_Mahasiswa" End With
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con) danilai.Fill(dtnilai) dc1(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc1 Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try Dim dc(1) As DataColumn Try
damatkul = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableMatkul", con) damatkul.Fill(dtmatkul) dc(0) = dtmatkul.Columns("Kode_Matkul") dtmatkul.PrimaryKey = dc
With Lbkode_matkul .DataSource = dtmatkul .DisplayMember = "Kode_Matkul" .ValueMember = "Kode_Matkul" End With
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con) danilai.Fill(dtnilai) dc(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc
Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try
Dim dc2(1) As DataColumn Try dadosen = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableDosen", con) dadosen.Fill(dtdosen) dc2(0) = dtdosen.Columns("Kode_dosen") dtdosen.PrimaryKey = dc2
With Lbxkks .DataSource = dtdosen .DisplayMember = "Kode_Dosen" .ValueMember = "Kode_Dosen" End With
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con) danilai.Fill(dtnilai) dc2(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc2
dgnilai.DataSource = dtnilai Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try End Sub
Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try Dim dc(1) As DataColumn Try
damatkul = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableMatkul", con) damatkul.Fill(dtmatkul) dc(0) = dtmatkul.Columns("Kode_Matkul") dtmatkul.PrimaryKey = dc
With Lbkode_matkul .DataSource = dtmatkul .DisplayMember = "Kode_Matkul" .ValueMember = "Kode_Matkul" End With
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con) danilai.Fill(dtnilai) dc(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc
Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try
Dim dc2(1) As DataColumn Try dadosen = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableDosen", con) dadosen.Fill(dtdosen) dc2(0) = dtdosen.Columns("Kode_dosen") dtdosen.PrimaryKey = dc2
With Lbxkks
| PANDI SURYADI 72
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
.DataSource = dtdosen .DisplayMember = "Kode_Dosen" .ValueMember = "Kode_Dosen" End With
danilai = New OleDb.OleDbDataAdapter("select * from TableNilai", con) danilai.Fill(dtnilai) dc2(0) = dtnilai.Columns("Kode_nilai") dtnilai.PrimaryKey = dc2
dgnilai.DataSource = dtnilai Catch errConn As OleDb.OleDbException MsgBox(errConn.Message) End Try End Sub
Kode Program pada lisboxLangkah-2: - double klik pada lisbox Mahasiswa,lalu maukan kode program seperti ini:
Langkah-3: double klik pada lisbox Mata kuliah,lalu masukan kode program nya seperti ini:
| PANDI SURYADI 73
Private Sub LbNim_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles LbNim.SelectedIndexChanged Try Dim drakademik As DataRow
drakademik = dtAkademik.Rows.Find(LbNim.Text)
TxtNama.Text = drakademik("Nama_Mahasiswa").ToString TxtJurusan.Text = drakademik("Jurusan").ToString
Catch errTampil As Exception
End Try End Sub
Private Sub Lbkode_matkul_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Lbkode_matkul.SelectedIndexChanged Try Dim drmatkul As DataRow
drmatkul = dtmatkul.Rows.Find(Lbkode_matkul.Text)
Txtnama2.Text = drmatkul("Nama_Matkul").ToString TxtSks.Text = drmatkul("Jumlah_SKS").ToString
Catch errTampil As Exception
End Try End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Langkah-4: double klik pada lisbox dosen,masukan kode program nya seperti ini:Private Sub Lbxkks_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Lbxkks.SelectedIndexChanged Try Dim drdosen As DataRow
drdosen = dtdosen.Rows.Find(Lbxkks.Text)
Txtnamadosen.Text = drdosen("Nama_Dosen").ToString TextBox2.Text = drdosen("No_Hp").ToString
Catch errTampil As Exception
End Try
Kode program pada Button Cari
Langkah: double klik pada button Cari, lali maukan kode program nya ebagai berikut:
| PANDI SURYADI 74
Private Sub Lbxkks_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Lbxkks.SelectedIndexChanged Try Dim drdosen As DataRow
drdosen = dtdosen.Rows.Find(Lbxkks.Text)
Txtnamadosen.Text = drdosen("Nama_Dosen").ToString TextBox2.Text = drdosen("No_Hp").ToString
Catch errTampil As Exception
End Try End Sub
Private Sub Btncari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Btncari.Click Try drnilai = dtnilai.Rows.Find(txtkodekks.Text)
txtkodekks.Text = drnilai("Kode_nilai").ToString
LbNim.Text = drnilai("Nim_Mahasiswa").ToString Lbkode_matkul.Text = drnilai("Kode_Matkul").ToString Lbxkks.Text = drnilai("Kode_Dosen").ToString txtUas.Text = drnilai("Uas").ToString txtUts.Text = drnilai("Uts").ToString txtTugas.Text = drnilai("Tugas").ToString Txtakumulasi.Text = drnilai("Akumulasi").ToString Catch errCari As Exception MsgBox(errCari.Message) End Try End Sub
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Kode program pada button simpan
Langkah: double klik pada button Simpan lalu ketikan kode program nya sebagai berikut:Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click Dim uas, uts, quiz, tugas, rata As Decimal
uas = Val(txtUas.Text) uts = Val(txtUts.Text) quiz = Val(txtquiz.Text) tugas = Val(txtTugas.Text)
rata = (0.4 * uas) + (0.3 * uts) + (0.2 * tugas) + (0.1 * quiz) txtrata.Text = rata
If rata >= 80 Then Txtakumulasi.Text = "A" ElseIf rata >= 70 And rata < 80 Then Txtakumulasi.Text = "B" ElseIf rata >= 60 And rata < 70 Then Txtakumulasi.Text = "C" ElseIf rata >= 40 And rata < 60 Then Txtakumulasi.Text = "D" ElseIf rata < 40 Then Txtakumulasi.Text = "E" Else Txtakumulasi.Text = "T""
9. MEMBUAT REPORT
Kali ini kita akan membuat Report dari data yang telah di buat. Untuk lebih paham
mari ikuti langkah-langkah nya:
Langkah-1: Klik Project,Add window form lalu pilih cristal Report Lalu akan
muncul sepeerti ini:
| PANDI SURYADI 75
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
lalu Klik OK,Selanjutnya akan Tampil
Pilih Create New Conection dan pilih Acces/Excel(DAO) dengan cara double klik,dan akan muncul:dan kita tinggal mencari database yang kita simpan.
| PANDI SURYADI 76
Klik disini
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Setelah kita pilih dimana kita menyimpan databae nya maka akan muncul
Pilih Salah Satu Database lalu pilih Tanda Panah,Selanjut nya pilih next dan pilih Tanda Panah lagi,maka akan mucul:
| PANDI SURYADI 77
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Selanjutnya kita tinggal pilih Tombol navigasi next,Sampai kita menemukan menu style report,disitu kita tinggal memilih:Lalu tekan Finish.
Lalu akan Tampil Sepereti ini:
Langkah Berikut nya pilih new form,pada toolbox,pilih cristalreport Viewer,maka,Akan Muncul:
| PANDI SURYADI 78
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Selanjut nya klik kanan pada form tadi pilih choose crital report,setelah kita memilih nya akan tampil seperti ini:
Catatan: untuk report Selanjut nya Langkah nya Sama Seperti tadi,Anda tinggal mengikuti langkah langkah tadi
10. MELINK KAN FORM PADA MENU MDIPARENT
Melinkkan menu pada menu mdiParent digunakan agar form dan menu saling
terhubung, Pada pembahasan kali ini kita akan mencoba melinkkan form Log-in
ke form Menu log-in.
Ikuti langkah sebagai Berikut:1.Pastikan form login Sudah dinamai
| PANDI SURYADI 79
Nama form
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
2. Selanjut nya Buka form MdIParent3. Lalu Double klik Pada Menu log-in4. Masukan kode Program nya Sebagi berikut:
4. Pengolahan Data Inventoris
Inventory merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh
perusahaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang Infokom, sistem
persediaan yang terorganisir akan sangat mendukung rutinitas kerja yang
merupakan dasar untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan bantuan
peranan teknologi baru dibidang informasi maupun bisnis, mendorong terjadinya
perubahan pada perusahaan terutama pada kontrol persediaan, seperti pengolahan
transaksi penerimaan dan pengeluaran barang, yang akan menghasilkan laporan-
laporan persediaan barang yang akurat berisi tentang posisi stock.
Tahap pengembangan sistem untuk aplikasi pengolahan data inventory ini
menggunakan metode Robert A. Szymanski dengan alat permodelan berupa
| PANDI SURYADI 80
Double klik di sini
Private Sub LogInToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles LogInToolStripMenuItem.Click Dim form As New frlogin form.Show()
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
flowchart, data flow diagram, dan entity relationship diagram. Sedangkan
perangkat lunak untuk pengembangan sistem menggunakan Microsoft Visual
Basic 6.0 dan Microsoft Access sebagai pengolahan basis data (database).
Berdasarkan hasil tahapan analisis yang dilakukan sebelumnya, dapat diketahui
bahwa sistem yang terkomputerisasi lebih efektif dan efisien dalam pengolahan
data, keterlambatan pembuatan laporan (reporting) dapat teratasi, dan kinerja
perusahaan menjadi lebih optimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain dan
implementasi aplikasi pengolahan data inventory ini, telah sesuai dengan
kebutuhan dan dapat digunakan oleh pengguna secara langsung dalam proses
pengolahan data inventory.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program. Aplikasi
pengolahan data inventory PT. TELKOM Kandatel Surabaya Barat Unit Fixed
Phone Sales, memiliki beberapa form dan report yang terdiri dari :
Form Login
Gambar 1. Form Login
Form login adalah form yang pertama kali muncul sebelum masuk ke dalam menu
utama aplikasi pengolahan data inventory, form ini memiliki dua opsi pilihan yang
terdiri dari user dan supervisor. User dapat langsung masuk ke menu utama
aplikasi dengan menekan tombol login, sedangkan supervisor harus terlebih dahulu
menginputkan username dan password agar dapat masuk ke menu utama dan
memiliki hak akses yang lebih luas dibandingkan dengan user.
| PANDI SURYADI 81
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Menu Utama Sistem
Gambar 2. Menu Utama Aplikasi Pengolahan Data Inventory
Menu utama adalah form yang terdiri dari beberapa menu dan submenu. Menu
file memiliki submenu exit yang berfungsi agar dapat keluar dari aplikasi
pengolahan data inventory. Menu parameter memiliki beberapa submenu,
antara lain : item, inventory, canvasser, dan outlet (catel). Menu tersebut
merupakan menu untuk mengolah data master yang digunakan acuan dalam
pengolahan data inventory di dalam sistem.
Menu work order terdiri dari dua submenu yaitu drop out dan delievered
(remainder), sedangkan menu report memiliki empat submenu yaitu report
inventory stock, report transaksi canvasser, report work order, dan report
summary distribution. Menu report digunakan untuk menampilkan data yang
telah diinputkan ke dalam database yang berupa laporan dan telah disesuaikan
dengan kebutuhan manajemen.
Form Admin
Gambar 3 Form Admin
| PANDI SURYADI 82
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Form admin adalah form yang digunakan untuk menginputkan data admin dan
berfungsi mengatur ruang lingkup user dalam mengolah sistem ini. User yang telah
tervalidasi memiliki ruang lingkup yang luas dalam mengolah semua data yang
terdapat di dalam sistem.
Form Item
Gambar 4. Form Item
Form item adalah form yang digunakan untuk menginputkan data item barang.
Bertujuan agar memudahkan dalam proses pendataan barang (inventory)
menjadi beberapa kelompok item barang.
Form Inventory
Gambar 5. Form Inventory
Form ini digunakan untuk menginputkan data inventory dalam proses pengolahan data. Form data master inventory merupakan form penentu dalam pengambil keputusan dan memberikan informasi terhadap pengguna sistem (user).
| PANDI SURYADI 83
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Form Canvasser
Gambar 6. Form Canvasser
Form ini digunakan untuk menginputkan data canvasser dan berfungsi untuk mengolah data master canvasser, dimana nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengolahan data outlet yang terdapat di dalam sistem.
Form Outlet (Catel)
Gambar 7. Form Outlet (Catel)
Setiap canvasser yang telah tervalidasi bertanggung jawab dan memiliki
wilayah (teritori) tertentu yang cukup luas dalam mengelola outlet (catel).
Form ini digunakan untuk menginputkan data outlet (catel) dan berfungsi
mengatur ruang lingkup canvasser dalam proses distribusi barang ke outlet
(catel).
| PANDI SURYADI 84
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Form Work Order (Drop Out)
Gambar 8. Form Work Order (Drop Out)
Form ini berfungsi sebagai antarmuka pengguna (user interface) dengan sistem yang dihadapi dan merupakan form yang digunakan untuk menginputkan data distribusi inventory yang terdapat di dalam gudang ke setiap outlet (catel).
User memilih data canvasser, data outlet (catel), data cluster, dan jenis item maupun barang yang akan di drop out dari gudang. Dimana nantinya akan di proses menjadi sebuah informasi yang lebih berguna oleh sistem.
Form Work Order (Delievered dan Remainder)
Gambar 9. Form Work Order (Delievered dan Remainder)
Form ini berfungsi untuk menginputkan data inventory yang telah terdistribusikan oleh canvasser ke setiap outlet (catel) yang menjadi ruang lingkupnya melalui kunjungan ke outlet (catel) yang bersangkutan. Inventory yang telah terdistribusi, akan di data ulang agar pihak manajemen dapat mengetahui setiap barang yang kembali ke dalam gudang dan akan mempengaruhi keadaan stok barang tersebut di dalam gudang.
| PANDI SURYADI 85
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
Report Inventory Stock
Gambar 10 Report Inventory Stock
Pada report ini berisi informasi inventory secara keseluruhan. Pihak manajemen dapat mengetahui keadaan stok barang yang terdapat di dalam gudang, dapat memprediksikan jenis inventory yang harus di tambah dalam proses pengadaan barang dalam periode waktu berikutnya, dan sebagai acuan dalam proses pembuatan berbagai jenis laporan.
Report Transaksi Canvasser
Gambar 11. Report Transaksi Canvasser
Report ini juga berisi informasi penunjang dalam proses pengolahan data inventory yang terdapat di dalam sistem. Pihak manajemen perlu mengetahui proses keluar-masuknya barang (inventory) yang telah terdistribusikan oleh setiap canvasser.
Canvasser yang memiliki jumlah distribusi barang yang cukup tinggi, akan mendapatkan reward dari manajemen. Ini merupakan salah satu kegiatan marketing
| PANDI SURYADI 86
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk memotivasi canvasser agar lebih giat dalam proses pendistribusian barang.
Report Work Order
Gambar 12. Report Work Order
Report ini berisi informasi yang terjadi dalam proses work order (drop out, delievered, dan remainder) yang terdapat di dalam sistem. Pihak manajemen dapat mengetahui jenis barang yang telah di drop out, delievered, dan remainder ke setiap outlet (catel) dan berdasarkan cluster (area) pemasaran.
Report Summary Distribution
Gambar 13 Report Summary Distribution
Report ini berisi informasi penunjang dalam proses pengolahan data inventory yang terdapat di dalam sistem. Barang (inventory) yang telah terdistribusikan di setiap cluster (area) perlu diketahui oleh manajemen perusahaan, hal tersebut menjadi acuan dalam proses pengambilan keputusan apakah produk tersebut dapat dikategorikan menjadi market leader di masyarakat.
| PANDI SURYADI 87
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis ucapkan kepada Allah yang
telah menganugerahkan inayahnya kepada penulis, sehingga
penulis akhirnya mampu menyelesaikan penyusunan Tugas Basis
Data I, walau pun dengan berbagai rintangan dan halangan yang
penulis hadapi.
Shalawat bersampul salam semoga senantiasa tercurah kepada
junjungan ummat, yang berhak memberi syafaat di hari akhirat,
yakni Nabi Besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih kepada Bapak HARIANJA, S.Pd.S.Kom yang
telah memberikan tugas kepada penulis untuk membuat ringkasan
yang memuat kumpulan tentang Basis Data. Serta ucapan terima
kasih atas pengorbanan beliau dalam membimbing penulis bersama
rekan-rekan lainnya untuk menyelesaikan materi Mata Kuliah Basis
Data I. Semoga pengorbanan tersebut dibalas dengan pahala yang
berlipat ganda oleh Allah SWT. Amiin!
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut
berkontribusi dalam ringkasan ini, sehingga ringkasan ini dapat
terselesaikan dengan apa adanya.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa ringkasan ini masih
banyak terdapat kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari para pembaca agar ringkasan ini bisa direvisi
kembali sehingga bisa mendekati sempurna.
Hormat Penulis,
PANDI SURYADI
| PANDI SURYADI 88
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Definis Istilah Komputer.............................................................................1
2. Perkembangan Teknologi Komputer..........................................................1
3. Perkembangan Konsep Basis Data.............................................................8
4. Aplikasi Basis Data.....................................................................................9
5. Data dan Informasi.....................................................................................16
6. System Informasi dan Basis Data..............................................................16
7. Pengolahan Sistem Informasi.....................................................................17
8. Pentingnya Memahami Konsep Basis Data...............................................17
BAB II DEFENISI BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA
1. Defenisi Basis Data......................................................................................18
2. Defenisi Sistem Basis Data..........................................................................18
3. Hierarki Data................................................................................................19
BAB III TUJUAN PENGEMBANGAN DAN KEUNTUNGAN BASIS DATA
1. Tujuan Pengembangan Basis Data...............................................................22
2. Keuntungan Pengembangan Basis Data.......................................................22
BAB IV BATASAN ATURAN BASIS DATA
1. Kerangkapan Data (Data Redundancy)........................................................23
2. Inkrosistensi Data (Data Inconsistency)......................................................23
3. Data Terisolasi.............................................................................................23
4. Keamanan Data............................................................................................23
5. Integritas Data..............................................................................................24
BAB V ARSITEKTUR BASIS DATA
1. Macam Pandangan Terhadap Basis Data.....................................................25
2. Level Pandangan Terhadap Basis Data........................................................25
| PANDI SURYADI 89
i
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
3. Antar Muka Antar Pandangan Terhadap Basis Data...................................25
4. Indervendensi Basis Data.............................................................................26
BAB VI PEMODELAN DATA
1. Defenisi Pemodelan Data.............................................................................27
2. Macam Model Data......................................................................................27
3. Perangkat Lunak Model Data.......................................................................27
BAB VII MODEL DATA ENTITY RELATIONSHIP
1. Model Data Entity Relationship...................................................................28
2. Komponen ERD...........................................................................................28
1. Entitas....................................................................................................28
2. Atribut...................................................................................................29
3. Kerelasian Antar Entitas........................................................................30
3. Menggambarkan ERD..................................................................................30
4. Contoh ERD.................................................................................................32
5. Kelebihan dan Kelemahan ERD..................................................................32
BAB VIII MODEL DATA SIMANTIC
1. Komponen Diagram Simantic......................................................................33
1. Entitas....................................................................................................33
2. Atribut...................................................................................................33
3. Relashionship........................................................................................33
2. Menggambarkan Diagram Sementic............................................................34
3. Contoh Diagram Simentic............................................................................35
4. Kelebihan dan Kelemahan Diagram Simentic.............................................35
BAB IX MODEL DATA HIERARCHYCAL
1. Model Data Hierarchycal.............................................................................36
2. Contoh..........................................................................................................36
3. Kelebihan dan Kelemahan Data Hierarchycal.............................................36
BAB X MODEL DATA NETWORK
1. Model Data Network....................................................................................37
2. Contoh..........................................................................................................37
3. Kelebihan dan Kekurangannya....................................................................37
BAB XI MODEL DATA RELASHIONAL
| PANDI SURYADI 90
ii
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa .
1. Terminologi RDBM.....................................................................................38
2. Karakteristik Relasi......................................................................................38
3. Beberapa Defenisi Relasi.............................................................................39
4. Kerelasian Antar Relasi................................................................................39
5. Penyimpangan – penyimpangan dalam Modifikasi Data.............................42
6. Ketergantungan Data....................................................................................43
7. Normalisasi..................................................................................................45
BAB XII SKEMA DAN SUBSKEMA BASIS DATA
1. Defenisi Skema dan Subskema....................................................................46
2. Skema, Subskema, Model Data dan Diagram Kerelasian Antar Relasi.......47
3. Notasi Relasi, Skema dan Subskema...........................................................47
4. Instan Skema................................................................................................47
BAB XIII ASPEK PENGEMBANGAN BASIS DATA
1. Tujuan Pengembangan Basis Data...............................................................48
2. Langkah Pengembangan Basis Data............................................................49
3. Analisis Kelayakan Pengembangan Basis Data...........................................50
4. Penghitungan Manfaat Aplikasi Basis Data Secara Kuantitatif...................50
5. Analisis Biaya Manfaat Dari Alternatif Desain Basis Data.........................51
6. Kelemahan Pendekatan Basis Data..............................................................52
BAB XIV STUDI KASUS PERANCANGAN BASIS DATA
1. Teknik Perancangan Basis Data...................................................................53
2. Langkah Perancangan Basis Data................................................................54
3. Contoh Studi Kasus
1. PengolahanData Akademik....................................................................35
2. Pengolahan Data Inventory....................................................................80
| PANDI SURYADI 91
iv
iii