baru sampai dengan wisuda. sedangkan anggota populasinya...
TRANSCRIPT
BAB III
PHOSEDUB PENELITIAN.
A. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi ada
lah seluruh karakteristik yang menyangkut proses adminis
trasi akademik Universitas Islam Bandung, khususnya yang
berkenaan dengan kegiatan antara pendaftaran mahasiswa
baru sampai dengan wisuda. Sedangkan anggota populasinya
adalah seluruh pimpinan, dosen, staf administrasi serta
mahasiswa Universitas Islam Bandung.
Adapun sampelnya, bila dilihat dari alur proses
terdiri atas seluruh unit kegiatan, jadi bersifat studi
kasus. Memang dengan demikian sukar menghasilkan general-
isasi proses administrasi akademik perguruan tinggi pada
umumnya, dilihat dari segi ini hasilnya hanya akan terba
tas pada kasus penelitian ini saja. Sedangkan bila dili
hat dari anggota unit kegiatan, sampelnya diambil secara
purpossive. yakni diwawancarai beberapa personil baik
staf maupun pimpinan, yang sudah cukup lama menangani ad
ministrasi akademik di Unisba. Dengan demikian walaupun
"turun" ke lapangan penelitian bergerak antara kurun wak
tu bulan Agustus sampai dengan Oktober 1986, permasalaha
an yang terangkat tidak terbatas pada kejadian pada kurun
eaktu tersebut saja, tapi mewakili kejadian pada kurun
waktu tiga periode kepemimpinan KHEZ Muttaqien.
81
82
B. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian.
Penelitian ini termasuk pada penelitian yang si-fatnya kasuistik di lapangan tertentu, bertujuan untukmempelajari secara intensif latar belakang, kejadiansaat kini, serta interaksi lingkungan pada unit sosialyang sudah given antar pribadi maupun kelompok. Denganmemakai kaca-mata Stephen Isaac dan William B.Michael(1982:42), metode yang digunakan adalah "Case and Field"yang pada umumnya bertujuan "To study intensively thebackground, current status, and tnviromental interactions of agiven social unit: an individual, group, insti-tation or community".
Sedangkan melalui kaca-mata Suchman (pada DavidKline, 1980:IX-10) hal ini termasuk metode evaluasiproses yang berpengertian lebih khusus, yakni berhubungan dengan objek yang dapat dievaluasi dari suatu program,Dalam hal ini meliputi "effort, performance, adequacy
of performance, efficiency and process".
2. Teknik Pftngumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan dalam «saha mengumpul-kan data meliputi serangkaian langkah-langkah sejak dari persiapan pelaksanaan pengumpulan data sampai dengandata itu diklasifikasikan dan dikonstruksi dalam lapor-
an penelitian.
83
Rangkaian kegiatan tersebut lengkapnya dapat di
ungkapkan sebagai berikut :
(1) Segera setelah "research design" menemukan
bentuknya, menghubungi pihak-pihak yang dijadikan nara
sumber yakni Pj.Rektor Unisba, Panitya Penerimaan Maha
siswa Baru, Bagian Keuangan Unisba, beberapa dekan fak
kultas, Kepala Perpustakaan Pusat, Kepala Bagian Akade
mik, Kepala Bagian Kemahasiswaan, beberapa staf fakul
tas (Psikologi, Ekonomi, Hukura dan Tarbiyah), Kepala
Bagian Umum, beberapa pekerja teknis baik di tingkat
Universitas mappun tingkat Fakultas.seria beberapa to-
koh mahasiswa baik yang terlibat dalam kegiatan ting
kat Universitas (BPKM, DKM Masjid Al Asy'ari) maupun
tingkat fakultas.
Usaha menghubungi tersebut terdiri atas dua je
nis, pertama menghubungi dalam pengertian membuat per-
janjian untuk pertemuan/wawancara, kedua menghubungi
dalam pengertian mengadakan wawancara. Pada beberapa
staf dan malah pimpinan ternyata cukup dengan sekali
mendatangi saja yakni langsung wawancara.
(2) Pengumpulan data melalui wawancara, observa-
si dan studi dokumentar. Wawancara dilakukan dalam ben
tuk terstruktur dan tidak terstruktur, yakni melalui
pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan kemudi
an ditambahkan pertanyaan-pertanyaan baru yang tidak
ada dalam persiapan pertanyaan bila jawaban beckembang
84
pada hal-hal di luar pertanyaan tapi masih relevan de
ngan permasalahan penelitian yang menjadi garapan.
Observasi dilakukan lebih ditujukan untuk mem-
peroleh data tentang perilaku keorganisasian seperti
alur penerimaan mahasiswa baru dengan seleksinya, re
gistrasi, pengambilan program studi, pelaksanaan perku
liahan, ujian tengah semester, pelaksanaan ujian sia
dang sarjana dan pelaksanaan wisuda. Observasi dilakuk
kan dengan memakai dua cara, yakni langsung dan tidak
langsung. Termasuk pada hal-hal yang diobservasi ada
lah faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efek**
tivitas organisasi, sehubungan dengan individual per*
formance baik staf maupun pimpinan.
Studi dokumenter dilakukan dengan mempelajari
berbagai dokumen baik yang dari Unisba sendiri maupun
dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atau Depar-
temen Agama. Hal ini berkaitan dengan masalah-masalah
struktur organisasi, deskripsi tugas-tugas, pembagian
ruangan kuliah, jadwal kegiatan akademik, pedoman aka
demik, peraturan ujian-ujian, ijazah serta kewajiban-
kewajiban lain dari personil baik administratif mau
pun akademik.
Penghimpunan data melalui upaya tersebut di
atas, sebagaimana dikemukakan bertautan dengan konsen
sus antara pewawancara dengan responden. Namun
85
demikian kadangkala terjadi penyimpangan di luar konsen
sus, baik lantaran halangan dari pihak responsen maupun
pewawancara. Sebaliknya terjadi juga yakni, wawancara
susulan seandainya data yang didapat dirasakan kurang
mengungkapkan persoalan penelitian.
Beberapa pertimbangan yang menguatkan dilaksa-
nakannya teknik pengumpulan data demikian adalah :
Pertama, bahwa penelitian ini bersifat evaluatif
studi kasus dan kualitatip, tidak menggunakan formula
statistik, digunakan untuk melihat alur dan struktur
serta tujuan unit-unit kegiatan dalam bentuk peraturan
atau petunjuk-petunjuk pelaksanaan.
Kedua, proses pelaksanaan administrasi akademik
berdasarkan aturan-aturan, kemudian dilaksanakan. Untuk
mengetahui hal demikian, cukup memadai dengan raempela-
jari dokumen-dokumen, wawancara atau observasi.
Ketiga, bahwa anggota pelaksana subsistem kegi
atan berbeda-beda dengan karakteristik masing-masing
yang berbeda pula. Dengan demikian heteroginitas dan
variabilitas objek kajian memungkinkan untuk digunakan
nya teknik pengumpulan data seperti tersebut di atas.
C. Pedoman Pengolahan da^ Analisis Data
Pengolahan data yang sudah terkumpul( baik me-
lui wawancara, studi dokumenter maupun observasi), me-
laui cara-cara (1) pemeriksaan dan pengelompokan
86
dokumen-dokumen sesuai dengan permasalahan perunit kek
giatan, (b) pengelompokan hasil wawancara dan (c) men-
deskripsikan hasil observasi. Melalui prosedur terse
but data terklasifikasikan pada masalah-masalah peneM-
tian. Langkah ini kemudian diikuti dengan upaya mendes-
kripsikan dan merekonstruksi proses subsistem dan per
formance personil baik administratif maupun akademik,
berdasarkan kriteria judgemental seperti yang telah di
kemukakan pada tujuan khusus bab yang pertama.
Melalui cara bertahap demikian, akan tergambar-
kan deskripsi proses administrasi akademik dan perfor
mance personil, baik persubsistem maupun keseluruhan,
sekaligus dengan kriteria evaluatif tentang efektivitas-
nya tentang :
(1) Tujuan subsistem pendaftaran dan seleksi
mahasiswa baru, registrasi mahasiswa, penyusunan jadwal
kuliah, OPSPEK/P-4, penentuan program studi mahasiswa,
pelaksanaan perkuliahan, ujian tengah dan akhir semes
ter, penyelesaian akhir program studi dan wisuda, De
ngan demikian akan tergambar pula keterkaitan antar tu
juan subsistem disamping keterikatan tiap subsistem ter
hadap tujuannya masing-masing.
(2) Struktur keorganisasian tiap subsistem se
bagaimana subsistem-subsistem yang ada pada tujuan bu
tir satm di atas.
87
(3) Alur proses administrasi akademik yakni be?
rupa tahapan kerja kronologis persubsistem dari sejak
penerimaan mahasiswa baru sampai wisuda, selain gam
baran sejauh mana efektivitas proses dapat mencapai tu
juan yang telah dicanangkan.
(4) Penampilan personil baik staf maupun pimpin
an dari segi motivasi, kemampuan kerja, kualitas kerja,
ketepatan waktu, inisiatip dan komunikasi.
(5) Gaya penampilan pimpinan Universitas Islam
Bandung, baik pada tingkat Universitas maupun pada ting
kat fakultas,serta sejauhmana pengaruhnya terhadap efek
tivitas kerja personil.
Melalui pengolahan dan analisis sebagaimana dise
but di atas, diharapkan masalah penelitian dapat dija-
wab sesuai dengan data lapangan yang ditemukan.
D. Definisi Operasional. Penentuan Kriteria dan Asumsi
yang Digunakan
Sesuai dengan rumusan permasalahan, maka peneli
tian ditujukan pada lima aspek, yakni :
1. Aspek deskripsi perangkat tuiuan subsistem.
Secara operasional tujuan diartikan sebagai per
ubahan yang diingini untuk kemudian diusahakan pencapai-
annya. Pada tujuan, keinginan diterjemahkan dalam ben
tuk rencana-rencana yang mendukung tercapainya tujuan-
88
tujuan secara bertahap. Pada saat yang sama pencapaian
tujuan akan harus didukung oleh kesiapan perangkat ke-
ras dan lunak secara seimbang.
Untuk mementukan kondisi perangkat tujuan subr
sistem efektif mencapai tujuan ditetapkan kriteria eva
luatif sebagai berikut :
a)perangkat tujuan subsistem efektif bila cukup
tersedia perangkat lunak, perangkat keras dan manpower
sesuai dengan beban kerja yang harus ditanggungnya. Kri
teria ini didasarkan pada asumsi bahwa :
1) personil subsistem punya keterikatan melaksa-
nakan tugas dan wewenang sesuai beban kerja yang harus
dipertanggung-jawabkannya.
2) perangkat lunak dan keras pada tiap subsistem
sudah memenuhi persyaratan minimal untuk kelancaran tu
gas yang menjadi beban kerja subsistem.
b) perangkat tujuan subsistem efektif bila dita
ngani oleh manajer/pimpinan subsistem yang memiliki "ma
nagerial skill" . Kriteria ini didasarkan pada asumsi :
1) bahwa kultur kepegawaian pada umumnya di In
donesia lebih terikat pada keterampilan pimpinan dari
pada terikat pada sistem yang telah dicanangkan.
2) bahwa pimpinan subsistem bertanggungjawab un
tuk mengkoordinasikan kegiatan yang ditugaskan padanjta.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka
89
ditentukan kanlah "jugment" sebagai berikut :
- Efektif bila kedua kriteria terpenuhi
- Kurang efektif bila ada sebagian kriteria tidak ter
penuhi , dan
- Tidak efektif bila kriteria yang disebutkan di atas
sama sekali tidak ada.
2. Aspek deskripsi struktur organisasi subsistem.
Secara opBrasional struktur organisasi dimaksudkan
sebagai susunan bagian-bagian kerja yang ditangani oleh
seorang atau lebih personil untuk melaksanakan beban
tugas yang menjadi tanggung-jawab organisasi (dalam hal
ini subsistem) tersebut. Sebagai suatu model, maka
struktur merupakan suatu patokan untuk mengukur suatu
kenyataan.
Kriteria evaluatif bagi struktur subsistem ten
tang efektif tidaknya adalah sebagai berikut :
a) Struktur subsistem dianggap efektif bila cu-
kup dapat menampung beban kerja yang harus dipertang-
gung-jawabkannya, baik dilihat dari kuantiias maupun ku
alitas perangkat lunak, keras dan manpower-nya. Hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa :
1) pembagian kerja pada struktur harus sesuai de
ngan dan ditunjang oleh perangkat keras yang memadai.
2) beban kerja pada struktur harua terbagi habis
pada bagian-bagian, dan karenanya bagian-bagian harus
ditangani personil-personil yang "performance"nya baik.
90
b) Struktur subsistem dianggap efektif bila di
kelola oleh pimpinan yang tanggap terhadap mekanisme
kerja organisasi. Hal ini didasarkan pada asumsi :
1) bahwa pimpinan merupakan motivator dan eeka-
ligus koordinator dalam mendiuamisasi roda organisasi
subsistem administrasi akademik.
2) bahwa pimpinan berkewajiban untuk menumbuhkan
"sense of belongingness1' dan "sense of responsibility"
para anggota subsistem administrasi akademik.
"Judgment" efektivitas bagi aspek ini sama deng
an judgment bagi aspek yang pertama.
3. Aspek alur kerja proses administrasi akademik.
Secara operasional alur kerja proses berarti ak-
tivitas-aktivitas organisasi yang menjadikan berbagai
masukan pada subsistem dipadukan untuk jadi satu bentuk
keluaran. Kriteria evaluatif bagi proses administrasi
akademik adalah :
a) Proses administrasi akademik efektif, bila
aktivitas dalam proses menghasilkan keluaran yang sesu
ai dengan program yang telah ditentukan. Hal ini dida
sarkan pada asumsi :
1) bahwa aktivitas proses merujuk pada perenca
naan hasil yang telah disepakati atau jadi tugas sebe-
lumnya.
2) bahwa bagian-bagian yang terlibat proses ad
ministrasi akademik sudah disiapkan untuk bekerja
91
sesuai dengan tugas-tugas yang menunjang kesatuan pro
ses subsistem administrasi akademik.
b) Proses administrasi akademik efektif, bila ma
najemen proses melaksanakan kontrol yang sesuai dengan
aspirasi kerja personil yang terlibat proses administra
si akademik. Hal ini didasarkan pada asumsi :
1) bahwa kontrol pimpinan (langsung seperti teo
ri X atau tidak langsung seperti teori Y nya Mc Gregor)
merupakan bagian dari mekanisme proses administrasi aka
demik.
2) bahwa motivasi kerja personil merupakan perpa-
duan dari dorongan kebutuhan objektif personil dalam me
nyelesaikan tugasnya dengan sikap manajer terhadap staf.
"Judgment" efektivitas bagi aspek ini sama dengan
judgment bagi aspek yang pertama.
4. Aspek "individual performance" personil admi
nistrasi akademik.
Secara operasional performance seseorang dapat di
lihat dari segi-segi raotivasi-nya, kemampuan kerja, kua
litas kerja, ketepatan waktu, inisiatip dan komunikasi-
nya terhadap hal-hal yang bertautan dengan tugas dan we-
wenangnya. Kriteria evaluatifnya adalah :
a) "Individual Performance" personil efektif, bi
la kualifikasi atau mutu keenam seginya sesuai dengan
patokan yang telah ditentukan organisasi dalam hal ini
92
subsistem kegiatan administrasi akademik. Hal ini dida
sarkan pada asumsi :
1) bahwa "personnel recruitment" akan merujuk
pada kebutuhan objektif administrasi akademik sesuai
dengan norma yang disepakati bersama di Unisba.
2) bahwa aturan kerja atau pengembangan personil
organisasi subsistem administrasi akademik akan berori-
entasi pada upaya mengkondisi mutu enam aspek tersebut.
b) "Individual Performance" efektif, bila pimpin
an subsistem kegiatan administrasi akadeaik mampu me-
ningkatkan kualifikasi atau mutu keenara aspek performan
ce tersebut. Hal ini didasarkan pada asumsi :
1) bahwa kualifikasi keenam segi individual per
formance sukar didapat secara merata pada seseorang.
2) bahwa sebagian dari tugas pengembangan organi
sasi adalah mengembangkan keenam aspek yang terdapat pa
da "individual performance".
"Judgment" efektivitas aspek ini sama dengan
judgment pada aspek yang pertama.
5• Aspek gaya kepemimpinan Administrasi Akade -
mik.
Secara operasional gaya kepemimpinan dapat dili
hat dari kemampuannya dalam hal mengoperasionalkan tu-
juan-tujuan organisasi serta mengkondisi suasana organi
sasi sehingga menunjang pencapaian tujuannya. Kriteria
93
evaluatif bagi gaya kepemimpinan administrasi akademik
ini adalah sebagai berikut :
a) Pemimpin administrasi akademik efektif, bila
mampu mengoperasionalkan tujuan-tujuan organisasi menja
di tujuan yang ditil dan bertahap serta membagi habis
jadi tugas-tugas personil yang dipimpinnya, Hal ini di
dasarkan pada asumsi :
1) bahwa tujuan-tujuan organisasi pada dasarnya
merupakan kesatuan dari beberapa tujuan sub organisasi
yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling
menunjang pada tujuan yang secara bertahap lebih tinggi.
2) bahwa tugas-tugas organisasi sebagai operasi-
onalisasi tujuan-tujuan merupakan aktivitas-aktivitas
pekerjaan yang menjadi kewajiban tiap personil pendu -
kung organisasi tersebut.
b) Pemimpin administrasi akademik efektif, bila
mampu nemotivasi personil, mempertinggi kemampuan dan
performance personil organisasinya. Hal ini didasarkan
pada asumsi :
1) bahwa motivasi, kemampuan dan performance per
sonil merupakan indikator dari produktivitas organisasi.
2) bahwa tugas seorang pemimpin adalh menciptakan
dan raemelihara lingkungan yang kondusif terhadap kebu
tuhan anggota, baik untuk berprestasi, berafiliasi mau
pun untuk mencapai posisi tertentu.