baptisan manakah yang benar.pdf

4
1 Pertanyaan : Baptisan manakah yang paling benar? Percik atau selam? Esra Soru Menjawab : Persoalan tentang baptisan adalah persoal- an yang paling banyak memicu kontroversi. Sebagian orang sangat fanatik terhadap salah satu cara baptisan. Ada yang mengatakan bahwa baptisan perciklah yang paling benar sedangkan selam itu sesat. Sebagian yang lain mengatakan bahwa percik itu bukan baptisan dan baptisan yang benar adalah baptisan selam. Jika seseorang tidak dibaptis secara selam maka ia tidak akan selamat. Bagi saya, 2 pandangan itu sama-sama ekstrim. Sebenarnya baik selam maupun percik, keduanya mendapat dukungan dari Kitab Suci. Mengingat bahwa sikap ekstrim seperti ini biasanya lebih kuat muncul dalam para penganut baptisan selam maka saya hanya akan membuktikan bahwa di dalam Alkitab, kata ‘baptis’ tidak hanya berarti diselamkan. Perhatikan ayat-ayat berikut : Mark 7:4 : “dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan () dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpama- nya hal mencuci () cawan, kendi dan perkakas- perkakas tembaga”. Kata ‘membersihkan’ dalam ayat ini memakai kata Yunani ‘baptizontai’ sedangkan kata ‘mencuci’ memakai kaya Yunani ‘baptizmous’. Kedua kata ini berasal dari kata dasar ‘bapto’ atau kata kerja ‘baptizo’. Dengan demikian kata baptis bisa berarti membersihkan atau mencuci. Luk 11:38 : “Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci () tangan-Nya sebelum makan”.

Upload: esra-alfred-soru

Post on 28-Oct-2015

315 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAPTISAN MANAKAH YANG BENAR.pdf

1

Pertanyaan : Baptisan manakah yang paling benar? Percik atau selam? Esra Soru Menjawab : Persoalan tentang baptisan adalah persoal-an yang paling banyak memicu kontroversi. Sebagian orang sangat fanatik terhadap salah satu cara baptisan. Ada yang mengatakan bahwa baptisan perciklah yang paling benar sedangkan selam itu sesat. Sebagian yang lain mengatakan bahwa percik itu bukan baptisan dan baptisan yang benar adalah baptisan selam. Jika seseorang tidak dibaptis secara selam maka ia tidak akan selamat. Bagi saya, 2 pandangan itu sama-sama ekstrim. Sebenarnya baik selam maupun percik, keduanya mendapat dukungan dari Kitab Suci. Mengingat bahwa sikap ekstrim seperti ini biasanya lebih kuat muncul dalam para penganut baptisan selam maka saya hanya akan membuktikan bahwa di dalam Alkitab, kata ‘baptis’ tidak hanya berarti diselamkan. Perhatikan ayat-ayat berikut : Mark 7:4 : “dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak

makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan () dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpama-nya hal mencuci () cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga”.

Kata ‘membersihkan’ dalam ayat ini memakai kata Yunani ‘baptizontai’ sedangkan kata ‘mencuci’ memakai kaya Yunani ‘baptizmous’. Kedua kata ini berasal dari kata dasar ‘bapto’ atau kata kerja ‘baptizo’. Dengan demikian kata baptis bisa berarti membersihkan atau mencuci.

Luk 11:38 : “Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena

Yesus tidak mencuci () tangan-Nya sebelum makan”.

Page 2: BAPTISAN MANAKAH YANG BENAR.pdf

2

Kata ‘mencuci’ dalam ayat ini memakai kata Yunani ‘ebaptizthe’ yang berasal dari kata dasar ‘bapto’. Dengan demikian kata baptis bisa berarti mencuci.

Mat 26:23 : “Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku

mencelupkan () tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku”

Kata ‘mencelupkan’ dalam ayat ini memakai kata Yunani ‘em-bapzas’ yang berasal dari kata dasar ‘bapto’. Dengan demikian kata baptis bisa berarti mencelupkan.

1 Kor 10:1-2 : “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-sau-

dara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah per-lindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis () dalam awan dan dalam laut”.

Paulus berkata bahwa bangsa Israel telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Awan pastilah menunjuk pada tiang awan sedangkan laut menunjuk pada penyeberangan Israel lewat laut Teberau. Jika kata baptis harus berarti selam, kita bertanya, kapan bangsa Israel diselam dalam awan dan laut?

Jelas terlihat bahwa kata baptis itu dari bahasa Yunaninya mempunyai arti yang luas dan bukan hanya berarti diselam.

Argumentasi tambahan bisa dijelaskan dari peristiwa baptisan Roh Kudus dan baptisan api. Dalam Mat 3:11 dikatakan bahwa : Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Jadi Yohanes Pembaptis membaptis dengan air tapi ia menubuat-kan tentang baptisan dengan Roh Kudus dan dengan api yang akan dilakukan oleh Kristus pada masa yang akan datang. Nah,

Page 3: BAPTISAN MANAKAH YANG BENAR.pdf

3

kapan baptisan dengan Roh Kudus dan api ini terjadi? Pada hari pentakosta di Kis pasal 2. Ini dibuktikan dari konteksnya di pasal 1:4-5 : Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Jadi baptisan Roh Kudus yang dijanjikan di Mat 3:11 itu digenapi pada peristiwa pentakosta. Atau dengan kata lain, apa yang terjadi pada peristiwa pentakosta di Kis 2 adalah apa yang disebut dengan baptisan Roh Kudus. Sekarang perhatikan apa yang terjadi dalam Kis 2. Pada saat murid-murid dibaptis dengan Roh Kudus, bukannya murid-murid ditenggelakan / diselamkan dalam Roh Kudus / api melainkan api / Roh Kudus itu yang dicurahkan di atas murid-murid. Kis 2:3 - dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Menariknya, ini disebut sebagai baptisan. Ini berarti bahwa baptisan tidak selamanya berarti diselamkan atau ditenggelamkan. Jika dalam baptisan Roh Kudus bukannya murid-murid yang ditenggelamkan dalam Roh Kudus melainkan Roh Kudus yang dicurahkan ke atas murid-murid mengapa tidak bisa dalam bap-tisan air bukan murid-murid yang ditenggelamkan dalam air melainkan air yang dicurahkan ke atas murid-murid? Dari semua argumentasi ini jelas bahwa kata “baptis” mempunyai banyak arti sehingga menganggap satu cara baptisan sebagai satu-satunya cara cara yang benar adalah paham yang keliru dan hanya menunjukkan ketidakmampuan memahami Alkitab dengan benar. Ingat, baptisan hanyalah tanda dan bukan syarat keselamatan. Buktinya, penjahat di samping Yesus bisa masuk ke surga tanpa dibaptis sama sekali. Itu berarti bahwa syarat keselamatan adalah

Page 4: BAPTISAN MANAKAH YANG BENAR.pdf

4

iman dan bukannya baptisan. Karena itu jangan terpengaruh dengan propaganda-propaganda murahan yang menyuruh orang dibaptis ulang dengan cara baptisan tertentu dengan ancaman kalau tidak maka tidak akan diselamatkan.

00