banjir permanen di bojonegoro

15
Banjir Tahunan di Bojonegoro Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan Disusun Oleh : Bella Seba Sirojul Umah (K3314008/Kelas B) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Upload: bella-seba

Post on 13-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ilmu Pengetahuan Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Banjir Permanen Di Bojonegoro

Banjir Tahunan di Bojonegoro

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan

Lingkungan

Disusun Oleh :

Bella Seba Sirojul Umah (K3314008/Kelas B)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: Banjir Permanen Di Bojonegoro

Kata Pengatar

Puji dan suyukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulisan makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat bimbingan dari Bapak

Maryono selaku Dosen Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Saya mengucapkan terima kasih

kepada bapak pembimbing.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan

makalah ini.

Surakarta, 4 Maret 2015

Bella Seba Sirojul Umah

Page 3: Banjir Permanen Di Bojonegoro

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bojonegoro merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Terletak di

provinsi Jawa Timur memiliki jumlah penduduk 1.213.000 jiwa .Bojonegoro memiliki

tambang minyak bumi dan gas alam yang sangat melimpah. Data dari Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pada Triwulan III 2014 (Juni s/d Agustus

2014) mencapai 4,66 juta barel atau 50,6 ribu BPOD.Dengan dikelola oleh PT Pertamina

EP (Cepu),dan beberapa pihak swasta seperti Joint Operating Body Pertamina Petrochina

East Java (JOB P-PEJ) dan Exxon Mobil Cepu Ltd.(beritajatim.com,sabtu,27 Desember

2014).

Selain itu,Bojonegoro juga terkenal dengan hutan jati yang begitu luas.Yaitu dengan

luas lahan sekitar 30.405 Ha,sedangkan lahan kritis sampai denan bulan Maret 2011

tercatat seluas 7.129 Ha.Untuk luas lahan perkebunan (kebun) adalah 22.063

Ha.Didominasi oleh pohon jati dan terdapat 26 jenis pohon.(kompasiana.com,25/2/15)

Terlepas dari kekayaan alam yang dimiliki oleh Bojonegoro, ada satu masalah yang

menyebabkan Bojonegoro mengalami kerugian setiap tahunnya. Banjir merupakan

masalah tahunan yang di hadapi oleh warga Bojonegoro. Dampak dari Banjir itu sendiri

juga mengakibatkan kerugian yang sangat besar,mulai dari harta benda, hingga trauma

mendalam bagi yang mengalaminya. Dari tahun 1965 Bojonegoro sudah mengalami

banjir, hingga kini pun banjir masih ada.Setiap musim hujan tiba masyarakat Bojonegoro

selalu takut karena dugaan banjir besar yang terjadi pada tahun 2007 akan datang lagi,

hujan yang tak kunjung reda, membuat sungai bengawan solo meluap, dan banjir pun

berhari-hari tidak surut, sehingga selalu muncul isu bahwa tanggul yang meindungi

daerah yang tidak terkena banjir akan jebol. Hal semacam ini selalu terjadi dan masih

menjadi ketakutan dibenak masyarakat. Adapun data banjir di bojonegoro dalam bentuk

tabel yaitu sebagai berikut.

Tahu

n

Tempat Sumber website Penyebab luapan sungai

2010 Kec. Kasiman bisniskeuagan.kompas.com perbatasan jateng jatim

2011 12 Kecamatan news.okezone.com bengawan solo

2012 Ds Ngablak dan Ngulanan, dan 7 kec

lain

tempo.com bengawan solo

Page 4: Banjir Permanen Di Bojonegoro

2013 Kec. Balen, Bojonegoro, Trucuk,

Kalitdu,Gayam dan Padangan

arrahmah.com bengawan solo

2014 Ds.Talun Kec. Sumberejo rri.co.id Mekuris

2015 Ds.Kanor Kec.Simbatan geospasial.bnpb.go.id bengawan solo

Dari tabel di atas kerugian terbesar bisa mencapai Rp 829,2 Juta,Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mengatakan kerugian

tersebut terhitung sejak 1 Januari hingga pertengahan Februari 2015. (covesia.com

15/02/2015)

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana solusi untuk

mengatasi bencana banjir di Bojonegoro.Kerugian mencapai ratusan juta rupiah setiap

tahunnya tentu menjadi cambuk bagi kita untuk menemukan solusinya. Serta penting

juga bagi kita memahami apa penyebab utama dari terjadinya banjir di Bojonegoro yang

berlangsung sepanjang tahun.

Page 5: Banjir Permanen Di Bojonegoro

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab

Menurut saya, penyebab terjadinya banjir di Bojonegoro adalah akibat dari

ulah manusia. Meskipun sudah sejak lama Bojonegoro mengalami banjir, namun ini

tidak menjadi alasan bahwa penyebab utama adalah alam semata. Ketika kita

menengok sejarah jauh sebelum dikelola Exxon Mobil, pada tahun 1950-an Blok

Cepu memiliki sejarah cukup panjang dengan peralihan dan pergantian operator,PN

permigan pada tahun 1960-an , Lemigas pada tahun 1965-an. Pengeboran minyak ini

berkaitan erat dengan banjir sebab, dengan adanya tambang miyak ini terjadi

penebangan hutan secara besar-besaran di kawasan pertambangan. Kita tahu bahwa

hutan membantu menjaga peredaran air, yaitu untuk menambah air ke atmosfer

melalui proses transpirasi (dimana mereka melepas air dari daun-daunnya pada saat

fotosintesis). Uap air ini mempengaruhi formasi awan hujan yang melepaskan air

kembali ke hutan hujan. Jika hutan hujan ditebang, uap air yag masuk ke atmosfer

akan semakin berkurang dan hujan yang diturunkan pun turut berkurangm

bahkanterkadang higga menyebabkan kekeringan. Sebaliknya saat musim penghujan

cura hujan yang begitu tinggi, menyebabkan kebanjiran karena, akar-akar dari

pepohanan yang seharusnya menyerap air hujan tidak ada karena sudah ditebangi.

Bertahun-tahun banjir terjadi di berbagai wilayah di Bojonegoro dengan

beragam penyebab, namun menurut saya penyebab utamanya adalah pengeboran

minyak yang disertai dengan penebangan hutan baik secara legal maupun ilegal

secara besar-besaran.

Adapun penyebab lain yang dapat memperparah terjadinya banjir

a. Curah Hujan

Oleh karena beriklim tropis, Indonesia mempunyai dua musim sepanjang tahun,

yakni musim penghujan umumnya terjadi antara bulan Oktober–Maret dan musim

kemarau terjadi antara bulan April - September. Pada musim hujan, curah hujan

yang tinggi berakibat banjir di sungai dan bila melebihi tebing sungai maka akan

timbul banjir atau genangan.Enam bulan berturut-turut apabila hujan selama dua

Page 6: Banjir Permanen Di Bojonegoro

minggu tidak berhenti, sudah dipastikan debit air di sungai bengawan solo akan

meningkat. Tidak ada penahan seperti hutan yang dapat menyerap air hujan secara

maksimal, sehingga banjir pun tak dapat terhindarkan. Wilayah lain seperti solo dan

DAS juga tidak memiliki hutan yang memadai untuk daerah penyerapan air. Yang

dapat mengurangi debit air di wilayah tersebut agar air tidak terus mengalir ke

daerah lain pula..

b. Pengaruh Fisiografi

Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan

daerah aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk

penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai),

lokasi sungai dan lain-lain merupakan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.

Bengawan solo mengalir dari selatan menjadi batas alam dari provinsi jawa

tengah,kemudian mengalir ke arah timur, disepanjang wilayah utara kabupaten

Bojonegoro.Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang

cukup subur dengan pertanian yang ekstensif.

Bojonegoro memiliki beberapa wilayah pokok yang dikelilingi sungai bengawan

solo , daerah yang paling sering banjir akibat curah hujan yang tinggi dan

mengakibatkan sungan bengawan solo meluap yaitu kecamatan trucuk,kalitidu,

Gayam, Purwosari, Padangan , dan Ngraho. Tak heran apabila daerah tersebut

merupakan daerah yang rawan banjir karena, dikelilingi langsung oleh sungai

bengawan solo.

c. Erosi dan Sedimentasi

Erosi di DAS berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai.

Erosi menjadi problem klasik sungai-sungai di Indonesia. Besarnya sedimentasi

akan mengurangi kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai.

Sedimentasi juga merupakan masalah besar pada sungai-sungai di Indonesia. Erosi

tanah longsor (land- slide) dan erosi pinggir sungai (stream bank erosion)

memberikan sumbangan sangat besar terhadap sedimentasi di sungai-sungai,

bendungan dan akhirnya ke laut. Apabila di telusuri lebih lanjut penyebab terjadinya

erosi adalah akar-akar dari pepohonan dan vegetasi hutan hujan yang memantu

menahan tanah tidak ada.

d. Kapasitas Sungai

Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh

pengendapan berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan.

Sedimentasi sungai terjadi karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya

penggunaan lahan yang tidak tepat, sedimentasi ini menyebabkan terjadinya

Page 7: Banjir Permanen Di Bojonegoro

agradasi dan pendangkalan pada sungai, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya

kapasitas tampungan sungai. Efek langsung dari fenomena ini menyebabkan

meluapnya air dari alur sungai keluar dan menyebabkan banjir.

Pendangkalan sungai sering terjadi di Bojonegoro, beberapa kasus

penambangan pasir liar terjadi di beberapa titik di sepanjang sungai bengawan solo

secara rutin dalam setahun selalu ada. Padahal sudah ada peringatan dari pemerintah

setempat tidak boleh ada kegiatan pertambangan di titik-titik tertentu yang rawan

akan banjir. (blokbojonegoro.com,(6/08/2014))

e. Kapasitas Drainasi yang tidak memadai

Sebagian besar kota-kota di Indonesia mempunyai drainasi daerah

genangan yang tidak memadai, sehingga kota-kota tersebut sering menjadi

langganan banjir di musim hujan.

f. Perubahan kondisi DAS

Perubahan kondisi DAS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian

yang kurang tepat, perluasan kota, dan perubahan tataguna lainnya dapat

memperburuk masalah banjir karena meningkatnya aliran banjir. Dari persamaan-

persa maan yang ada, perubahan tata guna lahan berkontribusi besar terhadap

naiknya kuantitas dan kualitas banjir.

g. Drainasi lahan

Drainasi perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran

banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang

tinggi.

h. Kerusakan bangunan pengendali air

Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir

sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat

meningkatkan kuantitas banjir.

i. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat

Beberapa sistem pengendalian banjir memang dapat mengurangi kerusakan

akibat banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah kerusakan

selama banjir- banjir yang besar. Semisal, bangunan tanggul sungai yang tinggi.

Limpasan pada tanggul ketika terjadi banjir yang melebihi banjir rencana dapat

menyebabkan keruntuhan tanggul. Hal ini mengakibatkan kecepatan aliran yang

sangat besar melalui tanggul yang jebol sehingga menimbulkan banjir yang besar.

Seperti yang terjadi di daerah yang tanggulnya jebol karena tidak mampu menahan

derasnya aliran air saat musim penghujan, jebolnya tanggul justru menimbulkan

masalah yang lebih besar jika dibandingkan dengan daerah tanpa tanggul.

Page 8: Banjir Permanen Di Bojonegoro

j. Rusaknya hutan (hilangnya vegetasi alami)

Penebangan pohon dan tanaman oleh masyarakat secara liar (Illegal

logging), tani berpindah-pindah dan permainan rebiosasi hutan untuk bisnis dan

sebagainya menjadi salah satu sumber penyebab terganggunya siklus hidrologi dan

terjadinya banjir. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa kerusakan

hutan merupakan penyebab utama terjadinya banjir.

(Kodoatie, Robert J. dan Sugiyanto)

B. Wilayah yang mengalami banjir seperti Bojonegoro

Adapun wilayah lain yang mengalami banjir tahunan seperti Bojonegoro

yaitu, daerah yang di lewati aliran sungai Bengawan solo, seperti karesidenan

Surakarta, di wilayah solo , terdapat 8 kelurahan yang setiap tahun mengalami

banjir , yaitu kelurahan/kecamatan Jebres, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan

Jebres, Kelurahan Sewu kec.Jebres, Kelurahan Mojosongo ,Kecamatan Jebres,

Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kelurahan Kedung Lumbu kec. Pasar

Kliwon, Kelurahan Semanggi kec. Pasar Kliwon, Kelurahan Sangkrah kec. Pasar

kliwon.(Jawa Pos, Radar Solo (22/02/2015))

Dalam hal ini daerah solo hanya melakukan tindakan berupa bantuan

logistik, tidak ada tindakan untuk mengatasi bagaimana cara agar banjir tahunan ini

tidak datang lagi.

C. Dampak dari perstiwa banjir

Dampak yang disebabkan dari banjir adalah beragam. Mulai dari kerugian

harta benda, nyawa, psikis dan lain-lain. Yang pasti apabila di hitung secara

matematika tidak sebanding dengan keuntungan apabila melakukan penebangan

hutan secara liar dan tak sebanding dengan keuntungan menjual hasil minyak bumi.

Misalnya dalam setahun mendapat kerugian sebesar 829,2 Juta dikali 10 (selama 10

tahun) maka akan mencapai kerugian sebesar 8292 juta a Apabila banjir secara rutin

terjadi sepanjang tahun. Belum lagi korban jiwa yang tak ternilai hargaya ratusan

nyawa harus pergi karena ulah pemilik modal.Menurut Chisbullah Huda kekuatan

APBD sebesar Rp.16 triliun , besarnya PAD hanya berkisar Rp. 108 milyar Padahal

penyertaan modal sudah dilakukan pada tahun 2009,namun hasilnya baru keluar

pada tahun 2016 kurang lebih selama 7 tahun lamanya. Bukan malah untung yang

kita dapat tetapi malah musibah yang terus bercabang dan tidak akan pernah

mendapatkan solusi yang jitu jika hal ini tidak di tangani secara serius.

Mempercepat kiamat, saya rasa dengan adanya peristiwa banjir ini, apabila

suatu saat datang yang lebih besar maka, akan terjadi banjir besar seperti tahun 2007

bahkan lebih dari itu. Tidak hanya di Bojonegoro saja, bahkan seluruh dunia pun

Page 9: Banjir Permanen Di Bojonegoro

akan mengalami hal yang sama dengan permasalahan lingkungannya masing-

masing.

D. Solusi yang dilakukan Pemerintah

Pemerintah telah menganggarkan Rp 1.250.000.000 untuk Rehabilitasi

tempat pemrosesan akhir sampah kabupaten bojonegoro. Dalam hal ini Bojonegoro

berhasil apabila berbicara mengenai sampah. Terbukti dengan di menangkannya

adipura atau penghargaan sebagai kota terbersih di seluruh Indonesia.

(infoproyek.com)

Namun dalam hal pencegahan banjir pemerintah lebih mengarah pada

pengobatan artinya banjir terjadi baru di tanggulangi Misalnya saat terjadi banjir

maka pemerintah baru akan memberikan bantuan berupa sembako kepada korban

banjir Tidak peduli berapa pun kerugian yang telah dialami. Jika kita menyalahkan

pengeboran minyak di wilayah bojonegoro maka pemerintah tidak bisa menerima.

Karena dalam padangan pragmatis (dari segi manfaat) minyak sangat di butuhkan

oleh masyarakat saat ini. Sehingga, apapun yang terjadi pemerintah tidak akan bisa

mengehentikan pengeboran minyak tersebut sekalipun harus merusak hutan dan

menyebabkan perubahan cuaca secara ekstrim. Hingga saat belum ada solusi yang

jitu yang bisa menangani banjir secara tuntas.

E. Solusi untuk mengatasi Banjir di wilayah Bojonegoro

Berikut merupakan solusi yang bisa kita lakukan untuk mengatasi bencana banjir di

wilayah Bojonegoro dan DAS .

1. Mengelola tambang secara mandiri

Melakukan kegiatan pertambangan di bawah naungan pemerintah, selama

ini aktivitas pertambangan minyak bumi selalu dikelola oleh pihak swasta.

Seandainya dikelola oleh pihak pemerintah itu tidak sepenuhnya. Padahal apabila

kita mengolah minyak sendiri keuntungan yang kita dapat akan lebih banyak,

masyarakat akan lebih mudah dan murah mendapatkan hasil minyak bumi, karena

kita sudah bisa memproduksi sendiri. Kerusakan lingkungan bisa teratasi sendiri,

tanpa harus melakukan perjanjian dengan pihak asing, yang mana pihak asing

selalu melanggar aturan apabila dikaitkan dengan pencemaran lingkungan di

daerah sekitar pertambangan. Uang tidak akan pernah cukup apabila lingkungan

yang sudah terlanjur rusak,maka tidak akan pernah ada gantinya.

2. Pembentukan hutan di daerah DAS dan non DAS

Pemerintah Bojonegoro sudah mempunyai bendungan dan waduk di

wilayah yang bertepatan langsung dengan bengawan solo. Misalnya bendungan

gerak yang dapat menampung cadangan air baku sebanyak 13 juta meter kubik.

Namun, hal seperti hanya mengatasi dalam waktu sementara saja, sebab curah

Page 10: Banjir Permanen Di Bojonegoro

hujan yang begitu tinggi, dan aliran air dari berbagai arah dapat membuat

meluapnya air yang menyebabkan banjir. Hal seperti ini dapat dilakukan dengan

pembuatan hutan kembali di daerah-daerah DAS, bahkan non DAS pun sebaiknya

di tanami pohon agar efek rumah kaca, dapat sedikit di kurangi.

3. Perbaikan Saluran dan Perlindungan Vegetasi

Dasar sungai yang sudah dangkal/tersedimentasi akibat pengendapan harus

dikeruk, diperdalam sementara untuk batas tebing/tanggul sungai di kanan–kirinya harus

pula diperlebar. Metode-metode ini meningkatkan kemampuan penampungan lebihan air

dan menurunkan peluang meluapnya air ke sekitar sungai. Sementara untuk kawasan/

daerah permukiman/ pusat perkotaan, kolam-kolam retensi dan saluran buatan (drainase)

sepatutnya dipelihara dan dijaga kebersihannya. Kerawanan sedimentasi dan sampah juga

menjadi faktor utama penyebab banjir perkotaan. Hilangnya vegetasi seperti pepohonan dan

kawasan hijau harus segera disikapi dengan kegiatan perlindungan vegetasi dan

penghijauan. Hal ini bertujuan menjaga berlanjutnya siklus hidrologi.

Apabila ketiga hal diatas, sudah dapat dilakukan maka banjir 99% dapat

teratasi. 1% tidak bisa karena banjir bisa terjadi karena masyarakatnya tidak mau

berperan aktif dalam menannggulangi banjir , misalnya dengan membuang

sampah pada tempatnya, yaitu dengan membuang sampah di tempat pembuangan

akhir , yang telah disediakan oleh pemerintah setempat. Kemudian memulai hidup

sehat dengan menanam pohon di pekarangan rumah. Industri baik besar maupun

kecil, hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara global, maka

harus di cari bagaimana mengatasinya. Saat ini sudah ditemukan bagaimana

mengolah limbah dengan baik dan benar.

Page 11: Banjir Permanen Di Bojonegoro

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hal yang dapat kita tarik kesimpulan dari masalah banjir permanen yang ada di

Bojonegoro, adalah bagaimana kita mengatasi masalahnya sampai ke akarnya , jangan

hanya cabang saja yang di urus, sebab jika mengurusi cabangnya saja maka, banjir yang

ada d Bojonegoro akan menjadi permanen selamanya.

Saran

Apabila terdapat kesalahan saat penulisan, atau terdapat konsep yang kurang betul.

Maka saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen selaku

pembimbing sekaligus pengajar untuk memberikan perbaikan,sehingga makalah ini dapat

menjadi lebih baik dan sempurna.

Page 12: Banjir Permanen Di Bojonegoro

DAFTAR PUSTAKA

Diperoleh pada 27 Ferbruari 2015 dari http://beritajatim.com

kompasiana.com,25/2/15 Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015

Diperoleh pada 27 Ferbruari 2015 dari http://bisniskeuagan.kompas.com

Diperoleh pada 27 Ferbruari 2015 dari http://news.okezone.com

Diperoleh pada 2 Ferbruari 2015 dari http://tempo.com

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://arrahmah.com

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://rri.co.id

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://geospasial.bnpb.go.id

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://covesia.com 15/02/2015)

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http:// (blokbojonegoro.com,6/08/2014

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://Jawa Pos, Radar Solo 22/02/2015

Diperoleh pada 28 Ferbruari 2015 dari http://infoproyek.com

Asdak, 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Pres. Yogyakarta.

Kodoatie, Robert J. dan Sugiyanto, 2002. Banjir, Beberapa penyebab dan metode

pengendaliannya dalam perspektif Lingkungan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.