bangunan di bidang konstruksi

20
BANGUNAN SEBAGAI SOLUSI DI BIDANG KONSTRUKSI Oleh Mangara P. Pohan Penyelidik Bumi Madya Kelompok Program Peneliti Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi  S A R I Pembangunan perumahan dan infrastruktrur merupakan industri yang membutuhkan biaya, bahan bangunan, dan energi cukup besar. Penghematan ketiga komponen dalam industri ini merupakan sasaran utama di hampir semua negara berkembang. Untuk mencapai sasaran ini, perlu ada usaha-usaha intensive yang dilakukan untuk mengefektifkan pemanfaatan limbah industri pertambangan (tailing). Tailing selalu menjadi masalah serius, terutama dianggap sebagai perusak utama lingkungan, akan tetapi pada perkembangan saat ini tailing juga dapat dimanfaatkan. Agar tidak menimbulkan dampak negatif maka perlu pengelolaan yang lebih baik dengan memanfatkan kembali secara optimal, tepat dan bijaksana, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kegunaannya sebagai bahan bangunan.. Pemanfaatkan tailing hasil pengolahan bijih untuk bahan bangunan menjadi solusi di bidang konstruksi dan hal ini merupakan salah satu upaya penerapan kaidah konservasi yaitu optimalisasi bahan galian.     ABSTRACT Housing and infrastructure development is an industry which requires big enough cost, construction/building materials, and energy. Saving on these three components in industrial business to be as a main target in almost all developing countries. To reach the target, there are intensive efforts should be done to effectively utilize that of mining waste disposal or tailing. Tailing always becoming a serious problem which commonly to be considered as a main cause of environmental damage, but in fact it can also be utilized to good advantage. In order not to generate a negative impact hence it needs a better management by reutilizing it properly and wisely in optimum condition. One of the efforts which can be done is by increasing its usefulness as construction/building materials. Utilization of the tailing to be as construction/building materials constituting a solution for energy saving, preservation of environment, and conservation of mineral resources.  PENDAHULUAN Survey yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia, memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dengan pertumbuhan penduduk di bawah 1,5 persen (Media Indonesia Online, 2005), . Dengan meningkatnya jumlah penduduk tentunya akan meningkat pula kebutuhan akan perumahan dan infrastruktur,  berarti dibutuhkan komponen bahan bangunan yang dapat diperoleh secara kontinyu, cepat dan dengan persediaan yang cukup memadai dalam menunjang industri konstruksi. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan eksploitasi besar- besaran sumber daya alam untuk memproduksi material konstruksi seperti, batu bata, batu gamping, pasir semen, baja, gelas/kaca dan aluminium. Sejalan dengan meningkatnya industi konstruksi, issu penghematan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan semakin kuat disuarakan. Industri konstruksi lebih lanjut dapat menyebabkan berkurangnya hutan karena kebutuhan kayu dalam jumlah sangat besar, kenyataan  kerusakan hutan di tanah air saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tingkat kerusakan hutan mengalami peningkatan dari 1,8 juta hektar per tahun pada masa Orde Baru, sekarang mencapai 2,8 juta hektar per tahun.(M.S. Kaban/MENHUT, 2008)Banyaknya kejadian bencana yang akhir-akhir ini menimpa diberbagai wilayah di Indonesia, terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, perlu kita renungkan sebagai bahan pelajaran berharga mengapa dan bagaimana untuk penanggulangan dimasa mendatang. Upaya pemanfaatan tailing dari hasil pengolahan tambang bijih menjadi bahan dasar industri bangunan merupakan suatu alternatif untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam. Â TAILING HASIL PENGOLAHAN BIJHÂ

Upload: hairul-azhar

Post on 29-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bangunan Di Bidang Konstruksi

BANGUNAN SEBAGAI SOLUSI DI BIDANG KONSTRUKSI Oleh

Mangara P. PohanPenyelidik Bumi Madya

Kelompok Program Peneliti Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi S A R I Pembangunan perumahan dan infrastruktrur merupakan industri yang membutuhkan biaya, bahan bangunan, dan energi cukup besar. Penghematan ketiga komponen dalam industri ini merupakan sasaran utama  di hampir semua negara berkembang. Untuk mencapai sasaran ini, perlu ada usaha-usaha intensive yang dilakukan untuk mengefektifkan pemanfaatan limbah industri pertambangan (tailing). Tailing selalu menjadi masalah serius, terutama dianggap sebagai perusak utama lingkungan, akan tetapi pada perkembangan saat ini tailing juga dapat dimanfaatkan. Agar tidak menimbulkan dampak negatif maka perlu pengelolaan yang lebih baik dengan memanfatkan kembali secara optimal, tepat dan bijaksana, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kegunaannya sebagai bahan bangunan..Pemanfaatkan tailing hasil pengolahan bijih untuk bahan bangunan menjadi solusi di bidang konstruksi dan hal ini merupakan salah satu upaya penerapan kaidah konservasi yaitu optimalisasi bahan galian.     ABSTRACT Housing and infrastructure development is an industry which requires big enough cost, construction/building materials, and energy. Saving on these three components in industrial business to be as a main target in almost all developing countries. To reach the target, there are intensive efforts should be done to effectively utilize that of mining waste disposal or tailing. Tailing always becoming a serious problem which commonly to be considered as a main cause of environmental damage, but in fact it can also be utilized to good advantage. In order not to generate a negative impact hence it needs a better management by reutilizing it properly and wisely in optimum condition. One of the efforts which can be done is by increasing its usefulness as construction/building materials.Utilization of the tailing to be as construction/building materials constituting a solution for energy saving, preservation of environment, and conservation of mineral resources.  

PENDAHULUAN

Survey yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia,  memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dengan pertumbuhan penduduk di bawah 1,5 persen (Media Indonesia Online, 2005), . Dengan meningkatnya jumlah penduduk tentunya akan meningkat pula kebutuhan akan perumahan dan infrastruktur,  berarti dibutuhkan komponen bahan bangunan yang dapat diperoleh secara kontinyu, cepat dan dengan persediaan yang cukup memadai dalam menunjang industri konstruksi. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan eksploitasi besar-besaran  sumber daya alam untuk memproduksi material konstruksi seperti, batu bata, batu gamping, pasir semen, baja, gelas/kaca dan aluminium. Sejalan dengan meningkatnya industi konstruksi, issu penghematan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan semakin kuat disuarakan. Industri konstruksi  lebih lanjut dapat menyebabkan berkurangnya hutan karena kebutuhan kayu dalam jumlah sangat besar, kenyataan  kerusakan hutan di tanah air saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tingkat kerusakan hutan mengalami peningkatan dari 1,8 juta hektar per tahun pada masa Orde Baru, sekarang mencapai 2,8 juta hektar per tahun.(M.S. Kaban/MENHUT, 2008)Banyaknya kejadian bencana yang akhir-akhir ini menimpa diberbagai wilayah di Indonesia, terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, perlu kita renungkan sebagai bahan pelajaran berharga mengapa dan bagaimana untuk penanggulangan dimasa mendatang. Upaya pemanfaatan tailing dari hasil pengolahan tambang bijih menjadi bahan dasar industri bangunan merupakan suatu alternatif untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam.   

TAILING HASIL PENGOLAHAN BIJH 

Tailing adalah bahan-bahan yang dibuang setelah proses pemisahan material berharga dari material yang tidak berharga dari suatu bijih. Tailing yang merupakan limbah hasil pengolahan bijih sudah dianggap tidak berpotensi lagi untuk di manfaatkan, akan tetapi dengan hasil penelitian dan kemanjuan teknologi saat ini tailing tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.Keberadaan tailing dalam dunia pertambangan tidak bisa dihindari, dari penggalian atau penambangan yang dilakukan hanya < 3% bijih menjadi produk utama, produk sampingan, sisanya menjadi waste dan tailing. Secara fisik komposisi tailing terdiri dari 50% fraksi pasir halus dengan diameter 0,075 – 0,4 mm, dan sisanya berupa fraksi lempung dengan diameter 0,075 mm. Umumnya tailing hasil penambangan mengandung mineral yang secara langsung tergantung pada komposisi bijih yang diusahakan.Tailing hasil penambangan emas umumnya mengandung mineral inert (tidak aktif) seperti; kuarsa, kalsit dan berbagai jenis aluminosilikat, serta biasanya masih mengandung emas. Tailing hasil penambangan emas mengandung salah satu atau lebih bahan berbahaya beracun seperti; Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (pb), Merkuri (Hg) Sianida (Cn) dan lainnya. Logam-logam yang berada dalam tailing sebagian adalah logam

Page 2: Bangunan Di Bidang Konstruksi

berat yang masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Mineral berkadar belerang tinggi dalam tailing sering menjadi satu sumber potensial bagi timbulnya air asam tambang. 

PEMANFAATAN TAILING

Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat,  dan untuk memenuhi tuntutan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu diimbangi dengan peningkatan kebutuhan akan perumahan, infratruktur, dan sarana penunjang kegiatan sehari-hari seperti perkantoran, sekolah, pasar dan lainnya. Industri konstruksi ini membutuhkan sumber daya alam yang besar seperti, pasir, gamping, alumunium, besi dan juga kayu. Eksploitasi sumber daya alam ini akan menyebabkan rusaknya hutan, lahan pertanian, dan tentunya berkurangnya sumber daya alam. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara meningkatkan pemanfaatan tailing sebagai bahan bangunan. Pengembangan bahan bangunan dari tailing ini selain dapat menunjang kebutuhan pembangunan juga dapat memecahkan masalah lingkungan yang selanjutnya produk ini dapat dikategorikan sebagai bahan bangunan ekologisPemanfaatan tailing  untuk bahan bangunan atau konstruksi, telah dilakukan oleh beberapa negara termasuk Indonesia melalui penelitian-penelitian, diantaranya :

a.       Tailing sebagai material konstruksi ringanTailing hasil tambang bijih porpiri di Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, telah dimanfaatkan untuk membuat suatu material konstruksi  kelas ringan, yang dikenal secara umum sebagai  autoclaved aerated cement , disingkatan AAC dengan bahan baku utama  silika  (SiO2).  Tambang porpiri di negara bagian ini umumnya batuan induknya berupa batuan silika, sehingga jumlah pasir silika cukup berlimpah. Ukuran butir dari pasir silikanya bundar kecil yang pada hakekatnya setara dengan ukuran bentuk butir silika yang di haruskan  untuk menghasilkan material bangunan  ringan AAC. Material bangunan ringan AAC dengan bahan baku pasir silika dari tailing tersebut,  mempunyai sifat sebagai isolator panas yang sangat baik, bahan kedap suara dan material dengan kualitas yang diinginkan serta sebanding dengan material bahan bangunan AAC yang menggunakan pasir silika yang bersumber dari bahan material bukan tailing (www.freepatentsonline.com)

b.       Bahan bangunan dan keramikAhli geologi dan tambang dari tambang Idaho-Maryland, USA, menemukan suatu proses penghalusan dari tailing atau batuan limbah dari tambang tersebut untuk dibuat material bahan bangunan dan keramik, melalui proses CeramextTM. Poses ini dilakukan pada tekanan pada ruangan hampa yang dipanaskan (Idaho-Maryland Mining Corp, 2008).

c.        Tailing untuk pembuatan batu bataDi daerah pedesaan negara Jamaica, pembangunan perumahan sangat kurang dikarenakan mahalnya bahan bangunan. Jamaica Bauxite Institute, bekerjasama dengan Universitas Toronto, mengembangkan bahan bangunan berupa batu bata  yang murah dengan menggunakan tailing hasil industri aluminium negeri itu (Dennis Morr and Wesley Harley).

d.       Tailng untuk pembuatan semen kekuatan tinggi, keramik, batubata.Pada tahun 1990, Akademi Ilmu Geologi Cina mendirikan Pusat Teknik untuk pemanfaatan tailing, dan merupakan yang pertama di Negeri China, untuk melakukan penyelidikan  daerah tailing yang prospek untuk dimanfaatan kembali. Lembaga ini menganalisa sifat-sifat sumber daya dan potensi dari berbagai jenis  tailing, dan mengembangkan teknologi untuk membuat sejumlah produk-produk yang berharga dari tailing. Produk-produk ini termasuk semen kekuatan tinggi, bahan bangunan keramik, batu bata, dan bahan-bahan hiasan yang dibuat dari granit ( [email protected] ).

e.       Tailing sebagai campuran betonPT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung telah berhasil membuat beton dengan bahan dasar tailing  dari pertambangan tembaga, dan emas, dan merupakan hasil penelitian beberapa tahun. Penggunaan tailing sebagai bahan dasar pembuatan beton telah dilakukan pada tahun 2001 untuk pembangunan jalan menuju tambang Gresberg di M.28 (foto 1), pembangunan jembatan S. Kaoga (foto 2), dan beberapa konstruksi lainnya. Beton ini disebut Beton Polimer dengan komposisi semen portland 29,4%, polimer 0,6 %, dan tailing 70%, dan telah memperoleh sartifikat Pengujian dari Departemen KIMPRASWIL pada tahun 2004 (PT Freeport Indonesia, 2006). Saat ini tailing juga telah digunakan untuk bahan bangunan untuk pembangunan perumahan karyawan.

f.         Tailing untuk membuat paving blockPenelitian yang dilakukan oleh Tim KPP Konservasi di P. Bintan, mengungkapkan bahwa tailing hasil pencucian bauksit telah dicoba untuk dibuat bahan bangunan oleh ex karyawan PT Aneka Tambang di P. Bintan, dan berhasil baik. Prosesnya sederhana, tailing hasil pencucian bauksit, dicuci kembali untuk menghilangkan sisa air laut yang terdapat pada tailing, kemudian di saring. Dengan tambahan semen, kemudian dengan alat sederhana (foto 3) dicetak menjadi batako (foto 4), dan paving block (foto 5). Hasil inovatif tersebut telah digunakan untuk pembatas jalan, dan tembok pagar masjid yang terletak di komplek perkantoran PT Aneka Tambang (foto 6).  dan banyak diminati oleh rakyat setempat karena murah.  

Page 3: Bangunan Di Bidang Konstruksi

PEMBAHASAN

Pembangunan akan memberikan kemajuan bagi masyarakat tetapi juga harus disadari sedikit banyak pembangunan juga membawa berbagai masalah dengan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya alam, kekurangbijakan dalam pengelolaannya dapat berdampak terhadap lingkunganBencana alam yang akhir-akhir ini banyak menimpa diberbagai wilayah  Indonesia, umumnya akibat rusaknya hutan akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol. Selain perambah hutan, kegiatan pertambangan juga dituduh sebagai salah satu perusak lingkungan dan bencana alam. Secara garis besar kerusakan lingkungan dan bencana alam tersebut telah merugikan kehidupan manusia dan kelestarian alam, dampak yang di timbulkan secara langsung maupun tidak langsung semuanya akan berakibat pada kerugian ekonomi dan sosial. Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan wacana baru yang harus dikembangkan baik dalam penyelenggaraan maupun pengelolaannya. Ini berarti setiap kegiatan pembangunan haruslah diikuti dengan berbagai analisis yang mencakup aspek fungsi, manfaat, dan dampak yang mungkin ditimbulkan. Untuk memperoleh bahan bangunan seperti kayu, batu bata, semen, baja, gelas/kaca dan aluminium untuk menghasilkan material konstruksi, sangat memerlukan sejumlah energi besar untuk menggerakan alat-alat besar atau pengolahannya, yang selanjutnya menghabiskan sumber daya alam dan menambah mahal material bangunan. Industri konstruksi  lebih lanjut menghabiskan hutan-hutan karena memerlukan kayu dengan jumlah sangat besar untuk konstruksi  bangunan dan perumahan. Tailing adalah salah satu bahan dasar yang dapat digunakan untuk memproduksi bahan bangunan. Umumnya keberadaannya tersingkap, mudah pemercontohannya dan dekat lokasi tambang, untuk mengelolanya tidak diperlukan pembabatan hutan, pengupasan tanah penutup, eksplorasi, serta lokasinya mudah dijangkau. Pemanfaatan tailing sebagai bahan bangunan tentunya tidak dilakukan secara langsung, diperlukan penelitian-penelitian untuk mengetahui sifat-sifat tailing, kandungan mineral yang ada, jenis materialnya. Telah diketahui tailing dari hasil industri pertambangan umumnya masih mengandung bahan beracun, sebagai contoh tailing hasil penambangan emas mengandung salah satu atau lebih bahan berbahaya beracun seperti; Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (pb), Merkuri (Hg) Sianida (Cn) dan lainnya. Logam-logam yang berada dalam tailing sebagian adalah logam berat yang masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Bahan berbahaya ini juga terdapat pada tailing pengolahan alumunium berupa lumpur merah mengandung NaOH, sodium sianida, dan fluoride. Merkuri merupakan bahan berbahaya, digunakan oleh rakyat pada penambangan emas aluvial dan penanganannya umumnya tidak melalui proses yang baku sehingga penyebarannya Hg sangat signifikan di daerah-daerah tailing tambang rakyat emas aluvial.Dengan demikian pemakaian tailing untuk bahan bangunan sebelumnya harus dilakukan penelitian untuk menganalisis kelayakan tailing, apakah tailing itu mengandung senyawa kimia atau unsur-unsur yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup atau tidak.Hal ini dilakukan untuk  menghindari dampak negatif akibat pemakaian tailing sebagai bahan bangunan dalam jangka panjang. 

KESIMPULAN

Kebutuhan perumahan, infrastruktur, dan sarana umum akan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan meningkat pula. Hal ini akan menyebabkan eksploitasi sumber daya alam seperti, pasir, gamping, semen, alumunium, besi dan kayu untuk memperoleh bahan dasar bangunan sebagai penunjang industri konstruksi semakin meningkat.  Kegiatan ini menyebabkan rusaknya hutan, lahan pertanian, dan tentunya berkurangnya sumber daya alam. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan cara meningkatkan kegunaan tailing sebagai bahan dasar industri bangunan.Umumnya keberadaan tailing, mudah pemercontohannya dan dekat lokasi tambang, untuk memanfaatkannya tidak diperlukan pembabatan hutan, pengupasan tanah penutup, eksplorasi, serta lokasinya mudah dijangkau. Sehingga pemanfaat tailing sebagai bahan bangunan merupakan salah satu solusi untuk  mengurangi eksploitasi sumber daya alam, dampak kerusakan alam, dan secara  tidak langsung juga penghematan pemakaian energi. Sebelum tailing digunakan sebagai bahan bangunan, perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan mineral yang mungkin masih dapat diproses secara ekonomis. Selanjutnya agar penggunaan tailing sebagai bahan bangunan tidak berdampak negatif, harus dilakukan juga penelitian untuk menganalisis  apakah tailing tersebut mengandung senyawa kimia atau unsur-unsur yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan dikembangkannnya bahan bangunan dari tailing dapat memenuhi kebutuhan dalam mendukung program pembangunan di bidang industri konstruksi sekaligus penanganan masalah lingkungan. 

PUSTAKA

Dennis Morr and Wesley Harley, Bauxite Waste Building Material, Jamaica Bauxite Institute , JAMAICA.

Idaho-Maryland Mining Corp, 2008, The CeremexTM  Procces, Golden Bear Ceramic Company.

Media Indonesia Online, 2005, berita peluncuran buku “Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025â€, �Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Lembaga Dana Kependudukan PBB, Jakarta.

Page 4: Bangunan Di Bidang Konstruksi

M.S. Kaban/MENHUT, 2008, pernyataan dalam †� pertemuan para pengasuh pondok pesantren se-Jateng di Hotel Kediri, Bandungâ€, � Koran Sore Wawasan,  14 Januari 2008.

PT Freeport Indonesia, 2006, presentasi “Tailing Bukan Limbah – Tailing Adalah Sumber Daya – Tailing Dapat Menjadi Bahan Konstruksi†�, PT Freeport Indonesia.

www.freepatentsonline.com , , Method of environmenta cleanup and producing building material using copper mine tailings waste material, United States Patent 5286427

[email protected] , Conservation and Sustainable Utilization of Natural Resources, Haidian District, Beijing 1000089, People’s Republic of China. 

 

Sumber PT Freeport Indonesia

Foto 1. Jalan beton dari bahan dasar tailing digunakan untuk pembuatan jalan di wilayah pertambangan PT

Freeport Indonesia (jalan M.28)

Sumber PT Freeport Indonesia 

Foto 2. Beton dengan bahan dasar tailing digunakan untuk pembuatan jembatan S. Kaoga

 

Foto 3. Pembuatan paving block dan batako dengan alat sederhana, bahan dari tailing hasil pengolahan bauksit

di P. Bintan (foto MPPohan, 2007)  

 

Foto 4. Batako bahan dasar tailing hasil pengolahan bauksi ( foto MPPohan, 2007) 

 

Foto 5. Paving block dari bahan dasar tailing hasil pengolahan bauksi ( foto MPPohan, 2007)  

Page 5: Bangunan Di Bidang Konstruksi

Foto 6. Paving block dan batako digunakan untuk bahan bangunan  masjid di komplek PT ANTAM P. Bintan (foto MPPohan, 2007)  Â

BAHAN BANGUNAN

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.

Bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Pada masa sekarang, bangunan-bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.

Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.

rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.

Bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Pada masa sekarang, bangunan-bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.

Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan

Page 6: Bangunan Di Bidang Konstruksi

gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.

Komponen Kolom-Balok-Dinding Merupakan komponen konstruksi yang saling memperteguh

struktur/kerangka bangunan diatas pondasi.

Untuk Dinding :a. Dinding Batu Bata

Material ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di setiap tempat bahkan pelosok desa terdapat pembuat batu bata. Bahan baku tanah liat yang mudah didapat dan proses pembuatan yang sederhana membuat harganya menjadi relatif murah. Ukuran yang biasa ada di pasaran adalah 25 x 12 x 5 cm atau kurang. Dinding dari pasangan batu bata umumnya dibuat dengan ketebalan ½ batu dan minimal setiap jarak 3 m diberi kolom praktis sebagai pengikat dan penyalur beban. Dinding batu bata biasanya dipakai sebagai konstruksi non struktural yang tidak menahan beban.

b. Dinding Batako.Untuk menghemat biaya pembangunan rumah, alternatif

pemakaian batako banyak digunakan di banyak tempat. Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding. Dan tentu saja pelaksanaan pekerjaannya pun menjadi lebih cepat. Batako terbuat dari campuran tras, kapur, pasir dan semen. Kekuatannya tentu lebih rendah dari pada batu bata. Batako yang berkualitas rendah akan mudah pecah karena kadar semen yang sedikit. Ukuran yang umum di pasaran adalah 40 x 20 x 10 atau kurang.

c. Dinding Bata RinganBata ringan adalah salah satu jenis beton ringan aerasi yang

mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995. Kelebihannya adalah bobotnya yang jauh lebih ringan dari batu bata ataupun batako. Biasa digunakan untuk bangunan bertingkat untuk mengurangi pembebanan sehingga biaya pondasi menjadi lebih kecil. Dimensi yang besar yaitu 60 x 20 x 10/7,7 cm menjadikan pekerjaan dinding cepat selesai. Ukurannya yang presisi juga hanya membutuhkan speci yang sangat tipis. Kelebihan yang lain adalah kemamampuannya untuk menahan panas dan suara. Dari segi harga sampai saat ini masih lebih mahal

Page 7: Bangunan Di Bidang Konstruksi

dari batu bata. Namun pekerjaan pemasangan yang cepat dapat menghemat upah tukang.

d. Dinding KayuKarena langka dan mahalnya kayu dewasa ini, mungkin jarang

sekali rumah yang memakai dinding jenis ini. Kecuali untuk rumah-rumah di pedesaan atau rumah-rumah yang sengaja desainnya bergaya country. Dinding papan kayu juga bisa digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Kelebihan dinding ini adalah untuk menciptakan suasana yang hangat dan natural. Suasana di dalam rumah pun akan lebih sejuk. Namun perawatannya lah yang sulit. Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan hujan. Belum lagi serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini.

e. Dinding kacaSeiring dengan meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca,

penggunaan kaca sebagai bahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita hanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namu sekarang kaca merupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah. Dinding kaca bisa membuat rumah terlihat lebih luas dari aslinya. Halaman rumah yang hijau dan asri pun dapat dilihat dari dalanm rumah yang menyebabkan suasana menjadi lebih alami dan sejuk. Namun perlu dipertimbangkan juga jika dinding kaca langsung terkena sinar matahari yang akan membuat udara dalam rumah menjadi panas.

f. Dinding lembaran (Cladding)Bila anda menginginkan pembuatan dinding dengan cepat, anda

bisa mengganti dinding konvensional dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak, contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement ( Kalsiboard ) untuk dinding bagian luar, dan gypsum atau multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat dari besi hollow atau baja ringan. Karena bobotnya yang lebih ringan system dinding ini cocok digunakan pada bangunan yang berdiri diatas tanah berdaya dukung rendah. Keuntungan lainnya adalah tahan gempa dan harganya pun lebih murah dari dinding konvensional.

g. Batu bataBatu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan

pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. Jenis-jenis bata, yaitu bata berongga, bata press, beton/bataco (spesifikasi bataco, conblock, beta block, kansteen), bata berlubang/bataco berlubang (rooster) dan krawang.

h. Partisi {rangka partisi, penutup partisi (plywood, formica, wall paper, tirai dll))

i. Pelengkap partisi pintu,

Page 8: Bangunan Di Bidang Konstruksi

jendela, Kaca, merupakan materi bening dan transparan (tembus

pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah 2000 derajat Celsius.

kaca naco, kunci, alat penggantung

Komponen Lantai BangunanMerupakan komponen tempat kaki berpijak yang menjadi alas

setiap ruangan yang terjadi baik di dalam maupun di luar bangunan. Lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu rumah. Jenisnya pun sangat beragam dengan harga yang beragam pula sesuai dengan desain dan kebutuhan. Secara umum bahan penutup lantai yang ada di pasaran dapat dibenakan menjadi 2 katagori yaitu jenis lantai alami dan buatan. Bebatuan yang dipotong seperti marmer, granit dan limestone merupakan lantai alami. Sedangkan semen, keramik, dan vinyl dikatagorikan sebagai lantai buatan. Bahan Penutup Lantai (Ubin PC/Tegel, teraso, keramik, vinyl, marmer, granit, karpet, raised floor). Lantai Kayu

Sejak dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan seperti lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap. Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah tinggal karena kesan estetika yang alami serta kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer. Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang dikenal secara umum adalah generasi lantai kayu yang menggantikan lantai papan untuk rumah panggung.

Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :

Parket yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan Solid Parquet

Parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk mencapai tingkat kestabilan yang sempurna dikenal dengan engineer parquet - Parket yang bahannya terbuat dari bubuk kayu ( MDF ) dan diberi lapisan bertekstur kayu pada permukaannya.

Page 9: Bangunan Di Bidang Konstruksi

Lantai Marmer dan GranitJenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil

dari alam. Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerlukan proses pemotongan dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal dari marmer.

Lantai KeramikKeramik adalah jenis penutup lantai yang paling popular

digunakan di Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 25.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.

Lantai VinylLantai ini sangat praktis untuk mengubah tampilan ruangan.

Dibagian bawahnya terdapat lem yang mudah direkatkan pada lapisan plesteran atau lantai keramik. Kalau Material ini sangat kuat, tahan api dan air sehingga banyak juga digunakan di bangunan-bangunan publik. Banyak digunakan sebagai alternative lantai parket karena harganya lebih murah dan tahan rayap. Lantai vinyl tersedia dalam vinyl tile ( kotak atau persegi) dan vinyl sheet (bentuk gulungan/rol).

Lantai KarpetLantai karpet dapat dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah

karpet satuan yang biasa dipakai sebagai aksen pemanis ruangan. Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan baku yang beragam pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi ataupun lingkaran. Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau ruangan yang memakai AC/pendingin udara. Kelebiahannya adalah kesan hangat dan kemudahan pemasangannya. Cocok juga untuk tempat bermain anak karena permukaannya yang tidak keras. Lantai karpet lebih sulit dibersihkan jika terkena noda dan cairan dibanding jenis lantai yang lain. Perawatannya pun lebih mahal harus memakai penyedot debu atau dibawa ke dry cleaning.

Page 10: Bangunan Di Bidang Konstruksi

Komponen Langit-langit/Plafon Merupakan komponen yang menutup/membatasi bagian atas

setiap ruangan.Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Bahan penutup plafon, berbagai macam bahan antara lain;a). Tripleks dengan tebal e 4 mm.b). Asbes 3 mm.c). Akustic tile atau soft board 15 mm.d). Gypsum board.e). Aluminium.f). Papan / kayu.g). Hard board.h). Bahan g.r.c., i). plywood, flat harflex, flat sheet, dan lain - lain.

Komponen AtapMerupakan komponen bangunan yang melindungi bangunan dari

gangguan atau ancaman iklim seperti panas matahari, hujan, angin, dsb. Atap berfungsi untuk melindungi bangunan yang ada dibawahnya dari pengaruh cuaca maupun benda-benda yang menggangu. Keaneka ragaman material memberikan pertimbangan kepada anda untuk memilih bahan untuk konstruksi atap. Jenis- jenis yang umum adalah sebagai berikut : Rangka Kayu

Sejak dahulu rangka atap kayu banyak digunakan dalam bangunan rumah tinggal. Namun banyaknya permentaan dan kebutuhan kayu dengan kualitas yang baik menyebabkan persediaan alam akan kayu makin sulit di pasaran. Harga pun jadi relatif mahal apalagi untuk mendapatkan kualitas yang tebaik. Keuntungan rangka kayu adalah jika anda akan mengexpose rangka atap. Keaslian profil kayu dapat menambah keindahan rumah anda. Tapi kerugiannya adalah kerentanan kayu terhadap rayap yang bisa menjadi masalah besar. Maka treatment anti rayap yang benar diperlukan sebelum anda memasang rangka kayu.

Rangka atap Baja RinganBanyak cara yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan

terhadap penggunaan kayu sebagai rangka atap. Yang paling populer saat ini adalah penggunaan atap baja ringan. Baja ringan terbuat dari bahan baja dengan campuran aluminium dan zink. Keunggulannya tentu bahan ini lebih ringan, tidak muai, tahan karat, tidak mudah lapuk, anti rayap dan kuat sampai puluhan tahun. Ranka atap baja ringan juga lebih efisien dari segi biaya maupun juga waktu. Suatu

Page 11: Bangunan Di Bidang Konstruksi

studi menyimpulkan rangka atap dari kayu lebih mahal rata2 116 % dibanding rangka atap baja ringan. Waktu penyelesaiannya pun rangka kayu lebih lambat 75 % dibanding rangka baja ringan. Namun rangka atap baja ringan tidak untuk rangka yang diexpose. Rangka ini lebih cocok tertutup oleh penutup atap dan plafon. Anda dapat memilih sesuai dengan delera dan budget yang ada.

Bahan penutup atap : 1. Komponen kecil :

Genteng press mesin, Genteng metal/baja, Genteng beton/semen, asbest, tegola, kaca, sirap, bamboo, alang-alang, ijuk, rumbia dll.

2. Komponen besar : atap seng, asbest, serat bitumen(guttanit), aluminium, plat baja, fiber, glass(rooflight),

plastic

Komponen Perlengkapan InteriorMerupakan komponen bangunan untuk mengubah ruang dalam,

mengisi dan memperlengkapi bangunan. Antara lain : tempat tidur, lemari makan, lemari pakaian, lemari buku, meja tulis dan kursi, meja makan dan kursi, meja tamu dan kursi, lemari buffet, sofa, dapur, tempat mencuci,dan pigura dinding. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati,

kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar.a. Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya,

ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun. Warna kayu jadi adalah coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan. Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah dipotong dan dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami, finishing nya bisa menggunakan politur, melamik atau PU (polyurethane).

b. Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti kayu jati yang mahal. Seratnya lebih lunak dan warnanya pun lebih terang dari kayu jati.

Page 12: Bangunan Di Bidang Konstruksi

Kayu sungkai cocok untuk furniture dalam ruangan. Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari pada kayu nyatoh.

c. Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya berwarna coklat muda dengan guratan yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama.

d. Kayu lapis ( plywood )Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya. Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.

e. BlockboardBlockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 - 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan multipleks. Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat plywood. Harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak tersedia adalah teakblok (memakai lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.

f. Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bamboo. Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard). MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannya pun konsisten. Karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam. Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis yang diproduksi masal oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di semua industry furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau plastic kecil) atau connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan mudah.

g. Particel BoardParticle board terbuat dari partikel sisa pekerjaan kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin yang direkatkan dengan

Page 13: Bangunan Di Bidang Konstruksi

tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan. Prosesnya kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya bahan MDF lebih halus dan seragam sedangkan partikel board lebih kasar dan tidak beraturan. Harga particle board paling murah diantara kayu olahan lainnya. Musuh terbesarnya adalah air sehingga mempunyai keterbatasan dalam pemakaiannya di rumah tangga. Jika bahan ini basah maka kekuatannya akan hilang. Selain itu particle board juga dapat melengkung jika menahan beban berat. Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating karena teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai lapisan veneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan. Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa. Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk menginstal furniture berbahan particle board.

Komponen Perlengkapan ExteriorMerupakan komponen bangunan untuk mengubah sisi luar dari

bangunan. Pertamanan (landscaping) Interblock-paving stone- grass block (pengerasan halaman) Jenis pipa (besi, baja, aluminium, paralon(pvc), asbest, beton,

tanah(hong), keramik, tembaga, kuningan, karet/plastic(slang), Kelas pipa paralon/PVC Ashpal

Komponen Perlengkapan PenunjangMerupakan komponen bangunan bidang perencanaan lain yang

menunjang operasional bangunan. Instalasi Listrik dan Komunikasi Instalasi Mekanis (Lift, escalator, AC, dll) Instalasi Plumbing (Air bersih, air panas, sanitari, pemadam

kebakaran dll)

Komponen Pengakhiran/Finishing.Merupakan pekerjaan penyempurnaan terakhir untuk

memperhalus/memperindah penyelesaian komponen yang telah terpasang.Pengecatan: Cat dasar

1. Cat Kayu/cat besi (meni kayu/meni besi)Cat meni berfungsi memberikan proteksi terhadap noda yang dihasilkan getah kayu. Sebelum menutup mermukaan dengan cat makabenda yang akan dicat diberi dahulu dengan cat meni , juga bisa menghemat cat, tanpa pemakaian cat meni cat yang dipakai bisa sangat boros.

2. Cat tembok / cat kayu (plamur tembok dan plamor kayu)Cat dasar untuk tembok terbagi dua:

Page 14: Bangunan Di Bidang Konstruksi

Cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealler Water Base. Mowilex memproduksi 2 jenis yaitu Wall Sealler yang standard dan Water Proofing Wall Sealer untuk permukaan tembok yang ada masalah kelembaban. Wall Sealler sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.

Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya lekat serta daya usu yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat tembok.

Cat Plamur berfungsi sebagai pengisi pori-pori pada permukan tembok, menutup retak rambut pada dinding dan memperhalus permukaan sambungan partisi dan plafon gypsum.

Cat Biasa Cat Khusus

1. Cat Politur (khusus untuk kayu)Biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Tetapi ada juga yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat. Politur diaplilasilan dengan menggunakan kain yang di poles secara berkala pada permukaan kayu. Pengaplikasian politur dapat diulang secara berkala jika warnanya sudah memudar.

2. Cat Fernis3. Cat Duco/semprot

Adalah metode penyemprotan cat duco pada permukaan furnitur. Warnanya bervariasi seperti baturan dan warna-warna menyolok. Cocok untuk furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak. Harganya relatif mahal dan jika sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Pengaplikasiannya menggunakan semprot atau kuas. Dengan kemajuan tehnologi dan desain sekarang ini, berbagai motif dapat dibuat dari cat ini, seperti motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga dan emas.

4. Cat semprot “Pilox” Cat Pelindung (glazur – glass kote-ter-flinkote)

Komponen Bahan-Bahan KhususMerupakan komponen bangunan yang digunakan untuk

meningkatkan mutu dan kualitas, melindungi atau menjadi katalisator terhadap bahan bangunan. Bahan kimia pencampur Aquaproof

Aquaproof adalah waterproofing coating yang terbuat dari Acrylic dan berbahan dasar air. Aquaproof sangat cocok digunakan untuk dinding samping rumah agar lebih indah dan terlindungi dari

Page 15: Bangunan Di Bidang Konstruksi

kebocoran yang akan mengganggu estetika ruangan disebelah dalamnya. Aquaproof lebih elastis, lebih kedap air, lebih tahan leleh dan lebih tahan lama.

Aquaseal Cemecryl Sisalation