balai besar rehabilitasi sosial bina daksa prof. dr...

54
i ISO 9001 BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA Jalan Tentara Pelajar Jebres Surakarta 57126 Telp./Fax. 0271647626 Kotak Pos 810 E-mail : [email protected] / [email protected] Website : http://soeharso.kemsos.go.id

Upload: phamquynh

Post on 05-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

i

ISO 9001

BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA

PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

Jalan Tentara Pelajar Jebres Surakarta 57126 Telp./Fax. 0271647626 Kotak Pos 810 E-mail : [email protected] / [email protected]

Website : http://soeharso.kemsos.go.id

Page 2: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

ii

LEMBAR PENGESAHAN

BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA

Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA

Jalan Tentara Pelajar Jebres Surakarta 57126 Telp./Fax. 0271647626 Kotak Pos 810

E-mail : [email protected] / [email protected]

Website : http://soeharso.kemsos.go.id

LAPORAN KINERJA

BBRSBD Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA

TAHUN 2016

NO. DOKUMEN : LAMP-03/PAS.3/2017

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:

Dra. Eny Sofianah Supriyono, AKS, MP Drs. A.M. Asnandar, M.Si

Ketua Tim Penyusun

Kepala Seksi Evalap

Penanggung Jawab

Kepala Bidang PAS

Kepala BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso

Tanggal: 20-01-2017 Tanggal: 24-01-2017 Tanggal: 26-01-2017

Page 3: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

iii

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

No Kode Keterangan

1 01 Kepala BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

2 02 Ka. Bag. Tata Usaha

3 03 Ka. Bid. Program dan Advokasi Sosial

4 04 Ka. Bid. Rehabilitasi Sosial

5 05 Ka. Bid. Penyaluran dan Bimbingan Lanjut

6 06 Ka. Sub Bag. Kepegawaian

7 07 Ka. Sub Bag. Keuangan

8 08 Ka. Sub Bag. Umum

9 09 Ka. Seksi Program

10 10 Ka. Seksi Advokasi

11 11 Ka. Seksi Evaluasi & Laporan

12 12 Ka. Seksi Identifikasi

13 13 Ka. Seksi Bimbingan Sosial

14 14 Ka. Seksi Bimbingan Keterampilan

15 15 Ka. Seksi Penyaluran

16 16 Ka. Seksi Kerjasama

17 17 Ka. Seksi Bimbingan Lanjut

18 18 Instalasi Bengkel Protesis dan Ortosis

19 19 Instalasi Perawatan Revalidasi

20 20 Instalasi Penambahan Pengetahuan Lanjut:

21 21 Instalasi Unit Produksi (Workshop)

22 22 Koord. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 4: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

iv

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan agenda reformasi birokrasi, melalui Inpres Nomor 7

Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diberlakukan

sistem manajemen pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan

akuntabilitas namun juga pada peningkatan kinerja. Akuntabilitas kinerja mewajibkan

seluruh pengguna anggaran untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas

penggunaan dana publik yang dibelanjakannya.

Sebagai wujud dari akuntabilitas dan pertanggungjawaban kinerja BBRSBD

Prof. Dr. Soeharso Surakarta, disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 yang

menyajikan gambaran tentang capaian kinerja dalam melaksanakan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas daksa. Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

melaksanakan kewajiban pembangunan di bidang kesejahteraan sosial sesuai tugas

dan fungsi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikan prinsip

transparansi dan akuntabilitas, namun demikian masyarakat dan berbagai pihak

berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil rehabilitasi sosial yang

dilakukan oleh BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat terutama bagi jajaran BBRSBD

Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam rangka evaluasi dan perbaikan di masa

mendatang.

Surakarta, 26 Januari 2016

Kepala

Drs. A.M Asnandar, M.Si

Page 5: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

v

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN............................................................ iii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iv

DAFTAR ISI........................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Informasi Umum.................................................................... 3

C. Aspek Strategis dan Permasalahan.................................. 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA...................................................... 10

A. Tujuan dan Sasaran Strategis Tahun 2016………………………… 10

B. Rencana dan Perjanjian Kinerja………………………………….......... 11

BAB III CAPAIAN KINERJA..................................................................... 13

A. Capaian Kinerja Organisasi................................................. 13

B. Realisasi Anggaran ................................................................ 27

BAB IV PENUTUP................................................................................. 29

LAMPIRAN........................................................................................................... 30

Page 6: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergeseran paradigma menuju tatakelola kepemerintahan yang baik serta

tumbuhnya kesadaran masyarakat berimplikasi pada keharusan instansi pemerintah

untuk menyelenggarakan pelayanan secara profesional, transparan dan akuntabel.

Demikian pula reformasi birokrasi untuk perbaikan pelayanan publik yang

berorientasi pada kepuasan masyarakat mewajibkan seluruh instansi pemerintah

penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan akuntabilitasnya.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas, melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

ditegaskan tentang pengintegrasian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) dengan sistem perencanaan, perbendaharaan, akuntansi

pemerintah dan sistem lainnya dengan tujuan tercapainya keselarasan antara

norma perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

Demikian juga Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Pemerintah dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

mewajibkan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan capaian

tujuan/sasaran strategis instansi. Sementara Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menegaskan bahwa Laporan

Akuntabilitas Kinerja mencakup sekurang-kurangnya pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi; realisasi pencapaian indikator kinerja utama; penjelasan atas

pencapaian kinerja; dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan

tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta melalui Keputusan Menteri Sosial

Nomor 55/HUK/2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi

sosial, resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi penyandang tuna daksa

agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional,

pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi

Page 7: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

2

dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.Keputusan Menteri Sosial ini menegaskan tentang pelayanan dan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa sebagai Core Bussiness BBRSBD

Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Pada awalnya tugas dan fungsi menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi

sosial sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor 55/HUK/2003

hanya dilaksanakan di dalam panti/balai. Namun demikian, seiring perkembangan

masyarakat, peraturan dan kebijakan dari Kementerian Sosial serta terjadinya

pergeseran pola pelayanan sosial dari “charity-based” ke hak warga negara, dari

“Institutional-based” ke “Family/Community-Based” model pelayanan rehabilitasi

sosial yang diselenggarakan oleh BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta juga

mengalami perkembangan.

Perbaikan dalam berbagai aspek dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja

pelayanan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta serta memenuhi hak-hak

penyandang disabilitas secara perlahan sedang dan terus dilakukan. Hal ini ditandai

dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan peningkatan kapasitas SDM, survey

kepuasan masyarakat, pemetaan jabatan, penyempurnaan prosedur pelayanan,

kemudahan perolehan informasi oleh masyarakat, penanaman budaya organisasi

serta Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 serta pengembangan

model pelayanan berbasis keluarga/masyarakat. Namun demikian tidak dapat

dipungkiri bahwa dalam beberapa aspek pelayanan masih dijumpai beberapa

kendala yang mempengaruhi kinerja pelayanan, antara lain:

1. Petugas pelayanan belum seluruhnya memahami dan berorientasi pada hasil

(outcome), sehingga beberapa aspek pelayanan kurang mencapai hasil yang

optimal;

2. Petugas pelayanan belum seluruhnya mampu menghayati dan berpegang pada

nilai dan etika pelayanan serta kurang mampu mengembangkan disiplin kerja,

etos kerja dan budaya kerja yang produktif, efektif dan efisien.

3. Peta jabatan sebagai dasar distribusi atau penempatan SDM masih belum

memenuhi kebutuhan unit pelayanan;

4. Pekerja sosial sebagai aset utama organisasi belum seluruhnya berlatar

belakang pendidikan dan memiliki kompetensi sebagai pekerja sosial

profesional.

Page 8: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

3

Penerapan manajemen yang berbasis kinerja merupakan solusi rasional untuk

meningkatkan kinerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam melaksanakan

pelayanan terhadap penyandang disabilitas daksa dan masyarakat. Manajemen

berbasis kinerja ini ditandai dengan:

1. Adanya tujuan dan sasaran yang berorientasi pada hasil yang jelas, terukur

dengan indikator outcome dalam setiap dokumen perencanaan.

2. Adanya keterkaitan yang jelas antara tujuan dan sasaran dengan

program/kegiatan dan anggaran yang tersedia.

3. Adanya informasi kinerja yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas.

4. Adanya target-target kinerja dari setiap penggunaan anggaran. Target-target

kinerja ini menjadi tolok ukur keberhasilan/kegagalan instansi dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dalam rangka mewujudkan manajemen berbasis kinerja di BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta serta mendorong penyelenggaraan pelayanan yang

profesional, perlu dibangun dan dikembangkan sistem evaluasi kinerja sebagai

refleksi dan bahan perbaikan secara kesinambungan. Dalam konteks ini, Laporan

Kinerja (LKj) BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta Tahun 2016 yang berisikan

informasi tentang keberhasilan atau kegagalan pencapaian output/outcome

sebagaimana ditetapkan dalam rencana dan perjanjian kinerja tahun 2016; kinerja

dan hasil-hasil yang dicapai sesuai indikator kinerja yang ditetapkan serta hubungan

kinerja dengan sumber daya akan memungkinkan berbagai pihak dapat menilai

kinerja atas semua kegiatan yang dilaksanakan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

Surakarta.

B. Informasi Umum

1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta

adalah Unit Pelaksana Teknis bidang Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di

lingkungan Kementerian Sosial Republik Indonesia dibawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial.

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 55/HUK/2003, BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi

sosial, resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi penyandang tuna

Page 9: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

4

daksa agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional,

pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta

koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dengan fungsinya meliputi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan

penyusunan laporan.

b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, penyelenggaraan asrama

dan pemeliharaan serta penetapan diagnosa sosial, kecacatan serta

perawatan medis.

c. Pelaksanaan bimbingan sosial, mental, keterampilan dan daksa.

d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.

e. Pemberian informasi dan advokasi.

f. Pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rehabilitasi sosial.

g. Pengelolaan urusan tata usaha.

Pelaksanaan tugas dan fungsi dalam kaitannya dengan target kinerja

yang akan dicapai BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta secara lebih kongkrit

tertuang dalam Renstra 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan yang

didalamnya tertuang visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan target kinerja dan

diukur dengan indikator kinerja berupa output dan outcome beserta target yang

jelas.

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

Surakartasesuai Keputusan Menteri Sosial Nomor 55/HUK/2003 tersaji pada

Gambar 1.

Page 10: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

5

Struktur Organisasi dan Tata Kerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharsos

Tugas dan fungsi masing-masing sub struktur berdasarkan Keputusan

Menteri Sosial Republik Indoensia Nomor 55/HUK/2003 sebagai berikut:

a. Bagian Tata Usaha

Melaksanakan urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan,

perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan, dengan fungsinya:

1) Pengelolaan urusan umum,

2) Pengelolaan urusan kepegawaian, dan;

3) Pengelolaan urusan keuangan.

INST BENGKEL PROSTESIS & ORTOSIS

INSTALASI PERAWATAN REVALIDASI

INSTALASI PENAMBAHAN PENGETAHUAN

INSTALASI UNIT PRODUKSI (WORKSHOP)

BAGIAN TATA USAHA

KEPALA BALAI SUB BAG UMUM

SUB BAG

KEPEGAWAIAN

SUB BAG KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG REHABILITASI SOSIAL

SEKSI IDENTIFIKASI

SEKSI BIMBINGAN SOSIAL

SEKSI BIMBINGAN

KETERAMPILAN

BIDANG PROGRAM DAN

ADVOKASI

SEKSI PROGRAM

SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN

SEKSI ADVOKASI SOSIAL

BIDANG PENYALURAN DAN BIMBINGAN LANJUT

SEKSI PENYALURAN

SEKSI KERJASAMA

SEKSI BIMBINGAN LANJUT

Page 11: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

6

b. Bidang Program dan Advokasi Sosial

Melaksanakan penyusunan rencana dan program, pemberian informasi dan

advokasi, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta melaksanakan

evaluasi dan penyusunan laporan, dengan fungsinya:

1) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, pengumpulan serta

pengolahan dan penyajian data;

2) Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi;

3) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan

c. Bidang Rehabilitasi Sosial

Melaksanakan rehabilitasi sosial, penetapan diagnosa sosial, diagnosa

kecacatan, pemeliharaan jasmani dan perawatan serta pelaksanaan

bimbingan sosial, keterampilan dan daksa , dengan fungsi:

1) Pelaksanaan registrasi, observasi dan identifikasi persiapan rehabilitasi

sosial;

2) Pelaksanaan bimbingan sosial, mental dan physik;

3) Pelaksanaan bimbingan keterampilan dan kecerdasan.

d. Bidang Penyaluran dan Bimbingan Lanjut

Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan program resosialisasi, penyaluran

dan bimbingan lanjut serta kerjasama, dengan fungsi:

1) Pelaksanaan penyaluran;

2) Pelaksanaan kerjasama;

3) Pelaksanaan bimbingan lanjut.

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Melakukan kegiatan sesuai jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Instalasi:

1) Instalasi Bengkel Protesis dan Ortosis: membuat dan memperbaiki alat

protesis dan ortosis baik untuk keindahan tubuh maupun untuk bekerja

serta melakukan eksperimentasi untuk meningkatkan mutu dan fungsi

protesis dan ortosis.

2) Instalasi Perawatan Revalidasi: melakukan kegiatan pengobatan bagi para

penyandang tuna daksa yang baru keluar dari operasi perawatan ortopedik

dan kegiatan pemeriksaan bagi para penyandang tuna daksa yang

disantuni dalam Balai Besar Pelayanan Rehabilitasi Sosial.

Page 12: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

7

3) Instalasi Penambahan Pengetahuan Lanjut: melakukan kegiatan untuk

memberikan pengetahuan dasar serta melengkapi pengetahuan umum

para penyandang tuna daksa agar mencapai suatu tingkat pendidikan dan

pelatihan yang diperlukan bagi pengembangan keterampilan kerja yang

diikutinya.

4) Instalasi Unit Produksi (Workshop): melaksanakan pemantapan

keterampilan penyandang disabilitas daksa.

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai pada tahun anggaran 2016 berjumlah 150 orang dengan uraian

sebagai berikut:

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

1) Pria : 80 orang

2) Perempuan : 70 orang

b. Berdasarkan Profesi

1) Struktural : 16 orang

2) Fungsional

a) Fungsional Pekerja Sosial : 35 orang

b) Fungsional Arsiparis : 3 orang

c) Fungsional Perencana : 1 orang

d) Fungsional Penyuluh Sosial : 1 orang

e) Fungsional Dokter Madya : 1 orang

f) Fungsional Fisioterapis : 4 orang

g) Fungsional Prothesis Pelaksana : 5 orang

h) Fungsional Pranata Komputer : 1 orang

i) Fungsional Umum (JFU) : 83 orang

c. Berdasarkan Pendidikan

1) Sarjana (S2) : 11 orang

2) Sarjana (S1) : 67 orang

3) Sarjana Muda : 16 orang

4) SLTA : 49 orang

5) SLTP : 4 orang

6) SD : 3 orang

Page 13: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

8

C. Aspek Strategis dan Permasalahan

Kesadaran masyarakat baik dalam tingkat nasional, regional maupun

global tentang hak-hak penyandang disabilitas yang dituangkan dalam bentuk

peraturan perundang-undangan menempatkan penyandang disabilitas sebagai

pemegang hak atas kesejahteraan sosial. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun

2009, tentang Kesejehteraan Sosial menegaskan hak-hak warga Negara termasuk

penyandang disabilitas untuk memperoleh kesejahteraan sosial. Demikian juga

Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) No A/61/106 mengenai Convention

on the Rights of Persons with Disabilities dan Undang-undang RI Nomor 19 Tahun

2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities

(Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) yang memberikan

kewajiban dan tanggung jawab berbagai pihak untuk melindungi dan memenuhi

hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan penghormatan atas integritas

mental dan daksa nya berdasarkan kesamaan dengan orang lain termasuk

didalamnya hak untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanan sosial dalam

rangka kemandirian.

Lebih lanjut Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, tentang Penyandang

Disabilitas menjamin upaya penghormatan, pemajuan, pelindungan, dan

pemenuhan hak penyandang disabilitas; mewujudkan taraf kehidupan

penyandang disabilitas yang lebih berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin,

mandiri, serta bermartabat; melindungi dari penelantaran dan eksploitasi,

pelecehan dan segala tindakan diskriminatif, serta pelanggaran hak asasi

manusia, serta memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk

mengembangkan diri serta mendayagunakan seluruh kemampuan untuk

menikmati, berperan serta berkontribusi secara optimal, aman, leluasa, dan

bermartabat dalam segala aspek kehidupan berbangsa, bernegara, dan

bermasyarakat.

Dalam tataran implementasi Kementerian Sosial cq. Direktorat Jenderal

Rehabilitasi Sosial menggulirkan kebijakan yang merubah paradigma pelayanan

dari model pelayanan berbasis institusi (institutional based) ke berbasis

keluarga/komunitas (family/community based) serta RPJMN ke-3 tahun 2015-2019

yang memuat rehabilitasi sosial berbasis keluarga dan komunitas dalam arah

kebijakan dan strategi pembangunan perlindungan sosial yang komprehensif.

Disisi lain, data Susenas tahun 2012 menunjukkan bahwa populasi

penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 6.008.640 orang. Dari populasi ini

Page 14: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

9

baru sebanyak 231.725 orang atau 3,85% yang telah terlayani melalui rehabilitasi

sosial. Sementara Data World Bank menyebutkan bahwa 80 persen penyandang

disabilitas di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia mengalami

kerentanan, keterbelakangan dan hidup di bawah garis kemiskinan sehingga

termarjinalisasi secara ekonomi, politik, hukum, dan sosial budaya.

Memperhatikan fakta masih banyaknya penyandang disabilitas daksa yang

membutuhkan perlindungan dalam pemenuhan hak-haknya serta telah

diberlakukannya regulasi melalui peraturan perundang-undangan merupakan

tantangan sekaligus peluang bagi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta untuk

mengembangkan model pelayanan yang mampu menjangkau populasi lebih

banyak di masyarakat.

Tidak dipungkiri, bahwa model pelayanan dan rehabilitasi sosial di dalam

panti sebagaimana telah dilakukan selama ini baik oleh pemerintah maupun

masyarakat dengan berbagai program bimbingan dan pelatihan belumlah cukup

untuk membantu penyandang disabilitas mencapai kemandirian. Kesempatan dan

aksesibilitas lain baik dalam bentuk daksa maupun non daksa dari lingkungan

sekitarnya merupakan faktor tidak kalah penting dalam membantu penyandang

disabilitas dalam mengembangkan kemampuan untuk kemandiriannya. Data

menunjukkan bahwa sebagian besar penerima pelayanan panti yang mampu

mandiri karena memperoleh dukungan dari keluarga dan lingkungannya.Oleh

karena itu, inisiatif BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakartau ntuk mengembangkan

model pelayanan yang mampu menyentuh langsung lingkungan keluarga dan

masyarakat sekaligus mendorong terwujudnya lingkungan insklusif menjadi

penting sebagai solusi bagi peningkatan kesejahteraan sosial penyandang

disabilitas.

Seiring dengan pergeseran menuju “good governance”, perkembangan

kebutuhan dan kesadaran masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

issue-issue aktual berkaitan dengan pelayanan publik, tantangan BBRSBD Prof.

Dr. Soeharso Surakarta semakin besar. Sebagai penyelenggara pelayanan publik,

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dituntut mampu menjadi pelayan publik

(public servent) yang menyelenggarakan pelayanan secara profesional,

transparan dan akuntabel. Salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas ini

diwujudkan melalui penyusunan Laporan Kinerja (LKj) secara periodik, sehingga

masyarakat mengetahui dan dapat menilai berbagai aktivitas pelayanan yang

dilakukan oleh BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Page 15: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

10

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Tujuan dan Sasaran Strategis Tahun 2016

Tujuan umum penyelenggaraan rehabilitasi sosial di BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta adalah terwujudnya kualitas dan profesionalisme pelayanan

dalam rangka meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas daksa. Tujuan

tersebut diwujudkan melalui tujuan khusus:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan rehabilitasi sosial.

2. Meningkatnya jangkauan pelayanan penyandang disabilitas daksa.

3. Meningkatnya kapasitas SDM petugas pelayanan dan rehabilitasi sosial.

4. Meningkatnyadukungan manajemen penyelenggaraan rehabilitasi sosial.

Berdasarkan dokumen Perencanaan Stratjik (Renstra) BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta tahun 2015-2019, sasaran strategis yang akan dicapai dalam

kurun waktu lima tahun adalah:

1. Terselenggaranya rehabilitasi sosial di dalam balai/panti sesuai Norma,

Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pelayanan baik dalam proses maupun

hasilnya.

2. Meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas daksa.

3. Meningkatnya kapasitas SDM penyelengggara pelayanan dan rehabiltasi sosial

bagi penyandang disabilitas daksa.

4. Meningkatnya kualitas manajemen dan dukungan teknis penyelenggaraan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik yang bermutu, transparan dan

akuntabel.

5. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa.

Page 16: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

11

B. Rencana dan Perjanjian Kinerja

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis jangka menengah

lima tahun sebagaimana dikemukakan, BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

menetapkan rencana kinerja tahunan (Renja/RKT). Selanjutnya rencana kinerja

dituangkan dalam perjanjian kinerja yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada Kepala BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja

sesuai tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Pada tahun anggaran 2016, perencanaan kinerja yang dikuatkan melalui

perjanjian kinerja tersaji pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Ihktisar Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta Tahun 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terselenggaranya rehabilitasi sosial

di dalam balai/ panti sesuai Norma,

Standar, Prosedur dan Kriteria

pelayanan baik dalam proses

maupun hasilnya

Penyandang disabilitas tubuh

yang memperoleh rehabilitasi dan

perlindungan kesejahteraan sosial

di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

Surakarta

155 orang

2. Meningkatnya jangkauan pelayanan

dan rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas daksa

Penyandang disabilitas tubuh

yang memperoleh rehabilitasi dan

perlindungan kesejahteraan sosial

403 orang

3. Meningkatnya kapasitas SDM

penyelengggara pelayanan dan

rehabiltasi sosial bagi penyandang

disabilitas daksa

SDM yang mendapatkan

bimbingan teknis bidang

Rehabilitasi dan Perlindungan

Sosial penyandang disabilitas

46 orang

4. Meningkatnya kualitas manajemen

dan dukungan teknis

penyelenggaraan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas fisik yang

bermutu, transparan dan akuntabel

- Laporan keuangan/ kinerja

monitoring/ evaluasi/ publikasi

serta pelaksanaan rehabilitasi

dan perlindungan sosial bagi

penyandang disabilitas

21 Laporan

- Dokumen perencanaan/

program/ anggaran/ data dan

informasi/ kebijakan bidang

rehabilitasi dan perlindungan

sosial bagi penyandang

disabilitas.

1 Dokumen

- Layanan perkantoran 12 Bulan

Page 17: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

12

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

5 Meningkatnya sarana dan

prasarana untuk mendukung

penyelenggaraan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas daksa

Gedung/ Bangunan

(Penambahan Daya Listrik

Gedung Bangunan)

1 paket

Jumlah Anggaran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr.

Soeharso Surakarta dalam rangka penyelenggaraan program rehabilitasi sosial

tahun 2016 sebesar Rp.25.765.855.000,-.

Page 18: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Kepmenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah menegaskan bahwa salah satu fondasi utama dalam menerapkan

manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya

peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan

melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk

mempermudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.Oleh karena itu,

pengukuran indikator kinerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta didasarkan

pada indikator keluaran (output) dan indikator hasil (outcome).

Kinerja yang ditetapkan oleh BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

sebagaimana dituangkan dalam perencanaan dan perjanjian kinerja memuat lima

sasaran strategis dengan tujuh jenis output kegiatan dan sebagai tolok ukur

pengukuran kinerja menggunakan indikator output dan outcome.

Berdasarkan indikator output kegiatan, capaian kinerja BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta per output kegiatan seluruhnya tercapai sebagaimana

direncanakan. Secara lebih lengkap, capaian kinerja berdasarkan indikator output

tersaji pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2

Capaian Kinerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

Berdasarkan Indikator Output

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Terselenggaranya rehabilitasi sosial di dalam balai/ panti sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pelayanan baik dalam proses maupun hasilnya

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

155 orang 155 orang 100

Meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial

403 orang 554 orang 137,47

Page 19: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

14

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kapasitas SDM penyelengggara pelayanan dan rehabiltasi sosial bagi penyandang disabilitas daksa

SDM yang mendapatkan bimbingan teknis bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial penyandang disabilitas

46 orang 46 orang 100

Meningkatnya kualitas manajemen dan dukungan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik yang bermutu, transparan dan akuntabel

- Laporan keuangan/ kinerja/ monitoring/ evaluasi/publikasi serta pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas

21 Laporan 21 Laporan 100

- Dokumen perencanaan/ program/ anggaran/ data dan informasi/kebijakan bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas.

1Dokumen 1 Dokumen 100

- Layanan perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100

Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa

Gedung/ Bangunan (penambahan Daya Listrik Gedung Bangunan)

1 paket 1 paket 100

Berdasarkan capaian kinerja dengan indikator output sebagaimana

disajikan pada Tabel 2 terlihat bahwa seluruh target kinerja BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta Tahun 2016 tercapai. Bahkan pada sasaran dua,

meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

daksa melalui kegiatan layanan penjangkauan tercapai melebihi target sebesar

137,47%. Secara lebih detil, gambaran tentang penilaian kinerja setiap sasaran

berdasarkan indikator output dan outcome dijelaskan sebagai berikut:

Page 20: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

15

2. Sasaran 1: Terselenggaranya Rehabilitasi Sosial Di Dalam Balai/ Panti

Sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pelayanan Baik Dalam

Proses Maupun Hasilnya

Sasaran terselenggaranya rehabilitasi sosial di dalam balai/panti sesuai

norma, standar, prosedur dan kriteria pelayanan baik dalam proses maupun

hasilnya merupakan manifestasidari komitmen BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

untuk menyelenggarakan pelayanan berkualitas sebagaimana yang dijanjikan

dalam visi, misi, janji/maklumat dan moto pelayanan. Sasaran ini dicapai melalui

kegiatan rehabilitasi sosial di dalam panti/balai.

Sesuai rencana dan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan, pelayanan

dalam panti dengan indikator keluaran (output) penyandang disabilitas tubuh

yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ditargetkan sebanyak 155 orang dengan

masa rehabilitasi satu tahun. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah

penyandang disabilitas yang berhasil dilayani sebanyak 152 orang, sehingga

capaian kinerja berdasarkan indikator output untuk sasaran pertama tercapai

98,06%. Secara lebih ringkas, capaian kinerja berdasarkan indikator output

tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3

Capaian Kinerja Kegiatan Pelayanan Dalam Balai/Panti

Berdasarkan Indikator Output

Tahun 2016

Sasaran/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rehabilitasi sosial di dalam balai/ panti sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pelayanan

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

155 orang 155 orang 100

Tabel 3 memperlihatkan capaian kinerja berdasarkan indikator output

untuk kegiatan pelayanan di dalam balai. Pada tabel tersebut terlihat bahwa

dari target pelayanan sebanyak 155 orang tercapai 152 orang, sehingga tingkat

capaian kinerja 98,06%. Namun demikian, walaupun secara output target

pelayanan didalam balai tercapai optimal (100%), tetapi dalam proses

rehabilitasi sosial terjadi perubahan atau fluktuasi jumlah penerima manfaat

akibat adanya anak ijin lama, meninggal, pelanggaran terhadap aturan dan

Page 21: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

16

dihentikan pelayanannya, dan lain-lain. Selanjutnya anggaran dialihkan

(dioptimlaisasi) untuk memberikan pelayanan dengan model lain dengan jumlah

lebih banyak

Capaian kinerja tahun 2016 ini tidak berbeda dari capaian kinerja tahun-

tahun sebelumnya. Sesuai kapasitas yang ditetapkan, pelayanan di dalam balai

dibatasi pada jumlah 155 orang, Setiap tahun target tersebut tercapai sesuai

yang ditetapkan. Namun demikian walaupun berdasarkan indikator output pada

tahun 2016 tercapai 100%, tetapi berdasarkan indikator outcome hanya

tercapai 92,90%. Keberhasilan program rehabilitasi sosial bagi penyandang

disabilitas daksa tidak semata diukur dari orang yang berhasil dilayani.

Manifestasi dari keberhasilan program rehabilitasi justru akan lebih nyata

dikukur dari tingkat kemandirianpenyandang disabilitas daksa setelah selesai

mengikuti rehabilitasi sosial. Kemandirian dimaksud mencakup kemandirian

mental, sosial dan ekonomi.

Berdasarkan indikator outcome, dari jumlah 155 penyandang disabilitas

daksa yang dilayani, hanya 144 orang (92,90%) yang meningkat

kemandirianya. Peningkatan kemandirian ini ditandai dengan mereka dapat

mengikuti proses rehabilitasi sampai tuntas dan dapat bekerja atau merintis

usaha secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya setelah

mereka selesai rehabiltasi sosial. Secara lebih ringkas, capaian kinerja

berdasarkan indikator outcome tersaji pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4

Capaian Kinerja Kegiatan Pelayanan Dalam Balai/Panti

Berdasarkan Indikator Outcome

Tahun 2016

Sasaran/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rehabilitasi sosial di dalam balai/ panti sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pelayanan

Penyandang disabilitas tubuh yang meningkat kemandirianya

155 orang 144 orang 92,90

Tabel 4 menggambarkan capaian target berdasarkan indikator outcome.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa kinerja pelayanan dalam panti/balai tercapai

92,90%. Dari 144 orang ini, mereka dapat bekerja di lapangan kerja terbuka dan

atau mereka mampu merintis usaha secara mandiri di lingkungan

Page 22: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

17

keluarga/masyarakat. Lebih rinci, penyandang disabilitas yang meningkat

kemandiriannya tersaji pada tabel 5.

Tabel 5

Keadaan Penerima Manfaat

Yang Telah Selesai Mengikuti Program Rehabilitasi Sosial

Tahun 2016

No Out Come Jumlah %

1 Bekerja di lapangan kerja terbuka (open employment): perusahaan, industri rumah tangga, jasa, dll

26 18,06

2 Usaha mandiri (self employment) 118 81,94

Jumlah 144 100,00

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 144 penyandang disabilitas yang

telah selesai mengikuti rehabilitasi sosial meningkat kemandirianya yang

ditandai dengan mereka dapat bekerja di lapangan kerja terbuka (18,06%) dan

usaha secara mandiri di lingkungan keluarga/masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya (81,94%).

Capaian target outcome pada tahun 2016 mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya. Pada tahun2015, target outcome sasaran satu mencapai

96,77%. Dari 155 orang target penerima manfaat, sebanyak 150 orang

mencapai ketuntasan dan meningkat kemandiriannya. Perbandingan capaian

kinerja berdasarkan outcome secara lebih jelas disajikan pada Gambar 2

berikut:

Gambar 2. Perbandingan Capaian Ouutcom Tahun 2015 dan Tahun 2016

0

50

100

150

Bekerja di lapangan kerjaterbuka

Usaha mandiri

24

126

26

118

Perbandingan Capaian Outcome2015-2016

2015

2016

Page 23: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

18

Secara umum capaian target outcome tahun 2016 menurun

dibandingkan dengan capaian target outcome tahun 2015 dengan penurunan

3,87%. Penurunan ini terjadi pada tingkat kemandirian berdasarkan aspek

ekonomi dengan indikator mampu bekerja/usaha mandiri disebabkan beberapa

penerima manfaat tidak tuntasan dalam mengikuti rehabilitasi sosial akibat

meninggal dunia, dikembalikan ke keluarga karena pelanggaran tata tertib dll.

Namun demikian, untuk penerima manfaat yang dapat bekerja di lapangan kerja

terbuka mengalami peningkatan 4,00% dari 24 orang menjadi 26 orang. Hal ini

meningindikasikan bahwa lulusan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso semakin

kompetitif dalam menghasillkan SDM yang terampil purna rehabilitasi sosial.

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa target pelayanan di

dalam panti/balai sebanyak 155 orang tetapi hanya 144 orang yang meningkat

kemandirianya. Ketidak capaian kinerja berdasarkan indikator outcome ini

disebabkan:

a. Terdapat penerima manfaat yang tidak melanjutkan proses rehabilitasi sosial

sampai tuntas disebabkan meninggal dunia, keluar dengan permintaan

sendiri, sakit, pelanggaran tata tertib dan sebab lainya.

b. Penerimaan penerima manfaat menggunakan model On-Of, tidak serentak.

Penerima manfaat yang berhenti sebelum masa berakhir akan digantikan

oleh penyandang disabilitas lain yang telah mendaftar. Namun disebabkan

kurangnya pendaftar, tidak seluruh kekosongan yang ada terisi, ada empat

bulan yang jumlah penerima manfaatnya tidak mencapai 155 orang.

Beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya pendaftar di BBRSBD

Prof. Dr. Soeharso Surakarta, antara lain:

a. Kurangnya publikasi lembaga yang menyebabkan banyak anggota

masyarakat tidak mengetahui keberadaan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

Surakarta sebagai lembaga rehabilitasi sosial serta rujukan nasional.

b. Semakin banyaknya lembaga pelayanan sosial di daerah seperti SLB,

yayasan dan lain-lain yang lebih dekat dengan lokasi serta aktif

mengembangkan program pelayanannya.

c. Masih banyak orang tua/masyarakat yang kurang menyadari hak-hak

penyandang disabilitas daksa untuk mengembangkan diri dalam rangka

Page 24: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

19

kemandirianya, sehingga enggan untuk mengikutsertakan anaknya dalam

program rehabilitasi sosial.

d. BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta telah mengembangkan model

pelayanan di luar balai (RSBK dan RSBM), sehingga semakin banyak

penyandang disabilitas daksa yang memilih untuk mengiikuti rehabilitasi

sosial di luar balai.

Dalam rangka mengatasi permasalahan sebagaimana disebutkan,

langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh BBRSBD Prof. Dr. Soeharso

Surakarta dimasa akan datang adalah:

a. Meningkatkan publikasi lembaga melalui berbagai media televisi, website,

penyuluhan sosial, radio dan sebagainya untuk menyebarluaskan informasi

agar BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta lebih dikenal masyarakat.

b. Mengembangkan program rujukan serta penjalinan kerjasama dengan

instansi terkait dan lembaga-lembaga pelayanan untuk penyandang

disabilitas daksa lain, sehingga saling melengkapi dalam pelayanan.

c. Melakukan perubahan dan pengembangan model pendakatan awal yang

lebih efektif dan efisien.

2. Sasaran 2: Meningkatnya Jangkauan Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial

Penyandang Disabilitas Daksa

Sasaran meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas daksa dicapai melalui model pelayanan penjangkauan

baik yang dilakukan di dalam maupun di luar panti/balai. Pada tahun 2016,

model pelayanan penjangkauan dilaksanakan melalui enam model yaitu:

a. Daycare, dalam bentuk layanan harian. Penerima manfaat pelayanan tidak

menetap di asrama (pagi datang, sore kembali ke lingkungan keluarga).

b. Layanan kedaruratan, berupa pelayanan untuk membantu penyandang

disabilitas daksa dalam situasi darurat karena bencana (alam dan sosial),

korban kekerasan seksual, eksploitasi dan sebagainya.

c. Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat (RSBM), berupa pelayanan yang

melibatkan parsisipasi aktif masyarakat sebagai pengupaya, penilai dan

pemelihara capaian-capaian rehabilitasi sosial.

Page 25: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

20

d. Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga (RSBK), berupa pelayanan di dalam

keluarga yang bertujuan meningkatkan kemampuan keluarga sebagai

pendamping, instruktur, terapis bagi anaknya yang menyandang disabilitas

daksa.

e. Rehabilitasi Sosial Keliling (RSK), yang dilaksanakan secara mobile dan

terintegrasi dengan berbagai pelayanan yang dilaksanakan bersama-sama

instansi lain sesuai tugas dan fungsinya.

f. Re-training eks penerima manfaat untuk pemantapan keterampilan dan

ekonomi produktif untuk menyiapkan penyandang disabilitas daksa agar

memiliki kesiapan bekerja/ wirausaha.

Pada tahun 2016, target penerima manfaat dari layanan penjangkauan

sebanyak 403 orang. Secara kuantitas, target ini tercapai jauh melampaui dari

target yang ditetapkan dalam rencana dan perjanjian kinerja. Dari target 403

orang tercapai 554 orang. Secara lebih ringkas, capaian kinerja pada kegiatan

layanan penjangkauan tersaji pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6

Capaian Kinerja Kegiatan Pelayanan Penjangkauan

Berdasarkan Indikator Output

Tahun 2016

Sasaran/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial

403 orang 554 orang 137,47

Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa berdasarkan indikator output untuk

kegiatan penjangkauan, pencapaian target melebihi yang ditetapkan, yaitu

realisasi 554 orang dari target 403 orang, sehingga tingkat capaian kinerja

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso untuk sasaran dua mencapai 137,47%.

Keberhasilan capaian output melebihi target disebabkan adanya

efisiensi anggaran dan optimalisasi dari dana-dana yang tidak terserap untuk

dilakokasikan pada peningkatan capaian target pada model layanan

penjangkauan. Tabel 7 berikut menggambarkan target awal dan realisasinya

setelah dilakukan optimalisasi dan efisiensi anggaran.

Page 26: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

21

Tabel 7

Capaian Kinerja Kegiatan Pelayanan Penjangkauan

Berdasarkan Indikator Output Tiap Model Layanan

Tahun 2016

No Kegiatan Target Realisasi %

1 Daycare 20 20 100

2 Pelayanan Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat (PRSBM)

200 200 100

3 Pelayanan Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga (PRSBK)

60 60 100

4 Tim Reaksi Cepat (TRC) 30 115 383

5 Rehabilitasi Sosial Keliling (RSK) 71 137 193

6 Pemantapan Keterampilan 10 10 100

7 Pemantapan Retraining 12 12 100

Jumlah 403 554 137,47

Capaian output melebihi target terjadi pada model layanan kedaruratan

(TRC) dan Rehabilitasi Sosial Keliling (RSK). TRC dan RSK merupakan model

pelayanan yang fleksibel. Jumlah penerima manfaat dari pelayanan model ini

akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dengan adanya sisa dana pada

kegiatan lain yang telah tercapai sasarannya, maka dalam rangka memberikan

pelayanan lebih banyak kepada masyarakat yang membutuhkan, dilakukan

optimalisasi dengan mengalihkan dana yang ada untuk menambah jumlah

penerima manfaat di masyarakat.

Berbeda dengan pelayanan reguler di dalam balai, biaya untuk

pelayanan model TRC dan RSK juga fleksibel sesuai kondisi penerima manfaat.

Jika penerima manfaat hanya membutuhkan konseling, maka mereka diberikan

konseling. Jika hanya membutuhkan rujukan, maka pelayanan yang diberikan

juga berbentuk rujukan. Karenanya, walaupun target tercapai jauh lebih tinggi

dari target yang ditetapkan, tetapi biaya pelayanan tidak melambung seiring

dengan peningkatan jumlah target.

Dibandingkan dengan tahun 2015, capaian target tahun 2016 secara

umum mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada capaian

target model pelayanan TRC dan RSK. Secara lebih jelas, perbandingan

capaian target tahun 2015 dan tahun 2016 tersaji pada Gambar 3.

Page 27: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

22

Gambar 3. Perbandingan capaian output tahun 2015-2016

Faktor pendukung yang mendorong pencapaian kinerja melebihi target

yang ditetapkan adalah:

a. TKSK, Masyarakat dan Dinas terkait aktif memberikan informasi tentang

populasi penyandang disabilitas serta adanya penambahan penyandang

disabilitas yang datang ke unit pelayanan pada saat dilaksanakan kegiatan.

b. Pada kegiatan RSK merupakan hasil koordinasi BBRSBD dengan kegiatan

UPSK Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan DIY,

hasil kegiatan RSK ini ada beberapa calon penerima manfaat yang

direkomendasikan ke BBRSBD.

c. Adanya efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan pendukung, sehingga

dapat dialokasikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Berbeda dengan indikator output yang tercapai melebihi target yang

ditetapkan, pada indikator outcome yang dihitung berdasarkan persentasi dari

jumlah target output yang tercapai menunjukkan bahwa capaian kinerja hanya

89,7%. Dari 554 penerima manfaat yang berhasil dilayani, hanya sebanyak 497

orang yang mengalami peningkatan kemandirian. Pada semua model layanan

sebagian besar meningkat kemandiriannya sesuai tujuan pelayanannya. Pada

model Daycare, RSBK, RBM semua penerima manfaat menunjukkan

kemandirian dalam aspek sosial dan ekonomi yang dibuktikan mereka mampu

melakukan ADL secara mandiri dan dapat melakukan kerja/ usaha di

20

200

60

91 87

2012

20

200

60

115

137

10 12

0

50

100

150

200

250

Daycare PRSBM PRSBK TRC RSK Pemantapan Retraining

Perbandingan Realisasi Target OutputTahun 2015-2016

2015

2016

Page 28: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

23

lingkungan keluarga. Sementara pada model layanan kedaruratan (TRC)

dengan kegiatan pokoknya layanan konsultasi dan bantuan alat bantu

kedisabilitasan, 89% atau 102 orang mampu melakukan mobilitas sendiri dan

atau dengan sedikit bantuan dan sisanya (13 orang) tidak mengalami

perubahan. Tingkat capaian outcome terendah adalah pada model layanan

RSK. Model ini diberikan dalam bentuk layanan konsultasi/konseling dan

rujukan. Dari 137 orang yang diberikan konsultasi dan rujukan, hanya 69,34%

atau 95 orang yang menampakkan perubahan atau menindaklanjuti rujukan.

Sementara 42 orang (30,66%) tidak menindaklanjuti rujukan yang diberikan.

3. Sasaran 3: Meningkatnya Kapasitas SDM Penyelengggara Pelayanan Dan

Rehabiltasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Daksa

Indikator meningkatnya Kapasitas SDM Penyelengggara Pelayanan dan

Rehabiltasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Daksa digunakan untuk menilai

keberhasilan kegiatan bimbingan teknis kader pendamping layanan PRSBK dan

PRSBM. Berdasarkan indikator output, yaitu jumlah SDM yang mendapatkan

bimbingan teknis bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial penyandang

disabilitas, capaian target 100%. Dari target 46 orang, terelisasi 46 orang.

Secara lebih rinci, capaian target output tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8

Capaian Kinerja Peningkatan SDM

Berdasarkan Indikator Output

Tahun 2016

Sasaran/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kapasitas SDM penyelengggara pelayanan dan rehabiltasi sosial bagi penyandang disabilitas daksa

SDM yang mendapatkan bimbingan teknis bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial orang dengan kecacatan

46 orang 46 orang 100

Tabel 8 menunjukkan bahwa untuk kegiatan peningkatan SDM dari target

46 orang terealisasi 46 orang, sehingga berdasarkan indikator output, kinerja

kegiatan peningkatan SDM tercapai 100%. Dalam pelaksanaan kegiatan

bimbingan teknis pendampingan kader PRSBK dan PRSBM, dilakukan pre test

dan post test. Berdasarkan hasil pre test dan post test ini, seluruh peserta

Page 29: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

24

mengalami peningkatan nilai sebelum dan sesudah mengikuti bimbingan teknis,

sehingga berdasarkan indikator outcome meningkatnya kapasitas SDM

penyelengggara pelayanan dan rehabiltasi sosial bagi penyandang disabilitas

daksa, maka kinerja untuk kegiatan ini tercapai 100%.

Kader-kader yang mengikuti bimbingan teknis pembekalan kegiatan

PRSBM, PRSBK merupakan kader-kader yang dikirim dari dinas sosial atau

kader-kader dari lokasi kegiatan penjangkauan. Rata-rata mereka sudah sudah

mengenal calon-calon penerima manfaat yang akan diberi pelayanan sosial

dalam kegiatan penjangkauan. Tugas kader pendamping meliputi mendampingi

keluarga, sebagai fasilitator kegiatan, membantu penerima manfaat

memperoleh keterampilan pemasaran, mendampingi dan fasilitasi kerjasama

antara penerima manfaat dengan berbagai pihak yang sekiranya mampu

membantu pemasaran prdoduk penerima manfaat dan sebagainya.

4. Sasaran 4: Meningkatnya Kualitas Manajemen Dan Dukungan Teknis

Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Yang

Bermutu, Transparan Dan Akuntabel

Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis penyelenggaraan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik merupakan kegiatan manajerial

untuk mendukung pelaksanaan pelayanan BBRSBD Prof.Dr. Soeharso

Surakarta. Kegiatannya mencakup kegiatan pendukung pelayanan dalam panti

yang tidak termasuk dalam Standar Biaya Keluaran (SBK), keuangan,

kepegawaian, perencanaan, pengeloaan barang, publikasi, layanan

perkantoran dan kegiatan pendukung lainnya.

Berdasarkan Renja tahun 2016, target kegiatan dukungan manajemen

dan dukungan teknis mencakup kegiatan keuangan/ kinerja monitoring/

evaluasi/ publikasi serta pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi

penyandang disabilitas berjumlah 21 laporan, dokumen perencanaan/ program/

anggaran sebanyak 1 dokumen dan layanan perkantoran 12 bulan layanan.

Dari target yang ditetapkan, seluruhnya tercapai, sehingga berdasarkan

indikator output, tingkat kinerja kegiatan ini tercapai 100%.

Begitu pula berdasarkan indikator outcome yaitu manajemen dan

dukungan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

fisik yang bermutu, transparan dan akuntabel juga tercapai 100%. Seluruh

Page 30: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

25

kegiatan dan anggaran dilaksanakan secara transparan, masyarakat dapat

mengakses informasi serta seluruh kegiatan dan hasil-hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan baik kepada instansi yang berwenang maupun

tanggung jawab ke publik. Secara lebih rinci, capaian kinerja dukungan

manajemen tersaji pada Tabel 9

Tabel 9

Capaian Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen

Tahun 2016

Sasaran/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas manajemen dan dukungan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik yang bermutu, transparan dan akuntabel

- Laporan keuangan/ kinerja monitoring/ evaluasi/ publikasi serta pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas

21 Laporan 21 Laporan 100

- Dokumen perencanaan/ program/ anggaran/ data dan informasi/kebijakan bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas.

1Dokumen 1Dokumen 100

- Layanan perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100

Berikut adalah kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis

penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik serta outputnya

yang dilaksanakan pada tahun 2016:

a. Keuangan/ kinerja monitoring/ evaluasi/ publikasi serta pelaksanaan

rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas (21

laporan)::

1) Kegiatan pendukung pelayanan dalam panti (1 laporan);

2) Pelaksanaan kegiatan luar panti (1 laporan);;

3) System akuntansi keuangan(2 laporan);

4) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (1 laporan);

5) Pengelolaan Barang Milik Negara (1 laporan);

6) Pengadaan Barang dan Jasa (1 laporan);;

7) Monitoring, evaluasi dan penyusuan laporan (6 laporan);

Page 31: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

26

8) Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (1 laporan);

9) Sosialisasi Program Rehabilitasi Sosial (1 laporan);

10) Publikasi (1 laporan);

11) Koordinasi dengan Instansi Terkait (1 laporan);

12) Pembinaan Pegawai (2 laporan);

13) Layanan Perpustakaan (1 laporan);

b. Dokumen perencanaan/ program/ anggaran/ data dan informasi/kebijakan

bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas ( 1

dokumen), yaitu dokumen perencanaan dan anggaran terdiri dari Renja,

RKAKL, TOR, POK dan DIPA.

c. Layanan perkantoran(12 bulan layanan), terdiri dari:

1) Pembayaran gaji dan tunjangan (12 bulan layanan)

2) Penyelenggaraan operasional pemeliharaan perkantoran (12 bulan

layanan), meliputi peningkatan daya tahan tubuh pns, pengadaantoga/

pakaiankerja sopir/ pesuruh/ dokter/satpam/ tenaga teknis lainnya,

perawatan gedung kantor, pemeliharaan peralatan kantor, perawatan

kendaraan roda 4 dan 6, perawatan kendaraan roda 2. perawatan

sarana gedung, langganan daya dan jasa, jasa pos dan giro,

operasional perkantoran pimpinan dan pemeliharaan jaringan gedung

kantor.

5. Sasaran 5: Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Untuk Mendukung

Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Daksa

Pada tahun 2016, BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta memperoleh

alokasi dana untuk peningkatan sarana dan prasarana berupa penambahan

daya listrik pada komplek Mess di Tawangmangu. Target ini tercapai 100%

yang direalisasikan dengan memindahkan tiang listrik yang berada di depan

pintu masuk ruang makan serta menambah daya listrik yang tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh gedung.

Page 32: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

27

B. Realisasi Anggaran

Dalam rangka penyelenggaraan program rehabilitasi sosial, kegiatan

rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, pagu anggaran BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta tahun2016 sebanyak Rp. 25.765.855.000. Dari pagu

anggaran tersebut, realisasi keuangan mencapai Rp. 25.208.575.729 atau

97,84%. Tabel 10 berikut adalah gambaran rinci pagu dan realisasi anggaran per

output kegiatan tahun 2016.

Tabel 10 Realisasi Anggaran

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta Tahun Anggaran 2016

Sasaran Strategis Pagu Realisasi %

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh

rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

2.683.521.000. 2.678.474.972. 99,81

Rehabilitasi dan perlindungan Sosial Orang dengan

kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit

kronis,cacat rungu wicara,ccat netra,cacat

mental,cacat fisik dan mental

1.412.965.000. 1.404.458.690. 99,4

SDM yang mendapatkan bimbingan teknis bidang

Rehabilitasi dan perlindungan sosial orang dengan

kecacatan

59,865,000. 59.647.000 99,64

Laporan keuangan/ kinerja/ Monitoring/

Evaluasi/Publikasi sertapelaksanaan rehabilitasi dan

perlindungan sosial bagi orang dengan kecacatan

1.616.232.000 1.598.946.085 98,93

Dokumen perencanaan/ program/ anggaran/ Data dan

informasi /kebijakan bidang rehabilitasi dan

perlindungan sosial orang dengan kecacatan

17.703.000 16.989.500 95,97

Layanan perkantoran. 19.893.069.000 19.367.604.982 97,36

Gedung/ bangunan 82.500.000 82.454.500 99,94

JUMLAH 25.765.855.000 25.208.575.729 97,84

Secara umum anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan rehabilitasi sosial

bagi penyandang disabilitas daksa dapat dimanfaatkan secara optimal oleh

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Hal ini terlihat dari realisasi keuangan baik

secara keseluruhan maupun per output yang cukup tingggi.

Berdasarkan persentasi realisasi, sisa anggaran terbanyak adalah pada

penyusunan dokumen perencanaan yang hanya terealisasi 95,97. Sisa anggaran

Page 33: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

28

dari kegiatan sebesar Rp. 713.500 berasal dari perjalanan dinas untuk penyusunan

rencana kerja dan anggaran. Sesuai ketentuan, perjalanan dinas pada dasarnya

dibayarkan secara atcost. Karena itu dimungkinkan terjadi selisih antara

perencanaan dengan pengeluaran riil khususnya dari harga tiket pesawat atau tarif

penginapan.

Berdasarkan besaran anggaran, sisa terbanyak berasal dari belanja gaji dan

tunjangan pegawai. Dari kegiatan ini, sisa anggaran mencapai Rp. 525.464.018.

Sisa ini disebabkan oleh selisih pembayaran uang makan PNS sesuai kehadiran

pegawai serta sisa dari tunjangan kinerja yang dibayarkan sesuai kedisiplinan

pegawai dalam mentaati waktu kerja.

Page 34: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

29

BAB IV

PENUTUP

Keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tantangan bagi BBRSBD Prof.

Dr. Soeharso Surakarta untuk mengintegrasikan sistem AKIP dengan sistem

perencanaan, perbendaharaan, akuntansi pemerintah dan sistem pelaporan dengan

harapan adanya keselarasan antara norma perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pertanggungjawaban.

Komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi

yang diamanatkan serta dalam rangka mengimplementasikan reformasi birokrasi

mendorong BBRSBD Prof. Dr. Soeharso menyusun Laporan Kinerja yang tidak

semata berisikan laporan keuangan, melainkan lebih luas mencakup akuntabilitas

kinerja.

Laporan Kinerja tahun 2016 ini menyajikan keberhasilan dan kekurangan

pencapaian kerja BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam menjalankan tugas dan

fungsi melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa. Walaupun

disadari bahwa laporan akuntabilitas ini belum sempurna dalam menyajikan laporan

sebagaimana prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun

setidaknya berbagai pihak berkepentingan dan masyarakat dapat memperoleh

gambaran tentang hasil rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta ditahun 2016.

Page 35: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

30

Page 36: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

31

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA “Prof.Dr. SOEHARSO” SURAKARTA

Jalan Tentara Pelajar, Jebres, Surakarta Telp/Fax. 0271 647626

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dra. C Clara E S, MM

Jabatan : Kepala BBRSBD Prof.Dr.Soeharso Surakarta

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Drs. Samsudi, MM

Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial R.I

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja

tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Surakarta, 2 Januari 2016

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

TTD TTD

Drs. Samsudi, MM Dra. C Clara E S, MM NIP. 195512251983031001 NIP. 195709141983032002

Page 37: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

32

Lampiran

PERJANJIAN KINERJA

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN SOSIAL R.I

SATKER : BBRSBD PROF.DR.SOEHARSO SURAKARTA

TAHUN ANGGARAN : 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terselenggaranya rehabilitasi sosial di dalam balai/ panti sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pelayanan baik dalam proses maupun hasilnya

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta

155 orang

2. Meningkatnya jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa

Penyandang disabilitas tubuh yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial

403 orang

3. Meningkatnya kapasitas SDM penyelengggara pelayanan dan rehabiltasi sosial bagi penyandang disabilitas daksa

SDM yang mendapatkan bimbingan teknis bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial penyandang disabilitas

46 orang

4. Meningkatnya kualitas manajemen dan dukungan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik yang bermutu, transparan dan akuntabel

- Laporan keuangan/ kinerja monitoring/ evaluasi/ publikasi serta pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas

21 Laporan

- Dokumen perencanaan/ program/ anggaran/ data dan informasi/ kebijakan bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas.

1 Dokumen

- Layanan perkantoran 12 Bulan

5 Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas daksa

Gedung/ Bangunan (Penambahan Daya Listrik Gedung Bangunan)

1 paket

Surakarta, 2 Januari 2016

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

TTD TTD

Drs. Samsudi, MM Dra. C Clara E S, MM NIP. 195512251983031001 NIP. 195709141983032002

Page 38: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

33

PHOTO KEGIATAN KINERJA TAHUN 2016

Page 39: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

34

Page 40: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

35

Page 41: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

36

Page 42: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

37

Page 43: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

38

Page 44: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

39

Page 45: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

40

Page 46: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

41

Page 47: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

42

Page 48: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

43

Page 49: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

44

Page 50: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

45

Page 51: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

46

Page 52: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

47

Page 53: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

48

Kegiatan Kewirausahaan Kelas B

Kegiatan Monev Luar Panti Kegiatan Rekruitmen dan IKM

Kegiatan Monev Luar Panti Kegiatan Kerjasama dan IKM

Page 54: BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR ...intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/upt/LAKIN_BBRSBD_SOEHARSO...Laporan ini juga merupakan wujud transparansi dalam

49