bakteri stafilokokus

Upload: hylda-fatnasari

Post on 01-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Staphylococcus adalah sel gram-positif berbentuk bulat, biasanya

    tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini mudah tumbuh

    dalam berbagai pembenihan dan mempunyai metabolism aktif, meragikan

    karbohidrat serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai kuning

    tua. Beberapa di antaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa

    manusia, lainnya menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen, dan

    bahkan septikima yang fatal. Staphylococcus pathogen sering menghemolisis

    darah, mengkoagulasi plasma, serta menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler

    dan toksin. Suatu jenis keracunan makanan sering terjadi resisten terhadap banyak

    zat antimikroba sehingga menimbulkan masalah pengobatan yang sulit.

    Genus staphylococcus terdiri dari sekurangnnya 3 spesies. !iga spesies

    utama yang penting secara klinik adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus

    epidermis, dan Staphylococcus saprophyticus. Staphylococcus aureus merupakan

    bentuk koagulase-positif, hal ini membedakan dari spesies lain. S aureusmerupakan patoden utama bagi manusia.

    Staphylococcus koagulase-negatif merupakan flora normal manusia dan

    kadang-kadang menyebabkan infeksi, seringkali berkaitan dengan alt-alat yang

    ditanam, khususnya pada pasien yang sangat muda, tua, dan dengan fungsi imun

    yang terganggu.

    "nfeksi ini disebabkan oleh staphylococcus koagulase-negatif akibat S

    epidermis, infeksi akibat Staphylococcus #arneri, Staphylococcus hominis, dan

    spesies lain yang masih jarang. S saprophyticus relatif sering menyebabkan

    infeksi saluran kemih pada #anita muda.

    $

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    2/15

    BAB II

    MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI

    2.1. Ciri-Ciri Organism

    Staphylococcus adalah sel-sel berbentuk bola dengan garis tengah sekitar

    $ %m dan tersusun dalam kelompok-kelompok tak beraturan. &ada biakan cair

    tampak juga kokus tunggal, berpasangan, berbentuk tetrad, dan berbentuk rantai.

    'okus muda bersifat gram-positif kuat, sedangkan pada biakan yang lebih tua,

    banyak sel menjadi gram-negatif. Staphylococcus tidak bergerak dan tidak

    membentuk spora.

    Beberapa spesies micrococcus menyerupai staphylococcus. Bakteri ini

    hidup bebas dalam lingkungan dan membentuk kelompok teratur yang terdiri atas

    empat atau delapan kokus. 'oloni bakteri ini ber#arna kuning, merah atau jingga.

    2.2. Bia!an

    Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan bakteri

    dalam keadaan aorobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh paling cepat pada

    suhu 3(), tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar *+-+ ),

    koloni pada pembenihan padat berbentuk bundar, halus, menunjol, dan berkilau. S

    aureus membentuk koloni ber#aena abu-abu sammapi kuning emas tua. 'oloni S

    epidermis ber#arna abu-abu sampai putih pada isolasi pertama banyak koloni

    membentuk pigmen hanya bila telah lama dierakan. &igmen tidak dihasilkan pada

    anaerobic atau pada kaldu. Berbagai tingkatan hemolisis dihasilkan oleh S aereus

    dan kadang-kadang oleh spesies lainnya. Spesies &eptostreptococcus, yangmerupakan kokus anaerob, secara morfologi mirip staphylococcus.

    2.". Si#a$ %Si#a$ Pr$&m'&(an

    Staphylococcus menghasilkan katalasem yang membedakannya dengan

    streptokokus. Bakteri ini meragikan banyak karbohidrat dengan lambat,

    menghasilkan asam laktat, tetapi tidak menghasilkan gas. /ktifitas proteolitik

    sangat bervariasi untuk setiap strain.

    +

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    3/15

    Staphylococcus relative resisten terhadap pengeringan, panas *tahan

    terhadap suhu ) selama menit, dan terhadap natrium klorida 01 tetapi

    mudah dihambat oleh zat-zat kimia tertentu, seperti heksaklorofen 31.

    'epekaan staphylococcus terhadap banyak obat antimikroba berbeda-

    beda. 2esistensi bakteri ini dibagi menjadi beberapa golongan

    $. Sering membentuk 4-laktamase, di ba#ah kendali plasmid, dan

    menyebabkan organism resisten terhadap beberapa penisilin

    *penisilin G, ampisilin, tikarsilin dan obat-obat sejenisnya. &lasmid

    dipindahkan melalui transduksi dan mungkin pula melalui konjugasi.

    +. 2esistensi terhadap nafisilin dan terhadap metisilin serta oksasilin

    tidak bergantung pada pembentukan 4-laktamase.

    3. 5!oleransi6 berarti bah#a obat dapat menghambat, tetapi tidak

    mematikan staphylococcus, artinya terdapat perbedaan yang sangat

    besar antara kadar hambat minimal dan kadar letal minimal suatu

    obat antimikroba.

    7. &lasmid dapat pula memba#a gen untuk resistensi terhadap

    tetrasiklin, eritromisin, dan aminoglikosida. Staphylococcus tetap

    peka terhadap vankomisin.

    2.). *ariasi

    Suatu biakan staphylococcus mengandung beberapa bakteri tertentu yang

    dibedakan dari sebagian besar populasi bakteri lainnya dalam penampilan sifat-

    sifat khas koloni *ukuran koloni, pigmen, hemolisis, perlengkapan enzim,

    resistensinya terhadap obat, dan sifat patogennya. Secara in vitro, penampilan

    khas seperti ini dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan.

    Bila S aureus yang resisten terhadap nafsilin dieram pada suhu 3() di

    atas agar darah, maka satu dari $( organisme akan menunjukkan resistensi

    terhadap nafsilin bila bakteri dieram pada suhu 3) di atas agar-agar yang

    mengandung +-1 natrium klorida, maka satu dari $3organisme menunjukkan

    resistensi terhadap nafsilin.

    3

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    4/15

    BAB III

    STRUKTUR ANTIGEN

    Staphylococcus mengandung polisakarida atau proteisn yang bersifat

    antigen yang merupakan substansi pending di dalam struktur dinding sel.

    &eptidoglikan, suatu polimer polisakarida yang mengandung subunit-subunit yang

    terangkai, merupakan eksoskeleton kaku pada dinding sel. &eptidoglikan

    dihancurkan oleh asam kuat dan lisozim.

    7

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    5/15

    BAB I*

    TOKSIN DAN EN+IM

    Staphylococcus dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuannya

    berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan dan melalui pembentukan

    berbagai zat ekstraseluler. Beberapa zat ini diduga toksin, meskipun berfungsi

    sebagai enzim. 'ebanyakan toksin berada di ba#ah pengendalian kromosom dan

    ekstrakromosom dan untuk yang lain, mekanisme pengendalian genetiknya tidak

    diketahui.

    ).1. Ka$a,as

    Staphylococcus menghasilkan katalase yang mengubah hidrogen

    peroksida menjadi air dan oksigen. !es katalase membedakan staphylococcus

    yang positif dari staphylococcus yang negatif.

    ).2. Kag&,as

    S aureus menghasilkan koagulase, suatu protein mirip enzim yang dapat

    menggumpalkan plasma yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu

    faktor yang terdapat dalam banyak serum. 8aktor serum bereaksi dengan

    koagulase untuk menghasilkan esterase dan menyebabkan aktifitas pembekuan

    dengan cara yang mirip dengan pengaktifan protombin menjadi trombin. 9aya

    kerja koagulase itu tidak memakai jalur rangkaian reaksi untuk penggumpalan

    plasma dalam keadaan normal.koagulase dapat mengendapkan fibrin pada

    permukaan staphylococcus, mungkin mengubah pola pemakanan bakteri oleh sel-

    sel fagosit atau perusaknya dalam sel ini.bakteri yang membentuk koagulase

    dianggap mempunyaipotensi menjadi pathogen invasif.

    ).". Enim Lain

    :nzim lain yang dihasilkan staphylococcus adalah hialuronidase atau

    fakto penyebar stafilokinase yang mengakibatkan fibrinolisis tetapi kinerjanya

    jauh lebih lambat dari pada streptokinase proteinase lipase dan 4-laktamase.

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    6/15

    ).). E!s$!sin

    !oksin ini meliputi beberapa jenis toksin yang mematikan jika

    disuntikkan pada he#an, menyebabkan nekrosis pada kulit dan mengandung

    hemolisin yang dapat larut dan dapat dipisahkan dengan elektroferesis.

    )./. L&!si0in

    !oksin S aureus ini mematikan sel darah putih pada banyak he#an yang

    terkena. &eranannya dalam patogenesis tidak jelas, sebab staphylococcus

    pathogen tidak dapat mematikan sel-sel darah putih dan dapat difagositosis

    seefektif jenis yang tidak pathogen. ;amun bakteri tersebut mampu berbiak

    dengan sangat aktif di dalam sel, sedangkan organism pathogen cenderung mati

    bila berada di dalam sel. /ntibodi terhadap leukosidin mungkin berperan dalam

    resistensi terhadap infeksi staphylococcus berulang.

    ).. T!sin E!s#,ia$i#

    !oksin S aureus ini meliputi sekurangnnya dua protein yang

    mengakibatkan deskuamasi menyeluruh pada sidroma lepuh kulit staphylococcus.

    /ntibodi spesifik dapat melindunginya terhadap kerja toksin eksfoliatif ini.

    ).. T!sin Sin0rma S3! T!si!

    'ebanyakan strain S aureus yang diisolasi dari penderita syok toksik

    memproduksi suatu toksin yang disebut toksin sindroma syok toksik-$ *!SS!-$,

    yang sama dengan enterotoksin 8 dan enterotoksin pirogenik ). &ada manusia,

    toksin ini menyebabkan demam, syok, dan keterlibatan multisistem, termasuk

    ruam kulit desuamatif tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bah#a toksin

    ini merupakan penyebab satu-satunya dalam sindrom syok toksik

    ).4. En$r$!sin

    Sekurang-kurangnnya terdapat < toksin yang dapat larut */-8 yang

    dihasilkan oleh hampir 1 strain S aureus. Berbagai enterotoksin ini tahan panas

    *tahan pendidihan selama 3 menit dan tahan terhadap daya kerja enzim-enzim

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    7/15

    usus. Staphylococcus merupakan penyebab penting dalam keracunan makanan,

    enterotoksin dihasilkan ketika S aureus tumbuh pada makanan yang mengandung

    karbohidrat dan protein. Gen untuk pembentukan enterotoksin mungkin terletak

    pada kromosom, tetapi suatu plasmid mungkin memba#a protein yang mengatur

    pengaktifan produksi toksin.

    (

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    8/15

    BAB *

    PATOGENESIS

    Staphylococcus khususnya S epidermis, adalah anggota flora normal

    pada kulit manusia, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. 7-1 manusia

    merupakan pemba#a S aureus dalam hidungnya. Staphylococcus juga biasanya

    ditemukan di baju, sprei, dan benda-benda lainnya di lingkungan sekitar manusia.

    'emampuan patogenik strain S aureus tertentu merupakan efek

    gabungan faktor-faktor ekstraseluler toksin-toksin, serta sifat invasif strain itu.

    &ada satu akhir spectrum penyakit adalah keracunan makanan oleh

    staphylococcus yang semata-mata akibat termakannya entrotoksin yang sudah

    terbentuk sedangkan bentuk akhir lainnya adalah bakteremia staphylococcus dan

    abses yang tersebar di semua organ. &eran serta potensial berbagai zat

    ekstraseluler pada patogenitas ternyata dari sifat kerja masing-masing faktor.

    S. aureus yang patogen dan invasif cenderung menghasilkan koagulase

    dan pigmen kuning dan bersifat hemolitik. Staphylococcus yang nonpatogen dan

    tidak invasif, seperti S epidermis, cenderung bersifat koagulase-negatif dan tidakhemolitik. =rganism ini jarang menyebabkan pernanahan tetapi dapat menginfeksi

    prosthesis ortopedik atau kardiovaskuler. S saprophyticus secara khas tidak

    berpigmen, resisten terhadap novobiosin dan non hemolitik. Bakteri ini

    menyebabkan infeksi saluran kemih pada #anita muda.

    >

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    9/15

    BAB *I

    PATOLOGI

    &rototipe lesi staphylococcus adalah furunkel atau abses setepat lainnya.

    'elompok-kelompok S aureus yang tinggal dalam flikel rambut menimbulkan

    nekrosis jaringan *faktor dermonekrotik. 'oagulase dihasilkan dan

    mengkoagulasi fibrin di sekitar lesi dan di dalam saluran getah bening,

    mengakibatkan pembentukan dinding yang membatasi proses dan diperkuat oleh

    penumpukan sel radang dan kemudian jaringan fibrosis. 9i tengah-tengah lesi

    terjadi pencairan nekrotik *dibantu oleh hipersensitivtas tipe lambat dan abses

    5mengarah6 pada daerah yang daya tahannya paling kecil. Setelah cairan di

    tengah jaringan nekrotik mengalir keluar, ronga secara pelan-pelan diisi dengan

    jaringan granulasi dan akhirnya sembuh.

    &ernanahan fokal *abses adalah sifat khas infeksi staphylococcus. 9ari

    setiap focus, organism menyebar melalui saluran getah bening dan aliran darah ke

    bagian tubuh lainnya. &ernanahan dalam vena, yang disertai thrombosis, sering

    terjadi pada penyebaran tersebut. &ada osteomielitis, focus primer pertumbuhan Saureus secara khas terjadi di pembuluh-pembuluh darah terminal pada metafisi

    tulang panjang, mengakibatkan nekrosis tulang dan pernanahan menahun. S

    aureus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, empiema, endokarditis atau

    septis dengan pernanahan pada bagian tubuh manapun. Staphylococcus yang daya

    invasinya rendah berperan pada banyak infeksi kulit *misalnya akne, pioderma,

    atau impetigo. 'okus anaerob *peptosterptococcus berperan dalam infeksi

    anaerobic campuran.

    Staphylococcus juga menyebabkan penyakit melalui kerja toksin, tanpa

    memperlihatkan infeksi invasive. Bila eksfoliatif sindroma lepuh kulit disebabkan

    oleh pembentukan toksin eksfoliatif. Sindroma syok toksik berhubungan dengan

    toksin sindroma syok toksik-$ *!SS!-$.

    0

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    10/15

    BAB *II

    GAMBARAN KLINIK

    "nfeksi local staphylococcus muncul sebagai suatu 5pimple6, infeksi

    folikel rambut atau abses. Biasanya reaksi peradangan berlangsung hebat,

    terlokalisasi, dan nyeri, yang mengalami pernanahan sentral dan sembuh dengan

    cepat bila nanah dikeluarkan. 9inding fibrin dan sel-sel di sekitar inti abses

    cenderung mencegah organisme dan sebaiknya tidak dirusak oleh manipulasi atau

    trauma.

    "nfeksi S aureus dapat juga disebabkan oleh kontaminasi langsung pada

    luka, misalnya pada infeksi luka pasca bedah oleh staphylococcus atau infeksi

    setelah trauma *osteomielitis kronis setelah fraktur terbuka, meningitis setelah

    fraktur tengkorak.

    Bila S aureus menyebar dan terjadi bakteremia, dapat terjadi

    endokarditis, osteomielitis akut hematogen, meningitis, atau infeksi paru-paru.

    Gambaran klinisnya mirip dengan gambaran klinis yang terlihat pada infeksi lain

    yang melalui aliran darah. ?okalisasi sekunder dalam suatu organ atau sistemdiikuti oleh tanda-tanda dan gejala disfungsi organ dan pernanahan setempat yang

    hebat.

    'eracunan makanan yang disebabkan enterotoksin staphylococcus

    ditandai oleh masa inkubasi yang pendek *$ @ > jam, rasa mual, muntah-muntah,

    dan diare yang hebat, serta penyembuhan yang cepat dan tidak ada demam.

    Sindroma syok toksik *SS! timbul secara tiba-tiba dengan gejala demam

    tinggi, muntah, diare, mialgia, ruam bentuk skarlatina, dan hipotensi dengan gagal

    jantung dan ginjal pada kasus yang berat. S!! sering terjadi dalam hari

    permulaan haid pada #anita mudan yang menggunakan tampon dan terjadi pula

    pada anak-anak atau pria dengan infeksi lukan staphylococcus. S aureus yang

    dihubungkan dengan SS! dapat ditemukan di vagina, pada tampon, pada luka atau

    infeksi lokail lainnya atau di dalam tenggorokan, tetapi prktis tidak pernah

    ditemukan dalam aliran darah.

    $

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    11/15

    BAB *III

    TES DIAGNOSTIK LABORATORIUM

    4.1. Ba(an

    Asapan permukaan, nanah, darah, aspirat trakea atau cairan spinal untuk

    biakan, bergantung pada lokalisasi proses. &emeriksaan antibody pada serum

    biasanya tidak berguna.

    4.2. S0iaan

    )iri khas staphylococcus terlihat pada sedimen apus nanah atau sputumyang di#arnai. !idak mungkin membedakan organism saprofitik */ eopidemidis

    dengan organism patogen *S aureus berdasarkan sediaan apus.

    4.". Bia!an

    Bahan yang ditanam pada lempeng agar darah yang menghasilkan koloni

    khas dalam $> jam pada 3() tetapi hemolisis dan pembentukan pigmen mungkin

    tidak terjadi sampai beberapa hari sesudahnya dan akan optimal pada suhu kamar.

    Bahan yang terkontaminasi flora campuran dapat ditanam dalam pembenihan

    yang mengandung ;a)l (,1, garam akan menghambat pertumbuhan

    kebanyakan flora normal lainnya, kecuali S aureus.

    4.). Ts Ka$a,as

    Setetes larutan hidrogen peroksida dietakkan di atas kaca objek dan

    sedikit pertumbuhan bakteri diletakkan di atas larutan tersebut. &embentukan

    gelembung udara *pelepasan oksigen menunjukkan tes positif. !es juga dapat

    dilakukan dengan menuangkan larutan hidrogen peroksida di atas bakteri yang

    tumbuh subur pada agar-agar miring dan meneliti gelembung yang muncul.

    4./. Ts Kag&,as

    &lasma kelinci *manusia yang telah diberi sitrat dan diencerkan $

    dicampur dengan biakan kaldu yang sama banyaknya dan kemudian dieramkan

    pada 3(). sebagai kontrol, dalam suatu tabung dicampurkan plasma dan kaldu

    $$

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    12/15

    steril, kemudian dieramkan. ika terjadi pembekuan dalam #aktu $-7 jam, tes itu

    positif.

    Semua staphylococcus yang bersifat koagulase-positif dianggap patogen

    bagi manusia. "nfeksi alat-alat prostetik dapat disebabkan oleh organism golongan

    S epidermis koagulase-negatif.

    4.. Ts K5!aan

    !es pengenceran mikro kaldu atau tes kepekaan lempang difusi

    sebaiknya dilakukan secara rutin pada isolate staphylococcus dari infeksi yang

    bermakna secara klinik. 2esistensi terhadap penisilin G dapat diperkirakan

    melalui tes positif untuk 4-laktamase, kurang lebih 01 S aureus menghasilkan 4-

    laktamase.

    4.. Ts Sr,gi! 0an Pnn$&an Ti5

    /ntibodi terhadap asam teikoat dapat dideteksi pada infeksi yang dalam

    dan lama *misalnya endokarditis staphylococcus. !es serologic ini hampir tidak

    mempunyai nilai praktis.

    $+

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    13/15

    BAB I6

    PENGOBATAN

    'ebanyakan orang mempunyai staphylococcus pada kulit dan dalam

    hidung dan tenggorokan. Ceskipun kulit dapat dibersihkan dari staphylococcus

    *misalnya pada eksema, dengan cepat akan terjadi reinfeksi melalui droplet.

    =rganisme patogen sering menyebar dari satu lesi *misalnya furunkel ke daerah

    kulit lainnya melalui jari dan pakaian. =leh karena itu, antiseptis local yang

    cermat sangat penting untuk mengendalikan furunkolosis yang berulang.

    "nfeksi ganda yang berat pada kulit *jera#at, furunkolosis paling sering

    terjadi pada remaja. "nfeksi kulit yang serupa terjadi pada penderita yang

    memeperoleh kortikosteroid dalam jangka #aktu yang lama, menunjukkan

    peranan hormone dalam pathogenesis infeksi kulit oleh staphylococcus. &ada

    jera#at, lipase dari staphylococcus dan koerinebakteria melepaskan iritasi

    jaringan. !etrasiklin dipergunakan untuk pengobatan jangka panjang.

    /bses dan lesi bernanah lainnya diobati dengan drainase, yaitu tindakan

    yang sangat penting dan terapi antimikroba. Banyak obat memiliki efek terhadap

    staphylococcus in vitro. ;amun sangat sukar membasmi staphylococcus patogen

    pada orang-orang yang terinfeksi bakteri ini, karena organisme ini cepat menjadi

    resisten terhadap kebanyakan antimikroba dan obat-obat itu tidak dapat bekerja

    pada bagian sentra lesi nekrotik yang bernanah. S aureus pada pemba#a bakteri

    juga sangat sukar dibasmi.

    $3

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    14/15

    BAB 6

    EPIDEMOLOGI DAN PENGENDALIAN

    Staphylococcus adalah parasit manusia yang terdapat dimana-mana.

    Sumber utama infeksi adalah lesi manusia, benda yang terkontaminasi bakteri dari

    lesi itu, dan saluran pernafasan serta kulit manusia. &enyebaran infeksi melalui

    kontak langsung bertambah penting di rumah sakit karena sebagian karya#an dan

    penderita mengandung staphylococcus yang resisten terhadap antibiotic pada

    hidung atau kulit mereka. 'ebersihan, higienis, dan penanganan lesi secara

    aseptik dapat mengendalikan penyebaran bakteri dari lesi, tetapi hanya ada sedikit

    cara untuk mencegah penyebaran staphylococcus dari para pemba#a bakteri.

    /erosol *misalnya glikol dan penyinaran ultra ungu terhadap udara tidak banyak

    berguna.

    9i rumah sakit, daerah yang paling tinggi resikonya terhadap infeksi

    staphylococcus adalah kamar peralatan bayi baru lahir, unit pera#atan intensif

    *")A, kamar bedah, dan bagian kemoterapi kanker. S aureus patogen epidemic

    masuk secara besar-besaran ke daerah-daerah ini dan dapat mengakibatkan

    penyakit klinis yang berbahaya.

    $7

  • 7/25/2019 Bakteri Stafilokokus

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    )hamber, D8. $0>>. Cethicillin @ 2esistant Staphylococci. )lin Cicrobiol 2ev.

    Dackbarth, ) E )hamber, D8. $0>0. Cethicillin @ 2esistant Staphylococci

    Genetics and Cechanisms of 2esisttance. /ntimicrob /gents )hemother.

    'im, D, et al. $0>0. Staphylococcus aureusmeningitis 2evie# of +> cases. 2ev

    "nfect 9is.

    'loss, F:, Bannerman, !?. $007. Apdate on )linical Sifnificance of )oagulase @

    ;egative Staphylococci. )lin Cicrobiology 2ev.

    ?abreue, ;, et al. $003. "nteractions Bet#een Staphylococcal Superantigen and

    CD) )alass "" Colecules. Semin "mmuno.

    Cicusan, HH, !hibodeau, . $003. Superantigens of Cicrobiol =rigin. Semin

    "mmunol.

    $