baja mangan
DESCRIPTION
nonTRANSCRIPT
2. Baja Paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel)
&high speed steel.
Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja
paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat
dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers,
countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat
dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel.
Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya :
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
Baja tahan garam (acid-resisting steel)
Baja tahan panas (heat resistant steel)
Baja tanpa sisik (non scaling steel)
Electric steel
Magnetic steel
Non magnetic steel
Baja tahan pakai (wear resisting steel)
Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh
lima kelompok baja yaitu:
Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
Baja sangat berperan penting dalam kehidupan manusia dan tidak lepas dari kebutuhan manusia
seperti alat-alat dapur, transportasi, generator sampai kerangka gedung. Pada baja terdapat komposisi
Mangan yang tentu berbeda-beda pada setiap alat-alat tersebut.
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambing Mn dan nomor atom 25.
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara
kimiawi, dan terurai dengan air
dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang
penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi
kekuatan, kekerasan,dankemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat
ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan.
Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah
satunya,jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis
gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah
dipotong dan ditempa.
Titrasi permanganometri ialah titrasi menggunakan larutan baku KMnO4
( kalium permanganat ). Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks, KMnO4
bertindak sebagai oksidator dan zat yang dititrasi sebagai reduktor.
Reaksi KMnO4 ;
1.Dalam suasana Asam kuat.
MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + H2O
2.Dalam suasana Alkali, netral dan Asam lemah.
MnO4- + 4H+ + 3e → MnO2 + H2O
Untuk menunjukan akhir titrasi, ditandai dengan timbulnya warna merahmuda yang disebabkan kelebihan
permanganat. Sumber-sumber kesalahan padatitrasi permanganometri, antara lain terletak pada: Larutan
pentiter KMnO4¬ pada buret Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada
buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada
titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya
adalah larutan berwarna merah rosa.
Penentuan mangan dalam bijih besi merupakan salah satu penggunaan yang
terpenting dalam titrasi permanganat. Suatu larutan standar KMnO4 dapat
digunakan secara tidak langsung dalam penentuan pereaksi oksidasi terutama
oksida – oksida lebih tinggi dari logam – logam seperti timbal dan mangan.
Oksida demikian sukar dilarutkan dalam suasana asam dan basa tanpa mereduksi
logamnya menjadi keadaan oksidasi yang lebih rendah.