bahaya biologi dan kimia dalam pangan hayati laut.docx

5
BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT OLEH BADILLAH ODE JUL K1A2 15 005 KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015

Upload: bdl-ode-jul

Post on 09-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT.docx

BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT

OLEH

BADILLAH ODE JUL K1A2 15 005

KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT.docx

A. BAHAYA BIOLOGI

1. Bakteri Lysteria monocytogenes

Bakteri Lysteria monocytogenes merupakan bakteri penyebab infeksi Listeria atau dikenal sebagai Listeriosis. Meskipun jarang terjadi, tetapi bakteri ini dapat menyerang wanita hamil dengan usia kehamilan trimester akhir. Bakteri Listeria dapat ditularkan melalui tanah dan air, ibu hamil juga dapat menelan listeria dengan mengkonsumsi makanan tertentu, seperti daging yang dibekukan, keju, susu, daging ayam yang terkontaminasi oleh mikroorganisme dan kerang.

Infeksi listeria akan menyebabkan risiko kelahiran prematur, keguguran, dan bayi meninggal setelah kelahiran. Selain itu infeksi Listeria atau dikenal dengan listeriosis pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai infeksi, termasuk terjadinya gastroenteritis yang ditandai dengan muntah dan diare, terjadinya infeksi bakteri di dalam darah bakteremia, pneumonia, meningitis, osteomielitisatau terjadinya infeksi pada tulang, dan endokarditis atau infeksi pada lapisan di dalam jantung. Infeksi ini tidak hanya menyerang ibu hamil, tetapi juga orang disegala usia dengan kondisi system kekebalan tubuh yang melemah. Infeksi Listeria dapat menimbulkan gejala seperti demam, kesulitan bernapas, muntah, lesu, kehilangan nafsu makan dan diare.

2. Bakteri Vibrio vulnificus

Vibrio vulnificus dapat ditemukan hidup bebas di air laut dan endapan lumpur di dasar laut. Bakteri patogen ini biasanya berhubungan dengan makanan laut dari muara atau pesisir laut dengan suhu air tertinggi, seperti yang berada di selatan pesisir Amerika Serikat. Meskipun Vibrio vulnificus umumnya hidup membentuk koloni di tiram, remis, plakton, maupun kepiting yang hidup di perairan asin. Karena itu bahan pangan yang sering terkontaminasi oleh bakteri ini sering dikaitkan dengan kerang dan crustaceae, namun juga dapat ditemukan pada pakan ikan plankton maupun ikan lainnya. Vibrio vulnificus membentuk jaringan serta merupakan organisme dapat mencemari ikan dari laut dalam lingkungan.

Vibrio vulnificus diketahui dapat menyebabkan tiga jenis penyakit yaitu Gastroenteritis, Septikemia Primer, atau luka infeksi. Pada orang sehat,

Page 3: BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT.docx

konsumsi makanan dari hasil laut yang terkontaminasi Vibrio vulnificus bisa menyebabkan Gastroenteritis, tetapi pada individu yang rentan (mereka yang menderita beberapa bentuk penyakit kronis seperti penyakit hati, atau AIDS) dapat menyebabkan Septikemia Primer, dimana bila sudah begitu akan menimbulkan infeksi berat yang dapat berujung pada kematian.

3. Bakteri Shigella dysentriae

Shigella spp. merupakan bakteri penyebab disentri atau shigellosis pada manusia dan beberapa primate. Shigella dysenteriae berpindah dari penderita melalui fecal-oral seperti melalui makanan, tangan, air yang terkontaminasi feses penderita, dan lalat. Shigella dysenteriae merupakan bakteri intraseluler fakultatif. Shigella dysenteriae menyerang manusia dengan menginvasi dan memfagositosis sel epitel mukosa Shigella dysenteriae kemudian keluar dari vakuola fagositik dan bermultiplikasi serta menyebar di dalam sitoplasma yang pada akhirnya menyebar ke sel lain di dekatnya. Shigella dysenteriae yang difagosit oleh makrofag akan merangsang terjadinya apoptosis namun sebelum apoptosis terjadi Shigella dysenteriae dapat keluar dari vakuola fagositik dan menyerang sel disekitarnya. Shigella dysenteriae seperti Salmonella setelah menembus enterosit dan berkembang dapat menyebabkan kerusakan sel tersebut. Peradangan mukosa merangsang proses endositosis sel-sel yang tidak terfagosit menarik bakteri ke dalam vakuola intrasel, bakteri akan bermultiplikasi sehingga menyebabkan sel pecah dan bakteri akan menyebar ke sekitarnya serta menimbulkan kerusakan mukosa usus. Sifat invasif dan pembelahan intrasel dari bakteri ini terletak dalam plasmid yang luas dari kromosom bakteri Shigella dysenteriae.

Invasi bakteri ini mengakibatkan terjadinya infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel epitel tersebut, sehingga terjadilah tukak-tukak kecil didaerah invasi yang menyebabkan sel-sel darah merah dan plasma protein keluar dari sel dan masuk ke lumen usus serta akhirnya ke luar bersama tinja. Shigella juga mengeluarkan toksin (Shiga toksin) yang bersifat nefrotoksik, sitotoksik (mematikan sel dalam benih sel) dan enterotoksik (merangsang sekresi usus) sehingga menyebabkan sel epithelium mukosa usus menjadi nekrosis.

B. BAHAYA KIMIA

1. Mangan

Mangan merupakan salah satu dari dua belas Mineral dan produk pertambangan dengan kegunaan luar biasa dalam bidang industri. Mangan

Page 4: BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA DALAM PANGAN HAYATI LAUT.docx

juga digunakan untuk produksi baterai kering, keramik, gelas dan kimia. Sayangnya, pabrik industri yang memanfaatkan Mangan untuk produksi sering membuat limbah hasil produksinya ke laut, sehingga menyebabkan biota laut salah satunya ikan tercemar oleh mangan. Ketika tercemar dan dikonsumsi oleh masyarakat, maka ikan yang mengandug kadar Mangan yang tinggi akan ter-bioakumulasi di dalam tubuh sehingga menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit, seperti Gangguan ginjal, gangguan mental, kejang, penyakit Parkinson atau gejala-gejala yang menyerupai dan penurunan tingkat intelegensia. tubuh manusia dewasa membutuhkan sekitar 15-20 miligram Mangan yang tersimpan dalam berbagai organ tubuh manusia seperti ginjal, pankreas, hati dan jaringan tulang, namun dalam kadar yang berlebihan, sebaliknya akan sangat membahayakan.