bahasa kepemimpinan nabi muhammad...

98
BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: Hurinʻin AM NIM: 1110034000007 PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: phungtuyen

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

Hurinʻin AM

NIM: 1110034000007

PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

على - حفظهما اهلل–أىدي ىذه الرسالة خاصة إىل والدي العزيزين أسأل اهلل أن ميتعهما بالصحة والعافية . مجيع التسهيالت والتشجيعات

وأرجو من اهلل أن ينفعين هبا . وأن جيزيهما أحسن اجلزاء يف الدنيا واآلخرةويبارك يل فيها ويهديين ولنا إىل ما حيبو ويرضاه

Karya ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku tersayang, Abah dan Ibu, yang dengan penuh cinta membimbing, menasehati, mendo’akan dan memenuhi

segala kebutuhan.

Matur sembah nuwun kulo haturaken, nyuwun tambahipun pangestu mugi dalem pinaring manfaat lan

barokah anggenipun ngangsu kaweruh.

Page 3: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi yang berjudul “Bahasa Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.”

ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 18 September 2014

Hurinʻin AM

Page 4: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap
Page 5: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap
Page 6: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada

Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic) yang pertama kali

diterbitkan tahun 1991 dari American Library Association (ALA) dan Library

Congress (LC).

A. Konsonan Tunggal dan Vokal

Arab Indonesia Inggris Arab Indonesia Inggris

Ṭ Ṭ ط A A ا

Ẓ Ẓ ظ B B ب

ʻ ‘ ع T T ت

Gh Gh غ Ts Th ث

F F ؼ J J ج

Q Q ؽ Ḥ Ḥ ح

K K ؾ Kh Kh خ

L L ؿ D D د

M M ـ Dz Dh ذ

N N ف R R ر

W W ك Z Z ز

H H ق S S س

’ ’ ء Sy Sh ش

Y Y م Ṣ Ṣ ص

H H ة Ḍ Ḍ ض

Vokal

Ū Ū أأكو Ā Ā اا

Aw Aw أاكو Ī Ī إمو

-ال Ay Ay أامو Á Á

Page 7: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

vii

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah

Mu’assasah مأؤاسساة

Mutaʻaddidah مأتػاعادداة

C. Tā’ Marbūṭah (ة)

ṣalāh Bila dimatikan صالة

Mir’āt al-zamān Bila iḍafah مرآة الزماف

D. Singkatan

Swt : Subḥānahu wa-taʻālá

Saw : Ṣalla Allāh ʻalayh wa-sallam

ra : Raḍiya Allāh ʻanhu

M : Masehi

H : Hijriyah

QS : al-Qur’an: Surat

HR : Hadis Riwayat

h. : Halaman

Page 8: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

viii

ABSTRAK

Hurinʻin AM.

Bahasa Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.

Skripsi ini bersifat afirmatif terhadap beberapa penelitian terdahulu.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Nabi Saw. adalah seorang pemimpin dengan

bisa dibuktikan melalui bahasa yang digunakan. Bahasa kepemimpinan yang

ditemukan dalam bahasa Nabi Saw. lebih dominan ketika menggunakan bahasa

dalam memberikan penghargaan (reward) dan ketentuan peraturan (legitimate)

yang dibuat.

Bahasa kepemimpinan Nabi Saw. bisa dilihat dengan menggunakan lima

teori bahasa John R. P. French, Jr., dan Bertram Raven. Teori ini mampu

menginvestigasikan keserasian antara kepemimpinan dalam Islam dengan

beberapa teori kepemimpinan modern, sehingga memberikan kontribusi

pemahaman tentang bahasa kepemimpinan yang digunakan oleh Nabi Saw.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka dengan

menggunakan pendekatan gaya bahasa dalam dua hal. Pertama, pendekatan ilmu

gaya bahasa kepemimpinan dalam skripsi ini digunakan untuk menelusuri bahasa

kepemimpinan Nabi Saw. Kedua, untuk melihat dan menilai hadis qawlī dalam

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī yang teridentifikasi dalam bahasa kepemimpinan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah hadis qawlī yang terdapat dalam

kitab al-Jāmiʻ al-Ṣaghīr karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī. Kemudian dari hadis-hadis

qawlī tersebut dibatasi hanya pada kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī yang terkait dengan

kriteria Nabi Saw. sebagai seorang pemimpin. Pembahasan mengenai tipe-tipe

bahasa seorang pemimpin menggunakan buku yang berjudul Studies in Social

Power (bab The Bases of Social Power) dan sebuah artikel A Study on Managerial

Language of Islam. Selanjutnya, data yang terkumpul diolah, ditelaah,

dibandingkan, dikategorisasikan, kemudian dianalisis.

Page 9: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tersanjung hanya bagi Allah Swt. yang dengan

taufiq-Nya penulisan berjudul “Bahasa Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.”

ini dapat terselesaikan. Demikian juga, ṣalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada Baginda Rasūlullāh Saw. keluarga, sahabat dan pengikutnya

hingga akhir zaman.

Terselesainya penulisan skripsi ini, tentu masih terdapat banyak kekurangan

dan kesalahan. Segala kesalahan tersebut adalah bukti keterbatasan saya di dalam

melakukan penelitian ini. Penelitian ini juga tak luput dari keterlibatan beberapa

pihak yang memberikan kontribusi dalam terselesainya penulisan ini, baik itu

berupa motivasi, bantuan pikiran, material dan moral serta spiritual. Untuk itu

ucapan terimaksih sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada:

1. Segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof. Dr.

Komaruddin Hidayat (Rektor), Prof. Dr. Masri Mansoer (Dekan Fakultas

Ushuluddin), Dr. Lilik Ummi Kaltsum (Ketua Jurusan Tafsir-Hadis), Jauhar

Azizy, MA (Sekjur Tafsir-Hadis). (Jazāhumullāh aḥsan al-jazā‟).

2. Rifqi Muhammad Fatkhi, MA selaku pembimbing yang telah banyak

membantu, membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.

(Jazāhullāh aḥsan al-jazā‟ wa-nafaʻanā bi-„ulūmihim fī al-dārayn).

3. Segenap dosen Fakultas Ushuluddin, khususnya dosen-dosen di jurusan

Tafsir-Hadis yang telah banyak berbagi ilmu kepada saya, sehingga saya

mendapatkan setetes air dari samudera ilmu pengetahuan. (Jazāhumullāh

wa-nafaʻanā bi-„ulūmihim).

Page 10: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

x

4. Kedua orangtua saya yang selalu memberi motivasi, bimbingan, serta kasih

sayang, dan senantiasa mendo’akan saya untuk mencapai kesuksesan di

masa depan. (Allāhumma irḥamhumā kamā rabbayānī ṣaghīrā, wa-ṭawwil

„umūrahumā fī ṭāʻatik).

5. Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.; khādim maʻḥad Darus-Sunnah,

selaku orangtua kedua saya yang telah mendidik dengan penuh kesabaran

dan ikhlas. (Jazāhullāh wa-ḥafiẓahu wa-nafaʻanā bi-„ulūmih).

6. Kakak dan adik saya tersayang (Ahmad Baha’uddin & Qurratul A’yuni)

yang selalu senantiasa mendengar keluh kesah serta memberi semangat di

kala suka maupun duka. (Allāhumma allif baynanā fī khayr dunyānā wa-

ukhrānā).

7. Keluargaku di Pamulang (Abah, Umi, Teteh, mbak Nea, dan dek Aal) yang

telah banyak memberikan pelajaran serta dukungan. (Jazāhumullāh Aḥsan

al-Jazā‟).

8. Segenap keluarga besar Darus-Sunnah International Institute For Hadith

Sciences, mahasantri, berikut alumninya, khususnya sahabat-sahabat

ANTABENA. (Allāhumma allif baynanā fī khayr dunyānā wa-ukhrānā).

9. Seluruh mahasiswa Tafsir-Hadis angkatan 2010, khususnya kelas TH-A

(terima kasih untuk kebersamaannya), sahabat seperjuangan (Fifin, Fera,

Ida, Halimah, Mbak Nurul, dll). (Allāhumma allif baynanā fī khayr dunyānā

wa-ukhrānā).

10. Keluarga besar HIMABI yang telah memberikan pelajaran berharga dan

telah menyempatkan waktunya untuk membedah skripsi ini. (Allāhumma

allif baynanā fī khayr dunyānā wa-ukhrānā).

Page 11: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

xi

11. Teman-teman saya di mana pun berada, atas semua kebersamaan serta

kebaikan, tidak ada sesuatu yang dapat saya sampaikan, kecuali ucapan

terima kasih yang tak terhingga, serta do’a; semoga amal kebaikan kita

semua dibalas dan diterima oleh Allāh SWT. Jazākumullāh aḥsan al-jazā‟,

Āmīn…!

Jakarta, 30 September 2014

Hurinʻin AM

Page 12: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iv

PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ................................................................ xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10

D. Studi Terdahulu yang Relevan .................................................... 11

E. Metodologi Penelitian ................................................................. 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 16

BAB II : KEPEMIMPINAN NABI SAW

A. Kepemimpinan dalam Kamus Para Tokoh ................................. 18

B. Gaya dan Kriteria Pemimpin....................................................... 29

BAB III : TEORI DAN DASAR KEKUASAAN PEMIMPIN

A. Tipologi Kekuasaan .................................................................... 39

B. Al-Qur’an dan Teori Kekuasaan ................................................. 44

BAB IV : BAHASA KEPEMIMPINAN NABI SAW

A. Bahasa Penghargaan .................................................................. 51

B. Bahasa Hukuman ........................................................................ 55

C. Bahasa Legitimasi ....................................................................... 59

D. Bahasa Ahli ................................................................................. 63

E. Bahasa Rujukan ......................................................................... 66

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 72

B. Rekomendasi ................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74

LAMPIRAN ......................................................................................................... 79

Page 13: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Definisi Kepemimpinan Menurut Yukl ........................................ 20

2. Tabel 2 Komponen Calon Pemimpin ........................................................ 27

3. Tabel 3 Kategorisasi Kekuasaan Menurut French dan Raven .................. 44

DAFTAR DIAGRAM

1. Diagram 1 Karakter Kepemimpinan Nabi Saw ........................................ 35

2. Diagram 2 Bahasa Kepemimpinan Nabi Saw .......................................... 71

Page 14: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Para sarjana Muslim mengompilasi kumpulan besar ucapan (hadis) dan

kebiasaan (sunah) Nabi Saw. sebagai landasan hukum Islam. Sejarawan Muslim

yang pertama mulai menuliskan riwayat hidup Nabi Saw. yaitu: Muḥammad ibn

Isḥāq (767 H), Muḥammad ibn „Umar al-Wāqidī (820 H), Muḥammad ibn Saʻd

(845 H) dan Ibn Jarīr al-Ṭabarī (310 H).1 Para sejarawan ini tidak sekedar

mengandalkan ingatan dan kesan-kesan mereka sendiri, melainkan sedang

mengupayakan rekonstruksi sejarah yang serius. Semua ini tidak lain adalah

karena peran dan posisi Nabi Saw. yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan

umat Islam di saat Nabi Saw. sebagai individu maupun sebagai seorang

pemimpin.

R. Marston Speight mengkaji tentang beberapa komponen yang terkait

dengan ucapan Nabi Saw. melalui pendekatan rumus (a formulaic approach) yang

dia sebut dengan structural formula. Rumus ini merupakan sebuah struktur

sintaksis yang terus diulang dan selalu mempunyai tujuan yang sama. Ada

beberapa keseragaman ucapan dalam penggunaan rumus tersebut. Dari sini dia

1Untuk mencapai sebuah kesimpulan yang kemudian menimbulkan interpretasi atas

peristiwa-peristiwa di masa lalu tentang sejarah Nabi Saw. Karen Amstrong melakukan sebuah

analisis mengenai foktor-faktor teologis, sosial, ekonomi, militer dan kultural yang membentuk

sosok sang Nabi. Dia mencoba merespon terhadap fatwa Ayatullah Khomeini terhadap Salman

Rushdie. Dimana kebanyakan literatur Barat menggambarkan Nabi Saw. sebagai penipu ulung.

Dalam bukunya dia mengajak orang Barat memahami Nabi Saw. tanpa perasangka dan kebencian.

Lihat Karen Amstrong, Muhammad Prophet for Our Time. Penerjemah Yuliani Liputo (Bandung:

Mizan, 2007), h. 34.

Page 15: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

2

mengklasifikasi menjadi tiga tipe: pernyataan (declaratory)2, adanya kekuasaan

(imperative)3, dan cerita (narrative)

4. Prosedur ini merupakan tahapan terhadap

sebuah analisis retorika.5

Bahasa Nabi Saw. berbeda dengan para penyair atau penulis (sebelum

kelahiran beliau), yang seringkali menuliskan karyanya dengan kalimat-kalimat

rancu dan dibuat-buat sehingga maknanya sulit dimengerti. Dengan adanya hadis

Nabi Saw. maka para penyair merujuk kepada ucapan Nabi Saw. sehingga

syairnya tidak sulit untuk dipahami. Hal ini menjadikan hadis Nabi Saw. sebagai

sekolah tinggi bahasa dan sastra kedua setelah al-Qur‟an yang dapat mendidik

untuk menjadi penyair, penulis atau orator.6

Muhammad Faiz al-Math mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang

lebih fasih dari Nabi Saw. Allah Swt. mengaruniainya cara-cara berbicara dan

mengajarkannya bahasa-bahasa dan dialek bangsa Arab, padahal beliau sendiri

belum pernah bergaul dengan mereka seluruhnya. Hal ini disebabkan Allah akan

menjadikannya guru, pembimbing, dan imam untuk semua umat manusia.7

Oleh karenanya, salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah

menyangkut eksistensi Nabi Saw. dalam berbagai posisi dan fungsinya.

Adakalanya sebagai manusia biasa, sebagai pribadi, suami, utusan Allah, kepala

Negara, pemimpin masyarakat, panglima perang dan sebagai hakim pemutus

perkara. Keberadaan ini menjadi acuan pemahaman hadis berkaitan dengan posisi

2Rumus deklaratif yang dimaksud adalah sebuah bentuk penegasan sederhana baik secara

harfiah maupun kiasan. 3Rumus ini terdiri dari pernyataan yang mengandung sebuah perintah atau larangan.

4Rumus ini menekankan bahwa hadis merupakan cerita kehidupan Nabi Saw. yang menjadi

teladan bagi kehidupan masyarakat. 5R. Marston Speight, “Oral Traditions of the Prophet Muḥammad a Formulaic Approach,”

Oral Tradition IV, no.1-2 (Januari 1989): h. 31. 6Muḥammad Faiz al-Math, Min Muʻjizāt al-Islām (Amman: Dār al-Baṣīr, 1990), h. 36.

7Al-Math, Min Muʻjizāt al-Islām, h. 47.

Page 16: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

3

dan peran apa yang sedang Nabi Saw. “mainkan”. Oleh karenanya penting sekali

mendudukkan pemahaman hadis pada tempat yang proporsional, kapan dipahami

secara tekstual, konteksual, universal, temporal, situasional maupun lokal.

Bagaimanapun pemahaman yang kaku dan statis akan menutup eksistensi Islam

yang ṣaliḥ li-kulli zamān wa-makān.

Syuhudi Ismail (1996 M) mengatakan bahwa tiap ucapan dan perbuatan

nabi (hadis) yang merupakan sumber kedua agama Islam mengandung ajaran

yang bersifat universal, temporal, dan lokal.8 Sebagaimana al-Qarrāfī (684 H)

menyebutkan bahwa ucapan dan perbuatan Nabi Saw. memiliki fungsi sesuai

kondisinya, antara beliau sebagai pemimpin, hakim, dan pemberi fatwa atau

penyampai ajaran dari Allah Swt.9 Hal ini berpengaruh pada keumuman hukum

dan kekhususannya serta universalnya atau temporernya.

Lain halnya dengan W. Montgomory Watt10

(2006 M) dan Ramakrishna

Rao11

(seorang filosof Hindu terkemuka), mereka membedakan fungsi diri Nabi

Saw. sebagai seorang Nabi, pejuang, negarawan, orator, pembaru, penolong anak

yatim, pelindung budak, pembebas kaum perempuan, hakim yang adil, dan

manusia suci. Sebagaimana catatan sejarah, Nabi Saw. berperan dalam banyak

fungsi, antara lain sebagai Rasulullah, kepala negara, panglima perang, hakim,12

tokoh masyarakat, suami dan pribadi hingga sebagai model (teladan) yang

sempurna bagi kehidupan manusia. Bahkan Ramakrishna Rao menyimpulkan

8Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Ma’ani al-Hadis

Tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal (Jakarta: Bulan Bintang, 2009), h. 4. 9Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn Idrīs ibn „Abdurraḥmān al-Sanhaji al-Qarrāfī, Kitāb al-Furūq

atau Anwār al-Burūq fī Anwā’ al-Furūq (Kairo: Dār al-Salām, 2008), h. 346. 10

Baca selengkapnya W. Montgomory Watt, Muhammad Prophet and Statesmen (London:

Oxford University Press, 1969). 11

Ramakrishna Rao, Muhammad: The Prophet of Islam (Inggris: Wipe, 1989), h. 32. 12

Lihat Philip K. Hitti, History of the Arabs (London: The Macmillan Press, 1974), h. 139.

Page 17: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

4

bahwa dalam sosok Nabi Saw. dunia telah menyaksikan fenomena paling langka

di muka bumi, fenomena yang berwujud sosok hidup dan nyata.

Pemimpin yang sangat unik, inspiratif dan luar biasa serta perlu dikaji

adalah Nabi Saw. yang menempati peringkat Nomor Satu menurut Michel Hart.13

Alasan Hart menempatkan Nabi Saw. di posisi teratas dalam daftar orang paling

berpengaruh di dunia dikarenakan Nabi Saw. adalah satu-satunya orang di dunia

yang sangat berhasil baik pada tataran agama maupun sekuler. Sebagaimana hasil

review dari beberapa sumber klasik yang dilakukan oleh Marc H. Applebaum

menyatakan bahwa teladan yang memiliki karakter terbaik di seluruh wilayah

kehidupan adalah Nabi Saw. termasuk dalam hal kepemimpinan.14

Thomas Carlyle (1881 M), salah seorang pemikir terkemuka abad XIX

mengatakan bahwa Nabi Saw. adalah pria yang jujur dan taat, jujur dalam

perbuatan, perkataan dan pikiran. Seorang pria yang agak pendiam, diam ketika

tidak ada yang perlu dikatakan tapi tegas, bijak, tulus ketika berbicara, selalu

memberi pencerahan atas persoalan.15

Keagungan kepemimpinan Nabi Saw. merupakan sumber inspirasi bagi

berbagai tipe orang yang berpengaruh baik itu negarawan, raja, komandan militer,

pemimpin politik, pemimpin agama maupun CEO bisnis. Dalam sejarah manusia,

sangat jarang dijumpai seorang manusia sempurna yang menunjukkan sifat-sifat

maupun ciri-ciri yang menjadi tolok ukur kepemimpinan.16

13

Michel Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (New York:

Hart Publishing Company, 1978), h. 33. Hart dikenal sebagai sejarawan, matematikawan, dan ahli

astronomi Amerika. 14

Marc H. Applebaum, “A Phenomenological Psychological Study of Muslim Leaders

Attitudes Toward Connection with The Prophet Muhammad,” (Dissertation of Doctor in Faculty

of Psychology, Saybrook Graduate School and Research Center San Fransisco, 2009), h. 16. 15

Thomas Carlyle, The Hero as Prophet (Maynard: Merrill & Company, 1882), h. 76. 16

Ismail Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad (Jakarta: PT Mizan Pustaka, 2011),

h. 67.

Page 18: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

5

Zakiyyah Wajihah El Amin mengutip perkataan Jules Massermen, seorang

psikoanalis dan professor di Universitas Chicago Amerika Serikat yang

meletakkan tiga standar objektif untuk menilai kebesaran para pemimpin, dia

berkata bahwa pemimpin harus memenuhi tiga fungsi: Pertama, pemimpin harus

menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Kedua,

pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu organisasi sosial yang

orang-orang merasa nyaman di dalamnya. Ketiga, pemimpin harus menyediakan

suatu keyakinan/nilai bagi pengikutnya. Dalam analisis dan penelitiannya tentang

tokoh-tokoh hebat dalam sejarah, Masserman menyimpulkan bahwa pemimpin

yang terbesar sepanjang waktu adalah Nabi Saw. yang mengombinasikan ketiga

fungsi tersebut.17

Penilaian yang berbeda muncul dari kalangan orientalis yang distortif secara

umum berawal akhir abad XVIII dan awal abad XIX. Sebagaimana Washington

Irving18

(1859 M) yang menganggap Nabi Saw. mempunyai penyakit ayan dan

mengalami gangguan kejiwaan. Ia juga menuduhnya sebagai manusia yang hiper

sex, bernafsu ganas, selalu mengejar kenikmatan seks belaka. Seorang manusia

yang tidak puas beristri satu dan oleh karena itu ia mempunyai istri lebih dari

sepuluh.19

Tuduhan miring terhadap Nabi Saw. juga dilakukan Jean Damascene

yang menganggap Nabi Saw. sebagai perampok, yang selalu merampas unta-unta

17

Zakiyyah Wajihah El Amin, “The Leadership of Muhammad the Prophet of Islam: An

Integral Analysis,” (Dissertation of Doctor in Faculty of Human Development, Fielding Graduate

University United States, 2008), h. 107. 18

Dia adalah penulis terkemuka kebanggaan Amerika yang hidup pada abad XIX, yang

menulis sejarah hidup Nabi Saw. dengan retorika penulisan yang begitu mengagumkan. Meskipun

dalam penulisannya terlihat sedikit kejujuran tapi masih banyak penilaiannya yang penuh

prasangka dan tidak toleran. Baca selengkapnya Washington Irving, Mohammed (London:

Wordsworth Editions, 2007). 19

Lihat Yusma Laela, “Kritik Husain Haekal Terhadap Penilaian Orientalis tentang

Muhammad,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007), h. 5.

Page 19: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

6

di waktu peperangan.20

Tuduhan ini menyatakan bahwa Nabi Saw. bukanlah

seorang pemimpin, teladan apalagi seorang Nabi yang diagungkan.

Begitu juga dengan Robert Spencer21

yang menyatakan bahwa Nabi Saw.

merupakan pendiri agama paling tidak toleran di dunia. Dalam bukunya dikatakan

bahwa Nabi Saw. merupakan seorang Nabi pedofil, seorang pembenci wanita dan

penuh dengan kekerasan. Bahkan dia mengatakan bahwa perkataan dan perbuatan

Nabi Saw. telah menggerakkan orang-orang Muslim untuk melakukan kekerasan

selama 1400 tahun.22

Tuduhan-tuduhan orientalis terhadap Nabi Saw. membuat umat Islam

menjadi resah. Hal ini dikarenakan umat Islam menganggap Nabi Saw. sebagai

panutan dan pemimpin spiritual tertinggi mereka yang nyaris sempurna. Meskipun

tidak dianggap sebagai Tuhan, Nabi Saw. ditempatkan dalam penghormatan yang

setinggi mungkin. Dia tidak boleh digambar, dan bagi orang-orang yang saleh,

menyebut namanya akan menjamin limpahan rahmat Ilahi bagi diri yang berdo‟a.

Istri-istrinya disebut sebagai ibu-ibu orang yang beriman. Setiap rincian riwayat

hidupnya telah terpelihara senantiasa di dalam hadis-hadis.23

Dengan berbagai tuduhan-tuduhan di atas bisa mengakibatkan keraguan

mengenai posisi Nabi Saw. sebagai seorang pemimpin yang ideal.

Hal yang menjadi permasalahan adalah posisi Nabi Saw. yang berkaitan

dengan maksud perkataan (bahasa) Nabi Saw. sebagai pemimpin sangat

20

Shabir Akhtar, Mengungkap Kelicikan Barat Sekuler Dengan Kasus Ayat-ayat Setan

Salman Rushdie. Penerjemah Usman Efendi (Jakarta: CV. Firdaus, 1992), h. 8. 21

Seorang pengarang dan narablog Amerika Serikat yang dikenal karena kritiknya terhadap

Islam dan penelitian tentang terorisme Islam dan jihad. Ia telah menerbitkan dua belas buku,

dengan karya terkenalnya The Truth About Muhammad: Founder of the World’s Most Intolerant

Religion (2006). 22

Robert Spencer, The Truth About Muhammad: Founder of the World’s Most Intolerant

Religion (United States: Regnery Publishing, 2006), h. 172. 23

Akhtar, Mengungkap Kelicikan Barat Sekuler Dengan Kasus Ayat-ayat Setan Salman

Rushdie, h. 3.

Page 20: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

7

memengaruhi pemahaman suatu hadis. Segi-segi yang berkaitan erat dengan diri

Nabi Saw. dan suasana yang melatarbelakangi ataupun menyebabkan terjadinya

hadis tersebut mempunyai kedudukan penting dalam pemahaman suatu hadis.

Bisa saja suatu hadis tertentu lebih tepat dipahami secara tekstual, sedang hadis

tertentu lainnya lebih tepat dipahami secara kontekstual.

Tentu, perbedaan posisi Nabi Saw. tersebut sangat berpengaruh terhadap

pemahaman sebuah hadis. Hal ini karena intensitas posisi Nabi Saw. sebagai

seorang pemimpin memiliki berbagai motif ketika bersabda. Hal ini juga

dikarenakan bahwa ucapan atau perkataan Nabi Saw. telah diakui dan sangat

bernilai tinggi. Semua ini tampak ketika beliau berkomunikasi dengan para

sahabat seperti persoalan mengenai hubungan serta tanggungjawab sosial terhadap

seseorang. Sebagaimana sikap Nabi Saw. dalam memberikan larangan, perintah,

anjuran serta penghargaan yang tersirat dari gaya bahasa beliau sebagai seorang

pemimpin.

Pentingnya posisi Nabi Saw. ini membuat para ulama khususnya ahli Ilmu

Kalam, Ushul Fiqh dan Hadis merumuskan konsep pemilahan posisi Nabi Saw.

Kelompok ahli hadis memfokuskan hal ini pada pemahaman hadis, sedangkan ahli

Ushul Fiqh lebih mengulasnya pada perbuatan Nabi Saw.24

Perhatian yang ekstra

terhadap posisi Nabi Saw. ini tampaknya dilatarbelakangi oleh upaya menjaga

kemurnian ajaran agama (syarīʻah) karena sebagian dari perbuatan Nabi Saw.

adalah tabligh dan fatwa.

Pernyataan ini menunjukkan masalah yang terjadi dalam matan hadis.

Ketika dilihat dari bentuk matannya, hadis Nabi Saw. ada yang berupa jawāmiʻ

24

Baca selengkapnya M. Khoirul Huda, “Memahami Hadis Melalui Pemilahan Posisi Nabi

Saw,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

Page 21: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

8

al-kalim (ungkapan yang singkat, namun padat maknanya), tamsīl

(perumpamaan), bahasa simbolik (ramzi), bahasa percakapan (dialog), ungkapan

analogi (qiyāsi), dan lain-lain.25

Klasifikasi yang terlepas dari keadaan yang

tumpang tindih memang sering sulit dihindari dalam pembagian hadis dilihat dari

segi-segi tertentu. Pembagian ini diperlukan dengan maksud menjelaskan

kekhususan yang dimiliki oleh hadis Nabi Saw.

Oleh karena itu, kajian ini akan difokuskan pada kepemimpinan Nabi Saw.

serta bahasa yang digunakan. Lewat kajian matan hadis saya akan menganalisa

gaya bahasa kepemimpinan Nabi Saw.

B. Permasalahan

1.) Identifikasi Masalah

Bila diidentifikasi maka masalah yang muncul dari topik di atas mempunyai

beberapa pertanyaan, yaitu:

a. Bagaimana memisahkan makna ketika Nabi Saw. sebagai seorang Nabi dan

sebagai manusia biasa?

b. Apakah Nabi Saw. seorang pemimpin?

c. Apa indikator yang menunjukkan bahwa Nabi Saw. seorang pemimpin?

d. Bagaimana kapasitas Nabi Saw. ketika menjadi seorang pemimpin dalam

bersabda?

e. Apa yang menjadi sifat dan motif Nabi Saw. dalam bersabda?

f. Apakah Nabi Saw. mempunyai kriteria khusus ketika berada dalam

penempatan suatu posisi?

25

Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Maʻani al-Hadis tentang

Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal, h. 9.

Page 22: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

9

g. Bagaimana implikasi hukum dari posisi Nabi Saw. yang beragam?

h. Bagaimana bentuk bahasa Nabi Saw. ketika memberikan perintah atau

larangan?

i. Apakah ada sebuah teori khusus yang membuktikan bahwa itu adalah

bahasa Nabi Saw.?

j. Faktor apa saja yang bersinggungan dari bahasa Nabi yang positif maupun

yang negatif ketika menjadi seorang pemimpin?

2.) Pembatasan Masalah

Berpijak dari identifikasi di atas, pembahasan dalam penelitian ini akan

difokuskan pada kajian tentang gaya bahasa Nabi Saw. sebagai pemimpin. Oleh

karenanya dari pertanyaan-pertanyaan di atas dibatasi pada pertanyaan yang

terkait dengan gaya bahasa Nabi Saw. yakni: Bagaimana bentuk bahasa

kepemimpinan Nabi Saw?

Pembatasan ini didasarkan pada asumsi bahwa posisi Nabi Saw. sebagai

seorang pemimpin dapat dilihat dari bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, saya

akan berupaya menelusuri dan menganalisa bahasa Nabi Saw. sebagai seorang

pemimpin. Sedangkan pembatasan posisi Nabi Saw. sebagai pemimpin dibatasi

karena ingin membantah pandangan orientalis yang menyatakan bahwa Nabi Saw.

bukan seorang pemimpin. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak saya pilih

dikarenakan sudah dibahas pada kajian sebelum-sebelumnya.26

26

Pertanyaan yang tidak saya pilih karena telah dibahas oleh M. Khoirul Huda dan

Zakiyyah Wajihah El Amin. Hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Khoirul Huda menyimpulkan

bahwa sebuah hadis bisa dipahami dengan melakukan pemilahan posisi Nabi Saw. melalui

pendekatan maqāṣid al-syarīʻah yang telah dimodifikasi oleh Ibn „Āsyūr dari model pembacaan

diferensiatif al-Qarrāfī terhadap sabda-sabda Nabi Saw. sehingga melahirkan maqāṣid al-nabī atau

maqāṣid al-rasūl. Sedangkan Zakiyyah Wajihah El Amin dalam disertasinya memberikan

Page 23: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

10

3.) Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka saya merumuskan satu

pertanyaan utama, yaitu: Bagaimana gaya bahasa Nabi Saw. ketika menjadi

seorang pemimpin?

Pertanyaan ini saya pilih karena untuk melihat bagaimana pola bahasa yang

digunakan ketika Nabi Saw. berada di posisi pemimpin. Dengan demikian,

penelusuran ini terkait dengan kajian bahasa kepemimpinan Nabi Saw. yaitu

tentang aqwāl Nabi Saw. melalui kajian matan hadis.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagaimana yang tertuang dalam rumusan masalah sebelumnya, maka

tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan gaya bahasa kepemimpinan yang digunakan Nabi Saw.

2. Menjelaskan bahwa Nabi Saw. adalah seorang pemimpin melalui bahasa

yang digunakan Nabi Saw.

3. Memberikan penjelasan serta sanggahan terhadap orientalis yang

menganggap bahwa Nabi Saw. bukan seorang pemimpin.

Terkait dengan tujuan yang terealisasi, diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat ke dalam dua kategori, yaitu bersifat akademis dan praktis:

1. Manfaat akademis:

a. Mengetahui bahasa kepemimpinan Nabi Saw.

kesimpulan kecil bahwa pemimpin harus memenuhi tiga fungsi: Pertama, pemimpin harus

menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Kedua, pemimpin atau calon

pemimpin harus menyediakan suatu organisasi sosial yang orang-orang merasa nyaman di

dalamnya. Ketiga, pemimpin harus menyediakan suatu keyakinan/nilai bagi pengikutnya. Dalam

analisis dan penelitiannya tentang tokoh-tokoh hebat dalam sejarah, dia menyimpulkan bahwa

pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Nabi Muhammad Saw.

Page 24: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

11

b. Membuktikan bahwa Nabi Saw. seorang pemimpin melalui bahasa yang

digunakan Nabi Saw.

c. Mengetahui kepemimpinan Nabi Saw.

2. Manfaat praktisnya:

a. Memberikan konstribusi pemahaman bahasa kepemimpinan Nabi Saw.

yang nantinya dapat dikembangkan dan dijadikan acuan untuk

penelitian lebih lanjut.

b. Secara umum diharapkan dapat bermanfaat bagi khazanah ilmu

pengetahuan, serta terhadap konsep-konsep aktual terutama mengenai

masalah-masalah yang menyangkut bahasa Nabi Saw.

D. Studi Terdahulu yang Relevan

Beberapa studi terdahulu yang dianggap relevan dengan kajian ini antara

lain adalah artikel tentang bahasa manajerial yang ditulis oleh beberapa

mahasiswa akademi Islam dari University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia

(Majid Daneshgar, Faiṣal ibn Aḥmad Syah, Zulkifli ibn Mohd Yusof, Gholamreza

Nuei, Musṭafā ibn „Abdullah dan Jilani ibn Touhami Meftah) yang juga

bekerjasama dengan Azar Mirzaei yang merupakan peneliti pusat studi al-Qur‟an

di University of Malaya pada tahun 2012. Artikel ini berjudul A Study on

Managerial Language of Islam. Dalam artikel ini dibahas mengenai tipologi

manajerial yang sesuai dengan bahasa manajerial dalam Islam yang dalam hal ini

menggunakan tipologi French and Raven (1959) dan teori powernya Naderi

(2005). Artikel ini menganggap bahwa bahasa manajerial dalam Islam berasal dari

Page 25: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

12

tiga sudut pandang yaitu al-Qur‟an, Hadis dan ijtihad ulama.27

Terlebih, artikel ini

menginvestigasi keserasian antara bahasa manajerial dalam Islam dengan

beberapa teori manajerial modern dan mempertanyakan bagaimana Islam

mengajarkan cara berbicara antara seseorang dengan lainnya. Artikel ini belum

secara spesifik membahas tentang bahasa manajerial, hanya pengenalan serta

pemaparan dari basis tipologi dalam berinteraksi.

Kajian lain juga pernah dilakukan oleh R. Marston Speight dalam salah satu

proyek penelitiannya. Artikel yang ia tulis berjudul Oral Traditions of the Prophet

Muḥammad a Formulaic Approach.28

Ia mengkaji tentang beberapa komponen

yang terkait dengan ucapan Nabi Saw. melalui pendekatan rumus (a formulaic

approach) yang dia sebut dengan structural formula. Pendekatan melalui rumus

ini dalam kajian hadis memungkinkan untuk menemukan atau memastikan

keaslian teks yang berasal langsung dari Nabi Saw. Prosedur ini merupakan

tahapan terhadap sebuah analisis retorika.29

Artikel ini memiliki kemiripan dengan

masalah yang saya angkat. Hanya saja, dalam artikel ini hanya dijelaskan

penggunaan rumus-rumus yang mengidentifikasikan bahwa ucapan tersebut

berasal langsung dari Nabi Saw.

Penelitian yang masih dalam satu tema juga telah diteliti Marc H.

Applebaum dalam disertasi doktoralnya di Saybrook Graduate School and

Research Center San Fransisco, California, 2009 yang berjudul A

Phenomenological Psychological Study of Muslim Leaders Attitudes Toward

27

Majid Danesghar, dkk., “A Study on Managerial Language of Islam,” Procedia Social

and Behavioral Sciences, no. 70 (Januari 2013): h. 501-507. 28

Speight, Oral Traditions of the Prophet Muḥammad a Formulaic Approach, h. 27-37. 29

Analisis retorika hadis adalah salah satu dari proyek penelitian R. Marston. Pada tahun

1985, dia mempresentasikan karyanya yang berjudul “Rhetorical Features of Pronouncement

Stories in the Ḥadīth Literature Islam”.

Page 26: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

13

Connection with The Prophet Muhammad.30

Disertasi ini menyelidiki tentang

sikap pemimpin Muslim yang dihubungkan dengan Nabi Saw. Kontribusi dari

disertasi ini adalah memberikan pemahaman psikologi Nabi Saw. untuk seorang

pemimpin dan cara berhubungan dengan lainnya.

Kajian lain tentang kepemimpinan Nabi Saw. juga pernah dilakukan oleh

Zakiyyah Wajihah dalam disertasinya yang membahas tentang The Leadership of

Muhammad Prophet of Islam: An Integral Analysis.31

Disertasi yang diselesaikan

pada tahun 2008 ini fokus pada kajian analisis integral seorang pemimpin.

Berdasarkan pengamatan pada karya-karya di atas, penelitian ini mengenai

bahasa kepemimpinan. Oleh karenanya penelitian ini akan menjelaskan tentang

bahasa kepemimpinan Nabi Saw.

E. Metodologi Penelitian

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah hadis qawlī yang terdapat dalam

kitab al-Jāmiʻ al-Ṣaghīr karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī. Kitab ini dipilih karena

merupakan kitab kumpulan hadis-hadis qawlī. Pemilihan hadis qawlī ini bertujuan

memfokuskan pembahasan pada ucapan Nabi Saw. sehingga mempermudah untuk

menelusuri secara langsung pola bahasa Nabi Saw. Kemudian dari hadis-hadis

qawlī tersebut dibatasi hanya pada kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī yang terkait dengan

kriteria Nabi Saw. sebagai seorang pemimpin. Pembatasan ini dikarenakan hadis-

hadis yang terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī sudah mendapatkan legitimasi

30

Disertasi ini kemudian diterbitkan oleh UMI Microform ProQuest LLC pada tahun 2009. 31

El Amin, The Leadership of Muhammad Prophet of Islam, h. 199-225.

Page 27: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

14

dari para ulama‟ hadis bahwa hadis tersebut ṣaḥīḥ terhindar dari cacat dan

muttaṣil sampai ke Nabi Saw.

Kemudian sebuah buku untuk pembahasan mengenai tipe-tipe bahasa

seorang pemimpin menggunakan buku yang berjudul Politic Leadership yang

ditulis oleh Barbara Kellermen pada tahun 1986. Barbara, memasukkan satu

pembahasan khusus pada bab The Bases of Social Power mengenai landasan atau

dasar utama menjadi seorang pemegang kekuasaan (pemimpin) yang ditulis oleh

John R. P. French, Jr., dan Bertram Raven. French dan Raven mengatakan bahwa

seorang pemimpin harus memiliki lima basis kekuasaan, yaitu reward, coercive,

legitimate, referent, dan expert. Tipe ini merupakan lima landasan terkuat dan

terbaik dari seorang pemimpin kekuasaan.32

Selain itu, lima landasan ini

merupakan teori tertua yang telah disepakati bersama dan dijadikan tolak ukur

dalam bidang kepemimpinan. Oleh karenanya, buku ini menjadi rujukan utama

untuk menentukan beberapa faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Sedangkan sumber lainnya didapatkan dari beberapa dokumen, tulisan-

tulisan yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku, jurnal, ataupun artikel dari

internet yang menguraikan pembahasan berkaitan dengan yang diteliti. Dalam hal

ini menggunakan sebuah artikel A Study on Managerial Language of Islam.

Kemudian untuk pembahasan mengenai bahasa Nabi Saw. menggunakan disertasi

seperti A Phenomenological Psychological Study of Muslim Leaders Attitudes

Toward Connection with The Prophet Muhammad karya Marc H. Applebaum dan

The Leadership of Muhammad Prophet of Islam: An Integral Analysis karya

Zakiyyah Wajihah. Serta sebuah artikel yang berjudul Oral Traditions of The

32

Lihat lebih lanjut Barbara Kellerman, Political Leadership (Mich: University of

Pittsburgh, 1986), h. 300.

Page 28: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

15

Prophet Muḥammad: A Formulaic Approach karya R. Marston Speight. Dari

data-data itulah dijadikan bahan dalam mengelola dan mengkaji penelitian ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data, saya mengumpulkan hadis qawlī dalam kitab

al-Jāmiʻ al-Ṣaghīr yang berjumlah 29.025 hadis. Kemudian dari ribuan hadis ini

diperoleh sebanyak 815 hadis yang terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī.

Terakhir, hadis tersebut didapat hanya 159 hadis yang dinilai menggunakan gaya

bahasa kepemimpinan.

Indikator dari bahasa seorang pemimpin sendiri bisa dilihat ketika memberi

perintah dan larangan. Bahasa perintah di sini bisa dideteksi dengan melihat

bentuk lafal yang digunakan, dalam hal ini menggunakan fiʻil ʻamr. Sedangkan

dalam bentuk bahasa larangan bisa dideteksi dengan melihat adanya penggunaan

lam nahī.

Hadis ini akan dianalisa menggunakan teori manajerial bahasa John R. P.

French, Jr., dan Bertram Raven tentang manajerial bahasa yang berjudul The

Bases of Social Power.33

Tulisan ini bertujuan untuk mengenali tipe-tipe

kekuasaan seorang pemimpin secara umum dan sistematika yang digunakan.

Karya ini merupakan pengenalan serta pemaparan dari basis tipologi kekuasaan

dalam berinteraksi. Teori tipologi ini digunakan karena merupakan teori tertua dan

populer dikalangan sarjana, sebagaimana yang dikatakan oleh Jerald G. Bachman

seorang professor penelitian di Universitas Michigan yang meneliti tentang

Psikologi Sosial.

33

Teori ini merupakan teori terbaik yang telah mendapatkan legitimasi oleh para sarjana

yang mengkaji secara khusus mengenai hal ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh D. Cartwright,

Studies in Social Power (Michigan: Institute for Social Itsearch, 1959), h. 155.

Page 29: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

16

3. Metode Penulisan

Dalam hal teknik penulisan, saya mengacu kepada Pedoman Akademik

Program Strata 1 2013/2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan menggunakan

pedoman transliterasi Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic)

yang pertama kali diterbitkan tahun 1991 dari American Library Association

(ALA) dan Library Congress (LC).

F. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini akan disusun secara keseluruhan terdiri dari

lima bab, sebuah bab pendahuluan dan tiga bab isi, kemudian ditutup dengan

sebuah bab penutup yang memuat kesimpulan penelitian ini.

Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi perdebatan akademik seputar

posisi Nabi Saw. sebagai seorang pemimpin. Permasalahan yang menjadi konsen

utama penelitian ini adalah seputar pola bahasa kepemimpinan Nabi Saw. Dengan

disertakan studi terdahulu yang relevan bertujuan untuk memposisikan studi ini di

antara studi-studi terkait lainnya yang pernah dilakukan atau searah dengan

penelitian ini. Kemudian diuraikan metode penelitian yang akan saya pakai untuk

menyelesaikan penelitian ini. Dan pembahasan terakhir penjelasan mengenai

sistematika pembahasannya. Pada bab ini menguraikan secara umum alur tulisan

dengan batasan-batasannya.

Bab kedua merupakan pemaparan teori untuk melacak kriteria seorang

pemimpin. Metode penjelasan dalam bab ini yakni memaparkan teori-teori

kepemimpinan. Tujuannya untuk membatasi ruang lingkup kajian dan

memberikan gambaran mengenai kepemimpinan Nabi Saw.

Page 30: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

17

Bab ketiga merupakan teori untuk melacak gaya bahasa seorang pemimpin.

Pada bab ini memberikan penjelasan tentang teori kekuasaan pemimpin yang

disertai dengan pengaplikasiannya dalam al-Qur‟an. Dengan tujuan untuk

mengetahui ciri bahasa yang digunakan oleh pemimpin.

Bab keempat merupakan bab analisis. Bagian ini difokuskan pada analisa

hadis-hadis qawlī dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dengan menggunakan teori

bahasa seorang pemimpin. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui bahasa

kepemimpinan Nabi Saw.

Bab kelima merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan jawaban dari

rumusan masalah dalam penelitian ini, serta menemukan apa saja yang bisa

diambil atau dimanfaatkan setelah penelitian ini dilakukan.

Page 31: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

18

BAB II

KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

Pada bab ini, saya bermaksud memaparkan teori-teori kepemimpinan dari

segi ciri, perilaku pribadi dan sifat. Hal ini saya lakukan dengan cara menelusuri

kajian dalam literatur kepemimpinan sehingga akan didapatkan data berupa

definisi yang dirancang oleh para pengkaji kepemimpinan. Penelusuran ini

diharapkan dapat memunculkan suatu gambaran yang jelas tentang kriteria dan

gaya kepemimpinan Nabi Saw. dalam mengatur serta memimpin umatnya.

Dengan demikian akan diketahui gaya kepemimpinan Nabi Saw.

A. Kepemimpinan dalam Kamus Para Tokoh

Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris leadership yang berasal dari kata

leader. Kata leader muncul pada tahun 1300-an sedangkan kata leadership

muncul kemudian, yaitu sekitar tahun 1700-an.1 Ada banyak definisi pemimpin,

salah satunya Henry Pratt Fairchild2 (1880-1956) mendefinisikan pemimpin

sebagai seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial

dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol usaha/upaya

orang lain, kekuasaan atau posisi. Sedangkan dalam pengertian sempit yakni

1Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta:

Rajawali Press, 2012), h. 6. 2Dia adalah seorang pendidik serta sosiolog terkemuka dari Amerika, bahkan ia pernah

menjabat sebagai Presiden Bidang Kemasyarakatan di Amerika. Dia banyak menulis tentang

hubungan ras, aborsi, kontrasepsi dan imigrasi.

Page 32: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

19

seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas

persuasifnya, dan akseptensi (penerimaan) secara sukarela oleh pengikutnya.3

Sebagaimana Nabi Saw. dalam memimpin serta membimbing umatnya.

Nabi Saw. dikirim sebagai rahmat untuk menunjukkan kepada umatnya jalan yang

lurus serta mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, keimanan dan

pengetahuan. Hal ini telah disampaikan dalam al-Qur‟an:

Artinya:

“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk

(menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyā‟: 107).

Ayat tersebut secara definitif (pasti) menyatakan bahwa Nabi Saw. diutus

Allah Swt. sebagai rahmat bukan hanya kepada manusia melainkan untuk seluruh

makhluk di muka bumi. Kasih sayang Nabi Saw. bukan hanya kepada manusia,

melainkan untuk seluruh makhluk hidup di dunia.

Di sisi lain definisi pemimpin pun tidak mudah dirumuskan. Gary Yukl

mengemukakan bahwa definisi pemimpin dapat digolongkan ke dalam enam

jenis4 seperti tampak pada Tabel 1 berikut ini.

3 Syamsul Arifin, Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2012), h. 1. 4Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, Kelompok dan Terapan (Jakarta: PT. Balai

Pustaka, 1999), h. 35.

Page 33: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

20

Tabel 1.

Definisi Kepemimpinan Menurut Yukl

Konsep yang Luas Konsep yang Terbatas

1. Seseorang yang memengaruhi

anggota kelompok.

2. Seseorang yang memengaruhi

anggota kelompok dalam segala

hal.

3. Seseorang yang memengaruhi

anggota-anggota kelompok agar

menaati kehendaknya, baik secara

sukarela maupun tidak.

1. Seseorang yang pengaruhnya

kuat terhadap anggota

kelompok lain (kepemimpinan

terarah).

2. Seseorang yang secara

sistematis memengaruhi

perilaku anggota ke arah

pencapaian tujuan kelompok.

3. Seseorang yang mendapatkan

komitmen yang antusias dari

anggota kelompok untuk

melaksanakan kehendaknya.

Sedangkan kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

suatu bentuk dari cara memimpin.5 Bisa diartikan dengan keseluruhan tindakan

atau kemampuan untuk memengaruhi atau mengajak orang lain sebagai pengikut

dalam usaha bersama mencapai tujuan. Menurut Ordway Tead (1973 M)

kepemimpinan adalah aktivitas memengaruhi orang-orang untuk bekerja sama

menuju kepada kesesuaian tujuan yang mereka inginkan. Tidak jauh berbeda

dengan H. Goidhamer dan E.A. Shils, mereka mengatakan bahwa kepemimpinan

adalah tindakan perilaku yang dapat memengaruhi tingkah laku orang-orang lain

yang dipimpinnya.6

Pada pengertian kepemimpinan di atas disebutkan istilah pengaruh.

Pengertian pengaruh di sini adalah daya yang ada atau yang timbul dari seseorang

yang ikut membentuk watak dan kepercayaan orang lain atas perbuatan seseorang

tersebut. Kemudian ada pula pengaruh yang bersifat karismatik, yaitu daya pikat

5Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008), h. 612. 6Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 114.

Page 34: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

21

atau pesona yang diilhami oleh Ilahi yang terekspresi pada pola pikir, keyakinan,

sikap, perilaku, tindakan, gerak-gerik, karya, dan penampilan diri.

Hal ini terlihat dalam kepemimpinan Nabi Saw. yang berhasil memberi

pengaruh kepada umatnya sehingga meningkatkan kualitas hubungan di antara

umat dan membangun rasa persaudaraan di dalamnya. Selain itu, Nabi Saw.

membuktikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah yang mendorong para

pengikutnya agar melayani orang lain untuk bisa unggul dalam kehidupan. Seperti

terlihat dalam hadis:

ه اللاو عزا وجلا شيئا من أمر المسلمني فاحتجب دون حاجتهم، وخلاتهم »: ملسو هيلع هللا ىلصقال النيب من ولا7. رواه أيب داود«.وفف رىم، احتجب اللاو عنو دون حاجتو وخلاتو، وفف ره

Artinya:

“Nabi Saw. bersabda: Barangsiapa yang Allah Swt. serahkan kepadanya

sebagian urusan orang muslim kemudian ia menutup diri dari melayani

kebutuhan mereka dan keperluan mereka, maka Allah menutup diri darinya dan

tidak melayani kebutuhannya, serta keperluannya.” (HR. Abū Dāwud).

Untuk memahami definisi kepemimpinan secara lebih dalam, ada beberapa

definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

a. Stephen P. Robbins mengatakan, kepemimpinan adalah kemampuan untuk

memengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.8

b. Richard L. Daft mengatakan, kepemimpinan adalah kemampuan

memengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan.9

c. G. R. Terry memberikan definisi: Kepemimpinan adalah usaha

memengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan bersama.10

7 Abū Dāwud Sulaymān ibn al-Asyʻats ibn Isḥāq ibn Basyīr ibn Syaddād ibn ʻAmr al-Azdī

al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Muḥaqqiq: Muḥammad Muḥyi al-Dīn ʻAbd al-Ḥamīd, vol. III

(Beirut: al-Maktabah al-ʻAṣriyah, t.t), h. 135. 8Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi. Penerjemah Tim Indeks (Jakarta: Indeks, 2003),

h. 50. 9Richard L. Daft, Manajemen. Penerjemah Emil Salim dan Iman Karmawan (Jakarta:

Erlangga, 2003), h. 50.

Page 35: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

22

d. Ricky W. Griffin mengatakan, pemimpin adalah individu yang mampu

memengaruhi orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan; pemimpin

adalah individu yang diterima oleh orang lain sebagai pemimpin.11

Dalam surveinya mengenai teori dan penelitian kepemimpinan, Ralph M.

Stogdill mengemukakan bahwa terdapat definisi mengenai kepemimpinan yang

berbeda hampir sebanyak orang berusaha mendefinisikan konsep tersebut.12

James

A.F Stoner mendefinisikan kepemimpinan manajerial sebagai proses

mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari

anggota kelompok.13

Ada empat implikasi penting dalam definisi ini. Pertama, kepemimpinan

melibatkan orang lain –karyawan atau pengikut. Dengan kemauan mereka

menerima pengarahan dari pemimpin, angggota kelompok membantu

mendefinisikan status pemimpin dan membuat proses kepemimpinan menjadi

mungkin; tanpa orang yang dipimpin, semua mutu kepemimpinan dari seorang

manajer menjadi tidak relevan.

Kedua, kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata

antara pemimpin dan anggota kelompok. Anggota kelompok bukannya tanpa

kekuasaan; mereka dapat dan membentuk aktivitas kelompok dengan berbagai

cara. Sekalipun demikian, pemimpin biasanya mempunyai kekuasaan yang lebih

besar.

10

Brantas, Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 125. 11

Ricky W. Griffin, Manajemen. Penerjemah Gina Gania (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 68. 12

Ralph M. Stogdill, Bass & Stogdill‟s Handbook of Leadership: Theory, Research&

Managerial Application (Binghamton: Free Press, 1990), h. 37. 13

James A.F Stoner, Manajemen. Penerjemah Alexander Sindoro (Jakarta: PT.

Prenhallindo, 1996), h. 161.

Page 36: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

23

Jadi, aspek ketiga dari kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan

berbagai bentuk kekuasaan untuk memengaruhi tingkah laku pengikut dengan

berbagai cara. Sebenarnya, pemimpin telah memengaruhi karyawan untuk

melakukan pengorbanan pribadi demi kebaikan perusahaan. Kekuasaan ini

membawa kita ke aspek keempat dari kepemimpinan.

Aspek keempat dari kepemimpinan menggabungkan tiga aspek pertama dan

mengakui bahwa kepemimpinan adalah mengenai nilai. James McGregor Burns

mengatakan bahwa pemimpin yang mengabaikan komponen moral kepemimpinan

mungkin dalam sejarah dikenang sebagai penjahat, atau lebih jelek lagi.

Kepemimpinan moral menyangkut nilai-nilai dan persyaratan bahwa para

pengikut diberi cukup pengetahuan mengenai alternatif agar dapat membuat

pilihan yang telah dipertimbangkan kalau tiba saatnya memberikan respons pada

usulan pemimpin untuk memimpin.14

Kepemimpinan ini adalah kepemimpinan tingkat manajemen. Manajemen

adalah suatu proses kegiatan fungsi-fungsi manajemen itu, yaitu: fungsi

perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi staf

(staffing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling).

Dilihat dari fungsi ini maka kepemimpinan manajemen adalah pemimpin

yang mengordinir semua fungsi ini, yang menentukan kebijaksanaan (policy) dan

penanggungjawab dari semua proses dan kegiatan suatu organisasi atau satuan

rumah tangga.

Kepemimpinan manajerial tidak berhadapan langsung pada lapangan

operasional dan tidak memimpin langsung di lapangan. Kepemimpinan manajerial

14

Stoner, Manajemen, h. 161.

Page 37: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

24

ini adalah orang yang menentukan perencanaan, penggunaan, staf, menentukan

arah kerja dan sasaran operasional. Tetapi pemimpin manajerial itu

merencanakan, mengarahkan pemimpin-pemimpin lapangan dan mengawasi

(controlling) semua kegiatan yang dilakukan para pemimpin operasi.

Kepemimpinan manajerial menentukan perencanaan, memiliki dan

mempergunakan staf, memberi pengarahan pada semua kegiatan terutama pada

pemimpin-pemimpin operatif, melakukan pengawasan dan merupakan

tanggungjawab tertingi di dalam organisasi di tingkatnya dan meminta

pertanggungjawaban dari pemimpin bawahan dan pemimpin operatif.15

Dari uraian di atas perlu dicatat bahwa walaupun kepemimpinan berkaitan

amat erat dengan dan penting bagi manajemen, kepemimpinan dan manajemen

bukan konsep yang sama. Untuk memperjelas perbedaan ini, pengarang

kepemimpinan Warren Bennis mengatakan bahwa kebanyakan organisasi terlalu

banyak dikelola (overmanaged) dan terlalu sedikit dipimpin (underled)16

.

Seseorang dapat menjadi manajer yang efektif tetapi kurang dalam keterampilan

membangkitkan motivasi dari seorang pemimpin. Orang lain dapat menjadi

pemimpin yang efektif tetapi kurang dalam keterampilan manajerial untuk

menyalurkan energi yang mereka timbulkan dalam diri orang lain. Dengan

tantangan keterlibatan dinamis dalam dunia organisasi masa kini, banyak

organisasi memberi hadiah kepada manajer yang juga mempunyai keterampilan

memimpin.

Penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa kepemimpinan berarti proses

pemberian bimbingan dan teladan, proses pemberian tugas dan fasilitas untuk

15

Mochtar Effendy, Kepemimpinan Menurut Ajaran Islam (Palembang: al-Mukhtar, 1997),

h. 40. 16

Stoner, Manajemen, h. 162.

Page 38: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

25

pekerjaan-pekerjaan orang-orang yang terorganisasi guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dengan ringkas dapat disimpulkan, kepemimpinan adalah usaha

untuk mencapai tujuan dengan menggunakan daya pengaruh, potensi yang ada –

baik yang memimpin maupun yang dipimpin- secara bersama-sama, dinamis, dan

harmonis.

Pemimpin dan kepemimpinan adalah ibarat sekeping mata uang logam yang

tidak bisa dipisahkan, dalam artian bisa dikaji secara terpisah namun harus dilihat

sebagai satu kesatuan. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan,

dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki dari seorang pemimpin tidak bisa diperoleh

dengan cepat dan segera namun sebuah proses yang terbentuk dari waktu ke

waktu hingga akhirnya mengkristal dalam sebuah karakteristik. Dalam artian ada

sebagian orang yang memiliki sifat kepemimpinan namun dengan usahanya yang

gigih mampu membantu lahirnya penegasan sikap kepemimpinan pada dirinya

tersebut.17

Dapat kita pahami bahwa seorang pemimpin dengan kualitas kepemimpinan

yang dimilikinya bukan hanya sekedar berusaha untuk melaksanakan tugas dan

berbagai rutinitas pekerjaan saja, namun lebih dari itu merupakan simbol dari

organisasinya. Dan bagi banyak pihak, simbol tersebut telah berubah secara lebih

jauh menjadi kekuatan positif yang menggerakkan organisasi tersebut untuk

meraih tujuan yang dicita-citakan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Aan

Komariah18

bahwa, “kepemimpinan merupakan satu aspek penting dalam

organisasi yang merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan

perubahan dan manajemen yang dilakukannya, sehingga keberadaan pemimpin

17

Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus dan Sosial (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 58. 18

Lihat Aan Komariah, Kepemimpinan Visioner dan Corporate Culture di Perguruan

Tinggi. Dalam Buchari Alma, Corporate University (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 237.

Page 39: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

26

bukan hanya sebagai simbol yang ada atau tidaknya menjadi masalah, tetapi

keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan organisasi”.

Berpijak dari beberapa definisi, kita bisa melihat bahwa pada diri Nabi

Saw. terdapat faktor seorang pemimpin yang disebutkan dari beberapa tokoh

kepemimpinan di atas. Kesuksesan beliau sebagai pemimpin diri sendiri,

pemimpin keluarga, pemimpin organisasi, pemimpin sosial, pemimpin agama,

pemimpin umat, pemimpin para nabi dan rasul-Nya, dan pemimpin seluruh alam

telah mengeluarkan bangsa Arab khususnya dan manusia pada umumnya dari

jeratan kebodohan akidah dan syariʻat ketuhanan. Kecerdasan, spiritualitas, serta

potensi-potensi dirinya tidak hanya diakui oleh kalangan umat Islam saja, tetapi

juga datang dari banyak ilmuwan Barat, seperti Michael H. Hart yang

menempatkan Nabi Saw. pada urutan pertama di antara seratus tokoh yang paling

berpengaruh dalam sejarah kehidupan umat manusia.19

Hal yang paling dominan pada diri kepemimpinan Nabi Saw. adalah bentuk

kepemimpinan dengan keteladanan (leadership by example). Pada kepemimpinan

beliau terpadu tiga komponen yang mutlak dibutuhkan oleh para calon pemimpin:

vision, value, dan vitality.20

Tabel 2.

Komponen Calon Pemimpin

VISION VALUE VITALITY

Mampu menjelaskan

arah dan tujuan serta

alasannya. Memiliki

kemampuan untuk

berpikir secara divergen

(mencari alternatif) dan

mengartikulasikan

sesuatu yang bersifat

Memimpin dengan cinta.

Menggerakkan orang lain

dengan keteladanan.

Memiliki prinsip-prinsip

nilai (integrity).

Memiliki daya vitalitas

atau energi yang sangat

kuat sehingga mampu

menggerakkan orang

lain. Memiliki daya

tahan secara fisik

maupun mental.

19

Rachmat Ramadhana al-Banjari, Prophetic Leadership (Bandung: Diva Press, t.t.), h. 116. 20

Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 103.

Page 40: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

27

abstrak menjadi jelas

dan aktual (abstract

thinking).

Nabi Saw. selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sekaligus

menjaga harkat dan martabat manusia dan tidak pernah memaksakan kehendaknya

kepada orang lain. Bukti-bukti yang terkait telah dikumpulkan oleh Rifqi

Muhammad Fatkhi melalui sejumlah riwayat hadis yang terkait.21

Salah satu di

antaranya sebagaimana riwayat Abū Dāwūd (275 H) dari ʻAbdullāh ibn ʻAbbās

(68 H) bahwa ada seorang perempuan yang tidak memiliki anak, kemudian ia

bersumpah jika di kemudian hari ia dikaruniai seorang anak, maka ia akan

menjadikan anaknya menganut agama Yahudi, setelah beberapa waktu kemudian

para sahabat bertanya kepada Nabi Saw. berkenaan dengan anak-anak dan saudara

mereka yang masih beragama Yahudi, Nabi pun terdiam, kemudian turunlah ayat

lā ikrāha fī al-dīn (al-Baqarah: 256) lalu Nabi Saw. menjawab: “Biarkan keluarga

kalian memilih, jika mereka memilih kalian, maka mereka termasuk kalian

(Islam). Jika mereka memilih tetap, maka mereka bagian dari mereka (Yahudi).22

Beliau dapat meyakinkan pengikutnya agar mau dengan suka rela untuk

mengikuti perintahnya. Namun demikian beliau adalah pemimpin yang tegas,

tidak kompromi terhadap kebatilan dan selalu menegakkan kebenaran. Ketegasan

di dalam menegakkan yang benar dan melawan kebatilan tercermin di dalam

peristiwa sewaktu menolak untuk memberikan kekuasaan pemerintah pada dua

orang dari Kabilah al-Asyʻarī, sebaliknya beliau memberikan jabatan

21

Rifqi Muhammad Fatkhi, “Interaksi Nabi Muhammad dengan Yahudi dan Kristen,”

Refleksi Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin XII, no. 3 (April, 2012): h. 248. 22

Abū Dāwūd, Sunan Abī Dāwūd, vol. III, h. 92.

Page 41: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

28

pemerintahan kepada Abū Mūsā al-Asyʻarī dan Muʻādz ibn Jabal, sebagaimana

yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abū Burdah, Nabi Saw. bersabda:

يا عبد اهلل لن، أو ل نستفعمل على عملنا من أراده، ولكن اذىب أنت يا أبا موسى، أو»: فف ال .(رواه مسلم عن أيب بردة) .«بن قفي

23 Artinya:

“Kemudian beliau bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya saya tidak akan

memberikan jabatan kepada orang yang justru menginginkannya, sekarang

pergilah kamu wahai Abū Mūsā atau „Abdullāh ibn Qays!” (HR. Muslim).

Hadis ini menunjukkan betapa tegas Nabi Saw. untuk menegakkan

kebenaran sehingga beliau menolak dua orang untuk minta diangkat menjadi

pemimpin di Yaman karena disangsikan keteguhan imannya dan kemampuannya.

Justru beliau mengangkat dua orang sahabat dari golongan Anshar yang

mempunyai ilmu tentang Islam yang luas dan terjamin imannya.

Dari beberapa bukti tentang kepemimpinan Nabi Saw. di atas, telah

menyatakan bahwa kepemimpinan yang didefinisikan oleh para tokoh tercakup

dalam kepribadian Nabi Saw. bahkan memberikan pemahaman bahwa Nabi Saw.

adalah seorang pemimpin yang sangat berpengaruh bagi manusia.

Tidak disangsikan lagi bahwa Nabi Saw. adalah model pemimpin umat yang

paling agung sepanjang sejarah kehidupan manusia. Karisma kepemimpinannya

bukan hanya karena keperkasaan, kecerdasan, akhlak karimah, keimanan,

keislaman, keihsanan, ketauhidan dan ketakwaan yang dimilikinya, melainkan

juga karena memang anugrah Allah yang menjadikannya manusia pilihan (al-

Muṣṭafá) dan manusia sempurna (insān kamīl).

23

Muslim ibn al-Ḥajjāj Abū al-Ḥasan al-Qusyairīy al-Naisābūrīy, Ṣaḥīḥ Muslim, vol. III

(Beirut: Dār Iḥyā‟ al-Turāts al-„Arabī, t.t.), h. 1456.

Page 42: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

29

B. Gaya dan Kriteria Pemimpin

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria. Kriteria apa

saja tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan apakah itu

sifat kepribadiannya, keterampilannya, bakatnya, sifat-sifatnya atau kewenangan

yang dimilikinya.

Deddy Mulyadi mengatakan bahwa pemimpin memiliki sifat kepribadian

seperti vitalitas dan stamina fisik, kecerdasan dan kearifan dalam bertindak,

kemauan menerima tanggung jawab, kompeten dalam menjalankan tugas,

memahami kebutuhan pengikutnya, memiliki keterampilan dalam berhubungan

dengan orang lain, kebutuhan untuk berprestasi, mampu memotivasi dan memberi

semangat, meyakinkan, memiliki pengaruh, mampu beradaptasi atau memiliki

fleksibilitas.24

Sebagaimana Nabi Saw. dalam memimpin umatnya. Beliau terlibat dalam

sistem perencanaan, pemberian motivasi, pengorganisasian, perencanaan,

pengarahan operasi, dan pengawasan sehingga segala sesuatunya tidak lepas

kendali. Hal ini terlihat dalam sabdanya:

لة وإذا ذبتم : ملسو هيلع هللا ىلصقال النيب إنا اهلل كتب اإلحسان على كل شيء، فإذا قفتفلتم فأحسنوا ال تفبة ولي دا أحدكم ش ر و ول ذبي تو 25(رواه مسلم). فأحسنوا الل

“Nabi Saw. bersabda: Allah telah memerintahkan agar segala sesuatunya

dilakukan dengan cara yang lebih baik. Kemudian ketika kalian membunuh dalam

peperangan, lakukanlah dengan cara yang baik; dan ketika menyembelih

(binatang) untuk korban, lakukanlah dengan cara yang baik. Kalian harus

24

Rivai dan Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, h. 19. 25

Muslim, Ṣaḥīḥ Muslim, vol. III, h. 1548.

Page 43: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

30

menajamkan pisau, lalu sembelihlah binatang itu agar mati dengan tidak terlalu

sakit.” (HR. Muslim).

Dari beragam sifat yang disebutkan mengandung pengertian bahwa seorang

pemimpin adalah seorang yang dapat dijadikan suri teladan yang baik untuk

menuju perubahan dalam suatu organisasi. Hal ini telah disebutkan dalam firman

Allah dalam surah al-Aḥzāb ayat 21:

Artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Aḥzāb: 21).

Usaha sistematis pertama yang dilakukan oleh ahli psikologi dan para

peneliti lain untuk memahami kepemimpinan adalah usaha untuk mengenali sifat

pribadi pemimpin. Kebanyakan penelitian gagal untuk mengungkapkan sifat yang

jelas dan konsisten membedakan pemimpin dari pengikut. Memang benar bahwa

kelompok pemimpin lebih cerah, lebih terbuka, dan lebih percaya diri daripada

bukan pemimpin. Mereka juga cenderung untuk lebih tinggi. Tetapi walaupun

jutaan orang memiliki sifat-sifat ini, kebanyakan mereka tidak pernah mencapai

posisi pemimpin.26

Dalam mengenali sifat dan ciri seorang pemimpin, Marston memberikan

tiga rumus untuk mengenali bahasa yang digunakan oleh seorang pemimpin.

Pertama, definisi atau klarifikasi. Hal ini bisa dilihat ketika dia memberikan

contoh dalam bentuk pernyataan negatif yang biasanya digunakan untuk partikel

pengecualian: “tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan

26

Stoner, Manajemen, h. 162.

Page 44: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

31

Allah”. Kedua, kekuasaan. Rumus ini terdiri dari pernyataan yang mengandung

sebuah perintah dan larangan. Seperti dalam contoh: “jangan berdusta atas

namaku”. Ketiga, berbentuk cerita. Rumus ini menekankan bahwa hadis

merupakan cerita kehidupan Nabi Saw. yang menjadi teladan bagi kehidupan

masyarakat.

Dengan melihat hal ini bisa dikatakan bahwa walaupun pengukuran

kepribadian mungkin suatu hari cukup akurat untuk mengisolasi sifat-sifat

pemimpin, bukti sejauh ini mengatakan bahwa orang yang tampil sebagai

pemimpin tidak mempunyai kumpulan sifat-sifat yang jelas membedakannya dari

bukan pemimpin.

Dari penjelasan definisi di atas bisa saya ambil kesimpulan bahwa

pemimpin yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi

beberapa kriteria, yaitu:

1.) Pengaruh: seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang

yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pemimpin.

Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain

tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis

buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is influence

(Kepemimpinan adalah soal pengaruh).

2.) Kekuasaan/power: seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain

karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai

keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang

pemimpin, tentunya tidak ada yang mau menjadi pendukungnya.

Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang

Page 45: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

32

lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu

mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan

yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama

saling diuntungkan.

3.) Wewenang: wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan

kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan

suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan

oleh pemimpin apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut

mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, sehingga

bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan

dari sang pemimpin.

4.) Pengikut: seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan/power,

dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak

memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan

mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka

pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak

dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

Kepemimpinan melibatkan proses memengaruhi orang untuk

mentransformasikan pandangan hidup mereka, kadang melalui tindakan afirmatif

untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Perubahan ke arah yang lebih baik bisa

dicapai dengan cara mengubah perilaku seseorang, situasi seseorang atau

lingkungan seseorang. Hal ini disebut dengan kepemimpinan altruistis.27

27

Altruistis adalah bersifat mendahulukan kepentingan orang lain. Lihat TIM KBI, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, h. 45.

Page 46: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

33

Altruisme merupakan prinsip hidup yang menghargai dan berbuat demi

kebaikan orang lain, menunjukkan kasih sayang serta perhatian terhadap

kesejahteraan orang lain terutama umat. Prinsip ini menunjukkan suatu sikap

menyayangi dan berbagi, sikap peduli dan tidak egois atas kesejahteraan yang

lain, menjaga perasaan orang lain di sekitar kita, memerhatikan kebutuhan

mereka, dan selalu berusaha menciptakan solusi saling menguntungkan atas

apapun yang dikerjakan bersama.28

Alasan yang mendasari konsep manajemen altruistis adalah bahwa jika kita

berbuat baik kepada orang lain, jika kita menghargai orang lain, jika kita

memerhatikan kebutuhan dan persoalan mereka, kita juga akan mendapat

tanggapan serupa dari mereka dalam interaksi kita dengan mereka.

Nabi Saw. membuktikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah yang

mendorong para pengikutnya agar melayani orang lain untuk bisa unggul dalam

kehidupan. Sebagai seorang pemimpin, seseorang terikat oleh kedudukan yang

dipercayakan Allah Swt. agar bertanggung jawab dan bisa

dipertanggungjawabkan dalam menegakkan keadilan, kesetaraan, dan

kesepahaman dalam segala urusan dunia.29

Seorang pemimpin bisa jadi adalah seorang ayah, seorang imam, seorang

administrator, seorang manajer, seorang supervisor, atau bahkan seorang pekerja

yang berpengaruh. Nabi Saw. menegaskan bahwa setiap orang diberi kepercayaan

oleh Allah Swt. untuk menjadi khalifah. Sebagaimana firman Allah:

28

Ismail Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad (Jakarta: PT Mizan Pustaka, 2011),

h. 33. 29

Hal ini bisa dilihat dari hadis Nabi Saw. yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan

posisi pemimpin yang adil dihadapan Allah Swt. Sebagaimana riwayat Abū Saʻīd ra. Bahwa Nabi

Saw. pernah bersabda: “Dari semua orang yang paling dekat dan dikasihi Allah pada hari kiamat

adalah pemimpin yang adil, dan yang paling buruk di mata Allah dan paling jauh dari-Nya

adalah pemimpin yang tidak adil.”

Page 47: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

34

Artinya:

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara

kamu dan yang mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan

menjadikan mereka berkuasa di muka bumi.” (QS. Al-Nūr: 55).

Begitu juga dalam riwayat Ibn „Umar meriwayatkan bahwa Nabi Saw.

bersabda:

كلكم راع وكلكم مسئول عن »: ابن عمر ر ي اهلل عنفهما، عن النايب لاى اهلل عليو وسلام قال عنرأة راعية على بفيت زوجها وولده، فكلكم راع

رعياتو، واألم راع، والراجل راع على أىل بفيتو، وامل

30.رواه البخاري. «وكلكم مسئول عن رعياتو Artinya:

“Dari Ibn „Umar ra. Dari Nabi Saw. bersabda: Setiap kalian adalah

pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang

dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas

keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-

anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai

pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. al-Bukhārī).

Syafii Antonio secara detail menggambarkan karakter kepemimpinan Nabi

Saw. dalam delapan bidang utama kepemimpinan Nabi Saw. yakni:

kepemimpinan dan pengembangan diri (self leadership & personal development),

bisnis dan kewirausahaan (business & entrepreneurship), menata keluarga

harmonis (managing a harmonious family), manajemen dakwah (dakwah

management), kepemimpinan sosial dan politik (social & political leadership),

pembelajar dan guru peradaban (learner & educator), pengembangan hukum

(legal development), kepemimpinan dan strategi militer (military strategy &

leadership).31

30

Muḥammad ibn Ismāʻīl Abū „Abd Allāh al-Bukhārī, al-Jāmiʻ al-Musnad al-Ṣaḥīḥ al-

Mukhtaṣar min Umūri Rasulillāh ṣalla Allāh „alayh wa-sallam wa-sunanih wa-ayyāmih.

Muhaqqīq: Muḥammad Zuhair ibn Nāṣir al-Nāṣir, vol. VII (Damaskus: Dār Ṭawq al-Najāh, 1422),

h. 31. 31

Selengkapnya baca Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedia Leadership & Manajemen

Muhammad Saw: The Super Leader Super Manager (Jakarta: Tazkia, 2009).

Page 48: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

35

Diagram 1.

Karakter Kepemimpinan Nabi Saw.

Dari diagram di atas bisa disimpulkan bahwa Syafii Antonio

mengemukakan ciri kepemimpinan Nabi Saw. sebagai pemimpin yang holistic

(mampu mengembangkan kepemimpinan dalam berbagai bidang), accepted

(kepemimpinannya diakui lebih 1,3 miliar manusia) dan proven (sudah terbukti 15

abad yang lalu hingga hari ini masih relevan diterapkan).

Gaya kepemimpinan seperti ini merupakan salah satu gaya yang

diperlihatkan oleh Nabi Saw. yaitu memiliki prinsip-prinsip serta wawasan ke

depan (future outlook), bahkan gagasan pemikiran beliau jauh melampaui

zamannya. Kepemimpinan Nabi Saw. didasarkan pada prinsip musyawarah,

terbuka terhadap gagasan orang lain untuk mewujudkan visi atau tujuannya.

Beliau mampu meyakinkan orang lain dan gagasannya menjadi inspirasi para

pengikutnya.

Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Ismail Noor dapat

disimpulkan bahwa Nabi Saw. menerapkan tiga gaya pokok kepemimpinan Islam:

Self Leadership

Military

Legal Develop

ment

EducatorSocial & Politics

Dakwah

Family

Business

Religious

Spirituality

Page 49: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

36

syūrā (permusyawaratan), „adl bi al-qisṭ (keadilan disertai kesetaraan), dan

ḥurriyyah al-kalām (kebebasan berekspresi) dalam segala urusan dengan umatnya.

Syūrā adalah sebuah metode yang menerapkan musyawarah di antara

pemimpin dan pengikut mengenai berbagai persoalan penting, terutama jika

masalahnya bersifat kritis dan membutuhkan solusi bijak. Contohnya, dalam

perang Uḥud, arti penting syūrā dan pengabaian penerapannya diberi penekanan.

Musyawarah dilakukan pada masa perang maupun damai. Sebelum perang

dimulai, Nabi Saw. melakukan musyawarah serius dengan pasukannya berkenaan

dengan strategi perang, mempertimbangkan berbagai pilihan dan mencapai

kesepakatan bersama meskipun beliau memiliki pandangan sendiri atas persoalan

tersebut. Selama kepemimpinannya, Nabi Saw. terus-menerus memerhatikan

kesejahteraan dan keselarasan umat pada umumnya, dan beliau menjamin

stabilitas dengan cara memperkuat muʻamalah, hukum pidana, sistem perkawinan,

dan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur‟an. Beliau berusaha keras

menjalankan tugas keagamaan dan kenegaraan dengan tujuan yang jelas,

mengambil berbagai keputusan pemerintahan melalui musyawarah.32

Keadilan merupakan tonggak kedua kepemimpinan Islam. Nabi Saw.

dikenal sebagai pemimpin dan hakim yang tidak pernah diragukan lagi serta

gubernur agung warga Madinah. Beliau bertindak sebagai penengah pihak-pihak

yang bertikai sehingga hukum dan aturan bisa ditegakkan di Negara Madinah.

Dalam penerapan kesetaraan, Nabi Saw. selalu memberikan hak dan kesempatan

yang sama kepada semua warga tanpa memandang ras, keyakinan, atau asal-usul.

Semua orang memiliki akses yang sama dalam kegiatan ekonomi, pendidikan,

32

Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad, h. 39.

Page 50: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

37

peradilan, rampasan perang, ketaatan beragama, atau pemilihan pejabat negara.

Demokrasi ditegakkan selama tidak melanggar hukum Allah Swt.33

Kebebasan berekspresi merupakan hak yang diberikan kepada siapa saja

untuk menyuarakan kepedulian, persetujuan, atau saran atas suatu persoalan yang

memengaruhi kesejahteraan dirinya atau komunitasnya. Nabi Saw. cakap dalam

hal menangani berbagai masalah yang dibawa ke hadapan beliau. Bahkan dalam

sesi ḥalaqah, Nabi Saw. mendengarkan pandangan orang lain dengan sungguh-

sungguh, dengan tubuh di condongkan ke arah orang itu, sebelum berkomentar,

memberi nasehat, dan mengambil keputusan.34

Integritas Nabi Saw. sebagai pemimpin universal tidak mungkin diragukan

lagi bahkan oleh pengamat Barat dan non-Muslim. Karakteristik yang ada pada

Nabi Saw. melambangkan jenis kepemimpinan yang harus dimiliki setiap

pemimpin, baik dalam mengelola sebuah keluarga, tim, pasukan, organisasi atau

bangsa. Karakter Nabi Saw. sendiri merupakan perwujudan suri teladan

kepemimpinan yang baik bagi semua orang. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Ismail Noor, keagungan kepemimpinan Nabi Saw. merupakan sumber inspirasi

bagi berbagai tipe orang berpengaruh baik itu negarawan, raja, komandan dan

militer, pemimpin poltik, pemimpin agama, maupun CEO bisnis.35

Secara konseptual, pendapat di atas diperkuat dengan Burton S. Kaliski

yang menyatakan bahwa pengaruh dan elements kekuasaan merupakan hal yang

penting bagi seorang manajer.36

Penggunaan kekuasaan dinyatakan sah apabila

dipakai secara adil dan dengan cara etis untuk mencapai tujuan organisasi,

33

Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad, h. 42. 34

Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad, h. 46. 35

Lihat Noor, Manajemen Kepemimpinan Muhammad, h. 67. 36

Burton S. Kaliski, Encyclopaedia of Business and Finance (USA: MacMillan Reference,

2001), h. 62.

Page 51: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

38

kelompok dan individu. Pemimpin yang baik menghendaki kekuasaan akan

memengaruhi tingkah laku dari para pegawai untuk suatu kebaikan dari organisasi

bukan keuntungan pribadi.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelusuran kriteria dan gaya

kepemimpinan di atas, kepemimpinan Nabi Saw. dalam mengatur serta memimpin

umatnya dapat terbaca dengan jelas. Nabi Saw. memiliki karakter teladan

kepemimpinan yang baik bagi semua orang. Beliau adalah seorang pemimpin

yang sangat berpengaruh bagi manusia. Pada kepemimpinan beliau terpadu tiga

komponen: vision, value, dan vitality yang mutlak dibutuhkan oleh para calon

pemimpin.

Page 52: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

39

BAB III

Teori dan Dasar Kekuasaan Pemimpin

Dalam bab ini, saya bermaksud memaparkan teori dan dasar kekuasaan

pemimpin. Dengan demikian akan diketahui ciri bahasa yang digunakan oleh

pemimpin. Di samping itu, saya akan menyajikan beberapa contoh ayat al-Qur’an

yang bersinggungan dengan teori kekuasaan tersebut. Hal ini saya lakukan agar

dapat memudahkan dalam memahami analisa pada bab selanjutnya.

A. Tipologi Kekuasaan

Para pemimpin dalam menjalankan dan melaksanakan rencana yang

diinginkan menerapkan power (kekuasaan) yang dimiliki dengan tujuan agar

tercapai dan berjalannya pekerjaan sesuai dengan rencana. Kekuasaan dilihat

sebagai hal yang penting untuk memengaruhi bawahan, kawan sejawat, atasan dan

orang yang berada di luar organisasi seperti para pelanggan.1

Pada umumnya, kekuasaan meliputi sifat-sifat yang berhubungan dengan

orang dan posisinya, yang merupakan dasar bagi kemampuan pemimpin untuk

memengaruhi orang lain. Kata “kekuasaan” pada dasarnya melekat pada diri

manusia sebagai manusia politik (zoon politicon). Kekuasaan secara umum dapat

diartikan kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain.2 Kekuasaan

mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam

1Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h.

6. 2James A. F. Stoner, Manajemen. Penerjemah Alexander Sindoro (Jakarta: PT.

Prenhallindo, 1996), h. 36.

Page 53: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

40

memengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah

pencapaian tujuan organisasi.

Gardner mendefinisikan kekuasaan sebagai “suatu kapasitas untuk

memastikan hasil dari suatu keinginan dan untuk menghambat mereka yang tidak

mempunyai keinginan.3 Kekuasaan disebarluskan di dalam masyarakat banyak.

Dimensi sosial yang dikehendaki oleh kekuasaan menghasilkan tanggung jawab

yang diharapkan dan tingkah laku yang menguntungkan orang-orang.

Manajer yang baik adalah pemimpin yang baik. Premis tersebut membuat

para sarjana mempertimbangkan semua aspek kepemimpinan dari sudut pandang

Islam. Bahkan beberapa sarjana seperti Beekun dan Badawi mencoba

menggunakan teori manajerial dan mengadaptasikannya dengan doktrin Islam.4

Namun, pandangan Beekun dan Badawi ini dinilai tidak memberikan kerangka

untuk menciptakan efektifitas sebuah organisasi. Penelitian mereka menyisakan

beberapa referensi penting bagi para peneliti selanjutnya terhadap implikasi dan

relevansi Islam untuk melanjutkan kajian manajemen dan prakteknya.5

Banyak para sarjana Muslim seperti Naderi Qomi (2005) yang menulis buku

Managerial Powers in Islam. Dalam bukunya dia menyebutkan bahwa ada

banyak sosial manajer yang terdapat dalam al-Qur’an. Karenanya, teori ini

berusaha menemukan beberapa hubungan antara bahasa manajerial dengan bahasa

al-Qur’an.

3John W. Gardner, Leadership and Power (Washington, DC: Independent Sector, 1986), h.

3. 4Rafik Issa Beekun dan Jamal A. Badawi dalam karyanya Leadership an Islamic

Perspective (Amana Publications, 1999), h. 125. Mereka mencoba memberikan sebuah pendekatan

teori dan praktek kepemimpinan dari perspektif Islam. Tujuan mereka terfokus pada aspek moral

dan etika seorang pemimpin. 5Beverley Metcalfe dan Fouad Mimouni, Leadership Development in the Middle East

(Saudi Arabia: Edward Elgar Publishing, 2011), h. 165.

Page 54: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

41

Salah satu teori manajerial yang berkaitan dengan ini adalah tipologi

kekuasaan manajerial tahun 1959 yang dibuat oleh French dan Raven. Teori ini

dipilih karena merupakan teori tertua tentang tipologi kekuasaan manajerial.6

French dan Raven adalah seorang sarjana yang mana menjelaskan secara

detail dan yang memperkenalkan pertama kali tentang teori kekuasaan. Salah satu

fungsi teori ini adalah membantu kita membuat generalisasi. Teori kuasa

pemimpin yang dinyatakan oleh French dan Raven menyatakan bahwa

kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam kelompok atau organisasi.

Dengan kata lain, orang atau orang-orang yang memiliki akses terhadap sumber

kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan

atau memimpin kelompok atau organisasi itu.7

Dalam organisasi pekerjaan, kemampuan untuk memengaruhi, mendesak,

dan memotivasi pengikutnya, di samping tempat, penentuan waktu, penggunaan

informasi, dan efisiensi, didasarkan juga pada kekuasaan yang dirasakan oleh

pemimpin. French dan Raven mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasaan yang

dirasakan (perceived power) yang mungkin dimiliki oleh seorang pemimpin,

yaitu: reward (penghargaan), coercive (paksaan), legitimate (legitimasi), expert

(ahli), dan referent (rujukan).8

6Majid Danesghar, dkk., “A Study on Managerial Language of Islam,” Procedia Social and

Behavioral Sciences, no. 70 (Januari 2013): h. 501-507. Artikel ini menganggap bahwa bahasa

manajerial dalam Islam berasal dari tiga sudut pandang yaitu al-Qur’an, Hadis dan ijtihad ulama. 7Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, Kelompok dan Terapan (Jakarta: PT. Balai

Pustaka, 1999), h. 40. 8Barbara Kellerman, Political Leadership (Mich: University of Pittsburgh, 1986), h. 300.

Barbara memasukkan satu pembahasan khusus pada bab The Bases of Social Power mengenai

landasan atau dasar utama menjadi seorang pemegang kekuasaan (pemimpin) yang ditulis oleh

John R. P. French, Jr., dan Bertram Raven.

Page 55: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

42

a. Reward Power (Kekuasaan Penghargaan)

Kekuasaan yang didasarkan atas harapan, menerima pujian, penghargaan,

atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin. Kekuasaan ini

akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain

menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkret adalah “jika anda dapat menjamin

atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya meningkat, anda dapat

menggunakan reward power anda kepada saya”. Pernyataan ini mengandung

makna bahwa seseorang dapat melakukan reward power karena ia mampu

memberi kepuasan kepada orang lain.9

b. Coercive Power (Kekuasaan Hukuman)

Kekuasaan paksaan ini adalah kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut.

Seorang penakut merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seorang

pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkannya sesuatu bentuk hukuman peringatan

atau pengasingan sosial dari kelompok.10

c. Legitimate Power (Kekuasaan Legitimasi)

Kekuasaan sah adalah kekuasaan yang diperoleh dari posisi seseorang

dalam kelompok atau hirarki keorganisasian. Seorang pemimpin diakui oleh para

anggotanya memiliki kekuasaan yang sah. Dalam contoh yang nyata, jika

seseorang dianggap lebih tua, memiliki senioritas dalam organisasi, maka orang

9Kellerman, Political Leadership, h. 306.

10Kellerman, Political Leadership, h. 307.

Page 56: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

43

lain setuju untuk mengizinkan orang tersebut melaksanakan kekuasaan yang

sudah dilegitimasi tersebut.11

d. Expert Power (Kekuasaan Ahli)

Seseorang yang mempunyai keahlian khusus memilki nilai yang lebih

tinggi. Kekuasaan ini tidak terikat pada urutan tingkatan. Misalnya, dalam shalat

berjama’ah dalam agama Islam yang dijadikan pemimpin shalat (imam) adalah

yang paling fasih membaca ayat al-Qur’an. Di sebuah kapal atau pesawat udara,

muʻalim atau penerbang yang paling terampil yang dijadikan nahkoda atau

kapten.12

e. Referent Power (Kuasa Rujukan)

Kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik. Seorang pemimpin yang

dikagumi karena ciri khasnya, memiliki kekuasaan referensi. Bentuk kekuasaan

seperti ini secara populer dinamakan karisma. Orang tersebut dikatakan

mempunyai karisma untuk menyemangatkan dan menarik para pengikut.13

Berdasarkan sumber kekuasaan tersebut, bisa kita simpulkan bahwa French

dan Raven menyusun sebuah kategorisasi sumber kekuasaan ditinjau dari

hubungan anggota dan pemimpin sebagaimana tampak dalam Tabel 3.

11

Kellerman, Political Leadership, h. 308. 12

Kellerman, Political Leadership, h. 313. 13

Tipologi ini dikembangkan oleh John R.P. French dan Brtram Raven “The Bases of Social

Power” edisi Darwin Cartwight dan A. F. Zander. Lihat James L. Gibson, Organisasi dan

Manajemen. Penerjemah Djoerban Wahid (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 261.

Page 57: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

44

Tabel 3.

Kategorisasi Kekuasaan Menurut French dan Raven

Kekuasaan Menghargai

Seorang anggota taat agar ia mendapat

penghargaan yang diyakininya atau dikendalikan

oleh pemimpin

Kekuasaan Memaksa Seorang anggota taat agar ia terhindar dari

hukuman yang diyakininya diatur oleh pemimpin

Kekuasaan Sah

Seorang anggota taat karena ia yakin bahwa

pemimpin mempunyai hak untuk membuat

ketentuan atau peraturan bahwa anggota

mempunyai kewajiban untuk taat

Kekuasaan keahlian

Seorang anggota taat karena ia yakin atau percaya

bahwa pemimpin mempunyai pengetahuan khusus

tentang cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu

Kekuasaan rujukan

Seorang anggota taat karena ia memuji pemimpin

atau mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin

dan mengharapkan persetujuannya

Kelima tipe dari kekuasaan interpersonal adalah saling ketergantungan

karena tipe-tipe tersebut dapat dipakai dengan cara dikombinasikan dengan

berbagai cara, dan masing-masing dapat memengaruhi yang lainnya.

B. Al-Qur’an dan Teori Kekuasaan

Dalam kajian ini, teori kekuasaan yang telah saya paparkan di atas akan

saya aplikasikan dalam beberapa contoh ayat al-Qur’an, yang nantinya akan

membantu memudahkan ketika menganalisa bahasa kepemimpinan Nabi Saw.

pada bab selanjutnya.

a. Al-Qur’an dan Reward Power

Jenis kekuasaan ini telah disebutkan dalam al-Qur’an. Point yang menarik

dari kekuasaan ini dinyatakan setelah atau sebelum kekuasaan hukuman.

Contohnya, Surah al-Mā’idah: 9-10

Page 58: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

45

Artinya:

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal

saleh, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar. Adapun

orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni

neraka.” (QS. Al-Mā’idah: 9-10).

Abū Jaʻfar Muḥammad ibn Jarīr al-Ṭabarī (923 H) menjelaskan bahwa

maksud dari ayat di atas adalah Allah Swt. menjanjikan kepada hamba yang

membenarkan Allah Swt. dan Rasul-Nya, mengakui apa yang datang dari Tuhan

mereka dan menjalankan apa yang diikatkan Allah Swt. kepada mereka, serta

memenuhi janji ketika mereka berkata, kami benar-benar akan mendengarkan dan

taat kepada Allah Swt. serta Rasul-Nya, sehingga mereka mendengarkan perintah

dan larangan Allah Swt., kemudian menaati-Nya dengan cara menjalankan apa

yang diperintahkan dan tidak melanggar apa yang dilarang.14

Jika dilihat dari penjelasan teori sumber kekuasaan di atas, maka dalam

ayat ini terdapat imbalan yang dilakukan oleh Allah Swt. Siapa yang mematuhi

Allah Swt. dan beramal saleh, maka akan diampuni segala dosa dan mendapatkan

pahala yang besar, baik di dunia lebih-lebih di akhirat sebagai buah dan imbalan

amal-amal baik mereka. Ayat ini menekankan pada reward power. Maksudnya

bahwa seorang manajer atau pemimpin boleh menyediakan imbalan untuk para

staf mereka. Ayat selanjutnya menjelaskan sebaliknya, apabila ia melanggar

ketentuan tersebut maka ia mendapatkan hukuman di neraka.

14

Abū Ja’far Muḥammad ibn Jarīr al-Ṭabarī, Jāmiʻ al-Bayān an Ta’wīl āy al-Qur’ān, vol. X

(Kairo: Mu’assasah al-Risālah, 2000), h. 98.

Page 59: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

46

b. Al-Qur’an dan Coercive Power

Contohnya, Surah Yūnus: 13.

Artinya:

“Dan sungguh Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika

mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa

keterangan-keterangan (yang nyata), tetapi mereka sama sekali tidak mau

beriman. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat

dosa.” (QS. Yūnus: 13).

Ayat ini menurut asbāb al-nuzūlnya ditujukan kepada orang kafir Makkah

yang selalu memperolok-olokkan Nabi Saw. tetapi termasuk juga di dalamnya

semua umat manusia yang bersikap dan bertindak seperti yang telah dilakukan

orang-orang kafir Makkah itu. Umat-umat dahulu pernah dihancurkan seluruhnya

karena kezaliman, kekafiran, dan keingkaran kepada rasul-rasul dan nabi-nabi

yang telah diutus Allah kepada mereka. Padahal rasul-rasul dan nabi-nabi itu telah

membentangkan jalan kebenaran, yang bila mereka tempuh akan menyampaikan

mereka ke tempat yang penuh bahagia.15

Jatuhnya kebinasaan atas mereka dari ayat ini disebabkan oleh dua hal.

Pertama, karena mereka berbuat kezaliman yang tidak dapat ditoleransi, yakni

syirik/mempersekutukan Allah Swt., dan kedua, adalah karena Allah Swt.,

mengetahui bahwa kezaliman itu akan terus berlanjut sehingga mereka sekali-kali

tidak mau beriman, walau sampai kapan pun. Penambahan huruf lām pada kata

(li-yu’minū) yang dinamai ahli bahasa lām al-juḥud bukan sekedar kata (yu’minū)

15

Departemen Agama RI, al-Qur’ān dan Tafsirnya, vol. XII (Jakarta: Departemen Agama

RI, 2009), h. 274.

Page 60: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

47

yakni untuk menekankan ketiadaan iman dan kemustahilan memerolehnya. Atas

dasar kedua hal inilah mereka dibinasakan.16

Penafsiran ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan manajerial terfokus pada

hukuman balik, maksudnya adalah sebuah hukuman (punishment) tidak

dinyatakan secara tidak langsung menggunakan kewajiban atau hukuman tubuh

tapi menekankan pada kata-kata atau ucapan bahwa seorang manajer dapat

memberikan hukuman terhadap bawahannya. Demikianlah Allah memberikan

balasan kepada orang-orang yang zalim dan mengerjakan perbuatan dosa. Hal ini

merupakan peringatan keras dari Allah kepada orang-orang musyrik Makkah yang

mendustakan Nabi Saw.

c. Al-Qur’an dan Legitimate Power

Interpretasi dalam Islam dan al-Qur’an tentang konsep manajerial telah

menjelaskan pentingnya kekuasaan yang sah. Sebagaimana konsep Islam yang

utama adalah adanya sebuah ucapan deklarasi: lā ilāha illa-Allāh (Tidak ada tuhan

selain Allah). Pernyataan ini sebagai bentuk pengakuan keimanan seseorang

bahwa kekuasaan dan otoritas sepenuhnya berada di tangan Allah.

Contohnya, Surah Yūsuf: 40;

Artinya: “Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-

buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak

16

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbaḥ: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, vol. V

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 353.

Page 61: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

48

menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu

hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah

selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui.” (QS. Yūsuf: 40).

d. Al-Qur’an dan Expert Power

Salah satu prinsip yang paling penting dalam konsep manajerial adalah

terkait dengan keahlian. Seseorang yang ahli memiliki peran penyelamat dalam

suatu organisasi. Misalnya, Allah menjelaskan keahlian Nabi Nūh dalam Surah

Hūd: 37-38.

Artinya:

“Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan

janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim.

Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah dia (Nūh)

membuat kapal. Seiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewatinya, mereka

mengejeknya. Dia (Nūh) berkata, “Jika kamu mengejek kami, maka kami pun

akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek kami.” (QS. Hūd: 37-38).

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah memerintahkan Nabi Nūḥ as., supaya

membuat kapal yang akan dipergunakan untuk menyelamatkan Nabi Nūḥ as., dan

pengikutnya yang beriman dari topan yang akan melanda dan menenggelamkan

permukaan bumi sebagai azab di dunia ini kepada orang-orang kafir dari kaumnya

yang selalu membangkang dan durhaka. Nabi Nūḥ as., diperintahkan membuat

kapal penyelamat itu sesuai dengan perintah dan petunjuk-petunjuk yang

diwahyukan oleh Allah.17

17

Departemen Agama RI, al-Qur’ān dan Tafsirnya, vol. XII, h. 416.

Page 62: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

49

Dengan begitu, ayat ini menjelaskan keahlian Nabi Nuh as., dalam

membangun kapal. Sehingga Nabi Nūh as., bisa menyelamatkan umat-nya dari

banjir bandang pada saat itu.

e. Al-Qur’an dan Referent Power

Kekuasaan rujukan memiliki spesifikasi dan ciri khas yang berguna dalam

karakter seorang manajer, dan hal ini menjadikan salah satu cara komunikasi yang

terbaik. Sebagaimana dalam surah al-Aḥzāb: 21 yang menjelaskan bahwa Nabi

Muhammad Saw. memberikan teladan yang baik bagi seluruh umat manusia.

Artinya:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Aḥzāb: 21).

Kata “uswah” berarti teladan. Pakar tafsir, al-Zamakhsyarī ketika

menafsirkan ayat di atas mengemukakan dua kemungkinan tentang maksud

keteladanan yang terdapat pada diri rasul. Pertama dalam arti kepribadian beliau

secara totalitasnya adalah teladan. Kedua dalam arti terdapat dalam kepribadian

beliau hal yang patut diteladani.18

Nabi Muhammad Saw. menunjukkan kepada umat-Nya jalan yang lurus,

mengeluarkan mereka dari kegelapan dan godaan setan menuju jalan yang benar.

Terlebih Nabi Saw. memiliki karisma yang menjadikan daya tarik bagi

pengikutnya. Selain itu, beliau bijak dan berpengetahuan sehingga bisa membuat

orang-orang menghormati gagasannya dan percaya pada perintahnya.

18

M. Quraish Shihab, Tafsīr al-Miṣbāḥ, vol. X, h. 439.

Page 63: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

50

Dengan demikian, pemahaman mengenai gaya bahasa seorang pemimpin

sangatlah penting, dikarenakan untuk mengetahui kejelasan apa yang diinginkan

serta dimaksud oleh seorang pemimpin.

Page 64: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

51

BAB IV

BAHASA KEPEMIMPINAN NABI SAW

Sebagaimana penjelasan pada bab lalu bahwa seorang pemimpin adalah

seorang yang bisa berpengaruh dan memiliki kekuasaan penuh. Oleh karenanya,

untuk membuktikan bahwa Nabi Saw. adalah seorang pemimpin, saya akan

menganalisa gaya bahasa Nabi Saw. melalui lima teori kekuasaan French dan Raven:

penghargaan (reward), paksaan/hukuman (coercive), legitimasi (legitimate), ahli

(expert), dan rujukan (referent).

A. Bahasa Penghargaan

Analisa yang saya dapatkan, gaya bahasa penghargaan Nabi Saw. dalam kitab

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī sebanyak 54 hadis.1 Saya akan menampilkan tiga hadis yang

dianggap bisa mewakili penjelasan hadis-hadis lainnya, sebagaimana berikut:

1. Hadis tentang Menjaga Ucapan

. « ن ن بب ب و بب و ن لو اانن »: ا ملسو هيلع هللا ىلصعن سهل بن سعد، عن النيب 2 . اه البخ ي

Artinya:

“Dari Sahl ibn Saʻd dari Nabi Saw. bersabda: Barangsiapa dapat menjamin

bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua

kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya surga.” (HR. al-Bukhārī).

1 Lebih jelasnya lihat lampiran 1, h. 79.

2 Abū ʻAbdullāh Muḥammad ibn Ismāʻīl al-Bukhārī, al-Jāmiʻ al-Ṣaḥīḥ min Umūr Rasūl Allāh

ṣallāllāh „alayh wa-sallam wa-Sunanihī wa-Ayyāmih. Muḥaqqiq: Muḥammad Zahīr ibn Nāṣir al-Nāṣir,

vol. VIII (Damaskus: Dār Ṭawq al-Najāh, 1422), h. 100.

Page 65: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

52

Hadis di atas dapat kita lihat bahwa Nabi Saw. akan memberikan sebuah

reward berupa jaminan surga bagi para umatnya yang dapat menjaga lisan agar tidak

melontarkan perkataan yang tidak baik secara syar‟i dan tidak dibutuhkan oleh yang

diajak bicara serta menjaga kemaluannya sebaik-baiknya.

Man yaḍman (siapa yang menjamin). Kata ini dibentuk dari kata al-ḍamān

(jaminan), yang artinya adalah memenuhi dengan meninggalkan kemaksiatan

sehingga melepaskan jaminan. Maksudnya, memenuhi hak yang diwajibkan atasnya.

Artinya, siapa yang melaksanakan hak lisan yang diwajibkan atas dirinya, dengan

mengucapkan yang wajib untuk diucapkan atau tidak mengatakan ucapan yang tidak

berguna, serta memenuhi hak kemaluan dengan menempatkannya pada yang halal

serta menjauhkannya dari yang haram.3

Laḥyayhi (kedua tulang pipinya). Maksud lafaz ini berarti tulang di kedua sisi

bibir. Dengan demikian yang dimaksud dengan “apa yang ada di antara kedua

bibirnya” adalah lisan serta perkataan yang terlahir dari lisan, sedangkan yang

dimaksud dengan “apa yang ada di antara kedua kaki” adalah kemaluan.4

Ibn Baṭṭāl (449 H) mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan “apa yang ada

di antara kedua tulang pipinya” adalah mulut. Dia berkata, “itu mencakup bertutur

kata, makan, minum dan semua perbuatan yang dilakukan dengan mulut. Barangsiapa

yang bisa menjaganya, maka dia terpelihara dari semua keburukan, karena yang

3 Abū Muḥammad Maḥmūd ibn Aḥmad ibn Mūsā ibn Aḥmad ibn Ḥusayn al-Ghītābī al-Ḥanafī

Badr al-Dīn al-ʻAynī, ʻUmdat al-Qārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. XXIII (Beirut: Dār Iḥyā‟ al-Turāts

al-ʻArabī, t.t.), h. 71. 4 Ibn Baṭṭāl Abū al-Ḥasan ʻAlī ibn Khalaf ibn „Abd al-Malik, Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī.

Muhaqqiq: Abū Tamīm Yāsir ibn Ibrāhim, vol. X (Riyad: Maktabah al-Rusyd, 1423), h. 185.

Page 66: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

53

terisisa tinggal pendengaran dan penglihatan”. Di sini dia tidak menyebutkan kedua

tangan. Sebenarnya yang dimaksud oleh hadis ini adalah ucapan dengan lisan

merupakan pangkal terjadinya setiap yang dicari, maka bila tidak menggunakannya

kecuali untuk kebaikan maka dia selamat. Ibn Baṭṭāl berkata, “hadis ini menunjukkan

bahwa bencana terbesar bagi manusia di dunia adalah lisannya dan kemaluannya.

Barangsiapa yang dapat menjaga dirinya dari keburukan kedua organ tersebut maka

dia akan terjaga dari keburukan yang paling berbahaya”.5

2. Hadis tentang Mengikuti Sunnah Nabi Saw.

س ا اهلل، ن : ، ل ا« لل ن د ن اانن ن ن »: ، ا ملسو هيلع هللا ىلصعن ب ىر برة نن النيب 6 . اه البخ ي. « ن ع ل اانن ن ع ا ب د »: ا

Artinya:

“Dari Abū Hurayrah bahwa Nabi Saw. bersabda: “Setiap umatku masuk surga

selain yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasūlullāh, lantas siapa yang

enggan?” Nabi Saw. menjawab: “Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa

yang membangkangku berarti ia enggan.” (HR. al-Bukhārī).

Hadis di atas terlihat jelas bahwa Nabi Saw. akan memberikan sebuah reward

berupa surga bagi para umatnya yang mau mengikuti ajaran serta sunnah Nabi Saw.

Kalimat (Setiap umatku masuk surga selain yang enggan). Maksudnya, tidak

mau masuk. Secara tekstual, cakupan umum berlangsung terus, karena masing-

masing dari mereka tidak ada yang menahan diri dari masuk surga. Oleh sebab itu,

para sahabat bertanya, “Siapa yang enggan itu wahai Rasulullah?” Maka Nabi Saw.

5 Ibn Baṭṭāl, Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. X, h. 185.

6 Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h. 92.

Page 67: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

54

menjelaskan bahwa pernyataan mereka enggan masuk surga hanyalah ungkapan

tentang sikap mereka yang tidak mau mengikuti sunnah Nabi Saw. yaitu bermaksiat

kepada Nabi Saw. Orang-orang yang akan dikatakan enggan masuk surga ini bila

kafir maka dia tidak masuk surga sama sekali. Namun bila dia adalah muslim maka

maksudnya tidak masuk surga bersama orang-orang yang memasukinya sejak awal,

kecuali siapa yang dikehendaki Allah.7

3. Hadis tentang Berdo’a Ketika Adzan

ع ة التن ن ، : ن ا الننداا »: ا ملسو هيلع هللا ىلص نن النيب : عن بر بن عبد اهلل ال نهمن بن ىذه الدن ال نالة ال ئ آت م ندا ال س الف ، اببعثو م ا النذي عدتو، نت لو شف ع ب م

. اه البخ ي. «ال 8

Artinya:

“Dari Jābir ibn „Abdillāh bahwa Nabi Saw. bersabda: Barangsiapa berdo‟a

setelah mendengar adzan:“Ya Allah, Tuhan Pemilik seruan yang sempurna ini, dan

Pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan

kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana

Engkau telah janjikan.” Maka ia berhak mendapat syafaʻatku pada hari kiamat.”

(HR. al-Bukhārī).

Letak reward dalam hadis ini terletak pada lafal (ia berhak mendapat

syafaatku). Sebagian ulama mempertanyakan maksud hadis tersebut sehingga orang

yang mengucapkannya dibalas dengan mendapat syafaat. Secara lahiriah do‟a ini

diucapkan saat mendengar adzan tanpa menungu selesai. Akan tetapi ada

kemungkinan yang dimaksud adalah ketika adzan telah sempurna. Sebab sesuatu

7 Aḥmad ibn „Alī ibn Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-

Bukhārī. Muḥaqqiq: Muḥammad Fu‟ād ʻAbd al-Bāqī, vol. XIII (Beirut: Dār al-Maʻrifah, 1379), h. 36. 8 Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 126.

Page 68: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

55

yang diungkapkan dengan muṭlaq (tanpa batasan), dipahami bahwa maksudnya

adalah hal itu telah sempurna.

Al-Qāḍī ʻIyād (544 H) menukil dari salah seorang gurunya, dimana ia

berpendapat bahwa hal itu hanya didapatkan oleh mereka yang mengucapkannya

dengan ikhlas serta diiringi rasa pengagungan terhadap Nabi Saw. bukan untuk

mereka yang mengucapkannya hanya karena mengharap pahala atau lainnya. Al-

Muhallab (82 H) berkata bahwa dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berdo‟a pada

waktu-waktu salat, karena ia merupakan waktu yang sangat diharapkan untuk

dikabulkannya suatu permohonan.9

Nabi Saw. memiliki beberapa macam syafaat seperti memasukkan ke dalam

surga tanpa hisab dan sebagainya. Ringkasnya, setiap orang mendapatkan syafaat

yang sesuai.

B. Bahasa Hukuman

Gaya bahasa hukuman Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

sebanyak 32 hadis.10

Tiga hadis yang dianggap bisa mewakili penjelasan hadis-hadis

lainnya, sebagaimana berikut:

1. Hadis tentang Dosa Berbohong Atas Nama Nabi Saw

اه . « ن ذنب ع ن تبع ندا ب تبب ن عده ن النن »: املسو هيلع هللا ىلصمسعت النيب : عن املغرية ا 11.البخ ي

9 Ibn Baṭṭāl, Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. II, h. 242.

10 Lebih detailnya lihat lampiran 2, h. 81.

Page 69: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

56

Artinya:

“Dari al-Mughīrah berkata: Aku mendengar Nabi Saw. bersabda: Barangsiapa

yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap

(mendapat) tempat duduknya di neraka.” (HR. al-Bukhārī).

Dari sini jelas terlihat bentuk ancaman yang diberikan kepada orang yang

berbohong atas nama Nabi Saw. Lafadz falyatabawwa‟ maqʻadahu (disediakan

tempatnya) merupakan kata perintah yang mempunyai makna berita, peringatan,

sindiran atau do‟a bagi orang yang melakukan kebohongan. Artinya, Allah akan

menyediakan suatu tempat bagi mereka (neraka). Menurut al-Kirmānī (129 H), kata

perintah ini lebih cenderung menunjukkan arti yang sebenarnya. Artinya barangsiapa

yang berbohong atas nama Nabi maka dia harus memerintahkan dirinya untuk

mengambil tempat di neraka. Al-Ṭībī mengatakan bahwa matan hadis ini

mengandung isyarat untuk sengaja melakukan dosa dan balasannya. Dalam arti jika

orang tersebut telah berniat untuk berbohong, maka dia juga telah berniat untuk

menerima ganjarannya, yaitu masuk neraka.12

Ancaman orang yang berbuat dusta ada dua kategori, dusta terhadap Nabi Saw.

dengan dusta terhadap selainnya. Pertama, dusta terhadap Nabi Saw. yang dilakukan

dengan sengaja, pelakunya dihukumi kafir menurut sebagian ulama, seperti al-

Juwaynī (478 H). Sedangkan Ibn Munīr (548 H) berpendapat bahwa orang yang

berdusta atas nama Nabi Saw. untuk menghalalkan yang haram misalnya, maka hal

yang haram itu tidak akan berubah menjadi halal, dan yang menghalalkan yang haram

11

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. II, h. 80. 12

Al-ʻAsqalānī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 382.

Page 70: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

57

adalah kufur, dan sesuatu yang menyebabkan kekufuran adalah kufur. Adapun

jumhur ulama mengatakan bahwa pelakunya tidak dihukumi kafir kecuali ia meyakini

kehalalan sesuatu yang haram tadi.

Kedua, dusta terhadap Nabi Saw. adalah termasuk perbuatan dosa besar,

sedangkan dusta terhadap selainnya termasuk dosa kecil. Untuk itu ancaman

keduanya tidaklah sama, demikian juga dengan lamanya berada dalam neraka

sebagaimana yang diisyaratkan dalam kata falyatabawwa‟. Bahkan secara jelas

pelakunya tidak akan keluar dari neraka, karena dia tidak mempunyai tempat selain

neraka. Hanya saja dalil yang qaṭʻī mengatakan bahwa yang kekal dalam neraka

adalah khusus orang-orang kafir, maka Nabi Saw. membedakan antara dusta

kepadanya dengan dusta kepada selainnya.13

Ibn Ḥajar al-„Asqalānī (852 H) menyebutkan bahwa berdusta atas nama Nabi

Saw. baik dalam keadaan sadar atau tidur adalah sama hukumnya. Dusta adalah

sebuah kemaksiatan, kecuali dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan lainnya,

dan kita mengetahui bahwa kemaksiatan akan mendapat ancaman neraka.14

2. Hadis tentang Memutus Tali Silaturahim

15. اه البخ ي. « د ل اانن م »: ملسو هيلع هللا ىلص ا النيب : عن بري بن طعم اهلل عنو ا

Artinya:

13

Al-„Aynī, „Umdat al-Qārī Syarḥ Saḥīḥ al-Bukhārī, vol. II, h. 146. 14

Al-ʻAsqalānī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 382. 15

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. VIII, h. 5.

Page 71: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

58

“Dari Jubayr ibn Muṭʻim r.a berkata: Nabi Saw. bersabda: Tidak akan masuk

surga orang yang memutus tali silaturrahmi.” (HR. al-Bukhārī).

Lewat hadis ini, Nabi Saw. memperingati kepada umatnya agar tidak

memutuskan tali silaturahim. Dengan begini, umat Nabi Saw. bisa terhindar dari

ancaman yang telah ditetapkan Allah Swt.

Maksud dari hadis ini ialah memutuskan hubungan kekeluargaan. Al-Bukhārī

(256 H) menyebutkan dalam kitab al-Adab al-Mufrad dari Abī Aufā (86 H) yang

dinisbatkan kepada Nabi Saw. (sesungguhnya rahmat tidak turun kepada kaum yang

di antara mereka ada orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan). Al-Ṭībī

menjelaskan bahwa kemungkinan maksud kaum di sini adalah mereka yang

membantu si pelaku dan tidak mengingkarinya. Namun, mungkin juga maksud

„rahmat‟ di sini adalah hujan. Hujan tidak diturunkan kepada manusia secara umum

akibat buruknya perbuatan memutuskan hubungan kekeluargaan.16

3. Hadis tentang Menyiksa Hewan

بغ ئط بب ا، لكن شرن ا غرنب ا»: ل ا الننيبن ن اهلل ع و س نم اه . « ت تب ب ا ال بب 17.البخ ي

Artinya:

“Nabi Saw bersabda: Janganlah kalian menghadap kiblat saat buang air besar

atau kecil, akan tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat.” (HR. al-Bukhārī).

16

Al-Asqalānī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. XIX, h. 54. 17

Al-Bukhārī, vol. I, h. 88.

Page 72: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

59

Hadis ini menunjukkan dalil yang jelas tentang adanya larangan yang diberikan

oleh Nabi Saw. Letak pelarangan tersebut tampak pada lafal lā tastaqbilū yang

mengandung unsur lā nahi. Ibn Ḥajar al-ʻAsqalānī mengatakan bahwa lafal tersebut

khusus bagi penduduk Madinah serta penduduk negeri-negeri yang apabila mereka

menghadap timur atau barat tidak membelakanginya atau menghadap kiblat. Adapun

mereka yang berada di timur maka kiblatnya berada di arah barat, demikian pula

sebaliknya.18

C. Bahasa Legitimasi

Bahasa legitimasi Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

sebanyak 56 hadis.19

Saya akan menampilkan tiga hadis yang dianggap bisa mewakili

penjelasan hadis-hadis lainnya, sebagaimana berikut:

1. Hadis tentang Mencintai Nabi Saw.

بؤ ن د م، تن ن بن ل و ن الده لده النن س » :ملسو هيلع هللا ىلص ا الننيبل : عن ، ا . اه البخ ي. « ع

20 Artinya:

“Dari Anas ra., berkata: Nabi Saw. bersabda: “Tidaklah beriman seorang

dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan dari

manusia seluruhnya.” (HR. al-Bukhārī).

Dengan ketentuan yang ditetapkan lewat hadis tersebut memberikan informasi

bahwa hal ini menjadikan sebuah legitimasi Nabi Saw. untuk dicintai. Menurut al-

18

Al-ʻAsqalānī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. III, h. 94. 19

Lihat lampiran 3, h. 82. 20

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 12.

Page 73: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

60

Nawāwī (676 H), hadis ini mengisyaratkan masalah nafsu amarah (nafsu yang

cenderung melakukan hal-hal yang dilarang) dan nafsu muṭmainnah (nafsu yang

cenderung melakukan hal-hal yang baik dan dapat menenangkan hati). Maka orang

yang nafsu muṭmainnahnya lebih dominan dalam dirinya, ia akan lebih mencintai

Nabi Saw. demikian juga sebaliknya dengan orang yang dikuasai oleh nafsu

muṭmainnah.21

Hadis ini juga mengisyaratkan keutamaan berfikir, sebab cinta yang telah

disebutkan dapat diketahui dengan berfikir. Hal itu dikarenakan apa yang dicintai

dari manusia dapat berupa dirinya atau hal-hal lain. Adapun apa yang dicintai dari

dirinya, maka ia akan menginginkan keselamatannya dari berbagai macam penyakit

dan bencana, dan itulah sebenarnya hakikat yang diinginkan, sedangkan apa yang

dicintai dari selain dirinya, adalah tercapai suatu manfaat yang diinginkannya. Untuk

itu orang yang memikirkan manfaat yang diperoleh dari Nabi Saw. yang telah

mengeluarkan dari gelapnya kekufuran menuju terangnya cahaya keimanan, maka ia

akan mengetahui bahwa manfaat yang diperoleh dari Nabi Saw. akan lebih besar

daripada manfaat yang diperoleh dari selainnya. Al-Qurṭubī (671 H) mengatakan,

“Setiap orang yang beriman kepada Nabi Saw. dengan sebenar-benarnya iman, maka

dirinya tidak akan pernah hampa dari rasa cinta kepadanya, meskipun kecintaan

mereka berbeda-beda”.22

21

Zayd al-Dīn ʻAbd al-Raḥmān ibn Aḥmad ibn Rajab ibn al-Ḥasan, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ

al-Bukhārī. Muḥaqqiq: Maḥmūd ibn Syuʻbān ibn ʻAbd al-Maqṣūd, vol. I (Madinah: Maktabah al-

Ghurabā‟ al-Atsariyah, 1996), h. 48. 22

Al-„Aynī,„Umdat al-Qārī Syaraḥ Saḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 145.

Page 74: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

61

2. Hadis tentang Ucapan Nabi Saw. Sebagai Rasul

ن األ ب ا يب ن عط ن اآل ت ثب و ن، آ ن، »: ، ا ملسو هيلع هللا ىلصعن ب ىر برة، عن الننيبن ن النذي ت ت ه اهلل ن، ان ثبرىم ت بع ب م ال اه . «ع و الب ر، ن

.البخ ي23

Artinya:

“Dari Abū Hurayrah dari Nabi Saw. bersabda: “Tidak ada seorang nabi pun

di antara para nabi, melainkan diberikan tanda-tanda seperti merasa aman atau

manusia beriman atasnya. Adapun yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu

yang Allah wahyukan kepadaku, maka aku berharap menjadi manusia yang paling

banyak pengikutnya di hari kiamat.” (HR. al-Bukhārī).

Hadis ini merupakan sebuah legitimasi mukjizat Nabi Saw. yang paling agung

yakni al-Qur‟an. Hadis ini menjelaskan bahwa al-Qur‟an merupakan mukjizat paling

agung, paling bermanfaat, dan paling abadi. Ia mengandung dakwah, dalil, serta

manfaat berkesinambungan hingga akhir masa. Oleh karena tidak ada yang

mendekatinya apalagi menyamainya, maka mukjizat lainnya dibanding dengannya

seperti tidak pernah ada.24

3. Hadis tentang Beriman kepada Nabi Saw

رت ن تل النن س تن هد ا ن لو ن اهلل، نن م ندا »: ا ملسو هيلع هللا ىلصعن ابن ع ر، نن النيب س ا اهلل، ا ال نالة، بؤت ا الزن ة، إذا بع ا ذلك ع ا ن اىم الم ن بقن

. اه البخ ي. «اإلسالم، ببهم ع اهلل25

Artinya:

23

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h. 92. 24

Ibn Baṭṭāl, Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. X, h. 329. 25

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 14.

Page 75: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

62

“Dari Ibn ʻUmar ra., bahwa Nabi Saw. bersabda: “Aku diperintahkan untuk

memerangi manusia hingga mereka bersaksi tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa

sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan

zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan

harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka pada Allah.”

(HR. al-Bukhārī).

Inti dari hadis ini yakni ingin menunjukkan sebuah perintah untuk beriman

kepada Allah dan Nabi-Nya dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan

meninggalkan apa yang dilarang. Penekanan bahasa legitimasi terletak pada kalimat

umirtu an uqātila al-nās (aku diperintahkan untuk memerangi manusia). Hadis ini

juga terdapat bahasa penghargaan yang terletak pada kalimat fa-idzā fa-ʻalū dzālik

ʻaṣamū minnī dimā‟ahum (Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah

memelihara darah mereka dariku).

Secara ẓahir hadis tersebut mengandung pernyataan bahwa orang yang

mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat dan mengeluarkan zakat, akan dijamin

jiwanya walaupun mengingkari hukum-hukum yang lain. Karena kesaksian terhadap

suatu risalah berarti meyakini semua yang berasal darinya. Ada beberapa pernyataan

dalam hadis ini.26

Pertama, hadis ini bersifat umum yang dikhususkan. Karena suatu perintah

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan, sehingga apabila ada hukum lain yang

tidak sama dengan hukum yang bersifat umum dengan alasan tertentu, maka hal itu

tidak akan mengurangi atau mengubah nilai hukum yang bersifat umum tersebut.

26

Al-„Aynī,„Umdat al-Qārī Sharaḥ Saḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 179.

Page 76: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

63

Kedua, konteks hadis itu bersifat umum yang mempunyai maksud tertentu.

Seperti maksud kata “al-Nās (manusia)” dalam kalimat “Uqātilā al-Nās” adalah

kaum musyrikin, sehingga ahl al-kitāb tidak termasuk di dalamnya.

Ketiga, maksud dari syahadah dan lainnya yang disebutkan dalam hadis

tersebut adalah menegakkan kalimat Allah dan menundukkan para pembangkang.

Tujuan ini terkadang dapat dicapai dengan berperang, membayar jizyah atau dengan

mu‟ahadah.

Keempat, tuntutan dari perang tersebut adalah agar mereka mengakui ajaran

tauhid atau membayar jizyah sebagai pengganti. Kelima, tujuan diwajibkannya jizyah

adalah mendesak mereka untuk memeluk Islam.

D. Bahasa Ahli

Saya akan menampilkan tiga hadis dari gaya bahasa ahli Nabi Saw. yang dalam

kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī terdapat 6 hadis.27

Hadis yang dianggap bisa mewakili

penjelasan hadis-hadis lainnya sebagaimana berikut:

1. Hadis tentang Pengobatan

عت الننيبن : عن بر بن عبد اهلل، ا ن ن ف ش ا ن تكم بر، ف شرب »: ب ا ملسو هيلع هللا ىلصمس . اه البخ ي. «ع ل، شر م م، لذع ن ، بل ن ت ي

28 Artinya:

“Dari Jābir ibn „Abdullah dia berkata: saya mendengar Nabi Saw. bersabda:

“Sekiranya ada sesuatu yang lebih baik untuk kalian pergunakan sebagai obat, maka

itu terdapat pada minuman madu, berbekam dan sengatan api panas dan saya tidak

27

Lampiran 4, h. 85. 28

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. VII, h. 125.

Page 77: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

64

menyukai kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang luka).”

(HR. al-Bukhārī).

Dari hadis ini bisa di ambil kesimpulan bahwa Nabi Saw. mampu memberikan

cara terbaik dalam memberi pengobatan, karena beliau mempunyai keistimewaan

serta pengetahuan yang sangat luas.

Ibn Baṭṭāl mengatakan bahwa berbekam, minum madu dan terapi besi panas

merupakan obat dari sebagian obat yang bisa menyembuhkan. Cara-cara ini bisa

dijadikan untuk pengobatan tertentu. Namun Nabi Saw. tidak suka menggunakan cara

pengobatan dengan cara terapi besi panas (kay).29

2. Hadis tentang Meninggalkan Perbuatan Keji

ع ظ لهم اهلل م ال ف ظ نو ب م ظلن ن »: ملسو هيلع هللا ىلص ا النيب : عن ب ىر رة اهلل عنو ا سببن ه ل ب بو ع نق ف : ظ لو ا م ع ا ش ب ف عب ة اهلل ل ذ ر اهلل ف الا بف ت ع ب

د الن بن ف اهلل ل عتو ا ر ة ذات ن ب ا بف ه ا ان ف اهلل بن : امل

نو 30. اه البخ ي. «الع ل ل ت دنق ب د ف ى تن تبع م ش لو تبنفق ي ب

Artinya:

“Dari Abū Hurayrah r.a berkata: Nabi Saw. bersabda: Ada tujuh golongan

yang Allah lindungi pada hari kiamat, di hari ketika tiada perlindungan selain

perlindungan-Nya yaitu: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah

kepada Allah, seseorang yang senantiasa mengingat Allah saat sendiri sehingga

matanya berlinang, seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid (beri‟tikaf),

dua orang yang saling mencintai karena Allah, seseorang yang diajak berkencan

oleh wanita bangsawan dan rupawan namun ia menjawab: Saya takut kepada Allah,

serta seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan

kirinya tidak tahu-menahu terhadap amalan tangan kanannya. (HR. al-Bukhārī).

29

Ibn Baṭṭāl, Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h. 395. 30

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. I, h. 133.

Page 78: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

65

Dari sini bisa kita lihat bahwa Nabi Saw. mempunyai pengetahuan khusus

tentang cara agar selalu dilindungi Allah Swt. Pengetahuan yang Nabi Saw. miliki ini

merupakan keahlian khusus sehingga mampu membuat para pengikutnya percaya

dan taat kepada Nabi Saw.

Nabi Saw. menyebutkan dalam hadis ini tentang apa yang dijanjikan Allah Swt

bagi tujuh orang beriman yang bersih aqidahnya, yang bersih jiwanya, mendekati

Allah dalam keadaan rahasia dan terang-terangan, yang hatinya selalu mengingat

Allah. Maka mereka di hari kiamat mendapatkan perlindungan di sisi Allah Swt.31

3. Hadis tentang Keputusan Hakim

اه . « ب ن كم بب اابنب ى غ ب ن »: ملسو هيلع هللا ىلص ا النيب : عن ب بكرة اهلل عنو ا 32.البخ ي

Artinya:

“Dari Abū Bakrah r.a berkata: Nabi Saw bersabda: Janganlah seorang hakim

menetapkan keputusan antara dua orang saat dia dalam keadaan marah.” (HR. al-

Bukhārī).

Dari hadis ini bisa kita lihat bagaimana cara Nabi Saw. dalam memutuskan

suatu perkara ketika sebagai seorang hakim. Hadis ini terdapat larangan bagi seorang

hakim memutuskan suatu keputusan antara dua orang yang sedang bertengkar dalam

keadaan marah.

Kata ḥakam artinya hakim dan terkadang digunakan untuk pengayoman urusan

yang disandarkan kepadanya. Al-Muhallab berkata, “sebab larangan ini adalah

31

„Alī al-Syādzilī al-Khawlī, al-Adab al-Nabawī, vol. I, h. 225. 32

al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h.65.

Page 79: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

66

menetapkan hukum ketika marah, karena terkadang menyeret hakim keluar dari

kebenaran. Seperti inilah pendapat yang dikatakan oleh para ahli fikih di berbagai

negeri. Ibnu Daqīq al-„id berkata, “di sini terdapat larangan menetapkan hukum saat

marah, karena ketika itu terjadi perubahan kondisi seseorang, sehingga rawan

melakukan kekeliruan dan hukum tidak bisa ditetapkan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan makna ini, para ahli fikih memperluas hukum tersebut, mencakup semua

perkara yang mempengaruhi konsentrasi, seperti ketika sangant lapar, sangat haus,

mengantuk berat, dan semua hal yang berkaitan dengan hati sehingga menyibukkan

pikiran untuk konsentrasi dengan cermat. Ini termasuk menganalogikan dugaan yang

kuat kepada dugaan yang serupa.33

E. Bahasa Rujukan

Gaya bahasa rujukan Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

sebanyak 11 hadis.34

Saya akan menampilkan tiga hadis yang dianggap bisa mewakili

penjelasan hadis-hadis lainnya, sebagaimana berikut:

1. Hadis tentang Menaati Nabi Saw

ن ع ب د ع اهلل، ن ع ا ب د ع »: ملسو هيلع هللا ىلص ا النيب : عن ب ىر رة اهلل عنو ا اإل م نن ب تل ن ائو اهلل، ن ط األ بر ب د ع ، ن بعص األ بر ب د ع ا، ن

اه . « بتبن بو، إن ر ببتب اهلل عدا إنن لو بذلك را ن ا بغريه إنن ع و نو 35.البخ ي

33

Ibn Baṭṭāl, Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. VIII, h. 225. 34

Lampiran 5, h. 85. 35

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IV, h. 50.

Page 80: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

67

Artinya: “Dari Abū Hurayrah ra., berkata: Nabi Saw. bersabda: Barangsiapa

menaatiku maka ia telah menaati Allah, dan Barangsiapa durhaka kepadaku maka

dia telah durhaka kepada Allah. Barangsiapa menaati pemimpin maka dia telah

menaatiku, dan barangsaiapa durhaka kepada pemimpin maka dia telah durhaka

kepadaku. Hanya saja imam adalah perisai berperang dari belakangnya dan

berlindung dengannya. Apabila dia memerintahkan untuk takwa kepada Allah dan

dia berbuat adil maka sesungguhnya dia mendapat pahala atas hal itu. Jika dia

mengatakan selain itu, maka dia menanggung dosa dari perbuatannya itu.” (HR. al-

Bukhārī).

Hadis ini mempunyai makna bahwa siapapun yang menjalankan apa yang di

larang dan di perintah oleh Nabi Saw. maka dia telah dimenangkan atasnya ketaatan

kepada Allah dengan pahala surga.

Asbāb al-Wurūd dari hadis ini yakni ketika orang Quraish membangkang dan

tidak mengetahui tentang kepemimpinan serta mereka tidak patuh selain kepada

pemimpin kabilah mereka. Oleh karenanya Nabi Saw. menjelaskan kepada mereka

bahwa menaati seorang pemimpin adalah suatu hak dan kewajiban.36

2. Hadis tentang Mengikuti Sunah Nabi Saw

ى ك ن ن ببب كم ب ؤالم ا تال هم »: ، ا ملسو هيلع هللا ىلصعن ب ىر برة، عن الننيبن ع ا تبر تكم، ن اه . «ع ب ئهم، إذا به تكم عن ش ا تنب ه، ذا رتكم ب ر ت ا نو استطعتم

.البخ ي37

Artinya:

“Dari Abū Hurayrah dari Nabi Saw. bersabda: “Biarkanlah apa yang aku

tinggalkan untuk kalian, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena

mereka gemar bertanya dan menyelisihi Nabi mereka, jika aku melarang kalian dari

36

Al-Qasṭalānī, Irsyād al-Sārī li Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. V, h. 119. 37

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h. 94.

Page 81: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

68

sesuatu maka jauhilah, dan apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka

kerjakanlah semampu kalian.” (HR. al-Bukhārī).

Hadis ini memberikan informasi bahwa Nabi Saw. mempunyai sebuah

kekuasaan untuk dijadikan rujukan terhadap apa yang diperintah dan apa yang

dilarangnya sebagai seorang pemimpin. Kalimat (Apa yang aku tinggalkan untuk

kalian), maksudnya adalah perintah meninggalkan bertanya tentang sesuatu yang

belum terjadi karena khawatir benar-benar turun kewajibannya atau pengharamannya.

Begitu pula dilarang banyak bertanya karena hanya akan mempersulit diri sendiri.

Dikhawatirkan jawaban pertanyaan itu akan memberatkan sehingga menyebabkan

seseorang tidak mampu melakukannya dan berakibat terjadinya penyelisihan.38

Ibn Faraj (365 H) berpendapat bahwa maksud perkataan tersebut adalah jangan

banyak meminta perincian atas masalah-masalah meskipun cukup bagus ditinjau dari

satu sisi, seperti halnya mengerjakan haji adalah bagus untuk diulang-ulang namun

sepatutnya dicukupkan kepada cakupan redaksi secara umum, yaitu satu kali. Karena

pada dasarnya dipahami untuk sekali saja tanpa ada tambahan.

(Jika aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah). Larangan ini bersifat

umum untuk semua jenis larangan. Namun tidak termasuk segala sesuatu yang

dipaksakan kepada seorang mukallaf, seperti minum khamer. Ini berdasarkan

pendapat jumhur. Sebagian orang menyelisihinya dengan berpegang kepada cakupan

38

Al-ʻAynī, ʻUmdat al-Qārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. XXV, h. 31.

Page 82: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

69

umum dan menyatakan bahwa paksaan melakukan kemaksiatan tidak menjadikan

perbuatan itu mubah.39

Perintah menjauhi larangan berlaku secara umum selama tidak bertentangan

dengan izin melakukannya seperti makan bangkai ketika terpaksa. Al-Fākihanī

berkata, “Komitmen dalam rangka menjauhi larangan tidak bisa dibayangkan kecuali

bila ditinggalkan seluruhnya. Apabila dijauhi sebagiannya maka belum ada

komitmen. Berbeda dengan perintah, siapa yang melakukan bagian minimal darinya

maka bisa dikatakan memiliki komitmen.

Hadis ini dijadikan sebagai dalil yang menyatakan bahwa barangsiapa

diperintahkan untuk mengerjakan sesuatu dan dia tidak mampu mengerjakan

sebagiannya lalu dia mengerjakan yang dia mampu tersebut, maka apa yang dia tidak

mampu dilakukan menjadi gugur. Hal ini didukung oleh al-Muzannī yang berdalil

bahwa apa-apa yang wajib ditunaikan tidaklah wajib untuk diganti. Selain itu, hadis

ini dijadikan sebagai dalil yang menyatakan bahwa perhatian syariʻat terhadap

larangan melebihi perhatiaannya terhadap perintah, sebab syariʻat memerintahkan

menjauhi larangan meski disertai kesulitan meninggalkannya. Namun dalam hal

perintah dikaitkan dengan kadar kemampuan.40

39

Al-ʻAynī, ʻUmdat al-Qārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. XXV, h. 32. 40

Al-„Asqalānī, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. IX, h. 90.

Page 83: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

70

3. Hadis tentang Keutamaan Nabi Saw.

لكلن يب ع ة ت ب دع ب ، د ن تبئ ع ت »: ا ملسو هيلع هللا ىلصعن ب ىر برة، نن س ا اهلل . اه البخ ي. «شف ع أل ن ف اآل رة

41 Artinya:

“Dari Abū Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: Setiap Nabi

mempunyai do‟a yang telah dikabulkan, sedang aku ingin menyimpan do‟aku sebagai

syafa‟at untuk umatku di akhirat nanti.” (HR. al-Bukhārī).

Dari sini bisa di lihat jelas cara Nabi Saw. mengidentifikasikan dirinya sebagai

seorang pemimpin yang bisa sebagai rujukan para umatnya. Maksud dari hadis ini

adalah sesungguhnya Allah Swt memberikan kepada setiap Nabi do‟a yang

dikabulkan dan Allah selalu menepati janji-Nya. Hadis ini juga menjelaskan tentang

keutaman Nabi Saw. dari para Nabi terhadap umatnya.42

Berdasarkan analisa hadis-hadis yang saya dapat sebagaimana yang telah

diuraikan sebelumnya, diperoleh sebanyak 159 hadis dari 815 hadis ṣaḥīḥ yang

menggunakan gaya bahasa kepemimpinan. Hadis-hadis tersebut mencakup lima gaya

bahasa dalam teori. Masing-masing jumlah kalimat dari tiap jenis gaya bahasa di

dapat: reward sebanyak 54 tempat (34%), coercive sebanyak 32 tempat (20%),

legitimate sebanyak 56 tempat (35%), expert sebanyak 6 tempat (4%), dan referent

sebanyak 11 tempat (7%).

Dari 159 hadis dengan lima gaya bahasa yang ada, gaya bahasa yang paling

dominan digunakan yaitu reward dan legitimate. Hal yang memengaruhi banyaknya

41

Al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. VIII, h. 67. 42

Ḥamzah Muḥammad Qāsim, Manār al-Qārī Syarḥ Mukhtaṣar Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, vol. V

(Damaskus: Maktabah Dār al-Bayān, 1990), h. 267.

Page 84: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

71

penggunaan gaya bahasa ini karena gaya Nabi Saw. identik dengan ajakan yang

disertai imbalan dengan membuat ketentuan agar taat dan yakin terhadap ajaran yang

dibawa oleh Nabi Saw.

Sehingga dari sini bisa saya simpulkan dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 2.Bahasa Kepemimpinan Nabi

Reward

Legitimate

Coercive

Expert

Referent

Page 85: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa kepemimpinan yang ditemukan dalam bahasa Nabi Saw. memenuhi

kriteria dari teori bahasa kepemimpinan yang telah dicetuskan oleh pakar

kepemimpinan di abad modern ini. Dengan demikian di ambil kesimpulan bahwa

Nabi Saw. adalah benar seorang pemimpin dengan bisa dibuktikan melalui bahasa

yang digunakan.

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, maka bahasa yang digunakan

Nabi Saw. ketika menjadi seorang pemimpin lebih dominan menggunakan gaya

ketika memberikan penghargaan (reward) dan ketentuan peraturan (legitimate)

yang dibuat daripada memberikan sebuah ancaman atau hukuman. Gaya bahasa

tersebut secara keseluruhan mencakup: reward sebanyak 54 tempat (34%),

coercive sebanyak 32 tempat (20%), legitimate sebanyak 56 tempat (35%), expert

sebanyak 6 tempat (4%), dan referent sebanyak 11 tempat (7%).

Kajian terhadap pola bahasa Nabi Saw. ini telah memunculkan paradigma

bahwa maqāṣid bahasa Nabi Saw. bisa dipahami secara berbeda, salah satunya

dengan mengidentifikasi melalui gaya bahasa yang digunakan. Permasalahan

mendasar yang menjadi perdebatan adalah dalam menentukan serta memisahkan

posisi Nabi Saw. ketika sebagai seorang Nabi Saw. (pemimpin) dan sebagai

manusia biasa. Ketika posisi Nabi Saw. dibuat longgar, yaitu cukup hanya dengan

melihat motif serta tujuan ketika bersabda, maka Nabi Saw. berarti sebuah acuan

atau pedoman, bukan sekedar sosok atau individu biasa. Berbeda halnya, jika

Page 86: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

73

sosok tersebut didefinisikan hanya sebagai sebuah nama “Muḥammad”, maka

sudah jelas sikap para orientalis memandang sebelah mata dan hanya mengatakan

bahwa Muhammad hanyalah manusia biasa bukan sosok pemimpin yang agung.

B. Rekomendasi

Berangkat dari pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa ada beberapa hal

yang belum bisa dikemukakan, di antaranya adalah ketika bahasa Nabi Saw.

dipahami dari segi shighat, keindahan ushlubnya atau mengidentifikasi bahasa

Nabi Saw. ketika berada di Mekah dengan berada di Madinah. Padahal sebagian

besar riwayat berbentuk riwayah bi al-maʻna. Karenanya, dalam melakukan

penelitian lanjutan, saya merekomendasikan agar masalah tersebut dapat ditelusuri

dan kemudian diteliti.

Page 87: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

74

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Akhtar, Shabir. Mengungkap Kelicikan Barat Sekuler Dengan Kasus Ayat-ayat

Setan Salman Rushdie. Jakarta: CV. Firdaus, 1992.

Al-ʻAynī, Abū Muḥammad Maḥmūd ibn Aḥmad ibn Mūsā ibn Aḥmad ibn

Ḥusayn al-Ghītābī al-Ḥanafī Badr al-Dīn. ʻUmdah al-Qārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-

Bukhārī. Beirut: Dār Iḥyā‟ al-Turāts al-ʻArabī, t.th.

Amstrong, Karen. Muhammad Prophet for Our Time. Bandung: Mizan, 2007.

Antonio, Muhammad Syafii. Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad

Saw: The Super Leader Super Manager. Jakarta: Tazkia, 2009.

Applebaum, Marc H. A Phenomenological Psychological Study of Muslim

Leaders Attitudes Toward Connection with The Prophet Muhammad.

Disertasi: Saybrook Graduate School and Research Center, 2009.

Arifin, Syamsul. Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2012.

Badawi, Rafik Issa Beekun dan Jamal A. Leadership an Islamic Perspective.

Amana Publications, 1999

Al-Banjari, Rachmat Ramadhana. Prophetic Leadership. Bandung: Diva Press,

t.th.

Brantas. Dasar-dasar Manajemen . Bandung: Alfabeta, 2009.

Al-Bukhārī, Abū ʻAbd Allāh Muḥammad ibn Ismāʻīl. al-Jāmiʻ al-Ṣaḥīḥ min

Umūr Rasūl Allāh ṣallā Allāh ‘alayh wa sallam wa Sunanih wa Ayyāmih.

Muḥaqqiq: Muḥammad Zahīr ibn Nāṣir al-Nāṣir, Damaskus: Dār Ṭuq al-

Najāh, 1422.

Page 88: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

75

Carlyle, Thomas. The Hero as Prophet. Maynard: Merrill & Company, 1882.

Daft, Richard L. Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2003.

Daneshgar, Majid. “A Study on Managerial Language of Islam,” Procedia Social

and Behavioral Sciences, no. 70 (Januari 2013): h. 501-507.

Departemen Agama RI, al-Qur’ān dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama RI,

2009.

Effendy, Mochtar. Kepemimpinan Menurut Ajaran Islam. Palembang: al-

Mukhtar, 1997.

El Amin, Zakiyyah Wajihah. The Leadership of Muhammad the Prophet of Islam:

An Integral Analysis. Disertasi: The Humanities and Social Sciences United

States, 2008.

Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus dan Sosial. Bandung: Alfabeta, 2012.

Gardner, John W. Leadership and Power. Washington, DC: Independent Sector,

1986.

Gibson, James L. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga, 1993.

Griffin, Ricky W. Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2003.

Hart, Michel. The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. New

York: Hart Publishing Company, 1978.

Al-Ḥasan, Zayd al-Dīn ʻAbd al-Raḥmān ibn Aḥmad ibn Rajab. Fatḥ al-Bārī

Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Muḥaqqiq: Maḥmūd ibn Syuʻbān ibn ʻAbd al-

Maqṣūd. Madinah: Maktabah al-Ghurabā‟ al-Atsariyah, 1996.

Hitti, Philip K. History of the Arabs. London: The Macmillan Press, 1974.

Huda, M. Khoirul. Memahami Hadis Melalui Pemilahan Posisi Nabi Saw. Skripsi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Page 89: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

76

Indonesia, Tim Penyusun Kamus Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Ismail, Syuhudi. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Maʻani al-

Hadis tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal. Jakarta:

Bulan Bintang, 2009.

Kaliski, Burton S. Encyclopaedia of Business and Finance. USA: MacMillan

Reference, 2001.

Kellerman, Barbara. Political Leadership. Mich: University of Pittsburgh, 1986.

Al-Khawlī, Muḥammad „Abd al-„Azīz ibn „Alī al-Shādzilī. al-Adab al-Nabawī.

Beirut: Dār al-Maʻrifah, 1423.

Komariah, Aan. Kepemimpinan Visioner dan Corporate Culture di Perguruan

Tinggi. Dalam Buchari Alma, Corporate University. Bandung: Alfabeta,

2008.

Laela, Yusma. Kritik Husain Haekal Terhadap Penilaian Orientalis tentang

Muhammad. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Al-Malik, Ibn Baṭṭāl Abū al-Ḥasan ʻAlī ibn Khalaf ibn „Abd. Syarḥ Ṣaḥīḥ al-

Bukhārī. Muhaqqiq: Abū Tamīm Yāsir ibn Ibrāhim. Riyad: Maktabah al-

Rusyd, 1423.

Al-Math, Muḥammad Faiz. Min Muʻjizāh al-Islām. Amman: Dār al-Baṣīr, 1990.

Mimouni, Beverley Metcalfe dan Fouad. Leadership Development in the Middle

East. Saudi Arabia: Edward Elgar Publishing, 2011.

Al-Miṣrī, Aḥmad ibn Muḥammad ibn Abī Bakr ibn „Abd al-Malik al-Qasṭalānī al-

Qutaybī. Irshād al-Sārī li Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Mesir: al-Maṭbaʻah al-

Kubrā al-Amīriyah, 1323.

Page 90: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

77

Mulyadi, Veithzal Rivai dan Deddy. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Jakarta: Rajawali Press, 2012.

Al-Naisābūrīy, Muslim bin al-Ḥajjāj Abū al-Ḥasan al-Qusyairīy. Ṣaḥīḥ Muslim.

Beirut: Dār Iḥyā‟ al-Turāts al-„Arabī, t.th.

Noor, Ismail. Manajemen Kepemimpinan Muhammad. Jakarta: PT Mizan Pustaka,

2011.

Al-Qarrāfī, Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn Idrīs ibn „Abdurraḥmān al-Sanhaji. Kitāb

al-Furūq atau Anwār al-Burūq fī Anwā’ al-Furūq. Kairo: Dār al-Salām,

2008.

Qāsim, Ḥamzah Muḥammad. Manār al-Qārī Sharḥ Mukhtaṣar Ṣaḥīḥ al-Bukhārī.

Damaskus: Maktabah Dār al-Bayān, 1990.

Rao, Ramakrishna. Muhammad: The Prophet of Islam. Inggris: Wipe, 1989.

Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks, 2003.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Sosial, Kelompok dan Terapan. Jakarta: PT.

Balai Pustaka, 1999.

Shihab, M. Quraish. Tafiīr al-Misbaḥ: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Spencer, Robert. The Truth About Muhammad: Founder of the World’s Most

Intolerant Religion. United States: Regnery Publishing, 2006.

Speight, R. Marston. “Oral Traditions of the Prophet Muḥammad a Formulaic

Approach,” Oral Tradition IV, no. 1-2 (Januari 1989): h. 27-37.

Stogdill, Ralph M. Bass & Stogdill’s Handbook of Leadership: Theory,

Research& Managerial Application. Binghamton: Free Press, 1990.

Stoner, James A.F. Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo, 1996.

Page 91: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

78

al-Syāfiʻī, Aḥmad ibn „Alī ibn Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī. Fatḥ al-Bārī Syarḥ

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Muḥaqqiq: Muḥammad Fu‟ād ʻAbd al-Bāqī, Beirut: Dār

al-Maʻrifah, 1379

al-Ṭabarī, Abū Ja‟far Muḥammad ibn Jarīr. Jāmiʻ al-Bayān ʻan Ta’wīl āy al-

Qur’ān. Kairo: Mu‟assasah al-Risālah, 2000.

Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani, 2002.

Watt, W. Montgomory. Muhammad Prophet and Statesment. London: Oxford

University Press, 1969.

Page 92: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

79

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Tabel Identifikasi Bahasa Penghargaan

No Hadis

من يضمن يل ما بت حلييو وما بت رجليو أضمن لو اجلنة .1 ما من الناس من مسلم يتوب لو ثالثة مل يبلغوا احلنث إال أدخلو اهلل اجلنة بفضل رمحتو إياىم .2 أترون ىذه طارحة ولدىا ب النار؟ اهلل عز وجل أرحم بعباده من ىذه بولدىا .3أتعجبون من غتة سعد؟ واهلل ألنا أغت منو واهلل أغت مت ومن أجل غتة اهلل حرم الفواحش ما ظهر منها وما بطن، وال .4

أىد أحب إليو العذر من اهلل من أجل ذلك بعث ادلرسلت مبشرين ومنذرين وال أحد أحب إليو ادلدحة من اهلل ومن أجل ذلك وعد اجلنة

أحب احلديث إيل أصدقو .5 أحد جبل حيبنا ورمبو .6أخذ الراية زيد فأصيب ب أخذىا جعفر فأصيب ب أخذىا عبد اهلل بن رواحة فأصيب ب أخذىا خالد عن غت إمرة .7

ففتح اهلل عليو وما يسرين أهنم عندنا أو قال يسرىم أهنم عندنا ما من رجل مسلم ديوت لو ثالثة من ولده مل يبلغوا احلنث إال أدخلو اهلل اجلنة بفضل رمحتو إياىم .8إذا أدرك أحدكم سجدة من صالة العصر قبل أن تقرب الشمس فليتم صالتو وإذا أدرك سجدة من صالة الصبح قبل .9

أن تطلع الشمس فليتم صالتوإذا أسلم العبد فحسن إسالمو يكفر اهلل عنو كل سيئة كان زلفها وكان بعد ذلك القصاص احلسنة بعشر أمثاذلا إىل .10

سبعمائة ضعف والسيئة دبثلها إال أن يتجاوز اهلل عنهاإذا خلص ادلؤمنون من النار حبسوا بقنطرة بت اجلنة والنار فيتقاصون مظامل كانت بينهم ب الدنيا حىت إذا نقوا وىذبوا 11

فوالذى نفس حممد بيده ألحدىم دبسكنو ب اجلنة أدل منو دبسكنو كان ب الدنيا, أذن ذلم بدخول اجلنة فإنو من وافق قولو قول ادلالئكة غفرلو ما تقدم من ذنبو, امت : إذا قال اإلمام غت ادلغضوب عليهم وال الضالت فقولوا .12 ب يقول أدخل , يا رب أدخل اجلنة من كان ب قلبو خردلة من اديان فيدخلون : إذا كان يوم القيامة شفعت فقلت .13

اجلنة من كان ب قلبو أدىن شيءمن آمن باهلل ورسولو وأقام الصالة وآتى الزكاة وصام رمضان كان حقا على اهلل أن يدخلو اجلنة ىاجر ب سبيل اهلل أو .14

خلف ب أرضو اليت ولد فيها إذا رأيتم الذين يتبعون ما تشابو منو فأولئك الذين مسى اهلل فاحذروىم .15طبت وطاب دمشاك وتبوأت منزال ب اجلنة: إذا عاد الرجل أخاه أو زاره ب اهلل قال اهلل لو .16 صلوا أيها الناس ب بيوتكم فإن أفضل الصالة صالة ادلرء ب بيتو إال ادلكتوبة .17 صالة اجلماعة تفضل صالة الفذ خبمس وعشرين درجة .18أربعون خصلة أعالىن منحة العنز، ال يعمل عبد خبصلة منها رجاء ثواهبا وتصديق موعودىا إال أدخلو اهلل تعاىل هبا .19

اجلنة غفار غفر اهلل ذلا، وأسلم سادلها اهلل .20 ب اجلنة مثانية أبواب، فيها باب يسمى الريان ال يدخلو إال الصائمون .21اغسلها وترا ثالثا أو مخسا أو سبعا أو أكثر من ذلك إن رأينت ذلك دباء وسدر، واجعلن ب األختة كافورا أو شيئا من .22

كافور

Page 93: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

80

أغلقوا األبواب وأوكئوا السقاء وأكفئوا اإلناء ومخروا اإلناء وأطفئوا ادلصباح فإن الشيطان ال يفتح غلقا وال حيل وكاء وال .23 يكشف إناء وإن الفويسقة تضرم على الناس بيتهم

أفضل الصدقة ما ترك غت، واليد العليا حت من اليد السفلى، وابدأ دبن تعول، تقول ادلرأة إما أن تطعمت وإما أن .24 تطلقت ويقول العبد أطعمت واستعملت ويقول االبن أطعمت إىل من تدعت

إين أجد قوة، قال فاقرأه ب عشرين، قال إين أجد قوة قال فقرأه ب عشر، قال إين أجد : إقرأ القرآن ب كل شهر قال .25 قوة قال فقرأه ب سبع وال تزد على ذلك

أكثر ما يدخل الناس اجلنة تقوى اهلل وحسن اخللق، وأكثر ما يدخل الناس النار األجوفان الفم والفرج .26وإن زىن وإن سرق؟ وإن زىن وإن سرق: من مات من أمتك ال يشرك باهلل شيئا دخل اجلنة، قلت: قال يل جربيل .27 قم يا فالن فأذن أن ال يدخل اجلنة إال مؤمن، وأن اهلل ليؤيد الدين بالرجل الفاجر .28 كره لكم عقوق األمهات .29 كل أميت يدخلون اجلنة إال من أىب، من أطاعت دخل اجلنة، ومن عصاين فقد أىب .30إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان اهلل ال يلقي ذلا باال يرفعو اهلل هبا درجات، وإن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط اهلل .31

ال يلقي ذلا باال يهوي هبا ب جهنم من صلى قائما فهو أفضل ومن صلى قاعدا فلو نصف أجر القائم ومن صلى نائما فلو نصف أجر القاعد .32اللهم رب ىذه الدعوة التامة والصالة القائمة آت حممد الوسيلة والفضيلة وابعثو مقاما : من قال حت يسمع النداء .33

حممودا الذي وعدتو حلت لو شفاعيت يوم القيامة من لقي اهلل ال يشرك بو شيئا دخل اجلنة .34يا فالن اشفع، يا فالن اشفع، حىت تنتهي الشفاعة إىل : إن الناس يصتون يوم القيامة جثا، كل أمة تتبع نبيها، يقولون .35

فذلك يوم يبعثو اهلل ادلقام احملمودملسو هيلع هللا ىلصحممد آييبونن تنائيبونن عنابيدوونن ليرنبب ننا حناميدونن .36من أعتق رقبة مسلمة فهي فداؤه من النار، كل عظم من عظام حمرره بعظم من عظامو، ومن أدرك أحد والديو فلم يغفر .37

لو فأبعده اهلل، ومن ضم يتيما من بت أبوين مسلمت إىل طعامو وشرابو حىت يغنيو اهلل وجبت لو اجلنة إن ب اجلنة لشجرة يست الراكب اجلواد ادلضمر السريع ب ظلها مائة عام ما يقطعها .38إن ب اجلنة مائة درجة أعدىا اهلل للمجاىدين ب سبيل اهلل، ما بت الدرجتت كما بت السماء واألرض، فإذا سألتم اهلل .39

فسلوه الفردوس فإنو أوسط اجلنة وأعلى اجلنة وفوقو عرش الرمحن ومنو تفجر أهنار اجلنة من أكرم سلطان اهلل ب الدنيا أكرمو اهلل يوم القيامة، ومن أىان سلطان اهلل ب الدنيا أىانو اهلل يوم القيامة .40من تعلم القرآن ب شبيبتو اختلط القرآن بلحمو ودمو، ومن تعلمو ب كربه فهو يتفلت منو، وىو يعود فيو فلو أجره مرتت .41 من خرج يريد علما يتعلمو فتح لو باب اجلنة، وفرشت لو ادلالئكة أكفافها، وصلت عليو مالئكة السموات، وحيتان .42

البحر، وللعامل من الفضل على العابد كفضل القمر ليلة البدر على أصغر كوكب ب السماء، إن العلماء ورثة األنبياء، مل يو رثوا دينارا وال درمها ولكنهم ورثوا العلم فمن أخذ بالعلم فقد أخذ حبظ وافر، موت العامل مصيبة ال ذبرب، وثلمة ال

تسد وه ذمم طمس موت قبيلة أيسر من موت عامل من صام يوما ب سبيل اهلل باعد اهلل بينو وبت النار بذلك اليوم سبعت خريفا .43 من قتل ب سبيل اهلل أو مات فهو ب اجلنة .44 من يقم ليلة القدر إديانا واحتسابا غفر لو ما تقدم من ذنبو .45تعالوا بايعوين على أن ال تشركوا باهلل شيئا وال تسرقوا وال تزنوا وال تقتلوا أوالدكم وال تأتوا ببهتان تفتونو بت أيديكم .46

وأرجلكم وال تعصوين ب معروف فمن وب منكم فأجره على اهلل ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب بو ب الدنيا فهو لو

Page 94: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

81

كفارة ومن أصاب من ذلك شيئا فسته اهلل فأمره إىل اهلل إن شاء عاقبو وإن شاء عفا عنو تفضل الصالة اجلمع صالة أحدكم وحده خبمس وعشرين جزءا وذبتمع مالئكة الليل ومالئكة النهار ب الصالة الفجر .47 يدخل اجلنة من أميت سبعون ألفا بغت حساب ىم اللذين ال يستقون وال يتطتون وال يكتوون وعلى رهبم يتوكلون .48قل ىو اهلل أحد: حبك إياىا أدخلك اجلنة يعت .49 إذا تقرب مت عبدي شربا تقربت منو ذراعا وإذا تقرب مت ذراعا تقربت منو باعا وإذا أتاين ماشي أتيتو ىرولة: يقول اهلل .50 حجبت النار بالشهوات وحجبت اجلنة بادلكاره .51 خت الصدقة ما كان عن ظهري غت وابدأ دبن تعول .52 ختكم من تعلم القرآن وعلمو .53ما ىذا يا : دخلت اجلنة فإذا أنا بنهر حافتاه خيام اللؤلؤ فضزبت بيدي إىل ما جيري فيو ادلاء فإذا مسك أدفر فقلت .54

ىذا الكوثر الذي أعطاكو اهلل: جربيل فقال

Lampiran 2.

Tabel Identifikasi Bahasa Hukuman

No Hadis

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقده من النار .1 ال يدخل اجلنة قاطع رحم .2 ابدأ بنفسك فتصدق عليها ب على أبويك ب على قرابتك ب ىكذا ب ىكذا .3 ابدأن دبيامينها ومواضع الوضوء منها .4 أخرجوا ادلشركت من جزيرة العرب وأجيزوا الوفد بنحو ما كنت أجيزىم .5 أخرجوا ادلخنثت من بيوتكم .6 اخسأ فلن تعدو قدرك .7 إذا أنزل اهلل بقوم عذابا اصاب العذاب من كان فىهم ب بعثوا على اعماذلم .8 إذا رأيتم اجلنازة فقوموا فمن تبعها فال يقعد حىت توضع .9 اشتد غضب اهلل على قوم فعلوا بنبيو، يشت إىل رباعيتو .10 اشتد غضب اهلل على رجل يقتلو رسول اهلل ب سبيل اهلل .11أحيوا ما خلقتم: أما علمت أن ادلالئكة ال تدخل بيتا فيو صورة، وأن من صنع الصور يعذب يوم القيامة، فيقال .12 من ترك صالة العصر حبط عملو .13ربجزه عن الظلم فإن ذلك نصره : كيف أنصره ظادلا؟ قال: أنصر أخاك ظادلا أو مظلوما، قيل .14 من قتل معاىدا مل يرح رائحة اجلنة، وإن رحيها ليوجد من مستة أربعت عاما .15 أبردوا بالظهر فإن شدة احلر من فيح جهنم .16 إن أىون أىل النار عذابا يوم القيامة لرجل يوضع ب أمخص قدميو مجرتان يغلي منهما دماغو كما يغلي ادلرجل بالقمقم .17 من لبس ثوب حرير ألبسو اهلل ثوبا من نار .18 إن الرجل ليتكلم بالكلمة من سخط اهلل ال يرى هبا بأسا فيهوي هبا ب نار جهنم سبعت خريفا .19! إمنا أىلك الذين من قبلكم أهنم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركوه وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليو احلد وان اهلل .20

لو أن فاطمة بنت حممد سرقت لقطعت يدىا ال يزين العبد حت يزين وىو مؤمن وال يسرق حت يسرق وىو مؤمن وال يشرب اخلمر حت يشرهبا وىو مؤمن وال يقتل .21

Page 95: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

82

وىو مؤمنملحد ب احلرم، ومبتغ ب اإلسالم سنة اجلاىلية، ومطلب دم امرىء بغت حق ليهريق دمو: أبغض الناس إىل اهلل ثالثة .22 ال ينظر اهلل يوم القيامة إىل من جر إزاره بطرا .23ال يأب أحدكم الصالة وىو حقن حىت خيفف ومن أدخل عينو ب بيت بغت إذن أىلو فقد دمر ومن صلى بقوم فخص .24

نفسو بدعوة من دوهنم فقد خاهنم بلغوا عت ولو آية وحدثوا عن بت إسرائيل وال حرج ومن كذب علي متعمدا فلتبوأ مقعده من النار .25تسموا بامسي وال تكنوا بكنييت ومن رآين ب ادلنام فقد رآين فإن الشيطان ال يتمثل ب صورب ومن كذب علي متعمدا .26

فليتبوأ مقعده من النارتعالوا بايعوين على أن ال تشركوا باهلل شيئا وال تسرقوا وال تزنوا وال تقتلوا أوالدكم وال تأتوا ببهتان تفتونو بت أيديكم .27

وأرجلكم وال تعصوين ب معروف فمن وب منكم فأجره على اهلل ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب بو ب الدنيا فهو لو كفارة ومن أصاب من ذلك شيئا فسته اهلل فأمره إىل اهلل إن شاء عاقبو وإن شاء عفا عنو

تقطع يد السارق ب ربع دينارفصاعدا .28 دخلت امرأة النار ب ىرة ربطتها فلم تطعمها ومل تدعها تأكل من خشاش األرض حىت ماتت .29 لعن اهلل ادلسوفات .30 الذي خينق نفسو خينقها ب النار والذي يطعنها يطعنها ب النار .31 ما أسفل الكعبت من اإلزار ففي النار .32

Lampiran 3.

Tabel Identifikasi Bahasa Legitimasi

No. Hadis

أحب الكالم إىل اهلل سبحان اهلل ال شريك لو لو ادللك ولو احلمد وىو على كل شيء قدير وال حول وال قوة إال باهلل .1 سبحان اهلل وحبمده

إذا أقعد ادلؤمنون ب قربه أتى ب شهد أن ال الو اال اهلل و ان حممد رسول اهلل فذلك قولو يبثت اهلل الذين امنوا بالقول .2 الثابت

ال يؤمن أحدكم حىت أكون أحب إليو من ولده وولده والناس أمجعت .3امت فإنو من وافق قولو قول ادلالئكة غفرلو ما تقدم من ذنبو: إذا قال اإلمام غت ادلغضوب عليهم وال الضالت فقولوا .4 من آمن باهلل ورسولو وأقام الصالة وآتى الزكاة وصام رمضان كان حقا على اهلل أن يدخلو اجلنة ىاجر ب سبيل اهلل أو .5

خلف ب أرضو اليت ولد فيهااللهم أنت ريب ال إلو إال أنت خلقتت وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت، أعوذ : سيد اإلستغفار أن تقول .6

بك من شر ما صنعت، أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنيب فاغفريل فإنو ال يغفر الذنوب إال أنت، من قاذلا من النهار موقنا هبا فمات من يومو قبل أن ديسي فهو من أىل اجلنة ومن قاذلا من الليل وىو موقن هبا فمات قبل أن يصبح

فهو من أىل اجلنة ال إلو إال اهلل خالصا خملصا من قلبو: أسعد الناس بشفاعيت يوم القيامة من قال .7 غفار غفر اهلل ذلا، وأسلم سادلها اهلل .8إديان باهلل ورسولو، ب جهاد ب سبيل اهلل، ب حج مربور : أفضل األعمل .9 أفضل الصدقة ما كان عن ظهر غت واليد العليا خت من اليد السفلى وابدأ دبن تعول، تقول ادلرأة إما أن تطعمت وإما .10

Page 96: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

83

أن تطلقت ويقول العبد أطعمت واستعملت ويقول االبن أطعمت إىل من تدعتفإن : أنفسها عند أىلها وأغالىا مثنا، قيل: أي الرقاب أفضل؟ قال: أفضل العمل إديان باهلل وجهاد ب سبيل اهلل، قيل .11

كف أذاك عن الناس فإهنا صدقة تصدق هبا : فإن مل أستطع؟ قال: تعت صانعا أو تصنع آلخر، قال: مل أجد؟ قال على نفسك

أقضوا اهلل فاهلل أحق بالوفاء .12 أكرب الكبائر اإلشراك باهلل، وقتل النفس، وعقوق الوالدين، وشهادة الزور .13اهلل إين أعوذ بك من عذاب القرب، وأعوذ بك من عذاب النار، وأعوذ بك من فتنة احمليا وادلمات، وأعوذ بك من فتنة .14

ادلسيح الدجالما من األنبياء نيب إال أعطي من األيات ما مثلو أومن أو آمن عليو البشر وإمنا كان الذي أوتيت وحيا أوحاه اهلل إيل .15

فأرجو أين أكثركم تابعا يوم القيامة قم يا فالن فأذن أن ال يدخل اجلنة إال مؤمن، وأن اهلل ليؤيد الدين بالرجل الفاجر .16 كل أميت يدخلون اجلنة إال من أىب، من أطاعت دخل اجلنة، ومن عصاين فقد أىب .18أمرت أن أقاتل الناس حىت يشهدوا أن ال إلو إال اهلل وأن حممد رسول اهلل، وأن يستقبلوا قبلتنا ويأكلوا ذبيحتنا ويصلوا .19

صالتنا فإذا فعلوا ذلك فقد حرمت علينا دماؤىم وأمواذلم إال حبقها، ذلم ما للمسلمت وعليهم ما على ادلسلمت ولعل اهلل أن يصلح بو بت فئتت عظيمتت من ادلسلمت- سيد احلسن-إن ابت ىذا سيد .20 إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان اهلل ال يلقي ذلا باال يرفعو اهلل هبا درجات، وإن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط اهلل .21

ال يلقي ذلا باال يهوي هبا ب جهنماللهم رب ىذه الدعوة التامة والصالة القائمة آت حممد الوسيلة والفضيلة وابعثو مقاما : من قال حت يسمع النداء .22

حممودا الذي وعدتو حلت لو شفاعيت يوم القيامة من لقي اهلل ال يشرك بو شيئا دخل اجلنة .23من أطاعت فقد أطاع، ومن عصاين فقد عصى اهلل، ومن يطع األمت فقد أطاعت، ومن يعص األمت فق عصاين، وإمنا .24

اإلمام جنة يقاتل من ورائو ويتقى بو، فإن أمر بتقوى اهلل وعدل كان لو بذالك أجر، وإن قال بغته كان عليو منو من ساءتو سيئتو وسرتو حسنتهفهي أمارة ادلؤمن .25احلمد هلل الذي عال فقهر واحلمد هلل الذي بطن فظهر واحلمد هلل الذي ملك : من قال حت يأوي إىل فراشو وىو طاىر .26

فقدر واحلمد هلل الذي حييي ادلوتى وىو على كل شيء قدير خرج من ذنوبو كيوم ولدتو أموزبرج النفس وىي مشركة: وما وقوع احلجاب؟ قال: إن اهلل عز وجل يغفر لعبده ما مل يقع احلجاب قيل .27 ومن : كفارس والروم؟ قال! يا رسول اهلل: ال تقوم الساعة حىت تأخذ أميت أخذ القرون قبلها شربا بشرب وذراعا بذراع قيل .28

الناس إال أولئك؟ ال تقوم الساعة حىت زبرج نار من أرض احلجاز تضيء أعناق اإلبل ببصرى .29 ال تقوم الساعة حىت تضطرب أليات نساء دوس حول ذي اخللصة .30ال تقوم الساعة حىت تقاتلوا خوزا وكرمان من األعجم محر الوجوه فطس األنوف صغار األعت كأن وجوىهم اجملان .31

ادلطرقة نعاذلم الشعر ال تقوم الساعة حىت يقبض العلم وتكثر الزالزل ويتقارب الزمان وتظهر الفنت ويكثر اذلرج وىو القتل .32 ال تقل بلسانك إال معروفا وال تبسط يدك إال إىل خت .33ليتت أوتيت مثل ما : رجل علمو اهلل القرآن فهو يتلوه آناء الليل وآناء النهار فسمعو جار لو فقال: ال حسد إال ب اثنتت .34

ليتت أوتيت مثل أوب فالن فعملت : أوب فالن فعملت مثل ما يعمل ورجل آتاه اهلل ماال فهو يهلكو ب احلق فقال رجل

Page 97: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

84

مثل ما يعمل ال يأتيك من احلياء إال خت .35 ال يدخل اجلنة قاطع رحم .36إياكم والظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة واتقوا الشح إن الشح أىلك من كان قبلكم محلهم أن يسفكوا دماءىم .37

واستحلوا حمارمهم أديا رجل مسلم أعتق امرأ مسلما استنقذ اهلل بكل عضو منو عضوا من النار .38قم فأذن ال يدخل اجلنة إال مؤمن وإن اهلل ليؤيد ىذا الدين بالرجل الفجر ! يا بالل .39 يأب ب آخر الزمان قوم حدثاء األسنان سفهاء األحالم يقولون من قول خت الربية ديرقون من اإلسالم كما ديرق السهم .40

من الرمية ال جياوز إدياهنم حناجرىم فاقتلوىم فإن ب قتلهم أجرا دلن قتلهم يوم القيامةإمنا األعمال بالنيات وإمنا لكل امرئ ما نوى فمن كانت ىجرتو إىل اهلل ورسولو فهجرتو إىل اهلل ورسولو ! يا أيها الناس .41

ومن كانت ىجرتو إىل دنيا يصيبها أو امرأة يتزوجها فهجرتو إىل ما ىاجر إليو بينما رجل جير إزاره من اخليالء خسف بو فهو يتجلجل ب األرض إىل يوم القيامة .42تعالوا بايعوين على أن ال تشركوا باهلل شيئا وال تسرقوا وال تزنوا وال تقتلوا أوالدكم وال تأتوا ببهتان تفتونو بت أيديكم .43

وأرجلكم وال تعصوين ب معروف فمن وب منكم فأجره على اهلل ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب بو ب الدنيا فهو لو كفارة ومن أصاب من ذلك شيئا فسته اهلل فأمره إىل اهلل إن شاء عاقبو وإن شاء عفا عنو

تعبد اهلل ال تشرك بو شيئا وتقيم الصالة ادلكتوبة وتؤدي الزكاة ادلفروضة وتصوم رمضان .44رجل كان لو فضل ماء بالطريق فمنعو من ابن السبيل ورجل : ثالثة ال ينظر اهلل يوم القيامة وال يزكيهم وذلم عذاب اليم .45

واهلل : بايع إمام ال يبايعو إال للدنيا فإن أعطاه منها رضي وإن مل يعطو منها سخط ورجل أقام سلعة بعد العصر فقال اللذي ال إلو غته لقد أعطيت هبا كذا وكذا فصدقو رجل فأخذىا ومل يعط هبا

إذا تقرب مت عبدي شربا تقربت منو ذراعا وإذا تقرب مت ذراعا تقربت منو باعا وإذا أتاين ماشي أتيتو ىرولة: يقول اهلل .46 من وصلك وصلتو ومن قطعك قطعتو: الرحم شجنة من الرمحن قال اهلل .47 لعن اهلل ادلسوفات .48ال إلو إال اهلل يبتغي هبا وجو اهلل إال حرم اهلل عليو النار: لن يواب عبد يوم القيامة يقول .49 لوال أن أشق على أميت ألمرهتم أن يصلوىا ىكذا يعت العشاء نصف الليل .50لو أن رجال جر على وجهو من يوم ولد إىل يوم ديوت ىرما ب طاعة اهلل عز وجل حلقر ذلك يوم القيامة ولود أنو رد إىل .51

الدنيا كيما يزداد من األجر والثوابلوال أن أشق على أميت ألخرت صالة العشاء إىل ثلث الليل أو شطر الليل فإنو إذا مضى شطر الليل ينزل اهلل تعاىل إىل .52

ىل من مستغفر فأغفر لو ىل من تائب فأتوب عليو ىل من داع فأستجيب لو حىت يطلع الفجر: السماء الدنيا فيقول ليس ادلسكت الذي ترده األكلة واألكلتان ولكن ادلسكت الذي ليس لو غت ويستحيي وال يسأل الناس إحلافا .53 ليس الواصل بادلكابء ولكن الواصل الذي إذا انقطعت رمحو وصلها .54(إن الشرك لظلم عظيم)ليس كما تقولون مل يلبسوا إدياهنم بظلم بشرك أو مل تسمعوا إىل قول لقمان .55 أتاين الليلة آت من عند ريب فقال صل ب ىذا الوادي ادلبارك يعت العقيق وقل عمرة ب حجة .56

Page 98: BAHASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26325/3/HURIN'IN... · FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI . ... Segenap

85

Lampiran 4.

Tabel Identifikasi Bahasa Ahli

No. Hadis

تنويين .1 بب أننو أنكو عنةء مينو ننارء، ونمنا أحي ، أنوو لنذو ، أنوو شنروطنةي حميوجنمء ، فنفيي شنروبنةي عنسنلء يبورر ءء مينو أندوويينتيكمو خن إينو كنانن بي شنيوإن العبد ليعمل عمل أىل اجلنة فيما يرى الناس وإنو دلن أىل النار وإنو ليعمل عمل أىل النار فيما يرى الناس وإنو دلن .2

خبواتيمها: أىل اجلنة وإمنا األعمال باخلواب وب لفظ ال يزين العبد حت يزين وىو مؤمن وال يسرق حت يسرق وىو مؤمن وال يشرب اخلمر حت يشرهبا وىو مؤمن وال يقتل .3

وىو مؤمن بت اثنت وىو غضبان ين حكمال يقض .4اإلمام العادل وشاب نشأ ب عبادة اهلل ورجل قلبو معلق ب ادلساجد : سبعة يظلهم اهلل ب ظل عرشو يوم ال ظل إال ظلو .5

إين أخاف اهلل رب : ورجالن ربابا ب اهلل اجتمعا عليو وتفرقا عليو ورجل دعتو دعتو امرأة ذات منصب ومجال فقال العادلت ورجل تصدق بصدقة فأخفاىا حىت ال تعلم مشالو ما تنفق ديينو ورجل ذكر اهلل خاليا ففاضت عيناه

إن الرجل ليعمل عمل اجلنة فيما يبدوا للناس وىو من أىل النار، وإن الرجل ليعمل عمل أىل النار فيما يبدوا للناس .6 وىو من أىل اجلنة

Lampiran 5.

Tabel Identifikasi Bahasa Rujukan

No. Hadis

اهلل إين أعوذ بك من عذاب القرب، وأعوذ بك من عذاب النار، وأعوذ بك من فتنة احمليا وادلمات، وأعوذ بك من فتنة .1 ادلسيح الدجال

اللهم رب الناس مذىب البأس اشف أنت الشاب ال شاب إال أنت إشف شفاء ال يغادر سقما .2ربجزه عن الظلم فإن ذلك نصره: كيف أنصره ظادلا؟ قال: أنصر أخاك ظادلا أو مظلوما، قيل .3 لكل نيب دعوة مستجابة يدعو هبا، وأريد أن أختبئ دعوب شفاعة ألميت ب اآلخرة .4يا فالن اشفع، يا فالن اشفع، حىت تنتهي الشفاعة إىل : إن الناس يصتون يوم القيامة جثا، كل أمة تتبع نبيها، يقولون .5

فذلك يوم يبعثو اهلل ادلقام احملمودملسو هيلع هللا ىلصحممد من أطاعت فقد أطاع، ومن عصاين فقد عصى اهلل، ومن يطع األمت فقد أطاعت، ومن يعص األمت فق عصاين، وإمنا .6

اإلمام جنة يقاتل من ورائو ويتقى بو، فإن أمر بتقوى اهلل وعدل كان لو بذالك أجر، وإن قال بغته كان عليو منو إمنا األعمال بالنيات وإمنا لكل امرئ ما نوى فمن كانت ىجرتو إىل اهلل ورسولو فهجرتو إىل اهلل ورسولو ومن كانت .7

ىجرتو إىل دنيا يصيبها أو امرأة يتزوجها فهجرتو إىل ما ىاجر إليوم واختالنفهم على أنبيائهم، فإذا هنيتكم عن شيء فناجتنبوه، وإذا دعوين ما ترنكتكم، إيمنا ىلك من .8 كان قبولكم بسؤاذلي

أمرتكم بأمر فأتوا منو ما استطعتم تعبد اهلل ال تشرك بو شيئا وتقيم الصالة ادلكتوبة وتؤدي الزكاة ادلفروضة وتصوم رمضان .9إذا تقرب مت عبدي شربا تقربت منو ذراعا وإذا تقرب مت ذراعا تقربت منو باعا وإذا أتاين ماشي أتيتو ىرولة: يقول اهلل .10 من شغلو ذكرى عن مسأليت أعطيتو أفضل ما أعطي السائلت : يقول اهلل تعاىل .11