bahan supriadi

7
JENIS-JENIS KESADARAN A. PENGERTIAN Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungan serta dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan (limitasi) terhadap lingkungan dan dirinya sendiri (melalui perhatian). Bila kesadaran baik, maka akan terjadi orientasi (waktu, tempat dan orang), pengertian yang baik serta pemakaian informasi yang masuk secara efektif (melalui ingatan dan pertimbangan). (Maramis, 1994: 101). Kualitas kesadaran klien merupakan parameter paling mendasar dan paling penting yang harus ditentukan dan dikaji untuk menentukan status kerusakan pada sistem persyarafan khususnya pada kasus stroke. Tingkat keterjagaan klien dan respon terhadap lingkungan adalah indikator paling sensitif untuk disfungsi sistem persyarafan (Hudak & Gallo, 1996: 160) B. BENTUK KESADARAN 1. Kesadaran Menurun Kesadaran menurun adalah keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan (secara kuantitatif),

Upload: vicky-ilda-viantini

Post on 06-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bahan supriadi

TRANSCRIPT

JENIS-JENIS KESADARANA. PENGERTIAN Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungan serta dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan (limitasi) terhadap lingkungan dan dirinya sendiri (melalui perhatian). Bila kesadaran baik, maka akan terjadi orientasi (waktu, tempat dan orang), pengertian yang baik serta pemakaian informasi yang masuk secara efektif (melalui ingatan dan pertimbangan). (Maramis, 1994: 101).Kualitas kesadaran klien merupakan parameter paling mendasar dan paling penting yang harus ditentukan dan dikaji untuk menentukan status kerusakan pada sistem persyarafan khususnya pada kasus stroke. Tingkat keterjagaan klien dan respon terhadap lingkungan adalah indikator paling sensitif untuk disfungsi sistem persyarafan (Hudak & Gallo, 1996: 160)

B. BENTUK KESADARAN1. Kesadaran MenurunKesadaran menurun adalah keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan (secara kuantitatif), kemudian muncullah amnesia sebagian atau total. Beberapa tingkat dalam menurunnya kesadaran yaitu:a. ApatisMulai mengantuk, acuh-tak acuh terhadap stimulus, untuk menarik perhatiannya diperlukan stimulus yang sedikit lebih kerasb. SomnolenSudah mengantuk, untuk menarik perhatiannya dibutuhkan stimulus yang lebih kerasc. SoporIngatan, orientasi dan pertimbangan sudah hilang. Hanya berespon dengan rangsangan yang kerasd. Subkoma dan komaTidak ada respon terhadap stimulus yang kuat/keras, pupil melebar, reflek muntah hilang. (Maramis, 1996: 101)2. Kesadaran MeninggiKesadaran meninggi adalah keadaan dengan respon yang meninggi terhadap stimulus, biasanya disebabkan pengaruh berbagai zat yang menstimulus otak (psikosimultan) atau oleh faktor psikologi. (Maramis, 1996: 102)Selain kesadaran menurun, terdapat beberapa sistem yang digunakan untuk membuat peringkat perubahan dalam keawasan dan keterjagaan, istilah-istilah tersebut antara lain: (Hudak & Gallo, 1996: 160)a. Terjaga: normalb. SadarDapat tidur lebih dari biasanya atau sedikit bingung saat pertama kali terjaga, tetapi berorientasi sempurna ketika bangun. Dapat berorientasi dan berkomunikasic. Letargis/somnolenMengantuk tetapi dapat mengikuti perintah sederhana ketika dirangsangd. StuporSangat sulit dibangunkan, tidak konsisten dapat mengikuti perintah sederhana atau berbicara satu kata atau frase pendek. Menjawab secara refleks terhadap rangsangan nyeri. Pendengaran dengan suara keras dan penglihatan kuat. Non verbal dengan menganggukkan kepala.e. SemikomatosaGerak bertujuan ketika dirangsang; tidak mengikuti perintah atau berbicara koherenf. Koma Dapat berespon dengan postur secara refleks ketiak distimulasi atau dpat tidak berespon pada setiap stimulus. Berdasarkan kwalitas kesadaran, yaitu pengkajian mutu mental seseorang terhadap dunia luar: (Catatan Ruang Tropik Wanita, 1998) ComposmentisBereaksi secara adekuat Abstensia/kesadaran tumpul/drowskyTidak tidur dan tidak megitu waspada, perhatian terhadap sekeliling berkurang, cenderung mengantuk Bingung/confusedDisorientasi waktu, tempat dan orang DeliriumMental dan motorik kacau, ada halusinasi dan bergerak sesuai dengan kekacauan pikirannya Apatis Tidak tidur, tak acuh, tidak bicara dan pandangan hampaTingkatan Kesadaran:1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh. 3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal. 4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. 5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri. 6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya.

C. PENILAIAN TINGKAT KESADARAN1. DefinisiPenilaian tingkat kesadaran adalah penilaian derajat kesadaran dengan memberikan nilai pada perubahan respon pada mata, verbal, dan motorik menurut cara pemeriksaan tertentu dengan menggunakan skala koma dari Glasgow ( GCS )2. Referensia. Djoenaidi Widjaja, et al. Koma. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf RS Dr. Soetomo, 1994 : 6.b. Sajid Darmadipura, Umar Kasan, Abdul Hafid, Trauma Kepala, Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab/UPF Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, 1994c. Advanced Trauma Life Support Program Untuk Dokter, Cedera Kepala, Committee on Trauma American College of Surgeons, Terjemahan Komisi Trauma IKABI, 1997d. Abdul Hafid, Sajid Darmadipura, Umar Kasan, Trauma Kepala, Kumpulan Makalah Pelatihan PPGD Bagi Dokter, JICA, RSUD Dr. Soetomo, Dinkesda Tk.I Jatim, 19993. ProsedurCARA PENILAIANYang dinilai NilaiRespon membuka mata Spontan --> 4 Atas perintah--> 3 Dengan rangsangan nyeri--> 2 Tidak ada reaksi *)--> 1Respon verbal ( bicara ) Sadar, orientasi diri, waktu, tempat--> 5 Berbicara membingungkan--> 4 Kalimat tidak mempunyai arti--> 3 Mengerang --> 2 Tidak ada respon *)--> 1Respon motorik Mengikuti perintah 6 Melokalisasi nyeri 5 Gerakan menghindar 4 Flexi abnormal 3 Extensi abnormal 2 Tidak ada respon *) 1Skor maksimum 15CATATANNilai GCS antara 3 15Tanda *) : diberikan rangsangan nyeri dengan menekan supra orbita