bahan magnetexpertcourse.net/assets/document/modul/teknik/fisika-2/bab10.pdfsimpal berupa lingkaran...
TRANSCRIPT
Medan Magnet
Medan magnet dihasilkan oleh sebuah dipol magnet.
Medan magnet dapat juga berupa simpal arus.
dapat dinyatakanDengan demikian simpal arus
sebagai momen dipol magnet.
S
I
Medan Magnet
•Medan Magnet B oleh µ
Medan magnet B dapat
dihasilkan oleh momen
dipol magnet menggunakan
hukum Biot Savart.
Simpal berupa lingkaran dengan jari-jari R dan dialiri arus i.
Vektor dl menyatakan panjang dari
elemen simpal yang arahnya searah dengan arus pada
simpal.
Medan magnet yang dihasilkan elemen simpal dinyatakanoleh dB. Vektor dB dapat diuraikan menjadi dua komponen,yaitu dB dan dB//.
R
dl
dB//
dB dB
x
r
Medan Magnet
Untuk komponen dB, jika dijumlahkan untuk setiap
elemen simpal akan saling meniadakan sehinggakomponen
besarnya
dB//,
dapat
bernilai nol. Sedangkan untuk
saling menambahkan dan
ditentukan.
dB// = dB sin
Dengan nilai dB sama dengan :
dl2
µ0i
4rdB
Nilai sin sama dengan :
R
r R2 x2sin
R
Untuk x >> R berlaku sin tan = R dan r2 x2.
x
Medan Magnet
Dengan demikian nilai medan magnet B oleh simpal
adalah ://
µ iR µ iR µ i µ µ
4x3 4x3 4x3 2x3B dB
0 dl 0dl 0 2R2 0
Diketahui luas simpal A = R2 momen dipol magnet µ = iA.
Pada setiap bahan terdapat momen dipol magnetelementer yang
disebabkan adanya rotasi muatan elementer. Pada bahan magnet,
arah dipol magnet elementer akan berubah akibat adanya medan
magnet luar.
Bo = 0Bo
Momen Dipol Magnet Elementer
Dalam skala mikroskopik momen dipol magnet
dihasilkan oleh gerak elektron yang menelilingi inti, di
mana gerak elektron tersebut dapat dipandang
sebagai arus listrik. Dan luas A menyatakan luas
penampang daerah yang dilalui elektron.
Terdapat hubungan antara momen dipol magnet
denganuntuk elektron pada orbital tertentu momentum sudut orbital Ll:
𝜇l= 𝐿
l
𝑒
2𝑚
mempunyaiUntuk elektron dalam atom hidrogen
momen dipol magnet 9,2 . 10-24 Am2.
Momen Dipol Magnet Elementer
Jenis bahan magnet adalah :
1. Paramagnetisme. Bahan ditarik lemah oleh magnet.
Contoh : Mn, Gd, dan unsur transisi lainnya
2. Diamagnetisme. Bahan ditolak lemah oleh magnet
kuat. Contoh : unsur gas mulia
3. Ferromagnetisme. Bahan ditarik kuat oleh magnet.
Contoh : Fe, Co, dan Ni.
Pada bahan ferromagnetik, dipol magnet elementer
akan mensejajarkan diri jika dipengaruhi medan luar
tanpa banyak dipengaruhi agitasi termal.Jika terjadi
pensejajaran dipol magnet elementer, maka pada
bahan terdapat medan magnet yang arahnya searah
dengan medan luar.
Tiga Vektor Magnet
Bo : Medan magnet luar
BM : Medan magnet pada
bahan
Medan magnet total :
B = BO + BMBo
Medan magnet pada bahan dihasilkan oleh
pensejajaran dipol magnet yang menghasilkan
arus pada permukaan yang sering disebut arus
permukaan atau arus magnetisasi.
BM
Dipol Magnet
Tinjau sebuah solenoida dengan N lilitan, luasjika disisipkan bahanpenampang A, dan panjang l
magnet :
lµ0iON
OB
µ i N0 M
lBM
iO
l
Arus iO menyatakan arus pada solenoida dan iMmenyatakan arus magnetisasi. Dipol magnet total
pada bahan magnet dalam solenoida adalah :
µM = NiMA
Dipol Magnet
Terdapat besaran magnetisasi M yang besarnya
sama dengan dipol magnet total dibagi volumebahan lA :
M NiM
lDengan demikian diperoleh :
µ0iMNµ0MBM l
Dipol magnet total pada solenoida adalah :
µO = NiOA
Dipol Magnet
l
Terdapat besaran intensitas magnet H yangbesarnya sama dengan dipol magnet total dibagi
volume bahan lA :
H NiO
Dengan demikian diperoleh :
Diperoleh :
µ i NBO
0 O µ0Hl
B = µ0H + µ0M
Dipol Magnet
Besar H dan M dapat ditentukan menggunakan
hukum Ampere yang diperluas :
Dengan IO menyatakan arus total penyebab medan
magnet luar. Sedangkan IM adalah arus magnetisasi
total pada bahan magnet.
Diketahui hubungan antara B total dan H, yaitu :
B = µ0kmH
km menyatakan konstanta magnetik atau
permeabilitas relatif. Terdapat hubungan lain :
M = (km – 1)H
IOH.dl
IMM.dl
Contoh Soal
Sebuah solenoida yang mempunyai panjang 10 cm dan jumlah lilitan 100
dialiri arus 1 Ampere. Dalam solenoida terdapat bahan magnet yang
mempunyai konstanta magnetik km= 20. Tentukan :
a. Intensitas Magnet H
b. Medan magnet B
c. Magnetisasi M
d. Arus magnetisasi
Jawab :
a. Menurut hukum Ampere, IO= H dl di mana IO= NiO diperoleh :
Ni 100.1103 A/mH O
l 0,1
Contoh Soal
b. Medan magnet B = kmµ0H = 2µ0 104 Tesla
c. Magnetisasi M = (km – 1)H = 1,9 104 A/m
d. Arus magnetisasi dapat ditentukan dengan
mencari hubungan arus magnetisasi IM dan
magnetisasi M.
Diketahui dalam solenoida berlaku :
M NiM
lDengan demikian diperoleh :
NOmM m 1)i1Hl
(k N
i Ml
k 19 Ampere
Contoh Soal
1. Sebuah kawat yang sangat panjang dialiri arus I =
A berada dalam ruangan yang berisi gas. Gas
tersebut bersifat magnetik dengan konstanta
magnetik km = 5. Tentukan :
a. H, B, dan M untuk r = 1 cm dari kawat
b. H, B, dan M untuk r = 2 cm dari kawat
I = A
2 cm
Contoh Soal
2. Dua buah silinder tipis dengan jari-jari masing-
masing a dan b. Di antara kedua silinder tersebut
diberi bahan magnetik dengan
magnetik km = 100. Masing- masing
konstanta
silinder
dialiri arus sebesar i tetapi saling berlawanan.
Tentukan :
a.B untuk r < a
b.B untuk a < r < b
c. B untuk r > b
i
i
ab
Contoh Soal
1. a. Nilai H dapat ditentukan menggunakan hukum
Ampere :
I = Hdl = H.2r
Dengan demikian nilai H :I
2rH 50A/m
2.102
1
dengan km = 5
Contoh Soal
Nilai B dapat ditentukan dari persamaan :
B = kmµ0H = 250µ0 Tesla
Nilai B dapat juga ditentukan oleh persamaan :
B = kmBO
Dengan BO adalah medan magnet untuk kasus
yang sama dalam ruang vakum yang besarnya :
B 0O 50µ Tesla2r
µ0I
µ0
2.102
Magnetisasi M = (km – 1)H = 4.50 = 200 A/m
Contoh Soal
1. b. Nilai H dapat ditentukan menggunakan hukum
Ampere :
I = Hdl = H.2r
Dengan demikian nilai H :
I
2rH 25 A/m
2.2.102
Nilai B dapat ditentukan dari persamaan :
B = kmµ0H = 125µ0 Tesla
Magnetisasi M = (km – 1)H = 4.25 = 100 A/m
Contoh Soal
i
i
ab
2. a. Nilai B dapat ditentukan menggunakan hukum
Ampere :
µ0I = Bdl = B.2r
Tetapi untuk daerah dalam lingkaran dengan r <
a tidak ada arus yang mengalir. Dengan
demikian B = 0.
Contoh Soal
i
i
ab
2. b. Nilai B dapat ditentukan menggunakan
persamaan :
B = kmBO
Dengan BO adalah medan magnet pada daerah
silinder pertama dan silinder kedua (a < r < b)
tanpa ada bahan magnet yang besarnya :
µ i0O
B 2r