bahan plastik yang aman

28
Bahan Plastik Yang Aman Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat seharusnya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik s yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yg tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan. Nomor 1: Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE), biasa digunakan

Upload: mirhamfauzi

Post on 13-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Bahan Plastik Yang Aman

Bahan Plastik Yang Aman

Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat seharusnya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik syang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yg tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.

Nomor 1: Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE), biasa digunakan mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah-buahan, minyak goreng, saus,jeli, selai.

Nomor 2: High density polyethylene (HDPE), biasa digunakan untuk mengemas susu, yogurt, & botol galon air minum

Nomor 4: Low density polyethylene (LDPE), biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat (cling wrap), pengemas roti, makanan beku, & botol plastik yang dpt ditekan.

Nomor 5: Polypropylene (PP), biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, & margarin.

Diantara jenis plastik tsb yg relatif paling aman & telah mengalami uji & evaluasi badan pengawasan obat & makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET (nomor 1).

Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade.

Menurut Dosen Dept Ilmu & Tek Pangan IPB, Dr. Yadi Haryadi, Msc, sebenarnya penggunaan botol plastik, khususnya botol plastik PET, secara berulang-ulang tidak menjadi masalah. Syaratnya, setiap akan dipakai atau diisi ulang, botol2 tsb harus dicuci bersih memakai sabun & dikeringkan dahulu.

Berikut adalah jenis plastik yg penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan krn mengandung bhn berbahaya yg dpt berpindah ke makanan.

Nomor 3: Polyvinyl chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yg dpt ditekan (untuk pengeluaran bahan) terbuat dari PVC.

Nomor 6: Polystyrene (PS), sangat dikenal konsumen dlm bentuk kemasan stereofom spt yg digunakan untuk mengemas buah & sayuran di toko2 swalayan.

Nomor 7: Jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dpt bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yg menggunakan sbg botol susu bayi & alat2 makan (sendok, garpu, pisau) plastik.

Hindari Panas & Minyak

Penggunaan plastik u/ membungkus makanan jg perlu diwaspadai. Hindari memanaskan makanan dg wadah atau bungkus yg terbuat dr plastik dlm microwave.

Hindari menggunakan tempat dr bhn plastik u/ menaruh mkn panas, apalagi berminyak, dlm microwave. Menurut Yadi, beberapa studi menunjukan migrasi komponen plastik ke dlm bhn pangan selama pemanasan atau pd suhu tinggi semakin besar.

Kita jg sering melihat pedagang mkn menggunakan plastik u/ membungkus makanan tsb dlm keadaan panas. Menurut Yadi, cara ini sangat beresiko krn kantong plastik yg digunakan tdk jelas asal usulnya. Migrasi bahan berbahaya dpt saja terjadi jk plastik tsb bukan plastik berlabel food grade. Karena kurangnya pengetahuan, kita tidak dapat menyalahkan pedagang kecil. Yadi menyarankan, jk akan membeli mkn panas, berminyak, atau berkuah, sebaiknya membawa sendiri wadah yg aman dr rumah.

Kesimpulan : * Plastik sangat berbahaya kalo kena air / makanan yang panas. * Jangan masak atau ngambil nasi di magic jar pake centong yang terbuat dari plastik. * pake peralatan plastik yang ada tanda food grade-nya

(http://groups.google.co.id/group/MirrorIKS/browse_thread/thread/c7d4f27d6a513a83)

sebagai tambahan, tadi (31 juli 2008), waktu nonton program Seputar Indonesia, kode plastik nomor tujuh sudah dinyatakan aman oleh badan penelitian Amerika (maap, lupa apa nama lembaganya). tapi, dalam lingkup dunia bahan baku pembuat plastik kode 7 hingga kini masih mengundang kontroversi. plastik kode 7 selain terdapat pada botol susu bayi, juga pada galon air minum.

terakhir, untuk plasti dengan kode selain 3 dan 4 sebaiknya tidak diisi ulang karena zat kimia dalam plastik tersebut mudah bermigrasi ke dalam air/ makanan yang dimasukkan ke dalam plastik tersebut.

untuk plastik kode 3 dan 4 sendiri meskipun aman, tapi sebaiknya jangan diisi ulang lebih dari 3 kali.Menurut Ismariny, kepala bidang polimer rekayasa pusat teknologi material BPPT, berikut tipe beberapa plastic :

Plastik dengan kode 1 atau PET (Polyethylene Terephthalate), biasa dipakai untuk botol minuman, botol minyak goreng, jus, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik. Kode 1 ini juga berupa wadah minuman mineral dengan warna transparan untuk sekali pakai, karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula.Ciri-ciri: Warna bening dan jernihPeringatan: Hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang

Plastik dengan kode No.2 atau plastic HDPE (High-density Polyethylene), yang biasa dipakai untuk botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas, dan botol kosmetik.Ciri-ciri: Warna putih susuPeringatan: Hanya sekali pemakaian

Plastik No.3 atau PVC (Polyvinyl Chloride), merupakan zat yang paling berbahaya. Biasa dipakai untuk pipa selang air, pipa bangunan, mainan, taplak meja dari plastic, botol kecap, botol shampo, dan botol sambal.Peringatan: Jangan membungkus makanan yang panas dan berminyak, berbahaya bagi ginjal dan hati

Plastik No.4 atau LDPE (Low-density Polyethylene), biasa dipakai untuk kantong kresek, tutup plastic, plastic pembungkus daging beku, dan berbagai macam plastic tipis lainnya.Ciri-ciri: Botol lunak dan fleksible

Plastik No.5 atau PP (Polypropylene atau Polypropene), biasa dipakai untuk cup plastic, tutup botol dari plastic, mainan anak, dan margarine.Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak jernih

Plastik No.6 atau jenis PS (Polystyrene) merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Biasa dipakai untuk kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastic, atau tempat makanan dari styrofoam, dan tempat makan plastic transparan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dapat berpindah ke dalam makanan. Gelas plastik dan piring makanan styrofoam yang sudah lama harus dibuang karena dianggap sebagai penyebab kanker. Peringatan: berbahaya bila digunakan untuk membungkus makanan yang panas

Plastik No.7 atau Other (O) dan jenis plastic lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol susu bayi, plastic kemasan, dan gallon air minum. Plastik No.7 ini termasuk Polycarbonate yang juga berbahaya bagi tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.Peringatan: mengandung Bisphenol-A yang berpotensi merusak system hormon

Plastik sendiri merupakan senyawa makromolekul organik yang diperoleh dengan cara polimerisasi, polikondensasi, poliadisi dan proses serupa lainnya dari monomer atau oligomer atau dengan perubahan kimiawi makromolekul alami. Plastik dibedakan mejadi dua, yakni :

Termoplastik : merupakan jenis plastic yang dapat didaur ulang kembali karena molekulnya yang bercabang dan dapat mengalir ketika dipanaskan di atas titik lelehnya, yang biasanya diberi symbol panah setigiga dan dialamnya terdapat angka tipe plastic.

Termoset : merupakan jenis plastic yang bila dipanaskan akan terjadi perubahan kimia sehingga tidak bisa dibentuk kembali.

Menurut Ismariny, untuk mengetahui tipe plastic pada kemasan adalah dengan mengecek no kode daur ulang, yang biasanya ada di bawah botol, di bagian atas tutup atau dalam tutup, atau dicetak pada label kemasan. Konsumen juga dapat mengecek kelunakan plastic dengan menekannya dan memeriksa permukaan plastic apakah mengkilap atau tidak. PC, plastic paling keras dan mengkilat, sedangkan PET cukup keras dan mengkilat, HDPE lebih keras daripada LDPE tapi sama-sama tidak mengkilat, dan PVC lebih lunak dibandingkan semuanya namun mengkilat. Sementara PP mengkilat tapi tidak keras. Untuk masalah tes pembakaran, HDPE dan LDPE akan berbau wax, PET berbau buah atau manis, PC berbau phenol, dan PVC berbau chlorine.

Untuk plastic yang cukup aman digunakan adalah yang berkode 4 dan 5. Namun, konsumen jangan takut untuk menggunakan plastic, hanya sebaiknya lebih berhati-hati dan menggunakan plastic dengan bijaksana.

Sumber: www.beritanet.comKode-Kode Plastik

Apakah kita tahu, seberapa besar bahaya plastik untuk kesehatan? Ya, Plastik adalah sebuah bahan yang biasa digunakan manusia untuk membungkus sesuatu, baik itu barang ataupun makanan, seperti yang sudah kita ketahui, plastik sudah pasti tidak baik untuk kesehatan karena memang bahannya kurang bersahabat dengan tubuh kita.Karena penggunaannya sudah dirasa tidak cukup aman, maka pada tahun 1988 The Society of Plastic Industry mengeluarkan kode-kode yang digunakan untuk mengidentifikasi plastik berdasarkan bahannya dan kegunaannya, bahkan kode-kode tersebut sudah di-standarisasi oleh ISO (International Organization for Standardization). Berikut ini adalah tanda pegenal identifikasi plastik secara umum: Kode biasanya berada di dasar kemasan Kode berbentuk segitiga yang terbentuk dari 3 tanda panah Di dalam logo segitiga akan terdapat angka, Dan di bawah segitiga, ada nama jenis plastik tersebut.

Kode 1: PET atau polyethylene terephthalatePET atau polyethylene terephthalate adalah jenis plastik yang biasa dipakai untuk botol plastik yang tembus pandang seperti botol air mineral, dan hampir semua botol minuman lainnya.Botol jenis PET ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Mengapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas, akan mengakibatkan lapisan polymer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.Jadi, sebaiknya kurangi penggunaan isi ulang untuk jenis plastik ini, atau gunakan saja botol kaca.

Kode 2: HDPE atau High density polyethyleneHDPE atau High Density Polyethylene memiliki sifat bahan plastik yang lebih kuat, keras, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, Galon Air minum, dan lain-lain.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang sedikit lebih aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemas dengan plastik jenis ini. Walau begitu, plastik jenis = ini juga direkomendasikan Hanya untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida yang dapat meningkat seiring dengan waktu

Kode 3: PVC atau Polyvinyl ChloridePVC atau polyvinyl chloride adalah jenis plastik yang cukup sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik untuk pembungkus, dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan selama kurang lebih 15 Menit. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk hati dan ginjal, maka dari itu, sebaiknya jangan gunakan plastik jenis ini untuk membungkus makanan.

Kode 4: LDPE atau Low density polyethyleneLDPE atau low density polyethylene adalah jenis plastik yang biasa dipakai untuk tempat makanan(Tupperware), plastik kemasan makanan, dan beberapa botol-botol yang dipakai untuk kemasan minuman. Jenis plastik dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Jenis plastik dengan kode 4 cukup sulit untuk dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan jenis plastik ini.

Kode 5: PP atau PolypropylenePP atau polypropylene adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tapi tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap pada permukaannya. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi.Jenis PP (polypropylene) ini adalah Pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,dan botol minuman, terutama botol minuman untuk bayi. Direkomendasikan untuk mencari plastik dengan kode ini jika anda ingin menyimpan makanan dalam kemasan plastik.

Kode 6: PS atau PolystyrenePS atau polystyrene biasa dipakai sebagai bahan tempat makan jenis styrofoam, tempat minum sekali pakai,dan lain-lain. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine sangat berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari di beberapa negara maju seperti Amerika dan beberapa negara di eropa telah melarang penggunaan plastik ini.Kode 7: OTHER atau acrylonitrile butadiene styrene acrylic, polycarbonate, polylactic acid, nylon,fiberglassOther (biasanya menggunakan polycarbonate) bisa didapatkan di tempat minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Sebaiknya hindari penggunaan bahan plastik ini.