bahan liflet dan pamflet

31
Kesehatan Lingkungan A. Definisi Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, mapun sosial yang memungkinkan setipa orang untuh hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Pasal 1 Butir 1 UU No. 36 Tahun 2009). Kesehatan Lingkungan dibahas pada UU. NO. 36 Tahun 2009 Bab XI Kesehatan Lingkungan Pasal 162 dan 163 A. DEFINISI —-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan : 1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. 1 2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. 2 —- B. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN —-Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu : 1 1. Penyediaan Air Minum 2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat 4. Pengendalian Vektor 5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. Higiene makanan, termasuk higiene susu 7. Pengendalian pencemaran udara 8. Pengendalian radiasi

Upload: lyachitzzz

Post on 24-Jul-2015

142 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Liflet Dan Pamflet

Kesehatan Lingkungan

A. DefinisiKesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, mapun sosial yang memungkinkan setipa orang untuh hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Pasal 1 Butir 1 UU No. 36 Tahun 2009).Kesehatan Lingkungan dibahas pada UU. NO. 36 Tahun 2009 Bab XI Kesehatan Lingkungan Pasal 162 dan 163

A. DEFINISI

—-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :

1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1

2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.2

—-

B. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN

—-Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :1

1. Penyediaan Air Minum2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran3. Pembuangan Sampah Padat4. Pengendalian Vektor5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia6. Higiene makanan, termasuk higiene susu7. Pengendalian pencemaran udara8. Pengendalian radiasi9. Kesehatan kerja10. Pengendalian kebisingan11. Perumahan dan pemukiman12. Aspek kesling dan transportasi udara13. Perencanaan daerah dan perkotaan14. Pencegahan kecelakaan15. Rekreasi umum dan pariwisata16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,

bencana alam dan perpindahan penduduk17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Page 2: Bahan Liflet Dan Pamflet

—-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :3

1. Penyehatan Air dan Udara2. Pengamanan Limbah padat/sampah3. Pengamanan Limbah cair4. Pengamanan limbah gas5. Pengamanan radiasi6. Pengamanan kebisingan7. Pengamanan vektor penyakit8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

—-

C. SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN

—-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :3

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada

dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.

—-

D. MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

—-Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :2,4

1.    Air Bersih

—-Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

—-Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan

(maks 500 mg/l) Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2.    Pembuangan Kotoran/Tinja

Page 3: Bahan Liflet Dan Pamflet

—-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :2,5

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau

sumur Tidak boleh terkontaminasi air permukaan Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar

diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3.    Kesehatan Pemukiman

—-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6

Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.    Pembuangan Sampah

—-Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:6

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi

Penyimpanan sampah Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali Pengangkutan Pembuangan

—-Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

5.    Serangga dan Binatang Pengganggu

Page 4: Bahan Liflet Dan Pamflet

—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

—-Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

6.      Makanan dan Minuman

—-Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

—-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :6

Persyaratan lokasi dan bangunan Persyaratan fasilitas sanitasi Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi Persyaratan pengolahan makanan Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi Persyaratan peralatan yang digunakan Pencemaran Lingkungan

—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

Page 5: Bahan Liflet Dan Pamflet

—-

—-

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari : http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008

2. Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari : http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007

3. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

4. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

5. Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran

Selasa, 12 Mei 2009

PENCEMARAN AIR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah benda alami yang cair, tidak berwarna, tembus cahaya, tidak ada

rasa, bisa membeku pada suhu 0˚ C dan mendidih/menguap pada suhu 100˚ C, bentuknya

selalu berubah sesuai bentuk tempat ia berada, dapat melarutkan dan melapukkan benda-

benda keras tertentu dan dapat melepaskan kembali zat yang larut di dalamnya (Daryanto,

1995 : 1). Oleh karena itu air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia,

terutama untuk memasak dan minum. Dengan pesatnya perkembangan penduduk maka

kebutuhan khususnya air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah besar (Nura

Idaman Said, 1999 : 38)

Namun dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang

seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar

tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh

bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah

Page 6: Bahan Liflet Dan Pamflet

tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan

manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang

semakin meningkat (Kadek Diana H. dan I G M Konsukartha, 2007). Dengan kata lain

pencemaran air didefinisikan sebagai masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan

fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan

menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian terbesar yang

menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industry di samping limbah padat

berupa sampah domestik (http://gerrydevil.wordpress.com/2008/03/08/pencemaran-air/).

Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari

kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi

bukan berarti semua itu sudah terpolusi. Air permukaan dan air sumur biasanya

mengandung bahan-bahan terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan fe. Begitu juga dengan air

yang berada di angkasa selalu mengandung bahan-bahan tersuspensi seperti debu dan

partikel-partikel lainnya yang terbawa dari atmosfer. Adanya benda-benda asing yang

mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal disebut polusi. Ciri-ciri

air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutannya atau

komponen yang mengakibatkan polusi (Srikandi Fardiaz, 1992 : 19-20).

Berdasarkan siklus hidrologi sumber air diklasifikasikan menjadi tiga yaitu air

angkasa (hujan, salju, es), air tanah (mata air, sumuran dangkal, sumuran dalam, air

artesis), dan air permukaan (sungai, telaga alam, telaga buatan). Untuk itu perlu diketahui

faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya pencemaran yang terjadi baik itu di air

angkasa, air permukaan, maupun air tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan kami bahas meliputi :

1.2.1 Indikator pencemaran air dan sifat air yang tercemar

1.2.2 Karakterisitik air angkasa, air permukaan, dan air tanah

1.2.3 Faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran air angkasa, air permukaan, dan air

tanah

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya pencemaran

yang terjadi di air angkasa, air permukaan, dan air tanah.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi indikator pencemaran air dan sifat air yang tercemar.

Page 7: Bahan Liflet Dan Pamflet

1.3.2.2 Mengidentifikasi karakterisitik air angkasa, air permukaan, dan air tanah.

1.3.2.3 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran air angkasa, air

permukaan, dan air tanah

1.4 Manfaat

1.4.1 Pengembangan materi untuk mata kuliah Manajemen Pencemaran Air (PMA) khususnya bagi

mahasiswa DIV Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya.

1.4.2 Menambah pengetahuan masyarakat tentang factor-faktor penyebab timbulnya pencemaran air

angkasa, air permukaan, dan air tanah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Indikator Pencemaran Air dan Sifat Air yang Tercemar

Pencemaran adalah penyimpangan dari keadaan normal. Pencemaran air

didefinisikan sebagai masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air

turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan

timbulnya masalah penyediaan air bersih. Jadi pencemaran air adalah suatu keadaan

air yang menyimpang dari keadaan normalnya. Pencemaran air dapat menentukan

indikator yang terjadi pada air lingkungan, sehingga pencemaran air dikelompokkan

menjadi :

1. Bahan buangan organik

Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau

terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin

berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang

biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.

2. Bahan buangan anorganik

Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk

dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini

masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam

air, sehingga hal ini dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena

mengandung ion kalsium (Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut

Page 8: Bahan Liflet Dan Pamflet

dapat bersifat racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat

berbahaya bagi tubuh manusia.

3. Bahan buangan zat kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang

berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit

dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan racun yang

mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan mungkin juga

manusia.

Untuk mengetahui suatu air tercemar atau tidak, diperlukan pengujian untuk

menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari

batasan-batasan pencemaran air tersebut. Sifat-sifat air yang umum diuji dan dapat

digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air misalnya :

1. Nilai pH, keasaman, dan alkalinitas

Nilai pH air yang normal adalah antara pH 6 sampai 8, sedangkan pH air yang

tercemar berbeda-beda tergantung dari jeniss buangannya. Perubahan keasaman

pada air buangan baik ke arah alkali (pH naik) maupun ke asam (pH menurun),

akan sangat menganggu kehidupan ikan dan hewan air di sekitarnya. Selain itu, air

buangan mempunyai pH rendah bersifat sangat korosif terhadap baja dan sering

menyebabkab pengkaran pada pipa-pipa besi.

2. Suhu

Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses produksi

yang digunakan untuk mendapatkan panas dari bahan yang diinginkan, kemudian

dikembalikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber air lainnya. Air buangan

tersebut mempunyai suhu lebih tinggi daripada air asalnya. Kenaikan suhu air akan

menimbulkan beberapa akibat sebagai berikut :

a. Jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun.

b. Kecepatan reaksi kimia meningkat.

c. Kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu.

d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin

akan mati.

3. Warna, bau,dan rasa

Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan pencemaran. Warna air dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan

oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent color), yang selain

Page 9: Bahan Liflet Dan Pamflet

disebabkan oleh adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan

tersuspensi, termasuk diantaranaya adalah koloid.

Bau air tergantung dari sumbernya dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia,

ganggang, plankton, atau tumbuhan, dan hewan air, baik yang hidup maupun yang

sudah mati. Air yang berbau sulfit dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan

adanya bahan-bahan organic dan mikroorganisme anerobik.

Air yang normal pada umumnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang

menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya pencemaran.

4. Jumlah padatan

Air yang tercemar selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat

kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya yaitu :

a. Padatan terendap (sedimen)

Sedimen adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan

tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut

terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relative besar dan

berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Adanya sedimen dalam

jumlah tinggi di dalam air akan sangat merugikan karena hal-hal sebagai

berikut :

1) Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan, dan

dapat mengendap di dalam bak penampung air sehingga mengurangi

volume air yang dapat ditampung di dalam bak tersebut.

2) Sedimen yang mengendap di dasar sungai atau danau dapat mengurangi

populasi ikan dan hewan air lainnya karena telur-telur ikan dan sumber-

sumber makanan mungkin terendam di dalam sedimen.

3) Adanya sedimen mengurangi penetrasi sinar ke dalam air sehingga

mengurangi kecepatan fotosintesis oleh tanaman air menurun.

4) Sedimen menyebabkan air menjadi keruh sehingga menambah biaya

penjernihan air jika air tersebut akan digunakan untuk keperluan industri.

b. Padatan tersuspensi dan koloid

Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak

terlarut, dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari

partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada sedimen,

misalnya tanah liat, bahan organic tertentu, sel-sel mikroorganisme.

c. Padatan terlarut

Page 10: Bahan Liflet Dan Pamflet

Padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil

daripada padatan tersuspensi. Padatan-padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa

organic maupun anorganik yang larut air, mineral, dan garam-garamnya.

d. Minyak dan lemak

Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukkan ke dalam kelompok

padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air. Minyak yang

terdapat di dalam air dapat berasal dari berbagai sumber, diantaranya karena

pembersihan dan pencucian. Minyak tidak larut dalam air, oleh karena itu jika

air tercemar oleh minyak maka minyak tersebut akan tetap mengapung, kecuali

jika terdampar ke pantai atau tanah di sekeliling sungai. Pencemaran minyak

sangat merugikan karena dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut :

1) Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar ke dalam air berkurang.

2) Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak karena lapisan

film minyak menghambat pengambilan oksigen oleh air.

3) Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan menganggu kehidupan

burung air karena burung-burung yang berenang dan menyelam bulu-

bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lekat satu sama lain,

akibatnya kemampuan terbang juga menurun.

4) Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun dengan adanya minyak dapat

menganggu tanaman-tanaman laut termasuk ganggang dan liken.

5. Nilai BOD/COD

BOD (Biological Oxygen Demand) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang

dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan

buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organic

yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relative jumlah oksigen yang

dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi

oksigen tinggi yang ditujukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut,

maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi.

Organisme hidup yang bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk beberapa

reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel, dan oksidasi

sel.

Untuk mengetahui jumlah bahan organik di dalam air dapat dilakukan uji yang

lebih cepat daripada uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu bahan

oksidan. Uji tersubu disebut COD (Chemical Oxygen Demand), yaitu suatu uji

Page 11: Bahan Liflet Dan Pamflet

yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya

kalium dikhromat, untuk mengoksidasi bahan-bahan organic yang terdapat di

dalam air.

6. Pencemaran mikroorganisme pathogen

Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti

udara, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati, kotoran

manusia atau hewan, bahan organic, dan sebagainya. Air dapat merupakan medium

pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya bagi kesehatan.

Mikroorganisme yang digunakan sebagai indikator pencemaran kotoran bakteri

yang tergolong dalam Escherichia coli, Streptococcus fecal, dan Clostridium

perfringens karena beberapa alas an sebagai berikut :

a. Karena terdapat dalam jumlah yang besar di dalam kotoran manusia dan hewan,

di mana bakteri tersebut merupakan bakteri komensal di dalam saluran

pencernaan manusia dan hewan.

b. Bakteri-bakteri tersebut pada umumnya tidak tumbuh di dalam saluran

pencernaan organisme lainnya kecuali manusia dan hewan berdarah panas.

c. Bakteri indikator harus selalu terdapat di dalam contoh dimana ditemukan

mikoorganisme pathogen enteric.

d. Prosedur untuk uji bakteri indikator harus relatif mudah dikerjakan dan harus

aman yang berarti tidak membahayakan bagi kesehatan orang yang

melakukannya.

e. Jumlah bakteri indikator harus dapat menunjukkan tingkat polusi, yang berarti

kira-kira jumlahnya sebanding dengan jumlah mikroorganisme pathogen yang

terdapat di dalam air.

7. Kandungan logam berat

Air sering tercemaroleh komponen-komponen anorganik, di antaranya adalah

logam berat yanh berbahaya. Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan

dalam berbagai keperluan, oleh karena itu diproduksi secara rutin dalam skala

industri. Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan

melebihi batas yang berbahaya bahi kehidupan lingkungan terutama adalah

merkuri (Hg), aresenik (As), kadmiun (Cd), chromium (Cr), dan nikel (Ni).

Logam-logam tersebut dapat diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu

organisme, dan tetap tinggal dalam tubuh jangka waktu lama sebagai racun yang

terakumulasi.

Page 12: Bahan Liflet Dan Pamflet

2.2 Karakterisitik Air Angkasa, Air Permukaan, dan Air Tanah

2.2.1 Karakterisitik Air Angkasa

Pada umumnya kualitas air angkasa cukup baik namun air angkasa cenderung mengakibatkan

kerusakan-kerusakan terhadap logam, yaitu dengan timbulnya karat. Adapun sifat dari

angkasa sebagai berikut :

a. Air angkasa bersifat lunak (soft water) karena tidak/kurang mengandung larutan

garam dan zat mineral sehingga kurang terasa segar

b. Dapat mengendung beberapa zat yang ada di udara seperti NH3 dan CO2 agresif

sehingga bersifat korosif.

c. Dari segi bakteriologis maka relative lebih bersih tergantung pada tempat

penampungannya.

Zat yang terkandung air angkasa sebagai berikut :

Kesadahan (hardness) : 19 mg/l sebagai Ca CO3

Calcium : 16 mg/l sebagai Ca CO3

Magnesium : 3 mg/l sebagai Mg CO3

Sodium : 6 mg/l sebagai Na

Amonium : 0,8mg/l sebagai N

Bicarbonat : 12 mg/l sebagai Ca CO3

Keamanan (Acidity) : 4 mg/l sebagai Ca CO3

Chlorida : 9 mg/l sebagai Cl

Sulfat : 10 mg/l sebagai SO4

Nitrat : 0,1mg/l sebagai N

pH : 6 - 8

Page 13: Bahan Liflet Dan Pamflet

2.2.2 Karakterisitik Air Permukaan

Pada umumnya sumber air permukaan baik yang berupa sungai, danau, maupun waduk

merupakan air yang kurang baik dikonsumsi langsung karena itu perlu adanya pengolahan

terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Air sungai berasal dari hujan yang masuk ke dalam

alur sungai berupa aliran permukaan. Keadaan yang mempengaruhi aliran sungai sebagai

berikut :

a. Keadaan daerah = bila di sekitar daerah masih banyak terdapat hutan/tanaman,

maka akan mempengaruhi debit air yang ada.

b. Temperatur = dengan iklim tropis mengakibatkan bertambahnya besarnya

penguapan sehingga air akan berkurang.

c. Keadaan topografi = kelandaian dari sungai akan mempengaruhi besarnya

pengaliran dan besar/kecilnya pengikisan tanah.

d. Sifat permukaan tanah = daerah dengan daya resap yang tinggi akan mengurangi

debit air yanga da di atasnya.

e. Corak daerah pengalirannya.

Gambaran kualitas air permukaan pada umumnya dimana merupakan analisa kandungan zat

yang ada di dalam air permukaan :

Kesadahan (hardness) : 120 mg/l sebagai Ca CO3

Calcium : 80 mg/l sebagai Ca CO3

Magnesium : 40 mg/l sebagai Mg CO3

Sodium : 19 mg/l sebagai Na

Bicarbonat : 106 mg/l sebagai Ca CO3

Chlorida : 23 mg/l sebagai Cl

Sulfat : 38 mg/l sebagai SO4

Nitrat : 0,4 mg/l sebagai N

Besi : 0,3 mg/l sebagai Fe

Page 14: Bahan Liflet Dan Pamflet

Silica : 18 mg/l sebagai Si O2

Carbon dioxide : 4 mg/l sebagai Ca Co3

pH : 6 - 8

2.2.3 Karakterisitik Air Tanah

Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami

pengisian/penambahan secara terus-menerus oleh alam. Kondisi suatu lapisan tanah membuat

suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar yaitu :

a. Zona air berudara (zona of aeration).zona ini adalah suatu lapisan tanah yang

mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat

tiga lapisan tanah yaitu, lpaisan tanah air permukaan, lapisan intermediate yang

berisi air gravitasi lapisan kapiler yang berisi air kapiler.

b. Zona air jenuh (zona of saturation). Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang

mengandung air tanah yang relative tidak berhubungan dengan udara luar, dan

lapisan tanahnya disebut akifer bebas.

Keuntungan menggunakan air tanah :

a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.

b. Pada umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan terlebih lebih lanjut.

c. Biasanya dapat didapatkan di dekat suatu rural community.

d. Seringkali paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkannya dan

membagikannya.

e. Lapisan tanah yang menampung air dari mana air itu diambil biasanya merupakan

pengumpulan air alamiah.

Kerugian menggunakan air tanah :

a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, dan Ca.

b. Biasanya membutuhkan pemompaan.

2.3 Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Pencemaran Air Angkasa, Air Permukaan, dan

Air Tanah

Pada masa sekarang ini nampaknya sulit untuk memperoleh air yang betul-betul

murni, aliran air dari gunung yang diperkirakan paling bersih pun akan membawa mineral-

Page 15: Bahan Liflet Dan Pamflet

mineral, gas-gas terlarut, dan zat organik dari tumbuhan atau binatang yang hidup di dalam

atau dekat aliran tersebut. Selain itu aktivitas manusia merupakan salah satu hal yang

menyebabkan timbulnya masalah-masalah pencemaran air. Seperti dapat dijelaskan di atas

untuk memantau pencemaran air dapat digunakan kombinasi parameter fisika, kimia, dan

biologis. Tapi sering hanya digunakan parameter fisika seperti temperatur, warna, bau, rasa,

dan kekeruhan air, ataupun parameter kimia seperti partikel terlarut, kebutuhan oksigen

biokimia (BOD), partikel tersuspensi (SS). Adapun faktor-faktor penyebab timbulnya

pencemaran pada air angkasa, air permukaan, maupun air tanah dapat sebagai berikut :

2.3.1 Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Pencemaran Air Angkasa

Air angkasa yang berasal dari atmosfer seperti air hujan dan salju dimana dalam

atmosfer banyak sekali terkandung polutan sebagai akibat dari hasil proses produksi maupun

timbul secara alami. Kualitas air angkasa tergantung sekali kepada kualitas udara yang

dilaluinya sewaktu turun kembali ke permukaan bumi. Suatu contoh bila kadar SO2 di dalam

udara tinggi, maka hujan yang turun akan bersifat asam. Zat pencemar di udara khususnya

SO2 dan SO3 dapat meningkatakan kadar

ion air hujan, misalnya hasil pembakaran minyak yang mengandung kadar belerang

yang tinggi dapat menimbulkan hujan asam (acid rain) Air angkasa sedemikian disebut

tercemar. Keadaan ini sering sekali ditemukan di sekitar daerah perindustrian.

Berdasarkan data dari para ahli cuaca internasional sebagaimana yang dikutip Radio

Nederland memperkirakan bahwa planet bumi bakal mengalami kenaikan suhu rata-rata 3,5

derajat Celcius memasuki abad mendatang sebagai efek akumulasi penumpukan gas tersebut.

Carbon Dioksida (CO2) dan beberapa jenis gas lainnya (CH4, N2O, CFC), sisa pembakaran

bahan bakar minyak bumi ternyata telah memenuhi atmosfer bumi dan seolah menciptakan

dinding kaca yang menjebak panas sinar matahari tertahan di permukaan bumi, fenomena ini

dikenal sebagai efek rumah kaca. Sehingga air angkasa tercemar oleh berbagai bahan polutan

sebagai akibat dari kegiatan proses industry.

2.3.2 Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Pencemaran Air Permukaan

Air permukaan seperti sungai, danau, waduk merupakan sumber air baku air minum

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum maupun untuk keperluan industri. Salah

faktor yang menyebabkan timbulnya pencemaran pada air permukaan adalah seperti di kota-

Page 16: Bahan Liflet Dan Pamflet

kota besar di Indonesia dan di negara-negara yang sedang membangun, masih banyak

masyarakat yang biasa membuang sampah bahkan kotoran ke sungai akbiat kurang atau tidak

adanya fasilitas yang memadai, sehingga sungai-sungai yang juga merupakan sumber air

baku air minum telah tercemar berat. Di samping pencemaran oleh limbah domestic,

cepatnya pertumbuhan industri dengan berbagai dampaknya sering kali menyebabkan

pencemaran lingkungan di sekitarnya oleh polutan senyawa kimia organic sintetis yang

bersifat racun. Di samping pencemaran oleh organic tersebut di atas, sumber-sumber air

permukaan dapat juga terkontaminasi secara alami oleh polutan organic misalnya senyawa

humus seperti asam fulvat, terpene, tannin, asam amino, dan polutan alami lainnya.

Air permukaan dapat berkualitas baik andaikata tanah sekitarnya tidak tercemar, oleh

karenanya air permukaan dan air tanah dangkal sangat bervariasi kualitasnya. Banyak zat

yang terlarut ataupun tersuspensi di dalamnya selama perjalanannya menuju laut. Namun

selama perjalanan ini pula air dapat membersihkan dirinya karena adanya sinar ultraviolet

dari matahari, aliran,

serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya reaksi-reaksi antara zat kimia yang

terlarut dan terjadinya pengendapan-pengendapan. Air permukaan yang tertampung

di danau-danau atau reservoir buatan manusia dapat ditumbuhi berbagai macam

algae, Tumbuhan air seperti enceng gondok, dan berbagai jenis ikan, terutama

apabila air tersebut mengandung banyak nutrien bagi pertumbuhannya. Air

permukaan dapat mengandung bayak zat organik yang mudah terurai yang

merupakan makanan bagi bakteri. Kesemuanya ini sangat mempengaruhi kualitas air

tersebut. Kualitas air di dalam danau juga terpengaruh oleh cuaca dan tergantung

kedalamannya, air tersebut dapat terstatifikasi temperaturnya, sehingga spesies

kimia yang ada di dalam setiap lapis akan berubah. Statifikasi dapat hilang karena

perubahan cuaca yang drastis, dan dengan sendirinya terjadinya perubahan kualitas

air tersebut.

Kontaminan anorganik yang bersifat racun dengan konsentrasi yang sangat kecil

(trace toxic substances), misalnya senyawa logam berat merkuri, timbal, kadmium, dan

lainnya juga sering terdapat di air permukaan akibat limbah industri. Senyawa nitrat adalah

polutan yang anorganik yang sering dijumpai di daerah pertanian akibat penggunaan pupuk

anorganik. Pencemaran air oleh senyawa anorganik juga dapat terjadi secara alami misalnya

Page 17: Bahan Liflet Dan Pamflet

tanah di daerah yang banyak mengandung deposit arsen dan selenium, serta radionukilda

radium.

2.3.3 Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Pencemaran Air Tanah

Pada umumnya air tanah dalam tergolong bersih bila dipandang dari segi

mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan alamiah

dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya.

Namun demikian, kadar kimia air tanah dalam ataupun yang artetis tergantung sekali

dari formasi litosfir yang dilaluinya. Pada proses ini mineral-mineral yang dilaluinya

dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut.

Sehingga air tanah paling banyak digunakan di Indonesia karena murah dan

kualitasnya relative baik. Akan tetapi dengan semakin sempitnya lahan khusus di daerah

perkotaan dan di lain pihak masyarakat umum membuang tinja dengan system tradisional

dengan menggunakan tanki septic tank sistem resapan tanah, maka telah menyebabkan

terjadinya pencemaran air tanah khususnya di lingkungan yang padat penduduknya. Hal ini

disebabkan karena sistem pembuangan tinja dengan sistem resapan tidak mampulagi

mengatasi beban polusi yang ada. Selain itu, di daerah sekitar lokasi pembuangan limbah

baik limbah cair maupun padat dengan rancangan yang kurang sesuai sering terjadi

pencemaran air tanah yang serius oleh adanya perpindahan senyawa kimia, dan yang sering

terjadi yakni pencemaran air tanah oleh senyawa pelarut organic terkhlorinasi (chlorinated

solvent) misalnya trikhlorethylene, tetrakhloroethylene, 1,1,1-trikhloroethane, atau

karbontetrakhlorida dan juga bahan produk minyak misalnya benzene dan hidrokarbon

aliphatic.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 1995. Masalah Pencemaran. Tarsito : Bandung.Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi air & Udara. Kanisius : Yogyakarta.Harmayani, Kadek Diana dan I G M Konsukartha. 2007. Jurnal Permukiman

Tanah :Pencemaran Air Tanah Akibat pembuangan Limbah Domestik di Lingkungan Kumuh.- Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung. Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Said, Nura Idaman. 1999. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta.

Sutrisno, Totok. 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta : Jakarta.

Page 18: Bahan Liflet Dan Pamflet

Kesehatan Lingkungan

Posted under Home

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

1. Diare2. Demam berdarah3. Disentri4. Hepatitis A5. Kolera6. Tiphus7. Cacingan8. Malaria

Mengapa BAB harus sehat??kenapa jamban yang kita miliki harus sehat??? mungkin ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebaian besar masyarakat pedesaan kita. dari penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akaibat BAB dan jamban tidak sehat. jamban sendiri Merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:

Page 19: Bahan Liflet Dan Pamflet

1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.

2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya

Lalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita salah satu penyakit seperti yang tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak membersihkan anggota badan terlebih dahulu.

1. Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu:2. Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah tangga,

lantai cuci pakaian dan kamar mandi3. Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)

Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu badan air penerima.

Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti:

1. Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka2. Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara

Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.

Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu. Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi melakukan proses pengolahan atau penguraian secara alamiah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh:

1. Timbulnya bau busuk2. Warna air yang gelap dan pekat3. Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Page 20: Bahan Liflet Dan Pamflet

Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat

Comments are closed.

Posts Feed

Versi Bahasa

o   

Menu Halamano ≈   Kesehatan Lingkungan o ≈   Teknologi o     »   Air Bersih o     »   Sanitasi o     »   Biogas o ≈   Pemberdayaan Masyarakat o ≈   Program o     »   SANIMAS o     »   HIPPAM o     »   WSLIC-2

Agendao ≈   seminar internasional o ≈   seminar nasional

Link Terkaito DIMSUM International o BAPPENAS o Dept. PU (Cipta Karya) o Dept. Kesehatan o Dinas Kesehatan Jawa Timur o AMPL o WSLIC-2

 

May 2012M T W T F S S« Mar      1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 12 13

Page 21: Bahan Liflet Dan Pamflet

May 2012M T W T F S S14 15 16 17 18 19 2021 22 23 24 25 26 2728 29 30 31  

admino Login o Entries RSS o Comments RSS o