bahan khotbah

7
 Suatu hari seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisan terbaiknya dan rencananya akan dipamerkan pada saat pernikahan Putri Di ana. Ketika menyelesaikan lukisannya ia sangat senang dan terus memandangi lukisannya yang berukuran 2×8 m. Sambil memandangi, ia berjalan mundur dan ketika berjalan mundur ia tidak melihat ke belakang. Ia terus berjalan mundur dan di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia bisa mengakhiri hidupnya. Seseorang melihat pemandangan tersebut dan bermaksud untuk berteriak memperingatkan pelukis tersebut, tapi tidak jadi karena dia khawatir si pelukis tersebut malah bisa jat uh ketika kaget mendengar teriakannya. Kemudian orang yang melihat pelukis tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak. Tentu saja pelukis tersebut sangat marah dan berjalan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang yang ada disitu menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh. Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan ki ta dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari indah yang kita idamkan. Tetapi kadangkala rencana itu tidak bisa terlaksana karena Tuhan punya maksud lain yang lebih baik. Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap TUHAN atau  juga terhadap orang lain. Tapi perlu kita ketahui T UHAN selalu menyediakan yang terbaik. Dia melihat segala apa yang tidak kita lihat. Hidup di dunia ini tidak mungkin terlepas dari gesekan dengan sesama. Gesekan itu kadang berkapasitas rendah, tetapi kadang berkapasitas tinggi. Kapasitas yang rendah mungkin tidak terlalu mengusik kesabaran kita. Tetapi kapasitas yang tinggi kadang memancing emosi kita. Kesabaran kita habis dan ujung - ujungnya berakhir dengan pertengkaran. Ketika kita bekerja, pasti kita akan menemui seseorang atau juga segerombolan orang yang kadang membuat kita jengkel. Kita diperhadapkan dengan masalah yang sebenarnya datang dari orang yang sama. Atau dengan kata lain datang dari orang yang itu - itu saja. Kadang kita dimarahi bos karena orang itu atau juga karena segerombolan orang itu, yang sebenarnya bukan kesalahan kita. Kadang kita terpancing emosi. Dan akhirnya terjadi pertengkaran.

Upload: yudha-pratama-situmorang

Post on 10-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Renungan dan bahan khotbah

TRANSCRIPT

Suatu hari seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisan terbaiknya dan rencananya akan dipamerkan pada saat pernikahan Putri Diana. Ketika menyelesaikan lukisannya ia sangat senang dan terus memandangi lukisannya yang berukuran 28 m. Sambil memandangi, ia berjalan mundur dan ketika berjalan mundur ia tidak melihat ke belakang. Ia terus berjalan mundur dan di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia bisa mengakhiri hidupnya.

Seseorang melihat pemandangan tersebut dan bermaksud untuk berteriak memperingatkan pelukis tersebut, tapi tidak jadi karena dia khawatir si pelukis tersebut malah bisa jatuh ketika kaget mendengar teriakannya. Kemudian orang yang melihat pelukis tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak. Tentu saja pelukis tersebut sangat marah dan berjalan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang yang ada disitu menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari indah yang kita idamkan. Tetapi kadangkala rencana itu tidak bisa terlaksana karena Tuhan punya maksud lain yang lebih baik. Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap TUHAN atau juga terhadap orang lain. Tapi perlu kita ketahui TUHAN selalu menyediakan yang terbaik. Dia melihat segala apa yang tidak kita lihat.

Hidup di dunia ini tidak mungkin terlepas dari gesekan dengan sesama. Gesekan itu kadang berkapasitas rendah, tetapi kadang berkapasitas tinggi.Kapasitas yang rendah mungkin tidak terlalu mengusik kesabaran kita. Tetapi kapasitas yang tinggi kadang memancing emosi kita. Kesabaran kita habis dan ujung - ujungnya berakhir dengan pertengkaran.Ketika kita bekerja, pasti kita akan menemui seseorang atau juga segerombolan orang yang kadang membuat kita jengkel. Kita diperhadapkan dengan masalah yang sebenarnya datang dari orang yang sama. Atau dengan kata lain datang dari orang yang itu - itu saja.Kadang kita dimarahi bos karena orang itu atau juga karena segerombolan orang itu, yang sebenarnya bukan kesalahan kita. Kadang kita terpancing emosi. Dan akhirnya terjadi pertengkaran.Adakalanya juga orang atau segerombolan orang itu seperti menyanjung kita ( mengangkat kita ke atas ). Tetapi sebenarnya itu adalah persiapan orang atau segerombolan orang itu untuk menjatuhkan kita ke dalam masalah yang lebih berat, setelah kita disanjung ( diangkat tinggi ). Akhirnya kita jatuh terhempas / dihempaskan.Marilah kita belajar dari kisah yusuf dalam mengatasi masalah hidupnya yang disebabkan oleh orang atau segerombolan orang yang itu - itu saja, yang selalu membuat masalah dalam hidupnya.1. Yusuf dibenci oleh saudara - saudaranya ( Kejadian 37 : 4 )37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya,maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.2. Yusuf direncanakan oleh saudara - saudaranya untuk dibunuh ( Kejadian 37 : 18 )37:18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.3.Yusuf di buang ke dalam sumur ( Kejadian 37 : 24 )37:24 Dan mereka membawa diadan melemparkan dia ke dalam sumur.Sumur itu kosong, tidak berair.Sampai di sini kita melihat bahwa masalah yang dihadapi yusuf dihasilkan oleh orang - orang yang sama, yaitu saudara - saudaranya. Dan masalah itu meningkat dari yang berkapasitas rendah sampai dengan yang berkapasitas tinggi.Dibenci, rencana untuk dibunuh sampai dengan dibuang ke dalam sumur.Di dalamKejadian 37 : 28, kita membaca37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat,Yusuf diangkat ke atasdari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.Yusuf diangkat ke atas. Seolah - olah mereka menyelamatkan yusuf ( mengeluarkan yusuf dari masalah ). tetapi sebenarnya mereka sedang memberikan masalah yang lebih besar lagi kepada Yusuf, yaitu dijual dan di bawa ke Mesir.Kejadian 37 : 28,37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu,kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.Tetapi Yusuf menjalani semua dengan sabar. Tidak ada emosi yang menyebabkan pertengkaran yang hebat. Kalau kita membaca lebih jauh kisah Yusuf di Mesir, kita akan mendapati Yusuf diperhadapkan dengan masalah - masalah yang sangat besar. Difitnah, masuk ke dalam penjara.Tetapi akhir dari kesabarannya, benar - benar luar biasa. Yusuf menjadi orang nomor 2 di Mesir.Karena itu saudaraku, apabila kita menghadapi masalah dari orang atau segerombolan orang yang itu - itu saja, belajarlah dari kisah Yusuf yang sabar menghadapi saudara - saudaranya. Renungkan siang dan malam. Dan biarkanlah kisah Yusuf menjadi rhema di dalam kehidupan kita. Amien.GBUBelajar Dari Kehidupan YusufKejadian 37; 39-50 menceritakan tentang kisah kehidupan Yusuf, bahwa Yusuf adalah seorang yang membangun nilai-nilai kehidupannya di atas masa-masa krisis yang panjang, yang dia alami sejak masih berada di dalam lingkungan keluarganya. Dia sangat disayangi oleh ayahnya sampai-sampai menimbulkan kecemburuan saudara-saudaranya. Dia direncanakan untuk dibunuh, dibuang ke sumur, dan akhirnya dijual oleh saudara-saudaranya dan dijual lagi oleh orang Midian ke Mesir sampai akhirnya dia berada di rumah Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.

Satu peristiwa terjadi yang akhirnya membawa Yusuf masuk ke dalam penjara. Tetapi, Kejadia 39:21-23 mengatakan:"Tetapi Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan disitu dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakan kepada Yusuf, karena Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil."

Nilai-nilai apakah yang dibangun oleh Yusuf? Kejadian 50:19-20 mengatakan: "Tetapi Yusuf berkata kepada mereka:"Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."

Dari bagian-bagian ayat ini, kita dapat melihat nilai-nilai kehidupan yang seperti apa yang dibangun oleh Yusuf sehingga dia berhasil menghadapi dan melewati masa-masa krisis yang panjang di dalam hidupnya.

1. Tuhan Adalah Pusat Kehidupan YusufArtinya bahwa Yusuf adalah seorang yang senantiasa menempatkan Tuhan di tempat yang sentral. Bahwa Tuhan menjadi pusat kehidupannya. Di sini, Yusuf benar-benar memahami bahwa dibalik segala sesuatu yang terjadi, dibalik segala sesuatu yang dia alami, dan dibalik segala sesuatu yang dia lakukan, adalah tangan Tuhan sendiri yang bekerja mengerjakan rancangan-Nya.Yusuf adalah seorang yang menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupannya. Bahkan Firaum pun mengakuinya, mengakui bahwa Yusuf adalah seorang yang penuh dengan Roh Allah. Kejadian 41:38 mengatakan: "Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya:"Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"

2. Yusuf Adalah Seorang Yang ArifArtinya bahwa dia bijaksana khususnya dalam memanfaatkan masa kelimpahan guna menghadapi masa kekuarangan. Hal ini menjadi faktor lain dari keberhasilan Yusuf. Ia Pandai memanfaatkan tahun-tahun keberhasilan secara tepat guna.Kejadian 41:47-49 mengatakan:"Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ke tujuh tahun kelimpahan itu, maka Yusuf mengumpulkan sebaga bahan makanan ke tujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu. Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya karena memang tidak terhitung."

3. Memiliki Karakter Yang BaikUnsur lain yang tidak boleh dilupakan adalah karakter. Realitas ini tidak cuma berlaku pada Yusuf, tetapi bagi semua yang dipilih Tuhan menjadi pemimpin. Yusuf adalah seorang yang memiliki karakter yang baik. Ia membangun nilai-nilai kehidupannya yang memuliakan Tuhan.Tidak ada satu pun dari kisah hidupnya yang menggambarkan bahwa Yusuf bersungut-sungut, marah kepada saudara-saudaranya, dsb. Tetapi dia menerima segala sesuatunya dengan lapang dada, dengan satu keyakinan bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.Pasal 50 ayat 20b mengatakan:"...Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan , dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."

4. Memiliki KeterampilanBarulah dapat disebutkan pada urutan yang paling terakhir yaitu unsur keterampilan. Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan menyertai Yusuf sehingga apa saja yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil.Dengan demikian, ketika Yusuf menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupannya, Tuhan memberikan kemampuan kepada Yusuf untuk mengerjakan segala pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.Dari seorang tukang mimpi, kemudian menjadi penafsir mimpi sampai akhirnya menjadi penguasa Mesir, menjadi orang kedua di Mesir setelah Firaun. Di dalam masa-masa krisis panjang yang dialaminya, Tuhan memperlengkapi Yusuf untuk menjadi seorang yang berhasil.

Kesimpulan: 1) Yusuf adalah seorang yang membangun kehidupan, bukan hanya menjalaninya. 2) Yusuf adalah seorang yang membangun nilai-nilai kehidupannya meskipun dia harus menghadapi dan melewati masa-masa krisis yang panjang. 3) Dia membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. 4) Dia membangun sikap yang arif dan bijaksana sehingga dia tahu apa yang harus dia lakukan. 5) Dia membangun karakter yang baik, sehingga dia tidak menjadi orang yang lupa diri ketika dia dipercayakan untuk memegang sebuah jabatan. 6) Dia membangun kemampuannya sehingga dia menjadi seorang yang berhasil dalam pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.

Saat ku tak melihat jalanMu,Saat ku tak mengerti rencanaMu,Namun tetap kupegang janjiMu,Pengharapanku hanya padaMu,Hatiku percaya, selalu ku percaya........

mungkin kita pernah mengalami saat saat dimana kita berdoa, berdoa dan berdoa tapi semuanya berjalan tidak sesuai yang kita inginkan, atau kita sedang mengalami keadaaan yang membuat kita hampir putus asa melihat hidup kita, trus apakah kita patut kecewa, marah sama Tuhan atas semua yang terjadi

Banyak hal hal yang memang nggak perlu untuk dimengerti buat kita, Tuhan Cuma ingin kesetiaan kita dalam mengikuti semua yg Dia sedang kerjakan dalam hidup kita, modal kita Cuma percaya dan berharap terus, dan lihat bagaimana Tuhan membuat semuanya seperti mimpi buat kita

Firman Tuhan berkata sejauh langit diatas bumi sedemikian jauhnya pikiran Allah diatas pikiran kita, saat kita memikirkan hari ini, Tuhan sudah berada di masa depan kita, luar biasa bukan

Ketika saatNya tiba Allah bertindak dalam kehidupan kita, tidak ada seorangpun yang mampu menahannya, seperti kesaksian berikut yang sangat menginspirasi saya dan mungkin semua orang yang menyaksikannya.

Seorang kontestan di Britain's Got Talent episode 11 April 2009 (acara sejenis dengan America 's Got Talent) yang ditayangkan di Inggris, sosok Susan boyle , utk gambaran seorang penyanyi sangatlah jauh dari penampilan luar SUSAN BOYLE. Teman-teman bisa lihat sendiri, umur yang sudah tua (untuk memulai karir di musik, 47 tahun). Gendut pula, ... lihat saja dagunya yang berlipat.. Diperburuk dengan rambut keriting yang jauh dari gambaran sentuhan hair stylist plus bonus alis yang sangat tebal bagaikan alis Leonid Brezhnev, mantan Presiden Uni Sovyet. Dan lengkap sudah gambaran 'ugly' dengan penampilan baju yang sangat out of fashion. Dan Susan Boyle dengan berani mendaftarkan dirinya sebagai peserta Britain 's Got Talent ,yang seolah tidak tahu diri sekali lagi dicemooh penonton, ketika dia berkata ingin menjadi penyanyi profesional seperti Elaine PageDengan kepala tegak Susan melangkah ke stage, dan siap untuk ditanya-tanya juri. OMG !!... menjawab pertanyaan juri aja nggak lancar. Simon Cowell (juri yang paling killer) bertanya "Berapa umurmu?" Jawaban "47 tahun" membuat seluruh penonton yang hadir bergumam "ooooohh....". Dan tayangan televisi menunjukkan betapa hampir semua orang di ruangan itu sinis dan mencibir kepadanya. Termasuk ke 3 juri, yang sepertinya berniat mendengarkan Susan bernyanyi dengan setengah hati. Everybody judge Susan by her performance.

Susan menyanyikan "I DREAMED A DREAM" dari Les Miserables. Begitu intro musik yang bak orkestra mengalun.... Susan mulai membuka mulutnya..

"I dreamed a dream in time gone byWhen hope was high and life worth livingI dreamed that love would never dieI dreamed that God would be forgiving.....I had a dream my life would beSo different from the hell I'm livingSo different now from what it seemedNow life has killed the dream I dreamed"

Tiba-tiba seisi ruangan terdiam. Terkesima. Terpukau. Tanpa kecuali. Penonton dan ke 3 juri hanya bisa mengangakan mulutnya. Ternyata dibalik penampilan luar Susan yang 'buruk' tersimpan vocal yang luar biasa bening dan indah. Senyuman yang mencibir berganti menjadi mulut yang terbuka karena terperanjat. Speechless. Oh my God.... oh my God... it's so beautiful. (bisa didengarkan di http://www.youtube.com/watch?v=9lp0IWv8QZY)

Ingin tahu fenomena yang lebih dahsyat lagi? Kecanggihan teknologi membuat klip Susan disaksikan orang sejagad raya. 48 jam setelah penampilannya, sudah 4 juta orang yang menyaksikannya di YouTube.. Dan sekarang dikatakan sudah hampir 100 juta orang menontonnya di YouTube. Bandingkan dengan 18 juta orang yang menonton victory speech Obama di hari inaugurasinya. Bukankah ini sangat fenomenal? Semua orang dengan rajin menshare video ini ke teman-teman mereka di jejaring dunia maya. Dan lihatlah di bagian comment mereka, betapa banyak orang yang beroleh pengharapan lewat penampilan Susan

Susan adalah seorang pengangguran, dan berumur tidak muda lagi. Dia adalah seorang churchgoer yang taat, dan melayani sebagai volunteer di gerejanya. Banyak orang yang melihat dia sebagai pengangguran, tapi saya percaya seorang yang bekerja sukarela melayani Tuhan di rumah Tuhan, di mata Tuhan bukanlah seorang pengangguran. Dan Tuhan berjanji tidak pernah menahan upah dari orang yang layak menerimanya. "Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia." (Maleakhi 3:17)

Dari dulu Susan bermimpi menjadi seorang penyanyi profesional, tetapi ia tidak dapat mewujudkannya. Terjadi penundaan. Kenapa? Karena ia mendedikasikan hidupnya untuk merawat ibunya yang sudah tua. Sehingga ia hanya bisa membatasi penampilan menyanyinya hanya di gereja sebagai anggota choir, dan di karaoke. Padahal menurut saya itu budaya yang tidak lazim di dunia Barat yang sangat individual, yang biasa mengirim orang tua mereka yang sudah lanjut usia ke panti jompo. Saya percaya Susan mengebelakangkan keinginannya menjadi penyanyi profesional yang didambakannya karena mengasihi dan ingin berbakti kepada orang tuanya.. Firman Tuhan berkata, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu lebih buruk dari orang yang tidak beriman." (1 Timotius 5:8)

Susan mengikuti talent show ini karena ingin memenuhi pesan & harapan ibunya yang meninggal 2 tahun yang lalu. Ibunya, Bridget, ingin Susan melakukan sesuatu dalam hidupnya. Susan memenuhi pesan ibunya karena ia menghormatinya. "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu." (Keluaran 20:12)

Tuhan tidak pernah berhutang kepada orang yang melakukan kebenaran firmanNya. Dan itu terbukti kan ? Susan sendiri tidak pernah menyesal dengan apa yang dilakukannya sebelumnya dalam hidupnya, walaupun ia mengalami penundaan puluhan tahun. Susan percaya bahwa umurnya yang sudah matang dan pengalaman hidupnya adalah assetnya yang terbesar. Semua yang sudah dia lalui dalam hidupnya memberikan iman dalam kemampuannya. Dan ia berkata I think I am ready for it.

Saat ia ready, dan bernyanyi di Britain 's Got Talent, sebenarnya Susan sedang MENYANYIKAN KEHIDUPANNYA. "I dreamed a dream" adalah nyanyian tentang mimpi-mimpinya yang tertunda dan harapan-harapannya. . Itu yang menyebabkan penampilannya saat itu berbeda dari yang lain. Memukau semua orang dalam ruangan itu, dan memukau setiap orang yang menyaksikan videonya, termasuk saya.

You see.... apa yang Susan tabur itu yang Susan tuai. Di balik kemuliaan besar yang dia terima sekarang pasti ada penderitaan besar sebelumnya. (Sanggupkah teman-teman membayangkan seseorang yang unknown before mendadak 5x lebih populer dibanding Presiden Obama di YouTube dalam tempo seketika? Dan kelipatan ini kemungkinan akan semakin bertambah.)

Seperti yang Susan katakan, apa yang dia alami dalam hidupnya, segala penderitaan dan penundaan membuat imannya semakin bertambah. Dan Tuhan yang besar memang sanggup mewujudkan mimpinya,yang bagi orang lain adalah impossible. Terbiasa dicemooh sejak masa kecil, (bahkan sampai menjelang menyanyi I Dreamed A Dream di pentas Britain's Got Talent dia masih mengalaminya) , tidak mengurungkan niatnya untuk mewujudkan mimpinya.

Bahkan baru-baru ini terungkap, 2 bulan yang lalu, bulan February 2009, Susan ditolak oleh pimpinan choir Cantilena Choir di Livingston, saat ia ingin bergabung. Saat ini sang pemimpin choir hanya bisa berkata, "It was a shock when I saw her on the television.

Apapun yang terjadi dengan kehidupan kita, sehingga tdk berjalan sesuai yg kita harapkan, tetap percaya bahwa Allah pegang kendali kehidupan kita, jangan pernah berkecil hati

Ia membuat segalanya indah pada waktuNya