bahan kebijakan ketahanan pangan n desa mandiri pangan medan 200506

41
1 KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DEPARTEMEN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN

Upload: santi-purnamasari

Post on 14-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

11

KEBIJAKAN KETAHANAN

PANGAN

DEPARTEMEN PERTANIANDEPARTEMEN PERTANIAN

BADAN KETAHANAN PANGANBADAN KETAHANAN PANGAN

Page 2: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

22

Pemenuhan kecukupan pangan bukan hanya Pemenuhan kecukupan pangan bukan hanya merupakan merupakan kewajibankewajiban, baik secara moral, sosial , baik secara moral, sosial maupun hukum (termasuk pemenuhan HAM), maupun hukum (termasuk pemenuhan HAM), tetapi juga tetapi juga merupakan investasi merupakan investasi pembentukan pembentukan SDM yang lebih baik dimasa datangSDM yang lebih baik dimasa datang

Pemenuhan kecukupan pangan Pemenuhan kecukupan pangan merupakan merupakan prasyarat bagi pemenuhan hak-hak dasar prasyarat bagi pemenuhan hak-hak dasar lainnyalainnya (pendidikan, pekerjaan, dsb(pendidikan, pekerjaan, dsb))

Pengalaman berbagai negara menunjukkan Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa bahwa pemenuhan kecukupan pangan pemenuhan kecukupan pangan merupakan basis bagi pemantapan ketahanan merupakan basis bagi pemantapan ketahanan nasionalnasional

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

33

APA PENGERTIAN KETAHANAN APA PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN?PANGAN?

Berdasarkan UU No. 7/1996 tentang Pangan, Berdasarkan UU No. 7/1996 tentang Pangan, Ketahanan Pangan:Ketahanan Pangan:

Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkaumaupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau

1. Ketersediaan pangan:

2. Aksesibiltas terhadap pangan:

3. Pemanfaatan/Konsumsi (biologis) pangan:

PENDAHULUAN (Lanjutan)PENDAHULUAN (Lanjutan)

Ketersediaan pangan:

Distribusi/Akses

Konsumsi

Page 4: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

44

1.Ketersediaan pangan:Sejumlah kebutuhan pangan yang tersedia secara fisik di rumah tangga, baik yang berasal dari produksi sendiri (ketersediaan di rumah tangga), membeli di pasar maupun bantuan pangan (ketersediaan di wilayah).

2. Aksesibiltas terhadap pangan:Kemampuan rumah tangga dalam memperoleh sejumlah pangan yang dibutuhkan

3. Pemanfaatan/Konsumsi (biologis) pangan:

(a) Pemanfaatan pangan oleh rumah tangga

(b) Kemampuan individual dalam mengabsorbsi nutrisi

MAKRO/AGGREGAT

MIKRO/INDIVIDU

Kemampuan daya beli dan ketersediaan pangan

• Indonesia meupakan Indonesia meupakan negara dengan jumlah negara dengan jumlah penduduk yang besar penduduk yang besar (lebih dari 200 juta jiwa)(lebih dari 200 juta jiwa)

• Sebagian besar Sebagian besar penduduknya penduduknya menggantungkan menggantungkan sebagian atau seluruh sebagian atau seluruh sumber kehidupannya sumber kehidupannya dari sektor pertanian dan dari sektor pertanian dan panganpangan

Pningkatan

kemampuan daya beli saja

tidak cukup

Page 5: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

55

Kerawanan pangan (food insecurity):Kerawanan pangan (food insecurity):

1.1. Apabila rumah tangga (anggota rumah tangga) Apabila rumah tangga (anggota rumah tangga) mengalami kurang gizi sebagai akibat tidak cukupnya mengalami kurang gizi sebagai akibat tidak cukupnya ketersediaan pangan (physical unavailability of food), ketersediaan pangan (physical unavailability of food), dan/atau ketidak mampuan rumah tangga dalam dan/atau ketidak mampuan rumah tangga dalam mengakses pangan yang cukup (lack of social and mengakses pangan yang cukup (lack of social and economic access to adequate food). economic access to adequate food).

2.2. Apabila konsumsi makanannya (food intake) berada Apabila konsumsi makanannya (food intake) berada dibawah jumlah kalori minimum yang dibutuhkan.dibawah jumlah kalori minimum yang dibutuhkan.

Kondisi kerawanan pangan yang akut akan Kondisi kerawanan pangan yang akut akan menyebabkan kelaparan: yaitu kondisi dimana menyebabkan kelaparan: yaitu kondisi dimana

individu tidak mampu memenuhi 70 % individu tidak mampu memenuhi 70 % kebutuhan pangan dan gizinya berturut-turut kebutuhan pangan dan gizinya berturut-turut

selama dua bulan, dan diikuti dengan selama dua bulan, dan diikuti dengan penurunan berat badan.penurunan berat badan.

Page 6: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

66

Vulnerability (food vulnerability):Vulnerability (food vulnerability):

Kondisi yang memungkinkan terjadinya penurunan Kondisi yang memungkinkan terjadinya penurunan ketersediaan dan/atau penurunan akses pangan ketersediaan dan/atau penurunan akses pangan dan/atau penurunan konsumsi pangan.dan/atau penurunan konsumsi pangan.

Kondisi yang menunjukkan ketidak-mampuan masyarakat Kondisi yang menunjukkan ketidak-mampuan masyarakat atau individu untuk menghadapi atau individu untuk menghadapi GEJOLAK (shocks atau stress)GEJOLAK (shocks atau stress) berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat kehidupan/kesejahteraan dan/atau tingkat ketahanan kehidupan/kesejahteraan dan/atau tingkat ketahanan pangannya.pangannya.

Tidak hanya bergantung kepada kemampuannya dalam menangani Tidak hanya bergantung kepada kemampuannya dalam menangani masalah yang menyebabkan penurunan ketahanan pangannya saja, tetapi masalah yang menyebabkan penurunan ketahanan pangannya saja, tetapi juga mencakup kemampuannya untuk juga mencakup kemampuannya untuk mengantisipasi ketidakpastianmengantisipasi ketidakpastian yang yang dapat menyebabkan penurunan tingkat ketahanan pangan.dapat menyebabkan penurunan tingkat ketahanan pangan.

Page 7: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

77

Peningkatan Ketahanan Pangan?Peningkatan Ketahanan Pangan?

1.1. Peningkatan Peningkatan ketersediaan panganketersediaan pangan (physical (physical availability of food), baik di tingkatan wilayah availability of food), baik di tingkatan wilayah maupun rumah tanggamaupun rumah tangga

2.2. Peningkatan akses rumah tanggaPeningkatan akses rumah tangga terhadap pangan terhadap pangan

3.3. Peningkatan konsumsi pangan Peningkatan konsumsi pangan (food intake), baik (food intake), baik jumlah maupun kualitasnya, terutama yang jumlah maupun kualitasnya, terutama yang berada dibawah jumlah kalori minimum yang berada dibawah jumlah kalori minimum yang dibutuhkan.dibutuhkan.

4.4. Peningkatan kemampuan dalam menangani Peningkatan kemampuan dalam menangani masalahmasalah yang menyebabkan penurunan ketahanan yang menyebabkan penurunan ketahanan pangannya.pangannya.

5.5. Peningkatan kemampuan dalam Peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi mengantisipasi ketidakpastianketidakpastian yang dapat menyebabkan yang dapat menyebabkan penurunan tingkat ketahanan pangan.penurunan tingkat ketahanan pangan.

Page 8: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

88

1. KETERSEDIAAN PANGANa. Konsumsi normatif per kapita terhadap rasio ketersediaan bersih

padi+jagung+ubi kayu+ubi jalar2. AKSES PANGAN DAN MATA PENCAHARIAN

a. Persentase penduduk dibawah garis kemiskinanb. Persentase desa yang tidak memiliki akses penghubung yang memadaic. Persentase penduduk tanpa akses listrik

3. KESEHATAN DAN GIZIa. Angka harapan hidup pada saat lahirb. Berat badan balita dibawah standarc. Perempuan buta hurufd. Angka kematian bayie. Penduduk tanpa akses air bersihf. Persentase penduduk yang tinggal lebih dari 5 Km dari puskesmas

4. KERENTANAN TERHADAP BENCANAa. Persentase daerah tidak berhutanb. Persenatse daerah pusoc. Persentase daerah rawan longsor dan banjird. Fluktuasi curah hujan

PADA TAHUN 2003, BADAN KETAHANAN PANGAN BERSAMA PADA TAHUN 2003, BADAN KETAHANAN PANGAN BERSAMA WOLD FOOD PROGRAM (WFP) MENYUSUN INDIKATOR WOLD FOOD PROGRAM (WFP) MENYUSUN INDIKATOR KERAWANAN (VULNERABILITAS) PANGAN KERAWANAN (VULNERABILITAS) PANGAN FIA (FOOD FIA (FOOD INSECURITY ATLAS):INSECURITY ATLAS):

Page 9: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

99

Berdasarkan peta FIA, di Indonesia Berdasarkan peta FIA, di Indonesia terdapat 100 Kabupaten Rawan Pangan, terdapat 100 Kabupaten Rawan Pangan, yang meliputi:yang meliputi:

- 30 Kabupaten Prioritas 1 (30 kabupaten)- 30 Kabupaten Prioritas 1 (30 kabupaten)

- 30 Kabupaten Prioritas 2 (30 kabupaten)- 30 Kabupaten Prioritas 2 (30 kabupaten)

- 40 Kabupaten Prioritas 3- 40 Kabupaten Prioritas 3 (40 (40 kabupaten)kabupaten)

Page 10: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

10

Peta Kerawanan Pangan Indonesia

Daerah Perkotaan/Tidak ada DataUrban Area/No Data

Batas Provinsi / Province Boundary

Batas Kabupaten / District Boundary

Legenda/Legend

Prioritas/Priority 1 Kabupaten/DistrictPrioritas/Priority 2 Kabupaten/DistrictPrioritas/Priority 3 Kabupaten/DistrictPrioritas/Priority 4 Kabupaten/DistrictPrioritas/Priority 5 Kabupaten/DistrictPrioritas/Priority 6 Kabupaten/District

Page 11: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1111

Kabupaten prioritasKabupaten prioritas Permasalahan umum (dari 10 indikator Permasalahan umum (dari 10 indikator FIA)FIA)

Prioritas 1Prioritas 1 1. Akses thd listrik2. Akses thd jalan/sarana3. Akses thd puskesmas4. Kematian bayi msh tinggi5. Perempuan buta huruf msh tinggi

Prioritas 2Prioritas 2 1. Kematian bayi msh tinggi2. Angka harapan hidup rendah3. Akses thd listrik4. Balita kurang gizi msh tinggi5. Akses thd jalan/sarana

Prioritas 3Prioritas 3 1. Angka kematian bayi tinggi2. Akses thd listrik3. Angka harapan hidup rendah4. Akses thd air bersih rendah5. Akse thd puskesmas

PERMASALAHAN UMUM KABUPATEN RAWAN PANGAN

Page 12: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1212

BAGAIMANA SITUASI KETAHANAN PANGAN 2000-2005?

1.1. KETERSEDIAAN AGREGATKETERSEDIAAN AGREGAT

Produksi pangan strategis periode 2000 - 2005 Produksi pangan strategis periode 2000 - 2005 meningkat yaitu: meningkat yaitu: Padi naik 0,82 % per tahun, Jagung naik 4,06 % per tahun, Gula naik 5,9 % per tahun, Daging sapi dan kerbau naik 2,84 % per tahun, Daging ayam naik 8,21% per tahun, Ikan naik 5,94 per tahun, Telur naik 7,03% per tahun, Kedelai mengalami penurunan sebesar 3,94 % per tahun

Page 13: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1313

Ketersediaan energi dan protein rata-rata per Ketersediaan energi dan protein rata-rata per kapita/hari 2000-2005 telah melebihi AKG.kapita/hari 2000-2005 telah melebihi AKG. Energi dari 2.966 menjadi 3.151 kkal/kap/hari Energi dari 2.966 menjadi 3.151 kkal/kap/hari

(meningkat 1,53% per tahun).(meningkat 1,53% per tahun). Protein dari 76,72 menjadi 75,31 gr/kap/hari Protein dari 76,72 menjadi 75,31 gr/kap/hari

(menurun 0,37% per tahun).(menurun 0,37% per tahun). Protein nabati dari 65,14 menjadi 61,88 Protein nabati dari 65,14 menjadi 61,88

gr/kap/hari (menurun 1,15% per tahun).gr/kap/hari (menurun 1,15% per tahun). Protein hewani dari 11,58 menjadi 13,43 Protein hewani dari 11,58 menjadi 13,43

gr/kap/hari (meningkat 3,84% per tahun).gr/kap/hari (meningkat 3,84% per tahun). Rekomendasi WNPG VIII, 2004, Angka Rekomendasi WNPG VIII, 2004, Angka

Kecukupan Gizi (AKG) untuk ketersediaan Kecukupan Gizi (AKG) untuk ketersediaan energienergi 2.200 kkal/kapita/hari dan 2.200 kkal/kapita/hari dan proteinprotein 57 57 gram/kapita/hari.gram/kapita/hari.

II. Situasi Ketahanan …..

Page 14: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1414

II. Situasi Ketahanan …..II. Situasi Ketahanan …..

2.2. DISTRIBUSIDISTRIBUSI

Selama 2000-2005 stabilitas harga Selama 2000-2005 stabilitas harga

bahan pangan penting (gabah, beras, bahan pangan penting (gabah, beras,

jagung, kedelai, gula, minyak goreng, jagung, kedelai, gula, minyak goreng,

kacang tanah) semakin baik, kecuali kacang tanah) semakin baik, kecuali

cabe merah, cabe keriting, daging ayam cabe merah, cabe keriting, daging ayam

ras dan telur ayam ras yang lebih ras dan telur ayam ras yang lebih

berfluktuasi.berfluktuasi.

Page 15: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1515

Perkembangan Harga Pangan Pokok dan Strategis di Jawa dan Bali (2000-2005)

Komoditas

Harga Rata-rata (Rp/kg) Koefisien Variasi (CV)

2003 2004 2005 2003 2004 2005

Gabah (GKP) tk. Petani

1.223 1.226 1.519 2,89 4,73 10.69

Beras IR (medium)

2.764 2.678 3.131 3,49 1,36 9,40

Jagung 2.175 2.243 2.353 0,03 0,08 4,59

Kedelai 3.418 n.a. 4.861 0,02 n.a. 3,60

Gula Pasir 4.344 4.233 5.523 8,41 2,91 6,23

Minyak Goreng 4.907 5.308 4.896 5,74 5,37 5,97

Cabe Merah Biasa 5.727 7.856 9.008 33,46 38,06 51,44

Cabe Merah Keriting

5.749 8.644 10.087 36,31 37,72 51.95

Bawang Merah 6.388 5.967 7.667 20,23 9,96 7,77

Kacang Tanah 7.348 7.238 8.062 3,37 4,54 3,75

Daging Sapi (murni)

34.383 34.344 39.712 1,28 2,29 5,68

Daging Ayam (ras)

11.299 12.324 13.244 5,91 11,50 4,92

Telur Ayam (ras) 6.451 7.152 7.608 5,69 7,71 5,97

Sumber : Badan BKP 2005

Page 16: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1616

Perkembangan Harga GKP dan Beras, Perkembangan Harga GKP dan Beras, Tahun 2004 - Maret 2006Tahun 2004 - Maret 2006

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000Ja

n-0

4

Ma

r-0

4

Me

i-0

4

Ju

l-0

4

Se

p-0

4

No

p-0

4

Ja

n-0

5

Ma

r-0

5

Me

i-0

5

Ju

l-0

5

Se

p-0

5

No

p-0

5

Ja

n-0

6

Ma

r-0

6

Harga Beras Harga GKP Tk. Petani BPS (Rp/Kg) Harga Beras PIBC (Rp/Kg)

HPP GKP (Rp/Kg) HPP beras

Sumber :BPS dan PIBC (Pasar Induk Beras Cipinang)

Page 17: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1717

II. Situasi Ketahanan …..II. Situasi Ketahanan …..

3.3. KONSUMSI DAN STATUS GIZIKONSUMSI DAN STATUS GIZI

Kondisi Makro :Kondisi Makro :

o Selama 1999-2005 konsumsi rata-rata energi Selama 1999-2005 konsumsi rata-rata energi mendekati kecukupan, dan protein di atas mendekati kecukupan, dan protein di atas kecukupan.kecukupan.

Energi meningkat dari 1.851 menjadi 1.997 Energi meningkat dari 1.851 menjadi 1.997 kkal/kap/hari. kkal/kap/hari.

Protein meningkat dari 48,67 menjadi 55,27 Protein meningkat dari 48,67 menjadi 55,27 gr/kap/harigr/kap/hari

Page 18: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1818

II. Situasi Ketahanan …..II. Situasi Ketahanan …..

Rekomendasi WNPG VIII 2004, Angka Rekomendasi WNPG VIII 2004, Angka

Kecukupan Gizi (AKG) untuk konsumsi Kecukupan Gizi (AKG) untuk konsumsi

energi 2.000 kkal/kapita/hari dan protein 52 energi 2.000 kkal/kapita/hari dan protein 52

gram/kapita/hari.gram/kapita/hari.

Secara Nasional kualitas konsumsi membaik Secara Nasional kualitas konsumsi membaik

dengan skor PPH dari 66,3 (1999) menjadi 78,2 dengan skor PPH dari 66,3 (1999) menjadi 78,2

(2005).(2005).

Page 19: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

1919

Kondisi Mikro :Kondisi Mikro : Penduduk miskin naik dari 38,4 juta (18,1%) Penduduk miskin naik dari 38,4 juta (18,1%)

tahun 2002 menjadi 41,12 juta (18,76 %) tahun tahun 2002 menjadi 41,12 juta (18,76 %) tahun 20052005

Jumlah pengangguran bertambah dari 9,13 juta Jumlah pengangguran bertambah dari 9,13 juta (2002) menjadi 910,85 juta jiwa (2005).(2002) menjadi 910,85 juta jiwa (2005).

II. Situasi Ketahanan …..

Page 20: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2020

Ketahanan pangan 2000-Ketahanan pangan 2000-2004 di tingkat rumah 2004 di tingkat rumah tangga pada sebagian tangga pada sebagian

masyarakat masih lemahmasyarakat masih lemah

100 KABUPATEN 100 KABUPATEN TERMASUK DALAM TERMASUK DALAM KATEGORI FOOD KATEGORI FOOD

VULNERABLEVULNERABLE

KONDISI KETAHANAN PANGAN DI 100 KONDISI KETAHANAN PANGAN DI 100 KABUPATEN RENTAN TERJADI KABUPATEN RENTAN TERJADI

KERAWANAN PANGAN:KERAWANAN PANGAN:

23 propinsi dari 30 propinsi yang 23 propinsi dari 30 propinsi yang dianalisis FIA memiliki minimal satu dianalisis FIA memiliki minimal satu

kabupaten rawan pangankabupaten rawan pangan

Page 21: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2121

APA SASARAN PENINGKATAN APA SASARAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN?KETAHANAN PANGAN?

A. SasaranMikro :

a)a) DDipertahankan ketersediaan energi perkapita ipertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari, dan penyediaan minimal 2.200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari, protein perkapita minimal 57 gram/hari,

b)b) MMeningkatnya kemampuan pemanfaatan dan eningkatnya kemampuan pemanfaatan dan konsumsi pangan perkapita untuk memenuhi konsumsi pangan perkapita untuk memenuhi kecukupan energi memimal 2.000 Kilokalori/hari kecukupan energi memimal 2.000 Kilokalori/hari dan protein sebesar 52 gram/hari, dengan skor dan protein sebesar 52 gram/hari, dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) minimal lebih besar Pola Pangan Harapan (PPH) minimal lebih besar 80, 80,

Page 22: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2222

Lanjutan ………..Lanjutan ………..

c)c) BBerkurangnya jumlah penduduk yang rawan erkurangnya jumlah penduduk yang rawan pangan kronis, yang mengkonsumsi kurang dari pangan kronis, yang mengkonsumsi kurang dari 80% AKG menjadi 1 persen, 80% AKG menjadi 1 persen,

d)d) TTertanganinya secara cepat penduduk yang ertanganinya secara cepat penduduk yang mengalami rawan pangan transien di daerah mengalami rawan pangan transien di daerah karena bencana alam dan bencana sosial serta karena bencana alam dan bencana sosial serta

Page 23: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2323

Makro/Nasional : a)a) PPemantapan swasembada beras berkelanjutan; emantapan swasembada beras berkelanjutan;

swasembada jagung pada 2007; swasembada swasembada jagung pada 2007; swasembada kedele pada 2015; swasembada gula pada 2009 kedele pada 2015; swasembada gula pada 2009 dan swasembada daging sapi pada 2010 ; serta dan swasembada daging sapi pada 2010 ; serta membatasi impor pangan utama di bawah 10 membatasi impor pangan utama di bawah 10 persen dari kebutuhan pangan nasional, persen dari kebutuhan pangan nasional,

b)b) PPeningkatnya eningkatnya land-manland-man rasio melalui penetapan rasio melalui penetapan lahan abadi beririgasi minimal 15 juta Ha, dan lahan abadi beririgasi minimal 15 juta Ha, dan lahan kering minimal 15 juta Ha, lahan kering minimal 15 juta Ha,

Lanjutan………Lanjutan………

Page 24: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2424

c)c) MMeningkatnya kemampuan pengelolaan cadangan eningkatnya kemampuan pengelolaan cadangan pangan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, pangan pemerintah daerah dan pemerintah pusat,

d)d) MMeningkatnya jangkauan jaringan distribusi dan eningkatnya jangkauan jaringan distribusi dan pemasaran pangan yang berkeadilan ke seluruh pemasaran pangan yang berkeadilan ke seluruh daerah bagi produsen dan konsumen, serta daerah bagi produsen dan konsumen, serta

e)e) MMeningkatnya kemampuan pemerintah dalam eningkatnya kemampuan pemerintah dalam mengenali, mengantisipasi dan menangani secara mengenali, mengantisipasi dan menangani secara dini serta dalam melakukan tanggap darurat dini serta dalam melakukan tanggap darurat terhadap masalah kerawanan pangan dan gizi.terhadap masalah kerawanan pangan dan gizi.

Lanjutan………Lanjutan………

Page 25: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2525

APA UPAYA-UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN? APA UPAYA-UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN? 1. Menghapuskan penyebab rawan pangan sesuai sumber 1. Menghapuskan penyebab rawan pangan sesuai sumber masalahnyamasalahnya

• Meningkatkan status gizi dan kesehatan rumah tangga, ibu hamil, dan bayi

• Meningkatkan pelayanan puskesmas dan posyandu

• Meningkatkan kapasitas produksi pangan kabupaten

• Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha

• Membangun infrastruktur dasar (jalan, pasar, listrik, air bersih)

Pem

ban

gu

nan

A

grib

isn

is d

i perd

esaan

Pela

yan

ma

n

Keseh

ata

n Masalah Kesehatan

- Angka harapan hidup yang masih rendah- Angka kematian bayi masih tinggi

Masalah Ketersediaan Pangan- Jumlah penduduk lebih

besar dibandingkan kemampuan produksi

Masalah Kemiskinan- Banyaknya penduduk yang

hidup di bawah garis kemiskinan

Masalah Sarana- Ketiadaan akses jalan- Ketiadaan akses listrik- Ketiadaan akses ke air bersih- Akses penduduk ke

puskesmas cukup jauh

Page 26: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2626

2. MERUMUSKAN KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN (KUKP)2. MERUMUSKAN KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN (KUKP) Telah ditetapkan Kebijakan Umum Pemantapan Telah ditetapkan Kebijakan Umum Pemantapan

Ketahanan Pangan 2005-2009 pada bulan Maret 2006 Ketahanan Pangan 2005-2009 pada bulan Maret 2006 Juga merupakan tindak lanjut Pencanangan RPPKJuga merupakan tindak lanjut Pencanangan RPPK

3. Tanggal 18 Okt 2006 telah dilaksanakan rapat DKP, 3. Tanggal 18 Okt 2006 telah dilaksanakan rapat DKP, Presdien memberikan arahan:Presdien memberikan arahan:

1.1. Melaksanakan KUKP secara sungguh-sungguhMelaksanakan KUKP secara sungguh-sungguh2.2. DKP berkordinasi dengan para Gubernur untuk DKP berkordinasi dengan para Gubernur untuk

menetapkan sasaran produksimenetapkan sasaran produksi3.3. Melakukan revitalisasi DKP Propinsi dan kab/kotaMelakukan revitalisasi DKP Propinsi dan kab/kota4.4. Mengembangkan lumbung-lumbung pangan, termasuk Mengembangkan lumbung-lumbung pangan, termasuk

mengembangkan sentra-sentra pangan barumengembangkan sentra-sentra pangan baru5.5. Melaksanakan peningkatan ketahanan pangan ecara Melaksanakan peningkatan ketahanan pangan ecara

terpaduterpadu6.6. Memprioritaskan penanganan masyarakat di daerah Memprioritaskan penanganan masyarakat di daerah

rawan pangan dan gizirawan pangan dan gizi7.7. Melaksanakan pengelolaan ketersediaan, distribusi Melaksanakan pengelolaan ketersediaan, distribusi

dan konsumsidan konsumsi8.8. Meneruskan peningkatan ketahanan pangan, Meneruskan peningkatan ketahanan pangan,

termasuk diversifikasi pangantermasuk diversifikasi pangan9.9. Mendayagunakan lahan terlantar.Mendayagunakan lahan terlantar.

Page 27: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2727

STRATEGI?

Melalui jalur ganda (twin-track strategy) yaitu :1. Membangun ekonomi berbasis pertanian

dan pedesaaan untuk menyediakan lapangan kerja dan pendapatan

2. Memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan melalui pemberian bantuan langsung agar tidak semakin terpuruk serta pemberdayaan agar mereka semakin mampu mewujudkan ketahanan pangannya secara mandiri dengan melibatkan partisipasi dan peran dengan melibatkan partisipasi dan peran aktif seluruh stakeholdersaktif seluruh stakeholders..

Page 28: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2828

1. Menjamin ketersediaan pangan• Pengembangan lahan abadi 15 juta ha Pengembangan lahan abadi 15 juta ha

beririgasi dan 15 juta ha lahan keringberirigasi dan 15 juta ha lahan kering• Pengembangan konservasi dan rahabilitasi Pengembangan konservasi dan rahabilitasi

lahanlahan• Pelestarian sumberdaya air dan pengelolaan Pelestarian sumberdaya air dan pengelolaan

daerah aliran sungaidaerah aliran sungai• Pengembangan dan penyediaan benih, bibit Pengembangan dan penyediaan benih, bibit

unggul dan alsintanunggul dan alsintan• Pengaturan pasokan gas untuk produksi pupukPengaturan pasokan gas untuk produksi pupuk• Pengembangan Skim permodalan yang Pengembangan Skim permodalan yang

kondusif bagi petani dan nelayankondusif bagi petani dan nelayan

Kebijakan?

Page 29: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

2929

• Peningkatan produktivitas melalui Peningkatan produktivitas melalui perbaikan Genetis dan teknologi tepat perbaikan Genetis dan teknologi tepat budidayabudidaya

• Peningkatan efisiensi penanganan pasca Peningkatan efisiensi penanganan pasca panen dan pengolahanpanen dan pengolahan

• Penyediaan insentif investasi di bidang Penyediaan insentif investasi di bidang panganpangan

• Penguatan penyuluh, kelembagaan Penguatan penyuluh, kelembagaan petani/nelayan dan kemitraanpetani/nelayan dan kemitraan

Page 30: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3030

2. Menata Pertanahan dan tata ruang/wilayah

• Pengembangan Reforma agrariaPengembangan Reforma agraria• Penyusunan tata ruang daerah dan wilayahPenyusunan tata ruang daerah dan wilayah• Perbaikan administrasi pertanahan dan Perbaikan administrasi pertanahan dan

sertifikasi lahansertifikasi lahan• Penerapan sistem perpajakan progresif Penerapan sistem perpajakan progresif

bagi pelaku konversi lahan pertanian subur bagi pelaku konversi lahan pertanian subur dan pembiaran lahan pertanian terlantardan pembiaran lahan pertanian terlantar

3. Pengembangan Cadangan Pangan• Pengembangan cadangan pangan

pemerintah• Pengembangan lumbung pangan

masyarakat

Page 31: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3131

4. Pengembangan Sistem Distribusi Pangan yang efisien• Pembangunan dan rehabilitasi sarana Pembangunan dan rehabilitasi sarana

dan prasarana distribusi dan prasarana distribusi • Penghapusan retribusi produk Penghapusan retribusi produk

pertanian dan perikananpertanian dan perikanan• Pemberian subsidi transportasi bagi Pemberian subsidi transportasi bagi

daerah sangat rawan dan daerah daerah sangat rawan dan daerah terpencilterpencil

• Pengawasan sistem persaingan Pengawasan sistem persaingan perdagangan yang tidak sehatperdagangan yang tidak sehat

Page 32: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3232

5. Menjaga Stabilitas Harga • Pemantauan harga pangan pokok Pemantauan harga pangan pokok

secara berkalasecara berkala• Pengelolaan pasokan pangan dan Pengelolaan pasokan pangan dan

cadangan penyangga untuk stabilitasi cadangan penyangga untuk stabilitasi hargaharga

6. Meningkatkan Aksesbilitas Rumah Tangga terhadap Pangan• Pemberdayaan masyarakat miskin dan Pemberdayaan masyarakat miskin dan

rawan panganrawan pangan• Peningkatan efektifitas program raskinPeningkatan efektifitas program raskin• Penguatan lembaga pengelolaan Penguatan lembaga pengelolaan

pangan dipedesaaan pangan dipedesaaan

Page 33: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3333

7. Melaksanakan Diversifikasi Pangan • Meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan dan Meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan dan

gizi seimbanggizi seimbang• Pengembangan teknologi panganPengembangan teknologi pangan• Diversifikasi usaha tani dan pengembangan Diversifikasi usaha tani dan pengembangan

pangan lokalpangan lokal8. Meningkatkan Mutu dan Keamanan Pangan

• Pengembangan dan penerapan sistem mutu Pengembangan dan penerapan sistem mutu pada proses produksi, olahan dan perdagangan pada proses produksi, olahan dan perdagangan panganpangan

• Meningkatkan kesadaran mutu dan keamanan Meningkatkan kesadaran mutu dan keamanan pangan pada konsumenpangan pada konsumen

• Pencegahan dini dan penegakan hukum terhadap Pencegahan dini dan penegakan hukum terhadap pelanggaran aturan mutu dan keamanan pangan pelanggaran aturan mutu dan keamanan pangan

Page 34: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3434

9. Pencagahan dan Menangani Keadaan Rawan Pangan dan Gizi • Pengembangan isyarat dini dan Pengembangan isyarat dini dan

penanggulangan keadaan rawan penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi (SKPG)pangan dan gizi (SKPG)

• Peningkatan keluarga sadar gizi Peningkatan keluarga sadar gizi • Pemanfaatan lahan pekarangan untuk Pemanfaatan lahan pekarangan untuk

peningkatan gizi keluargapeningkatan gizi keluarga• Pemanfaatan cadangan pangan Pemanfaatan cadangan pangan

pemerintah untuk penanggulangan pemerintah untuk penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizikeadaan rawan pangan dan gizi

Page 35: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3535

10. Kebijakan Makro dan Perdagangan yang Kondusif• Kebijakan fiskal yang memberikan Kebijakan fiskal yang memberikan

insentif bagi usaha pertanianinsentif bagi usaha pertanian• Alokasi APBN dan APBD yang Alokasi APBN dan APBD yang

memadai untuk pengembangan sektor memadai untuk pengembangan sektor pertanian dan panganpertanian dan pangan

• Kebijakan perdagangan yang Kebijakan perdagangan yang memberikan proteksi dan promosi memberikan proteksi dan promosi bagi produk pertanian strategisbagi produk pertanian strategis

Page 36: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3636

• Padi/berasPadi/beras: : Mempertahankan swasembadaMempertahankan swasembada berkelanjutan.berkelanjutan.

• JagungJagung:: Menuju swasembada tahun 2007 dan Menuju swasembada tahun 2007 dan daya saing ekspor tahun 2008 dan seterusnya.daya saing ekspor tahun 2008 dan seterusnya.

• KedelaiKedelai:: Akselerasi peningkatan produksi Akselerasi peningkatan produksi untuk mengurangi ketergantungan impor untuk mengurangi ketergantungan impor (2010 rasio produksi terhadap kebutuhan (2010 rasio produksi terhadap kebutuhan 65%, swasembada dicapai tahun 2015).65%, swasembada dicapai tahun 2015).

GulaGula:: MenujuMenuju swasembada berkelanjutan swasembada berkelanjutan mulai tahun 2009.mulai tahun 2009.

Daging sapiDaging sapi:: Akselerasi peningkatan produksi Akselerasi peningkatan produksi untuk mengurangi ketergantungan impor dan untuk mengurangi ketergantungan impor dan pencapaian swasembada tahun 2010.pencapaian swasembada tahun 2010.

Kemana Arah Pengembangan Lima Komoditas Strategis ?

Page 37: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3737

Kebijakan Eksternal:Kebijakan Eksternal:Merumuskan Strategic Product (SP)/Special Safeguard Merumuskan Strategic Product (SP)/Special Safeguard MechanismMechanism (SSM)(SSM) untuk beberapa komoditi pangan untuk beberapa komoditi pangan strategis yaitu beras, jagung, kedele, gula. strategis yaitu beras, jagung, kedele, gula. World World Trade Organization (WTO)Trade Organization (WTO) dapat menerima konsep dapat menerima konsep tersebut, dan Indonesia menjadi tersebut, dan Indonesia menjadi leaderleader kelompok G- kelompok G-33, untuk memperjuangkan kepentingan negara-33, untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum WTO. negara berkembang dalam forum WTO.

Kebijakan Internal:Kebijakan Internal:a)a) Melakukan penyesuaian tarif bea masuk beras Melakukan penyesuaian tarif bea masuk beras

dari Rp 430 menjadi Rp 450/kg, jagung dari 0% dari Rp 430 menjadi Rp 450/kg, jagung dari 0% menjadi 5%, kedele dari 0% menjadi 10%, dan menjadi 5%, kedele dari 0% menjadi 10%, dan gula dari Rp 700 menjadi Rp 790/kg, dan terakhir gula dari Rp 700 menjadi Rp 790/kg, dan terakhir menjadi Rp 530/kg;menjadi Rp 530/kg;

b)b) Penerapan kebijakan Penerapan kebijakan non tariff barriernon tariff barrier (tata (tata niaga, karantina, kehalalan, dsb), termasuk niaga, karantina, kehalalan, dsb), termasuk pengaturan impor (beras) pada periode tertentupengaturan impor (beras) pada periode tertentu

c)c) Pemberian insentif produksi lainnya (subsidi Pemberian insentif produksi lainnya (subsidi pupuk dan benih serta penetapan harga pupuk dan benih serta penetapan harga pembelian pemerintah/HPP). pembelian pemerintah/HPP).

Page 38: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3838

Perkiraan target produksi dalam Perkiraan target produksi dalam negeri (juta ton)negeri (juta ton)

Komoditas StaregisKomoditas Staregis 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010 20152015

PadiPadi 54,82954,829 55,29655,296 55,76755,767 56,24256,242 56,72156,721

JagungJagung 12,3412,34 12,8612,86 13,4113,41 13,9813,98 14,5714,57

KedeleKedele 1,991,99 2,052,05 2,042,04 2,062,06 2,092,09 2,212,21

GulaGula 2,442,44 2,692,69 2,962,96 3,253,25

Daging sapiDaging sapi 0,2880,288 0,3140,314 0,3290,329 0,4230,423 0,4830,483

Page 39: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

3939

Desa mandiri pangan?Desa mandiri pangan? Merupakan implementasi salah satu strategi Merupakan implementasi salah satu strategi

dalam satrtegi jalur ganda dalam satrtegi jalur ganda membangun membangun partisipasi stakeholderspartisipasi stakeholders

Merupakan struktur keperintahan yang Merupakan struktur keperintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat berhubungan langsung dengan masyarakat program yang menyentuh langsung kebutuhan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakatmasyarakat

Merupakan implementasi demokratisasi Merupakan implementasi demokratisasi masyarakat masyarakat implementasi semangat reformasi implementasi semangat reformasi

Page 40: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

4040

Kemitraan Penanganan rawan pangan kerjasama Kemitraan Penanganan rawan pangan kerjasama Pondok Pesantren, LSM dan PemerintahPondok Pesantren, LSM dan Pemerintah

Masyarakat miskin/rawan pangan

LKM/LUEP

LSMPemerintah

•Fasilitasi modal usaha•Fasilitasi kebijakan•Pelatihan pemantauan dan penanganan kerawanan pangan

•Pegembangan kelembagaan LKM/LUEP•Pengembangan potensi masy •Pengembangan jaringan antar kel masy•Pengembangan partisipasi masy

•Pengembangan LKM/LUEP•Pemantaun dan penanganan rawan panganMasyarakat mampu

yang dermawan

•Simpangan•Jaringan dgn kel masy

Masyarakat miskin/rawan pangan

DESA MANDIRI PANGAN

Page 41: Bahan Kebijakan Ketahanan Pangan n Desa Mandiri Pangan Medan 200506

4141

TERIMA KASIH