bahan ikm

8
(1) (1) KONSEP TAHAP 2 PENCEGAHAN Definisi IKM menurut WINSLOW (1920) : Public Health is the science and art of Preventive Medicine (IKM adalah ‘iptek’ tentang ‘Kedokteran Pencegahan’). •Upaya pencegahan tidak hanya secara kedokteran saja, tapi petugas kesehatan lainnya (non-dokter) jug bisa berperan lebih banyak dalam upaya ini. * Upaya (‘iptek’) pencegahan sering dianggap ‘non-profesional’. * Orang ‘awam’/’man on the street’ bisa dan harus ikut berperan dalam upaya 2 pencegahan dalam arti kata luas.

Upload: eka-yudha-prasetya

Post on 02-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN   IKM

(1) (1) KONSEP TAHAP2 PENCEGAHAN

• Definisi IKM menurut WINSLOW (1920) : Public Health is the science and art of Preventive Medicine (IKM adalah ‘iptek’ tentang ‘Kedokteran Pencegahan’).•Upaya pencegahan tidak hanya secara kedokteran saja, tapi petugas kesehatan lainnya (non-dokter) jug bisa berperan lebih banyak dalam upaya ini. * Upaya (‘iptek’) pencegahan sering dianggap ‘non-profesional’.* Orang ‘awam’/’man on the street’ bisa dan harus ikut berperan dalam upaya2 pencegahan dalam arti kata luas.* Slogan ‘mencegah lebih baik d/p mengobati’, tapi banyak perilaku/gaya hidup yang mengabaikannya, sampai ia jatuh sakit, baru sadar akan makna slogan tsbt.* Upaya ‘primary health care’ ditekankan pada upaya pencegahan.

Page 2: BAHAN   IKM

(2) (2)Arti PENCEGAHAN

* Pencegahan = Prevention = To come before or precede, to anticipate, to make impossible by advance provisions.

* Pencegahan dilakukan dengan cara memutus rantai mekhanisme ‘Natural History of Disease’ dari penyakit atau masalah kesehatan yang bersangkutan.

* Preventing disease means utilizing up-to-date knowledge and technology to the best of one ability to promote and protect health, prevent disease and disability, and prolong life.

* Tahap2 prevention dikaitkan dengan tahap2 ‘Natural History of Disease’ adalah sbb :

Tahap2 ‘Natural History of Disease’ Fase Pre-pathogenesis Fase Pathogenesis

Tahap2 Pencegahan Primary Prev. Secondary Prev. Tertiary Prev. Health Specific Early Disability Rehabilitation Promotion Protection Diagnosis Limitation

Page 3: BAHAN   IKM

(3) (3)* Primary Prevention :

** Terdiri dari : Health Promotion dan Specific Protection. ** Dalam tahap Pre-Pathogenesis. Penayakit belum terjadi. ** Interaksi Host, Agent dn Environment selalu terjadi, tapi STIMULUS belum terjadi, sehingga proses penyakit belum mulai (belum masuk tahap Pathogenesis).

* Level of Health Promotion : ** = Pembinaan kesehatan, untuk meningkatkan daya tahan. ** Sifatnya umum, belum tertuju pada ancaman atau resiko penyakit masalah kesehatan tertentu. ** Contoh : * Penyuluhan & pendidikan kesehatan (health education). * Makanan bergizi (good nutrition). * Pengembangan kepribadian (personality development). * Perumahan (housing). * Olah raga & rekreasi (sports & recreation). * Kondisi & syarat kerja yang baik (good working condition). * KB, nasehat perkawinan, kesehatan reproduksi. * Pemeriksaan kesehatan berkala (periodical general check-up).

Page 4: BAHAN   IKM

(4)

(4)* Specifc Protection ** Perlindungan terhadap ancaman / resiko penyakit atau masalah kesehatan tertentu berhubung kondisi atau karakteristik tertentu dari host. ** Masih dalam tahap Pre-pathogenesis, penyakit belum terjadi. ** Sifatnya memberi perlindungan khusus pada Host yang termasuk dalam high-risk group tertentu.* Contoh :

** Imunisasi (mis. Immunizedable Infectious Disease dalam program UCI atau Universal Child Immunization). ** Suplemen zat gizi khusus (mis. Vit A, protein, dll. untuk bayi & balita). ** Environmental sanitation & personal hygiene. ** Protection against occupational diseases. ** Perlindungan terhadap bahan karsinogen dan alergen. ** Kesehatan lingkungan ‘matra’ (kondisi khusus / luar biasa).

Page 5: BAHAN   IKM

(5) (5)* Secondary prevention :* Dalam tahap ‘Early Diagnosis & Prompt Treatment’ (Diagnosa Dini dan

Pengobatan Segera).

* Penyakit sudah terjadi, tapi masih pada tahap dini dan masih ringan (secara epidemiologis ‘wabah’ masih ringan dan jumlah penderita masih sedikit).

* Tanda & gejala (signs & symptoms) penyakit belum muncul (belum nyata), tapi kerusakan jaringan dan kelainan faaliah mungkin sudah terjadi.

* Perlu ada upaya untuk bisa mendeteksi penyakit pada tahap dini ini, karena untuk mengatasinya biasanya masih lebih mudah.

* Bentuk upaya pada tahap ‘Early Diagnosis’ sbb:

** Case finding : active & passive case finding, routine examination.

** Screening : general, periodic, atau selective pada ‘high-risk-group’.

** Surveillance : continuous community monitoring atau selektif pada

high-risk-group. * Metode pemeriksaan : serologis, bio-kimia, patologi klinik, bakteriologis/ parasitologis,

radiologis, dll.

Page 6: BAHAN   IKM

(6) (6)* Contoh2 : Pemeriksaan untuk ‘Early Diagnosis/Detection of Disease’.

* Serologis : * * HIV untuk AIDS. * * Wasserman / VDRL terhadap syphilis. * * Tuberculin / Mantoux test terhadap TBC. * * Shick test terhadap difteria.* Laboratoris Bio-kimia /Patologi Klinik : macam2 pemeriksaan Bio-kimia darah atau specimen lainnya.* Lab Patologi Anatomi / sitologis : mis Papaniculou (Pap’s)

smear = pemeriksaan sitilogis pada getah leher rahim terhadap Ca cervicis uteri.* Radiologis : mis mammografi terhadap Ca mammae.* Dll.

Page 7: BAHAN   IKM

(7) (7)* Tertiary Prevention terdiri dari : * Level Disability Limitation dan * Level Rehabilitation.* Level Disability Limitation : = curative treatment = pengobatan.* = membatasi disability = mencegah penyakit tidak berlanjut = mencegah cacad atau kelainan menetap (sequellae) -- mencegah kematian.* Akhir dari tahap ‘Advance Disease’ dalam Pathogenesis period ini sbb: ** Kematian, ** Cacad / sequellae, ** Menjadi khronis / menahun, ** Sembuh tapi jadi carriers, ** Sembuh (reconvalescence).* Level Rehabilitation : = pemulihan fisik, mental dan sosial (spiritual ?). dengan cara2 mis : pelatihan, penyesuaian, penempatan, sosialisasi, dll.* Contoh2 rehabilitation mis : ** Pelatihan kerja (occupational therapy) / vocational training & selective placement. ** Pelatihan penggunaan prothese / alat bantu lainnya. ** Sheltered colony / leprosery, untuk rehabilitasi mantan penderita kusta. ** Dll.

Page 8: BAHAN   IKM

(8) (8)Tahap2 PencegahanTahap

‘The Five

Levels of

Preventions’

Fase Pre-patogenesis Fase PatogenesisInteraction of Host, Agent and Environmental Factors - produce STIMULUS.

Reaction of the Host to the STIMULUS : early early advance end ofpathogen lesions disease disease

Primary Prevention Secondary Tertiary Prevention

Health Promotion

*Health education.*Good nutrition.*Personality development.*Housing.*Working condition.*Marriage counseling.*Periodic examination.* Reproductive health.

Specific Protection

*Immunization.*Personal hygiene.*Environmntal sanitation.*Occupational health.*Accident pre – vention.*Specific nutrient.*Avoidance of carcin & allergen

Early Diagnosis

Rehabili-ation

*Case fnding.*Screening.*Surveillance*Selective periodical examination.

Disability Limitation

*Facilities of rehabilitation.*Vocational training & placement*Sheltered colony.*Etc.

*Adequate curative treatment.*Facilities to limit disability.