bahan galian magmatik
TRANSCRIPT
![Page 1: bahan galian magmatik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/557211e3497959fc0b8fa68c/html5/thumbnails/1.jpg)
Bahan Galian Magmatik
Hasil atau produk dari proses magmatik dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu logam tunggal
(native metal), oksida, silfisa dan batu mulia (gemstone).
Contoh logam tunggal : Platina, Emas, Perak, Besi-Nikel.
Contoh oksida : Besi (magnetit, hematit), Besi-titan (magnetit bertitan), Titan (ilmenit), Khrom
(kromit), Tungsten (wolframit).
Contoh sulfida : Nikel-tembaga (kalkopirit), Nikel (pentlandit, molibdenit).
Contoh batu mulia : Intan, Garnet (almandit), Peridotit.
Bahan galian hasil pengendapan
Genesa Endapan Bauksit
Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al. Batuan tersebut antara lain nepheline,
syenit, granit, andesit, dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate, kaolinitic, shale, limestone
dan phonolite. Apabila batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan, mineral yang mudah larut
akan terlarutkan, seperti mineral – mineral alkali, sedangkan mineral – mineral yang tahan akan
pelapukan akan terakumulasikan.
Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat dan lempung
akan terpecah-pecah dan silikanya terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi
terkonsentrasi sebagai residu. Proses ini berlangsung terus dalam waktu yang cukup dan produk
pelapukan terhindar dari erosi, akan menghasilkan endapan lateritik.
Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan merupakan syarat utama dalam
pembentukan bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan lamanya proses laterisasi.
![Page 2: bahan galian magmatik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/557211e3497959fc0b8fa68c/html5/thumbnails/2.jpg)
Kondisi – kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah
;
1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium
2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah
4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)
5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan
6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya pergerakan
air dengan tingkat erosi minimum
7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan
Bahan galian hasil pengayaan sekunder
Air dan oksigen adalah tenaga pelapukan kimiawi yang sangat kuat, kalau mereka bersentuhan
dengan suatu deposit bijih, maka hasilnya adalah reaksi-reaksi kimia yang kadang-kadang dapat
drastis dan merubah deposit yang sudah ada tersebut. Air permukaan yang mengandung oksigen
akan bersifat sebagai bahan pelarut yang mampu melarutkan mineral-mineral tertentu. Suatu
deposit bijih dapat teroksidasi dan dapat kehilangan banyak kandungan mineral yang berharga
karena tercuci (leached), kemudian terbawa ke bawah oleh air permukaan yang sedang turun ke
bawah (meresap ke bawah).
Pada bagian bawah, akhirnya larutan tersebut mengendapkan kandungan-kandungan mineral
logamnya menjadi endapan bijih teroksidasi (oxidized ores), ini terjadi di atas muka air tanah.
Pada saat larutan memasuki air tanah di bawah muka air tanah, mereka memasuki zona dimana
tidak ada oksigen dan kandungan logamnya lalu diendapkan dalam bentuk logam-logam sulfida.
Proses tersebut dinamakan pengkayaan sulfida sekunder. Tentu saja gambaran tersebut tidak
terjadi pada semua deposit bijih yang terkena air, karena tidak semua deposit bijih mengandung
logam yang dapat teroksidasi, atau iklim yang tidak memungkinkan terjadinya pelarutan yang
kuat. Jadi haruslah ada kondisi khusus yang mengangkut waktu, iklim, topografi dan jenis bijih
tertentu untuk dapat terjadinya zona teroksidasi dan zona diperkaya.
![Page 3: bahan galian magmatik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/557211e3497959fc0b8fa68c/html5/thumbnails/3.jpg)
Bahan Galian Hasil Metamorfosis Kontak
Metamorfisme adalah suatu proses dimana batuan dan mineral mengalami ubahan akibat adanya
tekanan dan suhu yang tinggi yang ditimpakan kepadanya, disamping itu kadang-kadang disertai
pula dengan penambahan air dan karbon dioksida. Ubahan ini dapat dalam bentuk kristalisasi
maupun rekombinasi dari kandungan-kandungan batuan yang menimbulkan mineral-mineral
bukan logam baru yang berharga. Deposit mineral yang terjadi oleh proses metamorfisme
terutama adalah grafit, asbes, talk, batusabun, garnet dan bahan-bahan abrasif.
Bahan galian hidrotermal
a. Zeolit terbentuk dr aktivitas magma
akibat proses hydrothermal, mineral silikat mjd zeolit. Pada daerah ini terbentuk heulandit,
leumantit dan analism. Daerah yg jauh terbentuk : mordenit dan klinoptilotit.