bahan ctg

2
The Doppler monitor denyut jantung janin adalah genggam ultrasound transducer yang menggunakan Efek Doppler untuk memberikan simulasi terdengar dari detak jantung dan menampilkan jumlah denyut per menit. Untuk mencapai hal ini, gelombang akustik dikirim ke jantung janin di dalam rahim ibu. Bagian dari energi memantul kembali, namun, karena jantung berdetak, gelombang memantul akan terpengaruh oleh Efek Doppler, yang mengubah frekuensi mereka. Probe ultrasonik merupakan komponen kunci dalam sistem. Probe terdiri dari osilator untuk menghasilkan frekuensi ultrasound (untuk aplikasi ini, kisaran adalah 1-3 MHz) diikuti oleh amplifier untuk kondisi gelombang sinus dalam urutan volt. Gelombang ini diterapkan pada transduser pemancar untuk mengirim getaran melalui tubuh dan bangkit kembali ketika kepadatan perubahan media. Transduser lain kemudian digunakan untuk menerima getaran memantul dan mengkonversikannya ke sinyal-sinyal listrik. Fetal monitor denyut jantung semakin sering digunakan di rumah, yang memungkinkan orang tua untuk mendengarkan bayi mereka jantung berdetak. Cardiotocography (CTG) Cardiotocography atau CTG merupakan alat rekam untuk fetus heart rate (denyut jantung janin) yang diukur melalui transduser yang diletakkan di abdomen ibu (ibu dalam posisi setengah terbaring) juga dapat digunakan untuk pemeriksaan gerakan fetus.Disamping untuk mengukurdenyut jantung, transduser juga mengukur kontraksi uterusdiatas fundus.Dilayar monitor CTG umumnya menunjukkan 2 garis, garis yang diatasmenunjukkan denyut jantung janin/menit. Garis yang dibawah merekam kontraksi uterus.Alat ini dapat menilai aktifitas jantung padasaat his (kontraksi) maupun diluar his, sertamenilaihubungan antara denyut jantung dengan tekanan intra uterine.Istilah-istilah yang biasa dipakai dalam penggunaan cartiotocography :

Upload: putra-amo-como

Post on 20-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahan CTG

The Doppler monitor denyut jantung janin adalah genggam ultrasound transducer yang menggunakan Efek Doppler untuk memberikan simulasi terdengar dari detak jantung dan menampilkan jumlah denyut per menit. Untuk mencapai hal ini, gelombang akustik dikirim ke jantung janin di dalam rahim ibu. Bagian dari energi memantul kembali, namun, karena jantung berdetak, gelombang memantul akan terpengaruh oleh Efek Doppler, yang mengubah frekuensi mereka. Probe ultrasonik merupakan komponen kunci dalam sistem. Probe terdiri dari osilator untuk menghasilkan frekuensi ultrasound (untuk aplikasi ini, kisaran adalah 1-3 MHz) diikuti oleh amplifier untuk kondisi gelombang sinus dalam urutan volt. Gelombang ini diterapkan pada transduser pemancar untuk mengirim getaran melalui tubuh dan bangkit kembali ketika kepadatan perubahan media. Transduser lain kemudian digunakan untuk menerima getaran memantul dan mengkonversikannya ke sinyal-sinyal listrik. Fetal monitor denyut jantung semakin sering digunakan di rumah, yang memungkinkan orang tua untuk mendengarkan bayi mereka jantung berdetak.

Cardiotocography (CTG)

Cardiotocography atau CTG merupakan alat rekam untuk fetus heart rate (denyut jantung janin) yang diukur melalui transduser yang diletakkan di abdomen ibu (ibu dalam posisi setengah terbaring) juga dapat digunakan untuk pemeriksaan gerakan fetus.Disamping untuk mengukurdenyut jantung, transduser juga mengukur kontraksi uterusdiatas fundus.Dilayar monitor CTG umumnya menunjukkan 2 garis, garis yang diatasmenunjukkan denyut jantung janin/menit. Garis yang dibawah merekam kontraksi uterus.Alat ini dapat menilai aktifitas jantung padasaat his (kontraksi) maupun diluar his, sertamenilaihubungan antara denyut jantung dengan tekanan intra uterine.Istilah-istilah yang biasa dipakai dalam penggunaan cartiotocography :

Aktifitas basal jantung janin (baseline fetal heart action) : karakteristik deskriptif yang mencakup kecapatan, variabilitas denyut, aritmia janin, serta pola-pola lainseperti sinusoid/salsatorik.

Denyut jantung janin (DJ) NORMAL : 120-160 bpm, pada garis baseline keadaanfetus heart rate stabil (tanpa akselerasi dan deselerasi) biasanya diukur dalam 5-10menit.

Bradikardia = jika denyut jantung kurang dari 120 bpm/menit (selama 2 menit), jika penurunan masih dalam rerata normal biasanya diakibatkan oleh penekanankepala akibat posisi melintang/okciput posterior, bisa juga fetusnya dalam kondisistress

Page 2: bahan CTG

Takikardia = peningkatan denyut jantung melebihi 160 bpm/menit (selama lebihdari 2 menit), biasanya diakibatkan oleh demam ibu karena amnionitis (radangamnion), jika disebabkan oleh infeksi pada ibu biasanya tidak disertai olehgangguan pada janin,

VariabilitasIreguralitas frekuensi denyut jantung (diatur oleh system saraf otonom)Kalo variabilitasnya normal disebut variabilitas basal.