bahan bakar padat
DESCRIPTION
macam-macam bahan bakar padatTRANSCRIPT
Bahan bakar padat
About Me
Sabtu, 10 Oktober 2009
Bahan bakar padat
Bahan Bakar Padat
BAHAN BAKAR PADAT
Bahan bakar padat tersusun dari : komponen yang dapat
terbakar, yaitu komponen yang mengandung: C, H, S, yaitu
unsur-unsur yang bila terbakar membentuk gas, disebut sebagai“
bahan dapat terbakar yang membentuk gas” atau “BTG” atau
“VCM”.
Reaksinya :
C + O2 CO2/ CO
H + O2 H2O
S + O2 SO2/ SO3
Komponen yang bila terbakar tidak membentuk gas, yaitu
“karbon tetap” atau “KT” atau “FC” (fixed carbon). Komponen
yang tidak dapat terbakar, yaitu O, N, bahan mineral atau abu,
dan H2O.
Analisis Bahan Bakar Padat
Menurut analisis pendekatan (proximate analysis) :
o air
o abu
o bahan yang dapat terbakar (combustible
matter) = BDT; hasil pembakarannya : gas
dan fixed carbon
o fixed carbon
menurut analisis tuntas (ultimate analysis) :
o komposisi unsur-unsur C, H, O, N, S, abu dan air.
o Air yang terkandung :
air dari kelembaban (menempel secara mekanik)
air senyawa (air yang dapat terbentuk jika unsur
O dan H dalam bahan bakar mempunyai
perbandingan stoikiometris)
Bahan yang dapat terbakar (BDT) terdiri dari :
BTG (bahan yang bila terbakar menghasilkan gas dan
uap air) = volatile combustible matter = VCM.
KT (karbontetap) = fixed carbon = FC.
Macam-macam bahan bakar padat :
1. Kayu dan sisa tumbuhan : kadar abu rendah, kadar air relative
tinggi (tergantung pada spesies dan umur pohon, iklim, kondisi
penyimpanan). Termasuk juga sisa tanaman : batang tebu, kulit
buah, sekam, jerami, dll.
2. Peat, bahan ini terbentuk dari dekomposisi dan disintegrasi
tanaman graminae (seperti tebu, bambu, alaang-alang) oleh
tekanan air di dalam rawa. Kandungan abunya tergantung dari
lumpur rawa. Bahan bersifat higroskopis. Kandungan airnya
tergantung pada kondisi pengeringan, transportasi dan
penyimpanan.
3. Arang
Pengertian Arang
adalah bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil pembakaran dari bahan yangmengandung unsur C. Sebagian besar dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari “fixed carbon”, abu, air, nitrogen dan sulfur.
Macam ArangDalam bidang industri dikenal bermacammacam arang yang berhubungan dengan pembuatan dan kegunaannya. arang dihasilkan dari pembakaran bahan baku yang mengandung karbon.
Bahan baku tersebut biasa berasal dari bahan nabati atau hasil ikutannya dan dari hasil hewani.Carbon black adalah suatu karbon berbentuk amorf yang dihasilkan oleh pemanasan atau pemecahan oksidasi dari hidro karbon.Baked carbon adalah suatu istilah yang digunakan untuk arang yang dibuat dari pemanggangan pada suhu 1000-1800 0C. Biasanya merupakan campuran dari bermacam-macam bahan yang mengandung karbon.
4. Batu-bara
Secara definisi : Batubara adalah batuan sedimen yang berasal dari
material organik (organoclastic sedimentary rock), dapat dibakar dan
memiliki kandungan utama berupa C, H, O.
Secara proses : batubara adalah lapisan yang merupakan hasil akumulasi
tumbuhan dan material organik pada suatu lingkungan pengendapan
tertentu, yang disebabkan oleh proses syn-sedimentary dan post-
sedimentary, sehingga menghasilkan rank dan tipe tertententu.
Tingkatan Batubara
Batubara terbentuk dari sisa tumbuh-tumbuhan yang diawetkan dari sampah dilingkungan yang mendukung dan selanjutnya mengalami perubahan kimia dan fisik.
Tahap pertama adalah proses coalifikasi, merupakan pembentukkan peat dan proses terus berlangsung sampai membentuk endapan, dibawah kondisi asam menguapnya H2O,CH4 dan sedikit CO2 membentuk C65H40O30 yang dalam kondisi dry basis, besarnya analisa ultimate :
-Carbon 61,7 %
-Hydrogen 0,3 %
-Oxygen 38,0 %
Tahap kedua coalifikasi adalah tahap lignit kemudian meningkat ke tingkat bituminous dengan susunan C79H55O14 yang pada kondisi dry basis
-Carbon 80,4 %
-Hydrogen 0,3 %
-Oxygen 19,1 %
Proses terjadinya batu bara :
Inti Batubara
Humic Coal
Melewati tahap gambut dengan disertai proses humifikasi setelah
terakumulasi pada tempat dimana pohon-pohon (bahan dasar) itu
tumbuh.
Komponen organik terbesar adalah material yang mengkilap
berwarna coklat sampai hitam (terlihat dengan mata telanjang)
dan umumnya berasal dari serat kayu yang terhumifikasi
Pada rank rendah (brown coal) secara mikroskopis didominasi oleh
huminit dan pada rank yang lebih tinggi (hard coal) didominasi
oleh vitrinite
Ciri khasnya adalah berlapis.
Sapropelic Coal
Tidak melewati fase gambut tetapi mengikuti alur proses
diagenesa seperti
batuan sedimen yang kaya akan bahan organik
Banyak mengandung material organik dan mineral hasil
transportasi.
Fraksi organiknya terdiri dari algae dan bermacam produk
hancuran tumbuhan dari sekitarnya atau bagian yang lebih jauh
lagi berupa spora
Secara mikroskopis dibedakan menjadi boghead coal (bahan
utamanya adalah
algae/maceral Alginit) dan cannel coal (bahan utamanya adalah
spora/maseral Sporinit)
Kusam dan terbentuk dari lumpur organic butir halus yang
terbentuk pada kondisi kurang oksigen/reduksi (air dangkal,
seperti : kolam, danau, lagun)
Tidak Berlapis
Jenis Batu Bara
Batubara coklat (Brown coal)
Batubara coklat (Brown coal) adalah jenis batubara yang paling rendah
peringkatnya, bersifat lunak, mudah diremas, mengandung kadar air yang tinggi
(10-70%), terdiri atas batubara coklat muda lunak (soft brown coal) dan batubara
lignitik atau batubara cokelat keras (lignitik atau hard brown coal) yang
memperlihatkan struktur kayu. Nilai kalorinya <>(dry mineral matter free)
Batubara keras (Hard coal)
Batubara keras (Hard coal) adalah semua jenis batubara yang peringkatnya lebih
tinggi dari brown coal, bersifat lebih keras, tidak mudah diremas, kompak,
mengandung kadar air yang relatif rendah, umumnya struktur kayunya tidak
tampak lagi, relative tahan terhadap kerusakan fisik pada saat penanganan
(coalhandling). Nilai kalorinya > 5700 kal/gr (dry mineral matter free).
Lignite :
terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi atau
perkayaan akan kandungan C di bawah lapisan tanah dalam jangka waktu yang
lama. atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung
air 35-75% dari beratnya.
Berdasarkan umur geologisnya digolongkan :
- pitch lignite: lebih muda daripada lignite,
- lignite.
Kadar N, O, VCM, S dan air tinggi. Lignite bersifat higroskopis, nilai kalor
bawah
sekitar 1500-4500 kkal/kg.
Sub-bituminous coal :
karakteristiknya berada di antara batu bara lignite dan bituminous, terutama
digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU.
Sub-bituminous coal mengandung sedikit carbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang tidak efisien.
Mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi
sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
Bituminous :
batu bara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat, terkadang cokelat
tua. Bituminous coal mengandung 68 – 86% karbon dari beratnya dengan
kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Umumnya dipakai untuk PLTU, tapi dalam
jumlah besar juga dipakai untuk pemanas dan aplikasi sumber tenaga dalam
industri dengan membentuknya menjadi kokas-residu karbon berbentuk padat.
mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya.
Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
Anthracite :
peringkat teratas batu bara, biasanya dipakai untuk bahan pemanas ruangan
di rumah dan perkantoran. Anthracite coal berbentuk padat (dense), batu-keras
dengan warna jet-black berkilauan (luster) metallic, mengandung antara 86% -
98% karbon dari beratnya, terbakar lambat, dengan batasan nyala api biru (pale
blue flame) dengan sedikit sekali asap. adalah kelas batu bara tertinggi, dengan
warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98%
unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
Berdasarkan cara terbentuknya, batu bara dibedakan menjadi:
a. Batu bara paleogen, merupakan batu bara yang terbentuk pada cekungan
intranmontain, contohnya yang terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara
serta Sulawesi Selatan.
b. Batu bara neogen, yakni batu bara yang terbentuk pada cekungan foreland,
contohnya terdapat di Tanjung Enim – Sumatera Selatan.
c. Batu bara delta, yakni endapan batu bara yang terdapat di hampir seluruh
Kalimantan Timur.
Shale:
sedimen yang berbutir sangat halus yang terbentuk akibat konsolidasi clay dan silt
Diposkan oleh Patrick Anang di 07.50
Label: Bahab bakar Padat
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)PengikutArsip Blog
▼ 2009 (1)
o ▼ Oktober (1)
Bahan bakar padat
Mengenai Saya
Patrick Anang
Aku adalah aku
Lihat profil lengkapku