bahan audiensi air bersih kota cimahi.doc

15
BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI 1. Latar Belakang Salah satu tugas dan fungsi pemerintah adalah menyediakan pelayanan dasar bagi kebutuhan hidup masyarakatnya, diantaranya kebutuhan air bersih. Pemerintah bertugas untuk memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana air bersih. Di sisi lain kemampuan pemerintah untuk melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih terutama dari segi pendanaan belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari kecilnya cakupan pelayanan yang dapat disediakan untuk masyarakat. Secara global, penyediaan air bersih mendapat perhatian khusus. Hal ini dapat terlihat dari kesepakatan- kesepakatan yang telah dibuat melalui Johannesburg Summit pada tahun 2002 yang tertuang dalam Deklarasi Milenium (Millenium Development Goal). Di dalam deklarasi tersebut disepakati untuk mengurangi separuh proporsi penduduk yang tidak dapat atau tidak mampu memperoleh air minum yang sehat pada tahun 2015. di samping itu di dalam Deklarasi Kyoto (World Water Forum, 24 Maret 2003) dinyatakan bahwa: Peningkatan akses terhadap air bersih adalah penting bagi pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan dan kelaparan.

Upload: no-cheatdigbyana

Post on 25-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI

1. Latar Belakang

Salah satu tugas dan fungsi pemerintah adalah menyediakan pelayanan dasar bagi

kebutuhan hidup masyarakatnya, diantaranya kebutuhan air bersih. Pemerintah

bertugas untuk memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana air bersih. Di sisi lain

kemampuan pemerintah untuk melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih

terutama dari segi pendanaan belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari kecilnya

cakupan pelayanan yang dapat disediakan untuk masyarakat.

Secara global, penyediaan air bersih mendapat perhatian khusus. Hal ini dapat terlihat

dari kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat melalui Johannesburg Summit pada

tahun 2002 yang tertuang dalam Deklarasi Milenium (Millenium Development Goal).

Di dalam deklarasi tersebut disepakati untuk mengurangi separuh proporsi penduduk

yang tidak dapat atau tidak mampu memperoleh air minum yang sehat pada tahun

2015. di samping itu di dalam Deklarasi Kyoto (World Water Forum, 24 Maret 2003)

dinyatakan bahwa:

Peningkatan akses terhadap air bersih adalah penting bagi pembangunan

berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan dan kelaparan.

Penambahan investasi pada sektor air minum dan penyehatan lingkungan sangat

diperlukan dalam rangka mencapai target pengurangan separuh proporsi penduduk

yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang sehat dan sanitasi dasar dalam

tahun 2015.

Di Kota Cimahi, cakupan pelayanan air bersih untuk masyarakat yang mampu

dilakukan oleh PDAM hanya 14,35 % dari jumlah penduduk Kota Cimahi. Daerah

pelayanan yang sudah memperoleh suplai air bersih dari PDAM cabang Cimahi

meliputi sebagian besar Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Tengah, dan sebagian kecil

Cimahi Selatan. Melihat hal tersebut, upaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan

air bersih tidak dapat sepenuhnya diharapkan dari PDAM. Di dalam penyediaan air

bersih dianggap perlu dikembangkan pola kemitraan dengan pihak swasta, meskipun

disadari hasilnya tidak dapat terjangkau oleh masyarakat, karena tarif air yang relatif

Page 2: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

tinggi. Di lain pihak, penyediaan air bersih yang dilakukan oleh pihak swasta pada

umumnya bersifat tertutup sehingga masyarakat cenderung tidak memiliki peluang

untuk dapat turut aktif di dalam setiap tahap pembangunan bidang air bersih. Dengan

adanya pergeseran kebijakan pembangunan pada upaya peningkatan Sumber Daya

Manusia, dimana pola pendekatan pembangunan menitikberatkan pada masyarakat

sebagai pelaku utama di dalam setiap pembangunan, maka perlu dipertimbangkan

pula penerapan pola pendekatan pembangunan ini di dalam pembangunan bidang air

bersih. Selain sebagai pengguna, masyarakat juga dapat diaktifkan dan difungsikan

sebagai pengelola prasarana dan sarana air bersih, sehingga sangat memungkinkan

untuk mengelola prasarana dan sarana air bersih dengan wilayah pelayanan terbatas

atau di lingkungan sekitarnya. Penyediaan air bersih yang dilakukan oleh komunitas

ini diharapkan dapat menjamin keberlanjutan penyediaan air bersih di lingkungannya

baik dari aspek teknis maupun non teknis.

2. Pelayanan Sistem Air Bersih Eksisting di Kota Cimahi

Pelayanan air bersih di Kota Cimahi sampai saat ini dilayani oleh Cabang I Kota

Cimahi yang menginduk kepada PDAM Kabupaten Bandung. Sumber air yang

digunakan pada sistem penyediaan air bersih Kota Cimahi meliputi Sungai

Cijanggel/Situ Lembang, Sumur Bor dan Mata Air. Kapasitas penyadapan dari Sungai

Cijanggel/Situ Lembang sebesar ± 165 liter/detik. Untuk sumber air dari sumur bor,

ada 2 (dua) sumur bor yang masih berproduksi yaitu Sumur Bor 11 dan Sumur Bor 12

dengan total produksi ± 8 liter/detik. Sedangkan sumber air dari mata air yaitu Mata

Air Cikudapati dan Mata Air Cisintok mempunyai total kapasitas produksi ± 7

liter/detik. Cakupan pelayanan air bersih yang dicapai oleh PDAM untuk wilayah

Kota Cimahi dengan jumlah sambungan langganan sebanyak 11.448 SL baru

mencapai 14,35 % dari jumlah penduduk Kota Cimahi saat ini.

Sebagian besar masyarakat Kota Cimahi yang tidakmendapat pelayanan air bersih

dari PDAM, memenuhi kebutuhan akan air bersih dengan memanfaatkan air berupa

sumur gali, sumur pompa tangan, mata air, hidran umum dan lain-lain. Berdasarkan

pengalaman, kondisi kemarau panjang membawa dampak berupa berkurangnya air

pada sumur-sumur penduduk, sehingga masyarakat yang terkena dampak ini terpaksa

memanfaatkan sumber air yang tidak layak sebagian lagi mengeluarkan biaya ekstra

untuk memenuhi kebutuhan airnya dengan cara membeli.

Page 3: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih terutama untuk masyarakat yang tidak

dapat terjangkau oleh pelayanan PDAM dan kemampuan ekonominya terbatas,

pemerintah Kota Cimahi melakukan pemboran air tanah dalam dengan debit 1 – 1,5

l/detik di 8 kelurahan-kelurahan di Kota Cimahi, selain itu juga menyediakan sumur

jet pump yang berjumlah 68 unit yang tersebar 18 unit di Kecamatan Cimahi Utara,

27 unit di Kecamatan Cimahi Tengah dan 23 unit di Kecamatan Cimahi Selatan

dengan sumber dana dari APBD Propinsi dan DAK.

Tabel 1. Pelayanan Air Bersih Eksisting Kota Cimahi

NOJENIS

PELAYANAN CAKUPAN

PELAYANAN SUMBER AIR KAPASITAS KETERANGAN1. PDAM Cakupan

pelayanan ± 14,35% (11.448 KK, 66.219 jiwa)

- Sungai Cijanggel/Situ Lembang

± 165 l/det PDAM :

    - Sumur bor 11 ± 3 l/detKapasitas produksi 147,5 l/dt

      - Sumur bor 12 ± 5 l/detKapasitas terpasang 197 l/det

      -Mata air Cikudapati ± 3 l/det

Sambungan langsung terpasang 14.734 SL

      - Mata air Cisintok ± 4 l/det

Sambungan langganan aktif 11.448 SL

             2. Pemerintah

Kota (Jet Pump dan Sumur Dalam)

± 2,5% (2.835 KK, 11.520 jiwa)

Air tanah dangkal dan dalam

± 1 - 1,5 l/det  

3. Masyarakat (sumur dangkal dan sumur dalam)

± 83,15% (115.514 KK, 383.671 jiwa)

Air tanah dangkal dan dalam

 

Beberapa perusahaan di kawasan industri berkontribusi dalam penyediaan air bersih untuk masyarakat sekitarnya

3. Permasalahan Penyediaan Air Bersih di Kota Cimahi

a. Permasalahan Sumber

Muka air bawah tanah di daerah Bandung dan sekitarnya dilaporkan mengalami

penurunan sejalan dengan waktu.

Potensi air tanah dibagian tengah Kota Cimahi dapat digolongkan pada zona

pengambilan air tanah kritis. Wilayah tersebut meliputi Kelurahan Cimahi,

Leuwigajah, Cibabat, Pasirkaliki, Baros, Setiamanah dan Karangmekar.

Page 4: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

Wilayah yang masih memungkinkan dieksplotasi adalah dibagian utara Kota

Cimahi. Namun debitnya umumnya kurang dari 5 l/detik.

b. Permasalahan Tata Ruang

Seiring dengan perkembangan wilayah Cimahi menjadi kawasan perkotaan, terjadi

pergeseran penggunaan lahan yaitu dari kawasan pertanian (sawah, lahan kering, dan

kolam) menjadi kawasan permukiman. Pergeseran tersebut secara fungsional

keterkaitan dengan wilayah sekitar kota, terutama yang berbatasan langsung dengan

arah barat yaitu Kota Bandung dan sebelah Timur yaitu Padalarang dan Ngamprah,

hal ini terlihat dengan membentuk pola kawasan yang sah terbangun mengikuti ruas

jalan raya utama.

Pada dasarnya, pergeseran penggunaan lahan seperti uraian diatas adalah merupakan

konsekwensi dari perkembangan wilayah Kota Cimahi. Akan tetapi kalau ditinjau dari

sisi hidrologi, hal tersebut akan mempengaruhi tata hidrologi di wilayah Kota Cimahi.

Sangat dilematis memang; disatu sisi Kota Cimahi memerlukan ruang yang cukup

untuk keperluan permukiman dan pembangunan fasilitas perekonomian, akan tetapi

disisi lain tata hidrologi juga harus dijaga karena menyangkut penyediaan sumber air.

4. Pengembangan Pelayanan Air Bersih di Kota Cimahi

a. Potensi Sumber Air Baku

Potensi sumber air baku di Kota Cimahi terdiri dari mata air, sungai, dan danau. Salah

satu mata air potensial yang terdapat di kota Cimahi adalah Mata Air Ciawitali. Debit

mata air tersebut diperkirakan sekitar 10-15 l/detik. Saat ini mata air tersebut dimiliki

pihak swasta pemegang SIPA, dan dimanfaatkan sebagai kolam renang dan sebagian

airnya dijual ke masyarakat dengan menggunakan truk tanki. Meskipun demikian

limpasan aliran mata air masih terbuang dengan sia-sia ke saluran limbah rumah

tangga.

Sungai Utama yang mengalir di Kota Cimahi adalah Sungai Cimahi dan Sungai

Cibeureum. Sungai Cisangkan dan Cijanggel merupakan anak Sungai Cimahi. Saat ini

potensi Sungai Cimahi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air untuk

Irigasi/pesawahan serta sebagai sumber air baku sistem penyediaan air bersih.

Page 5: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

Sejalan dengan semakin berkurangnya lahan pertanian/irigasi menjadi areal

permukiman di wilayah kota Cimahi, maka pemanfaatan Sungai Cimahi sebagai

sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih dapat ditingkatkan. Selain Sungai

Cimahi, Sungai Cijanggel yang merupakan anak sungai Cimahi juga berpotensi

sebagai sumber air baku. Sungai ini mengalir dibagian utara Wilayah Kota Cimahi.

Saat ini potensi sungai tersebut dimanfaatkan untuk Irigasi dan air baku sistem

penyediaan air bersih PDAM. Debit intake S. Cijanggel yang diambil PDAM sebesar

165 l/detik. Sejalan dengan semakin berkurangnya lahan pertanian/irigasi menjadi

areal permukiman di wilayah kota Cimahi, maka pemanfaatan Sungai Cimahi sebagai

sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih dapat ditingkatkan.

Di bagian Selatan Kota Cimahi, yaitu di wilayah Kelurahan Cibeber, terdapat sekitar

5 buah danau atau kolam bekas penambangan pasir-batu. Kolam-kolam tersebut

terdapat pada daerah cekungan yang dikelilingi daerah perbukitan. Air kolam berasal

dari rembesan air tanah dangkal dan limpasan air hujan. Danau-danau tersebut selalu

berair sepanjang musim. Saat ini sumber air kolam tersebut dijual oleh masyarakat

setempat untuk keperluan industri disekitarnya, dengan menggunakan truk tanki.

Dimasa mendatang keberadaan danau atau kolam-kolam tersebut dapat dimanfaatkan

sebagai sumber air baku untuk system penyediaan air bersih, terutama untuk wilayah

Kelurahan Cibeber, Padasuka dan Leuwigajah.

Tabel 2 Potensi Sumber Air Baku

NO NAMA SUMBER LOKASI SUMBER

PERKIRAAN POTENSI

DEBIT

KETERANGAN

1. Mata air Ciawitali Citeureup 10-15 l/det Telah digunakan 5 l/det2. Sumur dalam dan

jet pumpKota Cimahi 1-1,5 l/det Setiap sumur bor dalam

3. Danau/kolam Cibeber 10-20 l/det Setiap kolam4. Sungai Cimahi Citeureup 250 l/det Digunakan Irigasi sekitar 100 l/detik

5. S. Cijanggel Kec. Cisarua 200-250 l /dtk Telah digunakan 150 l/detik

Page 6: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

b. Rencana Pengembangan Sistem

Rencana pengembangan “sistem penyediaan air untuk Kota Cimahi” disusun untuk

program kegiatan jangka menengah (tahun 2007-2015) dan Program Kegiatan Jangka

Panjang ( Tahun 2015 -2025).

Perencanaan “jangka menengah” disusun agar dapat menyelesaikan masalah kekurangan

air bersih yang ada saat ini, sedangkan dalam “jangka panjang” disusun agar dapat

memberikan sejumlah alternatif pengembangan yang mampu mengatasi berbagai kendala

sosial yang mungkin timbul dalam pemanfaatan potensi air baku yang dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan air Kota Cimahi. Program kegiatan pengembangan sarana

dan prasarana air bersih diperlihatkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Program Pengembangan Sistem Air Bersih Kota Cimahi

WATER DISTRICT

SUMBER AIR PROGRAM

JANGKA MENENGAHPROGRAM

JANGKA PANJANG CIMAHI S.Cimahi

Mata Air Ciawitali

Air Tanah Dalam

Perencanaan dan Pembangunan Intake Sungai Cimahi, WTP , dan perpipaan. Kap.50 l/detik.

Perencanaan dan Pembuatan intake limpasan Mata air Ciawitali, reservoar dan perpipaan kap 10 l/detik

Pembangunan sumur bor di dekat Mata air Ciawitali (satu sistem dengan mata air Ciawitali . kapasitas 5-10 l/detik.

Perencanaan dan Pembangunan Waduk Sukawana 420 l/detik, Pembuatan Intake Sungai Cimahi dan WTP kap 100-150 l/detik.

CIBEUREUM Mata Air Cisintokdan Cikudapati

Air Tanah Dalam (Sumur Bor Eksidting DW-11 san DW-12)

Tidak dapat ditingkatkan

Rehabilitasi/pembersihan sumur bor eksisting

Page 7: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

WATER DISTRICT

SUMBER AIR PROGRAM

JANGKA MENENGAHPROGRAM

JANGKA PANJANG CIJANGGEL CIPAGERAN

S. Cijanggel

Air Tanah Dalam

Perencanaan dan pembangunan peningkatan kapasitas intake dan WTP Cijanggel dari 165 l/detik menjadi 200 l/detik.

Rehabilitasi/pembersihan sumur bor eksisting.

CIBEBER Air Tanah Dalam

Danau Bekas Galian Pasir

Waduk Saguling

Perencanaan dan pembangunan sumur bor Baru

Perencanaan dan pembangunan intake 1 buah danau , WTP, reservoar dan perpipaan. Kapasitas 10-20 l/detik

Perencanaan Intake Waduk Saguling 300 l/detik

c. Rencana Pembagian Wilayah Pelayanan

Dengan memperhatikan pada pola pelayanan eksisting, wilayah pelayanan sistem

penyediaan air bersih Kota Cimahi secara umum terbagi menjadi 3 (tiga) tipe wilayah

pelayanan, yaitu :

a. Tipe - 1, Daerah yang sudah terlayani sistem air bersih PDAM 3 Kelurahan di

Kecamatan Cimahi Selatan, 6 Kelurahan di Kecamatan Kecamatan Cimahi

Tengah dan 4 Kelurahan di Kecamatan Cimahi Utara, dimana untuk wilayah ini

rencana pengembangan sistem diarahkan pada peningkatan cakupan pelayanan

dengan sumber air eksisting (optimalisasi kapasitas produksi), identifikasi

kebocoran pipa dan sarana penunjang lainnya.

b. Tipe - 2, Daerah sudah terlayani sistem air bersih non PDAM (dengan air tanah

dalam), dimana untuk wilayah ini rencana pengembangan diarahkan untuk

memaksimalkan potensi air tanah yang ada dengan teknologi pengolahan

sederhana.

Page 8: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

c. Tipe - 3, Daerah yang potensial untuk dilayani, dimana untuk wilayah ini rencana

pengembangan sistem diarahkan untuk pilot proyek pengelolaan sistem

penyediaan air bersih mandiri dengan pengelola Dinas Teknis Kota Tasikmalaya

(marketable area) .

Rencana zona pelayanan untuk sistem penyediaan air bersih dengan sistem perpipaan,

ditentukan oleh hal – hal berikut :

a. Batas administrasi

b. Batas wilayah perencanaan yang telah ditentukan

c. Masalah teknis ekonomis yang mempengaruhi sistem

d. Pengembangan kota

e. Jarak terhadap sumber air dan kondisi topografi

f. Daerah yang potensial dan merupakan prioritas pengembangan sesuai

pemanfaatan ruang dalam rencana ruang kota.

Dengan mempertimbangkan berbagai kecenderungan pertumbuhan segala sektor di Kota

Cimahi, maka ditentukan sejumlah wilayah yang perlu dilayani dalam setiap Zona. Zona

pelayanan yang direncanakan ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Rencana Pembagian Zona Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih Kota Cimahi

Zona Sumber Air Debit

Pengambilan

Perkiraan Jumlah Orang Yang Dilayani

Daerah Pelayanan

I. Sungai Cimahi 50 28,800

Kecamatan Cimahi Utara : Kel. Citeureup

Kecamatan Cimahi Tengah : Seluruh Kelurahan

Kecamatan Cimahi Selatan : Kel. Utama, Kel. Leuwigajah bagian Timur dan Kel. Melong bagian Barat

II.Mata Air Ciawitali +

Sumur Dalam20 11,520

Kecamatan Cimahi Tengah : Kel. Cimahi, Kel. Karangmekar, Kel. Setiamanah

Page 9: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

Zona Sumber Air Debit

Pengambilan

Perkiraan Jumlah Orang Yang Dilayani

Daerah Pelayanan

III. Sungai Cijanggel 50 28,800

Kecamatan Cimahi Selatan : Kel. Cipageran, sebagian Kel. Cibabat, Kel. Pasirkaliki

Kecamatan Cimahi Tengah : Kel. Cimahi, Kel. Padasuka, Kel. Setiamanah, Kel. Baros

IV.Danau Bekas Galian

Pasir20 11,520

Kecamatan Cimahi Selatan : Kel. Cibeber, Kel. Leuwigajah bagian Barat, Kel. Utama, Kel. Melong

V. Waduk Saguling 300 535

Kecamatan Cimahi Selatan : Kel. Leuwigajah, Kel. Cibeber, Kel. Utama, Kel. Melong, Kel. Cibeureum, Kel. Cigugur Tengah

VI. Waduk Sukawana 420 241,920

Kecamatan Cimahi Utara : Kel. Cipageran, Kel. Citeurep, Kel. Cibabat, Kel. Pasir Kaliki

Kecamatan Cimahi Tengah : Kel. Padasuka, Kel. Karangmekar, Kel. Baros, Kel. Cimahi

Penutup

Peningkatan pelayanan sistem air bersih di Kota Cimahi merupakan tantangan yang

cukup berat bagi Pemerintah, mengingat sumber air baku yang ada sangat terbatas baik

dari segi kuantitas maupun kualitas. Kondisi saat ini, untuk sumber air baku dari air

tanah, secara kuantitas sangat mengkhawatirkan. Muka air tanah semakin tahun semakin

menurun, karena eksploitasi yang berlebihan. Sementara untuk air permukaan,

kondisinya sudah tercemar sangat berat, terutama yang berada di wilayah Cimahi Selatan,

karena tercemar oleh kegiatan domestik maupun industri.

Jumlah masyarakat yang harus dilayani masih cukup besar, sehingga diperlukan kerja

keras dari pihak pemerintah,baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Hal ini

untuk mewujudkan target pelayanan air bersih yang tertuang dalam Millenium

Page 10: BAHAN AUDIENSI AIR BERSIH KOTA CIMAHI.doc

Development Goals (MDGs), dimana pada tahun 2015 setengah dari jumlah penduduk

yang belum terlayani air bersih dapat menikmati pelayanan air bersih. Hal ini merupakan

komitmen bersama seluruh negara di dunia.